Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 Administrasi Pemerintahan Daerah/ADPU4440

1. Dalam menyusun anggaran daerah (APBD) pemerintahan daerah harus menyusun rencana
kerja pemerintah daerah (RKPD) dengan menggunakan bahan dari rencana kerja OPD untuk
jangka waktu satu tahun yang mengacu pada rencana kerja pemerintahan pusat. Siklus
APBD atau proses penganggaran pada dasarnya tidak berbeda antara sektor swasta dan
publik. Ada 4 siklus meliputi:
a. Tahap persiapan dan penyusunan anggaran. Pada tahap ini, dilakukan taksiran
pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.
b. Tahap ratifikasi (budget ratification) tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses
politik. Kepala daerah dituntut tidak hanya memiliki managerial skill, tetapi juga harus
mempunyai political skill, salesmanship, dan coalition building yang memadai.
c. Tahap pelaksanaan anggaran (budget implemation) setelah anggaran disetujui oleh
legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Pada tahap ini hal yang
penting harus diperhatikan olehpengelola keuangan publik adalah dimiliknya sistem
informasi akuntasi dan sistem pengendalian manajemen
d. Tahap pelaporan dan evaluasi (budget reporting and evaluation) jika pada tahap
persiapan, ratifikasi dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional
anggaran pada tahap pelaporan dan evaluasi hal iitu terkait dengan aspek akuntabilitas.
2. Terkait dengan keuangan desa dimana salah satu sumber dana desa berasal dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD), baik provinsi dan kabupaten, maka hal ini tentu saja
sangat menarik untuk dikaji, mengingat penetapan dan pelaksanaan anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD) seringkali mengalami keterlambatan. Hal itu juga terjadi di
kabupaten banyumas, dimana penetapan APBD kabupaten banyumas tahun 2020
mengalami keterlambatan sampai dengan bulan desember 2020 masih belum ditetapkan
karena tidak ada kata sepakat antara pemerintah kabupaten banyumas (eksekutif) dengan
DPRD kabupaten banyumas (legislatif). Sebagai konsekuensi dari keterlambatan penetapan
dan pelaksanaan anggaran penetapan dan belanja daerah (APBD), maka secara otomatis
akan mempengaruhi penyelenggaraan pemerinntahan desa dan pengelolaan keuangan
desa. Seluruh desa yang ada diwilayah kebaupaten banyumas sangat memerlukan bantuan
keuangan guna menunjang dan memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan desa. Bantuan keuangan yang merupakan dana dari APBD kabupaten ini
diharapkan dapat membantu keuangan pemerintah desa disamping mengendalikan
pendapatan asli desa dari masing-masing desa. Pada tahun anggaran 2020 kabupaten
banyumas mengalokasikan dana desa sebesar Rp. 366.000.000,00-, total besaran anggaran
dana alokasi umum tambahan bantuan pendanaan kelurahan di kabupaten banyumas
sebesar Rp 10.980.000.000,00 (sepuluh milyar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah).
Jadi jumlah keseluruhan dana yang disalurkan desa di kabupaten banyumas pada tahun
anggaran 2020 adalah sebesar Rp. 11.346.000.000,00 (sebelas milayar tiga ratus empat
puluh enam juta rupiah),- yang digunakan oleh pemerintah desa untuk meningkatkan
pelayanan, pembangunan dan upaya pemberdayaan masyarakat desa.
3. Pengawaasan dan pengelolaan keuangan daerah untuk kabupaten kota dikoordinasikan oleh
gubernur selaku wakil pemerintah pusat. Semntara itu, DPRD melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang APBD. Pengawasan yang dilakukan DPRD
bukan pemeriksaan, tetapi pengawwasan yang telah mengarah untuk menjamin pencapaian
sasaran yang telaj ditetapkan dalam peraturan daerah. Faktanya dilapangan banyak pejabat
daerah mulai dari gubernur, walikota dan bupati yang terlibat kasus korupsi bukan tidak
mungkin akan terus menjalar kepada pejabat yang dibawahnyan, termasuk para kepala
desa, khusunya dengan terbitnya UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang antara lain
mengatur bahwa setiap desa diseluruh indonesia akan memperoleh anggaran.

Sumber : administrasi pemerintahan daerah ADPU4440 modul 4

Anda mungkin juga menyukai