Anda di halaman 1dari 15

Sejarah Sepak Bola Indonesia

Sumber Gambar: Pixabay

Sepakbola mulai masuk ke Indonesia ketika masa penjajahan Belanda. Sejak


akhir abad 19, masyarakat Belanda sedang menggandrungi olahraga yang relatif baru
ini. Tidak heran bila mereka membawa animo terhadap sepak bola itu ke Hindia
Belanda. Antusiasme tersebut kemudian menjangkit tidak hanya para kolonis
Belanda, namun juga para pribumi.

 Berdirinya PSSI dan Kompetisi di Indonesia

Pada 1930, akhirnya diresmikanlah badan otoritas yang mengatur sepakbola di


Indonesia. Badan ini dimanakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia atau PSSI.
Sejak itu, semakin banyak masyarakat yang mulai bermain olahraga ini, hingga
akhirnya dilangsungkanlah Kompetisi I Perserikatan. Beberapa klub besar berdiri
pada masa-masa awal ini, yang hingga sekarang masih menjadi klub dominan di
Indonesia.

Beberapa klub tersebut di antaranya adalah Persib Bandung, Persija Jakarta, dan
Persebaya Surabaya. Dalam perkembangannya, memang Tim Nasional
(Timnas) Indonesia di bawah naungan PSSI belum sempat meninggalkan jejaknya di
taraf World Cup atau Piala Dunia. Saat ini, kompetisi nasional yang berlaku adalah
Liga 1 untuk liga tingkat tertinggi serta Liga 2 dan Liga 3 sebagai liga degradasi di
bawahnya.

Nah, itulah sejarah singkat sepak bola dunia dan nasional. Memang, terkadang
situasi sepak bola nasional seringkali mengecewakan. Namun, tren belakangan yang
terjadi cukup baik. Liga 1 Indonesia mulai tumbuh menjadi ajang bergengsi tingkat
nasional. Performa timnas di laga internasional juga cukup baik, terlihat dari
permainannya di Asian Games 2018.

Jadi, jangan pernah berhenti untuk menaruh harapan pada dunia sepak bola
Indonesia. Semoga kedepannya dunia olahraga persepakbolaan Indonesia dapat terus
berkembang menjadi yang terbaik!
A. Sepak bola pada Pekan Olahraga Nasional 2016

Sepak bola digelar dari tanggal 14 sampai 28 September 2016, di empat


stadion yang tersebar di empat kabupaten/kota di Jawa Barat.Pada edisi kali ini hanya
nomor putra yang dipertandingkan. Usia atlet dibatasi maksimal 23 tahun dengan
batas kelahiran 1 Januari 1993.

Adanya konflik antara Kementrian Pemuda dan Olahraga dengan Persatuan


Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dimulai dengan pembekuan PSSI oleh
kemenpora pada 17 April 2015, sehingga FIFA menjatuhkan sanksi pada tanggal 30
Mei 2015 dikarenakan adanya intervensi dari pemerintah, menyebabkan sepak bola
terancam tidak dipertandingkan di PON XIX/2016. Pra PON sepak bola pada
awalnya direncanakan akan terbagi menjadi enam zona pertandingan: Sumatra, Jawa,
Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua dan akan
dilaksanakan pada oktober - november 2015, namun terjadi pembatalan sejumlah
pertandingan dikarenakan tidak adanya izin dari pihak kepolisian dan tidak
mendapatkan rekomendasi dari tim transisi. Setelah beberapa bulan terkatung-katung,
pada akhirnya pada bulan januari 2016 ditetapkan bahwa jadwal pertandingan Pra
PON akan dilaksanakan di lima stadion di Jawa Barat, untuk lima zona pertandingan
kecuali sumatera, yang telah menyelesaikan pra PON sepak bola di ajang Pekan
Olahraga Wilayah Sumatra - IX, di Pangkal Pinang, Bangka Belitung dari tanggal 12
sampai 21 november 2015.

B. Timnas Indonesia di Tahun 2017

Jakarta - Tim nasional sepakbola putra Indonesia telah menjalani 51


pertandingan sepanjang tahun 2017. Bagaimana hasil dalam periode tersebut?
Sepanjang tahun 2017, ada empat kelompok timnas putra yang secara reguler
menjalani pertadingan-pertandingan di berbagai ajang. Yang teratas tentu saja level
senior, lalu ada timnas U-22, timnas U-19, dan timnas U-16. Semua kelompok
tersebut bermain dalam ajang turnamen, kualifikasi, hingga laga persahabatan.

Dari empat kelompok tersebut, total timnas putra mencatatkan 51 pertandingan


dengan meraih 27 kemenangan, tujuh imbang, dan 17 kekalahan. Ada 135 gol dan 52
kali kebobolan.Untuk level senior, yang dilatih oleh Luis Milla, tercatat sudah
menjalani 10 pertandingan. Mereka bermain dalam ajang turnamen, kualifikasi,
hingga laga persahabatan.

Menurut data yang dipublikasi PSSI, timnas Senior mencatatkan lima


kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan. Laga pertama timnas senior di tahun
2017 terjadi pada 21 Maret di Stadion Pakansari saat kalah 1-3 dari Myanmar.

Milla buka cuma mengelola timnas senior. Pria asal Spanyol itu juga bertugas
melatih timnas U-22. Sepanjang tahun ini timnas U-22 telah memainkan 12 laga
dengan memetik lima kemenangan, tiga imbang dan empat kekalahan.

Dari laga yang dilakoni itu, di antaranya adalah pertandingan di ajang SEA
Games. Timnas U-22 menyabet medali perunggu setelah mengalahkan Myanmar 3-1
di perebutan tepat ketiga.

Timnas U-19 yang dikelola Indra Sjafri jadi tim yang paling banyak menjalani
pertandingan. Mereka tercatat bermain sebanyak 15 kali sepanjang tahun 2017
dengan rincian delapan kemenangan dan tujuh kekalahan.Di tahun ini Egy Maulana
Vikri dkk. berhasil menyabet medali perunggu di ajang Piala AFF U-18. Mereka
menang 7-1 atas Myanmar dalam perebutan tempat ketiga.

Selanjutnya, ada timnas U-16 yang dikelola Fakhri Husaini. Tim ini bermain
sebanyak 14 kali di tahun 2017 dengan memetik sembilan kemenangan, dua imbang,
dan tiga kekalahan.

C. Sepak Bola Putra Asian Games 2018, Indonesia Lolos, Thailand


Terancam

KOMPAS.com — Sembilan tim sudah memastikan lolos ke babak 16 besar


cabang sepak bola putra Asian Games 2018 dengan status juara dan peringkat kedua
grup. Pada Senin (20/8/2018), sisa slot babak 16 besar akan terisi. Timnas U-23
Indonesia dipastikan sudah mengamankan tiket ke babak 16 besar, apa pun hasil
pertandingan melawan Hong Kong pada Senin malam di Stadion Patriot
Candrabhaga. Slot babak 16 besar cabang sepak bola putra Asian Games 2018 diisi
oleh 12 juara dan peringkat kedua grup plus empat tim peringkat ketiga terbaik.
Untuk saat ini, Indonesia berada di posisi teratas klasemen peringkat ketiga terbaik
dengan koleksi tiga poin.Hal itu karena Grup A menjadi satu-satunya grup yang diisi
oleh lima negara. Adapun lima grup lain cuma diisi empat tim.

D. Timnas Indonesia U-22 Runner Up Sepak Bola SEA Games 2019

Gelandang Timnas Indonesia U-22, Egy Maulana Vikri, tampak kecewa usai
dikalahkan Vietnam U-22 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal
Memorial, Manila, Selasa (10/12). Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam. (Bola.com/M
Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Manila - Saat Evan Dimas dan kawan-kawan memasuki


lapangan Stadion Rizal Memorial, Filipina, jelang final sepak bola SEA Games 2019
lawan Vietnam, Selasa (10/12), sebenarnya harapan itu masih ada. Harapan untuk
mengakhiri paceklik medali emas di cabang sepak bola SEA Games.

Namun, setelah 90 menit berselang, harapan itu kembali terkubur. Seperti


SEA Games-SEA Games sebelumnya sejak 1991, Indonesia kembali gagal
memenangi medali emas cabang sepak bola.
Kali ini, Timnas Indonesia U-22 harus menyerah 0-3 dari Vietnam, negara
yang untuk pertama kalinya meraih medali emas sepak bola sejak menggunakan
format SEA Games. Sebelumnya, di fase grup, Vietnam juga berhasil mengalahkan
Indonesia 2-1.

Evan Dimas sendiri bahkan harus mengakhiri mimpinya lebih awal. Di menit
ke-22 dia harus ditarik keluar lantaran pelanggaran serampangan pemain Vietnam,
Doan Van Hau.

Keluarnya Evan Dimas membuat permainan Timnas Indonesia U-22  tidak


berkembang. Hasilnya, gol-gol dari Doan Van Hau, Do Hung Dung, dan Doan Van
Nao berturut-turut mengoyak jala gawang Timnas Indonesia yang dikawal Nadeo
Argawinata.

Indonesia pun masih harus menahan rindu lebih lama untuk bisa menyaksikan
tim nasionalnya berjaya di ajang multicabang ini. Jika ditotal, sudah 28 tahun sejak
terakhir kali Ferril Raymond Hattu dan kawan-kawan mewakili Indonesia menerima
kalungan medali emas cabor paling bergengsi di SEA Games itu.

Padahal, di Rizal Memorial Stadium, sebenarnya Indonesia sudah siap


berpesta. Pesta sedianya juga dipastikan akan semakin meriah, karena emas sepak
bola di SEA Games 1991, juga diraih Ferril Raymond Hatta dan kawan-kawan di
stadion yang sama.

Namun, tentu tidak ada perjuangan yang sia-sia. Penampilan Osvaldo Haay
dan kawan-kawan sepanjang SEA Games tetap mampu membuat memincut hati
publik olahraga Negeri Tercinta.
Vietnam memang berhasil dua kali membuat Timnas Indonesia U-22 KO.
Namun, di luar itu, tim asuhan Indra Sjafri ini sesungguhnya mampu membuat
Indonesia bangga.

E. Sepak Bola Indonesia Sepanjang 2020 dalam Angka: Diserang Pandemi


COVID-19 hingga Skandal Jual-Beli Jabatan

Bola.com, Jakarta - Tahun 2020 menjadi tahun kelam bagi sepak bola Indonesia.
Dunia bal-balan nasional diterjang berbagai macam rintangan; mulai dari pandemi
COVID-19 hingga kegagalan menggelar kompetisi karena Pilkada.

Untungnya, kondisi sepak bola nasional perlahan membaik memasuki pengujung


2020. Satu per satu kegiatan kembali digelar. Satu di antaranya adalah pemusatan
latihan Timnas Indonesia sejumlah kelompok usia.

Sepak bola Indonesia mengawali 2020 dengan penuh optimistis; era pelatih Shin
Tae-yong dimulai dan kian serunya persaingan di Shopee Liga 1.

Namun, bencana bernama pandemi COVID-19 itu datang. Per Maret 2020, Shopee
Liga 1 dihentikan. Begitu pula rencana pemusatan latihan Timnas Indonesia
kelompok usia. PSSI membatalkan seluruh kegiatan.

Bola.com mencoba merangkum perjalanan sepak bola Indonesia sepanjang 2020


berdasarkan angka. Berikut sajiannya:
Ilustrasi Liga 1 Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Setelah dihentikan pada Maret 2020, PSSI sempat dua kali berencana
melanjutkan Shopee Liga 1 pada Juli dan Oktober 2020. Namun, semuanya batal
terlaksana.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi sempat menetapkan


Juli 2020 sebagai restart Shopee Liga 1 ketika dihentikan pada Maret 2020. Namun,
wabah virus corona yang kian mengganas mengurungkan niat tersebut.

PT LIB bersama PSSI lalu memilih Oktober 2020 sebagai waktu yang ideal
untuk melanjutkan Shopee Liga 1. Lagi-lagi, rencana ini gugur di tengah jalan karena
ketiadaan izin dari kepolisian.

"Mabes Polri sudah merilis dan menyampaikan untuk sementara menunda


mengeluarkan izin keramaian dengan pertimbangan pandemi COVID-19 masih
tinggi. PSSI yakin dan optimistis lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2, insyaallah pada
waktunya, di situasi yang tepat, akan bergulir kembali," kata Ketua PSSI, Mochamad
Iriawan akhir September 2020.

Empat orang yang pernah berkontribusi besar terhadap sepak bola Indonesia
tutup usia pada tahun ini. Henk Wullems, mantan pelatih timnas, meninggal dunia
pada 15 Agustus 2020.

Eks nakhoda Timnas Indonesia lainnya, Alfred Riedl, mengembuskan nafas


terakhirnya pada 8 September 2020.

Yang paling menggemparkan adalah berpulangnya legenda Timnas Indonesia,


Ricky Yacobi. Sosok yang ketika masih aktif bermain berposisi sebagai striker itu
tutup usia setelah bermain sepak bola pada 21 November 2020.
Sepekan setelah Ricky Yacobi wafat, sepak bola Indonesia kembali dirundung
duka. Legenda Barito putera, Yusuf Luluporo, meninggal dunia, juga setelah bermain
sepak bola.

Persija mendatangkan Thiago Apolina Pereira, dan Maike Henrique Irine De


Lima, pemain asing asal Brasil. (Dok Persija).

PSSI pernah merencanakan 'Cara-cara Luar Biasa untuk Meraih Kesuksesan


di Piala Dunia U-20 2021'. Dalam sebuah webinar dengan IDN Times yang berjudul
'Ngobrol Seru Indonesia Menyambut Piala Dunia U-20 2021 dan Restart Liga 1' pada
Agustus 2020, PSSI memaparkan apa yang dimaksud dengan metode tersebut.

"Kami akan melakukan 'cara-cara luar biasa' untuk meraih sukses prestasi
pada Piala Dunia U-20 2021. Termasuk dimungkinkan melakukan nasionalisasi atau
naturalisasi pemain pada usia emas sebagai pesepak bola," tulis PSSI dalam
presentasi webinar yang juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora),
Zainudin Amali.

Setelah webinar itu, lima pemain muda asal Brasil datang ke Indonesia.
Kelimanya adalah Hugo Guilherme, Pedro Henrique, Thiago Apolinario, Maike
Henrique, dan Robert Junior. Kelimanya masih berusia di bawah 20 tahun.
Hugo dan Pedro bergabung dengan Arema FC. Adapun Thiago Apolinario
dan Maike Henrique merapat ke Persija Jakarta. Sedangkan Robert Junior berbaju
Madura United.

Cara-cara luar biasa PSSI tersebut terlanjur bocor di media massa dan media
sosial. Satu per satu pemain lalu meninggalkan timnya untuk kembali ke Brasil.

PSSI melalui direktur teknik Indra Sjafri membantah PSSI membuat proyek
naturalisasi terhadap rombongan pemuda Brasil yang merapat ke klub Indonesia.
Belakangan, Thiago Apolinario mengaku datang ke Indonesia untuk dinaturalisasi
demi Piala Dunia U-20 2021.

Shin Tae-yong Vs Indra Sjafri. (Bola.com/Dody Iryawan)

Tepat di bulan enam tahun 2020, Shin Tae-yong terlibat perang dingin dengan
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Keduanya saling membuka borok masing-masing
melalui media massa.Kepada media Korea Selatan, Joins, Shin Tae-yong curhat
dengan kondisinya di Timnas Indonesia. Mulai dari sikap PSSI yang plin plan, hingga
pengusiran Indra Sjafri dari staf pelatih Timnas Indonesia U-19."Media di Indonesia
melaporkan bahwa saya berkonflik dengan PSSI. Itu tidak penting. Tapi tidak banyak
orang di Indonesia yang menginginkan tim sepak bolanya memiliki kemampuan
untuk mencapai hasil yang maksimal," jelas Shin Tae-yong pada 19 Juni 2020.
"Saya dengan jelas bisa melihat bagaimana cara untuk mencapai level saya.
Namun, PSSI tidak mau mendengarkan itu. Sesuai keinginan saya, saya ingin
memberikan pengalaman bermain dengan tim yang tangguh," ujar Shin Tae-yong.

Indra Sjafri membalas cerita Shin Tae-yong itu melalui situs PSSI. Mantan
pelatih Timnas Indonesia U-22 ini membela diri dan menganggap sang pelatih telah
kelewat batas.Ketika itu, Shin Tae-yong tengah berada di Korea Selatan sejak April
2020 dan diminta kembali untuk menangani Timnas Indonesia U-19, namun baru
datang pada Juli 2020.

"Shin Tae-yong meminta saya keluar ruangan. Saya ikuti. Saya keluar dan
merenung di sana. Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampinginya sejak
awal perkenalan. Lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong
semua itu," ucap Indra Sjafri medio Juni 2020.

"Kami awalnya menghormati Shin Tae-yong, tapi lama-lama yang


bersangkutan bersikap seenaknya sendiri. Dalam rapat yang dibuka oleh Ketua PSSI,
Mochamad Iriawan, Shin Tae-yong tampak seenaknya rapat sambil mengemudikan
mobil menggunakan ponsel kecil. Sementara pengurus PSSI mengikuti rapat dengan
serius di tempat duduk masing-masing."

"Alasannya, dia ada janji untuk melihat resort. Ini menunjukkan bahwa dia
tidak profesional. Apalagi, dia tetap kami gaji sangat besar. Meski selama pandemi
COVID-19 dipotong 50 persen. Ini kok diajak rapat susah sekali," tutur Indra Sjafri.

Timnas Indonesia U-19 menjalani rangkaian uji coba dalam pemusatan latihan di
Kroasia, Agustus-Oktober 2020. Garuda Muda, julukannya, total memainkan 11
partai latih tanding.
Dari 11 partai itu, Timnas Indonesia U-19 berhasil meraih lima kemenangan, tiga
seri, dan tiga kali menelan kekalahan. Witan Sulaeman menjadi bintang untuk Garuda
Muda dengan memimpin tiga kategori statistik; gol, assist, dan jumlah penampilan.

F. Sepak Bola Indonesia Kembali Menggeliat, PSSI Gelar Liga 1 pada 20


Agustus 2021

Abdul Muhaemin
- 3 Agustus 2021, 16:26 WIB

Kondisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). /ANTARA/PUSPA


PERWITASARI

PIKIRAN RAKYAT - Kompetisi sepak bola di Indonesia nampaknya akan


kembali menggeliat usai terhenti setahun lebih akibat pandemi Covid-19.Hal ini
terkuak setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan
kompetisi 2021-2022 akan digelar pada 20 Agustus 2021.Keputusan kembali
bergulirnya sepak bola Indonesia ini tercapai setelah PSSI berkoordinasi dengan
Menpora Zainudin Amali serta Mabes Polri.

PSSI menjelaskan kompetisi yang akan digulirkan kembali itu akan digelar di
zona-zona hijau penyebaran Covid-19.

“PSSI sudah mempertimbangkan banyak hal terkait kapan Liga 1 2021-2022 harus
bergulir. Kami masih konsisten pada tanggal 20 Agustus Liga 1 akan bergulir. Untuk
itu dalam waktu dekat kami akan menggelar pertemuan virtual dengan seluruh
perwakilan klub Liga 1. Tentu kompetisi sementara akan tanpa penonton. Kita lihat
perkembangan ke depan apakah bisa dengan penonton dengan kapasitas tertentu atau
tidak,” kata Yunus Nusi.

Sebelum keputusan akan digulirkan kembali 20 Agustus, sebelumnya pada 9


Juli sepak bola Indonesia juga telah direncanakan akan dihelat.Hanya saja saat itu
penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia menjadi semakin parah dan
mengharuskan kompetisi ditunda lagi.Setelah kasus Covid-19 di Indonesia mulai
menurun, terutama di Pulau Jawa dan Bali, kompetisi sepak bola Indonesia
direncanakan kembali bergulir.

Terkait kick-off Liga 2, PSSI merencanakan menggelar setelah Liga 1 dimulai. Kapan
persisnya, PT LIB akan lebih dulu menggelar pertemuan dengan perwakilan klub.

“PSSI harus menjalankan kompetisi karena bisa berpengaruh terhadap penilaian


FIFA, AFC, dan AFF terhadap kami. Apalagi kami juga akan menjadi tuan rumah
Piala Dunia U-20, play-off Kualifikasi Piala Asia 2022 dan Kualifikasi Piala AFC U-
23,” kata Yunus dilaporkan laman resmi PSSI.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menambahkan saat ini


mayoritas komponen klub Liga 1 2021-2022, yakni pemain, ofisial, dan perangkat
pertandingan sudah mendapatkan vaksinasi hingga tahap kedua.

“Untuk klub Liga 2 juga sebagian besar sudah melakukan vaksinasi. Tentu ini
hal yang baik menuju kick-off Liga 1 dan 2, karena kami ikut membantu tercapainya
program herd immunity di komunitas kita sendiri. Yang pasti mereka yang mengikuti
kompetisi harus divaksin semua,” ujar  Hadian.
“Dengan adanya kompetisi Liga Indonesia kami berharap menaikkan imun orang-
orang di Indonesia. Apalagi kami akan menjalankan kompetisi dengan protokol
kesehatan ketat dan tanpa adanya penonton yang hadir di stadion,” ujarnya.

Hadian pun meyakini turnamen Piala Menpora akan menjadi pelajaran berharga
untuk menyambut kompetisi Liga 1 dan 2. Saat itu dengan protokol kesehatan yang
ketat, turnamen Piala Menpora tidak menghasilkan kluster baru Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai