Anda di halaman 1dari 22

Apa Itu Website?

Pengertian, Fungsi,
Sejarah, Unsur, Jenisnya
April 6, 2023  6 min read

Website adalah serangkaian halaman web berisi informasi yang terhubung satu sama
lain dan diakses melalui internet. Pada era digital saat ini, website telah menjadi salah satu
elemen penting di dalam kehidupan manusia.

Bagi pengunjung, website memberikan akses yang mudah dan cepat untuk mencari
informasi, membeli produk, atau mendapat pengalaman baru. Sedangkan bagi pelaku bisnis,
website dapat meningkatkan branding perusahaan serta memfasilitasi penjualan produk
secara online.

Di artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut apa itu website, sejarah website, fungsi
website, unsur-unsur pembentuk website, dan berbagai jenis website. Anda penasaran? Mari
simak penjelasan selengkapnya!

Tonton versi video juga, ya!


Daftar isi  tutup 
Apa Itu Website?
Sejarah Website
Fungsi Website untuk Anda Ketahui
1. Membangun Branding Bisnis
2. Menyediakan Informasi Produk dan Jasa
3. Menjual Produk atau Jasa secara Online
4. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan
5. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Unsur-Unsur Website
1. Domain
2. Hosting
3. Bahasa Pemrograman
4. Konten
5. Desain Web
Jenis-Jenis Website
1. Website Pribadi atau Blog
2. Website E-commerce
3. Website Company Profile
4. Website Organisasi atau Pemerintahan
5. Website Berita
Sudah Paham Apa Itu Website, kan?

Apa Itu Website?


Website adalah sebuah halaman atau sekumpulan halaman web yang saling terhubung
dan dapat diakses dari seluruh dunia, selama terkoneksi ke jaringan internet.

Setiap halaman website memiliki alamat unik yang dikenal sebagai URL (Uniform Resource
Locator). Situs web dapat berisi berbagai jenis informasi, misalnya teks, gambar, video, dan
audio. Selain itu, website juga bisa memuat fitur interaktif seperti form kontak, komentar,
atau chatting.

Website terdiri dari dua elemen utama, yakni client-side dan server-side.

Client-side website adalah bagian situs yang terlihat oleh pengguna melalui browser, seperti
Google Chrome atau Internet Explorer. Bagian ini tersusun atas HTML, CSS, dan JavaScript
untuk merancang dan menampilkan halaman web.

Sebaliknya, server-side website adalah bagian website yang tersembunyi oleh pengguna, dan
berisi file dan data yang diolah oleh web server. Bagian server-side ini terdiri dari bahasa
pemrograman, seperti PHP, Python, atau Ruby on Rails.

Itu tadi penjelasan mengenai pengertian website. Berikutnya, mari memahami sejarah awal
website!

Sejarah Website
Website pertama di dunia diluncurkan pada tahun 1991 oleh ahli komputer asal Inggris
bernama Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee. Awalnya, tujuan Tim dalam merancang
website adalah untuk memfasilitasi pertukaran dan pembaruan informasi antar sesama
peneliti di tempat kerjanya.

Nah, berikut tampilan website pertama di dunia. Masih terlihat sederhana, kan?

Itu karena, website tersebut hanya dibangun menggunakan HTML (HyperText Markup
Language). HTML adalah bahasa markup yang hanya mampu menampilkan teks dan gambar
yang statis.

Baru setelahnya pada tahun 1996, muncul inovasi bernama CSS (Cascading Style
Sheets). CSS adalah teknologi yang diperkenalkan untuk mempercantik tampilan website.

Di tahun yang sama, bahasa pemrograman JavaScript dirilis ke publik sebagai bahasa yang


memungkinkan website menjadi lebih interaktif dan dinamis. Kemudian pada dekade 2000-
an, teknologi Flash diluncurkan untuk membuat animasi dan video interaktif pada halaman
web.

Inovasi lain dalam perkembangan website adalah munculnya responsive design. Website


responsif adalah halaman situs yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar pengguna.
Inovasi ini penting mengingat tren penggunaan smartphone dan tablet untuk mengakses
internet.

Fungsi Website untuk Anda Ketahui


Secara umum, website berfungsi sebagai sarana informasi terkini untuk dibaca oleh
pengguna internet (netizen). Namun selain itu, terdapat fungsi website lain yang tak kalah
penting, seperti:

1. Membangun Branding Bisnis

Pertama, fungsi website adalah untuk membangun branding. Bagi yang belum tahu, branding
adalah aktivitas untuk mempromosikan atau memasarkan sebuah merk bisnis.

Di era digital, situs web adalah sarana yang tepat untuk memperkenalkan bisnis ke khalayak
luas. Dengan website, pemilik bisnis dapat lebih mudah menampilkan profil bisnis, visi misi,
hingga produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Menyediakan Informasi Produk dan Jasa

Berikutnya, fungsi website adalah sebagai sarana untuk menyediakan informasi yang lengkap
dan detail tentang bisnis, produk, atau jasa. Informasi yang tersedia di website dapat
membantu calon pelanggan dalam mengenal produk atau jasa yang ditawarkan.

Informasi yang tercantum dengan jelas pada halaman web juga pastinya akan membantu
meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap merk atau bisnis Anda.

3. Menjual Produk atau Jasa secara Online

Selanjutnya, kegunaan website adalah sebagai platform untuk menjual barang atau jasa secara
online. Di era digital seperti sekarang, banyak pelanggan lebih memilih membeli produk
secara online, karena lebih mudah, cepat, dan praktis.

Dengan membuat website toko online, Anda sebagai pemilik bisnis dapat membuka akses
bagi pelanggan untuk membeli barang kapan saja dan dari mana saja.

4. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan

Fungsi lain dari website adalah untuk membantu meningkatkan keterlibatan atau engagement
pelanggan. Nah, engagement adalah interaksi audiens dengan bisnis Anda dalam ranah
online, seperti di media sosial atau website.

Dengan memanfaatkan teknologi interaktif seperti blog, forum, dan live chat, pengunjung
dapat berinteraksi baik dengan pengelola bisnis maupun pengguna lainnya. Hal ini akan
membantu meningkatkan engagement dan menciptakan hubungan lebih dekat antara
pelanggan dan bisnis.

5. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Terakhir, manfaat website adalah untuk membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan.


Dengan menyediakan informasi yang lengkap, mudah diakses, dan dapat dipercaya, website
akan meningkatkan citra bisnis dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.

Dalam jangka panjang, hal ini akan membawa keuntungan bagi bisnis. Baik itu dalam hal
loyalitas pelanggan, maupun peningkatan omzet bisnis.

Sampai di sini, Anda sudah memahami pengertian website, sejarah perkembangan website,
sampai fungsi dan kegunaan website. Berikutnya, kami akan membahas unsur-unsur penting
dari sebuah website.

Unsur-Unsur Website
Berikut adalah lima unsur penting yang wajib ada di dalam sebuah website:

1. Domain

Domain adalah alamat atau nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi situs web di
internet. Sebuah domain biasanya terdiri dari nama domain unik dan ekstensi domain
seperti .COM, .ORG, atau .NET.

Penggunaan domain yang unik, mudah diingat, dan relevan dengan bisnis akan


mempermudah pengunjung dalam mengakses website Anda.

2. Hosting
Hosting adalah server di mana website Anda akan disimpan, sehingga dapat diakses melalui
internet. Hosting yang baik dan andal akan menjamin website Anda selalu cepat dan stabil
ketika dibuka pengunjung.

Terdapat beberapa jenis hosting yang tersedia, mulai dari shared hosting, VPS hosting,
hingga dedicated hosting. Anda bisa memilih jenis layanan hosting yang sesuai kebutuhan
dan budget Anda.

3. Bahasa Pemrograman

Unsur-unsur website berikutnya yaitu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman


adalah bahasa khusus yang digunakan untuk membuat jenis software, salah satunya website.
Bahasa pemrograman populer untuk pengembangan website, di antaranya HTML, CSS,
JavaScript, dan PHP. Website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman yang tepat
dapat menjadikan situs web jadi lebih interaktif dan fungsional.

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang hingga melahirkan CMS (Content
Management System). CMS adalah software yang memungkinkan Anda untuk membuat dan
mengelola website dengan lebih mudah.

Dengan CMS, cara membuat website bisa dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki
keterampilan bahasa pemrograman sekalipun. Contoh software CMS antara lain WordPress,
Joomla, dan Drupal.

4. Konten
Konten website adalah unsur vital sebuah situs web selanjutnya. Konten yang baik dan
berkualitas akan membuat pengunjung betah berlama-lama di website Anda.

Konten website dapat berupa teks, gambar, audio, video, maupun kombinasi dari semuanya.
Konten pada halaman web wajib disajikan secara menarik, informatif, dan mudah dipahami.

5. Desain Web

Desain website adalah aspek yang meliputi tata letak, jenis font, dan elemen visual lainnya
yang merepresentasikan konten website. Dengan desain situs web yang baik, pengunjung
merasa nyaman dan mudah dalam mengakses informasi yang disajikan.

Desain website juga harus responsif, yaitu dapat menyesuaikan tampilan sesuai perangkat
yang digunakan oleh pengunjung.

Jenis-Jenis Website
Berdasarkan sifat konten, website dibagi menjadi dua kategori, yaitu website statis dan
dinamis.

Website statis adalah situs web yang informasinya tetap sama, kecuali ada perubahan pada
konten yang disajikan. Website dinamis adalah jenis situs web yang tampilannya berubah
secara otomatis sesuai inputan pengguna.

Namun jika dilihat dari tujuannya, terdapat beberapa jenis website, seperti:

1. Website Pribadi atau Blog

Pengertian website pribadi atau blog adalah website yang dibuat oleh individu sebagai tempat
untuk mengekspresikan diri, berbagi pengalaman atau pemikiran, maupun sebagai wadah
untuk menulis secara reguler.
Biasanya, konten pada situs web pribadi bersifat subjektif dan berkaitan dengan kehidupan
pribadi si pembuat website. Contohnya, blog The Naked Traveler yang membahas seputar
perjalanan dan aktivitas liburan.

2. Website E-commerce

Website e-commerce adalah website yang berfungsi sebagai toko online, alias tempat
pelanggan dapat membeli produk atau jasa secara online. Umumnya, website e-commerce
menyediakan fitur-fitur seperti keranjang belanja, pembayaran online, dan pengiriman
barang.

Salah satu contoh website toko online adalah The Executive yang menjual berbagai produk
fashion, baik untuk wanita maupun pria.

3. Website Company Profile

Pengertian website company profile adalah jenis website yang dibuat untuk memperkenalkan
suatu perusahaan atau bisnis. Situs web ini berisi informasi tentang sejarah perusahaan,
produk dan jasa, serta visi misi perusahaan, seperti pada website Unilever berikut:
Anda tertarik memiliki website perusahaan sendiri? Tenang, kami sudah menyiapkan
panduan cara membuat website company profile yang bisa Anda praktikkan.

4. Website Organisasi atau Pemerintahan

Jenis lain dari website adalah situs web untuk pemerintahan atau organisasi. Sesuai namanya,
website ini dibuat dan dikelola oleh organisasi maupun lembaga pemerintahan.

Tujuan website pemerintahan adalah menyediakan informasi kepada masyarakat tentang


lembaga tersebut. Selain itu, website jenis ini juga dapat memberikan akses kepada
masyarakat untuk mengajukan permohonan atau mendapat layanan, seperti pada website desa
Pegiringan berikut:
Bagi Anda yang ingin memiliki website desa bisa mengunjungi artikel kami yang membahas
tentang cara membuat website desa.

5. Website Berita

Pengertian website berita adalah situs web yang menyajikan informasi aktual dan terkini
tentang berita dari berbagai bidang, seperti politik, sosial, ekonomi, dan olahraga.

Website berita biasanya dikelola oleh media massa dan menyediakan berbagai macam
konten, seperti artikel, foto dan video. Contoh website berita misalnya The New York
Times yang mempublikasikan berita secara real time.
Iklan Digital: Pengertian, Karakteristik,
Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya
Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara dunia bekerja. Perilaku pengguna
dan konsumsi media telah mengambil jalur yang sama sekali berbeda, berkat internet.
Perubahan ini telah memaksa pemasar untuk mengikuti dan beradaptasi dengan saluran
pemasaran yang berubah. Bahkan periklanan tidak lagi terbatas pada saluran tradisional,
sekarang era iklan digital.

Sama seperti periklanan tradisional, periklanan digital hadir dalam berbagai bentuk, ukuran,
dan bentuk. Prinsip dasar di balik iklan digital sama dengan iklan konvensional. Namun,
iklan ini memiliki kepentingan, jenis, kelebihan, kekurangan, dan bahkan pengoperasiannya
sendiri yang berbeda dari iklan tradisional.

Tapi apa sebenarnya iklan digital itu?

Contents
1 Apa Itu Iklan Digital?
2 Karakteristik Periklanan Digital
2.1 Evolusi Iklan Digital
3 Apa Saja Jenis Iklan Digital?
3.1 1. Iklan Pencarian
3.2 2. Iklan Bergambar
3.3 3. Native ads
3.4 4, Iklan Video
3.5 5. Iklan Audio
3.6 6. Iklan Seluler
3.7 7. Remarketing
3.8 8. Iklan Media Sosial
3.9 9. Iklan Influencer Dan Kurator
4 Bagaimana Iklan Digital Bekerja?
4.1 Pihak
4.2 Struktur
4.3 Kontrak
5 Perbedaan Periklanan Digital dan Periklanan Tradisional
5.1 Pengertian
5.2 Media
5.3 Pengunaan data
5.4 Komunikasi
6 Kelebihan dan Kekurangan Periklanan Digital
6.1 Kelebihan
6.2 Kekurangan
7 Kesimpulan

Apa Itu Iklan Digital?


Iklan digital adalah tindakan menarik perhatian publik ke suatu penawaran melalui saluran
berbayar online dan digital oleh sponsor yang teridentifikasi.

Tepatnya, iklan digital adalah segala bentuk iklan yang muncul secara online atau di saluran
digital seperti situs web, mesin pencari, platform media sosial, aplikasi seluler, dan saluran
lain yang dapat diakses secara digital.

Periklanan digital adalah cabang pemasaran digital dan hanya berurusan dengan bauran


promosi, dalam P  dari bauran pemasaran digital.

Karakteristik Periklanan Digital


Iklan digital hadir dengan serangkaian karakteristik uniknya sendiri. Ini adalah:

 Bentuk berbayar: Periklanan digital, sama seperti bentuk periklanan lainnya


mengharuskan pengiklan (juga disebut sponsor) untuk membayar untuk membuat
pesan iklan dan kreatif, membeli ruang atau slot iklan, dan memantau upaya
periklanan.
 Terukur: Iklan digital sangat terukur dalam hal berapa banyak orang yang
melihatnya dan berapa banyak orang yang berinteraksi dengannya. Seringkali,
pengiklan bahkan dapat menghitung ROI yang akurat dari iklan ini.
 Berorientasi pada tujuan: Iklan ini selalu didukung oleh tujuan – untuk
mempromosikan, menjual, meningkatkan keterpaparan, dll.
 Didukung data: Iklan digital didukung oleh data tentang apa mereka, kepada siapa
mereka menjadi target, dan bagaimana audiens target berinteraksi dengan mereka.
Data membentuk kelebihan iklan digital dibanding iklan konvensional.
 Pribadi atau non-pribadi: Iklan di media digital dapat sangat dipersonalisasi
berdasarkan aktivitas pengguna melalui internet atau non-pribadi dengan motif untuk
meningkatkan kesadaran merek.

Baca juga: Segmentasi Pelanggan: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Evolusi Iklan Digital

Internet telah mengubah lanskap periklanan. Pada awal 90-an, investasi dalam iklan digital
nol. Namun selama bertahun-tahun, pada tahun 2025, periklanan digital diperkirakan akan
melampaui $ 500 miliar di seluruh dunia.
Semuanya dimulai pada tahun 1994 ketika hotwired.com, situs web Wired, merilis iklan
spanduk pertama di situs webnya.

Pada tahun yang sama, kita melihat perkembangan cookie HTTP yang membantu pengiklan
dan penerbit melacak perilaku pengguna.

Segera setelah itu, pada tahun 1996, Flash diperkenalkan, yang membentuk kerangka kerja
untuk periklanan web.

Pada tahun 1997, iklan pop-up ditemukan dan digunakan secara luas di seluruh internet.

Pada tahun 1998, Google meluncurkan dan mengusung konsep mesin pencari minimal.
Perusahaan mulai menghasilkan uang pada tahun 2000 dan membuka jalan untuk iklan bayar
per klik dan pemasaran mesin pencari.

Periklanan seluler juga dimulai pada tahun 2000.


Pada awal 2000-an, Facebook meluncurkan dan menghadirkan model iklan bertarget hiper
yang menggunakan minat dan demografi pengguna untuk beriklan. Ini memulai tren iklan
bertarget.

Akhir 2000-an dan awal 2010-an menyaksikan peluncuran YouTube, Smartphone, iPad,
Instagram, Snapchat, Internet of Things, dan Real-Time Bidding yang kemudian mengubah
skenario periklanan menjadi:

 Menawar
 Dalam aplikasi dan seluler
 Penargetan mikro

Agen periklanan digital masih berkembang, dan setiap hari menemukan aplikasinya di
saluran baru.

Baca juga: Product Branding: Pengertian, Manfaat dan Strategi Branding yang Baik

Apa Saja Jenis Iklan Digital?


Lanskap media digital sangat luas. Ini melayani setiap aktivitas pengguna di perangkat digital
dan web. Iklan digital memastikan untuk menarik perhatian pengguna pada setiap titik kontak
yang dapat dilakukan. Dengan demikian, ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, bergantung
pada jenis iklan, saluran, dan maksud iklan.

1. Iklan Pencarian

Juga disebut pemasaran mesin pencari, jenis iklan ini menggunakan hasil mesin pencari
untuk mempromosikan penawaran. Pengiklan menargetkan kata kunci yang dicari orang di
mesin pencari dan mendorong halaman web mereka di bagian atas hasil dengan membayar
mesin pencari seperti Google, Bing, dll.

Kampanye iklan semacam itu berorientasi pada niat dan juga disebut kampanye bayar per
klik atau PPC karena dibayar oleh pengiklan hanya ketika pengguna mengklik hasilnya.

Iklan ini selanjutnya dibagi menjadi iklan penelusuran, iklan belanja, iklan peta, dll.
Bergantung pada mesin telusur tempat mereka terdaftar dan maksud di balik penelusuran
pengguna target.

2. Iklan Bergambar

Display ads atau iklan bergambar adalah bentuk periklanan digital yang paling umum. Ini
terdiri dari gambar, teks, dan animasi, dan muncul sebagai spanduk di situs web dan blog.

Iklan ini dapat dipersonalisasi sesuai dengan aktivitas pengguna di internet atau tidak
dipersonalisasi dan biasanya dirilis untuk meningkatkan eksposur merek, menawarkan
eksposur, dan memenuhi motif serupa lainnya.

Biasanya, iklan bergambar dikategorikan lebih lanjut sebagai:


 Iklan Bergambar Biasa: Iklan ini memiliki ukuran tetap dan menempati ruang tetap
terlepas dari perangkat tempat situs web dimuat.
 Iklan Display Responsif: Iklan ini menyesuaikan dengan ukuran layar tempat situs
web dilihat.

3. Native ads

Iklan native adalah iklan yang disamarkan yang menyatu dengan konten tempat mereka
ditambahkan. Daftar sponsor di dalam atau setelah posting blog membentuk contoh iklan asli.

Iklan ini menghasilkan interaksi pengguna yang lebih baik jika dibandingkan dengan bentuk
lain dari iklan digital karena sifatnya yang sesuai dengan struktur dan fungsi platform tempat
kemunculannya.

Baca juga: Promosi Penjualan: Dasar, Jenis dan Strategi untuk Promosi yang Sukses

4, Iklan Video

Iklan video adalah iklan digital yang digunakan untuk mempromosikan penawaran
menggunakan video atau gambar bergerak yang diputar sebelum, selama, atau setelah konten
streaming, atau sebagai spanduk mandiri atau iklan bawaan.

Sebagian besar digunakan pada platform streaming video seperti YouTube, Facebook Watch,
dll. Iklan video juga digunakan di situs web dan blog sebagai iklan out-stream untuk menarik
perhatian pengguna situs web.

5. Iklan Audio

Iklan audio digunakan terutama pada platform streaming audio seperti Spotify, LiveXLive,
Pandora, dll. Pengiklan terikat kontrak platform streaming atau pembuat konten untuk
menambahkan iklan merek di dalam, sebelum, atau setelah konten.

6. Iklan Seluler

Iklan seluler adalah iklan digital yang ditayangkan di perangkat seluler. Iklan ini
menggunakan dua platform berbeda:

 Web Seluler: Ini adalah situs web, blog, dan halaman web yang diatur agar sesuai
dengan ukuran layar seluler.
 Dalam Aplikasi: Aplikasi seluler adalah aplikasi khusus yang dikembangkan untuk
menargetkan momen khusus. Aplikasi ini mudah diunduh, dinavigasi, dan melibatkan
tingkat retensi yang lebih tinggi daripada saluran lain.

7. Remarketing

Iklan pemasaran ulang atau remarketing adalah iklan digital yang ditargetkan ke pengunjung
online suatu merek dengan motif untuk membawa mereka kembali ke situs web atau aplikasi,
atau melakukan tindakan.
Misalnya, merek yang menargetkan pengunjung toko e-commerce melalui iklan untuk
membuatnya menyelesaikan transaksinya yang belum selesai. Contoh lainnya adalah merek
acara yang menargetkan pengunjung situs webnya dengan iklan informatif tentang acara baru
yang dapat mereka hadiri.

8. Iklan Media Sosial

Iklan media sosial muncul di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Snapchat,
Reddit, LinkedIn, dll. Iklan ini dapat berupa iklan bergambar, iklan asli, iklan video, iklan
audio, iklan pemasaran ulang, atau iklan seluler.

Iklan media sosial adalah iklan bertarget hiper yang menargetkan pengguna tergantung pada
demografi, lokasi, minat, dan bahkan minat psikografis dan perilaku mereka.

9. Iklan Influencer Dan Kurator

Iklan influencer dan iklan kurator adalah bentuk iklan yang relatif baru di mana merek secara
langsung menghubungi pengembang konten dan / atau kurator konten dengan pengikut yang
baik untuk menempatkan merek atau penawaran di konten mereka. Ini membantu merek
untuk mendapatkan eksposur dan kepercayaan dari pengikut influencer.

Baca juga: Product Life Cycle: Pengertian, Tahapan, dan Faktor yang


Mempengaruhinya

Bagaimana Iklan Digital Bekerja?


Meskipun iklan digital berbeda dari iklan tradisional, cara kerjanya hampir mirip. Ada pihak
yang terlibat, kontrak mendukung transaksi, dan materi iklan dan salinan iklan dikembangkan
untuk memenuhi tujuan periklanan.
Pihak

Iklan digital biasanya melibatkan tiga pihak berbeda:

 Pengiklan: Mereklah yang membuat dan mendanai iklan. Misalnya, Nike dengan


kampanyenya ‘Just Do It’.
 Jaringan Periklanan: Ini adalah perantara yang menghubungkan pengiklan dengan
penerbit dan penyedia ruang iklan. Misalnya, Google menjalankan AdWords untuk
pengiklan dan AdSense untuk penerbit.
 Penerbit: Penerbit adalah siapa saja yang memiliki properti digital dan bersedia
memonetisasi properti tersebut dengan menjual ruang iklan.

Umumnya, jaringan periklanan bertindak sebagai mediator yang menghubungkan pengiklan


dengan banyak penerbit atau pemilik properti digital.

Namun, dalam kasus pemain besar seperti iklan media sosial, penerbit, seperti Facebook,
LinkedIn, dll., Menjadi jaringan periklanan itu sendiri.

Struktur

Setiap iklan digital didukung oleh tujuan atau motif. Bisa untuk mendapatkan lebih banyak
keterpaparan, lebih banyak prospek, pemasaran ulang, atau lebih banyak tindakan yang
dilakukan. Dan tujuan ini membentuk tulang punggung di mana struktur iklan berdiri.

Selain tujuannya, struktur iklan meliputi:

 Media: Media mana yang akan digunakan iklan untuk menjangkau pengguna?
 Materi Iklan: Apa yang akan menjadi konten grafis dan teks dari materi iklan?
 KPI: Bagaimana pengiklan mengukur laba atas investasi untuk kampanye iklan?

Kontrak

Berbagai model kontrak tersedia untuk periklanan digital, seperti:

 Pay Per Impression (PPI): Pengiklan membayar biaya setiap kali iklan ditampilkan
kepada pengguna, tidak peduli apakah tindakan dilakukan atas iklan atau tidak.
 Pay Per Click (PPC): Pengiklan membayar biaya setiap kali iklan diklik.
 Pay Per Action (PPA): Pengiklan membayar biaya setiap kali pengguna melakukan
tindakan yang disepakati.

Tindakannya bisa apa saja mulai dari mengisi formulir, mendaftar, mendaftar untuk sesuatu,
atau membeli produk.
Umumnya, lebih dari satu pengiklan mengajukan permohonan untuk satu ruang iklan yang
meningkatkan persaingan.

Ruang kemudian disediakan untuk pengiklan yang paling banyak menawar. Proses ini
bekerja secara waktu nyata dan disebut penawaran waktu nyata atau realtime bidding.
Baca juga: After Sales Service: Pengertian dan Pengaruhnya Dalam Suatu Hubungan
Bisnis

Perbedaan Periklanan Digital dan Periklanan Tradisional


Iklan tradisional adalah iklan offline. Ini melibatkan penggunaan saluran seperti majalah,
koran, televisi, radio, surat langsung, dan papan iklan untuk mengiklankan penawaran atau
ide. Iklan ini sangat berbeda dari iklan digital.

Pengertian

Periklanan digital adalah tindakan menarik perhatian publik ke suatu penawaran atau ide
melalui saluran berbayar online dan digital oleh sponsor yang teridentifikasi. Sedangkan
periklanan tradisional adalah tindakan menarik perhatian publik ke suatu penawaran atau ide
melalui saluran berbayar offline oleh sponsor yang teridentifikasi.

Media

Periklanan digital melalui saluran online dan digital seperti situs web, mesin pencari,
platform media sosial, dll. Sedangkan periklanan tradisional melalui saluran offline seperti
radio, televisi, surat kabar, dll.

Pengunaan data

Pengembangan, penerapan, dan pengukuran iklan digital didukung oleh data. Namun disisi
lain, Anda tidak mungkin mendapatkan data yang akurat untuk mendukung semua iklan
tradisional.

Komunikasi

Iklan digital mencakup komunikasi satu sisi dan komunikasi dua sisi. Pengguna dapat
berinteraksi dengan iklan. Sedangkan iklan tradisional tidakmenyediakan cara bagi pengguna
untuk berinteraksi.

Baca juga: Perilaku Pembelian Konsumen: Pengertian, Faktor, dan Jenis Pembeli

Kelebihan dan Kekurangan Periklanan Digital


Iklan digital hadir dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri yang membedakannya dari
iklan tradisional.

Kelebihan

 Bertarget Pengguna: Periklanan digital sangat bertarget pengguna dan bahkan dapat
ditargetkan secara mikro ke bagian terkecil audiens target.
 Murah: Mengingat ROI dari iklan digital, ini dianggap sebagai bentuk promosi yang
tidak mahal.
 Didukung Data: Iklan digital didukung oleh data. Data ini dapat digunakan untuk
mengembangkan kampanye yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
 Interaktif: Iklan digital dapat dibuat interaktif, meningkatkan keterlibatan dan
terbukti bermanfaat bagi pengiklan dan pengguna.
 Real-Time: Perubahan iklan digital dapat dilakukan secara real-time. Bahkan analitik
dan data dapat dikumpulkan secara real-time. Ini terbukti menjadi keuntungan besar.
 Cakupan Global: Sangat mudah untuk meluncurkan iklan digital ke audiens di
seluruh dunia bahkan tanpa pergi ke tempat-tempat seperti itu.
 Beragam Format: Iklan digital hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan
cakupannya masih belum dimanfaatkan.

Baca juga: Funneling Marketing: Pengertian dan Tips untuk Memaksimalkannya

Kekurangan

 Penonton Terbatas: Hanya 59 persen populasi global yang menggunakan internet.


Sisanya belum memiliki akses ke sana. Jadi, jika target audiens merek tidak memiliki
akses internet, iklan digital tidak akan berguna.
 Persaingan: Banyak pengiklan menawar untuk satu ruang iklan yang meningkatkan
persaingan dan harga iklan.
 Meningkatkan Pemblokir Iklan: Iklan ada di mana-mana. Ini mengganggu
pengguna digital yang mencari cara untuk memblokir iklan semacam itu.
 Membutuhkan Keahlian Khusus: Menjalankan iklan digital membutuhkan keahlian
khusus untuk mengembangkan dan mengoptimalkan iklan dan penawaran untuk hal
yang sama.

Baca juga: Riset Pasar: Pengertian, Jenis, Metode dan Cara Melakukannya

Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai periklanan digital yang mungkin berguna dan bisa
diadaptasikan untuk bisnis Anda. Meskipun iklan digital memiliki banyak kelebihan, namun
Anda harus tetap membuat strategi agar iklan yang Anda buat tepat sasaran dan mampu
mendapatkan hasil yang diharapkan.

Biaya periklanan termasuk biaya yang cukup besar bagi sebagian bisnis, penting untuk Anda
untuk memantau biaya ini tetap efisien agar tidak terjadi pemborosan dalam bisnis Anda.
Catat semua biaya yang Anda keluarkan untuk periklanan dan terapkan nilai ROI dalam
bisnis sebagai parameter efektifitas strategi periklanan yang Anda buat.

BCA Terus Kembangkan Layanan Solusi Digital Perbankan Salah satu layanan digital yang
menjadi andalan perseroan adalah BCA Mobile Banking. Media Digital - Bisnis.com 11 Maret
2022  |  20:59 WIB Foto: JIBI/Bisnis - Suselo Jati BAGIKAN    A- A+ Bisnis.com, JAKARTA -
Bank BCA (BBCA) terus mengembangkan digitalisasi dalam layanan perbankannya. Selain
merespon kebutuhan pelanggan BCA yang rata-rata didominasi generasi milenial dan dekat
dengan budaya digital, digitalisasi juga untuk mengikuti perkembangan perbankan di era
digital. I Ketut Alam Wangsawijaya, EVP Transaction Banking Business Development BCA
mengatakan, salah satu layanan digital yang menjadi andalan perseroan adalah BCA Mobile
Banking. Saat ini, pengguna dari BCA Mobile Banking mencapai 18 juta user dan
diperkirakan akan terus bertambah. Selain itu, kata Ketut, BCA Mobile Banking dan Internet
Banking BCA juga berkontribusi sekitar 88 persen transaksi di BCA seiring dengan mulai
meningkatnya penggunaan layanan perbankan melalui ponsel pintar. Foto:
JIBI/Bisnis/Suselo Jati  “Penetrasi internet dan penggunaan ponsel pintar di Indonesia cukup
pesat, terlebih di masa pandemi Covid-19. Masyarakat mulai mengurangi kunjungan ke
cabang dan ATM demi menghindari kerumunan dan kontak fisik saat pandemi. Jadi, kami
melihat pola masyarakat mulai menggunakan layanan transaksi perbankan via ponsel
pintar,” ujarnya dalam acara BCA Expoversary 2022, di ICE BSD, Jumat (11/3/2022) 
Kendati begitu, lanjutnya, perseroan tidak selalu melihat pertumbuhan digitalisasi dari angka
transaksi, tapi juga berdasarkan dari pengalaman kenyamanan, keamanan dan bagaimana
mereka mengkomunikasikan kenyamanan itu kepada orang lain. Menurutnya, loyalitas dan
kenyamanan menggunakan layanan digital BCA yang justru menjadi indikator keberhasilan
BCA. “Kami ingin pertumbuhan layanan digital ini berjalan dan bertumbuh secara organik,
berdasarkan dari user experience. Setelah masyarakat nyaman, merasa aman, loyal, kami
tinggal tambahkan edukasi, unsur promosi dan pelayanan yang prima,” tambahnya. Ketut
melihat, saat ini peluang BCA mengembangkan digitalisasi layanan perbankan terbuka luas,
utamanya di masa pandemi. Ketut berpandangan, ke depannya, kecenderungan
masyarakat akan menggunakan layanan perbankan melalui ponsel pintar akan terus
meningkat. Hal yang paling mudah terlihat, sambung Ketut, mengenai pembukaan rekening
online melalui Mobile Banking BCA tanpa harus ke cabang.  Awal diluncurkan tahun 2019
pembukaan rekening online baru tumbuh 10 persen, di tahun 2021 lalu, sudah ada 2,6 juta
pembukaan rekening online via mobile. Namun, penggunaan layanan perbankan digital
melalui ponsel pintar yang paling sering dijalankan untuk transaksi harian, mulai dari transfer
antar bank, pembayaran belanja online dengan virtual account, pembelian tiket dan voucher
atau hanya sekedar melihat saldo. Foto: dok. Bisnis.com  Layanan tanpa kartu atau cardless
sangat ini memang sangat besar potensinya. Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah
mengenai kebijakan QRIS dalam setiap transaksi jual beli. Melalui layanan digital, BCA
menjawab tidak hanya kebutuhan transaksi pelanggan, tapi juga kebutuhan lifestyle, seperti
belanja tiket, voucher, langganan tv berbayar, dan setor tunai bisa dilakukan hanya dengan
ponsel pintar. Ke depannya, kata Ketut, BCA ingin memaksimalkan peran digital banking
melalui aplikasi MyBCA untuk menggantikan Mobile Banking BCA. Namun, proses migrasi
ini dilakukan secara bertahap dan berjalan natural. Semua fitur unggulan M-Banking BCA
akan dimigrasikan ke MyBCA seiring dengan penambahan fitur-fitur baru. Ketut juga
mengingatkan, kemudahan bertransaksi melalui layanan digital bukan berarti membuat
generasi milenial tidak bisa mengontrol keuangannya. Ketut berharap, layanan digital BCA
juga bisa menjadi bagian dari perencanaan finansial kaum muda atau milenial, misalnya
dengan fitur mutasi rekening guna melihat untuk apa saja uang yang ada di rekening
dihabiskan atau nantinya akan ada pos-pos rekening terpisah yang memang direncanakan
sesuai kebutuhan atau kegunaannya. Kendati terus mengembangkan layanan digital, BCA
juga tidak melepaskan pelayanan offline. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja saat
membuka BCA Expoversary di ICE BSD, Kamis (10/3/2022) mengatakan ke depannya BCA
akan mengembangkan strategis bisnis hybrid. Melalui strategis bisnis hybrid, jangkauan
BCA justru semakin meluas, karena bisa menggaet segmen anak muda yang dekat dengan
dunia digital, tapi juga tetap memberikan pelayanan prima bagi pelanggan yang tetap
merasa lebih nyaman dengan model tatap muka atau berinteraksi langsung, karena
sentuhan manusiawi masih tetap penting dipertahankan. 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "BCA Terus Kembangkan Layanan Solusi
Digital Perbankan", Klik selengkapnya di
sini: https://finansial.bisnis.com/read/20220311/90/1509706/bca-terus-kembangkan-layanan-
solusi-digital-perbankan.
Author: Media Digital
Editor : Media Digital

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Anda mungkin juga menyukai