Proposal Fitri Rohmawati - Review2
Proposal Fitri Rohmawati - Review2
FITRI ROHMAWATI
52022036
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kebidanan
FITRI ROHMAWATI
52022036
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
FITRI ROHMAWATI
52022036
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan telah diperkenankan untuk
diujikan
Boyolali, ……………………………
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
FITRI ROHMAWATI
52022036
Penguji I
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan
judul “Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan lokal dengan Status Gizi pada
Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di Puskesmas Nguntoronadi II”. Penulisan
Proposal Skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar
( Sarjana ) pada Program Studi Kebidanan STIKes Estu Utomo. Proposal Skripsi
ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu. Dan pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Sarwoko, S.Ag, S.Kep, Ns. M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Estu Utomo Boyolali.
2. Ibu Ardiani Sulistiani, S.ST.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali.
3. Ibu Dr.Yanti, S.ST., MKeb selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan,
masukan dan dukungan selama penyusunan Proposal Skripsi ini.
4. Ibu Sri Handayani, S.SiT.,M.Kes selaku Penguji I yang telah memberi
masukan dalam proposal skripsi ini.
5. Ibu Novita Nurhidayati, S.ST.,M.Kes selaku Penguji II yang telah memberikan
masukan dalam proposal skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staff jurusan Sarjana Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Estu Utomo Boyolali.
7. dr. Nenchi Richa Kirana selaku Kepala Puskesmas Nguntoronadi II yang telah
memberikan ijin untuk dilakukan penelitian di Puskesmas
8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan materiil dan moril
kepada penulis.
9. Teman-teman yang selama ini selalu mendukung dan saling mengingatkan
dalam hal kebaikan demi kelancaran skripsi ini.
10. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
iv
Akhir kata, saya berharap Allah, Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas
akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Fitri Rohmawati
v
DAFTAR ISI
vi
1. Jenis Pengumpulan Data .............................................................. 36
2. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... 37
H. Alat Ukur / Instrumen Penelitian ................................................... 37
I. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 38
J. Analisis Data .................................................................................... 38
1. Analisis Univariate ...................................................................... 38
2. Analisis Bivariate ........................................................................ 38
K. Prosedur Penelitian ......................................................................... 39
L. Etika Penelitian ................................................................................ 41
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan untuk
mencapai tumbuh kembang optimal pada masa bayi dan balita. Kekurangan
gizi pada awal kehidupan dapat mengakibatkan terjadinya growth faltering
(gagal tumbuh) sehingga berisiko menjadi anak yang lebih pendek dari yang
normal. Kekurangan gizi juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif, morbiditas dan mortalitas bayi dan balita. Gizi yang baik akan
mempercepat pemulihan dan mengurangi intensitas (kegawatan) penyakit
infeksi pada bayi dan balita. Masa bayi dan balita disebut juga masa window
of opportunity yaitu periode emas pertumbuhan. Kerusakan pada periode ini
bersifat irreversible yang artinya tidak dapat diperbaiki pada fase kehidupan
berikutnya dan akan memengaruhi outcome kesehatan pada masa anak-anak
dan dewasa. Gizi memegang peranan penting dalam siklus kehidupan
manusia. Upaya perbaikan status gizi masyarakat akan memberikan
kontribusi nyata bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional terutama
dalam hal penurunan prevalensi gizi kurang pada balita yang pada akhirnya
akan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (Sandra dkk, 2018).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan masalah gizi yang
beragam dan sampai saat ini belum teratasi dengan baik. Gizi buruk menjadi
salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak menimpa rakyat Indonesia,
terutama di wilayah bagian timur. Selain itu, masalah gizi di Indonesia
umumnya meliputi anak yang terlalu kurus, kelebihan berat badan, bertubuh
pendek, dan anemia (Helvana Yulian, 2022). Status gizi buruk pada balita
dapat menimbulkan pengaruh yang dapat menghambat pertumbuhan fisik,
mental maupun kemampuan berpikir. Balita yang menderita gizi buruk dapat
mengalami penurunan kecerdasan hingga sepuluh persen. Dampak paling
buruk dari gizi buruk yaitu kematian pada umur yang sangat dini (Oktavia,
2017).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk
mengetahui “Adakah Pengaruh pemberian makanan tambahan lokal dengan
4
status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas Nguntoronadi
II?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan lokal dengan
status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas
Nguntoronadi II.
2) Tujuan Khusus
a. Mengetahui status gizi balita sebelum diberikan makanan tambahan
lokal
b. Mengetahui status gizi balita setelah diberikan makanan tambahan
lokal
c. Mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan lokal dengan
status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di Puskesmas
Nguntoronadi II.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Merupakan wahana belajar untuk menerapkan metode pemecahan
masalah terhadap fenomena – fenomena yang berhubungan dengan
menggunakan metode telaah ataupun analisis masalah.
2. Secara Praktis
a. Bagi Dinas Kesehatan
Sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengembangan program
dan kualitas pelayanan kesehatan terutama tentang permasalahan
Gizi Kurang dan Gizi Buruk di Kabupaten Wonogiri.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat memberikan gambaran tentang penanganan Gizi Kurang dan
Gizi Buruk dengan cara pemberian makanan tambahan.
c. Bagi Responden
Memberikan informasi kepada ibu tentang makanan tambahan bagi
balita gizi kurang dan gizi buruk.
F. Keaslian Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan acuan dari
peneliti sebelumnya antara lain sebagai berikut :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama / Judul Metode Penelitian Hasil Perbedaan dan
Tahun Persamaan
Kevin Hubungan - Desain penelitian : PMT berpengaruh Perbedaan : Lokasi,
H.Hosang Pemberian analitik retrospektif sangat bermakna Desain Penelitian,
dkk (2017) Makanan - Populasi : anak balita terhadap perubahan tehnik analisis data.
Tambahan yang mendapatkan PMT status gizi anak
Terhadap - Sampel :70 orang balita gizi kurang di Persamaan : Peneliti
perubahan Status - Tehnik sampling : total puskesmas- sebelumnya dan
Gizi Anak Balita Sampling puskesmas Kota peneliti ini sama –
Gizi Kurang di kota Tehnik analisis data : uji Manado. sama meneliti tentang
Manado Mc Nemar Pemberian Makanan
Tambahan pada balita
gizi kurang, tehnik
sampling sama
6
A. Landasan Teori
1. Balita
a. Pengertian
Balita adalah anak dengan usia di bawah lima tahun dengan
karakteristik anak usia 1-3 tahun dan anak usia prasekolah (3-5
tahun). Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh
kembang manusia dikarenakan tumbuh kembang berlangsung cepat.
Perkembangan dan pertumbuhan di masa balita menjadi faktor
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa
mendatang (Susanti, 2018).
b. Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium
dan nitrogen tubuh). Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struaktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap
aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan
fungsi organ atau individu (Adriana, 2018).
1) Perubahan berat badan
Antara usia 0-6 bulan, berat bayi bertambah 682 gram per
bulan. Berat badan lahir bayi meningkat dua kali lipat ketika
usia 5 bulan. Antara usia 6-12 bulan berat bayi bertambah 341
gram per bulan. Berat lahir bayi meningkat tiga kali lipat saat
berusia 12 bulan. Berat badan akan menjadi empat kali berat
badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa pra sekolah kenaikan
7
8
bertambah 2,5 kali dari berat lahir. Pada umur 6 bulan lingkar
kepala rata-rata adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, umur 2
tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm (Adriana, 2018).
2. Status Gizi
a. Pengertian
Menurut WHO status gizi adalah salah satu tolok ukur
perkembangan anak yang digunakan untuk menentukan asupan gizi
yang diperlukan. Status gizi adalah faktor yang terdapat dalam
individu. Faktor langsung yang mempengaruhi adalah jumlah dan
jenis asupan makanan serta kondisi infeksi. Status gizi diartikan juga
sebagai keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang yang
ditentukan dengan salah satu atau kombinasi ukuran-ukuran gizi
tertentu (Supariasa, 2019).
b. Penilaian
Penilaian status gizi dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara
tidak langsung.
1) Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat
penilaian yaitu :
a) Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri
gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat
umur dan tingkat gizi. Digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air
dalam tubuh (Kemenkes RI, 2019).
10
b) Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting
untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan
atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel (superficial epithelial tissues). Penggunaan
metode ini umumnya untuk survey klinis secara tepat (rapid
clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi
secara tepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah
satu atau lebih zat gizi. Disamping itu pula digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi sesorang dengan melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign), dan gejala (symptom)
atau riwayat penyakit (Kemenkes RI, 2019).
c) Biokimia
Pemeriksaan status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratories yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan
tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan
juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini
digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak
gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia
faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan
kekurangan gizi yang spesifik (Kemenkes RI, 2019).
d) Biofisik
Penentuan status gizi dengan metode biofisik adalah
metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi (khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur
dan jaringan.Umumnya dapat digunakan dalam situasi
11
Keterangan:
1)
Anak yang termasuk pada kategori ini mungkin memiliki
masalah pertumbuhan, perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau
IMT/U.
2)
Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya
tidak menjadi masalah kecuali kemungkinan adanya gangguan
endokrin seperti tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan.
Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga mengalami gangguan
endokrin (misalnya anak yang sangat tinggi menurut umurnya
sedangkan tinggi orang tua normal).
3)
Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi buruk dan
gizi kurang, kriteria diagnosis gizi buruk dan gizi kurang menurut
pedoman Tatalaksana Anak Gizi Buruk menggunakan Indeks
Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB
atau BB/TB) (Permenkes RI, 2020).
5) Tabel Standar Antropometri dan Grafik Pertumbuhan Anak
Penentuan status gizi anak merujuk pada tabel Standar
Antropometri Anak dan grafik pertumbuhan anak, namun grafik
lebih menggambarkan kecenderungan pertumbuhan anak. Baik
tabel maupun grafik menggunakan ambang batas yang sama.
Untuk menentukan status gizi anak, baik menggunakan tabel
maupun grafik perlu memperhatikan keempat indeks standar
antropometri secara bersamaan sehingga dapat menentukan
masalah pertumbuhan, untuk dilakukan tindakan pencegahan dan
tata laksana lebih lanjut. Tabel Standar Antropometri dan Grafik
Pertumbuhan Anak (GPA) terdiri atas indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U), Berat Badan menurut Tinggi Badan
BB/TB), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dan Indeks Masa
Tubuh menurut Umur (IMT/U) pada anak 0 - 60 bulan ada pada
lampiran (Permenkes RI, 2020).
15
b) Pendidikan
Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang penting
dalam tumbuh kembang anak, karena pendidikan yang baik,
maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar
terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana
cara menjaga kesehatan anak dan pendidikannya. Demikian
juga wanita yang berkependidikan lebih rendah atau tidak
berkependidikan biasanya mempunyai anak lebih banyak
dibandingkan yang berkependidikan lebih tinggi. Mereka
berkependidikan lebih rendah umumnya sulit diajak
memahami dampak negatif dari bahaya mempunyai anak
banyak, sehingga anaknya kekurangan kasih sayang, kurus dan
menderita penyakit infeksi (Supariasa, 2019).
c) Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya
justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa
tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan dapat
merencanakan menu makanan yang sehat dan bergizi bagi
dirinya dan keluarganya dalam upayamemenuhi zat gizi yang
diperlukan (Supariasa, 2019).
d) Pendapatan
Keadaan sosial ekonomi suatu keluarga sangat
memengaruhi tercukupi atau tidaknya kebutuhan primer,
sekunder, serta perhatian dan kasih sayang yang akan
diperoleh anak. Hal tersebut tentu berkaitan erat dengan
pendapatan keluarga, jumlah saudara dan pendidikan orang
tua. Status ekonomi rendah akan lebih banyak membelanjakan
pendapatanya untuk makan. Bila pendapatannya bertambah
biasanya mereka akan menghabiskan sebagian besar
17
3. Makanan Tambahan
a. Definisi
Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan
tambahan yang diberikan untuk membantu meningkatkan status gizi
pada sasaran (Kemenkes RI, 2022).
b. Jenis
Jenis Makanan Tambahan ada 2 macam yaitu :
1) Makanan Tambahan Penyuluhan
Adalah makanan tambahan yang diberikan kepada seluruh
sasaran dan sekaligus dapat memberikan edukasi kepada
kelompok sasaran agar dapat menyajikan dan mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang sesuai kelompok usia untuk
pencegahan risiko Ibu hamil KEK dan balita kurus dengan
waktu pemberian maksimal selama 1 bulan. Tujuan Makanan
Tambahan Penyuluhan adalah sebagai sasaran penyuluhan
kepada orang tua balita tentang makanan kudapan ( snack ) yang
baik diberikan untuk balita, sebagai sarana untuk membantu
mencukupi kebutuhan gizi balita, dan sebagai sarana untuk
menggerakkan peran serta masayarakat dalam mendukung
kesinambungan penyelenggaraan posyandu (Kemenkes RI,
2018).
2) Makanan Tambahan Pemulihan
Adalah makanan tambahan yang diberikan untuk
meningkatkan status gizi pada sasaran. Makanan Tambahan
pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita
22
(5) Menggoreng
Gunakan minyak goreng secukupnya, Panaskan minyak
goreng sampai panas dikehendaki sebelum bahan
dimasukkan. Lama penggorengan sampai tingkat
kematangan yang dikehendaki termasuk bagian dalam
bahan makanan. Dianjurkan menggunakan minyak
goreng yang sama tidak lebih dari 2 kali penggorengan
(Kemenkes RI, 2018).
d) Standar Makanan Tambahan Lokal Untuk Balita
Tabel 2.2
Komposisi Makanan Tambahan Lokal Bagi Balita Dalam 1 hari
Zat Gizi Usia Balita
6-8 bulan 9-11 bulan 12-23 bulan 24-59 bulan
Kalori(kkal) 175-200 175-200 225-275 300-450
Protein(gram) 3,5-8* 3,5-8* 4,5-11* 6-18*
Lemak (gram) 4,4-13 4,4-13 5,6-17,5 7,5-29,3
(Kemenkes RI, 2023)
*) Makanan tambahan kaya zat gizi berupa sumber makanan
pokok, lauk pauk diutamakan hewani serta sayur dan buah.
B. Kerangka teori
Kerangka teori merupakan bagan dengan penjelasan bagaimana
hubungan sebuah teori dan faktor – faktor yang diketahui pada penelitian
(Notoatmodjo, 2018). Kerangka teori penelitian ini yaitu:
Balita
C. Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan gambaran yang didapat dari
konsep-konsep juga variabel-variabel yang ingin diukur atau diteliti agar
didapatkan gambaran yang jelas kemana arah penelitian yang nantinya akan
berjalan (Notoatmodjo, 2018). Dari kerangka teori diatas, maka kerangka
konsep penelitian ini yaitu :
Variabel Bebas Variabel Terikat
1. Sosial Ekonomi
2. Pendidikan
3. Pengetahuan
4. Pendapatan
5. Pola asuh
6. Sanitasi
7. Ketahanan Pangan
Variabel Perancu
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian
(Notoatmodjo, 2018 ).
a. Ha ( Hipotesis Alternatif ) : ada pengaruh pemberian makanan tambahan
lokal dengan status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di
Puskesmas Nguntoronadi II.
b. Ho ( Hipotesis Nol ) : tidak ada pengaruh pemberian makanan tambahan
lokal dengan status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di
Puskesmas Nguntoronadi II.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Rancangan Percobaan
Pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu
kelompok tanpa pembanding. Efektifitas suatu perlakuan dinilai dengan cara
membandingkan status gizi sebelum diberikan makanan tambahan dan
sesudah diberikan makanan tambahan. Pada desain ini digunakan pengukuran
status gizi pada subyek penelitian yaitu balita gizi kurang dan gizi buruk.
Desain penelitian dapat dilihat pada gambar berikut :
Pemberian Makanan
Status Gizi tambahan 30 hari Status Gizi
O1 X O2
34
35
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain (Notoatmodjo,
2018).
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah :
36
J. Analisis Data
1. Analisa Univariate
Analisis yang digunakan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini menghasilkan prosentase
dari tiap variabel. Variabel yang dimaksud adalah pemberian makanan
tambahan 30 hari dan status gizi pada balita gizi kurang dan balita gizi
buruk.
2. Analisa Bivariate
Analisis bivariate yaitu analisis yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan dua variabel yaitu variabel independent dengan variabel
dependent (Kusumastuti et al., 2020). Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan 30 hari terhadap
status gizi pada balita gizi kurang dan balita gizi buruk.
Analisis bivariate ditentukan setelah dilakukan uji normalitas data
terlebih dahulu menggunakan uji shapiro wilk karena jumlah sampel kecil
yaitu kurang dari atau sama dengan 50 sampel. Apabila data berdistribusi
normal jika p > 0,05; jika p <0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
Analisis bivariate yang dilakukan untuk menganalisis pre dan post apabila
data berdistribusi normal maka peneliti melakukan uji t test (one sample
t-test), jika data berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji non
parametrik Uji Wilxocon. Selanjutnya interpretasi hasil uji statistik
sebagai berikut:
a) Menerima Ha (menolak H0) bila diperoleh nilai p < (0,05), yang
berarti ada pengaruh pemberian makanan tambahan lokal dengan
status gizi pada balita gizi kurang dan balita gizi buruk.
39
K. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini ada 3 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
a. Literature review dilakukan sesuai judul yang diambil dan disetujui
oleh pembimbing proposal skripsi.
b. Proposal skripsi disusun
c. Konsultasi kepada dosen pembimbing proposal skripsi
d. Setelah proposal skripsi disetujui oleh pembimbing, selanjutnya
melakukan sidang proposal skripsi
e. Proposal skripsi direvisi setelah sidang proposal sesuai dengan
masukan yang diberikan oleh dewan penguji proposal skripsi
f. Surat perizinan penelitian dibuat di akademik STIKes Estu Utomo.
g. Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan izin dari
Puskesmas Nguntoronadi II Kabupaten Wonogiri.
2. Pelaksanaan
a. Identifikasi responden sesuai kriteria sampel. Pada penelitian ini
balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk yang masuk menjadi
responden.
b. Meminta orang tua dari calon responden agar anaknya boleh
dijadikan responden setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan,
manfaat, prosedur penelitian, hak dan kewajiban saat menjadi
responden. Orang tua calon responden yang bersedia anaknya untuk
dijadikan responden diminta untuk menandatangani lembar informed
consent.
c. Pre test: melakukan pengukuran dan penimbangan kepada responden
sebelum di berikan makanan tambahan. Pengukuran dan
penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu masing – masing dengan
40
L. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian merupakan salah satu komponen yang penting di
dalam penelitian kebidanan, hal ini dikarenakan penelitian berhubungan
secara langsung dengan manusia atau masyarakat. Kode etik dalam penelitian
secara khusus belum dinyatakan secara universal, akan tetapi ada beberapa
kriteria etik yang dapat diterapkan dalam melaksanakan penelitian. Berikut
merupakan beberapa etika penelitian yang diharapkan dapat diterapkan oleh
peneliti, yaitu:
1. Anonimity
Anonimity merupakan prinsip dalam etika penelitian yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang disajikan (Hidayat, 2021). Kode diberikan oleh
peneliti untuk mempermudah pengolahan data.
2. Beneficience (kemanfaatan)
Penelitian ini bermanfaat bagi subyek penelitian, masyarakat dan
ilmu pengetahuan. Seluruh proses yang dilakukan dalam penelitian ini
mengandung prinsip kebaikan yaitu mengetahui Keberhasilan pemberian
makanan tambahan bagi balita gizi kurang dan gizi buruk di Wilayah
Puskesmas Nguntoronaadi II Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten
Wonogiri. Nilai kebermanfaatan bagi STIKes Estu Utomo yaitu dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran terkait
pemberian makanan tambahan, sedangkan nilai kebermanfaatan bagi
responden adalah mengetahui pengaruh dari pemberian makanan
tambahan untuk balita gizi kurang dan gizi buruk.
3. Non-maleficience (bukan kejahatan)
Penelitian ini dilakukan dengan menghindari bahaya terhadap responden
dan bersifat mengurangi risiko-risiko berat yang mungkin dapat terjadi
pada responden (Santoso, 2017). Penelitian ini tidak melakukan perlakuan
42
43
44
LAMPIRAN
47
Lampiran 1
48
Lampiran 2
Penjelasan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian makanan
tambahan lokal dengan status gizi pada balita gizi kurang dan gizi buruk di
Puskesmas Nguntoronadi II. Sebelum diberikan makanan tambahan balita gizi
kurang dan gizi buruk di timbang berat badan dan di ukur tinggi badan.
Kemuadian balita gizi kurang dan gizi buruk akan diberikan makanan tambahan
lokal. Setelah 30 hari balita gizi kurang dan gizi buruk akan ditimbang berat
badan dan diukur tinggi badannya.
Formulir Persetujuan :
Setelah mendengar dan membaca penjelasan di atas, maka saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama :
Alamat :
Selaku orang tua dari balita :
Menyatakan “SETUJU” untuk menjadi responden pada penelitian ini :
Lampiran 3
Agt-23
No Nama Hari ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Aprilio Rizal
2 Aldy Akbar
3 Lanang Mukti
4 Ramaditya P
5 Dylan Alfarizqi
6 Ram Adi Putra
7 Renata Hilya
8 Halimah
9 Khayla A
10 Raveda Rezvan
11 Eshal Adiba
12 Thoriq I
13 Sumayyah izzat
14 Khalaf abu
15 Assyfa Zayba
16 Mumtaz Zaim
17 Naura Daania
18 Arroyan Dylan
19 Arsatya
20 Naura Zevania
21 Azkia K
22 Irsyad Faiz
23 Fadhilah
24 Hafizar
25 M. Radit
26 Ramadhan Viki
27 Ali faisal
28 Adinda
29 Jovita Putri
30 Chantika p
31 Aurelia Ahza
32 Elano arzan
33 Eleanor
34 Rajendra P
35 Brilliyan a
36 Aini Nur
50
Agt-23
No Nama Hari ke
1 2 2
16 17 8 19 20 21 2 23 24 25 26 27 28 9 30
1 Aprilio Rizal
2 Aldy Akbar
3 Lanang Mukti
4 Ramaditya P
5 Dylan Alfarizqi
6 Ram Adi Putra
7 Renata Hilya
8 Halimah
9 Khayla A
10 Raveda Rezvan
11 Eshal Adiba
12 Thoriq I
13 Sumayyah izzat
14 Khalaf abu
15 Assyfa Zayba
16 Mumtaz Zaim
17 Naura Daania
18 Arroyan Dylan
19 Arsatya
20 Naura Zevania
21 Azkia K
22 Irsyad Faiz
23 Fadhilah
24 Hafizar
25 M. Radit
26 Ramadhan Viki
27 Ali faisal
28 Adinda
29 Jovita Putri
30 Chantika p
31 Aurelia Ahza
32 Elano arzan
33 Eleanor
34 Rajendra P
35 Brilliyan a
36 Aini Nur
51
Lampiran 4
Sebelum di Setelah di
beri PMT beri PMT Kategori
Status Gizi
Tanggal Umur Status Status
No Nama (Meningkat,
Lahir (bln) Gizi Gizi
Tetap,
Menurun)
TB BB
BB (Cm (Kg TB
(Kg) ) ) (Cm)
Gizi
1 Aprilio Rizal 13/04/2019 11 97 50 Buruk
Gizi
2 Aldy Akbar 04/06/2020 9,5 86 36 Buruk
Gizi
3 Lanang Mukti 14/10/2021 8,1 76 20 Buruk
Gizi
4 Ramaditya P 06/04/2022 6,5 68,5 14 Buruk
Dylan Gizi
5 Alfarizqi 29/03/2022 6,4 65,4 15 Buruk
Gizi
6 Ram Adi Putra 11/04/2022 7,9 72,5 14 Kurang
Gizi
7 Renata Hilya 11/06/2019 11,9 93 48 Kurang
Gizi
8 Halimah 12/12/2020 9,4 82 30 Kurang
Gizi
9 Khayla A 27/09/2021 8 74 21 Kurang
Raveda Gizi
10 Rezvan 01/04/2020 11 85 38 Kurang
Gizi
11 Eshal Adiba 07/07/2019 12 93 47 Kurang
Gizi
12 Thoriq I 01/07/2021 9 79 23 Kurang
Sumayyah Gizi
13 izzat 21/02/2021 9 79 28 Kurang
Gizi
14 Khalaf abu 02/10/2020 10,1 85 32 Kurang
Gizi
15 Assyfa Zayba 07/05/2020 10,2 87 37 Kurang
Gizi
16 Mumtaz Zaim 16/01/2019 12,6 96 53 Kurang
Gizi
17 Naura Daania 22/07/2021 8,7 77,5 23 Kurang
Gizi
18 Arroyan Dylan 06/09/2020 10,9 83 33 Kurang
Gizi
19 Arsatya 23/04/2020 11,3 90 38 Kurang
Gizi
20 Naura Zevania 03/01/2023 4,6 58 5 Kurang
Gizi
21 Azkia K 15/03/2019 12,4 95 51 Kurang
22 Irsyad Faiz 20/03/2021 12,5 98 27 Gizi
52
Kurang
Gizi
23 Fadhilah 23/02/2021 8,3 79 28 Kurang
Gizi
24 Hafizar 11/05/2019 12,2 94,5 49 Kurang
Gizi
25 M. Radit 07/10/2018 13 98 56 Kurang
Ramadhan Gizi
26 Viki 13/05/2020 11,2 87,5 37 Kurang
Gizi
27 Ali faisal 02/09/2019 11,3 90 45 Kurang
Gizi
28 Adinda 14/10/2019 10,7 92,8 44 Kurang
Gizi
29 Jovita Putri 26/05/2019 12,6 100 49 Kurang
Gizi
30 Chantika p 15/02/2020 10,2 87 40 Kurang
Gizi
31 Aurelia Ahza 03/03/2020 10 88 39 Kurang
Gizi
32 Elano arzan 19/11/2021 8,6 79 19 Kurang
Gizi
33 Eleanor 04/02/2020 10,1 91 40 Kurang
Gizi
34 Rajendra P 02/07/2021 8,3 81 23 Kurang
Gizi
35 Brilliyan a 04/01/2019 13,5 102 53 Kurang
Gizi
36 Aini Nur 07/08/2019 12,4 98 46 Kurang
53
Lampiran 5
Lampiran 6
c. Standar Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) anak Laki - Laki
umur 0-24 bulan
64
65
66
67
68
Lampiran 7
Septembe
N Jenis
Maret April Mei Juni Juli Agustus r Oktober
o Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Sosialisasi
1 Pembuatan
Skripsi
Penyusunan
2
Proposal
UP (ujian
3
Proposal)
Revisi HasI
4
UP
Pengambilan
data dan
5 penyusunan
Hasil
penelitian
Sidang
6
Akhir
Revisi
7 Sidang
Akhir
Pengumpula
8
n Skripsi
Pelaporan di
9
PDDIKTI