T1 - 292012097 - Bab Ii
T1 - 292012097 - Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang artinya berhasil,
tepat atau manjur. Efektivitas menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu
usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Menurut Sambasalim
dalam Vivian (2012:1) dituliskan bahwa pembelajaran yang efektif apabila dalam
proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa
senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana/fasilitas
memadai, materi dan metode affordable yang artinya terjangkau sesuai dengan
kemampuan peserta didik maupun tenaga pendidik atau profesional. Tinjauan
yang utama efektivitas pembelajaran adalah pada outputnya, yaitu pada
kompetensi siswa. Efektivitas bisa dicapai apabila semua komponen yang ada
pada sistem pembelajaran berfungsi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. Adapun komponen-komponen yang pada sistem pembelajaran
meliputi tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran,
pendekatan dan metode, media dan alat, sumber belajar, evaluasi.
Soesasmito dalam Vivian (2012:1) memaparkan bahwa guru yang efektif
adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat
secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi waktu belajar akademis
yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa,
negatif dan hukuman.
Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan dari seorang
guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode dan
model pembelajaran tertentu untuk mencapai tujuan yang bersifat pengajaran atau
mengandung pelajaran.
2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang
mengutamakan di bentuknya kelompok-kelompok. Setiap siswa dalam kelompok
mempunyai kriteria yang berbeda-beda dalam tingkat berfikirnya. Ada yang
8
9
1. Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian
kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan
ceramah dan diskusi yang dipimpin guru. Disamping itu, guru juga
menyampaikan tugas, tujuan, atau kegiatan yang harus dilakukan
siswa, dan memberikan motivasi. Pada saat penyajian kelas ini siswa
harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang
disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik
dari pada saat kerja kelompok dan pada saat game/turnamen karena
skor game akan menentukan skor kelompok.
2. Belajar kelompok (tim)
Guru membagi siswa dalam kelompok kecil. Siswa bekerja dalam
kelompok yang terdiri atas 4-6 orang anggotanya heterogen. Dengan
adanya heterogenitas antar kelompok, diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan kurang
dan menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan
tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa belajar secara kompetitif
sangat menyenangkan. Pada saat pembelajaran, fungsi kelompok
adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja
dengan baik dan optimal pada saat game/turnamen. Setelah guru
menginformasikan materi dan tujuan pembelajaran, kelompok
berdiskusi dengan menggunakan modul. Dalam kelompok terjadi
diskusi untuk memecahkan bersama, saling memberikan jawaban dan
mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
Penataan ruang kelas diatur sedemikian rupa sehingga proses
pembelajran dapat berlangsung dengan baik.
3. Persiapan permaianan atau pertandingan
Guru mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan materi. Kemudian guru memepersiapkan alat-alat untuk
permaianan, yaitu : kartu permainan yang dilengkapi dengan nomor,
12
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru :
a. Menyampaikan peserta didik secara praktis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
b. Mengajukan pertanyan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegaiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik atau tema materi yang akan dipelajari dan
14
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan ini, guru :
1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta
didik.
2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber
3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
penglaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
a) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang mengalami kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar
b) Membantu menyelesaikan masalah
c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekkan hasil eksplorasi
d) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
e) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang dan
belum berpartisipatif aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan ini, guru :
a. Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat
rangkuman atau simpulan pelajaran
b. Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogam
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remidi, progam pengayaan, layanan konseling, dan atau memberikan
tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik
e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada peraturan berikutnya
16
1. Kegiatan awal
1.1 Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran yang akan
dilakukan
1.2 Melakukan apersepsi dari pembelajaran sebelumnya
1.3 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi
a. Guru melakukan presentasi kelas dengan menyampaikan materi
pelajaran
b. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5
siswa yang anggotanya heterogen berdasarkan kemampuan
akdemiknya (Tim)
c. Guru meminta siswa melakukan diskusi dalam kelompok untuk
memperdalam materi dalam mempersiapkan permainan
17
a. Penyajian Kelas
Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian
kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan
dan latihan terbimbing.
21
b. Kegiatan Kelompok
Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan
saling membantu sesama anggota kelompok untuk memahami bahan
pelajaran dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
c. Kuis (Quizzez)
Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk
mengetahui keberhasilan siswa setelah belajar kelompok. Hasil tes
digunakan sebagai hasil perkembangan individu dan disumbangkan
sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.
d. Skor kemajuan (perkembangan) individual
Skor kemajuan individual ini tidak berdasarkan pada skor mutlak
siswa, tetapi berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang
melampaui rata-rata skor siswa yang lalu.
e. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok adalah pemberian predikat pada masing-
masing kelompok. Predikat ini diperoleh dengan melihat skor
kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan
mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga
diperoleh skor rata-rata kelompok.
f. Kesimpulan.
2.1.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Student Team Achievement
Divisions (STAD)
alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ia juga mengatakan secara spesifik bahwa
hasil belajar adalah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu
kapabilitas (kemampuan) yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan
dalam bentuk tujuan (khusus) perilaku (unjuk kerja).
Hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang itu
melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui
belajar. Namun Bundu (2006:19) hasil belajar sains adalah segenap perubahan
tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam bidang sains atau IPA. Hasil belajar
biasanya dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari satu tes hasil belajar yang
diadakan setelah selesai mengikuti suatu progam pembelajaran.
Bertolak dari pengertian di atas maka hasil belajar yang dimaksudkan
adalah hasil belajar IPA atau suatu proses perubahan dalam tingkah laku,
perubahan yang terjadi melalui latihan-latihan dan pengalaman, perubahan yang
terjadi menyangkut beberapa aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti
perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, ataupun sikap pada pembelajaran IPA.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku
secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
yang ingin dicapai oleh siswa, karena motivasi dan tujuan merupakan
bagian penting dari proses belajar agar mendapatkan hasil yang
diinginkan.
2. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran yang hendak dituju oleh
proses pembelajaran. Dalam setiap kegiatan sepatutnya mempunyai
tujuan. karena tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai, atau
sebagai gambaran tentang hasil akhir dari sesuatu kegiatan. Dengan
mempunyai gambaran jelas tentang hasil yang hendak dicapai itu dapatlah
diupayakan berbagai kegiatan ataupun perangkat untuk mencapainya.
3. Situasi yang mempengaruhi proses belajar
Faktor situasi atau keadaan yang mempengaruhi proses belajar pada siswa
berkaitan dengan diri siswa sendiri, keadaan belajar, proses belajar, guru
yang memberi pelajaran, temanbelajar dan bergaul, serta progam belajar
yang ditempuh merupakan faktor yang mempunyaipertalian erat satu
dengan yang lainnya. Itu semua meruapakan komponen keadaan (situasi)
belajar yang menjadi salah satu faktor penting dalam belajar.
siswa seperti kondisi udara, alat-alat belajar, kurikulum sekolah, buku panduan
metode dan model pengajaran dan kondisi perkembangan peserta didik. Dalam
penelitian ini terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
khususnya IPA penelitian memutuskan untuk melihat model pembelajaran sebagai
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran yang berbeda dengan biasanya.
Telah kita ketahui bahwa beberapa ahli pada zaman dahulu hingga sekarang
menyatakan bahwa pengertian Ilmu Pengetahuan Alam sering disingkat dengan
kata “IPA” atau yang saat ini sering kita dengar dengan istilah Sains. Pendidikan
IPA hendaknya membiasakan anak didik untuk menggunakan metode ilmiah
dalam mempelajari IPA dan mampu mengaplikasikannya dalam bersikap ilmiah
di kehidupan sehari-hari.
Pengertian IPA sendiri menurut Wonorahadjo (2010:13) adalah sekumpulan
pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu. Ilmu pengetahuan alam
merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris yaitu natural science yang
artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Menurut Powler dalam Samatowa (2010:3)
IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang
sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari
hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur).
Menurut Wisudawati (2013 : 23) ada 3 istilah yang terlibat dalam pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA yaitu, “ilmu”, “pengetahuan”, dan “alam”.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Banyak sekali
pengetahuan yang dimiliki manusia, pengetahuan tentang agama, pendidikan,
kesehatan, ekonomi, politik, sosial, dan alam sekitar adalah contoh pengetahuan
yang dimiliki manusia. Pengetahuan alam berarti pengetahuan tentang alam
semesta beserta isinya. Ilmu adalah pengetahuan yang ilmiah, pengetahuan yang
diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dua sifat utama
ilmu adalah rasional masuk akal, logis, atau dapat diterima akal sehat, dan
objektif. Artinya sesuai objeknya, sesuai dengan kenyataannya atau sesuai dengan
30
pengamatan. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini.
(Sukarno dalam Wisudawati 2013 : 23).
Pendidikan IPA di sekolah dasar hendaknya membuka kesempatan untuk
memupuk rasa ingin tahu peserta didik secara alamiah. Hal seperti ini mampu
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari
jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Oleh
karena itu, proses pembelajaran IPA perlu dilaksanakan dengan multi strategi,
multi metode, dan bahkan multi media dalam rangka mencapai tujuan pe,belajaran
IPA.
Pre-test Pre-test
Post-test Post-test
Hasil Belajar