Anda di halaman 1dari 27

KIMIA XI IPA

“LARUTAN ASAM
DAN BASA”
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
A. Pendahuluan
 Perkembangan teori asam basa:
 Antoine Laurent Lavoisier, tahun 1777 mengemukakan bahwa
asam mengandung unsur oksigen. Unsur itu dianggap
bertanggung jawab atas sifat-sifat asam
 Sir Humprey Davy, tahun 1810 menemukan asam klorida (HCl)
tidak mengandung oksigen, sehingga disimpulkan bahwa unsur
hidrogenlah yang merupakan unsur dasar dari setiap asam
 Joseph Louis Gay – Lussac, 1814 menyimpulkan bahwa asam
adalah zat yang dapat menetralkan alkali
 Svante August Arrhenius, 1884, mengemukakan teori asam basa
yang cukup memuaskan dan tetap diterima hingga sekarang
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
B. Teori Asam Basa Arrhenius
 Teori asam basa menurut Arrhenius:
 Asam : senyawa yang dalam air melepaskan ion H+, dengan
kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+.
HxZ(aq)  xH+(aq) + Zx– (aq)

 Basa : senyawa yang dalam air melepaskan ion OH-, jadi


pembawa sifat basa adalah ion OH–
M(OH)x(aq)  Mx+(aq) + xOH–(aq)

 Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut
valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk disebut ion
sisa asam.
 Jumlah ion OH– yang dapat dihasilkan oleh satu molekul basa
disebut valensi basa.
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
B. Teori Asam Basa Arrhenius
 Beberapa contoh asam:
Rumus Nama Asam Reaksi Ionisasi Valensi Sisa Asam
Asam Asam
HCl Asam Klorida HCl  H+ + Cl- 1 Cl-

HCN Asam Sianida HCN  H+ + CN- 1 CN-

H2S Asam Sulfida H2S  2H+ + S2- 2 S2-

H2SO4 Asam Sulfat H2SO4  2H+ + SO42- 2 SO42-

H3PO3 Asam Posfit H3PO3  3H+ + PO33- 3 PO33-

HCOOH Asam Format/ HCOOH  H+ + HCOO- 1 HCOO-


Asam Metanoat
CH3COOH Asam Asetat CH3COOH  H+ + CH3COO- 1 CH3COO-
Asam Etanoat
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
B. Teori Asam Basa Arrhenius
 Beberapa contoh basa:

Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi Valensi


Basa
NaOH Natrium hidroksida NaOH  Na+ + OH- 1

Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2  Ca2+ + 2OH- 2

Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2  Ba2+ + 2OH- 2

Al(OH)3 Aluminium hidroksida Al(OH)3  Al3+ + 3OH- 3


“LARUTAN ASAM DAN BASA”
C. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
 Teori asam basa menurut Johanes N. Bronsted dan Thomas Lowry:
 Asam : Senyawa yang dapat memberikan proton (H+) kepada
senyawa lain (donor proton)
 Basa : senyawa yang menerima proton (H+) dari senyawa lain
(akseptor proton)

 Contoh 1:
HCl + H2O  H3O+ + Cl-

Asam 1 Asam 2
Basa 2 Basa 1

 Pasangan HCl dan Cl- / H3O+ dan H2O disebut pasangan asam
basa konjugasi
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
C. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

 Contoh 2:
CH3COOH + H2O  CH3COO- + H3O+
Asam 1 Basa 2 Basa 1 Asam 2

Latihan: Tentukan pasangan asam-basa konjugasi!


1. HCO3- + H2O  CO32- + H3O+
2. HCO3- + H2O  H2CO3 + OH-
3. HCl + NH3  Cl- + NH4+
4. HNO2 + CH3COOH  NO2- + CH3COOH2+
5. CH3COOH + H2SO4  CH3COOH2+ + HSO4-
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
D. Teori Asam Basa Lewis
 Teori asam basa menurut G. N. Lewis:
 Asam : Molekul atau ion yang dapat menerima pasangan
elektron
 Basa : Molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan
elektron

 Contoh 1: asam klorida dengan amonia


H H +
.. I I .. -
H – Cl..: + :N – H H –N –H + :Cl..:
I I
H H
Asam Basa
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
D. Teori Asam Basa Lewis
 Contoh 2: boron trifluorida dengan fluor
F F -
.. - I I
:F..: + B–F F–B –F
I I
F F
Basa Asam

Latihan:
Gambarkan struktur Lewis dari persamaan reaksi kemudian
tentukan molekul atau ion yang bertindak sebagai asam dan basa!
1. Boron trifluorida (BF3) dengan amonia (NH3)
2. Ion oksida (O2-) dengan CO2
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
E. Indikator Asam dan Basa
 Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam
lingkungan asam dan basa
1. Kertas Lakmus
Lakmus merah  indikator asam
Lakmus biru  indikator basa
larutan asam bersifat memerahkan kertas lakmus
larutan basa bersifat membirukan kertas lakmus

2. Indikator Universal
indikator universal merupakan campuran dari beberapa indikator
yang dapat memberikan warna berbeda pada pH berbeda
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
E. Indikator Asam dan Basa
 Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut
trayek perubahan warna.
 Berikut ini trayek perubahan warna dari beberapa indikator:
Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna
Lakmus 5,5 – 8,0 Merah – biru
Metil jingga 2,9 – 4,0 Merah – kuning
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Bromtimol biru (bb) 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Fenolftalein (pp) 8,3 – 10,0 Tidak berwarna - merah
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
E. Indikator Asam dan Basa
 Contoh:
Suatu larutan berwarna biru jika ditetesi dengan indikator bromtimol
biru (6,0 – 7,6 / Kuning – Biru) dan tidak berwarna dengan indikator
fenolftalein (8,3 – 10,0 / tidak berwarna – Merah). Berapakah pH
larutan itu?
Jawab:
Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna
Bromtimol biru (bb) 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Fenolftalein (pp) 8,3 – 10,0 Tidak berwarna – merah

indikator bb berwarna biru  pH > 7,6


indikator pp tidak berwarna  pH < 8,3
jadi, pH larutan antara 7,6 dan 8,3 (pH = 7,6–8,3 atau 7,6 < pH < 8,3)
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
E. Indikator Asam dan Basa
Latihan
Diketahui trayek pH dari beberapa indikator sebagai berikut:
Indikator Trayek Perubahan Warna Perubahan Warna
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3 Merah – kuning
Bromtimol biru (bb) 6,0 – 7,6 Kuning – biru
Fenolftalein (pp) 8,3 – 10,0 Tidak berwarna - merah

1. Suatu larutan memberi warna kuning dengan indikator metil merah,


memberi warna biru dengan indikator bromtimol biru dan tidak
berwarna dengan indikator fenolftalein. Berapakah pH larutan itu?
2. Larutan lain memberi warna kuning dengan indikator metil merah,
berwarna biru dengan indikator bromtimol biru dan berwarna merah
dengan indikator fenolftalein. Berapakah pH larutan itu?
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Tingkat keasaman (pH) larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam
larutan.
 Sorensen, mengusulkan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi H+, yaitu
sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+.
Secara matematis dituliskan: pH = - log [H+]

Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n


Jika [H+] = m x 10-n, maka pH = n – log m
sebaliknya, jika pH = a, maka [H+] = 10-a,

Contoh: berapakah pH larutan jika [H+] = 5 x 10-6?


Jawab: pH = - log [H+]
= - log (5 x 10-6) = - log 5 + (- log 10–6)
= - log 5 + 6 = 6 – log 5
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
Latihan
1. Hitunglah pH larutan jika [H+]:
a. 0,2 M
b. 2 x 10-5 M
c. 8 x 10-4 M
(diketahui log 2 = 0,3)
2. Hitunglah [H+] dalam larutan jika pH-nya:
a. 3
b. 2 – log 3
c. 2,4 (diketahui log 4 = 0,6)
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Analogi dengan pH, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara
yang sama, yaitu: pOH = - log [OH-]

 Contoh: jika [OH-] = 0,01 M atau 10-2 M, maka pOH = - log 10-2 = 2
jika pOH = 3, maka [OH-] = 10-3 M

 Tetapan Kesetimbangan Air (Kw)


 Air dapat mengalami reaksi ionisasi:

H2O H+ + OH-

 Hasil kali Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut


tetapan kesetimbangan air (Kw)
Kw = [H+] x [OH-] Harga Kw pada berbagai suhu = 1 x 10-14
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Dalam air murni, konsentrasi ion H+ dan OH- sama besar, sehingga diperoleh
persamaan:
[H+] x [OH-] = 1 x 10-14
[H+] x [H+] = 1 x 10-14
[H+] = 1 x 10-7
[OH-] = 1 x 10-7

 Apabila ke dalam air ditambahkan asam, maka [H+] akan bertambah, tetapi
hasil perkalian [H+] dengan [OH-] tidak akan berubah, yaitu sama dengan Kw,
begitu pula jika ke dalam air ditambahkan basa, [OH-] akan bertambah,
namun hasil perkalian [H+] dengan [OH-] tidak akan berubah

Dalam larutan berair : [H+] x [OH-] = Kw


Dalam air murni (larutan netral) : [H+] = [OH-]  pH = pOH = 7
Kesimpulan:
Dalam larutan asam : [H+] > [OH-]  pH < 7
Dalam larutan basa : [H+] < [OH-]  pH > 7
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Contoh Soal:
Hitunglah [OH-] dalam larutan jika [H+] = 2 x 10-3 M

 Jawab:
[H+] x [OH-] = 1 x 10-14
[OH-] = 1 x 10-14
[H+]
= 1 x 10-14
2 x 10-3
= 0,5 x 10-11
= 5,0 x 10-12
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Hubungan pH dengan pOH
 Hubungan pH dengan pOH diturunkan dari persamaan kesetimbangan air:
Kw = [H+] x [OH-] Kedua ruas dikalikan - log

- Log Kw = - log ([H+] x [OH-])


- Log Kw = (- log ([H+]) + (- log [OH-]) – Log = p
pKw = pH + pOH

 Pada suhu kamar, harga Kw = 1 x 10-14 (pKw = 14), maka diperoleh:


14 = pH + pOH

 Contoh Soal:
pH larutan jika diketahui [OH-] = 2 x 10-3, dan log 2 = 0,3 adalah:
pOH = 3 – log 2 = 3 – 0,3 = 2,7
pH = 14 – 2,7 = 11,3
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Kekuatan Asam
 Melalui percobaan, diketahui bahwa larutan HCl 0,1 M mempunyai pH = 1,
sedangkan larutan CH3COOH 0,1 M mempunyai pH = 3.
 Data tersebut menunjukkan bahwa HCl mengion sempurna, sedangkan
CH3COOH mengion sebagian
HCl H+ + Cl-
0,1 M 0,1 M

-
CH3COOH H+ + CH3COO
0,1 M 0,001 M

 Zat elektrolit yang sebagian besar mengion (mengion sempurna) disebut


elektrolit kuat, sedangkan yang mengion sebagian kecil disebut elektrolit
lemah
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Kekuatan Asam
 Perbandingan antara zat yang mengion dengan zat mula-mula dinyatakan
dalam derajat ionisasi (α) dimana nilainya berkisar 0 < α < 1

 Elektrolit kuat, nilai α = 1 atau ≈ 1


 Elektrolit lemah, nilai α ≈ 0 (mendekati nol, ≠ 0)
 Secara umum, tetapan ionisasi asam lemah (Ka) dan tetapan ionisasi
basa lemah (Kb) dapat dirumuskan:

Ka = M α2 atau

Kb = M α2 atau
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Kekuatan Asam
 Contoh Soal:
Tetapan ionisasi suatu asam adalah 1 x 10-5. derajat ionisasi asam
tersebut jika konsentrasinya = 0,1 M adalah:
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Menghitung pH Larutan Asam dan Basa
 Untuk asam dan basa kuat berlaku persamaan:
[H+] = M x Valensi Asam [OH-] = M x Valensi Basa

 Untuk asam dan basa lemah berlaku persamaan:


[H+] = M x α [OH-] = M x α
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Menghitung pH Larutan Asam dan Basa
 Latihan Soal:
1) Hitunglah pH larutan-larutan di bawah ini:
a. Larutan H2SO4 0,005 M
b. Larutan asam formiat 0,01 M; Ka = 1,96 x 10-4
c. Larutan 3,7 gram Ca(OH)2 dalam 10 liter air (Ar Ca=40; O=16; H=1)
d. Larutan KOH 0,02 M
e. Larutan Ba(OH)2 0,005 M
2) Hitunglah konsentrasi ion H+ dalam larutan NH3 0,1 M jika Kb NH3 = 1
x 10-5
3) Larutan suatu asam lemah HA 0,1 M mempunyai pH yang sama
dengan larutan HCl 0,001 M. Hitunglah harga Ka asam lemah tersebut!
4) Berapa gram NaOH (Mr = 40) yang diperlukan untuk membuat 10 liter
larutan NaOH dengan pH = 12?
5) 10 mL larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = 1x10-5) diencerkan hingga 1
liter. Tentukan pH larutan sebelum dan sesudah pengenceran!
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Reaksi Asam dengan Basa (Reaksi Penetralan)
 Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air

HA H+ + A-

LOH L+ + OH-
HA + LOH LA + H2O
H+ + OH- H2O

L+ + A- LA

 Campuran asam kuat dengan basa kuat belum tentu bersifat netral,
tergantung kepada jumlah mol masing-masing.
 Jika mol H+ = mol OH-  campuran bersifat netral, pH = 7
 Jika mol H+ > mol OH-  campuran akan bersifat asam, konsentrasi H+
dihitung berdasarkan jumlah ion H+ yang tersisa
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Reaksi Asam dengan Basa (Reaksi Penetralan)
 Contoh Soal: (menentukan pH campuran)
1) Larutan 50 mL HCl 0,1 M dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
mol H+ = mol HCl = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
mol OH- = mol NaOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
mol H+ = mol OH-  larutan bersifat netral
 pH = 7

2) Larutan 50 mL HCl 0,1 M dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M


mol H+ = mol HCl = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
mol OH- = 2 x mol Ca(OH)2 = 2 x 50 mL x 0,1 M = 10 mmol
ion OH- berlebih = (10 – 5) mmol = 5 mmol
[OH-] sisa = 5 mmol = 5 x 10-2
100 mL
pOH = 2 – log 5  pH = 12 + log 5
“LARUTAN ASAM DAN BASA”
F. Konsep pH, pOH dan pKw
 Reaksi Asam dengan Basa (Reaksi Penetralan)
 Latihan
1) Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M.
Hitunglah pH larutan HCl pada saat:
a) Sebelum penambahan larutan NaOH
b) Volum larutan NaOH yang ditambahkan = 25 mL
c) Volum larutan NaOH yang ditambahkan = 50 mL
d) Volum larutan NaOH yang ditambahkan = 100 mL
2) Berapa mL larutan NaOH 0,1 M harus ditambahkan ke dalam 100 mL
larutan HCl 0,1 M untuk membuat larutan dengan pH =3?
3) Sebanyak 50 mL larutan H2SO4 0,005 M dicampurkan dengan 50 mL
larutan NaOH 0,05 M. Hitunglah pH larutan itu sebelum dan sesudah
dicampurkan!
4) Suatu larutan Ba(OH)2 mempunyai pH = 13. berapa mL larutan HCl 0,1 M
harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan Ba(OH)2 tersebut agar pH
nya menjadi 12?

Anda mungkin juga menyukai