Anda di halaman 1dari 3

Soal Tugas 3

1. Pengawasan dan pengendalian seringkali diartikan sama, namun pada hakikatnya ada titik
perbedaan diantara keduanya. Coba berikan penjelasan sesuai dengan pemahaman Saudara?

2. Pengawasan dilakukan dalam organisasi dengan tujuan untuk menghindari kemungkinan-


kemungkinan dilakukannya tindakan yang tidak sesuai dengan tuntutan organisasi. Dengan
demikian agar tujuan organisasi tercapai, maka harus dilakukan pengawasan yang efektif.
Sebutkan dan jelaskan apa saja yang dilakukan agar pengawasan dalam organisasi menjadi
efektif!

3. Untuk mampu mengelola organisasi dibutuhkan sejumlah ketrampilan yang kemudian dikenal
dengan ketrampilan manajerial. Sebutkan dan jelaskan 3 keterampilan manajerial yang harus
dimiliki oleh pimpinan!

Jawaban

1.Menurut saya engawasan dan pengendalian merupakan hal yang berbeda jika kita melihat lebih dalam
, berikut adalah beberapa point perbedaan antara pengawasan dan pengendalian :

Tujuan

Dilihat dari segi tujuannya, pengawasan merupakan sebuah kegiatan yang memiliki tujuan untuk
mendapatkan kepastian dari sebuah kegiatan yang dilakukan. Dalam pengawasan ini semua akan
diperiksa apakah sesuai dengan laporan dan tujuan kegiatan awal atau tidak.

Setelah melakukan pengawasan, jika di sana ditemukan suatu hal yang tidak beres, maka selanjutnya
akan dilakukan pengendalian. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk menjamin kesesuaian antara
perencanaan dan hasil akhir yang ada.

2. Waktu
Perbedaan yang paling menonjol antara pengawasan dan pengendalian bisa dilihat dari waktu
pelaksanaannya. Dalam hal ini, pengawasan dapat dilakukan secara periodik atau berkala. Dengan kata
lain, Anda harus menetapkan waktu kapan untuk melakukan pengawasan secara rutin. Ini akan
memberikan kemudahan bagi Anda sebagai atasan maupun bagi pengawasnya sendiri.
Di lain sisi, pengendalian merupakan suatu hal yang harus dilakukan setiap saat. Sebab, dalam
pengendalian ini setiap hal apa saja yang dilakukan di dalam perusahaan harus dikendalikan sebaik
mungkin supaya menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan.

3. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, pengawasan merupakan suatu proses pengukuran sebuah kinerja pada acara
atau kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini tolok ukur dari pengawasan adalah tujuan serta kinerja yang
telah ditetapkan di awal. Dalam pengawasan, jika memang ada yang kurang sesuai dengan ketetapan
awal, maka akan bisa langsung dilakukan teguran atau dilakukan evaluasi bersama atasan.
Berbeda dengan itu, pengendalian lebih bersifat terencana dan tidak akan langsung dilakukan teguran.
Sebab, pengendalian ini hanya akan dilakukan jika ada kejadian yang tidak beres setelah dilakukan
pengawasan. Oleh sebab itu, biasanya pengendalian akan dilakukan pada hal-hal seperti halnya
manajerial perusahaan dan semacamnya.

4. Pelaku Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan bisa dilakukan oleh pihak atau badan yang berasal dari luar suatu unit atau perusahaan
yang melakukan kegiatan. Hal ini sangat lumrah karena memang pengawasan eksternal juga harus
dilakukan jika kegiatan yang dilakukan tersebut melibatkan banyak pihak termasuk juga keuangan
negara. Jadi, pada dasarnya orang lain yang mempunyai wewenang pengawasan juga bisa melakukan
pengawasan tersebut.

Selanjutnya, untuk pengendalian hanya akan dilakukan oleh pihak internal unit atau sebuah badan.
Sebab, hal ini ditujukan untuk menjamin strategi dan semua hal yang diterapkan benar-benar telah
berjalan dengan baik dan terarah karena yang menyusun hal tersebut pastinya dari pihak internal itu
sendiri.

Sumber Referensi :

Desa Institute. Feb. 15, 2015. Manajemen umum-pengawasan-pengendalian.

2. Pengawasan yaitu suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja pada perencanaan dengan
tujuan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan

Hal-hal yang harus diperhatikan agar pengawasan dapat berjalan efektif.

1. Jalur/urut-urutan yaitu menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui
letak dimana suatu kesalahan sering terjad

2. Penetapan waktu yaitu menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan. Kadang-
kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan,
dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.

3. Perintah pelaksanaan yaitu Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

4. Tindak lanjut yaitu mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan

4.Berikut merupakan 3 Keahlian yang harus dimiliki seorang pimpinan :

Keahlian konseptual
Ini merupakan jenis keterampilan manajemen yang wajib dikuasai oleh manajemen level atas,
seperti chief executive officer (CEO), managing director, presiden direktur, dan jabatan sejenis. Keahlian
konseptual berhubungan dengan kecakapan seseorang untuk melihat hal-hal besar dan mengambil
kebijakan strategis dalam menjalankan perusahaan.

Sebagai pucuk pimpinan, top management melihat gambaran masa depan industri dan kondisi
perekonomian, serta memahami kebijakan pemerintah. Lalu, mereka fokus pada bagaimana mengelola
perusahaan agar sukses dalam kondisi semacam itu.
Keahlian konseptual berguna untuk menetapkan tujuan organisasi, merumuskan rencana bisnis,
menyusun strategi perusahaan, mengorganisir seluruh departemen, mengoptimalkan sumber daya,
memperluas pasar, dan menaikkan profit secara berkesinambungan.

Bagi manajemen level tengah, keahlian konseptual tidak terlalu penting. Sementara, bagi manajemen
level bawah, keahlian manajemen ini tidak dibutuhkan.

Keahlian interpersonal

Ini merupakan jenis keahlian manajemen yang perlu dimiliki semua level manajemen, dan wajib bagi
manajemen level tengah semacam head of department dan branch manager. Keahlian interpersonal
berkaitan dengan kecakapan dalam berinteraksi dengan orang lain dan berkomunikasi secara efektif. Hal
ini termasuk memberikan instruksi, saran, dan umpan balik, serta mendengarkan masukan, pendapat,
dan keluhan dari karyawan.

Keterampilan komunikasi menjadi kunci kesuksesan mengelola departemen atau kantor cabang, di
mana manajer menjadi penghubung antara manajemen level atas dan manajemen level bawah. Mereka
menyampaikan setiap rencana dan kebijakan direksi ke level bawah, dan sebaliknya menyampaikan
keluhan dari bawah ke atas.

Keahlian interpersonal juga menyangkut keterampilan untuk memotivasi karyawan, mengorganisir tim
yang dipimpinnya, membantu pemecahan masalah, dan membangun kerja sama yang efektif untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh pucuk pimpinan.

Keahlian teknis

Keterampilan ini wajib dikuasai oleh manajer level bawah, seperti supervisor, kepala seksi, dan manajer
kantor. Keahlian teknis juga perlu dimiliki manajer level tengah, tetapi tidak penting bagi top
management.

Keahlian teknis berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya operasional atau berhubungan langsung
dengan pelaksanaan pekerjaan. Keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas secara
efisien serta memecahkan masalah teknis yang menjadi hambatan pekerjaan.
Manajer level bawah sehari-hari berhubungan dengan staf pekerja secara langsung. Sebagai contoh,
ketika staf customer service menghadapi keluhan pelanggan yang sulit diatasi, mereka kerap meminta
pendapat dari atasan yang bertanggung jawab.

Dengan penguasaan keterampilan teknis yang baik, manajer level bawah dapat memberikan arahan dan
saran, mengawasi pekerjaan, dan membantu staf yang mengalami kesulitan.

Anda mungkin juga menyukai