PEMERIKSAAN (LHP)
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
TAHUN 2020
• Laporan Realisasi APBN
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN TA 2020 dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama periode
1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
Berdasarkan realisasi Pendapatan Negara dan Hibah, dan realisasi Belanja Negara,
terdapat Defisit Anggaran sebesar Rp947,69 triliun. Realisasi Pembiayaan Neto
adalah sebesar Rp1.193,29 triliun atau 114,83 persen dari APBN. Dengan demikian,
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp245,59 triliun.
• Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih (SAL)
Menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo
Anggaran Lebih (SAL) selama periode 1 Januari 2020
sampai dengan 31 Desember 2020.
Saldo Anggaran Lebih (SAL) awal 1 Januari 2020 adalah sebesar Rp212,69 triliun,
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sampai dengan 31 Desember 2020 adalah
sebesar Rp245,59 triliun, Penggunaan SAL sebesar Rp70,64 triliun, dan Penyesuaian
SAL adalah sebesar Rp464,63 miliar, sehingga Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir
Tahun 2020 adalah sebesar Rp388,11 triliun.
• NERACA
laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020
Jumlah Aset per 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp11.098,67 triliun yang
terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp665,16 triliun, Investasi Jangka Panjang
sebesar Rp3.173,07 triliun, Aset Tetap sebesar Rp5.976,01 triliun, Piutang
Jangka Panjang (neto) sebesar Rp59,32 triliun, dan Aset Lainnya (neto)
sebesar Rp1.225,10 triliun.
• NERACA
• Kas BLU yang telah Didepositokan sebesar minus Rp14,24 triliun, Kas/Dana
yang Dibatasi Penggunaannya sebesar minus Rp118,83 triliun, sehingga saldo
akhir Kas dan Setara Kas adalah sebesar Rp257,05 triliun.
• Laporan Perubahan Ekuitas
Menyajikan perubahan-perubahan dalam pos ekuitas yang
akan disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2020.