ID Pengembangan Bahan Ajar Modul Interaktif
ID Pengembangan Bahan Ajar Modul Interaktif
Abstrak : pengembangan bahan ajar modul interaktif konsep dasar kerja motor 4
langkah kelas x di madrasah aliyah negeri 2 tanjungkarang.Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis: 1) potensi sekolah dalam mengembangkan bahan ajar interaktif, 2)
prosedur pengembangan bahan ajar interaktif, 3) efektivitas penggunaan bahan ajar
interaktif, 4) efesiensi waktu penggunaan bahan ajar interaktif dan 5) daya tarik dari
penggunaan bahan ajar interaktif dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan sepeda
motor di MAN 2 Tanjungkarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan di MAN 2 Tanjungkarang dengan populasi seluruh kelas X. Teknik
pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket dan observasi. Rancangan
ekperimen menggunakan pretest posttest group design. Hasil dari penelitian dan
pengembangan ini adalah ; 1) MAN 2 Tanjungkarang memiliki potensi menggunakan
bahan ajar interaktif dalam pelaksanaan pembelajaran, 2) produk bahan ajar interaktif
yang dihasilkan dalam paket program CD pembelajaran, 3) pembelajaran interaktif lebih
efektif dari pembelajaran konvensional dengan hasil t tes : t hitung =1,798 > t tabel
=1,684, 4) pembelajaran interaktif lebih efisien dari pembelajaran konvensional dengan
perbandingan 1, 714 menit, 5) pembelajaran interaktif menarik, yang ditunjukan dengan
hasil angket 83,262% responden meyatakan program sangat menarik selebihnya
17,738% menyatakan menarik.
Kata kunci : Modul interaktif, konsep dasar motor
PENDAHULUAN dapat diselesaikan. Dengan alokasi
Tujuan pendidikan keterampilan waktu yang ada untuk memberikan
perawatan dan perbaikan sepeda motor, pemahaman konsep khususnya pada
menurut Bimbaga Islam, menyatakan siswa kelas X belum dapat terpenuhi.
bahwa : Pendidikan keterampilan Dengan alokasi waktu tersebut
perbaikan dan perawatan sepeda motor pembelajaran sudah tidak lagi efisien
pada madrasah aliyah adalah untuk dan efektif karena materi pembelajaran
memberikan bekal pengetahuan dan tidak tuntas, pembelajaran tidak menarik
keterampilan bagi tamatan di bidang karena cenderung monoton dan
perbaikan dan perawatan sepeda motor, menggunakan buku cetak yang
agar mampu berperan serta pada jumlahnya terbatas.
pembangunan serta dapat Demikian juga dengan keterbatasan bahan
mengembangkan keterampilan yang ajar berupa buku belum dapat mengatasi
diperolehnya ketingkat keterampilan kekurangan waktu. Kekurangan sumber
lanjutan ( Dirjen Bimbaga Islam, bahan ajar terutama buku dan modul di
Kurikulum Program Keterampilan sekolah termasuk satu hal penyebab
Pada MA, 1997 : 4) pembelajaran kurang maksimal, karena
buku dan modul merupakan sumber
Secara umum penyelenggaraan program
informasi dan pengetahuan bagi siswa
keterampilan di MAN 2 Tanjungkarang
dalam memahami teori, konsep, dan
masih banyak mengalami kendala,
aturan standar dalam melayani sepeda
termasuk dalam hal ini
motor.
penyelenggaraan program
keterampimlan perbaikan dan perawatan Selain itu bahan praktek yang kurang
sepeda motor. Kendala ini dapat dilihat jumlahnya sehingga tidak sebanding
diantaranya terbatasnya alokasi waktu dengan jumlah peserta. Demikian juga
sehingga tidak sesuai dengan banyaknya dengan tenaga instruktur yang sangat
materi dan kemampuan yang harus minim termasuk hal yang menjadi kendala
dicapai oleh siswa. Pembelajaran untuk mengantarkan siswa dalam
keterampilan sepeda motor di MAN 2 memahami dan mengusai konsep pada
Tanjungkarang hanya 2 x 45 menit materi dari sistem mesin sepeda motor
dalam seminggu sehingga materi tidak secara menyeluruh. Unsur lain adalah
workshop yang tidak memiliki tenaga dioperasikan, mudah diperoleh, mudah
teknisi sehingga beban kerja insrtuktur diubah atau di update dan mudah
menjadi bertambah. Semua permasalahan dikombinasikan dengan program lain
di atas secara langsung atau tidak serta support dengan semua windows.
langsung akan berpengaruh pada prestasi
belajar siswa. Pengertian Bahan Ajar
Ada beberapa pengertian bahan ajar
Berdasarkan penelitian pendahuluan dari seperti yang disebutkan dalam National
sebaran angket kepada kelas X Center for Vocational Education
sebanyak 20 orang siswa diperoleh hasil Research Ltd/National Center for
bahwa sebagian besar siswa masih Competency Based Training dalam
memiliki kesulitan dalam pembelajaran Abdul Majid (2007:174) adalah sebagai
keterampilan sepeda motor dan masalah berikut :
waktu yang tersedia yang dirasakan 1. Bahan ajar adalah segal
masih kurang dan merasa perlu bentuk bahan yang digunakan oleh
guru/instruktur dalam
tambahan jam tatap muka. Siswa
melaksanakan kegiatan belajar
memandang bahwa keadaan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
yang sangat terbatas sekarang tidak bisa dimaksud bias berupa bahan tertulis
mengatasi kesulitan mereka. atau bahan tidak tertulis.
2. Bahan ajar merupakan informasi
Hal yang mungkin dapat dilakukan oleh , alat dan/atau teks yang diperlukan
instruktur adalah dengan membuat oleh guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi
inovasi bahan ajar interaktif berbasis
pembelajaran.
komputer berupa modul interaktif. 3. Bahan ajar adalah seperangkat
Pengembangan ini diharapkan dapat materi yang disusun secara
mengatasi kendala-kendala di atas sistematis baik tertulis maupun
tidak sehingga tercipta
terutama pada masalah waktu. Modul
lingkungan/suasana yang
interaktif memungkinkan siswa untuk memungkinkan siswa untuk belajar.
belajar mandiri dengan memamfaatkan Berdasarkan kutipan di atas dapat
sarana komputer pribadi dan lab dipahami bahwa bahan ajar merupakan
komputer MAN 2 Tanjugkarang. seperangkat materi yang disusun secara
Pengembangan bahan ajar yang di sistematis baik tertulis maupun tidak
lakukan pada penelitian ini adalah sehingga tercipta lingkungan/suasana
pengembangan bahan ajar interaktif yang memungkinkan siswa untuk
dengan macromedia flash sebagai dasar belajar. Sedangkan Dikmenjur dalam
utamanya dengan alasan mudah websitenya http://www.dikmenum.go.id
³%DKDQ DMDU PHUXSDNDQ VHSHUDQJNDW Berdasarkan beberapa pendapat di atas,
materi/substansi pembelajaran (teaching dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
material) yang disusun secara sistematis, adalah seperangkat materi pelajaran
menampilkan sosok utuh dari yang disusun secara sistimatis dan utuh
kompetensi yang akan dikuasai siswa sehingga tercipta pembelajaran yang
GDODP NHJLDWDQ SHPEHODMDUDQ´ mudah, menyenangkan dan menarik
Kemudian, Wright (1987), dalam Agus yang memungkinkan siswa untuk belajar
Trianto (2005:9) menambahkan bahwa dan tercapainya tujuan kurikulum.
bahan ajar dapat membantu ketercapaian
Pengertian Modul Interaktif
tujuan silabus, dan membantu peran
Perkembangan dan pemamfaatkan
guru dan siswa dalam proses belajar-
kemajuan ICT khususnya pada
mengajar.
penggunaan teknologi komputer,
pembuatan bahan ajar dapat dibuat
Masih menurut Agus Trianto, (2005:8)
menjadi program interaktif karena
bahwa bahan ajar merupakan unsur
gambar dan pesan dapat ditampilkan
penting dari kurikulum. Jika silabus
melalui tombol komputer (Miarso, 2009
ditentukan arah dan tujuan suatu isi dan
: 490). Sedang menurut Pradirawilaga
pengalaman belajar bahasa sebagai
dkk (1994 : 42) Keunggulan
kerangka, maka bahan ajar merupakan
pembelajaran berbasis komputer adalah
daging yang mengisi kerangka tersebut.
dapat bersifat tutorial dimana
Bahan ajar harus memuat secara utuh
pembelajaran dapat diberikan latihan
dari kompetensi yang akan dikuasai
dan pengulangan, permainan dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
simulasi. Dari keterangan di atas dapat
dipahami bahwa bahan ajar cetak dapat
Peran bahan ajar dalam pembelajaran
dikembangkan menjadi program
menurut Cunningsworth, (1995 : 7)
interaktif termasuk membuat modul
adalah untuk penyajian bahan belajar,
interaktif berbasis komputer. Dikatakan
sumber kegiatan bagi siswa untuk
interaktif karena pengguna akan
berlatih berkomunikasi secara interaktif,
mengalami interaksi dan bersikap aktif
rujukan informasi kebahasaan, sumber
misal aktif memperhatikan gambar,
stimulan, gagasan suatu kegiatan kelas,
memperhatikan tulisan yang bervariasi
silabus, dan bantuan bagi guru yang
warna atau bergerak, suara, animasi
kurang berpengalaman untuk
bahkan video dan film.
menumbuhkan keparcayaan diri .
Membuat modul interaktif dapat dibuat alternatif bahan ajar atau modul yang
dengan menggunakan salah satu memungkinkan mengatasinya, antara
program shoftware atau gabungan lain dengan mengunankan Video
beberapa shofware komputer seperti program dan Modul Multimedia
microsoft power point, authorware, Interaktif.
micromedia captive, macromedia flash,
cool audition, photo shop, movi maker Dari uaraian di atas dapat dipahami
dan lain-lain. Modul yang dihasilkan bahwa modul multimedia interaktif
berupa teks, gambar, suara dan bahkan adalah modul yang dikembangkan dan
bisa digabungkan dengan video, film dilengkapi dengan beberapa hasil dari
dan dilengkapi tombol-tombol interaktif, program shofware sehingga modul
dan evaluasi interaktif. Modul ini dapat menjadi interaktif. Sesuai dengan
diakses dengan menggunakan komputer, pendapat di atas maka modul interaktif
dapat dikopi melalui flash disc, cd dan yang dimaksud pada penelitian ini
eksternal memory. Modul interaktif adalah modul yang berbasis komputer
akan membuat pembelajaran menjadi dengan menggunakan macromedia flash
lebih aktif, simpel, mudah, indah dan sebagai tampilan utama yang memuat
menyenangkan. Bahkan pembelajaran teks, gambar, suara, animasi, video dan
dapat dilakukan dengan menembus film sesuai dengan kebutuhan serta
ruang dan waktu. Dengan demikian dilengkapi dengan tombol-tombol
modul interaktif bisa menjadi ekonomis interaktif.
dan praktis. Rambu-rambu Pembuatan Modul
bahan ajar atau modul yang disusun yang diharapkan sesuai dengan tingkat
secara rinci dan kegiatan dan latihan e. Respon Pembelajaran dan Penguatan
tujuan. individual.
360 menit
Efisiensi Pembelajaran = Sesuai hasil rekapitulasi angket pada uji
210 menit
coba kelompok besar diperoleh data
= 1,714 menit
secara keseluruhan daya tarik program
Berdasarkan perhitungan diatas, modul interaktif adalah 80,28%
efisiensi produk berkenaan dengan responden menyatakan baik sekali dan
waktu belajar, produk ini dikatakan selebihnya menjawab 19, 55%
efisien untuk belajar, dengan hasil 1,714 memberikan penilaian baik serta 0,17%
menit. Analisisnya adalah jika waktu mennyatakan cukup. Hasil ini bila
yang dipergunakan lebih kecil dari dirinci berdasarkan aspek dari daya tarik
waktu yang diperlukan, maka rasionya program maka diperoleh data yaitu pada
lebih besar dari 1, artinya pembelajaran aspek kemenarikan program 79,86%
berhasil lebih cepat. responden menyatakan baik sekali dan
19,44% responden menyatakan baik.
3. Daya Tarik Aspek ini terdiri dari segi kemenarikan
Untuk mengetahui daya tarik pada gambar pembuka dengan 79,17%
program modul interaktif ini maka pada responden menyatakan baik sekali dan
kelas eksperimen yang menjadi 20,83% menyatakan baik, aspek
responden dibagikan angket. Angket penggunaan warna 70,83%
yang disebarkan ini mengacu pada respondenmenyatakan baik sekali dan
pendapat yang dikemukakan reigeluth 29,17% menyatakan baik. Dari segi
(2009:77) tentang kriteria daya tarik tingkat keterbacaan teks pada program
yaitu sejauh mana siswa menikmati 83,33% responden menyatakan baik
instruksi dan seberapa besar dapat sekali dan 16,67% menyatakan baik dan
4,17% menyatakan cukup . Pada segi menyatakan baik. Fungsi gambar
penggunaan video yang disajikan membantu pemahaman tentang materi
memperjelas isi pesan 79,17% 67,67% responden memberikan
memberikan penilaian baik sekali dan penilaian baik sekali dan 33,33%
20,83% menyatakan baik. menyatakan baik. Selanjutnya
pernyataan modul interaktif
Pada espek interaktivitas 93,75% memudahkan pengguna belajar secara
responden menyatakan fasilitas yang ada mandiri 91,67% responden memberikan
pada modul interaktif membantu penilaian baik sekali dan 8,33%
pengguna berinteraksi denga menyatakan baik, sedang pada aspek
memberikan penelaian baik sekali pernyataan modul interaktif
sementara 6,25% menyatakan baik. menumbuhkan motivasi untuk terus
Adapun total penilaian aspek mengulang untuk mendapatkan hasil
kemudahan penggunaan program, optimal, 87,50% responden memberikan
75,00% responden memberikan penilaian baik sekali dan selebihnya
penilaian baik sekali dan sisanya 12,50% yang menyatakan baik.
25,00% respon memberikan penilaian
baik. Pada segi kemudahan navigasi/ Simpulan
penilaian baik sekali dan 29,17% 2) Produk bahan ajar yang dihasilkan
menyatakan baik dan 4,17% yang
berupa program modul interaktif
menyatakan cukup.
yang berisi tentang konsep dasar