SOP Manajemen Pemusnahan Vial Bekas Vaksin C19
SOP Manajemen Pemusnahan Vial Bekas Vaksin C19
No. Revisi :
Tanggal Terbit:
Halaman :
UPTD Puskesmas
Kalanganyar
H.Rapei,SKM,MA.
197907052002121007
1. Pengertian Pemusnahan vial bekas vaksinasi COVID-19 dari fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Tujuan Seabgai acuan mpenerapan langkah-langkah untuk menghindari vial
bekas vaksinasi COVID-19 dimanfaatkan kembali oleh oknum yang
tidak bertanggungjawab dan mencegah pemalsuan vaksin COVID-19.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no.... tentang Manajemen Pemusnahan Vial
Bekas Vaksinasi Covid-19
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah B3 Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
5. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/ 3 /2020 tentang Pengelolaan
Limbah Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari
Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
6. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19).
5. Prosedur Limbah Vial Bekas Vaksinasi COVID-19 dapat dimusnahkan
menggunakan beberapa metode pemusnahan sesuai dengan
kemampuan fasilitas yang mengelola vial bekas vaksinasi covid-19
sebagai berikut:
1. Metode insinerasi (dibakar dalam insinerator); atau
2. Metode non-insinerasi menggunakan autoclave; atau
3. Metode penguburan.
c. Penguburan
i. Pastikan area penguburan sudah memenuhi syarat
teknis dan syarat lokasi. Syarat Penguburan, antara
lain:
1. Lokasi kuburan Limbah hanya dapat diakses oleh
petugas.
2. Lokasi kuburan Limbah harus berada di daerah
hilir sumur atau badan air lainnya.
3. Lapisan bawah kuburan Limbah harus dilapisi
dengan lapisan tanah penghalang berupa tanah
liat yang dipadatkan dengan ketebalan paling
rendah 20 cm (dua puluh centimeter)
4. Limbah yang dapat dilakukan penguburan hanya
Limbah medis berupa vial.
5. Tiap lapisan Limbah harus ditutup dengan lapisan
tanah untuk menghindari bau serta organisma
vektor penyakit lainnya.
6. Kuburan Limbah harus dilengkapi dengan pagar
pengaman dan diberikan tanda peringatan.
7. Lokasi kuburan Limbah harus dilakukan
pemantauan secara rutin.
ii. Buat fasilitas penguburan yang sesuai dengan sketsa