Tim Pengembang
1. Bevo Wahono, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
2. Dr. Slamet Hariyadi, M.Si, MCE, CIQaR
3. Dr. Agung Wijaya Subiantoro, S.Pd., M.Pd
4. Siti Nur Khomariah
5. Luluk Wijayanti
6. Ervan Prasetyo, S.Pd., MOS., MCE.
PAKET WORKSHOP
Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS) Online dengan Model
DECODE
31 halaman + xv, 18 x 25 cm
Diterbitkan
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember
Jl. Kalimantan Tegalboto No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari,
Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
WA 082398761454
Email : ppgstemdecode@gmail.com
Web : https://stem.fkip.unej.ac.id/
Dicetak
Ryo Digital Printing
Jl. Moch. Sruji No. 4. Cangkring, Kecamatan Patrang, Jember, Jawa Timur.
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
ALASAN PEMBUATAN MODUL ........................................................................... iv
TUJUAN................................................................................................................... v
SASARAN PENGGUNA .......................................................................................... vi
PETUNJUK KEGIATAN WORKSHOP .................................................................. vii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................... viii
TATA TERTIB WOKRSHOP ................................................................................. x
ILUSTRASI AKTIVITAS WORKSHOP ................................................................. xi
RUNDOWN KEGIATAN WORKSHOP.................................................................. xv
BAGIAN 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAGIAN 2. Model Workshop DECODE .............................................................. 3
2.1 Model DECODE ............................................................................. 3
2.2 Alasan menggunakan Model DECODE ....................................... 3
2.3 Cara-cara penerapan Model DECODE ........................................ 4
BAGIAN 3. PLATFORM PEMBELAJARAN ONLINE ........................................... 6
3.1 Urgensi Platform Pembelajaran Online ...................................... 6
3.2 Cloud Class Room (CCR) ............................................................... 7
3.3 Alasan menggunakan CCR sebagai platform online .................. 7
3.4 Cara menggunakan platform online CCR.................................... 8
BAGIAN 4. KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL and
CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) .................................................... 17
4.1 Kemampuan Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) ..................................................................... 17
4.2 Penggunaan TPACK dalam pengembangan profesionalitas
Guru STEM (PPGS) ....................................................................... 18
ii
4.3 Penerapan aplikasi TPACK dalam kegiatan pembelajaran
..................................................................................................................... 18
BAGIAN 5. STEM EDUCATION ........................................................................... 19
5.1 Urgensi Pembelajaran Science, Technology, Engineering
and Mathematics (STEM)............................................................. 19
5.2 Komponen-komponen STEM Education .................................... 19
5.3 Contoh-contoh aktifitas STEM .................................................... 20
BAGIAN 6. PENUTUP .......................................................................................... 28
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 29
iii
ALASAN PEMBUATAN
MODUL
Secara umum, modul paket workshop ini bertujuan untuk memandu
dan memberikan pedoman secara terperinci kepada peserta workshop (Guru
STEM) dalam memfasilitasi kegiatan workshop online terkait apa, mengapa dan
bagaimana program pengembangan profesionalitas guru STEM (PPGS) yang
dikembangkan oleh Tim Pengembang project STEM-DECODE 2022. Oleh
karena itu, modul paket workshop ini sangat penting untuk dipahami terutama
dalam pengaplikasian materi-materi ajar workshop ke dalam kegiatan
pembelajaran secara langsung.
iv
TUJUAN
A. Tujuan Pengadaan Workshop
Maksud dan tujuan diadakannya workshop Pengembangan Profesionalitas
Guru STEM (PPGS) online ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
mengaplikasikan pembelajaran STEM secara online. Hal ini disebabkan karena
masih minimnya kegiatan workshop yang diadakan untuk guru STEM,
khususnya di Indonesia. Selain itu, banyak juga faktor-faktor lainnya seperti
kurangnya pemerataan teknologi, akses jaringan internet yang susah,
kurangnya kesadaran guru untuk menjadi guru yang profesional, dan masih
banyak lagi.
Perkembangan pendidikan yang semakin pesat juga mempengaruhi
pembelajaran di era abad 21 yang mengimplementasikan teknologi di dalam
kegiatan pembelajaran. Sehingga, perlu adanya peningkatan pengetahuan dan
kemampuan guru melalui kegiatan workshop Pengembangan Profesionalitas
Guru STEM (PPGS) yang bertujuan untuk membantu guru-guru Indonesia
maupun calon guru STEM dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan
pembelajaran di era abad 21.
v
SASARAN PENGGUNA
Kegiatan workshop Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS)
online dengan model DECODE ini diikuti oleh guru-guru dan calon guru di
bidang STEM education di Indonesia, khususnya wilayah Jawa Timur. Kegiatan
workshop ini dilakukan secara online sehingga kegiatan ini bisa lebih efektif
dan efesien mulai dari waktu, tenaga, pikiran dan juga biaya.
vi
PETUNJUK KEGIATAN
WORKSHOP
A. Petunjuk Bagi Peserta
Untuk memperoleh hasil workshop secara maksimal, dalam menggunakan
modul Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS) online, maka langkah-
langkah yang perlu dilaksanakan adalah :
1) Baca dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
paket modul. Apabila terdapat materi yang kurang jelas, peserta dapat
bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan workshop.
2) Kerjakan setiap instrumen penilaian integrasi kemampuan TPACK untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang dimiliki terhadap materi-
materi yang sudah dibahas dan disampaikan instruktur kegiatan
workshop.
3) Jika dirasa belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi pada
topik materi yang terdapat di modul atau bertanyalah kepada instruktur
yang mengampu topik materi yang bersangkutan.
vii
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL
Modul paket workshop ini digunakan sebagai acuan bagi peserta
workshop agar lebih bisa memahami materi apa yang disampaikan oleh
instruktur workshop. Adapun petunjuk-petunjuk dalam penggunaan modul
paket workshop Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS), yaitu :
1) Baca dan pahami dengan seksama mengenai uraian-uraian materi yang
terdapat di dalam paket modul.
2) Tanyakan kepada tim pengembang ataupun instruktur workshop apabila
terdapat materi yang kurang jelas dan kurang bisa dipahami oleh
peserta.
3) Modul paket workshop Pengembangan Profesionalitas Guru STEM
(PPGS) ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
pembelajaran di kelas.
4) Modul paket workshop berisi penjelasan yang dapat mendukung guru
STEM dalam mengembangkan kemampuan TPACK, menggunakan
platform pembelajaran baru seperti CCR, pengetahuan mengenai aplikasi-
aplikasi pembelajaran STEM.
5) Modul paket workshop ini juga dilengkapi dengan beberapa materi
pendukung, diantaranya:
a. Pendahuluan
Pendahuluan modul workshop berisi mengenai latar belakang
pengadaan workshop pengembangan profesionalitas guru STEM
online yang meliputi penjelasan PPGS di indonesia saat ini, tantangan
apa saja yang nantinya akan dihadapi oleh guru-guru Indonesia di
masa mendatang, alasan pengadaan workshop dengan menggunakan
model DECODE yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan
TPACK yang dimiliki oleh guru serta paket workshop sebagai produk
hasil yang diberikan kepada guru sebagai pedoman dalam
menerapkan PPGS online dengan menggunakan model DECODE.
b. Model Workshop DECODE
Model DECODE merupakan salah satu model workshop yang
membantu guru dalam memberikan pembiasaan terhadap berbagai
teknologi dan platform perangkat lunak untuk meningkatkan
viii
pengetahuan dan kemampuan terhadap desain penilaian, desain
intruksional dan implementasi praktis.
c. Platform pembelajaran online
Platform pembelajaran merupakan salah satu jenis media yang
digunakan dalam menunjang kegiatan pembelajaran yang dilakukan
secara online. Salah satu contoh platform pembelajaran yang
mendukung Program Pengenmbangan Profesionalitas Guru STEM
(PPGS) ini adalah Cloud Class Room (CCR).
d. Kemampuan Technological, Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK)
TPACK merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam
mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
guru yang dapat menerapkan TPACK dengan baik maka kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien dan menarik.
e. STEM Education
Pendidikan Science, Technology, Engineering and Mathematics
(STEM) merupakan salah satu pembelajaran yang dapat
diimplementasikan di era abad 21 yang menuntut siswa untuk
belajar dan inovasi, informasi, media dan teknologi, dengan
ketrampilan utama adalah teknologi dan desain.
f. Penutup
Penutup berisikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan workshop Pengembangan Profesionalitas
Guru STEM (PPGS) online dengan menggunakan model DECODE.
ix
TATA TERTIB KEGIATAN
WORKSHOP
1) Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan yang diprogramkan dan
mengisi link daftar hadir yang telah disediakan.
2) Peserta harus memastikan jaringan/koneksi internet tetap bagus dan
stabil selama kegiatan workshop berlangsung.
3) Selama mengikuti kegiatan workshop peserta diwajibkan berpakaian rapi
dan sopan.
4) Selama kegiatan workshop berlangsung diharapkan peserta harus tetap
“on camera”.
5) Peserta tidak diperkenankan “on microphone” secara sembarangan,
terutama saat instruktur workshop memaparkan materi.
6) Peserta workshop diharapkan aktif untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang belum dipahami terkait materi yang disampaikan oleh
instruktur workshop.
7) Peserta diharapkan mengklik “raise hand” apabila terdapat pertanyaan
kepada isntruktur workshop.
8) Peserta dilarang mespam / mengirim chat pada forum obrolan selama
kegiatan workshop berlangsung, kecuali saat sesi tanya jawab tiba.
x
ILUSTRASI AKTIVITAS
WORKSHOP
Kegiatan workshop dilakukan dengan menggunakan model workshop
DECODE, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu (1) DE : teacher’s Demonstrations
(demonstrasi pelatih/guru), (2) CO : Students CO-train (peserta berlatih
bersama-sama), (3) DE : Students CO-teach (peserta mengajar), peserta
menerima umpan balik satu sama lain yang kemudian dilakukan DEbrief atau
meringkas mengenai apasaja yang sudah dipelajari dari tahapan-tahapan yang
disebutkan sebelumnya.
Aktivitas kegiatan workshop akan dilakukan dengan menggunakan
platform pembelajaran online berupa Cloud Class Room (CCR). Peserta
workshop akan dibantu untuk mengembangkan kemampuan TPACK
menggunakan platform CCR dalam mengaplikasikan pembelajaran STEM. CCR
merupakan salah satu jenis platform pembelajaran yang sangat memanfaatkan
TIK atau Information and Communication Technology (ICT) dalam berbagai
fitur-fiturnya. Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama kegiatan
workshop berlangsung yaitu :
1. Teacher’s Demonstration (Demonstrasi oleh guru)
Pada tahapan ini guru atau pelatih workshop akan memberikan
penjelasan terkait bagaimana, mengapa dan apa saja fitur-fitur yang
terdapat dalam platform CCR yang berbasis Information and Communication
Technology (ICT). Selain itu, pelatih juga akan memberikan penjelasan
mengenai aktivitas-aktivitas pembelajaran STEM yang dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran dan kemampuan TPACK
yang harus dikuasi oleh guru STEM saat ini. Pada tahapan ini peserta
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai ICT dan platform
pembelajaran baru yang dilakukan oleh pelatih kegiatan workshop dan
paham menganai pembelajaran STEM dan kemampuan TPACK guru.
Kegiatan Teacher’s Demonstration dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
xi
Gambar 1. Kegiatan Teacher’s Demonstration (dokumentasi pribadi)
xii
3. Students CO-design an ICT-an integrated course (Peserta workshop
mengembangkan ICT)
Pada tahapan ini peserta workshop diberikan waktu dan kebebasan
untuk mengembangkan ketrampilan dalam mengembangkan platform CCR.
Peserta workshop dapat menyusun konten mengajar, peta konsep dan
pertanyaan-pertanyaan terkait platform CCR. Pada tahapan ini peserta
workshop dapat melatih kemampuan Pedagogycal Content Knowledge (PCK)
melalui platform CCR. Aktivitas kegiatan Students CO-design an ICT-an
integrated course dapat dilihat pada gambar 3. berikut ini.
xiii
Gambar 4. Kegiatan Students CO-teach the course and receive feedbacks
(dokumentasi pribadi)
xiv
RUNDOWN KEGIATAN
WORKSHOP
Waktu Aktivitas Penanggung
(15/07/2023) Jawab
07.45 - 08.00 WIB Registrasi Peserta Panitia
08.00 – 08.15 WIB Pembukaan Panitia
Penyampaian materi 1 Dr. Slamet
08.15 – 08.50 WIB Topik : Hariyadi, M.Si.,
Pembelajaran STEM MCE, CIQaR
Penyampaian materi 2
Agung Wijaya
09.00 – 09.45 WIB Topik :
Subiantoro, Ph.D.
Kemampuan TPACK guru STEM
Penyampaian materi 3
Topik :
Demonstrasi pembelajaran STEM
Bevo Wahono,
09.50 – 10.40 WIB menggunakan Information and
Ph. D.
Communication Technology (ICT) dengan
platform pembelajaran Cloud Class Room
(CCR)
Kegiatan “Students CO-train the use of
ICT ”
10.45 – 11.15 WIB Peserta workshop berlatih menggunakan -
ICT berupa platform pembelajaran Cloud
Class Room (CCR)
Kegiatan “Students CO-design an
integrated course”
11.15 – 12.00 WIB Peserta kegiatan workshop -
mengembangkan pembelajaran STEM
dengan CCR
12.00 – 13.00 WIB ISHOMA -
Melanjutkan kegiatan “Students CO-
design an integrated course”
13.00 – 14.30 WIB Peserta kegiatan workshop -
mengembangkan pembelajaran STEM
dengan CCR
Kegiatan “Students CO-teach the course
and receive feedbacks”
Peserta workshop mendemonstrasikan
14.30 – 16.00 WIB -
hasil diskusi sebelumnya dan menerima
feedback baik dari instruktur workshop
maupun kelompok lainnya
16.00-16.30 Penutup (Pengumuman Sertifikat) Panitia
xv
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Guru Science, Technology, Engineering and Mathematic (STEM)
merupakan agen perubah yang dapat membantu kemajuan generasi bangsa
(SDM) yang berkualitas. Oleh sebab itu, penting sekali bagi guru STEM untuk
memiliki standarkompetensi, pengetahuan, ketrampilan dan profesionalitas
dalam mengajar. Seorang guru STEM yang profesional salah satunya harus
mempunyai kemampuan dalam menerapkan teknologi dalam menyampaikan
sebuah materi pembelajaran. Pada dasarnya kualitas seorang guru STEM dapat
mempengaruhi komponen-komponen pendidikan lainnya. Hal ini dapat
ditunjang dengan peningkatan mutu pendidikan guru STEM dengan cara
workshop, uji kompetensi, pelatihan, penilaian kinerja guru, sertifikasi guru
dan kegiatan pengembangan profesionalitas guru lainnya. Salah satu kegiatan
pengembangan profesionalitas guru yang dapat diikuti dimasa pandemi dan
post-pandemi Covid-19 adalah pengembangan profesionalitas guru secara
online.
Program pengembangan profesionalitas guru baik secara online maupun
offline bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru STEM agar diperoleh mutu
pendidikan dengan standar nasional. Hal ini dapat dilakukan melalui
pengembangan kompetensi-kompetensi seperti kompetensi pedagogi,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
Kompetensi-kompetensi tersebut sudah sesuai dengan peraturan UU RI No.14
Tahun 2005 dalam pasal 10 (1) yang menyatakan bahwa guru harus memiliki
empat kompetensi. Sehingga, program pengembangan profesionalitas guru
STEM ini sangat penting dilakukan khususnya di Indonesia karena masih
sangat sedikitnya program pengembangan profesionalitas guru yang dilakukan
pada guru STEM di Indonesia. Tetapi tantangan yang harus dihadapi saat ini
adalah masa-masa pandemi dan post-pandemi Covid-19 dalam pembatasan
jumlah berkelompok. Hal ini dapat direalisasikan dengan melakukan program
pengembangan profesionalitas guru secara online.
Tantangan yang harus dilewati dalam pademi dan post-pandemi Covid-
19 ini adalah seluruh kegiatan yang dilakukan berlangsung secara online, baik
pembelajaran, transaksi, interaksi maupun seluruh kegiatan sehari-hari
lainnya. Program pengembangan profesionalitas guru yang dilakukan secara
online merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan mutu pendidikan
1
guru STEM di Indonesia saat ini. Keuntungan yang di dapatkan dalam Program
Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS) secara online ini adalah
keefektivitasan waktu, tenaga, pikiran dan biaya. Sehingga, program PPGS
secara online sangat berpotensi melalui kegiatan workshop online sebagai
bentuk peningkatan mutu pendidikan guru STEM di Indonesia. Salah satu
model pelatihan program profesionalitas guru STEM secara online adalah
dengan kegiatan workshop menggunakan model DECODE.
Model DECODE merupakan akronim dari Demonstrating (DE),
Collaborating (CO) dan Debriefing (DE). Melalui model DECODE guru STEM
akan diberikan pembiasaan terhadap berbagai teknologi dan platform
perangkat lunak untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan terhadap
desain penilaian, desain instruksional dan implementasi praktis. Model
DECODE ini juga membantu guru STEM dalam mengaplikasikan kegiatan STEM
selama pembelajaran. Sehingga dengan adanya hal ini guru STEM dapat
meningkatkan kemampuan dalam pengembangan kompetensi. Pada dasarnya
kompetensi-kompetensi khusus yang harus dikembangkan oleh guru STEM
adalah kemampuan Technological Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK).
TPACK merupakan kemampuan guru STEM dalam mengolaborasikan
antara topik pembelajaran, cara mengajar, pemilihan media dan teknologi.
TPACK terdiri dari pengetahuan profesional khusus yaitu Technological
Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK),
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological Content Knowledge
(TCK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) serta interaksi diantara dua atau lebih
pengetahuan-pengetahuan tersebut. Kemampuan TPACK tersebut harus
dimiliki oleh guru STEM agar menjadi guru STEM yang profesional. Dengan
demikian, program PPGS ini membutuhkan sebuah paket perangkat atau
modul workshop dengan model DECODE sebagai pedoman guru STEM dalam
mengimplementasikan kemampuan-kemampuan dalam pembelajaran STEM.
Paket workshop merupakan sebuah perangkat yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan workshop dengan produk berupa
modul. Modul merupakan media yang digunakan sebagai bahan ajar atau
pedoman yang disusun secara rinci dan sistematis dalam membantu peserta
workshop Pengembangan Profesionalitas Guru STEM (PPGS) online untuk
menguasi kemampuan TPACK pada kegiatan pembelajaran. Pembuatan modul
paket workshop bertujuan untuk memberikan petunjuk kepada peserta
workshop secara teknis dalam mempermudah penyampaian materi yang
relevan dengan topik kegiatan.
2
BAGIAN 2
MODEL WORKSHOP DECODE
2.1 Model DECODE
Model DECODE atau kepanjangan dari DEmo-CO-design/teach-feedback-
DEbriefing yang merupakan model dalam pengembangan profesionalitas guru
STEM untuk meningkatkan kemampuan Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) guru STEM secara online. Model ini akan membiasakan
guru STEM terhadap berbagai teknologi pendidikan serta platform perangkat
lunak dengan memberikan gambaran pengetahuan dan kemampuan pada
desain penilaian, desain instruksional dan implementasi ptaktis dalam
membantu guru untuk mengaplikasasikan pembelajaran STEM. Penerapan
model DECODE ini dengan mengintegrasikan pegalaman guru-siswa, proses
belajar-mengajar dan sistem berbasi teknologi untuk mencapai pembelajaran
yang aktif dan kolaboratif pada berbagai informasi serta komunikasi yang
dilakukan secara kreatif.
Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam model DECODE adalah
(1) terstruktur secara konseptual dan metodelogis dalam mengembangkan
penelitian pendidikan terkait proses pembelajaran, (2) berorientasi pada
pedoman metodelogis dalam mengkonstruksi kasus penelitian dan
mengidentifikasi tuntunan pembelajaran serta konteks sosial, (3)
menggabungkan pengalaman belajar dengan penelitian, (4) berkaitan dengan
eksperimen dengan sistem yang berbasis web.
3
juga melibatkan kemamuan TPACK guru STEM pada perangkat pembelajaran
dikelas yang meliputi interaksi pedogis dan teknologi. Salah satu platform yang
mendung model DECODE ini adalah platform online berupa Clound Class Room
(CCR).
4
feedbacks) demonstrasi, peserta didik
lain memberikan umpan
balik ke grup ini
(Cheng et al., 2022)
5
BAGIAN 3
PLATFORM PEMBELAJARAN
ONLINE
3.1 Urgensi platform pembelajaran
Tantangan kehidupan saat ini yang harus kita lewati adalah masa
pandemi dan pasca pandemi Covid-19 yang menyebabkan seluruh kegiatan
berlangsung secara online, baik kegiatan pembelajaran, transaksi, interaksi
maupun kegiatan sehari-hari lainnya. Dampak dari Covid-19 ini hampir
diraskaan oleh lapisan masyarakat dengan kita harus tetap di rumah
(karantina), menjaga jarak minimal 1meter, melakukan sosial disctancing,
penutupan fasilitas umum, menggunakan masker ketika berada di luar rumah,
dan masih banyak lagi. Hal ini sangat berdampak buruk khusunya bagi
pendidikan, proses kegiatan pembelajaran harus tetap berlangsung meskipun
kondisi masa pandemi maupun pasca pandemi Covid-19, pemerintah
memberikan sebuah alternatif penyelenggaran pendidikan dengan
menerapkan kegiatan pembelajaran dalam jaringan atau daring (online
learning) di rumah masing-masing.
Pembelajaran online dilakukan dengan tujuan untuk memutus rantai
penyebaran Covid-19. Pembelajaran online merupakan pembelajaran yang
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan koneksi internet yang secara
konvensional diaplikasikan dalam bentuk digital melalui jaringan internet.
Kelebihan yang didapatkan dalam pembelajaran online adanya keefektivitasan
biaya pendidikan, waktu, tenaga dan pikiran. Pembelajaran online juga bisa
diterapkan dengan dua cara yaitu sinkronus dan asinkronus dengan
menggunakan platform online. Karakteristik yang paling menojol dari
pembelajaran online adalah fleksibilitas baik bagi guru, dosen, siswa maupun
mahasiswa. Selama kegiatan pembelajaran online berlangsung kita
membutuhkan adanya platform pembelajaran sebagai media dan saran untuk
menunjang pembelajaran jarak jauh ini agar guru tetap bisa berkomunikasi
dengan siswa.
Platform pembelajaran merupakan media yang digunakan untuk
menunjang pembelajaran yang dilakukan secara online. Saat ini banyak sekali
jenis-jenis Platform pembelajaran seperti Google classroom, Zoom Cloud
Meeting, Google meet dan juga platform pembelajaran online lainnya. Pada
6
dasarnya platform pembelajaran mempunyai keunggulan masing-masing,
seperti menyediakan konten online kapan saja dan dimana saja yang sangat
mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh, fitur-fitur yang diberikan
lengkap dan lebih mudah untuk diakses. Seiring dengan berkembangnya
zaman platform pembelajaran online yang semakin lama semakin lengkap
mengenai fitur yang diberikan dengan keunggulan baru dan menarik, yaitu
pembelajaran Cloud Class Room (CCR).
7
3.4 Cara-cara menggunakan platform online CCR
Platform CCR dapat diakses melalui website berikut http://ccr.tw
Bagian ini kita dapat memilih untuk log in ke platform CCR sebagai guru,
siswa atau tamu. Pada tampilan platform tersebut, kita juga bisa memilih
menggunakan bahasa sesuai dengan yang kita inginkan. Selanjutnya, kita bisa
log in menjadi guru, dengan menggunakan email yang dimiliki masing-masing.
Setelah log in maka akan muncul tampilan layar seperti gambar di atas,
pada bagian ini akan berisi nama anda sebagai seorang guru. Kemudian,
terdapat fitur untuk membuat kelas, pengaturan kuis dan fitur broadcast.
8
3. Klik salah satu kelas yang akan anda ajarkan, hingga muncul tampilan
sebagai berikut.
9
2. Kemudian akan muncul pilihan fitur sebagai berikut,
Pada fitur ini anda disediakan beberapa pilihan pertanyaan kuis, yaitu
dengan pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan terbuka dan pertanyaan
benar-salah.
3. Tekan salah fitur yang anda inginkan, misalnya akan membuat fitur
soal dengan jawaban benar-salah.
Apabila terdapat sebuah video yang akan anda tanyangkan dalam soal
anda, anda bisa memberikan link tersebut dibagian “youtube”.
10
Jika dalam pertanyaan anda terdapat sebuah gambar ilustrasi yang
akan anda tampilkan, anda bisa memasukkan gambar tersebut pada
kolom “gambar”.
5. Apabila anda sudah selesai dalam memasukkan soal yang telah anda
buat, silahkan pilih jawaban yang benar pada soal dengan pertanyaan
B-S.
7. Seperti pada fitur sebelumnya apabila terdapat link video yang ingin
ditampilkan, anda bisa memberikan link tersebut dibagian “youtube”.
11
Jika terdapat sebuah gambar ilustrasi yang akan anda tampilkan untuk
menunjang soal, anda bisa memasukkan gambar tersebut pada bagian
“gambar”.
8. Masukkan pertanyaan dan jawaban yang anda buat dalam kolom yang
sudah tersedia. Apabila fitur pilihan jawaban kurang anda bisa
menekan tanda “+” untuk menambahkan pilihan jawaban baru.
12
10. Apabila anda ingin memberikan pertanyaan terbuka / uraian, anda
bisa menekan fitur “tambahkan satu pertanyaan terbuka”.
11. Masukkan soal yang akan anda berikan kepada siswa pada kolom
“pertanyaan” sesuai dengan langkah sebelumnya.
12. Kemudian, masukkan semua soal kuis yang anda buat sesuai dengan
jenis pertanyaannya.
13. Apabila terdapat salah satu soal yang anda buat ternyata salah dan
menghapusnya anda bisa menekan tombol “x” dibawah soal yang anda
buat tersebut.
13
14. Setelah itu, klik “simpan” pada bagian bawah soal untuk menyimpan
seluruh soal dan jawaban kuis yang telah anda buat.
16. Kemudian, klik tombol “save new name” untuk menyimpan kuis yang
sudah anda buat.
17. Kemudian, anda bisa melihat fitur dibawahnya. Pada bagian ini akan
terdapat seluruh soal kuis yang telah anda buat sebelumnya.
18. Anda juga bisa melihat kuis tersebut dengan mengklik salah satu kuis.
Kemudian, akan muncul tampilan sebagai berikut.
Pada fitur ini anda bisa memodifikasi nama kuis dengan menekan
bagian “modify the name of category”
14
Kemudian, menghapus kuis dengan menekan “delete this category”
Selanjutnya, anda juga bisa membuat soal kuis baru tetapi masih
dalam topik pembelajaran yang sama dengan menekan bagian “create
a new test in this category”.
4. Pada tampilan ini anda bisa memasukkan judul broadcast yang anda
buat pada kolom “title”.
Kemudian, anda juga mengisikan isi dari broadcast yang akan anda
sampaikan kepada siswa pada bagian “content”.
15
Selanjutnya, apabila terdapat link video pembelajaran yang akan anda
sampaikan bisa memasukkannya ke dalam kolom “video”.
5. Kemudian, jika semua sudah sesuai dengan apa yang akan disampaikan
klik tanda “√” pada bagian bawah tampilan.
16
BAGIAN 4
KEMAMPUAN Technological
Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK)
4.1 Kemampuan Technological Pedagogical and Content Knowledge
(TPACK)
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan
kolaborasi antara Technological, Pedagogical, and Content Knowledge yaitu
teknologi dalam mengajar. TPACK merupakan suatu kerangka kerja yang
mengintegrasikan sebuah teknologi ke dalam lingkungan pembelajaran. TPACK
mendeskripsikan bagaimana guru mempunyai pengetahuan memiliki
kemampuan dalam merancang, menerapkan kurikulum, dan pengajaran
disertai membimbing siswa dalam berpikir, belajar dan praktik teknologi
digital dalam berbagai topik pembelajaran.
Komponen utama TPACK ada tiga yaitu Technological Knowledge (TK),
Pedagogical Knowledge (PK), dan Content Knowledge (CK). Berdasarkan
gambar 4.1 menunjukkan bahwasannya komponen tersebut saling berkaitan
satu sama lain sehingga terdapat tujuh komponen yaitu Technological
Knowledge (TK), Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK),
Technological Pedagogical Knowledge (TPK), Technological Content Knowledge
(TCK), Pedagogical Content Knowledge (PCK), Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK). Jika semua komponen TPACK dimiliki oleh guru
dengan baik maka dapat menghasilkan proses pembelajaran yang efektif,
efisien, dan menarik.
17
Technological Knowledge (TK) merupakan suatu kemampuan mengenai
pengetahuan guru tentang teknologi yang dapat mendukung suatu
pembelajaran. Pedagogical Knowledge (PK) merupakan suatu kemampuan
guru yang harus dikuasai tentang proses dan praktik yang memuat metode
mengajar, pengelolaan kelas, perencanaan pembelajaran, dan penilaian
kegiatan siswa. Content Knowledge (CK) merupakan suatu kemampuan guru
yang harus dikuasai mengenai materi yang akan diajarkan. Pedagogical
Content Knowledge (PCK) yaitu pengajaran yang efektif memerlukan lebih dari
sekedar pemisahan pemahaman konten dan pedagogi. Technological Content
Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat
menciptakan sebuah gambaran baru dalam materi tertentu. Technological
Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pemahaman tentang bagaimana
pembelajaran dapat berubah ketika teknologi tertentu digunakan dengan cara
tertentu. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah
pengetahuan tentang interaksi yang kompleks antara domain prinsip
pengetahuan.
18
BAGIAN 5
STEM EDUCATION
5.1 Urgensi Pembelajaran Science, Technology, Engineering and
Mathematics (STEM)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21 sangat pesat,
yang ditandai dengan kehidupan modern sehari-hari, termasuk pada dunia
pendidikan. Era abad 21 ini persaingan generasi-generasi bangsa sangatlah
kompetitif, sehingga perlu disiapkan kompetensi multi-disiplin untuk bisa
bersaing di dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat ditunjang dengan adanya
peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Pembelajaran abad 21
menuntut siswa untuk bisa memiliki ketrampilan belajar dan inovasi,
informasi, media dan teknologi, dengan ketrampilan utama adalah teknologi.
Selain karena tuntutan abad 21, pemahaman dalam terampil teknologi juga
disebabkan karena selama beberapa tahun terakhir ini pembelajaran
dilakukan secara online akibat dari adanya pandemi dan post-pandemi Covid-
19 yang bertujuan untuk memutus penyebaran virus Covid-19. Sehingga,
pembelajaran STEM di Indonesia perlu diterapkan untuk menghadapi
tantangan teknologi di era abad 21.
19
merupakan solusi dalam menghadapi tantangan abad 21 dan mempersiapkan
peserta didik dalam menghadapi dunia kerja dan era persaingan baru.
20
(d) contoh-contoh model penggunaan sedotan plastik yang unik dengan
bentuk kacamata.
(b) Tren penggunaan sedotan plastik (c) penggunaan setodan unik untuk
unik sebagai kacamata minum
21
(e) Pembersih botol/tabung reaksi Laboratorium
Sumber; dokumentasi pribadi
Beberapa bahan-bahan alam yang dapat menginspirasi dalam
pembersihan sedotan plastik tersebut diantaranya terdapat pada gambar-
gambar dibawah ini.
22
merah pembersih botol, gambar (g) tanaman cattail, gambar (h) bunga ulat,
gambar (i) bunga rumput. Dari keseluruhan gambar diatas dapat
menginspirasi siswa dalam pembelajaran biomimikri serta menunjukkan
bahwasannya di lingkungan sekitar kita masih banyak sekali bahan alam yang
bisa dititu atau dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(a) Contoh produk yang (b) Siswa memilih alat (c) Siswa berdiskusi
akan dibuat oleh siswa dan bahan project GMO untuk menyelesaikan
project GMO
23
(d) Siswa bekerja sama untuk (e) Siswa menunjukkan hasil pjoect
menyelesaikan project GMO GMO
(f) Hasil project GMO siswa (g) Siswa menunjukkan hasil project
GMO
Sumber; dokumentasi pribadi
Gambar diatas merupakan aktivitas dari pembelajaran STEM Genetic
Modified Organism (GMO). Pada gambar (a) merupakan produk yang harus
dibuat oleh siswa dalam project GMO, gambar (b) siswa memilih bahan dan
alat yang digunakan sesuai dengan yang diinginkan, gambar (c) dan (d) siswa
berdiskusi untuk mengerjakan project STEM GMO ini bersama kelompoknya
masing-masing, gambar (e), (f) dan (g) merupakan salah satu contoh dari
produk akhir project STEM GMO.
24
tetapi telur tersebut tidak boleh sampai pecah. Siswa dipersilahkan untuk
merancang sendiri alat-alat yang digunakan dalam melakukan project tersebut
tanpa adanya petunjuk apapun. Alat dan bahan yang digunakan adalah seluruh
bahan yang tersedia disekitar lingkungan kita. Pada dasarnya project
pembelajaran Egg Drop Lander ini sudah meliputi 4 komponen STEM, yaitu
pengetahuan siswa mengenai telur yang mudah pecah (Science), penggunaan
bahan-bahan lingkungan sekitar untuk dibentuk seperti terjun payung,
helikopter tiruan, dan sebagainya (Technology), merakit alat dan bahan agar
dapat mempertahankan telur agar tetap utuh (Engineering), perhitungan
penggunaan bahan apa saja yang dapat digunakan untuk menahan telur agar
tidak pecah dari ketinggian (Matchematic). Berikut merupakan produk hasil
dari penerapan aktivitas pembelajaran STEM Egg Drop Lander.
(a) Telur Piramida (b) Helikopter telur (c) Telur balon udara
25
yang dibentuk seperti helikopter, gambar (c) siswa merakit telur dengan
dimasukkan ke dalam kardus hampir sama dengan konsep balon udara dan
gambar (d) siswa merakit telur dengan membuatnya hampir sama dengan
terjun payung.
(a) Rangkaian listrik project ILT (b) Variasi warna cahaya yang
digunakan dalam project ILT
26
(b) Hasil akhir dari pjoject ILT
Sumber; dokumentasi pribadi
Gambar diatas menunjukkan gambar dari contoh produk pembelajaran
STEM Insect Light Trap (ILT). Pada gambar (a) merupakan pengaplikasian
engineering dengan merangkai rangkaian listrik untuk membuat perangkap
cahaya, gambar (b) merupakan perangkap warna cahaya yang digunakan
untuk mengendalikan hama dan gambar (c) produk akhir dari project STEM
ILT pada topik pembelajaran pengendalian hama biologis.
27
BAGIAN 6
PENUTUP
Melalui modul workshop Pengembangan Profesionalitas Guru STEM
(PPGS) online dengan model DECODE, diharapkan dapat membantu guru-guru
STEM dalam meningkatkan keefektivitasan pembelajaran. Tidak terkecuali
dalam memahami konsep dasar pemrograman dan implementasinya. Semoga
modul ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan ketika melaksanakan
kegiatan pembelajaran, baik pada pembelajaran online dan offline. Guru STEM
diharapkan mencari banyak referensi yang menunjang aspek-aspek dalam
peningkatan PPGS melalui berbagai sumber seperti jurnal, buku maupun
internet. Semoga modul ini dapat bermanfaat khususnya bagi guru STEM di
Indonesia.
Tak lupa dalam kesempatan ini, tim pengembang mohon saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan modul workshop di
masa yang akan datang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi
guru-guru dan pembaca yang budiman lainnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Alzahrani, F. Y., & Althaqafi, A. S. (2020). EFL Teachers' Perceptions of the
Effectiveness of Online Professional Development in Higher Education
in Saudi Arabia. Higher Education Studies, 10(1), 121-131.
Celen, F. K., & Seferoglu, S. S. (2020). Improving the use of ICT through online
professional development platform based on metacognitive
strategies. Global Journal of Information Technology: Emerging
Technologies, 10(1), 45-59.
Chai, C. S., J. Koh H. -L., dan C. -C. Tsai (2013). A Review of Technological
Pedagogical Content Knowledge. EducationalTechnology & Society, 16
(2), 31–51.
Cheng, P. H., Molina, J., Lin, M. C., Liu, H. H., dan Chang, C. Y. (2022). A New
TPACK Training Model for Tackling the Ongoing Challenges of COVID-
19. Applied System Innovation, 5(2), 32.
Lim, C. P., & Liang, M. (2020). An activity theory approach toward teacher
professional development at scale (TPD@ Scale): A case study of a
29
teacher learning center in Indonesia. Asia Pacific Education
Review, 21(4), 525-538.
Lukman, Marsigit, Istiyono, E., Kartowagiran, B., Retnawati, H., Cahyo Adi
Kistoro, H., & Putranta, H. (2021). Effective Teachers' Personality in
Strengthening Character Education. International Journal of Evaluation
and Research in Education, 10(2), 512-521.
Mulyono, D., Friansah, D., & Asmara, Y. (2021). Workshop Pembuatan E-Modul
Interaktif pada MGMP Sejarah Kota Lubuklinggau. Maslahah: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), 1-9.
Nugroho, O. F., Permanasari, A., & Firman, H. (2019). Program Belajar berbasis
STEM untuk Pembelajaran IPA: Tinjauan Pustaka, dengan Referensi di
Indonesia. Jurnal Eksakta Pendidikan (JEP), 3(2), 117-125.
Nurhayani, N., Yuanita, S. K. S., Permana, A. I., & Eliza, D. (2022). TPACK
(Technological, Pedagogical, and Content Knowledge) untuk
Peningkatan Profesionalisme Guru PAUD. Jurnal Basicedu, 6(1), 179-
190.
30
Sintawati, M., & Indriani, F. (2019, December). Pentingnya technological
pedagogical content knowledge (TPACK) guru di era revolusi industri
4.0. In Prosiding Seminar Nasional Pagelaran Pendidikan Dasar Nasional
(PPDN) 2019 (Vol. 1, No. 1, pp. 417-422).
Sofia, H. W., Utomo, A. P., Hariyadi, S., Wahono, B., & Narulita, E. (2020). The
validity and effectivity of learning using STEAM module with
biotechnology game. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 6(1), 91-
100.
Suyamto, J., Masykuri, M., & Sarwanto, S. (2020). Analisis Kemampuan Tpack
(Technolgical, Pedagogical, and Content, Knowledge) Guru Biologi Sma
Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran Materi Sistem Peredaran
Darah. Inkuiri: Jurnal Pendidikan IPA, 9(1), 44-53.
Syahrial, S., Asrial, A., Kurniawan, D. A., Chan, F., Hariandi, A., Pratama, R. A., ... &
Septiasari, R. (2019). The Impact of Etnocontructivism in Social Affairs
on Pedagogic Competencies. International Journal of Evaluation and
Research in Education, 8(3), 409-416.
Wahono, B., Lin, P. L., & Chang, C. Y. (2020). Evidence of STEM enactment
effectiveness in Asian student learning outcomes. International Journal
of STEM Education, 7(1), 1-18.
Wijaya, C., Nasution, T., Al Qadri, M., Anwar, K., & Fuadi, A. (2022). Persepsi
Guru RA tentang Kebijakan Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan. Jurnal Obsesi: Jurnal Anak Usia Dini, 6(2), 738-751.
Zulfitri, H., Setiawati, N. P., & Ismaini, I. (2019). Pendidikan profesi guru (PPG)
sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru. LINGUA: Jurnal
Bahasa dan Sastra, 19(2), 130-136.
31