Anda di halaman 1dari 2

1. Apa pentingnya fungsi pengawasan dalam manajemen?

Pengawasan (Controlling) merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang


berperan memberikan penilaian dan koreksi terhadap aktifitas organisasi. Sebagai contoh
adaah pengawasan terhadap karyawan dalam sebuah perusahaan. Dengan pengawasa,
karyawan yang dinilai kurang telaten bisa diarahkan agar pekerjaannya memenuhi target.
Pengawasan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan di dalam
perusahaan. Pengawasan berperan penting dalam sebuah perusahaan, pengawasan
menjadi kunci di balik berhasilnya suatu perencanaan karena dapat membantu perusahaan
memenuhi target dan mencapai tujuannya. Pada dasarnya, pengawasan ini dibuat agar
sebisa mungkin tindakan yang tidak sesuai atau penyimpangan dalam perusahaan bisa
dihindari. Dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan dalam manajemen merupakan
bentuk kontrol pihak atasan kepada pihak bawahan selama melakukan pekerjaan.

Sumber: https://zahiraccounting.com/id/blog/pentingnya-pengawasan-dalam-manajemen/

2. Apa yang dimaksud dengan pengawasan anggaran?

Pengawasan anggaran adalah kegiatan melihat, memperhatikan, memonitor,


memeriksa, menilai, dan melaporkan penggunaan anggaran yang dialokasikan untuk
membiayai pelaksanaan dari rencana yang sudah direncanakan sebelumnya. Hal ini
dilakukan agar anggaran tersebut digunakan sebagaimana mestinya dan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengawasan aanggaran (budgetary control) lebih berfokus kepada
penilaian terhadap suatu rencana anggaran keuangan dibandingkan dengan
pelaksanaannya. Sebagai alat controlling, pengawasan anggaran bertugas untuk
mengevaluasi rencana anggaran dan rencana kerja dengan cara membandingkan antara
realisasi pelaksanaan kerja dengan rencana anggarannya, serta melakukan tindakan
perbaikan apabila memang diperlukan dan jika memang terdapat kegiatan menyimpang
yang merugikan. Pengawasan anggaran mempunyai tujuan pelaksanakan koordinasi
kegiatan-kegiatan, pencegahan pemborosan dan penyelewengan, memberikan jaminan
terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan, serta memberikan
kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan organisasi.

Sumber: https://kamus.tokopedia.com/p/pengawasan-anggaran/

3. Apa yang membedakan antara invention (penemuan) dan inovasi?

Penemuan adalah tindakan dalam merancang, menciptakan, atau menemukan metode,


proses, maupun perangkat yang belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan inovasi
merupakan transformasi   dari ide menjadi sesuatu yang nyata.  Inovasi ini sendiri dapat
berupa pengembangan yang di dalamnya termasuk proses, teknologi, peningkatan atau
mendesain ulang, dan layanan.  Dimana hal tersebut menjadi solusi tepat terhadap masalah
yang dihadapi.

Dari segi produk yang dihasilkan, penemuan cenderung menciptakan sebuah hal atau
sesuatu yang baru. Sehingga belum pernah ada yang membuatnya. Contohnya, pada zaman
dulu belum menggunakan telepon. Kemudian Alexander Graham Bell menemukan telepon.
Sedangkan inovasi  merupakan segala sesuatu yang hadir dengan memperbaiki produk yang
sudah ada. Misalnya, jika dulu telephone hanya dapat menelpon dan mengirim pesan saja.
Maka di era sekarang munculah telepon genggam. Bahkan dilengkapi berbagai fitur canggih.
Seperti dapat mengakses informasi dengan mudah.

Dari segi ketrampilan, penemuan biasanya membutuhkan sebuah keterampilan secara


teknis dalam menghidupkan ide yang  didapat. Sementara itu, inovasi membutuhkan
keterampilan pemasaran serta teknis. Untuk mensosialisasikan inovasi tersebut. Penemuan
juga cenderung lahir dari sebuah ide yang didapat dari seorang penemu. Sementara inovasi
lahir dari kebutuhan yang menuntut segala sesuatu lebih baik. Sehingga mendapatkan
keuntungan pasar.

Sumber: https://www.universitas123.com/news/apa-perbedaan-penemuan-dan-inovasi

4. Bagaimana sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsi representasi

Salah satu fungsi  manajer adalah mewakili organisasinya dalam hubungannya


dengan kelompok luar, pegawai pemerintah, serikat kerja, lembaga, dan masyarakat umum.
Kadang-kadang fungsi perwakilan mencakup tugas-tugas yang berhubungan dengan
perundingan-perundingan yang tidak mungkin dihindari oleh setiap manajer.

Sebagai seorang manajer dalam menjalankan fungsi representasi sebaiknya bijaksana


dalam menilai gagasan yang diberikan oleh bawahan, penilaian secara subjektif dan objektif
juga perlu dipertimbangkan dalam menerima gagasan. Selain itu, komunikasi dua arah
sebagai sarana timbal balik antara atasan dan bawahan juga perlu diperhatikan.

Sumber: S, Bambang. 1993. Manajemen. Surakarta: UNS Press.

Anda mungkin juga menyukai