Fikih Zakat TUGAS Minggu Ke2 (Konsep Zakat Mal, Tijarah, Profesi)
Fikih Zakat TUGAS Minggu Ke2 (Konsep Zakat Mal, Tijarah, Profesi)
Prodi : EKOS 6
Matkul : Fikih Zakat
Dosen pengampu : Dwi Pramono, Lc., M.S.I
1. Zakat mal
a. Pengertian zakat
Zakat mal menurut Sayyid Sabiq adalah zakat atas harta yang wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah sampai nishab/haulnya. Harta-harta
yang wajib di zakati itu terdiri dari harta peternakan, harta emas dan perak, harta
hasil perniagaan, dan harta hasil pertanian, dan termasuk harta hasil pendapatan
profesi.
b. Fungsi zakat
Selanjutnya mengenai fungsi zakat mal terkait dengan bahasan tentang fungsi
harta dalam ajaran agama Islam. Harta yang diperoleh dari hasil usaha manusia
bukanlah menjadi milik mutlak baginya. Sebab, disitu terdapat hak manusia
lainnya (hak penerima zakat). Karena itu, harta bukan milik mutlak seseorang.
Fungsi harta dalam hukum Islam, dapat dikatakan bahwa di dalam kesejahteraan
masyarakat terdapat kesejahteraan individu. Kesejahteraan individu dan
kesejahteraan masyarakat bersama-sama menghendaki supaya nafsu dan jiwa (hati
nurani) terhadap keseimbangan dan keselarasan yang sehat. Dengan demikian
akan terjamin kesejahteraan individu disatu pihak dan kesejahteraan di lain pihak.
Di sini menunjukkan bahwa pemilik harta berkewajiban untuk memberikan hak
masyarakat sebagai hak sosial.2
2
file:///C:/Users/ACER/Downloads/1310-Article%20Text-2676-1-10-20160902.pdf
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.3
2. Zakat tijarah
َوْ نooُهُ تُ ْنفِقoْث ِم ْن َ وا ْال َخبِيoض ۗ َواَل تَيَ َّم ُم
ِ ْا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َرoَ ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َرجْ نoا َك َسoت َم َ وْ ا ِم ْنoُٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِق
ِ طيِّ ٰب
هّٰللا
َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد
3
. https://scholar.archive.org/work/gof6vk5iwbaabgkkjvgxllaa5y/access/wayback/https://e-
jurnal.iainsorong.ac.id/index.php/Tasamuh/article/download/177/175
c. Barang yang dizakatkan sejak awal dibeli dengan niat untuk
diperdagangkan.
d. Nilai barang yang dizakatkan telah mencapai nishab. Seperti yang
disebutkan, nishab zakat tijarah adalah senilai 85 gram emas.
e. Telah mencapai haul alias berusia satu tahun. Apabila barang dagangan
dibeli menggunakan mata uang yang telah mencapai nishab, atau harganya
melampaui nishab emas atau perak, haul dihitung dari waktu pembelian
tersebut4
3. Zakat Profesi
Zakat profesi tergolong jenis baru dalam kategorisasi harta yang wajib
dikeluarkan zakatnya. Istilah profesi dalam terminologi Arab tidak ditemukan
padanan katanya secara eksplisit. Hal ini terjadi karena bahasa Arab adalah bahasa
yang sangat sedikit menyerap bahasa asing. Di negara Arab modern, istilah profesi
diterjemahkan dan dipopulerkan dengan dua kosakata bahasa Arab.
Menurut Mahjuddin zakat profesi atau jasa, disebut sebagai كسartinya : zakat
yang dikeluakan dari sumber usaha profesi atau pendapatan jasa. Istilah profesi,
disebut sebagai profession dalam bahasa inggris, yang diartikan sebagai suatu
pekerjaan tetap dengan keahlian tertentu, yang dapat menghasilkan gaji, honor, upah
atau imbalan.Jadi zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan, gaji,
jasa, upah atau honorarium yang diperoleh dengan cara halal apabila telah sampai
nisab dan haulnya.Ada beberapa profesi yang dapat menjadi sumber zakat; antara
lain.
d. Profesi dokter yang dapat dikategorikan sebagai the medical profession
e. Profesi pekerja tekhnik (insinyur) yang dapat dikategorikan sebagai the
engineering profession
f. Profesi guru, dosen, guru besar atau tenaga pendidik yang dapat dikategorikan
sebagai the teaching profession.
g. Profesi advokat (pengacara), konsultan, wartawan, pegawai dan sebagainya.
4
https://kumparan.com/berita-hari-ini/zakat-tijarah-pengertian-hukum-dan-syaratnya-1yx5ZJfC2vx/full
https://jsep.ejournal.unri.ac.id/index.php/JSEP/article/viewFile/534/527
II. Seorang pekerja profesional, secara aktif memerlukan waktu yang panjang untuk
mempelajari konsep-konsep serta prinsipprinsip pengetahuan khusus yang
mendukung keahliannya.
III. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti
perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.
IV. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.
V. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.5
Teknik Penghitungan Zakat Profesi
Menurut riwayat dari Ibn Abi Syaibah dari Hubairah bahwa Ibn Mas’ud selalu
membayar zakat gajinya setiap 1000, zakat yang dikeluarkannya adalah 25, jadi kalau
dipersentase adalah 2,5%. Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada
nisab zakat tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara
dengan 520 kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab
zakat profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Namun mesti
diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan
frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan dengan
nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun.
5
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/1264
https://jsep.ejournal.unri.ac.id/index.php/JSEP/article/viewFile/534/527