Kliping Penjas
Kliping Penjas
Beberapa klub tersebut di antaranya adalah Persib Bandung, Persija Jakarta, dan
Persebaya Surabaya. Dalam perkembangannya, memang Tim Nasional
(Timnas) Indonesia di bawah naungan PSSI belum sempat meninggalkan jejaknya di
taraf World Cup atau Piala Dunia. Saat ini, kompetisi nasional yang berlaku adalah
Liga 1 untuk liga tingkat tertinggi serta Liga 2 dan Liga 3 sebagai liga degradasi di
bawahnya.
Nah, itulah sejarah singkat sepak bola dunia dan nasional. Memang, terkadang
situasi sepak bola nasional seringkali mengecewakan. Namun, tren belakangan yang
terjadi cukup baik. Liga 1 Indonesia mulai tumbuh menjadi ajang bergengsi tingkat
nasional. Performa timnas di laga internasional juga cukup baik, terlihat dari
permainannya di Asian Games 2018.
Jadi, jangan pernah berhenti untuk menaruh harapan pada dunia sepak bola
Indonesia. Semoga kedepannya dunia olahraga persepakbolaan Indonesia dapat terus
berkembang menjadi yang terbaik!
A. Sepak bola pada Pekan Olahraga Nasional 2016
Milla buka cuma mengelola timnas senior. Pria asal Spanyol itu juga bertugas
melatih timnas U-22. Sepanjang tahun ini timnas U-22 telah memainkan 12 laga
dengan memetik lima kemenangan, tiga imbang dan empat kekalahan.
Dari laga yang dilakoni itu, di antaranya adalah pertandingan di ajang SEA
Games. Timnas U-22 menyabet medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1
di perebutan tepat ketiga.
Timnas U-19 yang dikelola Indra Sjafri jadi tim yang paling banyak menjalani
pertandingan. Mereka tercatat bermain sebanyak 15 kali sepanjang tahun 2017
dengan rincian delapan kemenangan dan tujuh kekalahan.Di tahun ini Egy Maulana
Vikri dkk. berhasil menyabet medali perunggu di ajang Piala AFF U-18. Mereka
menang 7-1 atas Myanmar dalam perebutan tempat ketiga.
Selanjutnya, ada timnas U-16 yang dikelola Fakhri Husaini. Tim ini bermain
sebanyak 14 kali di tahun 2017 dengan memetik sembilan kemenangan, dua imbang,
dan tiga kekalahan.
Gelandang Timnas Indonesia U-22, Egy Maulana Vikri, tampak kecewa usai
dikalahkan Vietnam U-22 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal
Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M
Iqbal Ichsan)
Evan Dimas sendiri bahkan harus mengakhiri mimpinya lebih awal. Di menit
ke-22 dia harus ditarik keluar lantaran pelanggaran serampangan pemain Vietnam,
Doan Van Hau.
Indonesia pun masih harus menahan rindu lebih lama untuk bisa menyaksikan
tim nasionalnya berjaya di ajang multicabang ini. Jika ditotal, sudah 28 tahun sejak
terakhir kali Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan mewakili Indonesia menerima
kalungan medali emas cabor paling bergengsi di SEA Games itu.
Namun, tentu tidak ada perjuangan yang sia-sia. Penampilan Osvaldo Haay
dan kawan-kawan sepanjang SEA Games tetap mampu membuat memincut hati
publik olahraga Negeri Tercinta.
Vietnam memang berhasil dua kali membuat Timnas Indonesia U-22 KO.
Namun, di luar itu, tim asuhan Indra Sjafri ini sesungguhnya mampu membuat
Indonesia bangga.
Bola.com, Jakarta - Tahun 2020 menjadi tahun kelam bagi sepak bola Indonesia.
Dunia bal-balan nasional diterjang berbagai macam rintangan; mulai dari pandemi
COVID-19 hingga kegagalan menggelar kompetisi karena Pilkada.
Sepak bola Indonesia mengawali 2020 dengan penuh optimistis; era pelatih Shin
Tae-yong dimulai dan kian serunya persaingan di Shopee Liga 1.
Namun, bencana bernama pandemi COVID-19 itu datang. Per Maret 2020, Shopee
Liga 1 dihentikan. Begitu pula rencana pemusatan latihan Timnas Indonesia
kelompok usia. PSSI membatalkan seluruh kegiatan.
Setelah dihentikan pada Maret 2020, PSSI sempat dua kali berencana
melanjutkan Shopee Liga 1 pada Juli dan Oktober 2020. Namun, semuanya batal
terlaksana.
PT LIB bersama PSSI lalu memilih Oktober 2020 sebagai waktu yang ideal
untuk melanjutkan Shopee Liga 1. Lagi-lagi, rencana ini gugur di tengah jalan karena
ketiadaan izin dari kepolisian.
Empat orang yang pernah berkontribusi besar terhadap sepak bola Indonesia
tutup usia pada tahun ini. Henk Wullems, mantan pelatih timnas, meninggal dunia
pada 15 Agustus 2020.
"Kami akan melakukan 'cara-cara luar biasa' untuk meraih sukses prestasi
pada Piala Dunia U-20 2021. Termasuk dimungkinkan melakukan nasionalisasi atau
naturalisasi pemain pada usia emas sebagai pesepak bola," tulis PSSI dalam
presentasi webinar yang juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora),
Zainudin Amali.
Setelah webinar itu, lima pemain muda asal Brasil datang ke Indonesia.
Kelimanya adalah Hugo Guilherme, Pedro Henrique, Thiago Apolinario, Maike
Henrique, dan Robert Junior. Kelimanya masih berusia di bawah 20 tahun.
Hugo dan Pedro bergabung dengan Arema FC. Adapun Thiago Apolinario
dan Maike Henrique merapat ke Persija Jakarta. Sedangkan Robert Junior berbaju
Madura United.
Cara-cara luar biasa PSSI tersebut terlanjur bocor di media massa dan media
sosial. Satu per satu pemain lalu meninggalkan timnya untuk kembali ke Brasil.
PSSI melalui direktur teknik Indra Sjafri membantah PSSI membuat proyek
naturalisasi terhadap rombongan pemuda Brasil yang merapat ke klub Indonesia.
Belakangan, Thiago Apolinario mengaku datang ke Indonesia untuk dinaturalisasi
demi Piala Dunia U-20 2021.
Tepat di bulan enam tahun 2020, Shin Tae-yong terlibat perang dingin dengan
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Keduanya saling membuka borok masing-masing
melalui media massa.Kepada media Korea Selatan, Joins, Shin Tae-yong curhat
dengan kondisinya di Timnas Indonesia. Mulai dari sikap PSSI yang plin plan, hingga
pengusiran Indra Sjafri dari staf pelatih Timnas Indonesia U-19."Media di Indonesia
melaporkan bahwa saya berkonflik dengan PSSI. Itu tidak penting. Tapi tidak banyak
orang di Indonesia yang menginginkan tim sepak bolanya memiliki kemampuan
untuk mencapai hasil yang maksimal," jelas Shin Tae-yong pada 19 Juni 2020.
"Saya dengan jelas bisa melihat bagaimana cara untuk mencapai level saya.
Namun, PSSI tidak mau mendengarkan itu. Sesuai keinginan saya, saya ingin
memberikan pengalaman bermain dengan tim yang tangguh," ujar Shin Tae-yong.
Indra Sjafri membalas cerita Shin Tae-yong itu melalui situs PSSI. Mantan
pelatih Timnas Indonesia U-22 ini membela diri dan menganggap sang pelatih telah
kelewat batas.Ketika itu, Shin Tae-yong tengah berada di Korea Selatan sejak April
2020 dan diminta kembali untuk menangani Timnas Indonesia U-19, namun baru
datang pada Juli 2020.
"Shin Tae-yong meminta saya keluar ruangan. Saya ikuti. Saya keluar dan
merenung di sana. Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampinginya sejak
awal perkenalan. Lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong
semua itu," ucap Indra Sjafri medio Juni 2020.
"Alasannya, dia ada janji untuk melihat resort. Ini menunjukkan bahwa dia
tidak profesional. Apalagi, dia tetap kami gaji sangat besar. Meski selama pandemi
COVID-19 dipotong 50 persen. Ini kok diajak rapat susah sekali," tutur Indra Sjafri.
Timnas Indonesia U-19 menjalani rangkaian uji coba dalam pemusatan latihan di
Kroasia, Agustus-Oktober 2020. Garuda Muda, julukannya, total memainkan 11
partai latih tanding.
Dari 11 partai itu, Timnas Indonesia U-19 berhasil meraih lima kemenangan, tiga
seri, dan tiga kali menelan kekalahan. Witan Sulaeman menjadi bintang untuk Garuda
Muda dengan memimpin tiga kategori statistik; gol, assist, dan jumlah penampilan.
Abdul Muhaemin
- 3 Agustus 2021, 16:26 WIB
PSSI menjelaskan kompetisi yang akan digulirkan kembali itu akan digelar di
zona-zona hijau penyebaran Covid-19.
“PSSI sudah mempertimbangkan banyak hal terkait kapan Liga 1 2021-2022 harus
bergulir. Kami masih konsisten pada tanggal 20 Agustus Liga 1 akan bergulir. Untuk
itu dalam waktu dekat kami akan menggelar pertemuan virtual dengan seluruh
perwakilan klub Liga 1. Tentu kompetisi sementara akan tanpa penonton. Kita lihat
perkembangan ke depan apakah bisa dengan penonton dengan kapasitas tertentu atau
tidak,” kata Yunus Nusi.
Terkait kick-off Liga 2, PSSI merencanakan menggelar setelah Liga 1 dimulai. Kapan
persisnya, PT LIB akan lebih dulu menggelar pertemuan dengan perwakilan klub.
“Untuk klub Liga 2 juga sebagian besar sudah melakukan vaksinasi. Tentu ini
hal yang baik menuju kick-off Liga 1 dan 2, karena kami ikut membantu tercapainya
program herd immunity di komunitas kita sendiri. Yang pasti mereka yang mengikuti
kompetisi harus divaksin semua,” ujar Hadian.
“Dengan adanya kompetisi Liga Indonesia kami berharap menaikkan imun orang-
orang di Indonesia. Apalagi kami akan menjalankan kompetisi dengan protokol
kesehatan ketat dan tanpa adanya penonton yang hadir di stadion,” ujarnya.
Hadian pun meyakini turnamen Piala Menpora akan menjadi pelajaran berharga
untuk menyambut kompetisi Liga 1 dan 2. Saat itu dengan protokol kesehatan yang
ketat, turnamen Piala Menpora tidak menghasilkan kluster baru Covid-19.