Anda di halaman 1dari 2

Soal nomor 1

Dalam sebuah karya ilmiah, sering kita jumpai tanda pisah (—) dan tanda hubung (-). Keduanya
mempunyai bentuk yang hampir sama, namun jika kita teliti lagi, tanda pisah umumnya lebih
panjang dibandingkan dengan tanda hubung. Tanda pisah ada dua jenis, yakni en dash yang
panjangnya setara dengan huruf “n” kecil, dan em dash yang memiliki panjang setara dengan huruf
“M” besar. Sedikit informasi jika menggunakan keyboard komputer, untuk menghasilkan tanda en
dash kita bisa menggunakan tombol Ctrl + - (pada numeric pad). Sedangkan untuk menghasilkan
tanda em dash kita bisa menggunakan tombol Ctrl + Alt + - (pada numeric pad)

Lalu apa perbedaan tanda pisah dan tanda hubung?

Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di
luar kalimat. Seperti contoh:

Rangkaian kegiatan hari ini –akad nikah, resepsi, dan unduh mantu–tidak akan sukses tercapai tanpa
bantuan para pemuda karang taruna.

Tanda pisah juga digunakan di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat untuk menunjukkan arti
‘sampai’. Seperti contoh

Tahun 1995–2022

Surabaya–Magetan

Sedangkan tanda hubung digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kalimat, seperti
contoh:

Alat pengukur suhu yang tersedia di seluruh ruangan lab komputer hanya digunakan untuk me-
ngukur suhu ruangan, bukan suhu tubuh pengunjungnya.

Tanda hubung juga digunakan untuk memperjelas kalimat yang berbentuk frasa supaya tidak terjadi
makna ganda. Seperti contoh:

Dari hitungan matematika, saya memperoleh nilai pecahan tiga-puluh-dua perdua-puluh-lima

Soal nomor 2

1. Wati suka membeli bika ambon.

Tidak harus menggunakan kapital pada kata ambon karena yang dimaksud bukan nama tepat,
melainkan nama makanan

2. Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen.

Saya rasa sudah benar untuk penggunaan kapital pada kata Ibu dan Bapak, namun saya tidak terlalu
yakin untuk kata Dosen tanpa disertai nama, apakah juga harus menggunakan kapital? Mohon
dibantu untuk yang lebih mengerti.

3. Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka
Penggunaan kapital pada nama buku dan nama orang hanya di awal kata saja.

4. “Ibu Nana dari mana?”, kata Wati

Penggunaan kapital pada nama orang dan tanda petik yang memberikan keterangan bahwa kalimat
tersebut adalah sebuah percakapan yang diucapkan oleh Wati sudah benar

5. Pada tahun 2005, Undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan.

Penulisan undang-undang selain jenis Undang-Undang Dasar 1945, cukup u pertama ditulis dengan
huruf Kapital.

6. Saksi bisu pertemuan kita adalah Sungai Bengawan Solo

Penggunaan kapital pada kata Sungai, karena sungai yang diikuti nama sungai itu sendiri merupakan
bagian dari nama tempat.

Sumber:

MKWU4108-Bahasa Indonesia/ Modul 6 Hal 6.24-6.25

Anda mungkin juga menyukai