Essay-1 PKN Dr. Bachtiar
Essay-1 PKN Dr. Bachtiar
net/publication/360931442
CITATION READS
S
3,758
0
4 authors:
Nicholas Christiansen Muhammad Ardian Fatiha
Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Jakarta Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Jakarta
1 PUBLICATION 0 CITATIONS 1 PUBLICATION 0 CITATIONS
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM KEPAILITAN PERUSAHAAN ASURANSI View project
All content following this page was uploaded by Nicholas Christiansen on 29 May 2022.
Nicholas Christiansen
2110611125
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
2110611125@mahasiswa.upnvj.ac.id
Faizal Ar-Rahman
2110611322
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
110611322@mahasiswa.upnvj.ac.id
ABSTRAK
Pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun
keluarga. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang memegang teguh pada integritas moral
dan etika seorang pemimpin. Salah satu konsep kepemimpinan yang berpegang teguh pada integritas
moral dan etika adalah kepemimpinan bela negara. Bela Negara merupakan sebuah semangat berani
berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara
kesatuan Republik Indonesia. Semangat bela negara pada masa ini masih sangat kurang, generasi baru
yang sudah terpengaruh oleh budaya asing sudah hampir tidak peduli dengan yang namanya konsep bela
negara. Hal tersebut juga berpengaruh pada sikap kepemimpinan pada masa ini, yang kebanyakan masih
berporos pada kerakusan akan harta & benda, hilangnya sikap moral dan etika serta hanya
mengepentingkan tersendiri. Bela Negara penting untuk diimplementasikan ke dalam pemimpin bangsa.
Dengan mengimplementasikan sikap bela negara dalam berpimpin dapat memberikan pengaruh positif
yang besar bagi pemimpin dan anak buahnya. Salah satu pengaruh positif adalah integritas moral yang
penting dalam kepemimpinan bela negara, karena dengan adanya moral dan etika dalam seorang
pemimpin maka pemimpin tersebut akan menjadi panutan dan pengaruh baik bagi organisasinya serta
anak buahnya.
Kata Kunci: Pemimpin, Kepemimpinan, Bela Negara, Mengimplementasikan
ABSTRACT
Leaders are people who lead groups of two or more people, both organizations and families. Good
leadership is leadership that adheres to the moral and ethical integrity of a leader. One of the leadership
concepts that adheres to moral and ethical integrity is state defense leadership. Defending the State is a
spirit of daring to sacrifice for the sake of the homeland, both property and even life, even though they
dare to be sacrificed for the sake of the integrity of the unitary state of the Republic of Indonesia. The
spirit of defending the country at this time is still very lacking, the new generation who have been
influenced by foreign cultures almost don't care about the concept of defending the country. This also
affects the attitude of leadership at this time, most of which are still based on greed for wealth and
property, loss of moral and ethical attitudes and only self-interest. State defense is important to be
implemented into the nation's leaders. By implementing the attitude of defending the country in
leadership, it can have a large positive influence on the leader and his subordinates. One of the positive
influences is moral integrity which is important in the leadership of defending the country, because with
the existence of morals and ethics in a leader, the leader will be a role model and a good influence for his
organization and his subordinates.
Keywords: Leaders, Leadership, State Defense, Implementing
PENDAHULUAN
Pemimpin adalah orang yang memimpin kelompok dua orang atau lebih, baik organisasi maupun
keluarga (Suradinata 1997:11) . Menjadi seorang pemimpin sudah jelas tidak mudah, karena seorang
pemimpin harus menjadi seorang teladan bagi pengikutnya, konsisten dalam memegang prinsip,
memegang teguh nilai-nilai moral, dan memiliki daya juang tak mengenal batas dalam memperjuangkan
misi dan tujuan organisasinya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang memegang teguh pada integritas moral dan
etika seorang pemimpin. Bertens (2007:4) mengatakan bahwa integritas adalah seperangkat prinsip atau
nilai moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur perbuatannya.
Nilai-nilai tersebut berasal dari perpaduan nilai agama, budaya dan ideologi sebuah bangsa, sehingga
menjadi acuan dan patokan bersama dalam melaksanakan suatu tindakan. Salah satu konsep
kepemimpinan yang berpegang teguh pada integritas moral dan etika adalah kepemimpinan bela negara.
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan
nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Bentuk dari
Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud dari usaha Bela
Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi
nasional. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air
(wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila
sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.
Semangat Bela Negara sudah ada sejak penjajahan Belanda. Salah satu tokoh pemimpin pada
masa tersebut adalah Ir.Soekarno. Kepemimpinan Soekarno lahir dari kepekaan jiwanya dalam melihat
kondisi masyarakat Indonesia yang terjepit oleh penjajahan dan penindasan. Kepekaan terhadap
penderitaan masyarakat itulah yang membuat Soekarno berpikir visioner untuk menembus batas
kemampuan dan mencita-citakan sebuah bangsa yang merdeka dan lepas dari ketertindasan. Konsistensi
pemikiran, ucapan dan tindakan Soekarno tentang konsep kemerdekaan mampu menjadi kekuatan yang
mempengaruhi seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama dalam melawan penjajahan/penindasan
demi satu harapan bersama, yaitu Indonesia Merdeka.
Semangat bela negara pada masa ini masih sangat kurang, generasi baru yang sudah terpengaruh
oleh budaya asing sudah hampir tidak peduli dengan yang namanya konsep bela negara. Hal tersebut juga
berpengaruh pada sikap kepemimpinan pada masa ini, yang kebanyakan masih berporos pada kerakusan
akan harta & benda, hilangnya sikap moral dan etika serta hanya mengepentingkan tersendiri. Sikap
tersebut dapat merugikan orang banyak bahkan negara sendiri. Rasa bela negara sangat penting apalagi
pada masa pandemi saat ini.
Dalam masa pandemi saat ini, ekonomi dan sosiologis masyarakat semakin terpuruk
dibandingkan sebelum pandemi. Oleh karena itu semangat bela negara perlu diimplementasikan apalagi
untuk seorang pemimpin. Masih banyak pemimpin yang menggunakan kesempatan pada masa pandemi
ini untuk menguntungkan diri sendiri dengan korupsi tanpa memikirkan orang lain. Hal tersebut sudah
jelas berlawanan dengan sikap bela negara dan tidak dapat menjadi teladan yang dapat diikuti oleh
masyarakat. Dari pernyataan tersebut sudah jelas bahwa mengimplementasikan sikap bela negara dalam
pemimpin itu penting dan masih perlu dilakukan.
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan tentang karakter bela negara.
b. Menjelaskan tentang nilai-nilai dasar bela negara.
c. Menjelaskan tentang konsep dan prinsip kepemimpinan bela negara.
METODE PENELITIAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bela Negara penting untuk diimplementasikan ke dalam pemimpin bangsa. Dengan
mengimplementasikan sikap bela negara dalam berpimpin dapat memberikan pengaruh positif yang besar
bagi pemimpin dan anak buahnya. Salah satu pengaruh positif adalah integritas moral yang penting dalam
kepemimpinan bela negara, karena dengan adanya moral dan etika dalam seorang pemimpin maka
pemimpin tersebut akan menjadi panutan dan pengaruh baik bagi organisasinya serta anak buahnya.
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Suradinata, Ermaya. (1995). Psikologi Kepegawaian dan Peranan Pimpinan Dalam Motivasi Kerja . CV
Ramadan, Bandung.
Bertens, K. (2000). Etika. Seri Filsafat Atma Jaya: 15. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan. (2018). Bentuk dan
Wujud Penerapan Sikap dan Perilaku Bela Negara. Diambil dari
https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/08/28/bentuk-dan-wujud-penerapan-sikap-dan-perilaku-b
ela-negara.html.
Kesbangpol, B. (2020). E-Book Bela Negara. Banten: Kesbangpol. Diambil kembali dari
https://kesbangpol.bantenprov.go.id/upload/link/E-BOOK-BELA-NEGARA.pdf.
Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2019). Surat Edaran Nomor SE-12/MK/2019. Diambil dari
https://www.sdm.kemenkeu.go.id/peraturan/doc/SE%20Nomor%2012%20Tahun%202019%20te
ntang%20Penerapan%20Nilai-Nilai%20Pancasila%20dan%20Bela%20Negara.pdf