Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

“PELAKSANAAN BUNDLES DI RUANG PERAWATAN”

BULAN MARET 2023

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN


LAPORAN EVALUASI

HASIL AUDIT BUNDLES BULAN MARET 2023

A. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan Dengan Baundles


Health Care Associated Infections (HAiS)
Pemakaian peralatan pasien dan tindakan operasi terkait pelayanan kesehatan merupakan hal yang
tidak dapat dihindarkan. Pemakaian dan tindakan ini akan membuka jalan masuk kuman yang
dapat menimbulkan resiko infeksi tinggi. Untuk itu diperlukan PPI terkait dengan pelayanan
kesehatan melalui penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
HAiS atau disebut dengan Bundles. Bundles terhadap 4 resiko infeksi yang dapat menyebabkan
peningkatan morbiditas, mortalitas, dan beban biaya yaitu :

1. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan infeksi pneumonia yang terjadi setelah 48
jam pemakaian ventilaksi mekanik baik pipa endotracheal maupun tracheostomy.
2. Infeksi Aliran Darah Perifer (IADP) dapat terjadi pada pasien dengan menggunakan alat intra
vena vascular setelah 48 jam dan ditemukan tanda atau gejala infeksi yang dibuktikan dengan
hasil kultur darah positif bakteri pathogen yang tidak berhubungan dengan infeksi pada organ
tubuh yang lain dan bukan infeksi sekunder.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi pada saluran kemih berdasarkan
hasil kultur urine positif pada pasien yang menggunakan kateter urin menetap lebih dari 48
jam.
4. Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan infeksi yang muncul pada bekas luka sayatan operasi
yang pada umumnya terjadi dalam kurun waktu 30 hari pertama setelah tindakan operasi
dilakukan.
5. Central Line Asociated Blood Stream Infection (CLABSI) merupakan infeksi aliran darah yang
terjadi pada pasien yang menggunakan alat kateter vena central dalam 48 jam dan ditemukan
tanda atau gejala infeksi.
Untuk mencegah terjadinya HAiS di Rumah Sakit perlu dilakukan monitoring audit penerapan
Bundles sesuai prosedur.
B. Hasil Audit Bundels
1. Audit Bundles IADP
Tabel 1 audit bundles insersi IADP di ruang perawatan

BUNDELS INSERSI

NO  RUANGAN APD Lengkap


Disinfeksi
Kebersihan Kaji Tekhnik (Masker, Gaun, Petugas
area
tangan Kebutuhan steril Handscoen, trampil
insersi
sepatu tertutup)

 1 VIP N/A N/A N/A N/A N/A N/A


 2 KLS 1 100 100 100 100 100 100
 3 PERBED 100 100 100 100 100 100
 4 ANAK 75 100 100 100 100 100
 5 KLS 2 50 100 100 100 100 100
 6 KLS 3 90 100 100 100 100 100
 7 ICU 80 100 100 100 100 100

Audit Bundles Insersi IADP


120

100 100 N/A 100 100 100 100


90 Kebersihan tangan
Kaji Kebutuhan
80 80 Tekhnik steril
75
APD Lengkap (Masker, Gaun,
Kepatuhan

60 Handscoen, sepatu tertutup)


Petugas trampil
50
Disinfeksi area insersi
40

20

0 0
VIP KLS 1 PERBED ANAK KLS 2 KLS 3 ICU

Grafik 1. Audit Bundles Insersi IADP

Pada table 1 menunjukan bahwa angka kepatuhan petugas dalam melaksanakan bundles
IADP/Pemasangan infus pada prosedur insersi terlihat bahwa:

1. Kepatuhan penerapan bundles insersi terendah di ruang Kelas 2 bersama pada prosedur cuci
tangan sebesar 50%, 2 dari 2 pasien yang dipasang infus ulang di ruangan kelas 2 bersama,
petugas tidak melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan. Hal ini disebabkan karena 6
langkah cuci tangan belum menjadi budaya dan pada momen sebelum kontak dengan pasien
paling sering tidak dilakukan, adapun cuci tangan tidak dilakukan sesuai standar (gerakan cuci
tangan belum sempurnah)
2. Prosedur kaji kebutuhan, tekhnik steril, penggunaan APD lengkap, petugas trampil dan
disinfeksi area insersi mencapai 100%.

Tabel 2 audit bundles maintenance IADP di ruang perawatan

BUNDLES MAINTENANCE IADP

Kaji
 NO  RAUANGAN Perawatan area insersi Kebutuhan Lepas IV jika
Kebersihan
(pergantian rutin jika tidak terjadi Edukasi
tangan
dressing) tiap 72 jam, perlu segera peradangan
dilepas

1 VIP N/A N/A N/A N/A N/A


2 KLS 1 100 100 100 100 100
3 PERBED 100 100 100 100 100
4 ANAK 100 100 100 100 100
5 KLS 2 N/A N/A N/A N/A N/A
6 KLS 3 75 100 100 100 100
8 ICU 100 100 100 100 100
Ket : N/A : tidak dapat dinilai karena tidak ada tindakan pemasangan infus di ruang tersebut selama pasien dirawat,
dan pada saat monitoring pasien sudah pulang atau rujuk.

Audit Bundles Maintenance IADP


120
100 100 100 100 100
100 Kebersihan tangan
Perawatan area insersi
(pergantian rutin dressing)
80 tiap 72 jam,
75
Kaji Kebutuhan jika tidak
perlu segera dilepas
60
Lepas IV jika terjadi per-
adangan
40 Edukasi

20

0 N/A N/A
VIP KLS 1 PERBED ANAK KLS 2 KLS 3 ICU

Grafik 2. Audit Bundles Maintenance IADP

Pada table 2 menunjukan bahwa angka kepatuhan petugas dalam melaksanakan bundles
maintenance IADP/Pemasangan infus pada prosedur maintenanance terlihat bahwa:

1. Kepatuhan petugas pada bundles maintenance IADP yang paling rendah pada prosedur cuci
tangan di ruangan kelas 3 dengan kepatuhan cuci tangan mencapai 75% yaitu 3 dari 9 pasien
petugas melakukan pelayanan tidak cuci tangan sesuai standar atau 5 moment.
2. Pada prosedur perawatan area insersi, Kaji kebutuhan jika tidak perlu segera dilepas, lepas IV
jika terjadi peradangan dan edukasi mencapai 100%.
Analisa masalah :

Angka kepatuhan petugas dalam pelaksanaan bundles IADP/Pemasangan infus dipengaruhi


beberapa hal diantaranya:

 Kurangnya kesadaran petugas tentang pelaksanaan bundles IADP/Pemasangan infus.


 Kurangnya kepatuha dan kesadaran petugas dalam menerapkan prosedur cuci tangan sesuai 5
moment.

RTL :

 Re-edukasi penerapan bundles Pemasangan infus sesuai SPO


 Monitoring penerapan bundles Pemasangan Infus
 Control kepala ruangan dalam penerapan bundles Pemasangan Infus
 Feedback hasil laporan audit bundles HAiS dari manajemen

2. Audit Bundles IDO

Table 3. Audit Bundles IDO


BUNDLES IDO
NO RUANGAN PRE INTRA POST
OPERASI OPERASI OPERASI

1 KEBIDANAN 89 84 100

Audit Bundles IDO


100
100

95
89
90 84
85

80

75
PRE OPERASI INTRA OPERASI POST OPERASI

Grafik 3 Audit Bundles IDO

Table 3 menunjukan bahwa kepatuhan penerapan bundles IDO bulan maret yaitu :
1. Kepatuhan petugas dalam penerapan bundles IDO Pre operasi pada prosedur mandi dengan anti
septic/plan soap pagi dan sore sebelum tindakan operasi tidak mencapai target 100% yaitu sebesar 89%.
Hal ini dikarenakan 5 dari 20 pasien SC terindikasi gawat janin sehingga pasien diintsruksikan cito SC.
2. Bundles IDO Pada prosedur pemeriksaan gula darah tidak dilakukan seluruh pasien SC cito dari IGD,
pasien tidak dilakukan pemeriksaan sebanyak 6 pasien.

Analisa masalah :

1. Kepatuhan petugas dalam penerapan bundles IDO sudah baik, tetapi ada hal-hal yang dipertimbangkan
dalam penerapan bundles sesuai indikasi, seperti pasien tidak mandi sebelum operasi dikarenakan ada
indikasi gawat janin sehingga pasien SC dikategorikan cito.
2. Petugas tidak patuh dalam menerapkan bundles IDO pada prosedur pemeriksaan gula. Selain prosedur
yang diterapkan bundles IDO juga Secara system sudah ada aturan yang diatur dalam clinical pathway
SC tetapi petugas IGD (dokter jaga) belum menerapkan bundeles IDO dengan baik, padahal sudah di
kasih edukasi dari dokter DPJP Obsgyne dan petugas ruang kebidanan.
3. Kepedulian petugas dalam menjalankan system yang ada, dalam hal pengisian bundles Intra operasi di
ruang operasi masih kurang sehingga form penerapan bundles intra operasi tidak diisi semua pasien SC,
ada 15 pasien tidak diisi penilaian intra operasi sehingga tidak dapat dinilai atau dilakukan audit
penerapan bundles intra operasi secara keseluruhan pasien SC.

RTL :

 Re edukasi tentang penerapan bundles IDO


 Control kepala ruangan OK lebih optimal
 Feedback hasil laporan audit bundles HAiS dari manajemen

3. Audit Bundles CLABSI


Tabel 4 audit bundles insersi CLABSI
BUNDLES INSERSI CLABSI

Pemakaian APD
seleksi area Alcohol-based
NO  RUANGAN Kebersihan (masker, Teknik
insersi secara chlorhexidine
tangan handscoen, gaun, steril
optimal preparasi kulit
sepatu tertutup)

 1  NICU 88 100 100 100 100


Audit Bundles Insersi Clabsi
102
100 100 100 100
98
94
90 88.23529411764
86 71
82
ke pat uh an

Grafik 4 Audit Bundles Insersi CLABSI

Tabel 4 menunjukan bahwa penerapan bundles insersi Clabsi di ruang NICU tidak mencapai mencapai
target 100% yaiti sebesar 88% dimana petugas tidak melaukan kebersihan tangan sesuai 5 moment yaitu
pada moment sebelum kontak dengan pasien sebanyak 2 tindakan pemasangan infus pada 2 pasien dari 15
paien.

Tabel 5. Audit Bundles Maintenance CLABSI

BUNDLES MAINTENANCE CLABSI

 NO RUANGAN ganti


Disinfecsi hub
Kebersihan Perawatan dresing lepas infus jiak
CVC dengan
tangan area insersi secara tidak perlu
alcohol 70%
aseptic
 1 NICU 100 100 100 100 100

Chart
BUNDLES Title CLABSI
MAINTENANCE
100 100 100 100 100

n i c lu
ga 0% rs pti er
n 7 se e p
ta hol in
aa
s k
an o ea ar da
sih alc ar ec k ti
r n
be an ta gs jia
ke eng wa
es
in fu
s
d ra dr in
VC Pe as
C nti lep
ub ga
is h
c
fe
isin
D

Grafik 5 Audit Bundles Maintenance Clabsi

Tabel 5 menunjukan bahwa penerapan bundles maintenance Clabsi di ruang NICU mencapai 100%.
Analisa masalah :
1. Petugas belum patuh dalam menerapkan bundles insersi clabsi pada prosedur cuci tangan di
mana petugas tidak menerapkan 5 moment dengan baik dan benar.
2. Angka kepatuhan petugas dalam pelaksanaan bundles maintenance Clabsi mencapai target
100% dalam kategori baik.

RTL :

 Re edukasi tentang penerapan bundles CLABSI tetap dijalankan


 Control kepala ruangan tetap diterapkan
 Feedback hasil laporan audit bundles HAiS dari manajemen

Tidore, 31 maret 2023

Mengetahui

Ketua Komite PPI IPCN

Dr. Zuhrinah Ridwan, MKes, SpPK, FIHFAA Ns. Fitri Ningsi Togubu, S.Kep, M.Kes
NIP : 1981012620080420020

Anda mungkin juga menyukai