B-105 - SYIAR DZULHIJJAH 1444 H - DPW Dan DPD SELURUH INDONESIA
B-105 - SYIAR DZULHIJJAH 1444 H - DPW Dan DPD SELURUH INDONESIA
Tembusan:
- Presiden
- Ketua BPW DPP PKS seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR :15/D/EDR/PSD-PKS/2023
TENTANG
PELAKSANAAN PENDATAAN ONLINE PARTISIPASI STRUKTUR, ANGGOTA,
PEJABAT PUBLIK PKS PADA KEGIATAN IDUL ADHA 1444 H / 2023 M
Kepada Ykh.
1. Ketua Dewan Pengurus Wilayah
2. Ketua Dewan Pengurus Daerah
3. Anggota Legislatif PKS
4. Kepala Daerah Usungan PKS
5. Pembimbing UPA Anggota Pelopor
6. Pembina UPA Anggota Penggerak
Partai Keadilan Sejahtera
Seluruh Indonesia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Dalam rangka mensukseskan kegiatan Syiar Dzulhijjah Partai Keadilan Sejahtera khususnya pada momentum
pelaksanaan Idul Adha 1444 H yang akan datang, disampaikan Surat Edaran Pelaksanaan Pendataan Online Terkait
Partisipasi Struktur, Anggota, Pejabat Publik PKS pada Kegiatan Idul Adha 1444 H / 2023 M sebagai berikut :
1. Pendataan jumlah hewan kurban (sapi, kerbau atau kambing) yang akan disembelih dan pembuatan atribut (baliho,
spanduk, banner dan lain-lain) dengan mencantumkan foto calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS atas nama
struktur PKS mulai dari DPP, DPW, DPD, DPC sampai dengan DPRa PKS seluruh Indonesia;
2. Pendataan jumlah hewan kurban (sapi, kerbau atau kambing) yang akan disembelih dan pembuatan atribut (baliho,
spanduk, banner dan lain-lain) dengan mencantumkan foto calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS atas nama
Anggota Legislatif PKS mulai dari Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota / Kabupaten seluruh Indonesia;
3. Pendataan jumlah hewan kurban (sapi, kerbau atau kambing) yang akan disembelih dan pembuatan atribut (baliho,
spanduk, banner dan lain-lain) dengan mencantumkan foto calon Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS atas nama
Kepala Daerah usungan PKS seluruh Indonesia;
4. Pendataan jumlah hewan kurban (sapi, kerbau atau kambing) yang akan disembelih dilakukan secara berjenjang mulai
dari tingkat anggota PKS kepada struktur diatasnya sampai kepada struktur DPW di wilayah masing – masing;
5. Pendataan jumlah hewan hewan Kurban (sapi, kerbau atau kambing) akan dilaksanakan secara online melalui link
pendaftaran sebagai berikut : https://forms.gle/3fJT45nQNX3P6Mms6 dan diisi oleh petugas DPW PKS di wilayah
masing – masing.
Demikian surat edaran ini disampaikan agar menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik – baiknya.
Jazakumullah Khairan Katsiran.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
1 PER DPW 1 25 -
2 PER DPD - 10 5
3 PER DPC - 2 1
4 PER ALEG DPR RI 3 10 25
5 PER ALEG DPRD PROVINSI - 15 10
6 PER ALEG DPRD KOKAB - 10 5
7 PER KADA 2 15 10
Catatan:
1. Desain billboard/baliho/banner/spanduk harus sesuai dengan desain yang telah ditetapkan oleh
Humas DPP PKS yang berisikan foto Capres dan KMS, lambang PKS dan pesan syiar Dzulhijjah
1444 H “Tebar 1,8 Juta Paket Kurban;
2. Diharapkan seluruh elemen struktur dan pejabat publik mengupload media sosialisasi tersebut di atas
pada akun-akun resmi Partai;
3. Diharapkan kegiatan ini dapat menambah jumlah anggota baru PKS (KTA);
4. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan awareness masyrakat terhadap PKS baik popularitas
maupun akseptabilitas PKS di kalangan publik.
IV. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai penjelasan atas rencana Pantia Syiar Dzulhijjah 1444
DPP PKS untuk menyukseskan target yang diharapkan khususnya peningkatan elektabilitas Capres PKS,
pengenalan lambang dan sosialisasi nomor urut PKS dalam pemilu 2024.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 29 Dzulqa’dah 1444 H
18 Juni 2023 M
Dr. Derysmono
Ketua
PETUNJUK PELAKSANAAN
KEGIATAN SYIAR DZULHIJJAH 1444 H
DEWAN PENGURUS PUSAT PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
1. PENDAHULUAN
Alhamdulillah, sebentar lagi Umat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah dan kembali
melaksanakan satu di antara rukun Islam yakni berhaji ke tanah suci. Di dalamnya, berlaku sejumlah sunnah
Rasulullah SAW yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah tersebut, yakni tawaf, sa’i, tahalul, dan
sebagainya dengan segala prosesinya dari awal sampai akhir di tanah suci. Sementara itu, di tanah air akan
berlaku pula sunnah Rasulullah SAW yang sudah selayaknya dilaksanakan oleh umat Islam yakni
diantaranya shaum sunnah, takbiran, shalat Idul Adha, penyembelihan hewan qurban beserta
pendistribusiannya dan lain sebagainya.
Tradisi atau sunnah Rasulullah SAW ini sudah dilaksanakan ribuan kali oleh Umat Islam di seluruh
dunia sejak Syariat tentang Haji diwajibkan Allah SWT kepada kaum muslimin. Karenanya, setiap kali
suasana bulan Dzulhijjah, di tanah suci dan di tanah air, umat Islam dengan gegap gempita meramaikan
atau mensyiarkannya secara bersama-sama di seluruh penjuru dunia.
Pada musim haji tahun ini, Umat Islam di tanah air sudah dapat secara semarak menyembelih dan
mendistribusi hewan tanpa perlu khawatir dengan wabah Covid-19 yang dirasa sudah diangkat penyakit ini
oleh Allah SWT. Karenanya, dengan kondisi seperti ini, Panitia Syiar Dzulhijjah DPP PKS menyusun
kembali Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan di Bulan Dzulhijjah yang sudah disempurnakan dengan
mempertimbangkan kondisi kesehatan masyarakat yang sudah kembali membaik dan normal.
2. KEUTAMAAN BULAN DZULHIJJAH
a. Merupakan satu di antara empat bulan yang diharamkan Allah
Hal ini sebagaimana dimaksud dalam QS. At-Taubah,
ِ ِات واألرض ِمنْ ها أَرب عةٌ حرم ذَل َّ اَّللِ يَ ْوَم َخلَ َق ِ َاَّللِ اثْنَا َع َشر َش ْهرا ِِف كِت
ين َ ٌُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ِ الس َم َاو
ُ ك الد َّ اب ً َ َّ ُّهوِر عِنْ َد ِ
ُ إِ َّن ع َّدةَ الش
ِ َّ ني َكافَّةً َك َما يُ َقاتِلُونَ ُك ْم َكافَّةً َو ْاعلَ ُموا أ ِ ِ ِ ِ
ني
َ اَّللَ َم َع الْ ُمتَّق
َّ َن َ الْ َقيِ ُم فَال تَظْل ُموا في ِه َّن أَنْ ُف َس ُك ْم َوقَاتلُوا الْ ُم ْش ِرك
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah
kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah
bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah : 36)
Hal ini juga disebutkan oleh Rasulullah Saw di dalam sabdanya,
َّ ُوق َوًل ِج َد َال ِِف ا ْلَ ِج َوَما تَ ْف َعلُوا ِم ْن َخ ٍْْي يَ ْعلَ ْمه
ُاَّلل َ َض فِي ِه َّن ا ْلَ َّج فَال َرف
َ ث َوًل فُ ُس َ ات فَ َم ْن فَ َر
ٌ وم َ ُالَ ُّج أَ ْش ُهٌر َم ْعل
ْ
ِ َُوِل األلْب
اب ِ ون ََّي أِ الز ِاد التَّ ْقوى واتَّ ُق
َّ َوتَ َزَّوُدوا فَإِ َّن َخ ْ َْي
َ َ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya
dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan
di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kalian kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al Baqarah:197)
d. Bulan yang di dalamnya ada keistimewaan yakni Hari Raya
ول ِ وإِناه لَي ْدنُو ثُا ي ب،َاَّلل فِ ِيه عب ًدا ِمن الناا ِر ِمن ي وِم عرفَة
ُ اهى ِبِِ ُم الْ َمالَئِ َكةَ فَيَ ُق ِ ِ ٍ ِ
َُ َ ُ َ ََ ْ َ ْ َ َْ ُما م ْن يَ ْوم أَ ْكثَ َر م ْن أَ ْن يُ ْعت َق ا:
َ
ِ
َما أ ََر َاد َه ُؤَلَء؟
“Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari
Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata:
‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
f. Bulan dimana Rasulullah Saw memuliakannya dengan berpuasa.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Kitab Riyadhusshalihin
َوقَ ْد- ُُثَّ انطَلَ َق فَأ َََتهُ بَ ْع َد َسنَ ٍة- صلى هللا عليه وسلم- ِرسول هللا َ أنه أتَى: عن أبيها أ َْو عمها،اهليَّ ِة ِ وعن ُُِميبةَ الب
َ َ
لي الَّ ِذي ِجْئ تُك عام ِ
ُّ أ َََن الباه:ال َ َت»؟ ق َ ْ«وَم ْن أن
َ :ال َ َ َأما تَ ْع ِرفُِِن؟ ق،رسول هللا
َ ََّي:ال َ فَ َق- ُت َحالُهُ َوهيئَ تُه ْ تَغَََّْي
- ِرسول هللاُ ال َ فَ َق.ك إًِلَّ بِلَْي ٍل َ ُت طَ َع ًاما ُمْن ُذ فَارقت َ َت َح َس َن اَلَْي ئَ ِة!» ق
ُ ْ َما أ َكل:ال َ َوقَ ْد ُكْن، «فَ َما َغ ََّْي َك:الَ َ ق.األ ََّوِل
َّ َ ف، ِزْدِِن:ال
،ًإن ِِب قُ َّوة َ َوما ِم ْن ُك ِل َش ْه ٍر» ق ً َ َوي،الص َِْب
َّ «ص ْم َش ْهَر
ُ :ال َ َك!» ُُثَّ ق َ ْ«ع َّذب
َ ت نَ ْف َس َ :صلى هللا عليه وسلم
ص ْم ِم َن الُُرِم ُ ،اترك ْ «ص ْم ِم َن الُُرم َو ُ :ال َ َ ق، ِزْدِِن:ال َ َ«ص ْم ثَالثَةَ َّأَّيٍم» ق
ُ :ال َ َ ق، ِزْدِِن:ال َ َ«ص ْم يَ ْوَم ْني» ق ُ :ال َ َق
ضان َ َرَم:»الصَب َّ «ش ْهر َ َو. رواه أَبُو داود. ُُثَّ ْأر َسلَ َها،ض َّمها َ ََّالث ف ِ اترك» وقال أبصابِعه الث ْ ص ْم ِم َن الُُرِم َو ُ ،اترك ْ َو
Dari Mujibah al-Bahiliyah dari ayahnya atau dari pamannya, bahwasanya ia (ayah atau
pamannya itu) mendatangi Rasulullah Saw kemudian pergi lagi. Selanjutnya ia mendatangi Rasulullah
Saw lagi sesudah setahun, tetapi hal ihwal serta keadaan tubuhnya telah berubah. Ia lalu berkata: "Ya
Rasulullah, apakah engkau tidak mengenal lagi kepada saya?" Beliau Saw bertanya: "Siapakah
engkau?" Ia menjawab: "Saya adalah al-Bahili yang datang padamu tahun yang lalu." Lalu, Rasulullah
Saw bersabda: "Apakah yang menyebabkan perubahan dirimu, padahal pada masa dahulu baik sekali
keadaan tubuhmu?" Ia menjawab: "Saya tidak pernah makan sesuatu makanan sejak saya berpisah
dengan engkau dahulu, melainkan di waktu malam. Rasulullah Saw lalu bersabda: "Kalau begitu,
engkau telah menyiksa dirimu sendiri". Kemudian Beliau Saw melanjutkan sabdanya, "Berpuasalah
dalam bulan Shabar (yakni bulan Ramadhan) dan sehari saja dalam setiap bulan lainnya." Ia berkata:
"Tambahkanlah itu untuk saya, sebab sesungguhnya saya masih ada kekuatan lebih dari itu. Beliau Saw
bersabda: "Berpuasalah dua hari." Ia berkata: "Tambahkanlah!" Beliau Saw bersabda: "Berpuasalah
tiga hari." Ia berkata: "Tambahkanlah!" Beliau Saw bersabda: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia
(yaitu Rajab, Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram) dan tinggalkanlah, berpuasalah pada bulan-
bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah." Beliau Saw
bersabda demikian dengan menunjukkan tiga jari-jarinya lalu mengumpulkannya dan kemudian
membukanya -maksudnya tiga hari puasa lalu tiga hari tidak dan demikian seterusnya. (HR. Abu
Dawud)
3. AMAL-AMAL YANG DIWAJIBKAN DAN DISUNNAHKAN DI BULAN DZULHIJJAH
a. Shaum Sunnah (Shaum Tarwiyah dan Arafah)
Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun
Hijriyah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di
Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya. Selain puasa Arafah, umat
Islam dapat juga melaksanakan puasa Tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah. Sebagian ulama merujuk dari
keumuman hadits tentang keutamaan 10 hari awal di bulan Dzulhijjah, Umat Islam dapat juga
melaksanakan shaum sunnah dari tanggal 1-7 Dzulhijjah, kemudian berlanjut dengan puasa tarwiyah di
tanggal 8 dan puasa arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda,
ِ اشوراء أ ِ صي ِ اَّللِ أَ ْن يُ َك ِِّفَر ِ صيام ي وِم عرفَةَ أ
ِ
ب
ُ َحتَس ُ َ ال اسنَةَ الاِِت قَ ْب لَهُ َوال اسنَةَ الاِِت بَ ْع َدهُ َو
ْ َ َ ُ ام يَ ْوم َع ب َعلَى ا
ُ َحتَس
ْ ََ ْ َ ُ َ
ِ ِعلَى ا
ُاَّلل أَ ْن يُ َك ِّفَر ال اسنَةَ الاِِت قَ ْب لَه َ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
b. Memperbanyak Takbir dan Dzikir
Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir, termasuk doa
merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini. Sebagaimana firman Allah;
ٍ اَّللِ ِف أَاَّيٍم معلُوم
ات اس َم ا
َ َْ ْ َويَ ْذ ُك ُروا
….dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan …” (QS. al-
Hajj: 28).
Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama
menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Abdullah
Ibnu Umar Ra,
صلَّى ْ اَّللِ – صلى هللا عليه وسلم – ََيُْر ُج يَ ْوَم الْ ِفطْ ِر َواأل
َ َض َحى إِ ََل الْ ُم َّ ولُ َكا َن َر ُس
“Rasulullah Saw biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.”
(HR. Bukhari)
Sebagaimana sudah dipahami oleh Umat Islam, bahwa untuk syiar kepada manusia secara
keseluruhan, maka shalat idul adha disunnahkan untuk dihadiri dan diramaikan baik oleh laki-laki
maupun perempuan, juga termasuk anak-anak. Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah,
beliau berkata,
ِ – أَ ْن ُُنْرِج ِِف الْعِي َدي ِن الْعواتِق وذَو-صلى هللا عليه وسلم- أَمرََن – تَع َِّن النَِِّب
َ َّاْلُ ُدوِر َوأ ََمَر ا ْلُي
ض أَ ْن يَ ْعتَ ِزلْ َن ْ ات َ َ َ ََ ْ َ َّ ْ ََ
ِِ
.نيَ صلَّى الْ ُم ْسلمَ ُم
Nabi Saw memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar
mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita
yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi
tempat shalat (HR. Muslim)
e. Berqurban
Hari raya Idul Adha selain dikenal sebagai hari Raya Haji juga dikenal sebagai Hari Raya Idul
Qurban karena hari raya tersebut dilakukan di musim hajji dan pada tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam
di tanah air melaksanakan shalat idul adha dan kemudian diiringi setelahnya dengan penyembelihan
hewan qurban, baik berupa kambing, sapi, dan onta.
Menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah sebagaimana firman Allah dalam surat al-
kautasar [108]: 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat
tersebut dengan berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr). Hewan qurban yang dibeli dengan
uang yang dimiliki, disembelih dan dibagi-bagikan kepada manusia, merupakan bentuk rasa cinta dan
ketaqwaan seorang muslim kepada Allah. Yang disakralkan bukan fisik hewannya, baik daging, darah,
kulit atau apapun, melainkan ketaatan kepada perintah Allah dan RasulNya yang merupakan ubudiyah
yang bernilai di sisi Allah Ta’ala. Allah berfirman,
ِ ِ ۗ ۤ
اَّللَ َع هلى َما َه هدى ُك ْم ۗ َوبَ ِِّش ِر َ اَّللَ ُْلُْوُم َها َوََل ِد َما ُؤَها َوهلكِ ْن يانَالُهُ التا ْق هوى ِمْن ُك ْم َك هذل
ِّك َس اخَرَها لَ ُك ْم لتُ َكُِِّّبوا ه ِّال هَ َلَ ْن يان
ي ِِ
َ ْ الْ ُم ْحسن
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi
ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj : 37)
f. Bertaubat dan Taqarrub pada Allah Swt.
Sebagai manusia, tentu kita telah membuat banyak kesalahan, kekhilafan, kekeliruan, dan dosa,
yang kita sadari atau tidak. Namun, Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengampun dan Maha Penerima
Taubat. Karenanya, pintu ampunan senantiasa dibuka oleh Allah bagi siapapun hamba-hambaNya yang
ingin kembali, dengan beristighfar dan bertaubat dengan meninggalkan perilaku-perilaku yang berdosa
serta dengan lebih mendekatkan diri pada-Nya dengan memperbanyak amal-amal ibadah baik yang
wajib maupun yang sunnah. Allah berfirman,
ْۢ ِ ِ ِ ْۢ ۤ ِ
ك ِم ْن بَ ْع ِد َها لَغَ ُف ْوٌر ارِحْي ٌࣖم
َ صلَ ُحْْٓوا ا ان َربا
ْ َك َوا ُّ ك لِلا ِذيْ َن َع ِملُوا
َ الس ْوءَ ِِبَ َهالٍَة ثُا ََتبُ ْوا ِم ْن بَ ْعد هذل َ ثُا ا ان َربا
“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan
kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya),
sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-
Nahl: 119)
Hari-hari di bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang penuh keutamaan untuk melaksanakan
berbagai amal shalih. Karenanya, taubat dan taqarrub kepada Allah sudah sejatinya menjadi bagian dari
amaliyah yang tidak boleh tertinggal dalam kehidupan seorang muslim.
4. KEGIATAN ANGGOTA DAN STRUKTUR PARTAI PADA BULAN DZULHIJJAH
1. Mempersiapkan diri menyambut bulan Dzulhijjah dengan membaca buku/artikel terkait keutamaan
dan amaliyah di bulan Dzulhijjah;
2. Mengikuti Kegiatan Dzikir Kemenangan dan Keselamatan Negeri, pada tanggal 20 Juni 2023 M / 01
Dzulhijjah 1444 H yang akan disiarkan secara Nasional melalui kanal PKS TV;
3. Memperkokoh niat dengan doa dan upaya untuk dapat melaksanakan haji dan/atau umrah pada tahun-
tahun berikutnya;
4. Membuat seruan atau himbauan kepada umat Islam khususnya yang ditandatangani oleh pimpinan
partai, khususnya Sekretaris Jendral dan mendistribusi seruan tersebut baik melalui jalur pembinaan
anggota maupun kepada masyarakat secara umum melalui sosial media;
5. Membuat spanduk atau baliho untuk dipasang di ruang publik dan sticker/poster digital dengan
menyematkan photo Capres dan Ketua Majelis Syuro PKS untuk meramaikan ruang digital/maya
yang berisi ucapan (i) selamat kepada Umat Islam di Indonesia yang akan berangkat ke tanah suci
pada tahun ini, (ii) doa semoga Allah menerima amal ibadah dan qurban kita bulan dzulhijjah ini, serta
ucapan lain yang bernada positif;
6. Memaksimalkan upaya untuk dapat menghadiri undangan walimatul safar apabila ada tetangga,
sahabat, atau keluarga yang akan berangkat haji dan mengundang ke acara tersebut, untuk
memberikan ucapan selamat dan mendoakan mereka agar selamat dalam perjalanan pergi ke tanah
suci dan kembali ke tanah air serta membersamai para calon jamaah haji tersebut dalam suasana
tasyakuran yang dilaksanakan;
7. Melaksanakan memperbanyak amaliyah sunnah Rasulullah Saw baik shaum, shalat idul adha, takbir,
tahlil, tahmid, taubat, tilawah, infaq, shadaqah, dzikir, doa dan sebagainya sebagai cara mendekatkan
diri pada Allah. Monitoring dan evaluasi amaliyah sunnah Rasulullah Saw ini dilakukan oleh Bidang
Kaderisasi dengan seluruh jajaran strukturnya serta para pembimbing, pembina, dan mentor;
8. Membeli hewan qurban untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat. Dalam hal
penyembelihan hewan qurban, dianjurkan di lingkungan terdekat, namun diperbolehkan pula untuk
dititipkan atau diserahkan secara kolektif untuk dilaksanakan penyembelihan dan pendistribusiannya
oleh struktur partai. Bila memiliki keluasan rezki sehingga mampu untuk membeli hewan qurban
dalam jumlah banyak, sangat dianjurkan untuk mengirimkan sebagian hewan qurban ke daerah-daerah
yang kekurangan atau bahkan ke negeri-negeri umat Islam yang lebih membutuhkan hewan qurban
tersebut;
9. Apabila Struktur partai melaksanakan penyembelihan hewan qurban, agar disiapkan tim dan tenaga
lapangan yang berpengalaman dan mumpuni, sehingga proses penyembelihan dan pendistribusian
dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Tim pelaksana harus memberi perhatian yang sangat serius,
untuk dapat menjamin proses akan menghasilkan daging bungkusan yang segar, tidak rusak, serta isi
dan beratnya cukup menyenangkan bagi yang menerima. Perlu dipastikan pula bahwa tidak ada bagian
apapun dari hewan qurban (kulit, kepala, atau isi perut) yang dijadikan sebagai alat pembayaran jasa
tenaga lapangan. Perlu mendapat perhatian pula, terutama bila hewan qurbannya banyak, untuk
mengkordinasikan bagian-bagian kulit, kepala, dan/atau isi perut kepada pihak-pihak yang menerima
sebelum hari H penyembelihan dilakukan.
10. Memaksimalkan kegiatan PKS menyapa warga sekitar pada edisi Idul Adha 1444 H;
5. PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bulan Dzulhijjah 1444 H ini disusun untuk menjadi
rujukan bagi struktur dan seluruh anggota PKS di seluruh penjuru tanah air. Teriring doa, semoga Allah
Swt memberikan kemudahan, kemampuan, dan keberkahan bagi keluarga besar PKS serta umat Islam dan
seluruh bangsa Indonesia dalam mensyiarkan Ibadah di bulan Dzulhijjah ini. Amin.
Di bulan penuh keutamaan ini, kita doakan pula, semoga Allah Swt menerima seluruh amal ibadah
kita di dalamnya termasuk hewan qurban yang kita niatkan untuk taqarrub kepadaNya dan untuk mendapat
ridhaNya. Amiin Allahuma Amiin.
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 29 Dzulqa’dah 1444 H
18 Juni 2023 M