Kelompok 9
Nama :
Labuan Bajo, Flores Pos — Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Manggarai Barat (Mabar) tahun anggaran (TA) 2020 mengalami perubahan signifikan.
Pasalnya, sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Mabar, Salvador
Pinto kepada media ini di Labuan Bajo, Kamis (28/5/2020).
Ia menerangkan, dasar hukum atas hal ini di antaranya PP Pengganti UU No.1/ 2020, PP No.
54/2020, Inpres RI No. 4/2020, Kepres No. 12/2020, Permendagri No.20/2020, Permenkeu
No. 35/ PMK. 07/2020, Permenkeu No. 44/PMK.03/ 2020, Instruksi Mendagri No. 1/2020,
serta Keputusan Bersama Mendagri dan Menkeu No. 119/2813/SJ dan No.
177/KMK.07/2020. Dampak dari ketentuan-ketentuan itu berpengaruh pada pengelolaan
APBD Mabar 2020.
Ia menyampaikan, dalam Perda APBD Mabar TA 2020, Pendapatan Daerah (PD) ditetapkan
Rp1.335.833.461.814. Kemudian berubah Rp1.099.575.680.085, penurunan target
penerimaan menjadi Rp236.257.781.729 atau berkurang 17,69 persen.
Pengurangan itu terjadi pada PAD yang ditargetkan Rp230.443.365.279, turun sebesar
Rp133.104.841.109 atau 57,76 persen. Dana perimbangan yang terdiri dari bagi hasil pajak,
DAU dan DAK yang ditargetkan Rp806.443.849.000, mengalami perubahan menjadi
Rp711.212.618.380, sehingga mengalami penurunan target sebesar Rp95.231.230.620 atau
11.81 persen. Lain-lain penerimaan daerah yang sah yang terdiri dari hibah, dana desa, dan
bagi hasil Pajak Provinsi NTT yang ditargetkan dalam APBD 2020 sebesar
Rp298.946.247.535, mengalami perubahan menjadi Rp291.024.537.535 sehingga mengalami
penurunan target sebesar Rp7.921.710.000 atau 2,65 persen.
Analisis
Isi : Kepala Badan Keuangan Daerah menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tahun anggaran (TA)
2020 mengalami perubahan signifikan. Hal ini terjadi karena sebagian anggaran
dialihkan untuk penanganan covid-19. Perubahan APBD Mabar 2020 terjadi pada
pendapatan/penerimaan dan belanja terkait penanganan pandemi covid-19 di
kabupaten ujung barat Flores tersebut. Perubahan BD tersebut terkhusus pada
rekening belanja tidak langsung dalam rangka penanganan covid-19. Jadi, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Mabar melakukan refocussing APBD Mabar TA 2020 terkait
dua hal di daerah itu yakni:
Dalam hal ini basis yang digunakan adalah basis accrual dimana pemerintah
mengetahuai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan public
yaitu untuk penanganan covid dengan mengurangi anggaran belanja daerah sebesar
sekian persen dari yang telah dianggarkan.
Sejauh ini pemerintah Manggarai Barat sudah tepat dalam pengambilan keputusan. Mereka
menyesuaikan pendapatan dan belanja daerah dengan memotong anggaran. Hal tersebut
bertujuan untuk keseimbangan antara penerimaan daerah dan belanja daerah. Oleh karena
pandemi civid-19, penerimaan daerah mengalami penurunan dengan begitu pemerintah
melakukan penyesuaian agar tidak terjadi minus pada anggaran.
Pemerintah juga menyediakan anggaran covid-19. Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan dan pengurangan pandemi di Manggarai barat. Dengan begitu
pandemi bisa berkurang dan warga bisa beraktifitas kembali. Namun, anggaran covid ini
menjadi lahan subur bagi koruptor. Oleh karena itu, pemerintah perlu bekerja dengan lebih
baik agar anggaran covid-19 dapat dilakukan dengan semaksimal mungkin demi keadaan
bisa kembali seperti biasa.