Anda di halaman 1dari 2

Nama : Silviana Wahyu Nur Cahyani Putri

NIM : 20210520191

Kelas :D

Mata Kuliah : Tata Kelola Keuangan pemerintahan

Tugas : Essay Analisis APBD DIY

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan


pemerintah daerah selama satu tahun yang ditetapkan oleh peraturan daerah. APBD dapat
dijadikan sebagai sarana komunikasi pemerintah daerah kepada masyarakatnya mengenai
prioritas pengalokasian yang dilakukan oleh pemerintah daerah setelah berkoordinasi dengan
pihak legislatif, DPRD. Dalam APBD, Pemda dapat merencanakan defisit atau surplus APBD.
Pada kenyataannya, di dalam dokumen APBD seringkali terjadi defisit daerah. Defisit daerah
dapat ditutup dengan pembiayaan daerah.

Pembiayaan daerah terdiri dari dua pos yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Pemerintah daerah memiliki kecenderungan untuk menutup defisit daerah dari
Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya atau dengan
melakukan pinjaman daerah atau obligasi daerah yang berada di pos penerimaan pembiayaan.
Pos pengeluaran pembiayaan juga memiliki dua komponen utama yang banyak digunakan oleh
pemda yaitu penyertaan modal (investasi daerah) dan pembayaran pokok utang. Berdasarkan
realisasi APBD 2022 pendapatan daerah di DIY menganggarkan 1.135.851,30 M sedangkan
untuk realiasasinya sejumlah 985.576,32 M.

Berdasarkan pada data tersebut angka tercapainya realisasi anggaran mencapai


86.62%. Berdasarkan pada PP Nomor 12 Tahun 2019, lebih tepatnya pada Pasal 30 ayat satu
yaitu, pendapatan asli Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 huruf a meliputi pajak
daerah, restribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan, lain lain
pendaoatan aslli daerah yang sah. Pada data realisasi APBD 2022 pajak daerah berdasarkan
anggaran mencapai 230.237,92 M sedangkan untuk realisasinya berada pada angka 200.241,61
M. Untuk restribusi Daerah pada anggaran tertulis 13.979,90 M sedangkan untuk realisasinya
hanya 7.123,64 M, dapat kita lihat ketercapaian restribusi daerah antara anggaran dan realisasi
mencapai 50.96%. Sedangkan untuk hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
ketercapaiannya sebanyak 79.47% dan juga lain-lain PAD yang sah mencapai 74.00%. Dengan
ini TKKD nya dapat dilihat anggaran mencapai 738.175,80 M sedangkan untuk realisasi
anggarannya sejumlah 653.594,98 M, dengan ketercapaian 88.54%.

Untuk belanja daerah sendiri terbagi menjadi belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
belanja modal dan juga belanja lainnya meliputi bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, tidak
terduga, bagi hasil, dan juga belanja bantuan keuangan. Untuk belanja daerah sendiri mencapai
939.519,45 M, sedangkan pada anggarannya tertulis 1.200.873,86 M dengen ketercapaian
78.24%. Untuk belanja pegawai sendiri pada PP Nomor 12 Tahun 2019 terdapat pada Pasa; 56
ayat 1 “ Yang dimaksud dengan "belanja pegawai" antara lain berupa gaji dan tunjangan,
tambahan penghasilan Pegawai ASN, belanja penerimaan lainnya pimpinan dan anggota
DPRD serta Kepala Daerah/wakil KepalaDaerah, insentif pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah, dan honorarium.”

Penerimaan Pembiayaan Daerah berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun
sebelumnya, pencairan dana cadangan, penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah, penerimaan
pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang tercantum.
Pada apbd 2022 realisasi penerimaan pembiayaan daerah sebesar 74.142,37 M. Namun pada
realisasi penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan tidak ada atau 0,00 M sedangkan untuk
anggaran yang tertulis 162,29 M.

Pengeluaran pembiayaan daerah merupakan semua pengeluaran yang perlu diterimakan


kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya dan dianggarkan secara bruto dalam APBD. Pada pengeluaran pembiayaan daerah
meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan moda daerah, embayaran cicilan pokok
utang yang jatuh tempo, pemberian pinjaman daerah, dan juga pengeluaran pembiayaan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai