Bab 5-7 - Analisis Laporan Keuangan
Bab 5-7 - Analisis Laporan Keuangan
KEUANGAN
Matakuliah Manajemen Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan
keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan
keuangan scr garis besar dibedakan menjadi empat macam,
yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, dan laporan arus kas.
Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai
kondisi keuangan suatu perusahaan yg melibatkan neraca dan
laba rugi. Neraca merupakan laporan yg menggambarkan
jumlah harta, kewajiban dan modal. Sedangkan laba rugi
menggambarkan jumlah penghasilan/pendapatan dan
biayasuatu perusahaan pd periode ttt.
• NERACA
HARTA = KEWAJIBAN + MODAL
Dari laporan neraca dan laba rugi, maka dapat dihasilkan laporan
laba ditahan, laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan
aliran kas.
Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan yg baik dan akurat dapat menyediakan
informasi yg berguna, antara lain:
1.Pengambilan keputusan investasi
2.Keputusan pembelian kredit
3.Penilaian aliran kas
4.Penilaian sumber-sumber ekonomi
5.Melakukan klaim thd sumber-sumber dana
6.Menganalisis perubahan-perubahan yg terjadi thd sumber-
sumber dana
7.Menganalisis penggunaan dana
Laporan keuangan yg baik juga harus dapat menyediakan
informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan masa lalu, masa
sekarang dan meramalkan posisi keuangan dimasa datang.
Analisis laporan keuangan yg banyak digunakan adalah analisis
rasio keuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan
dapat dibedakan:
1. Perbandingan internal
Membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio
akan datang.
2. Perbandingan eksternal
Sumber-sumber rasio industry. Yaitu membandingkan rasio
perusahaan dg perusahaan sejenis atau dg rata-rata industri pd
saat yg sama.
Jenis-jenis Rasio
Secara garis besar ada 4 jenis rasio yg dapat digunakan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:
1.Rasio likuiditas
2.Rasio aktivitas
3.Rasio leverage/Solvabilitas
4.Rasio Profitabilitas
1. Rasio Likuiditas
yaitu rasio yg menunjukkan hub antara kas perusahaan
dan aktiva lancer lainnya dg hutang lancar. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansial yg
harus segera dipenuhi (kewajiban jk pendek).
Rasio likuiditas dibagi menjadi 2 perhitungan, yaitu:
a. Current ratio
b. Quick ratio
a.Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan perbandingan antara aktiva lancar dg utang lancar.
Current ratio yg tinggi memberikan memiliki arti bahwa perusahaan
mampu melunasi kewajiban-kewajiban finansial jk pendeknya. Namun
curret ratio yg terlalu tinggi pun dianggap tidak baik karena
menggambarkan bahwa modal kerja mengganggur dan tidak
berputar.
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio = x 100%
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
17.928.000
Current Ratio = x 100% = 2,72 atau 272%
6.584.000
Current ratio sebesar 2,27 atau 272% artinya setiap Rp.1 kewajiban jk
pendek ditanggung atau dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,72.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Alat ukur yg lebih akurat untuk mengukur likuiditas adalah
quick ratio. Rasio ini merupakan perimbangan antara jumlah
aktiva lancar yg dikurangi persediaan dengan hutang lancar.
Persediaan tidak dicantumkan karena merupakan komponen
atau unsur aktiva lancar yg paling kecil tingkat likuiditasnya
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟;𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Quick Ratio = x 100%
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
17.928.000;10.632.000
Quick Ratio = x 100% = 1,11 atau 111%
6.584.000
Quick ratio sebesar 1,11 atau 111% artinya kewajiban jk
pendek sebesar Rp.1 dimanin oleh aktiva lancar selain
persediaan sebesar Rp.1,11
2. Rasio Aktivitas
Mengukur sejauh mana efektivitas manajemen perusahaan dalam
mengelola asset-asetnya. Artinya mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola persediaan bahan mentah, barang dalam proses,
barang jadi, serta kebijakan manajemen dalam mengelola aktivitas
lainnyadan kebijakan pemasaran
Rasio ini menganalisis hubungan antara laporan laba rugi (khususnya
penjualan), dg unsur-unsur yg ada pd neraca (khususnya aktiva). Rasio
aktivitas diukur dg istilah perputaran unsur2 aktiva yg di hub dg
penjualan.
Rasio aktivitas akan dibagi menjadi beberapa perhitungan, yaitu:
a. Perputaran piutang
b. Perputaran persediaan
c. Perputaran aktiva
a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
Menggambarkan kualitas sebeuah perusahaan (piutang dagang)
dan kesuksesan perusahaan dalam mengumpulkan piutang dagang
tsb.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Receivable Turnover =
𝑅𝑎𝑡𝑎;𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 : 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Rata-rata piutang =
2
31.936.000
RTO 2011 = = 5,89 kali
5.424.000
Selama satu tahun piutang berputar sebanyak 5,89 kali, atau
piutang akan dibayar setiap 62 hari (365 hari/5,89 kali)
29.768.000
RTO 2012 = = 5,25 kali
(5.424.000:5.920.000)/2
Selama satu tahun piutang berputar sebanyak 5,25 kali, atau
piutang akan dibayar setiap 70 hari (365 hari/5,25 kali)
b. Perputaran Persediaan (Inventory
Turnover)
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas
manajemen perusahaan dalam mengelola persediaan.
Dihitung dg cara membagi harga pokok penjualan dg rata-
rata persediaan.
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Inventory Turnover =
𝑅𝑎𝑡𝑎;𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑡ℎ𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 :𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑡ℎ𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Rata2 Persediaan =
2
21.440.000
ITO 2011= = 2,02 kali
10.632.000
20.000.000
ITO 2012= = 1,95 kali
c. Perputaran Aktiva (Total Assets
Turnover)
Total assets turnover (TATO) mengukur perputaran dr semua
asset yg dimiliki perusahaan. TATO dihitung dr pembagian
antara penjualan dg total asetnya.
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Total 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
31.936.000
TATO 2011 = = 1,23 kali
26.000.000
29.768.000
TATO 2012 = = 1,18 kali
25.184.000
3. Rasio Solvabilitas (Leverage financial ratio)
Adalah rasio yg mengukur seberapa besar aktiva yg
dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal.
Sehingga rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan
kewajibannyayg bersifat tetap kpd pihak lain serta
keseimbangan nilai aktiva tetap dg nilai modal yg ada.
Rasio ini dibagi dalam beberapa perhitungan, seperti
a. Debt to assets ratio
b. Debt to equity ratio
c. Times interest earned ratio
a. Debt to Assets Ratio (rasio utang)
Merupakan rasio antara total utang dan total asset yg
dinyatakan dalam persentase. DAR mengukur berapa
persen asset perusahaan yg dibelanjai dg hutang.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
11.632.000
𝐷𝐴𝑅 2011 = = 0,45 atau 45%
26.000.000
11.280.000
𝐷𝐴𝑅 2012 = = 0,45 atau 45%
25.184.000
b. Debt to Equity Ratio (rasio utang dengan
modal)
Rasio utang yg digunakan untuk mengukur perbandingan antara
total utang yg dimiliki perusahaan dg total modal sendiri.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
11.632.000
𝐷𝐸𝑅 2011 = = 0,81 atau 81%
14.368.000
11.280.000
𝐷𝐸𝑅 2012 = = 0,81 atau 81%
13.904.000
c. Time Interest Earned Ratio
Adalah rasio yg membandingkan antara laba sebelum pajak
dan bunga dengan biaya bunga. Rasio yg mengukur seberapa
besar EBIT perusahaan dapat mengcover biaya bunga.
𝐸𝐵𝐼𝑇
Time Interest Earned Ratio =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
3.200.000
𝑇𝐼𝐸𝑅 2011 = = 4,7 atau 470%
680.000
3.040.000
TIER 2012 = = 5,43 atau 543%
560.000
4. Rasio Profitabilitas (Rasio Keuntungan)
Rasio probabilitas terdiri dari dua jenis rasio yg menunjukkan laba
dalam hubungannya dg penjualan dan rasio yg menunjukkan laba
dalam hubungannya dg investasi. Kedua rasio ini scr bersama-sama
menunjukkan efektivitas rasio profitabilitas dalam hubungannya
antara penjualan dg laba dapat dibedakan sbb:
a. Gross profit margin
b.Net profit margin
c. Return on investasi
d.Return on investasi & Pendekatan Dupont
e. Return on Equity
f. Rentabilitas ekonomi
a. Gross profit margin
Merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan bersih. Atau rasio antara laba kotor dg penjualan bersih.
31.936.000 − 21.440.000
GPM 2011 = = 32,87%
31.936.000
29.768.000 − 20.000.000
GPM 2012 = = 32,81%
29.768.000
b. Net profit margin
Adalah margin laba bersih yg merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak
penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba
bersih setelah pajak dg penjualan.
1.608.000
NPM 2011 = = 5,04%
31.936.000
c. Return on investasi
Return on investasi membandingkan laba setelah pajak
perusahaan dg total aktiva.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
Return on investasi =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
1.608.000
ROI 2011 = = 6,19%
26.000.000
1.584.000
ROI 2012 = = 6,29%
25.184.000
d. Return on investasi & Pendekatan Dupont
Pendekatan Dupont menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio
untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan. Dupont menganalisis return on
investmen (ROI) dg net profit margin (NPM) dikalikan dg total assets
turnover (TATO) yg digambarkan pd skema berikut ini:
1.608.000
ROE 2011 = = 11,19%
14.368.000
1.584.000
ROE 2012 = = 11,39%
Untuk meneliti laba scr lebih rinci, dapat digunakan pendekatan Dupont,
yaitu:
ROE = ROI x Equity Multiplier
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Equity Multiplier =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
26.000.000
EM 2011 = = 1,809
14.368.000
25.184.000
EM 2012 = = 1,811
13.904.000