Tugas Paper Hama
Tugas Paper Hama
JUDUL
Disusun Oleh :
2101130
BDP 2 E
BUDIDAYA PERKEBUNAN
MEDAN
2022/2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 TUJUAN....................................................................................................................3
II. PEMBAHASAN................................................................................................................4
I. Sensus Pokok Sawit.....................................................................................................4
Perencanaan Sensus...................................................................................................4
Pelaksanaan Sensus...................................................................................................4
2. Pelaksanaan Pengendalian.........................................................................................5
Mempersiapkan Alat,Bahan & Tenaga Kerja..............................................................5
Pencampuran Larutan................................................................................................5
Pengaplikasian Fogging..............................................................................................5
3.Natelling......................................................................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
i
I. PENDAHULUAN
1
Ada empat jenis ulat api yang biasa menyerang kelapa sawit yaitu: Setothosea
asigna, Setora nitens, Darna trima, dan Parasa lepida.
Tanaman kelapa sawit dapat terserang oleh berbagai hama. Dan mampu
menggurangi produksi kelapa sawit. Secara teoritis pertumbuhan populasi hama
akan di ikuti oleh pertumbuhan populasi usuh alami. Akan tetapi, banyak faktor
ilmiah seperti iklim dan tersedianya makanan sepanjang waktu bagi hama tertentu.
dan menyebabkan populasi hama tersebut melampaui batas kritis. Adapun
pengendalian yang dilakukan adalah untuk menurunkan jumlah populasi hama
sampai tingkat ambang batas sehingga tidak merugikan secara ekonomis dan tidak
melampaui batas krisis keseimbangan alam.
Ulat api merupakan jenis ulat pemakan daun kelapa sawit yang paling sering
menimbulkan kerugian di perkebunan kelapa sawit. Disebut ulat api karena
punggungnya berbulu kasar, kaku dan beracun. Racunnya keluar dari bulu kasar
tersebut berupa cairan yang jika terkena tangan terasa gatal dan panas. Jenis-jenis
ulat api yang paling banyak ditemukan adalah Setothosea asigna, Setora nitens,
Darna trima, Darna diducta dan Darna bradleyi. Jenis yang jarang ditemukan
adalah Thoseavestusa, Thoseabisura, Susicapallida dan Birthamulach ara. Jenis
2
ulat api yang paling merusak di Indonesia akhir-akhir ini adalah Setothosea
asigna, Setora nitens dan Darna trima (Elvira 2021).
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui efektifitas fogging dalam
mengendalikan ulat api (Setothosea Asigna) dengan menggunakan teknik aplikasi
fogging pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) periode tanaman
menghasilkan. Kegunaan dilakukannya survey sebagai bahan informasi mengenai
mortalitas dan tingkat serangan ulat api (Setothosea Asigna) yang berbeda setelah
dilakukan pengendalian dengan teknik aplikasi fogging.
3
II. PEMBAHASAN
Sensus dilakukan pada bulan 7 dengan jumlah blok yang akan di sensus adalah
1 blok dengan tahun tanam 2000.Ambang batas ekonomi hama UPDKS yaitu
>5% maka akan dilakukan pengendalian dan jika <5% ambang batas ekonomi
maka tidak akan dilakukan pengendalian.
Pelaksanaan Sensus
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan jumlah 2 orang karyawan, dengan
waktu sensus selama 6 hari, mengecek semua pokok kelapa sawit, dengan
menggunakan alat tulis dan buku,blok yang telah tersensus adalah blok : 03 K
Luas 30 Ha.
Mengecek semua dari awal hingga akhir blok, melihat pada pokok sampel
dengan cara menurunkan pelepah ke 17 menggunakan egrek.kemudian
memperhatikan apakah ada serangan baru dengan ciri-ciri yaitu daun berlubang
4
menyisakan lidi saja, dan apabila ada 1 pelepah yang terserang maka terhitung
satu serangan hama ulat pemakan daun (UPDKS).
Dari hasil sensus yang telah dilakukan, blok yang terserang hama di atas
ambang batas ekonomi yaitu >5% dan harus dilakukan pengendalian hama (Tabel
1).
Tabel 1.Hasil Sensus Hama Ulat Pemakan Daun Kelapa Sawit (UPDKS)
Blok Ha Luas Di Jumlah Ulat Api Jenis Hama UPDKS Ambang Batas
Serang Ekonomi
03 K 30 5 titik 622 Setothosea Asigna 24,88 %
2. Pelaksanaan Pengendalian
Mempersiapkan Alat,Bahan & Tenaga Kerja
Alat : Mesin fogging,gelas takar,kayu pengaduk,drum dan saringan.
Tenaga Kerja : Di butuhkan 7 orang tenaga kerja yang di bagi menjadi 6 orang
melakukan pengaplikasian fogging dan 1 orang sebagai pengawas (mandor).
Pencampuran Larutan
Kegiatan yang di lakukan yang pertama memasukkan air ke dalam wadah drum
(dosis 700 ml/Ha x 30 = 21.000 L).kemudian masukkan bahan perekat spreader
(dosis 50 ml/Ha x 30 = 1.500 ml),lakukan pengadukan bahan air dan perekat
selama 15 menit.selanjutnya masukkan insektisida deltametrin (dosis 250 ml/Ha x
30 = 7.500 ml),lakukan pengadukan bahan insektisida pada air dan perekat yang
sudah terlarut selama 15 menit.kemudian masukkan bahan solar ke dalam larutan
yang sudah di aduk secara merata (dosis 1.700 ml/Ha x 30) = 52.500 ml),lakukan
pengadukan bahan solar selama 20 menit (sampai larutan terlarut secara merata).
5
Pengaplikasian Fogging
Pada saat akan melakukan pengaplikasian fogging maka sebaiknya lakukan
pemeriksaan keadaan fogging apakah dapat berfungsi dan dapat di
gunakan,kemudian masukkan bahan bakar dan larutan ke dalam wadah alat
fogging.
Kegiatan fogging di lakukan pada malam hari dengan alasan karena pada
malam hari angin tidak terlalu kencang sehingga asap yang di keluarkan alat
fogging tepat sasaran dan tidak menyebar,alasan lain karena sumber daya manusia
atau tenaga kerja sedang tidak melakukan pekerjaan,sehingga tidak ada alasan
dalam pengaplikasian fogging pada malam hari yang menggangu aktivitas
pekerja.
alat fogging dan kendaraan becak yang di gunakan sebanyak 3 unit yang di
bagi menjadi 3 bagian pada tiap pasar pikul.proses pengoperasian fogging di
letakkan pada kendaraan becak dengan di lakukan 2 orang / 1 alat fogging yang
mana 1 orang sebagai supir kendaraan dan 1 orang sebagai pengoperasian alat
fogging. pengaplikasian di lakukan pada setiap pasar pikul dengan kecepatan
maksimum 10 km/jam agar asap yang keluar dapat tersebar secara merata pada
setiap tanaman dan seterusnya sampai seluruh blok tanaman selesai di lakukan
fogging.
3.Natelling
Natelling adalah kegiatan sensus ulang yang di lakukan untuk mengetahui hasil
dari pengendalian. natelling di lakukan pada setiap titik sampel dengan cara
menurunkan pelepah ke 17 kemudian memeriksa jumlah ulat api yang masih
6
hidup setelah pengendalian.setelah di lakukan natelling maka dapat mengetahui
mortalitas (angka atau tingkat kematian) hama yang telah di kendalikan.apabila
mortalitas >95% maka tidak akan di lakukan pengendalian ulang karena sudah
tidak melebihi batas ambang ekonomi dan apabila mortalitas <95% maka akan
segera di lakukan pengendalian ulang dengan menambahkan dosis larutan.
7
13
31 7 5
32 4 4
33 5 3
34 11 1
35 9 5
18
36 11 3
37 9 3
38 5 1
39 6 5
40 4 5
17
Keterangan :
Penentuan Mortalitas = sensus awal - jumlah rata rata ulat api =….
= Hasil pengurangan di atas : sensus awal =….
= 72,17 - 3,57 = 68,6
= 68,6 : 72,17 = 95%
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10