Anda di halaman 1dari 6

1.

kritikal review anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten gianyar pada tahun

2023

Jawaban :

Terdapat beberapa kritik dan masukan dari beberapa fraksi partai yang mendorong

Pemkab Gianyar agar memanfaatkan secara optimal semua pendapatan dan penerimaan untuk

program prioritas yang vital. Antara lain :

 Agar segera memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat serta memfasilitasi

memenuhi kebutuhan dasar yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat

Kabupaten Gianyar.

 Masukan untuk mengintensifkan pungutan pajak daerah maupun retribusi daerah.

 Penerapan pajak hotel dan restoran secara online

 Menekan terjadinya kebocoran pajak daerah terutama pada saat puncak

kunjungan (peak season) dengan melaksanakan crash program

 Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak.

 Melakukan pendataan wajib pajak yang belum terdata agar didaftarkan sebagai

pemilik NPWPD karena vila, bungalow, penginapan, kos-kosan di atas 10 kamar

banyak belum terdata sehingga belum membayar pajak.

 PAD yang dipasang pada RAPBD Tahun 2023 sebesar Rp. 1,278 Triliun lebih

atau 51,44%, merupakan besaran yang sangat rasional, mengingat potensi yang

dimiliki Kabupaten Gianyar sangat memungkinkan, juga kunjungan Wisnus dan

Wisman ke Bali dan ke Gianyar sudah mulai normal pasca pandemi Covid-19.

Tercapai atau tidaknya target PAD yang telah dirancang, sangat bergantung pada

kinerja seluruh Perangkat Daerah terkait, khususnya BPKAD Kabupaten Gianyar.


2. Hal- hal positif untuk pengeluaran anggaran daerah kabupaten gianyar

Jawaban :

Dalam rancangan perubahan APBD Gianyar tahun anggaran 2023, Bupati Mahayastra

menargetkan pendapatan daerah sebesar Rp 2,815 triliun lebih. Jumlah tersebut terdiri

dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,712 triliun lebih atau 60,83 persen dan

Pendapatan Transfer sebesar Rp 1,103 triliun lebih atau 39,17 persen.

Jika dibandingkan PAD Induk Tahun Anggaran 2023, rancangan perubahan APBD

mengalami peningkatan sebesar Rp 323,062 miliar lebih atau 23,24 persen. "Perencanaan

ini dibuat dengan mempertimbangkan potensi riil sumber pendapatan, realisasi pada

tahun sebelumnya, dan tingkat pertumbuhan ekonomi

Selain itu, ia juga merencanakan pengeluaran pembiayaan dalam rancangan perubahan

APBD tahun anggaran 2023 sebesar Rp 166,219 miliar. Jumlah itu akan digunakan untuk

pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo. Mahayastra berharap rancangan yang

dia sampaikan dapat dibahas oleh Dewan Gianyar agar seluruh program yang

direncanakan dan dijalankan segera terealisasi.

3. Jenis kegiatan yang berhasil dilakukan dalam anggaran pendapatan kabupaten gianyar

Jawaban :

 Pemkab Gianyar berkomitmen untuk selalu patuh dan taat pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku, terlebih lagi Kabupaten Gianyar telah meraih

opini WTP atas laporan keuangan Tahun Anggaran 2014.


 Pemda Gianyar melakukan koordinasi dengan BPKP untuk pembinaan terutama

akuntansi yang berbasis akrual.

 Mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik sudah terus dilakukan dengan

berbagai pihak sehingga visi Gianyar BAGDS (Bersib, Alami, Giat, Berbudaya

dan Sejahtera) menuju Jagadhita dapat dirasakan seluruh masyarakat Gianyar.

4. Realisasi APBD Kabupaten Gianyar

Jawaban :

 APBD 2023 digunakan untuk melunasi pinjaman Pembangunan PRG

 Dalam Raperda tersebut, Wabup Agung Mayun mengatakan Pendapatan Daerah

tahun 2021 direncanakan sebesar 1,963 triliun rupiah lebih. Namun, sampai

berakhirnya tahun Anggaran 2021, terealisasi sebesar 1,569 triliun rupiah lebih

atau 79,94 persen.

 Hal tersebut disebabkan Pendapatan Asli Daerah (yang terdiri atas Pajak Daerah,

Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

dipisahkan, serta Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah) yang

direncanakan sebesar 757,609 miliar rupiah lebih, dapat direalisasikan sebesar

430,172 miliar rupiah lebih atau 56,78 persen.

 Pendapatan dari transfer yang terdiri atas Transfer Pemerintah Pusat dan Transfer

Pemerintah Provinsi direncanakan sebesar 1,134 triliun rupiah lebih, terealisasi

sebesar 1,069 triliun rupiah lebih atau 94,30 persen. Penurunan ini disebabkan

terjadinya penurunan transfer dari Pemerintah Pusat sebesar 25,749 miliar rupiah
lebih dan Penurunan Transfer dari Pemerintah Provinsi sebesar 38,937 miliar

rupiah lebih.

 Pendapatan yang sah lainnya direncanakan sebesar 71,994 miliar rupiah lebih,

terealisasi sebesar 70,144 miliar rupiah lebih. Realisasi tersebut bersumber dari

pendapatan hibah BOS yang disalurkan dari Pemerintah Provinsi dan Hibah dari

Pemerintah Pusat.

 Belanja Daerah Kabupaten Gianyar tahun anggaran 2021 direncanakan sebesar 2,

438 triliun rupiah lebih dan terealisasi sebesar 1,902 triliun rupiah lebih atau

78,01%. Hal tersebut karena belanja operasi yang direncanakan sebesar 1,504

triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 1,245 triliun rupiah lebih atau 82,78 persen.

 Belanja Modal direncanakan sebesar 724,101 miliar rupiah lebih, terealisasi

sebesar 490,427 miliar rupiah lebih atau 67,73 persen. Serta belanja Tak Terduga

direncanakan sebesar 1 milyar rupiah, terealisasi sebesar 10,743 milyar rupiah

lebih atau 1.074,32 persen. Dan belanja transfer direncanakan sebesar 208,227

miliar rupiah lebih, terealisasi sebesar 155,196 miliar rupiah lebih atau 74,53

persen.

 Dari segi Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun anggaran 2021 direncanakan

sebesar 518,262 miliar rupiah lebih, terealisasi sebesar 401,229 miliar rupiah

lebih atau 77,42 persen. Adapun realisasi tersebut bersumber dari Silpa Tahun

Anggaran 2020 dan Pinjaman Dalam Daerah. Pengeluaran pembiayaan Tahun

Anggaran 2021 direncanakan sebesar 44,018 miliar rupiah lebih, terealisasi

sebesar 44,018 miliar rupiah lebih atau 100 persen.


 Realisasi penerimaan Pendapatan Daerah Tahun anggaran 2021 lebih rendah

sebesar 393,975 miliar rupiah lebih dari yang direncanakan. Hal ini disebabkan

karena adanya penurunan penerimaan dari sektor pendapatan asli daerah dan

pendapatan transfer baik dari Transfer Pemerintah Pusat maupun Transfer dari

Pemerintah Provinsi akibat dari dampak pandemi Covid-19.

 Sedangkan realisasi belanja lebih rendah sebesar 536,101 miliar rupiah lebih dari

yang direncanakan. Hal ini disebabkan karena adanya efisiensi dan kegiatan yang

tidak dapat dilaksanakan karena dampak pandemi Covid-19 dalam pengeluaran

belanja diantaranya Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan

Belanja Transfer.
REFERENSI :

https://www.suaradewata.com/read/202210190017/empat-fraksi-sampaikan-

pandangan-umum-atas-nota-pengantar-rapbd-2023.html

https://www.detik.com/bali/berita/d-6865193/bupati-gianyar-target-pendapatan-rp-2-

8-triliun-di-rancangan-perubahan-apbd

https://www.antaranews.com/berita/3682326/perubahan-apbd-2023-kabupaten-

gianyar-disahkan

https://www.rri.co.id/daerah/327449/kerja-cepat-perubahan-apbd-gianyar-disahkan

https://www.nusabali.com/berita/148021/pandangan-umum-fraksi-atas-apbd-

perubahan-2023

https://www.bpkp.go.id/berita/read/14419/7940/Gianyar-Komitmen-Wujudkan-Tata-

Kelola-Pemerintahan-Yang-Bersih

https://balitribune.co.id/content/wabup-agung-mayun-sampaikan-lpj-apbd-gianyar-

tahun-2021#google_vignette

Anda mungkin juga menyukai