Siapa yang tidak tahu Jepang? Semua orang di Indonesia pasti mengetahui tentang satu negara di Asia Timur ini. Hal
ini dikarenakan banyaknya hal yang bisa dikaitkan dengan Jepang, baik sejarahnya di Indonesia, produk-produk dari
perusahaannya, kemajuannya yang banyak dijadikan acuan, maupun budaya populernya yang banyak dinikmati oleh anak-anak
muda. Semua hal itu pada akhirnya membuat banyak orang Indonesia memiliki harapan: AYO PERGI KE JEPANG!
Dengan latar belakang tersebut, pembelajaran bahasa Jepang menjadi hal penting karena beberapa alasan. Pertama,
mempelajari budaya harus dimulai dari bahasanya. Hanya ketika kita bisa memahami bahasanya, kita baru mampu mempelajari
budayanya dengan penuh. Kita tidak bisa mempelajari budaya tanpa mengetahui bahasa, begitu juga sebaliknya. Kedua, orang-
orang Jepang dikenal tidak begitu fasih dalam berbahasa Inggris, sehingga untuk bisa berkunjung ke negaranya pun kita harus
paling tidak bisa sedikit berbahasa Jepang. Ketiga, budaya Jepang sudah banyak mempengaruhi produk-produk budaya dari
negara-negara berbahasa Inggris seperti Amerika, dan Inggris. Tidak jarang mahasiswa memilih budaya-budaya Jepang yang
sudah mapan dalam Bahasa Inggris untuk diteliti sebagai Tugas Akhir.
Tiga tujuan ini menjadi dasar dari pembelajaran dalam mata kuliah Japanese di program studi Sastra Inggris, Fakultas
Sastra, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ada beberapa target yang ingin dicapai dari pembelajaran ini. Pertama,
mahasiswa punya pengalaman membaca dan menulis tulisan Jepang dasar (Hiragana-Katakana) sehingga dapat mencari dan
membaca kosakata-kosakata baru untuk mengembangkan kemampuannya secara mandiri. Kedua, mahasiswa mampu membuat
kalimat bahasa Jepang dasar dan membuat percakapan dalam bahasa Jepang sehingga mampu berkomunikasi secara sederhana
dengan orang Jepang. Ketiga, target akhir dari pembelajaran ini adalah memberikan kemampuan “survive” ketika mahasiswa
mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Jepang.
PETUNJUK PERKULIAHAN
1. Kuliah dilaksanakan dalam 2 jam 30 menit (50 menit x 3 sks).
2. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester akan dilakukan secara oral
melalui video percakapan.
3. Bobot Nilai: 1. 40 % terdiri dari:
i. 20 % : Keaktifan kelas + presensi
ii. 25 % : Tugas Tata-Bahasa di form online
iii. 20 % : Latihan Terjemahan
iv. 10 % : Tugas pertemuan pertama
v. 10 % : Tugas percakapan Angka
vi. 15 % : Tugas persiapan ujian
Total: 100 %
2. 30 % dari Ujian Tengah Semester (UTS)
3. 30 % dari Ujian Akhir Semester (UAS),
yang terdiri dari:
a. 50 poin dari tata bahasa
b. 50 poin dari pelafalan dan kelancaran Bahasa Jepang
Buku yang digunakan merupakan kumpulan berbagai bahan dari sumber-sumber berikut:
TAMBAHAN
TAMBAHAN
Itsu Kapan
Dare Siapa
Doko Mana
Doushite / Naze
Mengapa
/ Nande
Dou Bagaimana
Ikura Berapa
すうじ(Suuji – Bilangan)
2 Ni 5 Go 8 Hachi
Penulisan Huruf Jepang
2. HIRAGANA
Karena orang Jepang sudah memiliki bahasanya sendiri sebelum kedatangan KANJI dari China, mereka merasa KANJI
saja tidak cukup untuk memfasilitasi bicara mereka. Sehingga, mereka menciptakan huruf baru yang merupakan
simplifikasi dari KANJI, yaitu HIRAGANA. Huruf ini digunakan untuk menuliskan semua hal dalam bahasa Jepang,
kecuali untuk hal-hal yang harus dituliskan menggunakan KATAKANA.
3. KATAKANA
Untuk membedakan kosakata untuk hal-hal yang asli dalam bahasa Jepang, dengan hal-hal yang datang
dari luar, orang Jepang kemudian menciptakan KATAKANA yang juga merupakan simplifikasi dari KANJI.
Huruf ini digunakan untuk menuliskan hal-hal yang diambil dari bahasa Asing (seperti バナナ-Banana,
yang artinya “pisang”), nama-nama orang ataupun merk/brand asing (seperti グーグル-guuguru, yang
artinya “google”), dan juga istilah-istilah bahasa asing yang sering digunakan oleh anak-anak muda di
Jepang (seperti ラブ-rabu, yang artinya “love”). Penyerapan bahasa asing seperti ini merupakan strategi
oleh orang Jepang untuk mengucapkan bahasa asing menggunakan gaya pelafalan yang ada dalam
bahasa Jepang. Ini yang menyebabkan jarangnya orang Jepang bisa mengucapkan bahasa Asing sesuai
pelafalan asingnya. Misal: kosakata seperti “SELAMAT DATANG” harus melalui alih bahasa huruf
KATAKANA semacam ini, sehingga akan dibaca スラマット・ダタング(su-ra-ma-t-to – da-ta-n-gu).
Ingat! Untuk menuliskan nama dalam bahasa Jepang, pelafalan nama harus disesuaikan dengan ragam
huruf KATAKANA, dan tidak bisa memasukkan huruf mati kecuali huruf N.
4. ROMAJI
Romaji adalah huruf latin. Orang Jepang tidak dibiasakan untuk membaca huruf latin, sehingga mereka
akan kesulitan dalam membacanya.
きゃ キャ
あ ア KYA
KOMBINASI KHUSUS
シェ SHE
A KATAKANA
チェ CHE
ROMAJI ツェ TSE
A I U E O
KANA
Bar i s あ ア い イ う ウ え エ お オ (Hiragana – Katakana)
A A I U E O
Bar i s か カ き キ く ク け ケ こ コ きゃ キャ きゅ キュ きょ キョ
KA KA KI KU KE KO KYA KYU KYO
Bar i s さ サ し シ す ス せ セ そ ソ しゃ シャ しゅ シュ しょ ショ
SA SA SHI SU SE SO SHA SHU SHO
Bar i s た タ ち チ つ ツ て テ と ト ちゃ チャ ちゅ チュ ちょ チョ
TA TA CHI TSU TE TO CHA CHU CHO
Bar i s な ナ に ニ ぬ ヌ ね ネ の ノ にゃ ニャ にゅ ニュ にょ ニョ
NA NA NI NU NE NO NYA NYU NYO
Bar i s は ハ ひ ヒ ふ フ へ ヘ ほ ホ ひゃ ヒャ ひゅ ヒュ ひょ ヒョ
HA HA HI FU HE HO HYA HYU HYO
Bar i s ま マ み ミ む ム め メ も モ みゃ ミ ャ みゅ ミ ュ みょ ミ ョ
MA MA MI MU ME MO MYA MYU MYO
Bar i s や ヤ ゆ ユ よ ヨ
YA YA YU YO
Bar i s ら ラ り リ る ル れ レ ろ ロ りゃ リ ャ りゅ リ ュ りょ リ ョ
RA RA RI RU RE RO RYA RYU RYO
Bar i s わ ワ を ヲ
WA WA WO / O
ん ン
N
Bar i s が ガ ぎ ギ ぐ グ げ ゲ ご ゴ ぎゃ ギャ ぎゅ ギュ ぎょ ギョ
GA GA GI GU GE GO GYA GYU GYO
Bar i s ざ ザ じ ジ ず ズ ぜ ゼ ぞ ゾ じゃ ジャ じゅ ジュ じょ ジョ
ZA ZA JI ZU ZE ZO JA JU JO
Bar i s だ ダ づ ヅ で デ ど ド
DA DA ( DZU ) DE DO
Bar i s ば バ び ビ ぶ ブ べ ベ ぼ ボ びゃ ビャ びゅ ビュ びょ ビョ
BA BA BI BU BE BO BYA BYU BYO
Bar i s ぱ パ ぴ ピ ぷ プ ぺ ペ ぽ ポ ぴゃ ピャ ぴゅ ピュ ぴょ ピョ
PA PA PI PU PE PO PYA PYU PYO
ウィ WI ウゥ WU ウェ WE
Beberapa kombinasi huruf
Katakana di sebelah ヴァ VA ヴィ VI ヴ VU ヴェ VE ヴォ VO
kanan tidak terdapat pada シェ SHE
tabel di atas.
チェ CHE
Kombinasi ini digunakan
untuk menuliskan kata
ツァ TSA ツェ TSE ツォ TSO
ドュ DYU
Beberapa Peraturan dalam Penulisan Huruf Jepang
c. N dibaca NG apabila berada di akhir kata, atau sebelum huruf K, G, dan lainnya
TENKI (cuaca) [てんき] dibaca TENG-KI
KIN’EN (larangan merokok) [きんえん] dibaca seperti KIN-ENG
3. SOKU’ON (Ucapan yang ditulis dengan TSU - つ/ツ – kecil : fungsinya untuk menggandakan
konsonan yang ada di belakangnya dan memberikan penekanan)
4. YOU’ON (Ucapan huruf yang diikuti YA [ゃ/ャ] , YU [ゅ/ュ] , dan YO [ょ/ョ] kecil)
Hajimemashite.
BEN to moushimasu.
Hajimemashite.
_________________________________ to moushimasu.
の は
(nama panggilan) TO MOUSHIMASU.
katakana hiragana hiragana
3
と
(nama universitas) DAIGAKU NO DAIGAKUSEI DESU.
katakana hiragana hiragana hiragana hiragana
4
の
(kota asal) KARA KIMASHITA.
katakana hiragana hiragana
5
から
(nama jalan tempat
tinggal sekarang)
DOORI NI SUNDE IMASU.
katakana hiragana hiragana hiragana hiragana
6
に
DOUZO YOROSHIKU ONEGAISHIMASU.
hiragana hiragana hiragana
7