Anda di halaman 1dari 23

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Harga Pokok Menurut Perusahaan

Harga pokok masing-masing produk dihitung oleh Citra Rasa dengan memperhitungkan
biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi yaitu biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
1. Standar Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong

Citra Rasa memiliki standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi setiap produknya. Standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong
ditentukan oleh Citra Rasa berdasarkan pengalaman proses produksi selama ini.
Proses produksi yang dilakukan dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan akan
menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan
demikian bagian produksi harus mengikuti standar yang telah ditetapkan pada saat
melakukan proses produksi. Berikut standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong
untuk masing-masing produk:
a. Keripik Belut

Standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong keripik belut pada volume produksi
44 kg dapat dilihat pada tabel 5.1.

53

Tabel 5.1 Standar Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong Keripik Belut Pada Volume
Produksi 44 kg
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Belut segar 50 kg Rp39.000 Rp1.950.000
Tepung beras giling 29 kg 9.000 261.000
Tepung beras Rosebrand 5 kg 12.000 60.000
Minyak goreng 1,5 karton 410.000 615.000
Bumbu 1,5 kg 23.000 34.500
Bawang putih 1,5 kg 20.000 30.000
Telur 0,6 kg 19.000 11.400
Penyedap rasa 8 bks 500 4.000
Daun jeruk 0,25 kg 16.000 4.000
Kardus peniris 4 buah 15.000 60.000
Kayu bakar 10 ikat 7.000 70.000
Plastik 220 lbr 600 132.000
Stiker 220 lbr 200 44.000
Total Rp3.275.900
Sumber: Citra Rasa

b. Keripik Wader
Standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong keripik wader pada volume produksi
48 kg dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Standar Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong Keripik Wader Pada Volume
Produksi 48 kg
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Wader segar 75 kg Rp25,000 Rp1,875,000
Tepung beras giling 15 kg 9,000 135,000
Tepung beras Rosebrand 25 kg 12,000 300,000
Minyak goreng 1 karton 410,000 410,000
Bumbu 0,65 kg 23,000 14,950
Bawang putih 0,6 kg 20,000 12,000
Jahe 1 kg 15,000 15,000
Telur 0,5 kg 19,000 9,500
Kardus peniris 3 buah 15,000 45,000
Kayu bakar 15 ikat 7,000 105,000
Plastik 240 lbr 600 144,000
Stiker 240 lbr 200 48,000
Total Rp3,113,450

c. Keripik Bayam

Standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong keripik bayam pada volume produksi
96 kg dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Standar Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong Keripik Bayam Pada Volume
Produksi 96 Kg
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Bayam segar 20 kg Rp4.000 Rp80.000
Tepung beras giling 110 kg 9.000 990.000
Minyak goreng 2,5 karton 410.000 1.025.000
Bumbu 3,6 kg 23.000 82.800
Telur 1 kg 19.000 19.000
Kardus peniris 5 buah 15.000 75.000
Kayu bakar 10 ikat 7.000 70.000
Plastik 480 lbr 600 288.000
Stiker 480 lbr 200 96.000
Total Rp2.725.800
Sumber: Citra Rasa

d. Keripik Jamur Kuping

Standar pemakaian bahan baku dan bahan penolong keripik jamur kuping pada volume
produksi 8 kg dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Standar Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong Keripik Jamur Kuping Pada
Volume Produksi 8 Kg
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Jamur kuping kering 1 kg Rp85.000 Rp85.000
Tepung beras giling 12 kg 9.000 108.000
Minyak goreng 0,5 karton 410.000 205.000
Bumbu 0,45 kg 23.000 10.350
Telur 0,2 kg 19.000 3.800
Kardus peniris 1 buah 15.000 15.000
Kayu bakar 5 ikat 7.000 35.000
Plastik 40 lbr 600 24.000
Stiker 40 lbr 200 8.000
Total Rp494.150

2. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam
pengolahan produk. Biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh Citra Rasa disesuaikan
dengan volume produksi dan disesuaikan juga dengan standar yang sudah ditetapkan.
a. Keripik Belut

Bahan baku keripik belut adalah belut segar, tepung beras giling, dan tepung beras
Rosebrand. Rincian pemakaian bahan baku keripik belut pada volume produksi 440 kg
selama Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Pemakaian Bahan Baku Keripik Belut Pada Volume Produksi 440 Kg Selama
Februari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Belut segar 500 kg Rp39.000 Rp19.500.000
Tepung beras giling 290 kg 9.000 2.610.000
Tepung beras Rosebrand 50 kg 12.000 600.000
Total Rp22.710.000

b. Keripik Wader

Bahan baku keripik wader adalah wader segar, tepung beras giling, dan tepung beras
Rosebrand. Rincian pemakaian bahan baku keripik waderpada volume produksi 384 kg
selama Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.6.

Tabel 5.6 Pemakaian Bahan Baku Keripik Wader Pada Volume Produksi 384 Kg Selama
Februari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Wader segar 600 kg Rp25.000 Rp15.000.000
Tepung beras giling 120 kg 9.000 1.080.000
Tepung beras Rosebrand 200 kg 12.000 2.400.000
Total Rp18.480.000

c. Keripik Bayam

Bahan baku keripik bayam adalah bayam dan tepung beras giling. Rincian pemakaian
bahan baku keripik bayam pada volume produksi 96 kg selama Februari 2018 dijelaskan
pada tabel 5.7.
Tabel 5.7 Pemakaian Bahan Baku Keripik Bayam Pada Volume Produksi 96 Kg Selama
Februari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Bayam segar 20 kg Rp4.000 Rp80.000
Tepung beras giling 110 kg 9.000 990.000
Total Rp1.070.000

d. Keripik Jamur Kuping

Bahan baku keripik jamur kuping adalah jamur kuping kering dan tepung beras giling.
Rincian pemakaian bahan baku keripik jamur kupingpada volume produksi 8 kg selama
Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.8.
Tabel 5.8 Pemakaian Bahan Baku Keripik Jamur Kuping Pada Volume Produksi 8 Kg
Selama Februari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Jamur kuping kering 1 kg Rp85.000 Rp85.000
Tepung beras giling 12 kg 9.000 108.000
Total Rp193.000

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik
yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu
yang dihasilkan perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung terdiri dari biaya untuk
sortir dan goreng serta biaya untuk pengemasan. Besarnya kedua biaya tersebut
dihitung per produksi.
a. Keripik Belut

Besarnya biaya sortir dan goreng untuk keripik belut adalah


Rp40.000/orang/produksi. Besarnya biaya pengemasan untuk keripik belut adalah
Rp44.000/orang/produksi. Selama bulan Februari 2018 tercatat 10 kali produksi
keripik belut dengan volume produksi masing-masing 44 kg. Rincian biaya tenaga
kerja langsung keripik belut selama Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.9.
Table 5.9 Biaya Tenaga Kerja Langsung Keripik Belut Selama Februari 2018
No. Nama Bagian Upah per Produksi Total Biaya
1 Sasmiati Sortir&Goreng Rp40.000 Rp400.000
Pengemasan 44.000 440.000
2 Ina Fitria Sortir&Goreng 40.000 400.000
Pengemasan 44.000 440.000
3 Suryatin Sortir&Goreng 40.000 400.000
Pengemasan 44.000 440.000
Total Rp252.000 Rp2.520.000

b. Keripik Wader

Besarnya biaya sortir dan goreng untuk keripik wader adalah


Rp20.000/orang/produksi. Besarnya biaya pengemasan untuk keripik wader adalah
Rp48.000/orang/produksi. Selama bulan Februari 2018

tercatat 8 kali produksi keripik wader dengan volume produksi masing-masing 48 kg.
Rincian biaya tenaga kerja langsung keripik wader selama Februari 2018 dijelaskan
pada tabel 5.10.
Table 5.10 Biaya Tenaga Kerja Langsung Keripik Wader Selama Februari 2018
No. Nama Bagian Upah per Produksi Total Biaya
1 Sasmiati Sortir&Goreng Rp20.000 Rp160.000
Pengemasan 48.000 384.000
2 Ina Fitria Sortir&Goreng 20.000 160.000
Pengemasan 48.000 384.000
3 Suryatin Sortir&Goreng 20.000 160.000
Pengemasan 48.000 384.000
Total Rp204.000 Rp1.632.000

c. Keripik Bayam

Besarnya biaya sortir dan goreng untuk keripik bayam adalah


Rp20.000/orang/produksi. Besarnya biaya pengemasan untuk keripik bayam adalah
Rp96.000/orang/produksi. Selama bulan Februari 2018 tercatat 1 kali produksi
keripik bayam dengan volume produksi 96 kg. Rincian biaya tenaga kerja langsung
keripik bayam selama Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.11.
Table 5.11 Biaya Tenaga Kerja Langsung Keripik Bayam Selama Februari 2018
No. Nama Bagian Upah per Produksi Total Biaya
1 Sasmiati Sortir&Goreng Rp20.000 Rp20.000
Pengemasan 96.000 96.000
2 Ina Fitria Sortir&Goreng 20.000 20.000
Pengemasan 96.000 96.000
3 Suryatin Sortir&Goreng 20.000 20.000
Pengemasan 96.000 96.000
Total Rp348.000 Rp348.000

d. Keripik Jamur Kuping

Besarnya biaya sortir dan goreng untuk keripik jamur kuping adalah
Rp15.000/orang/produksi. Besarnya biaya pengemasan untuk keripik jamur kuping
adalah Rp8.000/orang/produksi. Selama bulan Februari 2018 tercatat 1 kali produksi
keripik jamur kuping dengan volume produksi 8 kg. Rincian biaya tenaga kerja
langsung keripik jamur kuping selama Februari 2018 dijelaskan pada tabel 5.12.
Table 5.12 Biaya Tenaga Kerja Langsung Keripik Jamur Kuping Selama Februari 2018
No. Nama Bagian Upah per Produksi Total Biaya
1 Sasmiati Sortir&Goreng Rp15.000 Rp15.000
Pengemasan 8.000 8.000
2 Ina Fitria Sortir&Goreng 15.000 15.000
Pengemasan 8.000 8.000
3 Suryatin Sortir&Goreng 15.000 15.000
Pengemasan 8.000 8.000
Total Rp69.000 Rp69.000

4. Biaya Overhead Pabrik

a. Biaya Bahan Penolong

1) Keripik Belut

Rincian pemakaian bahan penolong keripik belutpada volume produksi 440 kg selama
Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.13.

Tabel 5.13 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Belut Pada Volume Produksi 440 Kg
Selama Januari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 15 karton 410.000 6.150.000
Bumbu 15 kg 23.000 345.000
Bawang putih 15 kg 20.000 300.000
Telur 6 kg 18.000 108.000
Penyedap rasa 80 bks 500 40.000
Daun jeruk 2,5 kg 16.000 40.000
Kayu bakar 100 ikat 7.000 700.000
Kardus peniris 40 buah 15.000 600.000
Plastik 2200 lbr 600 1.320.000
Stiker 2200 lbr 200 440.000
Total 10.043.000

2) Keripik Wader

Rincian pemakaian bahan penolong keripik waderpada volume produksi 384 kg selama
Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.14.
Tabel 5.14 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Wader Pada Volume Produksi 384 Kg
Selama Januari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 8 karton 410.000 3.280.000
Bumbu 5,2 kg 23.000 119.600
Bawang putih 4,8 kg 20.000 96.000
Jahe dan Kencur 8 kg 15.000 120.000
Telur 4 kg 18.000 72.000
Kayu bakar 120 ikat 7.000 840.000
Kardus peniris 24 buah 15.000 360.000
Plastik 1920 lbr 600 1.152.000
Stiker 1920 lbr 200 384.000
Total 6.423.600

3) Keripik Bayam

Rincian pemakaian bahan penolong keripik bayampada volume produksi 96 kg selama


Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.15.

Tabel 5.15 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Bayam Pada Volume Produksi 96 Kg Selama
Januari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 2,5 karton 410.000 1.025.000
Bumbu 3,6 kg 23.000 82.800
Telur 1 kg 18.000 18.000
Kayu bakar 10 ikat 7.000 70.000
Kardus peniris 5 buah 15.000 75.000
Plastik 480 lbr 600 288.000
Stiker 480 lbr 200 96.000
Total 1.654.800

4) Keripik Jamur Kuping

Rincian pemakaian bahan penolong keripik jamur kupingpada volume produksi 8 kg


selama Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.16.
Tabel 5.16 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Jamur Kuping Pada Volume Produksi 8 Kg
Selama Januari 2018
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 0,5 karton 410.000 205.000
Bumbu 0,45 kg 23.000 10.350
Telur 0,2 kg 18.000 3.600
Kayu bakar 5 ikat 7.000 35.000
Kardus peniris 1 buah 15.000 15.000
Plastik 40 lbr 600 24.000
Stiker 40 lbr 200 8.000
Total 300.950

b. Biaya Tidak Langsung Lainnya

Biaya tidak langsung lainnya dialokasikan berdasarkan jam kerja langsung yang
digunakan untuk memproduksi masing-masing produk.

Alokasi biaya untuk masing-masing produk berdasarkan jam tenaga kerja langsung
dapat dilihat pada tabel 5.17.
Table 5.17 Alokasi Biaya Untuk Masing-masing Produk Berdasarkan Jam Tenaga Kerja
Langsung
Produk Jumlah Jam Tenaga Kerja Langsung Alokasi Biaya
Keripik Belut 70 jam 50%
Keripik Wader 56 jam 40%
Keripik Bayam 7 jam 5%
Keripik Jamur Kuping 7 jam 5%
Total 140 jam 100%

Rincian perhitungan biaya tidak langsung lainnya untuk masing- masing produk selama
Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.18.
Tabel 5.18 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Lainnya Masing-Masing Produk Selama
Januari 2018

Jenis biaya
Total biaya Biaya dibebankan

Keripik Belut (50%)


Keripik Wader (40%)
Keripik Bayam (5%) Keripik Jamur
Kuping (5%)
Biaya TKTL
4.200.000 Rp2.100,000 Rp1.680.000 Rp210.000 Rp210.000
Biaya
telepon
250.000
125.000
100.000
12.500
12.500
Biaya listrik
dan air
250.000
125.000
100000
12.500
12.500
Biaya
transportasi
250.000
125.000
100.000 12.500
12.500
Biaya alat tulis kantor
30.000
15.000
12.000
1.500
1.500
Biaya
penyusutan gedung
337.500
168.750
135.000
16.875
16.875
Biaya
penyusutan alat produksi
165.000
82.500
66.000
8.250
8.250
Total 5.482.500 Rp2.741.250 Rp2.193.000 Rp274.125 Rp274.125

c. Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

Dasar pengalokasian biaya overhead pabrik adalah jam tenaga kerja langsung.
Berdasarkan data biaya bahan penolong dan biaya tidak langsung lainnya selama
Januari 2018, perhitungan biaya overhead pabrik dibebankan untuk Februari 2018
dapat dilihat pada tabel 5.19.
Tabel 5.19 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Februari 2018
Keterangan Jenis Produk Keripik
Belut Wader Bayam Jamur
Biaya Bahan Penolong 10.043.000 6.423.600 1.654.800 300.950
Biaya Tidak Langsung Lainnya 2.741.250 2.193.000 274.125 274.125
Total BOP 12.784.250 8.616.600 1.928.925 575.075
Estimasi Jam TKL 80 64 8 8
Tarif BOP 159.803 134.634 241.116 71.884
Jam TKL Aktual 70 56 7 7
BOP dibebankan 11.186.219 7.539.525 1.687.809 503.191

Berdasarkan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik dibebankan yang sudah dihitung di atas, diperoleh biaya produksi untuk
masing-masing produk selama Februari 2018 yang dirangkum dalam tabel 5.20.
Tabel 5.20 Perhitungan Biaya Produksi Masing-Masing Produk Selama Februari 2018
Komponen Harga Pokok Produksi Jenis Produk Keripik
Belut Wader Bayam Jamur Kuping
Biaya Bahan Baku 22.710.000 18.480.000 1.070.000 193.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.520.000 1.632.000 348.000 69.000
Biaya Overhead Pabrik
Dibebankan 11.186.219 7.539.525 1.687.809 503.191
Total Harga Pokok Produksi 36.416.219 27.651.525 3.105.809 765.191
Kg yang Diproduksi 440 384 96 8
Harga Pokok Produksi/Kg 82.764 72.009 32.352 95.649

B. Penerapan Target Costing

Dalam menerapkan target costing untuk menghitung harga pokok produksi, terdapat
serangkaian tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan
oleh penulis pada penjelasan di bawah ini.
1. Menentukan Harga Pasar Kompetitif

Penulis mengumpulkan informasi harga jualproduk yang samadari produsen lain yang
beredar di pasar. Harga pasar yang paling kompetitif akan menjadi taksiran harga
jual. Berikut informasi harga jual produk pesaing untuk masing-masing produk:
a. Keripik Belut

Citra Rasa menjual keripik belut dengan harga Rp105.000/kg. Daftar perbandingan
harga keripik belut Citra Rasa dengan harga pesaingdirangkum dalam tabel 5.21.
Tabel 5.21 Perbandingan Harga Keripik Belut Citra Rasa dan Pesaing
No. Nama Pesaing Harga per kg (Rp)
1 Keripik Belut Intan 110.000
2 Keripik Belut Rejeki Baru 100.000
3 Keripik Belut Mbok Pon 120.000
4 Keripik Belut Rizky Sari 130.000
5 Keripik Belut Sinar Sawah 120.000
6 Keripik Belut Citra Rasa 105.000

Jika dilihat dari tabel 5.21 dapat diketahui bahwa keripik belut yang diproduksi
oleh “Rejeki Baru” merupakan keripik belut dengan harga jual yang paling
kompetitif.Harga jual keripik belut “Rejeki Baru” adalah Rp100.000,00 per kg. Citra
Rasa dapat menentukan tarksiran

harga jual keripik belut sebesar Rp100.000,00 per kg sesuai dengan harga pesaing
kompetitif.
b. Keripik Wader

Citra Rasa menjual keripik wader dengan harga Rp100.000/kg. Daftar perbandingan
harga keripik wader Citra Rasa dengan harga pesaing dirangkum dalam tabel 5.22.
Tabel 5.22 Perbandingan Harga Keripik Wader Citra Rasa dan Pesaing
No. Nama Pesaing Harga per kg (Rp)
1 Keripik Wader Intan 100.000
2 Keripik Wader Rejeki Baru 90.000
3 Keripik Wader Anik 120.000
4 Keripik Wader Rizky Sari 120.000
5 Keripik Wader Sinar Sawah 120.000
6 Keripik Wader Citra Rasa 100.000

Jika dilihat dari tabel 5.22 dapat diketahui bahwa keripik wader yang diproduksi
oleh “Rejeki Baru” merupakan keripik waderdengan harga jual yang paling
kompetitif.Harga jual keripik wader “Rejeki Baru” adalah Rp90.000,00 per kg. Citra
Rasa dapat menentukan tarksiran harga jual keripik wadersebesar Rp90.000,00 per kg
sesuai dengan harga pesaing kompetitif.
c. Keripik Bayam

Citra Rasa menjual keripik bayam dengan harga Rp50.000/kg. Daftar perbandingan
harga keripik bayam Citra Rasa dengan harga pesaing dirangkum dalam tabel 5.23.

Tabel 5.23Perbandingan Harga Keripik Bayam Citra Rasa dan Pesaing


No. Nama Pesaing Harga per kg (Rp)
1 Keripik Bayam Intan 50.000
2 Keripik Bayam Fajar 50.000
3 Keripik Bayam Rejeki Baru 40.000
4 Keripik Bayam Mbok Pon 40.000
5 Keripik Bayam Sinar Sawah 40.000
6 Keripik Bayam Citra Rasa 50.000

Jika dilihat dari tabel 5.23 dapat diketahui bahwa keripik bayam yang diproduksi
oleh “Rejeki Baru”, “Mbok Pon”, dan “Sinar Sawah” merupakan keripik bayamdengan
harga jual yang paling kompetitif.Harga jual keripik bayam “Rejeki Baru”, “Mbok
Pon”, dan “Sinar Sawah” adalah Rp40.000,00 per kg. Citra Rasa dapat menentukan
tarksiran harga jual keripik bayamsebesar Rp40.000,00 per kg sesuai dengan harga
pesaing kompetitif.
d. Keripik Jamur Kuping

Citra Rasa menjual keripik jamur kuping dengan harga Rp110.000/kg. Daftar
perbandingan harga keripik jamur kuping Citra Rasa dengan harga pesaing dirangkum
dalam tabel 5.24.
Tabel 5.24 Perbandingan Harga Keripik Jamur Kuping Citra Rasa dan Pesaing
No. Nama Pesaing Harga per kg (Rp)
1 Keripik Jamur Kuping Rejeki Baru 110.000
2 Keripik Jamur Kuping Sinar Sawah 105.000
3 Keripik Jamur Kuping Citra Rasa 110.000

Jika dilihat dari tabel 5.24 dapat diketahui bahwa keripik jamur kuping yang
diproduksi oleh “Sinar Sawah” merupakan keripik jamur

kupingdengan harga jual yang paling kompetitif.Harga jual keripik jamur kuping
“Sinar Sawah” adalah Rp105.000,00 per kg. Citra Rasa dapat menentukan tarksiran
harga jual keripik jamur kupingsebesar Rp105.000,00 per kg sesuai dengan harga
pesaing kompetitif.

2. Menentukan Laba yang Diharapkan


Penulis mengumpulkan informasi laba yang diharapkan oleh perusahaan berdasarkan
wawancara dengan pemilik. Informasi laba yang diharapkan akan menjadi salah satu
komponen perhitungan target biaya. Berikut informasi laba yang diharapkan untuk
masing-masing produk:
a. Keripik Belut

Berdasarkan hasil wawancara, pemilik menghendaki untuk menetapkan laba sebesar 20%
dari taksiran harga jual keripik belut. Taksiran harga jual keripik belut adalah
Rp100.000 sehingga besarnya laba yang diharapkan adalah Rp20.000.
b. Keripik Wader

Berdasarkan hasil wawancara, pemilik menghendaki untuk menetapkan laba sebesar 20%
dari taksiran harga jual keripik wader. Taksiran harga jual keripik wader adalah
Rp90.000 sehingga besarnya laba yang diharapkan adalah Rp18.000.
c. Keripik Bayam

Berdasarkan hasil wawancara, pemilik menghendaki untuk menetapkan laba sebesar 20%
dari taksiran harga jual keripik bayam.

Taksiran harga jual keripik bayam adalah Rp40.000 sehingga besarnya laba yang
diharapkan adalah Rp8.000.
d. Keripik Jamur Kuping

Berdasarkan hasil wawancara, pemilik menghendaki untuk menetapkan laba sebesar 10%
dari taksiran harga jual keripik jamur kuping. Taksiran harga jual keripik jamur
kuping adalah Rp105.000 sehingga besarnya laba yang diharapkan adalah Rp10.500.

3. Menghitung Target Costing

Target costing dapat dihitung dengan cara mengurangi taksiran harga jualdengan laba
yang diharapkan. Berikut perhitungan target costing untuk masing-masing produk:
a. Keripik Belut

Taksiran harga jual keripik belut adalah sebesar Rp100.000 dan laba yang diharapkan
adalah sebesar Rp20.000 sehingga target costing dapat dihitung dengan cara:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑎𝑘𝑠i𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝐷iℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝100.000 − 𝑅𝑝20.000

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝80.000

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnyatarget costing untuk keripik


belut adalah Rp80.000. Citra Rasa harus mampu mencapai target costing tersebut jika
ingin mendapatkan laba yang diharapkan.

b. Keripik Wader

Taksiran harga jual keripik wader adalah sebesar Rp90.000 dan laba yang diharapkan
adalah sebesar Rp18.000 sehingga target costing dapat dihitung dengan cara:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑎𝑘𝑠i𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝐷iℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝90.000 − 𝑅𝑝18.000

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝72.000

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnyatarget costing untuk keripik


waderadalah Rp72.000. Citra Rasa harus mampu mencapai target costing tersebut jika
ingin mendapatkan laba yang diharapkan.
c. Keripik Bayam

Taksiran harga jual keripik bayam adalah sebesar Rp40.000 dan laba yang diharapkan
adalah sebesar Rp8.000 sehingga target costing dapat dihitung dengan cara:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑎𝑘𝑠i𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝐷iℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅40.000 − 𝑅𝑝8.000

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝32.000

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnyatarget costing untuk keripik


bayamadalah Rp32.000. Citra Rasa harus mampu mencapai target costing tersebut jika
ingin mendapatkan laba yang diharapkan.

d. Keripik Jamur Kuping

Taksiran harga jual keripik jamur kuping adalah sebesar Rp105.000 dan laba yang
diharapkan adalah sebesar Rp10.500 sehingga target costing dapat dihitung dengan
cara:
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑇𝑎𝑘𝑠i𝑟𝑎𝑛 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎𝐽𝑢𝑎𝑙 − 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝐷iℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅105.000 − 𝑅𝑝10.500

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐵i𝑎𝑦𝑎 = 𝑅𝑝94.500

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnyatarget costing untuk keripik


jamur kupingadalah Rp94.500. Citra Rasa harus mampu mencapai target costing
tersebut jika ingin mendapatkan laba yang diharapkan.

4. Rekayasa Nilai

Rekayasa nilai dilakukan untuk menekan biaya produk dalam rangka mencapai target
costing yang telah ditetapkan. Rekayasa nilai dilakukan dengan cara menganalisa
trade off antara berbagai jenis fungsi produk dan biaya total produk. Berikut yang
dilakukan pada masing-masing produk:
a. Keripik Belut

1) Bahan baku tepung

Tepung yang digunakan untuk memproduksi keripik belut adalah tepung beras giling
dan tepung beras Rosebrand dengan komposisi 29 kg tepung beras giling dan 5 kg
tepung beras Rosebrand untuk satu kali produksi. Berdasarkan keterangan pemilik,
pada awalnya komposisi tepung yang digunakan adalah 30 kg tepung beras giling
dan 4 kg tepung beras Rosebrand. Perubahan komposisi tersebut dikarenakan pada
awalnya harga tepung beras giling adalah Rp10.000/kg. Pemilik melakukan perubahan
komposisi tepung dalam rangka penghematan. Menurut pemilik, perubahan komposisi
tepung tersebut tidak merubah cita rasa keripik belut secara signifikan karena
masih dalam batas wajar.
Penulis merekomendasikan perubahan komposisi tepung kembali ke komposisi awal yaitu
30 kg tepung beras giling dan 4 kg tepung beras Rosebrand untuk satu kali produksi
sehingga selama Februari 2018 komposisi tepung yang digunakan adalan 300 kg tepung
beras giling dan 40 kg tepung beras Rosebrand. Menurut penulis, dengan harga tepung
beras giling yang saat ini sudah lebih murah yaitu sebesar Rp9.000/kgakan terjadi
penghematan biaya. Selain penghematan biaya, cita rasa keripik belut yang
dihasilkan juga tidak berubah secara signifikan. Rincian pemakaian bahan baku
tepung setelah adanya perubahan komposisi dijelaskan dalam tabel 5.25.
Tabel 5.25 Pemakaian Tepung Keripik Belut Setelah Rekayasa Nilai
Biaya bahan baku tepungsebelum
target costing Biaya bahan baku tepung sesudah target costing
290 kg x Rp9.000= Rp2.610.000
50 kg x Rp12.000 = Rp600.000
Rp3.210.000 300 kg x Rp9.000 = Rp2.700.000
40 kg x Rp9.000 = Rp360.000
Rp3.060.000

Jika dilihat dari tabel 5.25 maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp150.000.

2) Bahan penolong minyak goreng

Minyak goreng yang dipakai Citra Rasa selama ini adalah minyak goreng kelapa dengan
merk “Delfico”. Minyak goreng tersebut dibeli di toko “Aneka” yang terletak di Jl.
Pemuda, Gunungpring, Muntilan. Minyak goreng dibeli dalam kemasan karton berisi 18
liter dengan harga Rp410.000/karton. Penulis menemukan minyak goreng kelapa merk
“Sahabat”dengan harga Rp340.000/karton. Minyak goreng tersebut terdapat di toko
“Arista” yang terletak di Jl. Kaliurang Km.7, Sleman. Terdapat perbedaan harga
sebesar Rp70.000 lebih murah dibandingkan minyak goreng yang dipakai saat ini.
Penulis juga merekomendasikan pengurangan penggunaan minyak goreng. Penggunaan
minyak goreng dalam sekali produksi adalah 1,5 karton atau 27 liter. Penggunaan
minyak goreng terbagi dalam
9 kali penggunaan/ penggantian masing-masing sebanyak 3 liter.Penulis mengamati
bahwa dengan kapasitas 3 liter banyak minyak yang tumpah terbuang saat gorengan
diaduk. Penulis mencoba mengurangi sebanyak 0,4 liter dari 3 liter minyak goreng
yang digunakan. Setelah dipraktekkan, tidak ada minyak yang terbuang pada saat
gorengan diaduk. Pengurangan penggunaan minyak goreng adalah sebesar 0.2 karton
atau setara dengan 3,6 liter dalam sekali produksi.Sehingga, minyak goreng
sebenarnya hanya diperlukan sebanyak 1,3 karton saja atau 23,4 liter dalam
sekali produksi. Meskipun hanya menggunakan 1,3 karton minyak goreng, namun
gorengan keripik belut yang dihasilkan tetap renyah sehingga tidak mengurangi
kualitas yang diberikan kepada konsumen. Rincian pemakaian bahan baku minyak goreng
setelah adanya penggantian merk dan pengurangan penggunaan dijelaskan dalam tabel
5.26.
Tabel 5.26 Pemakaian Minyak Goreng Keripik Belut Setelah Rekayasa Nilai
Biaya bahan baku minyak goreng sebelum Target costing Biaya bahan baku minyak
goreng sesudah Target costing

15 karton x Rp410.000 = Rp6.150.000


13 karton x Rp340.000 =Rp4.420.000

Jika dilihat dari 5.26, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar Rp1.730.000.
3) Bahan penolong plastik

Plastik yang digunakan oleh Citra Rasa adalah plastik “PP” mika ukuran 20cm x 35cm
dengan ketebalan 0.10mm. Plastik tersebut dibeli dari toko grosir di daerah Bandung
dengan harga Rp600 per lembar. Penulis menemukan plastik dengan merk dan jenis yang
sama namun dengan ukuran 20cm x 30cm dengan ketebalan 0.08mm. Plastik tersebut
dijual dengan harga Rp27.000 per kemasan isi 90 lembar yang setara dengan Rp300 per
lembar. Meskipun ukurannya berbeda, namun plastik ini tetap dapat menampung keripik
belut sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Selain itu, meskipun
ketebalannya memiliki selisih

0.02mm lebih tipis namun perbedaan tersebut tidak terlalu signifikan. Penulis
merekomendasikan penggantian plastik kemasan ini kepada pemilik. Rincian pemakaian
plastik kemasan setelah adanya perubahan ukuran dan ketebalan dijelaskan dalam
tabel 5.27.
Tabel 5.27 Pemakaian Plastik Keripik Belut Setelah Rekayasa Nilai
Biaya plastik kemasan sebelum
Target costing Biaya plastik kemasan sesudah
Target costing

2.200 lembar x Rp600 = Rp1.320.000


2.200 lembar x Rp300 = Rp660.000

Jika dilihat dari tabel 5.27 perbandingan pemakaian plastik kemasan setelah adanya
perubahan ukuran dan ketebalan, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp660.000.
b. Keripik Wader

1) Bahan penolong minyak goreng

Minyak goreng yang dipakai Citra Rasa selama ini adalah minyak goreng kelapa dengan
merk “Delfico”. Minyak goreng tersebut dibeli di toko “Aneka” yang terletak di Jl.
Pemuda, Gunungpring, Muntilan. Minyak goreng dibeli dalam kemasan kardus berisi 18
liter dengan harga Rp410.000/karton. Penulis menemukan minyak goreng kelapa merk
“Sahabat”dengan harga Rp340.000/karton. Minyak goreng tersebut terdapat di toko
“Arista” yang terletak di Jl. Kaliurang Km.7, Sleman. Terdapat perbedaan harga
sebesar Rp70.000 lebih murah dibandingkan minyak goreng yang dipakai
saat ini. Rincian pemakaian bahan baku minyak goreng setelah adanya penggantian
merk dan pengurangan penggunaan dijelaskan dalam tabel 5.28.
Tabel 5.28 Pemakaian Minyak Goreng Keripik Wader Setelah Rekayasa Nilai
Biaya bahan baku minyak goreng sebelum Target costing Biaya bahan baku minyak
goreng sesudah Target costing

8 karton x Rp410.000 = Rp3.280.000


8 karton x Rp340.000 = Rp2.720.000

Jika dilihat dari tabel 5.28, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp560.000.
2) Bahan penolong plastik

Plastik yang digunakan oleh Citra Rasa adalah plastik “PP” mika ukuran 20cm x 35cm
dengan ketebalan 0.10mm. Plastik tersebut dibeli dari toko grosir di daerah Bandung
dengan harga Rp600 per lembar. Penulis menemukan plastik dengan merk dan jenis yang
sama namun dengan ukuran 20cm x 30cm dengan ketebalan 0.08mm. Plastik tersebut
dijual dengan harga Rp27.000 per kemasan isi 90 lembar yang setara dengan Rp300 per
lembar. Meskipun ukurannya berbeda, namun plastik yang lebih kecil ini tetap dapat
menampung keripik wader sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Selain itu,
meskipun ketebalannya memiliki selisih 0.02mm lebih tipis namun perbedaan tersebut
tidak terlalu signifikan. Penulis merekomendasikan penggantian plastik kemasan ini
kepada pemilik. Rincian pemakaian plastik kemasan

setelah adanya perubahan ukuran dan ketebalan dijelaskan dalam tabel 5.29.
Tabel 5.29 Pemakaian Plastik Keripik Wader Setelah Rekayasa Nilai
Biaya plastik kemasan sebelum
Target costing Biaya plastik kemasan sesudah
Target costing

1.920 lembar x Rp600 = Rp1.152.000


1.920 lembar x Rp300 = Rp576.000

Jika dilihat dari tabel 5.29, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp576.000.
c. Keripik Bayam

1) Bahan penolong minyak goreng

Minyak goreng yang dipakai Citra Rasa selama ini adalah minyak goreng kelapa dengan
merk “Delfico”. Minyak goreng tersebut dibeli di toko “Aneka” yang terletak di Jl.
Pemuda, Gunungpring, Muntilan. Minyak goreng dibeli dalam kemasan kardus berisi 18
liter dengan harga Rp410.000/karton. Penulis menemukan minyak goreng kelapa merk
“Sahabat” dengan harga Rp340.000/karton. Minyak goreng tersebut terdapat di toko
“Arista” yang terletak di Jl. Kaliurang Km.7, Sleman. Terdapat perbedaan harga
sebesar Rp70.000 lebih murah dibandingkan minyak goreng yang dipakai saat ini.
Rincian pemakaian bahan baku minyak goreng setelah adanya penggantian merk
dijelaskan dalam tabel 5.30.
Tabel 5.30 Pemakaian Minyak Goreng Keripik Bayam Setelah Rekayasa Nilai
Biaya bahan baku minyak goreng sebelum Target costing Biaya bahan baku minyak
goreng sesudah Target costing
2,5 karton x Rp410.000 = Rp1.025.000 2,5 karton x Rp340.000 = Rp850.000

Jika dilihat dari tabel 5.30, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp175.000.
2) Bahan penolong plastik

Plastik yang digunakan oleh Citra Rasa adalah plastik “PP” mika ukuran 20cm x 35cm
dengan ketebalan 0.10mm. Plastik tersebut dibeli dari toko grosir di daerah Bandung
dengan harga Rp600 per lembar. Penulis menemukan plastik dengan merk dan jenis yang
sama namun dengan ukuran 20cm x 30cm dengan ketebalan 0.08mm. Plastik tersebut
dijual dengan harga Rp27.000 per kemasan isi 90 lembar yang setara dengan Rp300 per
lembar. Meskipun ukurannya berbeda, namun plastik yang lebih kecil ini tetap dapat
menampung keripik bayam sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Selain itu,
meskipun ketebalannya memiliki selisih 0.02mm lebih tipis namun perbedaan tersebut
tidak terlalu signifikan. Maka, penulis mengusulkan penggantian plastik kemasan ini
kepada pemilik. Rincian pemakaian plastik kemasan setelah adanya perubahan ukuran
dan ketebalan dijelaskan dalam tabel 5.31.

Tabel 5.31 Pemakaian Plastik Keripik Bayam Setelah Rekayasa Nilai


Biaya plastik kemasan sebelum
Target costing Biaya plastik kemasan sesudah
Target costing

480 lembar x Rp600 = Rp288.000


480 lembar x Rp300 = Rp144.000

Jika dilihat dari tabel 5.31, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp144.000.
d. Keripik Jamur Kuping

1) Bahan penolong minyak goreng

Minyak goreng yang dipakai Citra Rasa selama ini adalah minyak goreng kelapa dengan
merk “Delfico”. Minyak goreng tersebut dibeli di toko “Aneka” yang terletak di Jl.
Pemuda, Gunungpring, Muntilan. Minyak goreng dibeli dalam kemasan kardus berisi 18
liter dengan harga Rp410.000/karton. Penulis menemukan minyak goreng kelapa merk
“Sahabat” dengan harga Rp340.000/karton. Minyak goreng tersebut terdapat di toko
“Arista” yang terletak di Jl. Kaliurang Km.7, Sleman. Terdapat perbedaan harga
sebesar Rp70.000 lebih murah dibandingkan minyak goreng yang dipakai saat ini.
Penulis juga merekomendasikan pengurangan penggunaan minyak goreng. Penggunaan
minyak goreng dalam sekali produksi adalah 0,5 karton atau 9 liter. Penggunaan
minyak goreng terbagi dalam 6 kali penggunaan/ penggantian masing-masing sebanyak
1,5 liter.Penulis mengamati bahwa dengan kapasitas 1,5 liter banyak minyak yang
tumpah terbuang saat gorengan diaduk.
Penulismencoba mengurangi sebanyak 0,3 liter dari 1,5 liter minyak goreng yang
digunakan. Setelah dipraktekkan, tidak ada minyak yang terbuang pada saat gorengan
diaduk. Pengurangan penggunaan minyak goreng adalah sebanyak 0.1 karton atau setara
dengan 1,8 liter dalam sekali produksi. Sehingga, minyak goreng sebenarnya hanya
diperlukan sebanyak 0,4 karton saja atau 7,2 liter dalam sekali produksi.Rincian
pemakaian bahan baku minyak goreng setelah adanya penggantian merk dan pengurangan
penggunaan dijelaskan dalam tabel 5.32.
Tabel 5.32 Pemakaian Minyak Goreng Keripik Jamur Kuping Setelah Rekayasa Nilai
Biaya bahan baku minyak goreng sebelum Target costing Biaya bahan baku minyak
goreng sesudah Target costing

0,5 karton x Rp410.000 = Rp205.000


0,4 karton x Rp340.000 = Rp136.000

Jika dilihat dari tabel 5.32, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp69.000.
2) Bahan penolong plastik

Plastik yang digunakan oleh Citra Rasa adalah plastik “PP” mika ukuran 20cm x 35cm
dengan ketebalan 0.10mm. Plastik tersebut dibeli dari toko grosir di daerah Bandung
dengan harga Rp600per lembar. Penulis menemukan plastik dengan merk dan jenis yang
sama namun dengan ukuran 20cm x 30cm dengan ketebalan 0.08mm. Plastik tersebut
dijual dengan harga Rp27.000 per kemasan isi 90 lembar yang setara dengan Rp300 per
lembar.

Meskipun ukurannya berbeda, namun plastik yang lebih kecil ini tetap dapat
menampung keripik jamur kuping sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Selain
itu, meskipun ketebalannya memiliki selisih 0.02mm lebih tipis namun perbedaan
tersebut tidak terlalu signifikan. Maka, penulis mengusulkan penggantian plastik
kemasan ini kepada pemilik. Rincian pemakaian plastik kemasan setelah adanya
perubahan ukuran dan ketebalan dijelaskan dalam tabel 5.33.
Tabel 5.33 Pemakaian Plastik Keripik Jamur Kuping Setelah Rekayasa Nilai
Biaya plastik kemasan sebelum
Target costing Biaya plastik kemasan sesudah
Target costing
40 lembar x Rp600 = Rp24.000 40 lembar x Rp300 = Rp12.000

Jika dilihat dari tabel 5.33, maka Citra Rasa dapat menghemat biaya sebesar
Rp12.000.

C. Penentuan Harga Pokok Menurut Target Costing

1. Biaya Bahan Baku

a. Keripik Belut

Pada tahap sebelumnya, penulis telah melakukan rekayasa nilai dan


merekomendasikanperubahan komposisi tepung kembali ke komposisi awal yaitu 30 kg
tepung beras giling dan 4 kg tepung beras Rosebrand untuk satu kali produksi. Tabel
5.34 menjelaskan tentang pemakaianbahan baku untuk memproduksi keripik belut pada
volume

produksi 440 kg selama Februari 2018 setelah dilakukan rekayasa nilai.


Tabel 5.34 Pemakaian Bahan Baku Keripik Belut Pada Volume Produksi 440 Kg Selama
Februari 2018 Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Belut segar 500 kg Rp39.000 Rp19.500.000
Tepung beras giling 300 kg 9.000 2.700.000
Tepung beras Rosebrand 40 kg 12.000 480.000
Total Rp22.680.000

b. Keripik Wader

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait bahan baku keripik wader, rincian pemakaian
bahan baku keripik waderpada volume produksi 384 kg selama Februari 2018 sesuai
dengan tabel 5.6.
c. Keripik Bayam

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait bahan baku keripik bayam, rincian pemakaian
bahan baku keripik bayampada volume produksi 96 kg selama Februari 2018 sesuai
dengan tabel 5.7.
d. Keripik Jamur Kuping

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait bahan baku keripik jamur kuping, rincian
pemakaian bahan baku keripik jamur kupingpada volume produksi 8 kg selama Februari
2018 sesuai dengan tabel 5.8.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

a. Keripik Belut

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait tenaga kerja langsung keripik belut,
rincian biaya tenaga kerja langsung keripik belut selama Februari 2018 sesuai yang
dijelaskan pada tabel 5.9.
b. Keripik Wader

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait tenaga kerja langsung keripik wader,
rincian biaya tenaga kerja langsung keripik wader selama Februari 2018 sesuai yang
dijelaskan pada tabel 5.10.
c. Keripik Bayam

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait tenaga kerja langsung keripik bayam,
rincian biaya tenaga kerja langsung keripik bayam selama Februari 2018 sesuai yang
dijelaskan pada tabel 5.11.
d. Keripik Jamur Kuping

Karena tidak ada rekayasa nilai terkait tenaga kerja langsung keripik jamur kuping,
rincian biaya tenaga kerja langsung keripik jamur kuping selama Februari 2018
sesuai yang dijelaskan pada tabel 5.12.
3. Biaya Overhead Pabrik

a. Biaya Bahan Penolong

1) Keripik Belut

Pada tahap sebelumnya, penulis telah melakukan rekayasa nilai dan merekomendasikan
dua alternatif cara untuk mencapai target costing. Dua alternatif cara tersebut
yaitu:
a) Mengganti merk dan pemasok minyak goreng serta mengurangi penggunaan minyak
goreng
b) Mengganti pemasok plastik

Rincian pemakaian bahan penolong keripik belutpada volume produksi 440 kg selama
Januari 2018setelah dilakukan rekayasa nilai dijelaskan pada tabel 5.35.
Tabel 5.35 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Belut Pada Volume Produksi 440 Kg
Selama Januari 2018 Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 13 karton 340.000 4.420.000
Bumbu 15 kg 23.000 345.000
Bawang putih 15 kg 20.000 300.000
Telur 6 kg 18.000 108.000
Penyedap rasa 80 bks 500 40.000
Daun jeruk 2,5 kg 16.000 40.000
Kayu bakar 100 ikat 7.000 700.000
Kardus peniris 40 buah 15.000 600.000
Plastik 2200 lbr 300 660.000
Stiker 2200 lbr 200 440.000
Total 7.653.000

2) Keripik Wader

Pada tahap sebelumnya, penulis telah melakukan rekayasa nilai dan mengusulkan dua
alternatif cara untuk mencapai target costing. Dua alternatif cara tersebut yaitu:
a) Mengganti merk dan pemasok minyak goreng

b) Mengganti pemasok plastik

Rincian pemakaian bahan penolong keripik waderpada volume produksi 384 kg selama
Januari 2018 setelah dilakukan rekayasa nilai dijelaskan pada tabel 5.36.
Tabel 5.36 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Wader Pada Volume Produksi 384 Kg
Selama Januari 2018 Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Bahan Jumlah Harga per Satuan Total Biaya
Minyak goreng 8 karton 340.000 2.720.000
Bumbu 5,2 kg 23.000 119.600
Bawang putih 4,8 kg 20.000 96.000
Jahe dan Kencur 8 kg 15.000 120.000
Telur 4 kg 18.000 72.000
Kayu bakar 120 ikat 7.000 840.000
Kardus peniris 24 buah 15.000 360.000
Plastik 1920 lbr 300 576.000
Stiker 1920 lbr 200 384.000
Total Rp5.287.600

3) Keripik Bayam

Pada tahap sebelumnya, penulis telah melakukan rekayasa nilai dan mengusulkan dua
alternatif cara untuk mencapai target costing. Dua alternatif cara tersebut yaitu:
a) Mengganti merk dan pemasok minyak goreng

b) Mengganti pemasok plastik

Rincian pemakaian bahan penolong keripik bayampada volume produksi 96 kg selama


Januari 2018 setelah dilakukan rekayasa nilai dijelaskan pada tabel 5.37.
Tabel 5.37 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Bayam Pada Volume Produksi 96 Kg Selama
Januari 2018 Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 2,5 karton 340.000 850.000
Bumbu 3,6 kg 23.000 82.800
Telur 1 kg 18.000 18.000
Kayu bakar 10 ikat 7.000 70.000
Kardus peniris 5 buah 15.000 75.000
Plastik 480 lbr 300 144.000
Stiker 480 lbr 200 96.000
Total 1.335.800

4) Keripik Jamur Kuping

Pada tahap sebelumnya, penulis telah melakukan rekayasa nilai dan mengusulkan dua
alternatif cara untuk mencapai target costing. Dua alternatif cara tersebut yaitu:
a) Mengganti merk dan pemasok minyak goreng serta mengurangi penggunaan minyak
goreng
b) Mengganti pemasok plastik

Rincian pemakaian bahan penolong keripik jamur kupingpada volume produksi 8 kg


selama Januari 2018 setelah dilakukan rekayasa nilai dijelaskan pada tabel 5.38.

Tabel 5.38 Pemakaian Bahan Penolong Keripik Jamur Kuping Pada Volume Produksi 8 Kg
Selama Januari 2018 Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Bahan Jumlah Harga per Satuan (Rp) Total Biaya (Rp)
Minyak goreng 0,4 karton 340.000 136.000
Bumbu 0,45 kg 23.000 10.350
Telur 0,2 kg 18.000 3.600
Kayu bakar 5 ikat 7.000 35.000
Kardus peniris 1 buah 15.000 15.000
Plastik 40 lbr 300 12.000
Stiker 40 lbr 200 8.000
Total 219.950

b. Biaya Tidak Langsung Lainnya

Rincian perhitungan biaya tidak langsung lainnya untuk masing- masing produk selama
Januari 2018 dijelaskan pada tabel 5.18.
c. Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

Dasar pengalokasian biaya overhead pabrik adalah jam tenaga kerja langsung.
Berdasarkan data biaya bahan penolong setelah dilakukan rekayasa nilai dan biaya
tidak langsung lainnya selama Januari 2018, perhitungan biaya overhead pabrik
dibebankan untuk Februari 2018 setelah dilakukan rekayasa nilai dapat dilihat pada
tabel 5.39.
Tabel 5.39 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Februari 2018 Setelah
Dilakukan Rekayasa Nilai
Keterangan Belut Wader Bayam Jamur
Biaya Bahan Penolong 7.653.000 5.287.600 1.335.800 219.950
Biaya Tidak Langsung Lainnya 2.741.250 2.193.000 274.125 274.125
10.394.250 7.480.600 1.609.925 494.075
Estimasi Jam TKL 80 64 8 8
Tarif BOP 129.928 116.884 201.241 61.759
Jam TKL Aktual 70 58 7 7
BOP dibebankan 9.094.969 6.779.294 1.408.684 432.316

Berdasarkan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik dibebankan setelah dilakukan rekayasa nilai yang sudah dihitung di atas,
diperoleh biaya produksi untuk masing-masing produk selama Februari 2018 setelah
dilakukan rekayasa nilai yang dirangkum dalam tabel 5.40.
Tabel 5.40 Perhitungan Biaya Produksi Masing-Masing Produk Selama Februari 2018
Setelah Dilakukan Rekayasa Nilai
Komponen Harga Pokok Produksi Jenis Produk Keripik
Belut Wader Bayam Jamur Kuping
Biaya Bahan Baku 22.680.000 18.480.000 1.070.000 193.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 2.520.000 1.632.000 348.000 69.000
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan 9.094.969 6.779.294 1.408.684 432.316
Total Harga Pokok Produksi 34.294.696 26.891.294 2.826.684 694.316
Kg yang Diproduksi 440 384 96 8
Harga Pokok Produksi/Kg 77.943 70.029 29.445 86.789

D. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Menurut Perusahaan dengan Perhitungan


Harga Pokok Menurut Target Costing
Perbandingan harga pokok keseluruhan masing-masing produk menurut hasil perhitungan
perusahaan dengan harga pokok keseluruhan masing-masing produk menurut target
costing terangkum dalam tabel 5.41 dan perbandingan harga pokok per kg masing-
masing produk menurut hasil perhitungan perusahaan dengan harga pokok keseluruhan
masing-masing produk menurut target costing terangkum dalam tabel 5.42.

Tabel 5.41 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Keseluruhan Menurut Perusahaan


dengan Menurut Target Costing

Jenis Produk Besarnya Biaya Produksi (Rp) Penghematan Biaya


Perusahaan Target
Costing Cost Tercapai Rp %
Keripik Belut (440 kg) 36.416.219 35.200.000 34.294.969 2.121.250 5,83
Keripik Wader (384 kg) 27.651.525 27.648.000 26.891.294 760.231 2,75
Keripik Bayam (96 kg) 3.105.809 3.072.000 2.826.684 279.125 8,99
Keripik Jamur Kuping (8 kg) 765.191 756.000 694.316 70.875 9,26
Total 67.938.744 66.676.000 64.707.263 3.231.481 26,83

Tabel 5.42 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Per Kg Menurut Perusahaan dengan
Menurut Target Costing

Jenis Produk Besarnya Biaya Produksi/kg (Rp) Penghematan


Biaya
Perusahaan Target
Costing Cost Tercapai Rp %
Keripik Belut (440 kg) 82.764 80.000 77.943 4.821 5,83
Keripik Wader (384 kg) 72.009 72.000 70.029 1.980 2,75
Keripik Bayam (96 kg) 32.352 32.000 29.445 2.908 8,99
Keripik Jamur Kuping (8kg) 95.649 94.500 86.789 8.859 9,26
Total 282.774 278.500 264.207 18.568 26,83

Berdasarkan tabel 5.41 dan 5.42 dapat diketahui bahwa keempat jenis keripik dapat
mencapai target costing. Berikut analisis untuk masing-masing produk keripik:
1. Keripik Belut

Dari tabel 5.41 dan tabel 5.42 nomor 1dapat diketahui besarnya biaya produksi
keripik belut pada volume produksi 440 kg menurut perusahaan adalah Rp36.416.219
atau Rp82.764/kg. Sedangkan besarnya target costing adalah Rp35.200.000 atau
Rp80.000/kg. Rekayasa nilai yang dilakukan menyebabkan cost dapat tercapai sebesar
Rp34.294.969 atau Rp77.943/kg. Hal tersebut dikarenakan perubahan komposisi tepung,

penggantian merk minyak goreng, pengurangan penggunaan minyak goreng, dan


penggantian plasik kemasan dapat menekan biaya produksi sehingga target costing
untuk keripik belut dapat tercapai dan ada penghematan biaya produksi keripik belut
sebesar Rp2.121.250 atau Rp 4.821/kg atau sebesar 5,83%.
2. Keripik Wader

Dari tabel 5.41 dan tabel 5.42 nomor 2 dapat diketahui besarnya biaya produksi
keripik wader pada volume produksi 384 kg menurut perusahaan adalah Rp27.651.525
atau Rp72.009/kg. Sedangkan besarnya target costing adalah Rp27.648.000 atau
Rp72.000/kg. Rekayasa nilai yang dilakukan menyebabkan cost dapat tercapai sebesar
Rp26.891.294 atau Rp70.029/kg. Hal tersebut dikarenakan penggantian merk minyak
goreng dan plasik kemasan dapat menekan biaya produksi sehingga target costinguntuk
keripik wader dapat tercapai dan ada penghematan biaya produksi keripik wader
sebesar Rp760.231 atauRp1.980/kg atau sebesar 2,75%.
3. Keripik Bayam

Dari tabel 5.41 dan tabel 5.42 nomor 3dapat diketahui besarnya biaya produksi
keripik bayam pada volume produksi 96 kg menurut perusahaan adalah Rp3.105.809 atau
Rp32.352/kg. Sedangkan besarnya target costing adalah Rp3.072.000 atau Rp32.000/kg.
Rekayasa nilai yang dilakukan menyebabkan cost dapat tercapai sebesar Rp2.826.684
atau Rp29.445/kg. Hal tersebut dikarenakan penggantian merk minyak goreng dan
plasik

kemasan dapat menekan biaya produksi sehingga target costing untuk keripik bayam
dapat tercapai dan ada penghematan biaya produksi keripik bayam sebesar Rp279.125
atau Rp2.908/kg atau sebesar 8,99%.
4. Keripik Jamur Kuping

Dari tabel 5.41 dan tabel 5.42 nomor 4 dapat diketahui besarnya biaya produksi
keripik jamur kuping pada volume produksi 8 kg menurut perusahaan adalah Rp765.191
atau Rp95.649/kg. Sedangkan besarnya target costing adalah Rp756.000 atau
Rp94.500/kg. Rekayasa nilai yang dilakukan menyebabkan costdapat tercapai sebesar
Rp694.316 atau Rp86.789/kg. Hal tersebut dikarenakan penggantian merk minyak
goreng, pengurangan penggunaan minyak goreng, dan penggantian plasik kemasan dapat
menekan biaya produksi sehingga target costing untuk keripik jamur kuping dapat
tercapai dan ada penghematan biaya produksi keripikjamur kuping sebesar Rp70.875
atau Rp8.859/kg atau sebesar 9,26%.
Secara keseluruhan besarnya biaya produksi menurut perusahaan bagi keempat produk
keripik adalah Rp67.938.744. Sedangkan besarnya target costing adalah Rp66.676.000.
Rekayasa nilai yang dilakukan menyebabkan cost dapat tercapai sebesar Rp64.707.263
dan ada penghematan biaya produksi sebesar Rp3.231.481 atau atau sebesar 26,83%.

Anda mungkin juga menyukai