,{
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
NoMoR ft/g/ P ruN27.o2lDPl2o16
Tentang
PENGANGKATAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSU THESIS/ DlSERTASI
PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEMESTER AGUSTUS 2016 - JANUARI 2017
Menimbang a. Bahwa untuk ketancaran penyusunan Skripsi/ Thesis/ Disertasi mahasiswa Program
51, 52, atau 53 pada Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret pada Semester Agustus 2016 - Januari 2017, perlu pembimbingan dari dosen
pembimbing:
b. Bahwa untuk keperluan tersebut pada butir a di atas perlu mengangkat dosen
pembimbing Skripsil Thesis/ Disertasi yang ditetapkan dengan keputusan dekan.
Mengingat
1. Undang-undang Republik lndonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistert
Pendidikan Nasional (Lernbaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No. 78,
tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4301)
2. Undang-undang Republik lndonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 No. 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nornor 4586)
3 Undang-undang Republik lndonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 20'l'1 Nomor 82; Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 5336)
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen; (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5007)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyefenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2014 Nomor 16);
7. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor I tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional lndonesia (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2012
Nomor 24).
B. Keputusan Presiden Nomor 10 tahun 1976, tentang Pendirian Universitas Negeri
Suraka(a Sebelas Maret; yang diubah dengan Keputusan Presiden Republik
lndonesia Nomor 55 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sebelas
Maret (UNS)
L Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia Bidang Pendidikan Tinggi (berita
Negara Republik lndonesia Ahun 2014 Nomor 831);
10. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1121C.12004 tentang Statuta
Universitas Sebelas Maret;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sebelas Maret; (Berita Negara Republik
lndonesia Tahun 2014 Nomor 1180)
12. Peraturan Mgnteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 4412015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (berita Negara Republik lndonesia Tahun 2015
Nomor 1952)
243
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 81 Tahun
2014 Tentang ljazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
(Berita Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 1179)
14. Keputusan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Rl
Nomor
135/M/Kp/lV/2015 tentang Penetapan dan Pengangkatan Prof. Dr. Ravik Karsidi, M S.
sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret masa jabatan tahun 2015 - 2019;
15. Peraturan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 579fuN27/HW2O11 tanggat 30
Desember 2011 tentang Pokok-pokok Kebijakan Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi di Universitas Sebelas Maret;
16. Peraturan Rektor Nomor 311ruN27/PP12012 tentang Pengelolaan Pendidikan dan
Penyelenggaraan Pembelaiar an
17. Peraturan ReKor Universitas Sebelas Maret Norrror 58ZUN271HI(2016 tanggal 08
Agustus 2016 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Program
Sarjana di Universitas Sebelas Maret;
18. Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 696r/UN27rKP/2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas di Lingkungan Universitas Sebelas
Maret Penode Tahun 2015-2019:
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama Mengangkat dosen yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai
pembimbing Skripsi/ Thesis/ Disertasi mahasiswa Program Sl, 52, atau 53 Fakultas
Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret pada Semester Agustus 2016 -
Januari 2017, dengan jumlah dan nama mahasiswa bimbingan sebagaimana tersebut dalam
lampiran keputusan ini pula;
Kedua Kepadanya diberikan honorarium yang dibebankan pada anggaran DIPA BLU tahun 2016
pada Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Semester Agustus
2016 - Januari 2017
Ketiga Keputusan ini berlaku mulai tanggal 01 Agustus 2016 sampai dengAn 31 Januari 2017.
dengan catatan apabila dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Surakarta
: 01 Agustus 2016
1 2 3 4 6 S
Yth. Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
di Surakarta
Untuk mendapatkan data penelitian dalam rangka menyusun Disertasi, dengan ini saya ajukan
permohonan izin penelitian ke institusi/lembaga tujuan, yaitu:
Nama : Fauzi Rachman
NIM : T811508004
Program Studi : Ilmu Pendidikan
Tempat, Tanggal lahir : Wonogiri, 4 April 1984
Alamat : Daleman Rt 04/Rw IX Cangakan Kec. Karanganyar Kab.
Karanganyar 57712
Judul Disertasi : Pengembangan Buku Digital IPS Berbasis Inquiry Untuk
Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa SMK
Atas perhatian dan terpenuhinya permohonan ini, saya mengucapkan terima kasih
Menyetujui :
Kepala Program Studi
Yth. Dekan
c.q. Wakil Dekan Bidang Akademik
FKIP Universitas Sebelas Maret
di Surakarta
Dengan ini saya mengajukan permohonan izin menyusun Disertasi kepada Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul:
Pengembangan Buku Digital IPS Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis
Siswa SMK
Mengetahui
Koordinator Disertasi, Pemohon,
Menyetujui
Kepala Program Studi
Capaian Pembelajaran - Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan
untuk menjelaskan peristiwa sejarah; Memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau analisa untuk
mengkaji peristiwa sejarah; Memahami manusia sebagai subjek dan objek sejarah; Memahami
peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Memahami sejarah dalam dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa depan; Memahami sejarah dari aspek perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; Memahami peristiwa sejarah secara diakronik (kronologi) maupun
sinkronik. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar jalur rempah dan asal usul nenek moyang;
Menganalisa manusia dalam jalur rempah dan asal usul nenek moyang; Menganalisa jalur rempah dan
asal usul nenek moyang dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Menganalisa jalur rempah
dan asal usul nenek moyang dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa jalur
rempah dan asal usul nenek moyang dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan;Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang secara diakronik (kronologi)
264
maupun sinkronik. Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisa
manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; menganalisa kerajaan Hindu Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dari pola perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha secara diakronik (kronologi)
maupun sinkronik. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisa
manusia dalam kerajaan Islam; menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan
global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisa
kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisa
kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, drill and practice dan metode sorogan, metode talaqqi dan peer teaching
Sumber Belajar Buku Paket, Modul, Lembar kerja siswa, Internet dan Lainnya
Model Pembelajaran Dicovery Learning, pembelajaran berbasis proyek (project based learning), inquiry learning
265
Elemen MATERI INDIKATOR KOMPETENSI TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL JP
Pengantar 1. Pengertian sejarah dan Peserta didik mampu - Peserta didik mampu memahami 1 4
Ilmu Sejarah ruang lingkup sejarah menjelaskan pengertian sejarah konsep dasar ilmu sejarah yang
dapat digunakan untuk menjelaskan
peristiwa sejarah;
- Peserta didik mampu memahami
ruang lingkup ilmu sejarah sebagai
pisau analisa untuk mengkaji
peristiwa sejarah
4. Cara berpikir sejarah Peserta didik mampu - Peserta didik mampu memahami 1 2
menganalisis cara berpikir peristiwa sejarah secara diakronik
sejarah (kronologi) maupun sinkronik yang
266
dapat diterapkan untuk kehidupan
sehari-hari
P5 Gaya Hidup - 3
Berkelanjutan
Jalur rempah A. Jalur rempah Peserta didik mampu - peserta didik dapat memahami 2 8
dan asal usul 1. pengertian jalur menjelaskan pengertian, macam- pengertian jalur rempah secara
nenek rempah macam, manfaat rempah serta mandiri dan kreatif
moyang 2. rempah asli jalur perdagangan rempah global
Indonesia - peserta didik mampu menganalisa
bangsa rempah asli di Indonesia untuk
3. manfaat rempah
Indonesia 4. rempah dan jalur menumbuhkan rasa cinta tanah air
perdagangan global - peserta didik mampu menganalisa
manfaat rempah secara baik dan
cermat
- peserta didik mampu menganalisa
rempah dan jalur perdagangan
global
Masuknya 1. Masuknya agama dan Peserta didik mampu - Peserta didik mampu memahami 4 4
agama dan kebudayaan Islam ke menjelaskan masuknya agama masuknya agama dan kebudayaan
kebudayaan Nusantara dan kebudayaan Islam di Islam ke Nusantara dengan penuh
Islam di Indonesia tanggung jawab
Indonesia
Pergerakan - Lahirnya sumpah - Peserta didik mampu - Peserta didik mampu memahami 6 8
Kebangsaaan pemuda menjelaskan tentang lahirnya sejarah lahirnya sumpah pemuda
Indonesia - Nilai-nilai dan makna sumpah pemuda untuk menumbuhkan semangat
sumpah pemuda - Peserta didik mampu perjuangan sebagai pemuda
Indonesia
menjelaskan tentang nilai-
nilai dan makna sumpah - Peserta didik mampu
pemuda mengidentifikasikan nilai-nilai
dan makna sumpah pemuda yang
dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
P5 Kebekerjaan - - 6
Total Jam - - 72
Pelajaran
MODUL AJAR
Pemahaman Bermakna Manusia mendapatkan informasi lebih banyak jika mereka menemukan
pengetahuan sendiri melalui eksperimen.
Fase Capaian E
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Bergotong
royong
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Lembar kerja siswa, Internet dan Lainnya
Bahan dan Alat Praktik Kertas HVS, Tinta printer, PC/Laptop atau Smartphone dengan aplikasi
Pembelajaran Ms. Office. Gambar komponen lingkungan
PERTEMUAN 1 DAN 2
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Apakah yang kamu ketahui agama Hindu Budha?
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami
(10 Menit) 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi Peserta
didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
=
273
LAMPIRAN
274
Materi 1 DAN 2
Ada dua hal yang harus kita ketahui jika ingin membahas masuknya agama dan kebudayaan
Hindu Budha ke Nusantara. Pertama, kita perlu membicarakan sumber-sumber sejarah yang
menjelaskan tentang kedatangan atau interaksi bangsa India dengan masayarakat lokal. Sumber
sejarah yang dimaksud meliputi sumber tertulis, benda, maupun lisan. Kedua, kita perlu juga
membahas mengenai teori-teori kedatangan kebudayaan Hindu Budha ke Nusantara.
Maka dari itu, pada uraian materi akan dibahas tentang sumber-sumber sejarah dan teori-
teori yang menjelaskan kedatangan Bangsa India ke Nusantara.
1. Sumber Sejarah
a. Sumber Dari India
Bukti adanya hubungan dagang tersebut dapat diketahui dari kitab Jataka dan kitab
Ramayana tetapi tidak menyebutkan kapan India mengenal Indonesia. Kitab sastra india yang dapat
dipercaya adalah Kitab Mahaniddesa yang memberi petunjuk bahwa masyarakat india telah
mengenal beberapa tempat di Indonesia pada abad ke-3 Masehi. Dalam kitab Geograpihike yang
ditulis pada abad ke-2 juga disebutkan telah ada hubungan dagang antara india dan Indonesia. Dari
kedua keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara intensif terjadinya hubungan dagang
antara Indonesia dan india mulai abad-abad tersebut (abad ke 2-3 Masehi).
b. Sumber Dari Cina
Hubungan Indonesia dengan cina diperkirakan telah berkembang pada abad ke-5. Bukti-
bukti yang memperkuat hubungan itu di antaranya adalah perjalanan seorang pendeta budha,
fahien. Pada sekitar tahun 413 M, Fa Hien melakukan perjalanan dari india ke YE-PO-TI
(tarumanegara) dan kembali ke cina melalui jalur laut. Selanjutnya, kaisar Cina, Wen Ti mengirim
utusan ke She-Po (Pulau Jawa).
a. Sumber Dari Yunani
Hubungan dagang antara Indonesia dengan india, dan cina dapat diketahui dari Claudius
Ptolomeus, seorang ahli ilmu bumi Yunani. Dalam kitabnya yang berjudul Geographike yang
ditulis pada abad ke 2. Ptolomeus menyebutkan nama Labadio yang artinya pulau jelai. Mungkin
kata itu ucapan Yunani untuk menyebut Yawadwipa, yang artinya juga pulau jelai. Dengan
demikian, seperti yang disebutkan dalam kitab Ramayana bahwa Yawadwipa yang dimaksud ialah
pula jawa.
b. Prasasti
Prasasti-Prasasti tertua di Indonesia yang menunjukkan hubungan Indonesia dengan India,
misalnya prasati Mulawarman di Kalimantan timur yang berbentuk Yupa. Semua prasasati ditulis
dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.
c. Kitab Kuno
275
Kitab-kitab kuno yang ada di Indonesia biasanya ditulis pada daun lontar yang ditulis
dengan menggunakan bahasa dan tulisan jawa kuno yang juga merupakan pengaruh dari bahasa
Sanskerta dan tulisan Pallawa.
d. Bangunan Kuno
Bangunan-bangunan kuno yang bercorak hindu ataupun budha terdiri atas candi, stupa,
relief, dan arca. Agama Hindu yang berkembang di Indonesia berbeda dengan agama Hindu yang
berkembang di India. Agama dan kebudayaan Hindu disesuaikan dengan kebudayaan dan
kepercayaan asli Indonesia yang berintikan pemujaan roh leluhur (animism dan dinamisme). Dalam
bidang sastrapun terjadi penyesuaian, misalnya huruf Pallawa berubah menjadi huruf kawi dan
huruf jawa kuno. Demikian pula dalam seni bangunan, bentuk candi di Indonesia lain dengan yang
ada di India.
2. Teori-Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu Budha.
Mengkaji proses masuknya pengaruh agama Hindu dan agama Budha ke wilayah
Nusantara, memang memerlukan analisis yang cukup dalam. Hal tersebut dikarenakan belum
terdapat kesepakatan yang bulat diantara para ahli mengenai siapa yang membawa kebudayaan
tersebut ke Nusantara. Secara garis besar, peneliti membagi proses masuknya budaya Hindu-
Buddha menjadi dua. Pendapat pertama bertolak dari anggapan bahwa bangsa Indonesia berlaku
pasif dalam proses ini. Para pendukung konsep pertama ini selalu beranggapan bahwa telah terjadi
kolonisasi oleh orang-orang India.
Teori yang termasuk dalam kelompok pendapat pertama antara lain: Teori Brahmana, Teori
Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pendapat kedua yang muncul lebih akhir memberikan peranan aktif
kepada bangsa Indonesia. Yang termasuk dalam dalam pendapat kedua ini adalah Teori Arus Balik.
Untuk dapat memahami maksud dari proses masuknya Hindu-Buddha kamu dapat membaca modul
ini sampai selesai karena di dalamnya berisi tentang teori masuknya Agama Hindu-Buddha tersebut
selamat membaca
a. Teori Brahmana
Van Leur mengajukan keberatan baik terhadap teori ksatria atau pun teori Waisya.
Keberatan pertama adalah mengenai kolonisasi. Suatu kolonisasi yang melibatkan penaklukan oleh
golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu kemenangan. Namun, catatan itu tidak
ditemukan dalam sumber-sumber tertulis di India. Di Indonesia pun tidak ditemukan prasasti-
prasasti sebagai bukti adanya penaklukan. Selain itu, suatu kolonisasi selalu disertai oleh
pemindahan segala unsur masyarakat dari tanah asal. Misalnya, sistem kasta, kerajinan, bentuk
rumah, tata kota, bahasa, pergaulan, dan sebagainya.
Dalam kenyataannya apa yang terdapat di Indonesia berbeda dengan yang terdapat di India.
Kalaupun ada pedagang-pedagang India yang menetap, mereka bertempat tinggal di
perkampungan-perkampungan khusus. Sampai sekarang masih ditemukan Kampung Keling di
beberapa tempat di Indonesia barat. Mereka yang menetap di perkampungan khusus itu
kedudukannya tidak berbeda dengan rakyat biasa di tempat itu.
Hubungan mereka dengan penguasa hanyalah dalam bidang perdagangan, sehingga tidak
dapat diharapkan adanya pengaruh budaya yang membawa perubahan-perubahan dalam bidang tata
276
negara dan agama. Hal ini menjadi lebih jelas, karena sebagian besar pedagang itu adalah pedagang
keliling yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Mengingat unsur-unsur budaya India yang
terdapat dalam budaya Indonesia, van Leur cenderung untuk memberikan peranan penyebaran
budaya India pada golongan brahmana. Para brahmana datang atas undangan para penguasa
Indonesia, sehingga budaya yang mereka perkenalkan adalah budaya golongan brahmana.
Sayangnya dari teori brahmana Van Leur itu masih belum jelas pada yang mendorong
terjadinya proses tersebut. Ia berpendapat bahwa dorongan itu adalah akibat kontak dengan India
melalui perdagangan. Bukan hanya melalui orang-orang India yang datang, tetapi mungkin juga
karena orang-orang Indonesia melihat sendiri kondisi di India. Terdorong oleh keinginan untuk
dapat bersanding dengan orang-orang India dengan taraf yang sama dan terdorong pula untuk
meningkatkan kemakmuran negerinya, mereka pun mengundang Brahmana.
Para brahmana ini kemudian melakukan upacara vratyastoma, yakni upacara inisiasi yang
dilakukan oleh para kepala suku agar menjadi golongan ksatria. Pandangan ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan Paul Wheatly bahwa para penguasa lokal di Asia Tenggara sangat
berkepentingan dengan kebudayaan India guna mengangkat status sosial mereka.
b. Teori Ksatria
R.C. Majundar berpendapat bahwa munculnya kerajaan Hindu di Indonesia disebabkan oleh
peranan kaum ksatria atau prajurit India. Para prajurit India diduga mendirikan koloni-koloni di
kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada umumnya. Namun, teori ksatria yang dikemukakan
oleh R.C. Majundar tidak didukung oleh data yang memadai. Selama ini belum ada bukti arkeologis
yang menunjukkan adanya ekspansi prajurit India ke Indonesia.
c. Teori Waisya
Pendapat lain yang masih berpegang pada anggapan adanya kolonisasi, memberikan
peranan utama pada golongan lain. Teori yang pada awalnya diajukan oleh Krom ini memberikan
peranan utama kepada golongan pedagang (Waisya). Krom tidak sependapat bahwa golongan
ksatria merupakan golongan terbesar di antara orang-orang India yang datang ke Indonesia. Hal ini
karena orang-orang itu datang untuk berdagang maka golongan terbesar tentulah golongan
pedagang. Mereka menetap di Indonesia dan kemudian memegang peranan dalam penyebaran
pengaruh budaya India melalui hubungan mereka dengan penguasa-penguasa Indonesia. Krom
mengisyaratkan kemungkinan adanya perkawinan antara pedangang-pedagang tersebut dengan
wanita Indonesia. Perkawinan merupakan salah satu saluran penyebaran pengaruh kebudayaan
yang penting. Selain memberikan peranan pada golongan yang berbeda, teori Krom mempunyai
perbedaan lain jika dibanding dengan teori ksatria.
Berdasarkan pengamatan berbagai aspek budaya Indonesia-Hindu, Krom berpendapat
bahwa unsur Indonesia dalam budaya tersebut masih sangat jelas. Ia menyimpulkan bahwa peranan
budaya Indonesia dalam proses pembentukan budaya India di Indonesia sangat penting. Hal itu
tidak mungkin dapat terjadi jika bangsa Indonesia hidup di bawah tekanan seperti yang
digambarkan oleh teori ksatria. Teori Krom mendapatkan banyak penganut di kalangan peneliti.
Akan tetapi dengan adanya kemajuan-kemajuan dalam penelitian, tumbuh pula pendapat yang
beranggapan bahwa teori ini masih kurang memberikan peranan pada bangsa Indonesia. Walaupun
277
Krom telah melihat adanya peranan yang penting dari budaya Indonesia, tetapi masih terdapat
kesan bahwa proses itu tidak sepenuhnya ditentukan oleh bangsa Indonesia.
d. Teori Sudra
Teori Sudra dikemukakan oleh van Faber. Menurut teori ini, di India banyak terjadi perang.
Dengan demikian, banyak pula tawanan perang. Indonesia dijadikan sebagai tempat pembuangan
bagi tawanan-tawanan perang. Para tawanan perang itulah yang menyebarkan kebudayaan Hindu
di Indonesia.
e. Teori Arus Balik
Bosch sesuai pendirian dengan van Leur. Bertolak dari sifat unsur-unsur budaya India yang
diamatinya dalam budaya Indonesia. Ia juga berpendapat bahwa proses indianisasi di Indonesia
dilakukan oleh kelompok cendekiawan dalam masyarakat yaitu para administrator atau clerk.
Untuk mengamati proses yang terjadi antara budaya Indonesia dan India, Bosch menggunakan
istilah penyuburan. Ia melihat dua jenis proses penyuburan. Penyuburan pertama dan kemungkinan
telah terjadi lebih dahulu adalah proses melalui pendeta agama Buddha. Awal hubungan dagang
antara Indonesia dan India bertepatan pula dengan perkembangan pesat dari agama Buddha. Biksu-
biksu agama tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia melalui jalur-jalur perdagangan tanpa
menghiraukan kesulitan-kesulitannya. Mereka mendaki pegunungan Himalaya untuk menyebarkan
agamanya di Tibet. Dari Tibet kemudian melanjutkan dakwahnya ke utara hingga akhirnya sampai
ke Cina. Kedatangan mereka biasanya telah diberitakan terlebih dahulu. Setelah mereka tiba di
tempat tujuan biasanya mereka berhasil bertemu dengan kalangan bangsawan istana. Dengan penuh
ketekunan para biksu itu mengajarkan agama mereka. Selanjutnya dibentuklah sebuah sanggha
dengan biksu-biksunya.
Melalui biksu ini timbul suatu ikatan dengan India, tanah suci agama Buddha. Kedatangan
biksu-biksu India di berbagai negeri ternyata mengundang arus balik biksu dari negeri-negeri itu
ke India. Para biksu kemudian kembali dengan membawa kitab-kitab suci, relik dan kesan-kesan.
Bosch menyebut gejala sejarah ini sebagai gejala arus balik. Aliran agama lain dari India yang
meninggalkan pengaruh di Indonesia adalah agama Hindu.
Berbeda dengan agama Buddha, para brahmana agama Hindu tidak dibebani kewajiban
untuk menyebarkan agama Hindu. Hal ini karena pada dasarnya seseorang tidak dapat menjadi
Hindu, tetapi seseorang itu lahir sebagai Hindu. Dengan konsep seperti, proses hinduisasi di
Indonesia menjadi semakin menarik, karena tidak dapat dipungkiri orang-orang Indonesia pasti
awalnya tidak dilahirkan sebagai Hindu, tetapi dapat beragama Hindu.
Untuk dapat menjelaskan fenomena ini harus dilihat terlebih dahulu watak khas agama
Hindu. Agama Hindu pada dasarnya bukanlah agama untuk umum dalam arti bahwa pendalaman
agama tersebut hanya mungkin dilakukan oleh golongan brahmana. Beranjak dari kenyataan ini,
terdapat berbagai tingkat keketatan pelaksanaan prinsip tersebut. Hal itu tergantung dari aliran sekte
yang bersangkutan.
Adapun sekte agama Hindu yang terbesar pengaruhnya di Jawa dan Bali adalah sekte Siwa-
Siddhanta. Aliran Siwa-Siddhanta sangat esoteris. Seseorang yang dicalonkan untuk menjadi
seorang brahmana guru harus mempelajari kitab-kitab agama selama bertahun-tahun dan setealh
278
diuji baru dizinkan menerima inti ajarannya langsung dari seorang brahmana guru.
Brahmana inilah yang selanjutnya membimbingnya hingga ia siap untuk ditasbihkan
menjadi brahmana guru. Setelah ditasbihkan, ia dianggap telah disucikan oleh Siqa dan dapat
menerima kehadirannya dalam tubuhnya pada upacara-upacara tertentu. Dalam keadaan demikian
ia dianggap dapat merubah air menjadi amrta. Brahmana itu lantas diundang ke Indonesia. Mereka
melakukan upacara khusus dapat menghindukan seseorang (vratsyastoma).
Pada dasarnya kemampuan mereka inilah yang menyebabkan raja-raja Indonesia
mengundang para brahmana ini. Mereka mendapat kedudukan yang terhormat di kraton-kraton dan
menjadi inti golongan brahaman Indonesia yang kemudian berkembang. Penguasaan yang luas dan
mendalam mengenai kitab-kitab suci menempatkan mereka sebagai purohita yang memberi nasehat
kepada raja, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi juga pemerintahan, peradilan, perundang-
undangan dan sebagainya
280
PERTEMUAN 3
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Bagaimana pengaruh masuknya agama dan kebudayaan
Hindu Budha di Nusantara?
b. Menurut kalian, apakah masuknya agaadan kebudayaan
Hindu Budha membawa pengaruh yang besar bagi
kebudayaan Nusanatara?
Kegiatan Inti (75 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) pengaruh masuknya agama dan kebudayaan hindu budha bagi
kebudayaan Nusantara
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan
mengenai:
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap masuknya agama dan
kebudayaan Hindu Budha
b. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu Budha dengan
kebudayaan asli Nusantara
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap masuknya agama dan
kebudayaan Hindu Budha
b. Wujud akulturasi kebudayaan Hindu Budha dengan
kebudayaan asli Nusantara
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup sejarah dapat
dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara
bergantian mengungkapkan gagasannya.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan yang tidak dipahami pada guru
(5 menit) 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Refleksi siswa:
4. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
5. Apa saja kesulitan siswa pada kegiatan pembelajaran?
6. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat
teratasi dengan baik?
281
LAMPIRAN
283
Materi 3
❖ Pada saat itu budaya Budha telah masuk ke Indonesia, namun belum berkembang.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia membawa
perubahan signifikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Namun, perlu kalian ketahui
bahwa tidak semua unsur budaya dari India yang masuk ke Indonesia itu diterima begitu saja oleh
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menyeleksinya terlebih dahulu disesuaikan dengan adat
istiadat dan kepandaian yang sudah dimiliki. Masuknya para pedagang India tersebut tentu dengan
membawa seluruh akal budaya dan kepandaian mereka. Hal tersebut membuat terjadilah proses
interaksi mereka dengan masyarakat di Nusantara. Interaksi yang terjadi bersifat akulturasi yaitu
284
bertemunya dua unsur kebudayaan yang dapat hidup saling berdampingan serta saling mengisi
tanpa menghilangkan unsur unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Terjadinya akulturasi antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan India adalah karena
kebudayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh bangsa
Indonesia. Hal ini disebabkan:
1. Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar dasar kebudayaan yang cukup tinggi,
sehingga masuknya kebudayaan asing menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2. Masyarakat Indonesia memiliki kecakapan istimewa yang disebut local genius, yaitu
kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur unsur tersebut sesuai kepribadiannya.
Pembicaraan mengenai pengaruh budaya Hindu Budha di Indonesia perlu bagi kita untuk
membedakan antara Proses Masuk dengan Proses Perkembangannya. Hal ini disebabkan untuk bisa
berkembangnya sebuah kebudayaan baru tentu membutuhkan waktu yang panjang, tidak cukup
setahun atau dua tahun saja, akan tetapi dapat memakan waktu beberapa abad. Tahukah kalian
mengapa demikia?. Karena untuk mengganti sebuah kebudayaan yang sudah berurat akar seperti
halnya kebudayaan nenek moyang dalam kehidupan masyarakat Nusantara tentu tidaklah mudah.
Dibutuhkan proses mulai dari masuknya budaya tersebut, proses pengenalan (sosialisasi), baru
sampai pada proses budaya baru tersebut diterima, itupun tidak langsung berkembang sehingga
berwujud terbentuknya sebuah kerajaan. Adanya petunjuk di sebuah wilayah terdapat sebuah
kerajaan dengan corak budaya tertentu dapat menjadi indikasi bahwa budaya tersebut sudah
berkembang.
seseorang yang memilki kekuasaan dan kekuatan, maka raja raja di Indonesia selain dianggap
sebegai seseorang yang memilki kekuasaan dan kekuatan, lebih dari itu raja di Indonesia juga
dianggap memiliki kesaktian bahkan disamakan kedudukannya seperti dewa . Pandangan tersebut
mendorong munculnuya konsep Dewa Raja, yaitu raja raja di Indonesia disamakan kedudukannya
seperti Dewa.
e. Sistem Kepercayaan Wujud akulturasi : Kepercayaan Hindu - Budha
Sebelum datangnya budaya dari India, dalam hal kepercayaan bangsa Indonesia sudah
memiliki kepercayaan Animisme yaitu kepercayaan kepada arwah nenek moyang yang dianggap
tetap hidup dan memiliki kekuatan gaib. Selain itu nenek moyang bangsa Indonesia juga memilki
kepercayaan Dinamisme yaitu kepercayaan kepada benda benda yang dianggap memeilki kekuatan
gaib. Setelah masuk budaya dari India, terjadilah percampuran yang berwujud
➢ Kepercayaan Hindu – Budha yang masuk ke Indonesia tidak persis sama seperti yang
berkembang di India, melainkan kepettrcayaan tersebut berpadu dengan kepercayaan yang sudah
berkembang sebelumnya di Indonesia salah satunya Animisme, seperti pada wujud candi
Borobudur , yaitu dengan meletakan stupa di puncak punden berundak undak yang dianggap
sebagai tempat suci dalam sistem kepercayaan animism.
➢ Di India, Raja adalah Raja yang memimpin dalam sebuah pemerintahan, namun raja raja
di Indonesia Raja bukan hanya sekedar pemeimpin dalam sebuah pemerintahan, melainkan raja
raja di Indonesia juga dipandang seperti Dewa.
Dewaraja adalah konsep Hindu-Buddha yang memuja dan menganggap raja memiliki sifat
kedewaan, bentuk pemujaan ini berkembang di Asia Tenggara. Konsep ini terkait dengan sistem
monarki yang menganggap raja memiliki sifat illahiah, sebagai dewa yang hidup di atas bumi,
sebagai titisan dewa tertinggi, biasanya dikaitkan dengan Siwa atau Wishnu. Secara politik,
gagasan ini dilihat sebagai suatu upaya pengesahan atau justifikasi kekuasaan raja dengan
memanfaatkan sistem keagamaan. Konsep ini mencapai bentuk dan wujudnya yang paling canggih
di Jawa dan Kamboja, dimana monumen-monumen agung seperti Prambanan dan Angkor Wat
dibangun untuk memuliakan raja di atas bumi.
Dalam bahasa Sanskerta istilah Dewa-Raja dapat bermakna "raja para dewa" atau "raja yang
juga (titisan) dewa". Dalam masyarakat Hindu, jabatan dewa tertinggi biasanya disandang oleh
Siwa, terkadang Wisnu, atau sebelumnya Indra. Kerajaan langit tempat para dewa bersemayam di
swargaloka merupakan bayangan kerajaan fana di atas bumi, konsep ini memandang raja sebagai
dewa yang hidup di muka bumi. Silahkan kalian simak terjemahan isi Prasasti Ciaruteun berikut
ini: “Inilah tanda sepasang kaki seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia
sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia “.
Apa yang tergambar dalam prasasti dari Kerajaan Tarumanegara itu bukan satu-satunya
yang menggambarkan penyebutan raja seperti dewa. Pada masa kuno, umum terjadi jika seorang
pemimpin, yaitu raja, dipuja bagai penjelmaan dewa.. Seperti yang terdapat pada sebuah Arca yang
menggambarkan Raja Airlangga sedang menunggangi Garuda yang dianggap sebagai titisan Dewa
Wisnu.
287
10. Terdapat beberapa pengaruh budaya India terhadap perkembangan masyarakat Indonesia, salah
satu pengaruh terbesar dari proses interaksi bangsa Indonesia dengan budaya India adalah sejak
saat itu bangsa Indonesia masuk ke dalam jaman sejarah. Hal tersebut disebabkan berkembangnya
unsur budaya India yaitu….
A. memiliki kepercayaan terhadap Dewa
B. mengembangkan system pemerintahan kerajaan
C. memiliki kepandaian dalam arsitektur
D. memiliki kepandaian menulis
E. berkembangnya konsep Dewa Raja
291
PERTEMUAN 4, 5, 6 DAN 7
Kegiatan Awal (5 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang kerajaan-kerajaan Hindu
Budha di Indonesia?
b. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut?
Kegiatan Inti (80 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) kerajaan-kerajaan Hindu Budha tertua di Indonesia
2. Dengan metode tanya jawab guru memberi pertanyaan mengenai:
a. Macam-macam kerajaan Hindu Budha di Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Macam-macam kerajaan Hindu Budha di Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian konsep perubahan dan keberlanjtan
sejarah dapat dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta
didik secara bergantian mengungkapkan gagasannya. Guru
membimbing diskusi.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(5 menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
Materi 4, 5, 6 Dan 7
1. Kerajaan Kutai
A. Letak Geografis
B. Awal Terbentuknya
294
Kerajaan Kutai pertama ini bernama Kerajaan Kutai Martadipura awal berdirinya
dipimpin oleh Maharaja Kudungga bergelar anumerta Dewawarman. Nama Maharaja
Kundungga ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh budaya lain
C. Sumber Sejarah Prasasti Kutai
Keberadaan kerajaan Kutai diketahui berdasarkan sumber berita yang ditemukan yaitu
berupa prasasti yang berbentuk yupa (tiang) batu berjumlah 7 buah. Prasasti Yupa ini berangka
tahun 475 M (abad 5) dapat dikatakan merupakan prasasti tertua diantara prasasti prasasti yang
ditemukan di Indonesia sehingga sering dijadikan sebagai acuan awal masuknya bangsa
Indonesia ke dalam jaman sejarah. Prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
sansekerta
Kepercayaan yang berkembang pada masyarakat Kutai adalah Hindu, hal tersebut
didasarkan pada keterangan yang terdapat pada Prasasti Kutai, Yaitu:
E. Sistem Ekonomi
Kehidupan ekonomi di kerajaan Kutai tergambar dalam salah satu Yupa dalam prasasti
Kutai, yang isinya, seperti berikut ini: “(Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang
telah disedekahkan oleh sang Mulawarman yakni segunung minyak, dengan lampu dan malai
bunga)”
F. Sistem Pemerintahan
Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu (India) di Kalimantan Timur, terjadi
perubahan dalam bentuk pemerintahan, yaitu dari pemerintahan suku dengan kepala suku yang
memerintah menjadi kerajaan dengan seorang raja sebagai kepala pemerintahan. Dalam sistem
kerajaan, raja dianggap keturunan dewa yang harus disembah oleh bawahan dan rakyatnya. Oleh
karena itu raja memiliki hak untuk menyelenggarakan pemerintahan secara mutlak dan turun –
temurun berdasarkan garis kasta Berikut beberapa raja yang pernah memerintah Kerajaan Kutai:
Raja Kudungga, Aswawarman dan Mulawarman.
G. Masa Keruntuhan
Didalam sejarah disebutkan bahwa Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai
terakhir yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13,
Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi Kerajaan
295
Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi
kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar
Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang
disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
2. Kerajaan Tarumanegara
3. Kerajaan Sriwijaya
5. Kerajaan Kediri
6. Kerajaan Singasari
7. Kerajaan Majapahit
PENUGASAN MANDIRI
Untuk melanjutkan pembahasan tentang kerajaan Hindu Budha tertua di Indonesai, peserta didik
diminta untuk mencari tahu sendiri tentang kehidupan 6 kerajaan Hindu Budha yang belum
dibahas tersebut.
Peserta didik diminta membuat resuman setiap kerajaan-kerajaan tersebut sesuai dengan
kerajaan Kutai yang telah dbahas di Materi tersebut
296
LEMBAR RESUME
MATERI : .............................................................................................................
NAMA/ NO. : .............................................................................................................
KELAS : ..............................................................................................................
HARI/TANGGAL : .............................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
297
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..............................................................................................................................
MODUL AJAR
PERTEMUAN 1 DAN 2
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang masuknya agama Islam?
b. Menurut kalian, mengapa kebudayaan Islam bisa masuk ke
Indonesia?
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang masuknya agama Islam?
5. Menurut kalian, mengapa kebudayaan Islam bisa masuk ke
Indonesia?
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(10 Menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
304
Materi 1
Masuknya Islam di Indonesia pada abad ke V tidak bisa dilepaskan dari sejarah
perdagangan dan pelayaran antar benua yang berlangsung pada masa itu. Kendati demikian, para
ahli masih bersilang pendapat tentang bagaimana proses masuknya budaya dan agama Islam
tersebut hingga bisa mengalahkan kebudayaan dan agama yang telah ada sebelumnya, yakni Hindu
dan Budha. Berbagai teori pun berkembang dengan disertai bukti dan fakta pendukung.
Pada modul ini akan dijelaskan tentang teori-teori masuknya Islam Ke Indonesia bacalah
dengan baik.
1. Teori Gujarat
Tokoh yang mendukung teori ini adalah para ilmuwan Belanda seperti Pijnappel dan
Moqette yang mengatakan bahwa yang membawa agama Islam ke Indonesia ialah orang-orang
Arab yang sudah lama tinggal di Gujarat (India). Menurut mereka, Islam masuk ke Indonesia sejak
awal abad ke 13 Masehi bersama dengan hubungan dagang yang terjalin antara masyarakat
Nusantara dengan para pedagang Gujarat yang datang, dengan jalur Indonesia-Cambay- Timur
Tengah- Eropa.
Snouck Hurgronje yang juga sebagai ilmuwan Belanda berpendapat bahwa hubungan
dagang Indonesia dengan orang-orang Gujarat telah berlangsung lebih awal dibanding dengan
orang-orang Arab. Teori masuknya Islam di Indonesia yang dicetuskan Hurgronje dan Pijnapel ini
didukung oleh beberapa bukti :
a. Batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik As-Saleh (1297) dan batu nisan Syekh Maulana
Malik Ibrahim di Gresik memiliki kesamaan dengan batu nisan yang berada di Cambay.
b. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah
singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292.
Selain memiliki bukti, teori ini juga mempunyai kelemahan. Kelemahan teori Gujarat
ditunjukan pada 2 sangkalan. Pertama, masyarakat Samudra Pasai menganut mazhab Syafii,
sementara masyarakat Gujarat lebih banyak menganut mazhab Hanafi. Kedua, saat islamisasi
Samudra Pasai, Gujarat masih merupakan Kerajaan Hindu.
2. Teori Persia
Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadiningrat sebagai pencetus sekaligus pendukung teori
Persia menyatakan bahwa Islam yang masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi adalah Islam yang
dibawa kaum Syiah, Persia. Teori ini didukung adanya beberapa bukti pembenaran di antaranya
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi
305
Teori ini dikemukakan oleh Thomas W. Arnold dan Orrison. Menurut teori ini, Islam datang
ke Indonesia melalui Coromandel dan Malabar (India). Dasar teori ini adalah ketidakmunkinan
Gujarat menjadi sumber penyebaran Islam ketika itu. Alasannya, Gujarat belum menjadi pusat
perdagangan yang menghubungkan antara wilayah Timur Tengah dengan wilayah Nusantara.
Pendapat bahwa Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara mempunyai kelemahan-kelemahan
tertentu. Kelemahan itu ditemukan oleh Marrison. Ia berpendapat bahwa meskipun batu-batu nisan
yang ditemukan di tempat-tempat tertentu di Nusantara boleh jadi berasal dari Gujarat, atau dari
Bengal, itu tidak lantas berarti Islam juga datang berasal dari tempat batu nisan itu diproduksi.
Marrison mematahkan teori Gujarat ini dengan menunjuk pada kenyataan bahwa pada masa
Islamisasi Samudera Pasai, yang raja pertamanya wafat tahun 1297 M, Gujarat masih merupakan
kerajaan Hindu. Baru setahun kemudian (699/1298) Cambay, Gujarat ditaklukkan kekuasaan
muslim. Jika Gujarat adalah pusat Islam, yang dari tempat itu para penyebar Islam datang ke
Nusantara, maka pastilah Islam telah mapan dan berkembang di Gujarat sebelum kematian Malik
al-Saleh, yakni sebelum tahun 698/1297.
5. Teori Bangladesh
Teori Bangladesh dikenal juga dengan nama teori Benggali, Dikemukakan oleh S. Q.
Fatimi. Teori ini mengemukakan bahwa Islam datang di Nusantara berasal dari Benggali. Teori ini
didasarkan atas tokoh-tokoh terkemuka di Pasai adalah orang-orang keturunan dari Benggali.
Menurut beberapa pendapat berdasarkan teori Benggali berarti Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke-11 M. S. Q. Fatimi berpendapat bahwa mengaitkan seluruh batu nisan yang ada di Pasai,
termasuk batu nisan Maulana Malik al-Saleh, dengan Gujarat adalah keliru. Menurut penelitiannya,
bentuk dan gaya batu nisan Malik al-Saleh berbeda sepenuhnya dengan batu nisan yang terdapat di
Gujarat dan batu-batu nisan lain yang ditemukan Nusantara. Fatimi berpendapat bentuk dan gaya
batu nisan itu justru mirip dengan batu nisan yang terdapat di Bengal. Oleh karenanya, seluruh batu
nisan itu hampir dipastikan berasal dari Bengal. Dalam kaitan dengan data artefak ini, Fatimi
mengkritik para ahli yang mengabaikan batu nisan Siti Fatimah bertanggal475/1082 yang
ditemukan di Leran, Jawa Timur. Teori bahwa Islam di Nusantara berasal dari Bengal bisa
dipersoalkan lebih lanjut termasuk berkenaan dengan adanya perbedaan madzhab yang dianut
kaum muslim Nusantara (Syafi’i) dan mazhab yang dipegang oleh kaum muslimin Bengal (Hanafi).
6. Teori Cina
Teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby menyebutkan
bahwa, Islam masuk ke Indonesia karena dibawa perantau Muslim China yang datang ke
Nusantara. Teori ini didasari pada beberapa bukti,yaitu
a. Fakta adanya perpindahan orang-orang muslim China dari Canton ke Asia Tenggara,
khususnya Palembang pada abad ke 879 M
307
cukup dengan mengucapkan kalimat Syahadat. Penyebaran agama Islam dengan saluran ini
berjalan lancar mengingat akan adanya keluarga muslim yang menghasilkan keturunan-keturunan
muslim dan mengundang ketertarikan penduduk lain untuk memeluk agama Islam.
3. Pendidikan
Para ulama, kiai, dan guru agama berperan penting dalam penyebaran agama dan
kebudayaan Islam. Para tokoh ini menyelenggarakan pendidikan melalui pondok pesantren bagi
para santri-santrinya. Dari para santri inilah nantinya Islam akan disosialisasikan di tengah
masyarakat. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain
Pesantren Sunan Ampel di Surabaya dan Pesantren Sunan Giri di Giri. Pada saat itu, terdapat
berbagai kyai dan ulama yang dijadikan guru agama atau penasihat agama di kerajaan-kerajaan.
Kyai Dukuh adalah guru Maulana Yusuf di Kerajaan Banten.
4. Kesenian
Penyebaran Islam melalui seni budaya dapat dilakukan memalui beberapa cara seperti seni
bangunan, seni pahat atau ukir, tari, musik, dan sastra. Saluran seni yang paling terkenal adalah
pertunjukan wayang dan musik. Dasar Pitutur (Sunan Kalijaga) Sunan Kalijaga merupakan salah
satu wali yang aktif menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana wayang. Cerita wayang
diambil dari kisah Mahabarata dan Ramayana, tetapi oleh Sunan Kalijaga diseliptakan tokoh-tokoh
dari pahlawan Islam. Nama tertentu disebutnya sebagai simbol Islam. Misalnya, panah kalimasada,
sebuah senjata paling ampuh, dihubungkan dengan kalimat syahadat, pernyataan yang berisi
pengakuan kepada Allah swt, dan Nabi Muhammad Saw. sebagai rukun islam yang pertama.
Sementara untuk musik banyak dilakukan oleh Sunan Bonang. Karya Sunan Bonang yang paling
populer adalah Tombo Ati, yang hingga hari ini masih dinyanyikan banyak orang.
Contoh lainnya antara lain Gamelan (oleh sunan Drajad) serta Ganding (lagu-lagu) yang
berisi Syair-sayair nasehat dan dasar - dasar Islam. Kesenian yang telah berkembang sebelumnya
tidak musnah, tetapi diperkaya oleh seni Islam (Akulturasi). Pesan-pesan islamisasi juga dilakukan
melalui sastra, misalnya kitab primbon pada abad ke-16 M yang disusun oleh Sunan Bonang. Kitab-
kitab tasawuf diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu dan bahasa daerah. Babad dan hikayat juga
ditulis dalam bahasa daerah dengan huruf daerah dan Arab.
Penyebaran Islam juga tidak dapat di lepaskan dari peranan para Wali. Ada Sembilan wali
yang menyebarkan Islam yang dikenal dengan cara berdakwah, yang di sebut juga Walisongo.
mereka di kenal telah memiliki Ilmu serta penghayatan yang tinggi terhadap Agama Islam. berikut
yang termasuk WaliSongo;
1). Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik berasal dari Persia.
2). Sunan Ampel atau Raden Rahmat.
3). Sunan Drajat atau Syarifudin (putra Raden Rahmat)
309
TUGAS MANDIRI:
Pilihlah salah satu tokoh wali sanga sebagai penyebar agama Islam di Nusantara. Carilah informasi
tentang salah satu wali sanga tersebut kemudian tulislah ulang biografi wali tersebut
MATERI : .............................................................................................................
NAMA/ NO. : .............................................................................................................
KELAS : ..............................................................................................................
HARI/TANGGAL : .............................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.........................................................................................................
311
PERTEMUAN 3
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Bagaimana pengaruh masuknya agama dan kebudayaan Islam
di Nusantara?
b. Menurut kalian, apakah masuknya agama dan kebudayaan
Islam membawa pengaruh yang besar bagi kebudayaan
Nusanatara?
Kegiatan Inti (75 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) pengaruh masuknya agama dan kebudayaan Islam bagi
kebudayaan Nusantara
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan
mengenai:
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap masuknya agama dan
kebudayaan Islam
b. Wujud akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan asli
Nusantara
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Reaksi bangsa Indonesia terhadap masuknya agama dan
kebudayaan Islam
b. Wujud akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan asli
Nusantara
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup sejarah dapat
dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara
bergantian mengungkapkan gagasannya.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan yang tidak dipahami pada guru
(5 menit) 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
314
Materi 2
PENGARUH MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAN ISLAM
TERHADAP PERKEMBANGAN BUDAYA INDONESIA
Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah khasanah
budaya nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak kebudayaan bangsa
Indonesia. Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu kuat di
lingkungan masyarakat maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak menggantikan atau
memusnahkan kebudayaan yang sudah ada. Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan
Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil proses akulturasi antara kebudayaan praIslam
dengan ketika Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni ukir
atau pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik lainnya.
Beberapa contoh bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada modul ini antara lain:
A. Seni Bangunan
Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif. Seni
bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam ini terutama masjid, menara serta makam.
B. Makam-makam
Makam yang lokasinya di dataran dekat masjid agung, bekas kota pusat kesultanan antara
lain makam sultan sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam raja raja Mataram-
Islam Kota Gede (D.I. Yogyakarta), makam sultan sultan Palembang, makam sultan-sultan di
daerah Nanggroe Aceh, yaitu kompleks makam di Samudera Pasai, makam sultan-sultan Aceh di
Kandang XII, Gunongan dan di tempat lainnya di Nanggroe Aceh, makam sultan-sultan Siak
Indrapura (Riau), makam sultan-sultan Palembang, makam sultan-sultan Banjar di Kuin
(Banjarmasin), makam sultan-sultan di Martapura (Kalimantan Selatan), makam sultan-sultan
Kutai (Kalimantan Timur), makam Sultan Ternate di Ternate, makam sultan-sultan Goa di
Tamalate, dan kompleks makam raja-raja di Jeneponto dan kompleks makam di Watan Lamuru
(Sulawesi Selatan), makam-makam di berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan, serta kompleks
makam Selaparang di Nusa Tenggara.
B. Seni Ukir
Para seniman tidak ragu-ragu mengembangkan seni hias dan seni ukir dengan motif daun-
daunan dan bunga-bungaan seperti yang telah dikembangkan sebelumnya. Kemudian juga
ditambah seni hias dengan huruf Arab (kaligrafi). Bahkan muncul kreasi baru, yaitu kalau terpaksa
ingin melukiskan makhluk hidup, akan disamar dengan berbagai hiasan, sehingga tidak lagi
jelasjelas berwujud binatang atau manusia. Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi
dengan berbagai motif ukir-ukiran. Misalnya, ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan
keraton ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang.
315
PERTEMUAN 4, 5, 6 DAN 7
Kegiatan Awal (5 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang kerajaan-kerajaan Islam
di Indonesia?
b. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam
tersebut?
Kegiatan Inti (80 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) kerajaan-kerajaan Islam tertua di Indonesia
2. Dengan metode tanya jawab guru memberi pertanyaan mengenai:
a. Macam-macam kerajaan Islam di Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Macam-macam kerajaan Islam di Indonesia
b. Kehidupan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian konsep perubahan dan keberlanjtan
sejarah dapat dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta
didik secara bergantian mengungkapkan gagasannya. Guru
membimbing diskusi.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
(5 menit) 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
321
Materi 4, 5, 6 dan 7
Agama Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Agama Islam membawa
banyak sekali pengaruh dan perubahan bagi masyarakat Indonesia di berbagai bidang.
Kedatangannya yang melalui berbagai saluran islamisasi membuat Agama islam dengan mudah
diterima dan dianut oleh para penguasa di daerah-daerah. Akibatnya, rakyat yang berada pada
wilayah kekuasaannya mengikuti kepercayaan rajanya. Kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang
terdapat di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1) letak Geografis
Kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak Islam adalah Kerajaan Samudra Pasai,yang
terletak di pantai utara Aceh,pada muara Sungai Psangan (Pasai). Pada muara sungai tersebut
terdapat dua kota, yaitu Samudra (agak jauh dari laut) dan Pasai yang merupakan kota di pesisir
pantai.
3) Kehidupan Masyarakat
a) Kehidupan Politik
Kerajaan Samudra Pasai dibangun oleh Marah Silu. Dia berhasil mempersatukan Samudra
dan Pasai. Marah silu memeluk agama Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang
utusan Syarif Makkah. Pada tahun 1285, Marah silu kemudian dinobatkan menjadi sultan
dengan gelar Sultan Malik As Saleh. Setelah Sultan Malik As Saleh wafat pada tahun 1297,
jabatan sultan kemudian diteruskan oleh putranya yaitu Sultan Malik At Thahir.
Karena letaknya yang sangat setrategis, Samudra Pasai berkembang dengan cepat menjadi
pusat perdagangan dengan pusat studi Islam yang ramai. Banyak pedagang dari berbagai daerah
seperti di Benggala, Gujarat, Arab, dan Cina yang berdatangan di Samudra Pasai. Kerajaan
Samudra Pasai mengalami kemunduran setelah mendapat serangan dari Majapahit yang ingin
322
menyatukan Nusantara. Setelah majapahit meyakini adanya hubungan antara Samudra Pasai
dengan Kesultanan Delhi di India, pada tahun 1349 Samudra Pasai diserang dan mengalami
kehancuran. Sejak itu, samudra Pasai makin mundur dan diperparah dengan berpindahnya pusat
perdagangan ke Pulau Bintan dan Aceh Utara. Pada akhirnya Samudra Pasai dapat ditaklukkan
oleh Kesultanan Aceh
2. Kerajaan Malaka
3. Kerajaan Aceh
4. Kerajaan Demak
6. Kerajaan Banten
8. Kerajaan Tidore
323
PENUGASAN MANDIRI
Terdapat banyak kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia. Kita hanya akan membahas
beberapa kerajaan yang pengaruhnya besar terhadap perkembangan sejarah Indonesia, yaitu
sebagai berikut:
1 Samudra
Pasai
2 Aceh
3 Demak
4 Pajang
5 Mataram
6 Banten
Dari tabel tersebut, isilah dan lengkapilah bagian-bagian yang masih kosong !
325
326
327
MODUL AJAR
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(10 Menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
331
Materi 1
PENJELAJAHAN SAMUDERA
2. Penjelajahan Samudra
Bangsa Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, selain itu dalam pencarian rempah-
rempah hingga perburuan mutiara dari timur (rempah-rempah) ada juga faktor yang mendorong penjelajahan
samudra, yaitu :
332
a. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama islam.
b. Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
c. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi, dan bangsa
– bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
e. Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituang
dalam buku Book of Various Experience.
f. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
g. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat h. Semangat 3G (Gold: emas, Glory:
kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
i. Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi Pembuatan Kapal dan
Navigasi (ditemukannya kompas)
333
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang benar
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi membawa dampak kemunduran bagi bangsa Eropa. Zaman ini
dinamakan …
A. Zaman kemunduran
B. Renaissance
C. Kolonialisme
D. Dark Age
E. Revolusi Industri
2. Perang salib/ perang suci antara orang-orang Eropa melawan Turki Seljuk dan orang-orang Arab
membawa dampak bagi sejarah dunia yaitu …
A. Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
B. Jatuhnya Dinasti Umayyah di Spanyol yang telah tujuh abad berkuasa.
C. Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di
Romawi Timur
D. Terputusnya jalur perdagangan Asia dan Eropa
E. Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani
3. Jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa dampak …
A. Kemajuan Kota Konstantinopel
B. Pecahnya perang salib/ perang suci
C. Larangan bagi peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerussalem
D. Bersatunya gereja Roma dan gereja Ortodok
E. Penjelajahan samudra oleh bangsa barat
4. Perhatikan data berikut ini
1. Adanya semangat penaklukan (reconquista)
2. Jatuhnya kekaisaran Romawi
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah
4. Perang salib
5. Semangat 3 G (Gold, Glory, Gospel)
Dari data di atas yang menjadi pendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan Samudra adalah
….
A. 1, 2, dan 3
334
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 3, dan 5
D. 2, 3, dan 4
E. 2, 4, dan 5
5. Salah satu penyebab terjadinya perang salib adalah ….
A. Jatuhnya Dinasti Umayah di Spanyol
B. Jatuhnya kekaisaran Romawi
C. Jatuhnya Byzantium
D. Ditutupnya Konstantinopel bagi pedagang Eropa
E. Dark Age
335
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang bangsa-bangsa barat yang
datang ke Indonesia?
b. Menurut kalian, bangsa mana saja yang datang ke Indonesia?
Kegiatan Inti (75 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) kedatangan bangsa barat ke Indonesia dalam dimensi masa lalu,
masa sekarang dan masa yang akan datang
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan
mengenai:
a. Tokoh-tokoh bangsa barat yang datang ke Indonesia
b. Proses kedatangan bangsa barat ke Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi
a. Tokoh-tokoh bangsa barat yang datang ke Indonesia
b. Proses kedatangan bangsa barat ke Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis pengertian dan ruang lingkup sejarah dapat
dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara
bergantian mengungkapkan gagasannya.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan yang tidak dipahami pada guru
(5 menit) 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
338
Materi 2
1. Portugis sampai di Asia tenggara tepatnya di Malaka pada tahun 1511 M. Selang satu tahun yakni pada
tahun 1512 M mereka sampai di Maluku.
2. Pada tahun 1522 M Portugis sampai di Pajajaran. Karena dianggap menjadi ancaman Kerajaan Islam
maka di tahun yang sama tepatnya di Sunda Kelapa Portugis diserang Kerajaan Demak di bawah pimpinan
Fatahillah. Portugis kalah dan harus meninggalkan Sunda Kelapa.
3. Pada tahun 1521 M Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano sampai di Maluku. Karena di Maluku
sudah ada Portugis maka terjadilah perselisihan antara dua bangsa tersebut. Perselisihan diakhiri dengan
perjanjian Saragosa.
4. Pada tahun 1596 M di bawah pimpinan Cornelis de Houtman Belanda sampai di Banten. Karena sikapnya
yang tidak ramah akhirnya mereka diusir dari Banten
5. Pada tahun 1598 M rombongan kedua Belanda datang di bawah pimpinan Jacob Van Neck dan mereka
diterima baik oleh Raja Banten karena sikapnya yang ramah.
6. Pada tahun 1602 M Inggris di bawah pimpinan Sir James Lacaster sampai di Banten. Mereka diterima
dengan baik. Inggris diijinkan mendirikan kantor dagang di Banten dan Jayakarta.
339
340
341
Kegiatan Awal (5 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang kolonialisme?
b. Apa yang kalian ketahui tentang imperialisme?
Kegiatan Inti (80 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang
menit) pengertian konsep kolonialisme dan imperialisme barat
2. Dengan metode tanya jawab guru memberi pertanyaan mengenai:
a. pengertian kolonialisme dan imperialisme barat
b. proses kolonialisme bangsa barat di Indonesia
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing) guna mengeksplorasi
a. pengertian kolonialisme dan imperialisme barat
b. proses kolonialisme bangsa barat di Indonesia
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian
bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil
laporannya di depan kelas
5. Untuk analisis proses kolonialisme dan imperialisme barat dapat
dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara
bergantian mengungkapkan gagasannya. Guru membimbing
diskusi.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(5 menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
LAMPIRAN
343
Materi 3
LEMBAR KERJA:
PENJAJAHAN BANGSA BARAT
345
LATIHAN SOAL
PERTEMUAN 4
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang paerjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah?
b. Siapa sajakah pahlawan-pahlawan yang berjuang
melawan penjajah tersebut?
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(10 Menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Lembar Kegiatan Lembar materi pembelajaran, Lembar Kerja dan latihan soal
348
LAMPIRAN
349
MATERI
Pada tahun 1680, VOC memaksa Tidore untuk menandatangani traktat tahun 1780 yang berisi
penurunan status kerajaan Tidore dari dari daerah sekutu menjadi daerah vasal, dan dengan hak octroi yang
dipegang VOC, menjadikan VOC semakin sombong, VOC turut serta mencampuri urusan intern kerajaan
Tidore dengan mengangkat putra Alam sebagai sultan Tidore .
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari kerajaan Mataram yang mempunyai cita-cita
menyatukan seluruh tanah jawa dibawah panji-panji Mataram; dan mengusir kekuasaaan asing dari Bumi
Mataram. Keinginan kuat untuk mengusir VOC disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
• Kehadiran Kompeni Belanda di Batavia membahayakan kesatuan Negara yang dalam hal ini
• Monopoloi yang dilakukan oleh VOC
• Voc selalu menghalang-halangi kapal dagang maaram yang akan berdagang ke Malaka
• VOC tidak mau mengakui kedaulatan Mataram
Pesatnya perkembangan Banten sebagai kota pelabuhan terbesar Nusantara menarik keinginan VOC
untuk menguasainya. Mereka melakukan cara kotor dengan memblokade kapal – kapal Cina dan juga kapal
yang datang dari Maluku yang akan masuk ke Banten. Karena sering mendapat pertentangan dari rakyat
Banten, Belanda kemudian membangun kota pelabuhan di Sunda Kelapa atau Jayakarta. Pelabuhan itu
kemudian dinamakan Batavia oleh Belanda pada tahun 1619 M, sejak itu terjadi perebutan posisi sebagai
bandar perdagangan internasional antara Banten dan VOC.
Hasanuddin kemudian dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18
November 1667, yang isinya antara lain sebagai berikut.
• Goa harus mengakui hak monopoli VOC
• Semua orang Barat, kecuali Belanda harus meninggalkan wilayah Goa
• Goa harus membayar biaya perang
Isi perjanjian Bongaya sangatlah bertentangan dengan hati nurani dan kebudayaan yang telah
tertanam lama dalam hidup kerajaan Goa, maka Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin mencoba
menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-wenangan VOC itu. Namun
perlawanan ini segera dapat dipadamkan oleh VOC. Karena kegigihannya dalam melawan VOC Sultan
hasuanudiin mendapatkan julukan dari rakyatnya sebagai Ayam Jantan dari Timur.
Semenjak Sultan Agung wafat, tidak ada pengganti-penggantinya yang memiliki sifat pemberani
untuk mampu melawan dominasi asing di istananya, mereka terlalu lemah dan sangat ketakutan kehilangan
jabatannnya. VOCpun semakin arogan sehingga sangat berani untuk melakukan intervensi terhadap jalannya
pemerintahan kerjaan dibawah pimpinan Pakubuwana II yang penakut.
350
LEMBAR KERJA
PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MELAWAN PENJAJAH
351
352
Latihan Soal
Berilah tanda silang pada pilihan jawaban yang menurut kalian paling tepat
1. Perjanjian Bongaya adalah perjanjian yang mengakhiri konflik antara VOC dan kesultanan…
A. Makassar
B. Mataram
C. Ternate
D. Demak
E. Banten
2. Sempat memberikan keuntungan bagi belanda, kongsi dagang VOC bangkrut dan dibubarkan oleh
pemerintah Belanda pada 1799. Salah satu penyebab kebangrutan VOC adalah….
A. VOC tidak memiliki struktur yang jelas
B. Tindak korupsi terjadi di semua tingkatan birokrasi
C. Banyak pegawai VOC yang menerapkan kebijakan sendiri
D. Permintaan rempah-rempah di Eropa menurun akibat perang
E. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun benteng-benteng pertahanan terlalu besar
3. Serangan sultan Agung terhadap VOC di Banten dan Batavia pada tahun 1628 dan 1629, perlawanan
Sultan Hasanuddin dari Makassar pada tahun 1667, serta perlawanan Pattimura di Maluku pada tahun 1817
pada dasarnya merupakan bentuk reaksi atas kebijakan….
A. Penyebaran agama Kristen
B. Campur tangan terhadap urusan kerajaan
C. Monopoli perdagangan
D. Westernisasi
E. Diskriminasi Ras
4. Dibawah ini yang bukan merupakan alasan Sultan Agung melakukan serangan ke Batavia....
A. Menghalangi perdagangan Mataram di Malaka
B. VOC tdk mengakui kedaulatan kerajaan Mataram
C. Adanya perjanjian Giyanti
D. Tindakan monopoli dagang yg dilakukan VOC
E. Untuk menghalangi upaya Belanda menguasai Malaka
5. Ikut campurnya Belanda dalam urusan internal kerajaan Banten mengakibatkan....
A. Terjadinya perebutan kekuasaan kerajaan Banten
B. Banyaknya korupsi di pemerintahan kerajaan Banten
C. Kerajaan Banten menjadi kurang murni dlm pemerintahan
D. Permasalahan dalam kerajaan Banten teratasi
353
Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
(10 menit) 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apakah yang kamu ketahui tentang dampak
kolonialisme?
b. Kolonialisme itu lebih banyak berdampak positif ataukah
negatif?
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada
(10 Menit) guru
2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
pembelajaran?
LAMPIRAN
356
MATERI
Indonesia merupakan salah satu negara yang pernah terjajah oleh negara lain. Letak
Indonesia yang strategis dan kekayaan alam Indonesia menyebabkan Indonesia menjadi negara
yang layak dilirik oleh negara-negara lain untuk dieksploitasi. Rakyat pribumi pada saat itu
mengalami kehidupan yang sulit dengan adanya tentara asing yang memperlakukan mereka
sewenang-wenang. Kekejaman pemerintahan Belanda masih membekas hingga sekarang.
Sampai sekarang pun, pengaruh dari kolonialisme masih ada. Baik dalam unsur
pemerintahan, unsur ekonomi, maupun budaya, pengaruh negara Belanda bercampur dengan
Indonesia. Tidak seluruh pengaruh tersebut bersifat negatif. Ada beberapa pengaruh dari masa
penjajahan Belanda yang cenderung menguntungkan bagi Indonesia.
Secara umum, masa penjajahan meninggalkan beberapa warisan yang masih dilestarikan
oleh Indonesia sampai sekarang. Contohnya, pada aspek politik, struktur pemerintahan
mencerminkan pemerintahan yang diterapkan Belanda. Sistem pemerintahan di Indonesia sekarang
merupakan penerapan ajaran Trias Politica yang dijalankan Belanda.
Dalam bidang budaya, kolonialisme meninggalkan beberapa karya seni budaya yang
bercampur dengan budaya Indonesia. Pengaruh budaya itu melingkupi tarian, nyanyian, bahasa,
dan sebagainya. Dalam bidang sosial, Belanda mewariskan penyebaran agama Kristen. Penyebaran
agama ini terjadi juga di sekolah-sekolah. Di bidang ekonomi, bangsa Eropa memperkenalkan mata
uang, jaringan trasnportasi. Dalam pendidikan, Indonesia mewarisi sekolah dan sistem pendidikan.
Negara Eropa memperkenalkan beberapa sistem dalam bidang-bidang tersebut bagi rakyat
Indonesia untuk diwariskan dan sistem-sistem tersebut tidak sepenuhnya buruk, bahkan cenderung
menguntungkan Indonesia. Bahkan, sistem tanam paksa memperkenalkan berbagai tanaman baru
dan cara bercocok tanam yang efektif bagi Indonesia meskipun sistem itu juga menghasilkan
penderitaan bagi masyarakat Indonesia. Tetapi, kita juga harus memperhatikan dampak buruk yang
masih ada akibat penjajahan dan sebisa mungkin mengatasinya.
Penjajahan negara Eropa pada Indonesia telah menghambat perkembangan Indonesia
sebagai wilayah yang independen selama 3,5 abad. Indonesia mulai dijajah sejak pemerintahan
mereka masih berbentuk kerajaan dengan jumlah yang banyak dan wilayah yang terpisah-pisah.
Namun karena penjajahan itu, Indonesia secara paksa harus menyadari kekuatan dalam persatuan
dan sesegera mungkin bersatu mengalahkan penjajah.
Negara Eropa menjajah Indonesia dan merebut kedaulatan yang dimiliki sejak Indonesia
sendiri belum terbentuk. Dengan sistem politik Belanda yang berfungsi untuk mempermudah
Belanda untuk menguasai Indonesia, Divide and Conquer atau devide et impera, rakyat Indonesia
357
dipaksa saling membunuh saudara mereka sendiri. Persatuan yang dibutuhkan jelas sulit tercapai
Penugasan Mandiri
1. Rakyat Indonesia tidak mudah menerima kebijakan Raflles dalam menjalankan politik uang sebagai
penerapan sistem sewa tanah. Uraikanlah alasan mengapa rakyat begitu sulit menerima kebijakan
tersebut ?
2. Nilai-nilai apa saja yang bisa kalian ambil dari dampak negatif dan dampak positif dari kolonialisme
di Indonesia?
358
359
360
MODUL AJAR
Fase Capaian E
Elemen Perkembangan kehidupan masyarakat praaksara berdasarkan hasil
hasil kebudayaan materialnya (pertemuan 1)
Perkembangan kehidupan masyarakat praaksara berdasarkan corak
kehidupannya (pertemuan 2)
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase ini, peserta didik memahami perkembangan kehidupan
masyarakat praaksara berdasarkan hasil hasil kebudayaan materialnya
dan perkembangan kehidupan masyarakat praaksara berdasarkan corak
kehidupannya. Menganalisa Perkembangan kehidupan masyarakat
praaksara berdasarkan hasil hasil kebudayaan materialnya dan
Perkembangan kehidupan masyarakat praaksara berdasarkan corak
kehidupannya
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
(10 menit) pembelajaran (salam, doa bersama, menyapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran)
2. Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari
3. Membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
Identifikasi masalah
Peserta didik menganalisis gambar (gambar apa, dan kegunaannya)
Pembuktian
Perwakilan dari peserta didik untuk menyebutkan kembali hasil diskusi
mengenai kehidupan manusia praaksara berdasarkan benda-benda hasil
budaya manusia praaksara, peserta didik lainnya ikut aktif dalam
diskusi kelas
Menarik simpulan
Seluruh peserta didik dapat mengasosiasi seluruh informasi yang
diperoleh dan bersama Guru menyusun sebuah kesimpulan kehidupan
manusia praaksara berdasarkan hasil budayanya
Lembar Kegiatan Lembar aktivitas (rangkuman materi) dan lembar kriteria penilaian
diskusi
LAMPIRAN
364
MATERI
Kebudayaan masyarakat praaksara mengalami perkembangan dan peningkatan dari masa ke masa
mulai dari yang masih sangat primitive , berupa batu yang belum diproses sampai akhirnya
mereka pandai mengolah logam menjadi perkakas mereka , seperti yang tergambar pada
periodesasi berikut ini :
1. Jaman Palaeolithikum :
hanya berupa batu yang belum mengalami proses apapun hanya diambil begitu saja dari
alam sehingga belum bisa digunakan untuk bercocok tanam. Hasil budayanya ; Kapak
genggam, Chopper, Kapak berimbas, Belati
2. Jaman Messolithikum :
batu yang mereka gunakan mulai diproses sederhana yaitu hanya dengan membelahnya
menjadi dua bagian yang memiliki sisi sisi yang tajam sehingga bisa digunakan untuk
bercocok tanam dengan cara berkebun . Hasil budayanya ; Kapak Sumatra, Kapak pendek,
Gua tempat tinggal( Abrissauche Roche ), Kyokkenmodinger, Alat serpih yang berasal
dari tulang, Kesenian gambar pada dinding gua
3. Jaman Neolithikum :
batu yang pada masa Messolithikum hanya dibelah saja, pada masa ini sudah diasah
sehingga menghasilkan kapak yang lebih tajam sehingga bisa digunakan untuk menggali
tanah sehingga mereka bisa bercocoktanam yang lebih meningkat dari berkebun yaitu
berladang. Hasil budayanya : Kapak persegi, Kapak lonjong, Kapak bahu, Gerabah,
Perhiasan, Alat pemukul kayu untuk membuat pakaian.
4. Jaman Logam :
masyarakat pada masa ini sudah mengenal logam sehingga perkakas yang mereka
gunakan sekarang terbuat dari logam yang di cetak dengan menggunakan 2 tekhnik
mencetak yaitu Bivolve dan a cire perdue, kemudaian diasah yang kepandaiannya sudah
dimiliki sejak jaman Neolithikum. Sehingga dengan perkakas logam yang diasah tentu
lebih tajam dari batu yang diasah. Dengan kapak logam yang diasah ini mereka bisa
gunakan untuk membalik tanah sehingga mereka bisa mengembangkan cara
bercocoktanam dengan tekhnik bersawah. Hasil kebudayaannya : Alat-alat yang terbuat
dari logam : Rumah kayu, Seni ukir dan seni hias, Nekara, Moko, Candrasa, Bejana
Perunggu
5. Jaman Megalithikum :
365
masa ini sudah berlangsung sejak jaman neolithikum dan terus berlanjut hingga jaman
logam, jadi perkakas yang mereka gunakan adalah perkakas yang dihasilkan pada jaman
tersebut. Sedangkan hasil budaya dari jaman ini umumnya terkait dengan benda benda
benda atau bangunan yang berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan kepercayaan
Animisme dan Dinamisme. Hasil budayanya adalah ; Bangunan besar yang terbuat dari
batu : Menhir, Arca, Punden berundak, Peti kubur, Dolmen, Sarkofagus, Waruga
367
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
(10 menit) pembelajaran (salam, doa bersama, menyapa dan melakukan
pemeriksaan kehadiran)
2. Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
Identifikasi masalah
Peserta didik menganalisis gambar (gambar apa, dan apa yang sedang
dikerjakan)
Pembuktian
Perwakilan dari peserta didik untuk menyebutkan kembali hasil diskusi
mengenai kehidupan manusia praaksara berdasarkan corak
kehidupannya, peserta didik lainnya ikut aktif dalam diskusi kelas
Menarik simpulan
Seluruh peserta didik dapat mengasosiasi seluruh informasi yang
diperoleh dan bersama Guru menyusun sebuah kesimpulan kehidupan
manusia praaksara berdasarkan corak kehidupannya
Lembar Kegiatan Lembar aktivitas (rangkuman materi) dan lembar penilaian diskusi
LAMPIRAN
370
MATERI
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini
diduga berasal dari daerah Yunan, China Selatan. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang Proto Melayu dan Deutro Melayu (Melayu
Muda). Dalam buku Sejarah (2007) karya Anwar Kurnia, bangsa Proto Melayu membawa
kebudayaan neolitikum (batu baru) dengan arah persebarannya ras Papua-Melanosoid dan ras
Austronesia. Sedangkan bangsa Deutro Melayu tiba di Kepulauan Indonesia setelah bangsa Proto
Melayu. Gelombang ini masih tergolong ras Austronesia.
Pada perkembangannya, ras Papua-Melanosoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-
Melanosoid melahirkan berbagai macam suku bangsa yang tersebar di seluruh Indonesia. Seiring
perkembangan zaman, corak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia juga berubah. Corak
kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia menjelang zaman sejarah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Masyarakat agraris Pada zaman neolitikum akhir, masyarakat Indonesia sudah pandai
bercocok tanam dan beternak. Cara bercocok tanam yang pertama dilakukan adalah sistem
berkebun, meningkat menjadi berladang , lambat laun sistem tersebut berubah menjadi bersawah.
Cara bercocok tanam dengan bersawah kemudian menjadi bagian hidup mereka. Oleh karena itu,
masyarakat mencari tempat tinggal dan tempat bercocok tanam yang terletak di sepanjang aliran
sungai. Akhirnya, mereka mampu menghatur irigasi sederhana. Mereka juga bisa menentukan
jenis tanaman yang cocok ditanam pada suatu musim. Hal ini karena masyrakat zaman itu sudah
mempelajari astronomi (ilmu perbintangan). Peralatan pertanian yang dipakai adalah cangkul dari
perunggu, kapak persegi, dan kapak lonjong. Mereka menggunakan ani-ani untuk memotong
padi. Hal ini memperlihatkan adanya corak kebudayaan sungai.
2. Masyarakat bahari Kemampuan nenek moyang dalm mengarungi lautan sudah ada
sejak dahulu. Ketika memasuki Kepulauan Indonesia, mereka menggunakan perahu bercadik.
Perahu bercadik adalah jenis perahu yang di kanan kirinya menggunakan bambu dan kayu supaya
tetap seimbang. Masyarakat bahari bertenmpat tinggal di sepanjang pantai. Mereka menangkap
ikan dan kerang. Pengetahuan arah angin dan astronomi didapat dari pengalaman berlayar selama
bertahun-tahun. Kemampuan dan pengetahuan bahari kemudian dianut oleh masyarakat di
Kerajaan Sriwijaya dan suku Bugis di Sulawesi Selatan. Kepandaian ini menyebar ke seluruh
Indonesia sehingga meninggalkan kebudayaan laut Indonesia.
3. Masyarakat seni Nenek moyang Indonesia sudah pandai membuat boneka-boneka
371
untuk kesenian wayang. Alat-alat gamelan sudah sejak lama dibuat untuk menambah kemeriahan
seni pertunjukkan. Tak hanya itu, mereka juga sudah membuat batik, kerajinan logam dengan
beragam bentuk, dan benda-benda dari batu besar.
4. Masyarakat religius Pada saat agama belum masuk ke Indonesia, nenek moyang
mempercayai adanya kekuatan yang mahatinggi di luar dirinya. Kekuatan ini terdapat di alam
semesta. Hal ini muncul kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan
kepada roh nenek moyang, sedangkan dinamisme adalah kepercayaan kepada benda yang
memiliki keuatan gaib, kesakitan, atau tuah.
372
TUGAS KELOMPOK
KONVERSI NILAI
Nilai Kualitas Skor Minimal =1x3=3
80 – 100 Sangat Baik SB Skor Maksimal = 3 x 3 = 9
65 – 79 Baik B
40 – 64 Cukup C 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡
Nilai siswa = x 100
0 – 39 Kurang K 𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
374
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Materi pengayaan dilakukan pada peserta didik yang telah tuntas, dan mendapatkan hasil evaluasi
yang memuaskan. Dilakukan dengan pemberian tugas pembuatan makalah tentang berbagai
macam alat ukur, cara menggunakan, serta manfaatnya.
375
Persen
Jml Kriteria
tase
13 43.33% Cukup
10 33.33% Kurang
10 33.33% Kurang
11 36.67% Kurang
11 36.67% Kurang
9 30.00% Kurang
9 30.00% Kurang
11 36.67% Kurang
9 30.00% Kurang
10 33.33% Kurang
10 33.33% Kurang
11 36.67% Kurang
11 36.67% Kurang
11 36.67% Kurang
11 36.67% Kurang
9 30.00% Kurang
12 40.00% Kurang
9 30.00% Kurang
9 30.00% Kurang
10 33.33% Kurang
9 30.00% Kurang
13 43.33% Cukup
9 30.00% Kurang
9 30.00% Kurang
Nama Sekolah
Nama Guru
Program Studi
Kelas Mengajar
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah angkat ini dengan memberikan tanda centang di kolom padajawaban yang disediakan
2. Angket ini menunjukkan targgapan bapak/ibu untuk pengEmbangan media pembelajaran sejarah
3. Jawaban yang diberikan dijamin kerahasiaan, dan tidak berpengaruh terhadap karier kerja BapaMbu.
Oleh karena itu dimohon kesediaannya memberikan tanggapan secara sungguh-sungguh untuk
perbaikan mutu pendidikan IPS Sejarah di SMK
Tanggapan
NO Pernvataan Sangat Tidak Ragu-
Setuju
Setuiu Setuiu ragu
Materi Pembelajaran
1 Materi bidang studi IPS Sejarah diminati siswa
Materi bidang studi IPS Sejarah membosankan
2.
bagi siswa
Materi pelajaran IPS Sejarah banyak dan
3.
berbobot
Materi pelajaran IPS Sejarah sulit untuk
4.
disampaikan secara menyeluruh
5. Jam pelajaran IPS Sejarah perlu ditambah
6.
Materi pelajaran IPS Sejarah kelas X terasa
sulit dipahami siswa
Metode Pembelajaran
Saya sering menggunakan metode ceramah
1.
dalam pembelajaran IPS Sejarah
Saya menghadapi banyak kendala dalam
2.
pembelaj aran dengan metode ceramah
Menurut saya metode mengajar dengan diskusi
3.
paling tepat untuk pembelajaran IPS Sejarah
Saya merasa dengan metode diskusi .lapat
4.
mencapai tujuan pembelajaran IPS Sejarah
Menurut saya metode mengajar dengan
t/
5. ilustrasi dan demonstrasi paling tepat untuk
pembelajaran IPS Sej arah
Saya merasa dengan metode ilustrasi dan
6. demonstrasi dapat mencapai tujuan
pembelajaran IPS Sejarah
Kegiatan Pembelajaran
Proses belajar mengajar IPS sejarah, media
379
atau sumber pembelajaran sangat penting
digunakan
Pada kegiatan belajar mengajar bidang studi
IPS Sejarah saya selalu menggunakan media
belajar
Media pembelajaran yang saya laksanakan
pada pembelajaran IPS Sejarah bervariasi
Pada Kegiatan pembelajaran saya
menggunakan banyak media pembelajaran
I
Saya seringkali menggunakan media
pembelajaran dengan menggunakan komputer
dan gadget
Saya banyak menghadapi kendala mengajar
tanpa media pembelajaran
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah angkat ini dengan memberikan tanda centang di kolom pada jawaban yang disediakan
2. Angket ini menunjukkan tanggapan bapaMbu untuk pen$embangan media pembelajaran sejarah
3. Jawaban yang diberikan dijamin kerahasiaan, dan tidak berpengaruh terhadap karier kerja BapaMbu.
Oleh karena itu dimohon kesediaannya memberikan tanggapan secara sungguh-sungguh untuk
perbaikan mutu pendidikan IPS Sejarah di SMK
Tanggapan
NO Pernyataan Sangat Tidak Ragu-
Setuju
Setuiu Setu i u ragu
l.
Materi Pemtrelajaran
Materi bidang studi IPS Sejarah diminati siswa
\.4
Materi bidang studi IPS Sejarah membosankan
2.
bagi siswa
Materi pelajaran IPS Sejarah banyak dan
J.
berbobot
Materi pelajaran IPS Sejarah sulit untuk
4.
disampaikan secara menyeluruh
5. Jam pelajaran IPS Sejarah perlu ditambah
6.
Materi pelajaran IPS Sejarah kelas X terasa
sulit dipahami siswa
Metode Pembelajaran
Saya sering menggunakan metode ceramah
1.
dalam pembelajaran IPS Sejarah \/
Saya menghadapi banyak kendala dalam
2.
pembelaj aran dengan metode ceramah
Menurut saya metode mengajar dengan diskusi
J.
paling tepat untuk pembelajaran IPS Sejarah
Saya merasa dengan metode diskusi dapat
4.
mencapai tujuan pembelajaran IPS Sejarah
Menurut saya metode mengajar dengan
5. ilustrasi dan demonstrasi paling tepat untuk
pembelajaran IPS Sejarah
Saya merasa dengan metode ilustrasi dan
6. demonstrasi dapat mencapai tujuan
pembelajaran IPS Sejarah
Kegiatan Pembelajaran
Proses belajar mengajar IPS sejarah, media 382
atau sumber pembelajaran sangat penting
digunakan
Pada kegiatan belajar mengajar bidang studi
IPS Sejarah saya selalu menggunakan media
belajar
Media pembelajaran yang saya laksanakan
pada pembelajaran IPS Sejarah bervariasi
Pada Kegiatan pembelajaran saya
menggunakan banyak media pembelajaran
Saya seringkali menggunakan media
pembelajaran dengan menggunakan komputer
dan gadget
Saya banyak menghadapi kendala mengajar
tanpa media pembelajaran
Petunjuk Pengisian :
l' Isilah angkat ini dengan memberikan tanda.centang korom padajawaban yang
2' Angket ini menunrukkan tanggapan bapak/ibu untikdipJngembangu, ."ai"
disediakan
p"ii"ru:d
3' Jawaban yang diberikan ailamin terahasiaan, aun iijut 'u..pengaruh terhadap karier r".i".ur,
oleh karena itu dimohon aesediaannya memberikan tanggapan secara kerja BapaMbu.
perbaikan sungguh-sungguh untuk
mutu pendidikan IpS Sejarah di SMK
'ang gapan
NO Pernyataan Sangat Tidak Ragu-
Setuiu Setuju
Setuiu ragu
rvr...Ert rem DetaJaran
Materi bidang stuAi teS Seliratr Aminati siswa
\7
Materi bidang studi IpS Sejarah membosankan
2.
5.
disampaikan secara menyeluruh
Jam pelajaran IpS SeFrah pa.lu dita;bah
J,
6.
Materi pelajaran lpsTej*ah kel X tera;
sulit dipahami siswa
rvletode Pembelaiaran
Saya sering m"ngguruka,
1. -etod" iorama['
dalam pembelaj aran IpS Sejarah
Saya menghadapi banyak kendala dalam
2.
pembelajaran dengan metode ceramah
Menurut saya metode minfrar-deng -diskuii
J.
paling tepat untuk pembelajaran IpS Sejarah
Saya merasa aeng-n metoG Askusi dapat
4.
mencapai tujuan pembelajaran IpS Sejarah
Menurut .ayu m-tod. .erga;* d"r,gun
5. ilustrasi dan demonstrasi paling tepat untuk
pembelaj aran IPS Sejarah
Saya merasa d"ngun- tnetode-ilustrusi dan
6. demonstrasi dapat mencapai tujuan \/
pembelaj aran lPS Sejarah
[egratan yembelajaran
Proses belajar mengajar IPS sejarah, media
385
atau sumber pembelajaran sangat penting
digunakan
Pada kegiatan belajar mengajar bidang studi
IPS Sejarah saya selalu menggunakan media
belajar
Media pembelaj aran yang saya laksanakan
pada pembelajaran IPS Sejarah bervariasi
Pada Kegiatan pembelajaran saya
menggunakan banyak media pembelajaran
Saya seringkali menggunakan media
pembelajaran dengan menggunakan komputer
dan gadget
Saya banyak menghadapi kendala mengajar
tanpa media pembelajaran
Lampiran 3.
Yalidasi Ahli Bahasa
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya buku digital (e-book) mata pelajaran IPS Sejarah
SMK, maka melalui inkumen ini BapakAbu kami mohon untuk memberikan penilaian
terhadap e-book yang telah dibuat tersebut. Penilaian dari Bapak/Ibu akan digunakan
sebagai validasi dan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas e-book rni
sehingga bisa diketahui layak atau tidak modul tersebut digunakan dalam pembelajaran
IPS Sejarah. Aspek penilaian e-book ini diadaptasi dari komponen penilaian aspek
kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta aspek kontekstual.
informasi
J
C. Dialogis dan Interaktif
5 Kemampuan memotivasi peserta didik t/
D. Kesesuaian dengan Perkembangan
Peserta didik
5 Kese.sruian dsngm perkeoeba$ga{t
PERTAI{YAAN PENDUKUNG
b.
Selain itu untuk menuliskan kekurangan dari modul ini BapaMbu juga bisa
dengan merevisi dengan mencoret pada bagian yang salah dalam e-book dan
menuliskan yang seharusnya dibetulkan oleh penulis
d.
Kesimpulan
Modul Belum Dapat Digunakan
Modul Dapat Digunakan Dengan Revisi
Modul Dapat Digunakan Tanpa Revisi
'Y;#r [*o't (
391
NIM : T811508004
I ) dipergunakan
Lampiran 2.
Validitas AhIi Media Pembelajaran I IT
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya buku digital (e-book) mata pelajaran IPS Sejarah
SMK, maka melalui intrumen ini Bapak/Ibu kami mohon untuk memberikan penilaian
terhadap e-book yang telah dibuat tersebut. Penilaian dari BapaMbu akan digunakan
sebagai validasi dan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas e-boak ni
sehingga bisa diketahui layak atau tidak modul tersebut digunakan dalam pembelajaran
IPS Sejarah. Aspek penilaian e-book ini diadaptasi dari komponen penilaian aspek
kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta aspek kontekstual.
Penilaian Keterangan
No Indikator
I 2 3 4
berdasarkan pola
r/
7 Bidang cetak dan marjin proporsional \/
I Spasi antar teks dan ilustrasi sesuai ,/
9 Judul kegiatan belajar, subjudul kegiatan
belajar, dan angka halaman
,/
10 Penempatan judul, subjudul, ilustrasi, dan
,/
keterangan gambar tidak mengganggu
394
pemahaman
proporsional
74 Bentuk akurat dan proporsional sesuai dengan
kenyataan '
Tr -^^L:,C )^- ):- ^---: -
15 r\tEaLlI uau uttialil15
Komentar / Saran
Berdasarkan penilaian yang telah saya lakukan, maka modul panduan ini:
a. Lay ak untuk digunakan
Validator
395
NIM : T811508004
Setelah melakukan revisi, maka instrument ( sudah siapl
belussiap * ) dipergunakan
untuk penelitian dengan masukan sebagai berikut:
Surakarta, .............2023
ValidatorAhli
% hF).
396
Tujuan:
Untuk mengetahui apakah (buku digital) e-book berbasis inquiryyang tersusun telah
mencerminkan dan memenuhi syarat sebagai suatu model Inquiry yang dapat diterapkan guna
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMK.
Petunjuk:
Mohon diberikan tanda chek (0 pada kolom yang tgrsedia serta guna perbaikan terhadap
pengembangan model CCTini.
2 Cukup baik/ cukup sesuai/ cukup lengkap sehingga perlu banyak perhatian
I Tidak baik
No Pernyataan Penilaian
v
1 E-b"r/. b"rb.si. inquiry telah memenuhi/ memuat syarat model
pembelajaran inquiry (mengamati, menyampaikan tujuan dan
mengkoordinasi kelompok, menyaj ikan informasi, mencoba melakukan,
membimbins kelompok, menilai kelompoh dan mengkomunikasilan).
2 E-book berbasis inquirlnelah mendeskripsikan masing-masing
komoonen svarat model pembelaiaran secara lengkap dan jelas.
V
.) fen;etasan pada tiap komponen syarat E-book berbasis inquiry dapai
dilaksanakan dalam praktik pembelajaran.
\/
4 Komponen syarat E-book berbasis inquiry merupakan satu-kesatuan
yang saling mendukung antar komponen. V
rcor"ponen syarat E-book berbasis inquiry dapat menciptakan suasana
v^
v
5
belaiar vans menYenangkan.
6 Kompo"en syarat E-book berbasis inquirysecara bersama-sama dapat
mencaoai tuiuan pengembangan model.
Sesi Landasan Teori Belaiar
\,r
J
7 g-book berbasis inquiry telah dilandaskan pada teori konstruktivisme.
8 Wielah didasarkan pada teori sosial kognitif
Vvsotski.
9 W
model CC
CTL.
telah didasarkan pada pembelajaran efektif dari
V
10 Wiry telah didasarkan pada ptinsip pembelajaran IPS.
,/
397
No Pernyataan Penilaian
J
399
LamPiran 1.
Validasi Ahli Materi Pembelajaran
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan adanya buku digital (e-book) mata pelajaran IPS Sejarah
SMK, maka melalui intrumen ini Bapak/Ibu kami mohon untuk memberikan penilaian
terhadap e-book yang telah dibuat tersebut. Penilaian dari BapaMbu akan digunakan
sebagai validasi dan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas e-Dooft ini
sehingga bisa diketahui layak atau tidak modul tersebut digunakan dalam pembelajaran
IpS Sejarah. Aspek penilaian e-book ini diadaptasi dari komponen penilaian aspek
kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) serta aspek kontekstual.
1
400
I. ASPEKKELAYAKAIIISI
Penilaian
No Indikator Isi 1 2 3 4 Keterangan
(sK) (K) (B) (SB)
A. Kjsesuaian Ma-eri d6gan IO
I Kelengkapan materi
2 Keluasan materi
, Kedalaman materi
B. Keakuratan Materi
4 Keakuratan konsep dan defrnisi
5 Keakuratan data dan lalta
6 Keakuratan contoh dan kasus
7 Keakura[an gam-ar. aiagrarn *an
ilustrasi
I Keakuratan istilah-istilah
C. Kemutakhiran Materi
9 Gambar, diagram aan-tustrasi dat.am -
kehidupan sehari-hari
l0 Menggunakan contoh dan kasus yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari
D, IVlendorong keingintah uan
1t Mendorong rasa ingin tahu
12 Menciptakan kemampuan bertanya
1
401
3
Contoh-contoh soal dalam setiap
kegiatan belajar
Soal latihan pada setiap akhir kegiatan
v
belaj ar
4 Kunci jawaban soal latihan
5 Pengantar
6 Glosarium v,
7 Daftar pustaka
C. Penyajian Pembelajaran
8 Keterlibatan peserta didik
D. Koherensi dan Keruntutan Alur
Pikir
9 Ketertautan antar kegiatan belajar/sub
kegiatan belajar/ al inea
l0 Keutuhan makna dalam kegiatan
belajar/ sub kegiatan belajar/ alinea.
PERTAI\TYAAII PENDT]KUNG
I . Bapak/lbu juga dimohon menjawab pertanyaan dibawah ini.
a. Apakah e-booft berbasis inquiry ini bisa membantu siswa dalam meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa SMK?
*) 1.... Jh il,
wto';^*i . V;/-i[:;r:
.....1i. *t. l :y. ?. :.=..............
fiiil
lt
4
403
Selain itu untuk menuliskan kekurangan dari modul ini BapaMbu juga bisa
dengan merevisi dengan mencoret pada bagian yang salah dalam e-book dan
menuliskan yang seharusnya dibetulkan oleh penulis
:: : : crcfiI: :.e*,r/l"I{ik;I--
rn;cil hl; .: . .
2. Bapak/Ibu dimohon membsrikan tanda check list (!) untuk memberikan kesimpulan
terhadap e-book berbasis inquiry ini.
Kesimpulan
I
Modul Belum Dapat Digunakan
Modul Dapat Digunakan Dengan Revisi
Modul Dapat Digunakan Tanpa Revisi
s,.uku,tu,\.1h. h 7 oZ-9
404
MenyatakanbahwainstrumentpenelitianyangberupaValidasiMaterisebagai
-rengcmDangan suKu lJtgrlal lr)
sruol penggmDangan oafl ueseflasr yang DerJ,uuul
Berbasis inquiryTnt* Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
SMK" dari
mahasiswa Prosram Studi Ilmu Pendidikan Program Pascasa ana:
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
,,,"0"*r;#,K* ........2023
) t(,1/.1
6
405
PETT'NJUK PENGISIAN
1. Mohon kuesioner diisi oleh bapak/ibu/sdr/sdri untuk menjawab seluruh pertanyaan yang telah disediakan.
2. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, tidak adajawaban yang salah. Oleh karena itu di usahakan
agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.
3. Berilah tanda fr) atau Cheklis ({) pada kolom yang tersedia dan pilihan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
4. Kriteria Nilai:
4 Sangat praktis tidak perlu diperbaiki
Kepraktisan model
Kepraktisan RPP
406
7. Suatu peristiwa sejarah yang diceritakan dan disusun berdasarkan urutan kejadian tanpa
dijelaskan mengenai hubungan sebab akibat antara peristiwa disebut...
a. diakronik
b. sinkronik
c. interpretasi
d. periodisasi
e. kronik
8. Salah satu cara untuk menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta-fakta sejarah tersebut
menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal terhadap suatu peristiwa disebut....
a. Diakronik
b. Kausalitas
c. Sinkronik
d. Interpretasi
e. periodisasi
9. Pembuatan periodisasi sejarah salah satu tujuannya adalah....
a. memudahkan pencarian sumber sejarah
b. memudahkan mempelajari sejarah
c. adanya bukti sejarah
d. kronologi sejarah
e. kemampuan sejarah
10. Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai....
a. objek sejarah
b. subjek sejarah
c. makhluk sejarah
d. objek dan subjek sejarah
e. pencipta sejarah
409
1. Pra sejarah adalah istilah yang merujuk pada masa yang ditandai dengan ….
a. Belum munculnya aktivitas manusia
b. Terjadingya proses kerak bumi
c. Belum adanya tulisan
d. Terjadinya fenomena alam yang belum stabil
e. Belum munculnya kehidupan
2. Istilah pra sejarah diganti dgn istilah pra akasara, karena istilah pra aksara lebih tepat yaitu di
mulai ….sampai….
a. bumi ada-tulisan di temukan
b. bumi ada-bumi berakhir
c. fosil ada-tulisan di temukan
d. manusia ada-tulisan di temukan
e. manusia ada-manusia berakhir
3. Saat zaman es kepulauan Indonesia masih menyatu tetapi karena adanya kegiatan tektonis
menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasik, sehingga menyebabkan
daratan terpecah-pecah. Sebagian di antaranya bergerak ke utara membentuk …
a. Pulau-pulau Timor
b. Pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat
c. Jawa
d. Sumatra
e. Kalimantan
4. Zaman dimana belum ada tanda-tanda kehidupan dan keadaan bumi belum stabil disebut
zaman ….
a. Mesozoikum
b. Arkaekum/azoikum
c. Paleolithikum
d. Neozoikum
e. Paleozoikum
5. Zona di antara paparan Sahul dan Sunda dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan
pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara.
Wilayah barat/paparanSunda bertipe asiatis, mirip dengan fauna-fauna di Asia, dibawah ini
bukan merupakan contoh fauna asiatis…
a. orang utan
b. banteng
c. kuskus
d. harimau
e. gajah
410
Kelas Eksperimen
No Jenis Nilai
Respon Nama Kelami Sekolah
Pre Tes Post Tes
den n
1 ABDUL QORI JAYLANI L SD Mojosongo 3 70 90
2 AMINATUL FIRDAUS P SD Mojosongo 3 74 92
3 ALISTYA RIZKA ANGGRAENI P SD Mojosongo 3 72 94
4 ADITYA DUWI PRATAMA L SD Mojosongo 3 78 92
5 ANDHIKA CHANDRA MUSTHOFA L SD Mojosongo 3 70 90
6 BIMA MAHESWARA FADEL ZANURI L SD Mojosongo 3 80 100
7 DAMARA PRADIPA P SD Mojosongo 3 70 90
8 DEMIAN RENO TIMUR RULISTYO L SD Mojosongo 3 72 92
9 EXEL DEVAN PRATAMA PUTRA L SD Mojosongo 3 74 94
10 HAIKAL ABDUL AZIZ AMRULLAH L SD Mojosongo 3 74 92
11 AUFA NUR FRADIANSYAH P SD Islam Bakti 1 80 98
12 ASYAH RESTU P SD Islam Bakti 1 78 94
13 DAVIT AGUS SAPUTRA L SD Islam Bakti 1 80 100
14 FATHAN ALMAISAN ZHAFAR L SD Islam Bakti 1 72 90
15 KANAYA PURI FRIDATAMA P SD Islam Bakti 1 70 88
16 MUHAMMAD RIZKY AL QOLIFI L SD Islam Bakti 1 78 92
17 LATIFAH P SD Islam Bakti 1 70 88
18 NADILA PUTRIANI P SD Islam Bakti 1 72 90
19 RAFA MUHAMMAD AL HANIF P SD Islam Bakti 1 84 100
20 ZAIRA VIOLETA RAMADHANIAR P SD Islam Bakti 1 78 92
Jumlah 1496 1858
Rata-rata 74.80 92.90
Nilai Tertinggi 84 100
Nilai Terendah 70 88
Jumlah 11 20
Ketuntasan
Persentase 55.00% 100.00%
412
Kelas :X
Mapel : Sejarah
Respond No Soal Skor
en 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
MUHAMAD ARIS NUR 10
SOLEH6 8 6 10 8 10 8 6 8 80
ANAS ALFIAN10 8 10 6 10 10 10 10 10 10 94
CITRANINGRUM DWI PAMANGSAH
8 8 6 8 8 10 8 8 10 8 82
ASWA ADIPAYANA 6 6 10 8 10 6 8 8 10 10 82
TONI NUGROHO SAPUTRO
10 8 8 8 6 8 8 10 8 8 82
VINANDHITA ANJELLYA PRAMESTI
8 10 8 10 6 8 10 8 10 8 86
AGUNG BAYU ADJI8 6 8 8 8 10 8 8 10 10 84
LAELA PUJIWATI NURHANA
6 6 8 10 10 8 10 8 8 8 82
Nilai 66 58 66 64 68 68 72 68 72 70
413
Kelas : X
Mapel : Sejarah
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Nilai
No Nama Nama
Post Test Kode Post Test Kode
1 E1 80 1 K1 72 2
2 E2 94 1 K2 76 2
3 E3 82 1 K3 84 2
4 E4 82 1 K4 72 2
5 E5 82 1 K5 74 2
6 E6 86 1 K6 78 2
7 E7 84 1 K7 72 2
8 E8 82 1 K8 74 2
Jumlah 672 602
Rata-rata 84.0 75.3
Nilai Tertinggi 94 84
Nilai Terendah 80 72
414
Kelas : X
Mapel : Sejarah
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai Nilai
No Nama Nama
Post Test Kode Post Test Kode
1 E1 90 1 K1 72 2
2 E2 92 1 K2 74 2
3 E3 94 1 K3 86 2
4 E4 92 1 K4 74 2
5 E5 90 1 K5 72 2
6 E6 100 1 K6 86 2
7 E7 90 1 K7 74 2
8 E8 92 1 K8 74 2
9 E9 94 1 K9 82 2
10 E10 92 1 K10 72 2
11 E11 98 1 K11 78 2
12 E12 94 1 K12 80 2
13 E13 100 1 K13 72 2
14 E14 90 1 K14 74 2
15 E15 88 1 K15 82 2
16 E16 92 1 K16 74 2
17 E17 88 1 K17 74 2
18 E18 90 1 K18 80 2
19 E19 100 1 K19 82 2
20 E20 92 1 K20 76 2
Jumlah 1858 1538
Rata-rata 92.9 76.9
Nilai Tertinggi 100 86
Nilai Terendah 88 72
415
Cases
Descriptives
Median 82.0000
Variance 19.429
Minimum 80.00
Maximum 94.00
Range 14.00
Median 74.0000
Variance 17.071
Minimum 72.00
Maximum 84.00
Range 12.00
1
416
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji Homogenitas
Cases
Descriptives
Median 82.0000
Variance 19.429
Minimum 80.00
Maximum 94.00
Range 14.00
2
417
Median 74.0000
Variance 17.071
Minimum 72.00
Maximum 84.00
Range 12.00
Cases
Descriptives
Median 92.0000
3
418
Variance 14.516
Minimum 88.00
Maximum 100.00
Range 12.00
Median 74.0000
Variance 22.095
Minimum 72.00
Maximum 86.00
Range 14.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
4
419
Uji Homogenitas
Cases
Descriptives
Median 92.0000
Variance 14.516
Minimum 88.00
Maximum 100.00
Range 12.00
Median 74.0000
Variance 22.095
Minimum 72.00
Maximum 86.00
Range 14.00
5
420
Cases
Valid Missing Total
Descriptives
Median .6795
Variance .018
Minimum .60
Maximum 1.00
Range .40
6
421
Median .1820
Variance .062
Minimum -.33
Maximum .56
Range .90