Anda di halaman 1dari 2

1.

Organisasi merupakan wadah atau tempat berkumpulnya orang dengan 3 sistematis, terpimpin,
terkendali, terencana, rasional dalam memanfaatkan segala sumber daya baik dengan metode,
material, lingkungan, dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien
dan efektif untuk bisa mencapai tujuan organisasi (Ambarwati, Arie 2018). Kemudian sebagai
suatu sistem, organisasi sendiri akan menjadi elemen yang saling berhubungan dalam mencapai
sebuah tujuan. Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan tentu terdapat beberapa divisi yang
bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah ditentukan. Dalam kegiatan
perusahaan, pengelompokan sumber daya manusia berdasarkan kemampuan dan relevansi
pendidikan serta pengalaman merupakan fungsi dari pengorganisasian. Selain itu dalam
melaksanakan perencanaan, sumber daya material akan dikelompokkan sesuai dengan
kebutuhan agar tercapai hasul yang efektif dan efisien. Hal-hal tersebut akan menjadi elemen
yang saling berhubungan dalam mencapai sebuah tujuan sehingga menjadikan organisasi
sebagai suatu sistem.

Sumber:
Perilaku dan Teori Organisasi – Media Nusa Creative Hal 3

2. Pendelegasian wewenang diperlukan untuk memperlancar kegiatan manajemen perusahaan


(Daft, 2002: 397). Menurut Hasibuan (2007:68), Pendelegasian wewenang adalah memberikan
sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (pemberi wewenang) kepada delegate
(penerima wewenang) untuk dikerjakannya atas nama delegator. Menurut Stoner (2000:434)
dalam Kesumnajaya (2010), pendelegasian wewenang adalah pelimpahan wewenang formal
dan tanggung jawab kepada seorang bawahan untuk menyelesaikan aktivitas tertentu. Dari
berberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seorang manajer harus
mendelegasikan wewenang guna memberikan batasan yang jelas mengenai apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan seorang bawahan. Selain itu, pendelegasian wewenang juga harus
dilakukan agar pembagian tanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing staff menjadi
jelas.

Sumber:
Jurnal Riset Akuntansi Terpadu Vol 11 – Galih Fajar Muttaqin Hal 159

3. Pada dasarnya, staff dibedakan menjadi dua golongan yaitu staff penasihat dan staff pelayanan.
Staff penasihat mempunyai peran dalam pemecahan masalah, pemberian usul, serta
mengumpulkan informasi dalam pengambilan keputusan. Sedangkan staff pelayanan
mempunyai peran dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan yang telah ditentukan
oleh manajer. Namun dalam perkembangannya, manajemen membutuhkan staff fungsional
sebagai pengendali hubungan dengan fungsi-fungsi tertentu. Juga terdapat staff pengendali
yang bertugas melaksanakan kontrak secara langsung atau tidak langsung pada struktur
organisasi.

Sumber:
https://www.gramedia.com/literasi/staff-adalah/
4. Ilmu perilaku adalah cabang dari ilmu-ilmu sosial yang sasaran/objeknya adalah perilaku
manusia. Jika ilmu sosial mencakup bidang-bidang dari ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi,
antropologi dan psikologi, maka ilmu perilaku hanyalah terdiri dari 3 cabang ilmu, yaitu
psikologi, antropologi dan sosiologi, mengingat bahwa perilaku manusia sangatlah dipengaruhi
oleh aspek-aspek kejiwaan, kemasyarakatan dan kebudayaan. Aktuasi merupakan aktifitas yang
biasanya dilakukan oleh manajer agar staff bekerja sesuai dengan tugas dan wewenang yang
telah ditentukan pada saat proses pengorganisasian. Keberhasilan organisasi tergantung kepada
keberhasilan penggerakan unsur manusia tersebut.
Dalam pelaksanaan fungsi aktuasi, salah satu peran ilmu perilaku yang dimiliki seorang manajer
adalah mengetahui motivasi untuk dapat memotivasi bawahannya dalam mencapai tujuan
dengan strategi yang efektif dan efisien.

Sember:
https://www.informasibidan.com/2021/03/ilmu-sosial-ilmu-perilaku-dan-kesehatan.html

5. Seseorang bisa menjadi pemimpin atau yang biasa disebut manajer ketika orang tersebut dapat
menjalankan fungsinya sebagai manajer. Seperti yang diketahui, ada beberapa fungsi manajer
seperti membuat perencanaan, pengorganisasian, pengatur kepegawaian, dan juga pengawasan
serta pengendalian. Untuk menjadi seorang pemimpin, teori genetis menyatakan bahwa
pemimpin adalah seseorang yang terlahir dengan bakat kepemimpinan. Namun dalam
perkembangannya, menjadi seorang pemimpin juga dibutuhkan disiplin ilmu dan relevansi
terhadap kemampuan-kemampuan yang dapat dipelajari.
Untuk membedakan pemimpin dan bukan pemimpin, bisa dilihat dari wewenang yang didapat.
Seorang pemimpin bisanya mempunyai wewenang penuh dalam segala aspek perusahaan,
sedangkan seorang yang bukan pemimpin hanya mempunyai wewenang pada jobdesknya
masing-masing. Seorang pempimpin juga biasanya harus menentukan visi dan misi perusahaan,
sedangkan seorang yang bukan pemimpin hanya akan menjalankan visi dan misi yang telah
ditentukan.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

Anda mungkin juga menyukai