PEMBAHASAN
Walikota Bekasi dimulai tahun 1998 s/d sekarang, saat itu Walikota Bekasi Periode
Kota Bekasi.
Daerah masih dibawah naungan lembaga berbentuk Badan yakni Badan Pendapatan
Pada masa beliau ditahun pertama Pengelolaan Pendapatan Daerah masih bernama
19
20
Bapenda Kota Bekasi. Memasuki awal tahun kedua kepemimpinan beliau di bidang
Terlalu besarnya beban lingkup dari DPPKAD Kota Bekasi sehingga kurang fokus
Nomor 06 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06
Tahun 2008 tentang Dinas Daerah, maka Pengelolaan Pendapatan Daerah berubah
menjadi Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi. Walaupun Perda tentang
Dispenda telah disahkan pada tahun 2010 namun berlaku efektifnya baru pada Bulan
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 66 Tahun 2016 Tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang saat ini beralamat di Jl. Ir.
dan cekatan serta taat azas dalam pemerintahan untuk menjamin nilai-nilai
publik. Jadi makna dari visi Pengelola Pendapatan Daerah Yang Profesional
Perumusan misi Bapenda Kota Bekasi adalah penjabaran dari visi Bapenda
Kota Bekasi dan juga kesesuaiannya dengan visi dan misi RPJMD (Rencana
Untuk tercapainya visi Bapenda Kota Bekasi maka perlu adanya Misi
Misi di atas mengalami perubahan yakni Misi kedua (2) yang digabungkan
ke misi ke satu (1). Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan tata kelola pelayanan
c.
22
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
bentuk Badan. Bagan Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota yaitu Berita Daerah Peraturan
Kepala Badan
Juga pengawasan dan pengendalian pendapatan daerah untuk mencapai Visi dan
Misi Badan.
a. Perumusan dan penetapan rencana strategis dan rencana kerja Badan sesuai
bidang keuangan.
yang berlaku.
yang berlaku.
b. Menetapkan Visi dan Misi Badan untuk mendukung Visi dan Misi Daerah
daerah.
Strategis Badan.
Anggaran) Badan.
pendapatan daerah.
yang ditetapkan.
Sekretaris
Badan.
b. Menyusun bahan Visi dan Misi sesuai bidang tugasnya untuk dirumuskan
Kepala Sub Bagian, Kepala UPTB (Unit Pelaksana Teknis Badan), pejabat
Sekretaris.
28
e. Menyiapkan dan menyusun program kerja dan rencana kegiatan Sub Bagian
tanggung jawabnya.
kegiatan Badan berdasarkan data bahan dari unit kerja yang ada di
lingkungan Badan.
kegiatan serta hasil evaluasi pelaksanaan program kerja dan kegiatan Badan.
administrasi lingkup Badan untuk mencapai tata kelola rumah tangga, tata usaha
perlengkapan Badan.
Badan.
Kepegawaian.
Sekretaris.
e. Menyiapkan dan menyusun program kerja dan rencana kegiatan Sub Bagian
Sekretariat.
tanggung jawabnya..
30
bidang.
keuangan lingkup Badan untuk mencapai tata kelola keuangan yang baik.
Badan.
31
Sekretaris.
e. Menyiapkan dan menyusun program kerja dan rencana kegiatan Sub Bagian
Badan.
Sekretaris.
Jabatan Fungsional
undangan.
keahliannya.
berdasarkan kebutuhan serta beban kerja dan ditetapkan dengan Keputusan Wali
Kota.
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diatur
pajak dan retribusi daerah serta regulasi pajak dan retribusi daerah untuk mencapai
retribusi dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) lain-lain yang sah, evaluasi terhadap
penetapan Wajib Pajak Daerah, penerbitan kartu NPWPD (Nomor Pokok Wajib
Pajak Daerah) dan NOP PBB, verifikasi Kartu Data, SPTPD (Surat Perintah Tugas
Pajak Daerah) , formulir pendaftaran wajib pajak baru dan data omset penjualan,
Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar
Pajak Daerah Nihil (SKPDHN), dan Surat Tagihan Pajak Daerah(STPD), perekaman
Pajak Daerah, penetapan Nilai Jual Objek Pajak dan nilai perolehan pajak,
penetapan pajak daerah, perumusan rencana kerja penilaian basis data Objek Pajak
Daerah, penilaian Objek Pajak Daerah, pembentukan dan atau pemeliharaan basis
data objek Pajak daerah, perekaman, validasi dan pencetakan data (Daftar Himpunan
laporan serta koordinasi berkala terhadap mekanisme dana bagi hasil pajak maupun
bukan pajak dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, koordinasi pemungutan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Umum dan Kepegawaian pada
Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi melalui hasil riset, dokumentasi serta
melakukan wawancara dengan Ibu Sapnah, A.Mk, S.AP sebagai Arsiparis di Badan
Umum dan Kepegawaian Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi, dari hasil
yang masih dikerjakan oleh staff/ pegawai yang bersangkutan dimulai dari
penggandaan dan penyimpanan surat hingga pemusnahan arsip yang dilihat dari JRA
(Jadwal Retensi Arsip) jika statusnya musnah maka akan dimusnahkan, jika
Selain itu, Penataan Arsip yang dilakukan adalah pemilahan arsip aktif dan
pula cara penemuan arsip kembali yang dilihat dari kode klasifikasinya, tanggal
bulan, tahun dan perihalnya dan pemeliharaan arsip yang dilakukan dengan cara
Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi hanya dengan cara dicatat di buku Agenda
Peminjaman Arsip. Selain itu ada pula Pelaksanaan Penyusutan Arsip yang
dilakukan dengan cara Pemilahan arsip, kemudian penilaian arsip (dilihat dari daftar
arsip musnah/Jadwal retensi arsip) apakah arsip sudah bisa dimusnahkan atau belum,
jika sudah selanjutnya dilakukan proses pemusnahan arsip dengan disertakan berita
1. Pengelolaan Arsip.
Daerah Kota Bekasi dimulai dari proses penerimaan Surat Masuk meliputi informasi
produk hukum, permohonan kebijakan penetapan besarnya PBB (Pajak Bumi dan
surat blangko permohonan SPPT PBB (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak
keluar, setiap surat yang dikeluarkan oleh Bagian Umum dan Kepegawaian diparaf
36
terlebih dahulu oleh Kepala Suku Bidang/Kepala Bidang, lalu surat diparaf oleh
Sekretaris Badan dan digandakan untuk arsip di Sekretaris Badan. Kemudian surat
diserahkan ke Kepala Badan untuk ditanda tangani, setelah ditanda tangani dilakukan
penomoran sesuai index perihal surat tersebut/ kode klasifikasi, selanjutnya surat di
dinas, penyampaian data SPPT PBB bermasalah, surat tugas, nota dinas keluar, surat
undangan keluar, surat keputusan keluar . Pelaksanaan pencatatan surat masuk dan
surat keluar maupun pengelolaan arsip di Bagian Umum dan Kepegawaian pada
Badan Pendapatan Daerah masih menggunakan sistem manual yang masih dicatat di
Semua surat yang masuk ke dalam Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
melalui kurir, kantor pos, email maupun fax terlebih dahulu diterima oleh pegawai
yang memang bertugas khusus dibagian penerimaan surat masuk. Kemudian surat
yang diterima di catat ,dan disortir untuk mengetahui kemana surat akan ditindak
lanjuti, jika surat ditindaklanjuti oleh Sekretaris Badan , surat akan diberi lembar
disposisi khusus Sekretaris, Jika surat ditindaklanjuti oleh Kepala Badan maka
diberi lembar disposisi khusus Kepala Badan, dan juga surat disortir kembali oleh
Sekretaris Badan dan Kepala Badan untuk menentukan dibidang mana surat akan
untuk dicatat kebidang mana surat tersebut akan diproses lalu distribusikan ke
Masuk dan Buku Agenda Surat Masuk yang ada di Bagian Umum dan
pencatatan surat-surat masuk atau surat apa saja yang diterima oleh Bagian
Tabel III.1
Agenda Surat Masuk
Keterangan Tabel :
tersebut dibuat/diciptakan.
38
tersebut berasal/dikirimkan.
bahwa surat akan ditindak lanjuti dan diberi intruksi selanjutnya oleh
kepala badan.
bahwa surat akan ditindak lanjuti dan diberi intruksi selanjutnya oleh
Sekretaris Badan.
siapa atau ke bidang mana surat itu berakhir dan dikelola sesuai
Sekretaris Badan.
sekretaris badan.
39
Nota Dinas Masuk merupakan surat dinas yang dibuat oleh pejabat yang
pajak yang telah ditetapkan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi
Setiap surat yang dikeluarkan oleh Badan Pendapatan Daerah dibuat 3 (Tiga)
rangkap diparaf terlebih dahulu oleh Kepala Suku Bidang/Kepala Bidang, lalu surat
diparaf oleh Sekretaris. Kemudian surat diserahkan ke Kepala Badan untuk ditanda
index perihal surat tersebut/ kode klasifikasi selanjutnya surat rangkap ke 1 (Satu)
untuk arsip Bidang yang menciptakan arsip, rangkap ke 2 (Dua) untuk arsip
Sekretaris, rangkap ke 3 (Tiga) untuk dikirim ke alamat tujuan dan surat di kirim.
Berikut ini adalah contoh surat keluar yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kota
Bekasi.
arsip harus disimpan dan ditata dengan sebaik mungkin, agar arsip dapat dengan
mudah dan cepat ditemukan kembali saat dibutuhkan. Penyimpanan dan penataan
arsip di Bagian Umum dan Kepegawaian pada Badan Pendapatan Daerah Kota
Bekasi menggunakan Sistem Tahun dan juga Kode Klasifikasi Arsip yang kemudian
setelah arsip menjadi inaktif, arsip akan di bungkus dengan kertas samson setelah itu
Nota Dinas Keluar merupakan surat dinas yang dibuat oleh pejabat yang
2. Surat Tugas.
Surat tugas merupakan surat resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang
di dalam instansi, oleh sebab itu arsip yang sudah disimpan akan di pinjam kembali
dan ada cara untuk menemukan arsip kembali tersebut secara cepat dan mudah.
47
Kepegawaian pada Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi dengan cara dicatat ke
dalam Buku Agenda Peminjaman Arsip , setelah itu untuk menemukan arsip kembali
dengan cara melihat tahun yang ada pada ordner dan kode klasifikasinya. Kemudian
dilihat kembali perihal yang ada disurat untuk memastikan apakah arsip tersebut
yang ingin dipinjam. Dikarenakan sumber daya manusia untuk arsiparis masih baru,
peralatan kearsipan yang membuat arsip itu sendiri menjadi tertata rapi dan letaknya
lebih teratur juga mudah untuk ditemukan. Peralatan Kearsipan yang digunakan
untuk pengelolaan arsip di Bagian Umum dan Kepegawaian pada Badan Pendapatan
Daerah Kota Bekasi yaitu filling cabinet, lemari arsip, hanging folder, ordner,
perforator, stapler, box arsip dan lain sebagainya. Dalam pengelolaan arsip
dibutuhkan juga pemeliharaan arsip untuk menjaga arsip agar tidak rusak,
Daerah Kota Bekasi dengan dilakukannya fumigasi arsip yaitu kegiatan pembasmian
hama seperti rayap, kecoak, kutu, dan semut dengan bahan kimia, selain itu bahan
kimia tersebut juga bisa menetralisir sifat kimiawi kertas yang usang agar tidak
rapuh.
Penyusutan atau pemusnahan arsip adalah bagian terpenting dalam suatu kegiatan
pengelolaan kearsipan yang berguna untuk mengurangi jumlah arsip yang sudah
habis masa retensinya, serta untuk melindungi arsip dari penyalahgunaan informasi
atau dokumen yang terdapat di arsip itu sendiri oleh pihak yang tidak bertanggung
48
jawab. Penyusutan atau pemusnahan arsip yang dilakukan di Bagian Umum dan
Kepegawaian pada Badan Pendapatan Daerah dengan cara arsip inaktif dipindahkan
Kemudian arsip tersebut disortir oleh arsiparis untuk dilihat jadwal retensi
arsipnya apakah statusnya musnah atau permanen. Jika status Arsip Musnah maka
arsip dimusnahkan serta dibuatkan berita acaranya. Jika Arsip bersifat Permanen
maka arsip diserahkan ke Dinas Arsip Kota Bekasi untuk disimpan dan dikelola lebih
Tabel III.2
Jadwal Retensi Arsip
49
Keterangan Flowchart :
Kota Bekasi.
2. Staff Bagian Penerimaan Surat Masuk menerima dan mengecek surat masuk.
3. Surat kemudian diteliti dan disortir oleh Staff Bagian Penerimaan Surat Masuk
4. Jika surat tidak sesuai maka surat dikembalikan ke Pengirim Surat Masuk
5. Jika surat sudah sesuai maka surat dicatat kedalam buku agenda surat masuk
kemudian surat dilihat apakah surat akan diberi arahan oleh Sekretaris Badan
Atau Kepala Badan jika surat akan diberi arahan oleh Kepala Badan maka
diberikan lembar disposisi Kepala Badan, Jika surat diberi arahan oleh Sekretaris
6. Jika surat didisposisi untuk kepala badan maka diserahkan ke Kepala Badan
untuk diteliti dan diarahkan ke Bagian Umum dan Kepegawaian untuk dikelola
9. Kemudian surat dikelola sesuai dengan arahan Kepala Badan setelah dikelola,
surat diarsipkan.
10. Jika surat didisposisi untuk Sekretaris Badan , surat akan diberikan ke Sekretaris
Badan untuk.
11. Kemudian surat diterima dan diarahkan oleh Sekretaris Badan ke Bagian mana
surat akan dituju dan dikelola sesuai dengan perihal surat tersebut serta diberikan
perintah .
51
12. Setelah surat diterima dan diarahkan oleh Sekretaris Badan ke Bagian mana
surat akan dituju dan dikelola Surat tersebut akan digandakan atau difotocopy.
13. Kemudian surat yang difotocopy disimpan di Sekretaris Badan untuk dijadikan
14. Surat yang asli diserahkan ke bagian-bagian yang sudah ditentukan dan
15. Setelah surat di terima oleh bagian-bagian lain yang sudah ditentukan maupun
diarahkan, maka surat akan dikelola sesuai dengan perintah maupun araha dari
Sekretaris Badan.
yang lainnya, dan dapat berdampak kurang baik di dalam perusahaan. Begitu pula
pada Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi yang memiliki kendala seperti :
1. Masih menerapkan Sistem Manual. Masih dikerjakan oleh Staff dan belum
2. Pemeliharaan arsip yang masih kurang baik, salah satunya arsip berdebu dan
kotor tapi dibiarkan saja , tidak langsung dibersihkan oleh pegawai yang bekerja
menumpuk di luar ruangan arsip , sedangkan rak arsip maupun lemari arsip
sudah terisi penuh. Hal seperti ini bisa menyebabkan arsip berdebu dan rusak.
4. Tidak adanya Penyusutan Arsip secara teratur . Arsip selalu bertambah , tetapi
ini menyebabkan volume arsip menjadi tidak terkendali dan akan menggangu
Kepegawaian
Dalam suatu kegiatan pasti mempunyai kendala yang akan dihadapi akan
tetapi kendala tersebut dapat diatasi dengan cara memenuhi fasilitas maupun sumber
daya manusia yang dibutuhkan, agar kegiatan tersebut dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan lancar seperti yang diharapkan. Berikut ini adalah hasil penelitian cara
mengatasi kendala yang terdapat di Bagian Umum dan Kepegawaian Pada Badan
yang bernama simaya agar kegiatan pengelolaan arsip lebih cepat, efektif,
hama menggunakan bahan kimia , agar arsip tidak mudah rapuh dan rusak
53
karena hama. Mengingat arsip adalah dokumen penting dalam perusahaan, jika
perusahaan.
koridor kantor yang menyebabkan kantor terlihat berantakan dan tidak rapi
5. Memanfaatkan tenaga kerja magang dan murid sekolah yang sedang melakukan