ANGGOTA KELOMPOK
• Reza Milenia R.P (201912010)
• Hezekhia Rico Juliant A (201912020)
• Rizky Dwi Santoso K (201912039)
• Ghina Arih Marindo (201912045)
• Adhella Eria Tiara M (201912050)
• Retno Noviyanti (201912053)
• Siti Nur Haliza (201912057)
• Vieri Arrafi Safina (201912063)
• ShintaKhurrotu Aini (201912066)
• Velyn Febrina Ashelda (201912071)
P E N G AWA S ATA U C O N T R O L L E R
DA PAT D I I B A R AT K A N D E N G A N
N AV I G AT O R K A PA L . O R G A N I S A S I
ATA U B A DA N U S A H A D I I B A R AT K A N
S E B A G A I K A PA L , S E H I N G G A P E R A N
P E N G AWA S ( C O N T R O L L E R ) S A N G AT
P E N T I N G DA L A M M A J U M U N D U R N YA
S UAT U O R G A N I S A S I ATA U B A DA N
USAHA.
Controlling merupakan salah
satu fungsi manajemen yang
harus dilaksanakan oleh seorang
controller (pengawas).
Pengawasan dapat diartikan secara negatif, positif, dan dalam arti luas.
Dalam arti negatif pengawasan dapat diartikan sebagai tindakan mencari-
cari kesalahan kemudian memberikan sanksi, dan melakukan larangan-
larangan.
Dalam arti positif pengawasan ialah tindakan-tindakan agar organisasi
atau perusahaan berjalan terarah, tidak terjadi kesalahan-kesalahan,
penyimpangan atau kebocoran di segala bidang.
C. Keuangan
Bidang ini harus ditangani dengan cepat, tepat, dan
akurat. Pengolahan dan pengawasan yang kurang teliti
akan berakibat terjerumusnya perusahaan di dalam
masalah keuangan.
D. Personalia
Tugas dari bidang ini adalah mengatur, membina,
menggerakkan, mengarahkan, serta mengembangkan pegawai
agar mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan perusahaan atau
organisasi.
Elemen – Elemen
Esensial di
Manajemen
Pengawasan
1 . TU J U A N YA N G D I T EN T U K A N S EBE LU M N YA , D E M I K I A N
J U G A R EN C A N A , K EB I J A K S A N A A N , STA N D A R , N O R M A , ATU R A N
K E PU TU S A N , K R I T ER I A , ATA U TO LA K U K U R .
2 . A L AT PE N G U K U R U N T U K K EG I ATA N YA N G S E D A N G
B ER J A LA N ( B I LA M U N G K I N S EC A R A K U A N TI TATI F ) .
ditetapkan terdahulu.
Elemen keempat suatu sistem kontrol ialah tahap membuat
koreksi. Elemen keempat ini melibatkan suatu keputusan untuk
tidak melakukan kegiatan apapun apabila prestasi “tidak
terkontrol”.
Dua tipe dasar kekeliruan yang menghinggapi manajer
dalam mengambil tindakan korektif ialah :
• Mengambil tindakan justru ketika tidak diperlukan.
• Salah mengambil langkah justru ketika langkah korektif
diperlukan.
FUNGSI PENGAWASAN
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan meliputi beberapa tindakan, antara lain :
1. Menetapkan standar prestasi.
2. Mengukur prestasi yang sedang berjalan dan membandingkannya dengan
standar yang telah ditetapkan.
3. Mengambil tindakan untuk memperbaiki prestasi yang tidak sesuai dengan
standar.
Pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik
untuk
Pengawasan manajemen adalah usaha
sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
membandingkan kegiatan nyata dengan
tujuan perencanaan, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyipangan serta
mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan digunakan.
ADA TIGA TIPE PENGAWASAN
Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control’s)
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan dan
memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan
Pengawasan Berjalan (Concurrent Control’s)
Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan Merupakan proses di
mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu harus
dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam
peralatan "double check" yang telah menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
Pengawasan Umpan Balik (Postaction Control’s)
Pengawasan ini adalah untuk memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai dengan
standar dengan kata lain sebagai pengukur hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Ada beberapa tahap proses pengawasan antara lain :
1. Penetapan standard kegiatan
2. Penentuan pengukuran kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan
standard dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan.
5. Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu
PRINSIP – PRINSIP KONTROL
I
aktifitas organisasi atau perusahaan.
2. Pengawasan Manajerial yaitu
pengawasan yang bersifat khusus
yang berlaku hanya untuk suatu
bagian atau unit tertentu saja.
• Menurut Obyek Pengawasan
1. Pengawasan keuangan
2. Pengawasan kepegawaian
3. Pengawasan pemasarann
4. Pengawasan produksi
5. Pengawasan kualitas
II
6. Pengawasan persediaan
• Menurut Pihak yang
Mengawasi
Internal control
External control
Direct Control
Indirect Control
III
Formal Control
• Menurut Waktu
Preventif Control, yaitu pengawasan
yang bersifat pencegahan sebelum
terjadinya kesalahan atau
IV
penyimpangan.
Reprensif Control, yaitu
pengawasan setelah terjadinya
penyimpangan atau kesalahan.
SELAIN MACAM PENGAWASAN DI ATAS, ADA
BEBERAPA JENIS DARI PENGAWASAN, DIANTARANYA :
Pengawasan Purnakarya (Post Action Control) atau disebut pengawasan umpan balik
(Feed Back Control)
ASAS – ASAS
PENGAWASAN
HAROLD KONTZ DAN CYRIL O DONNEL MENETAPKAN ASAS
PENGAWASAN SEBAGAI BERIKUT:
• Represive Control
• Pengawasan mendadak
• Pengawasan harus segera melaporkan setiap ada penyimpangan, jika ada penyimpangan yang terlambat
diatasi maka hal itu akan menjadi parah dan memperumit tindakan korektif yang akan dilakukan.
• Pengawasan harus berorientasi jauh ke depan. Manajemen perlu membuat perkiraan situasi yang
mungkin akan terjadi pada organisasi di masa depan.
• Pengawasan harus akurat dan obyektif. Agar pengawasan menjadi obyektif, maka mutlak diperlukan
suatu ukuran sebagi pedoman pelaksanaannya.
• Pengawasan harus fleksibel. Dalam melakukan pengawasan, perlu dicari alternatif-alternatif rencana
untuk situasi yang memungkinkan.
• Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi. Jika satu bagian membuat kekeliruan, maka hal itu
harus diatasi bersama- sama dengan kegiatan lain yang merupakan satu kesatuan organisasi .
Langkah dan
Proses
Pengawasan
Menetapkan standard and metode untuk mengukur prestasi.
Misalkan beberapa target yang harus dicapai/ beberapa
jumlah produksi yang harus dicapai.