Jurnal Case Study TPK
Jurnal Case Study TPK
Abstrak: - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem antrian, kinerja pelayanan, dan utilization kedua
runway di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia. Jumlah pergerakan pesawat di bandara pada jam-jam
sibuk melebihi kapasitas, sehingga mengakibatkan antrian panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan teori antrian dengan single server multi channel queuing system. Pembahasan kinerja runway
service di Bandara Soekarno-Hatta, dengan menghitung Sistem Antrian State Probalilities untuk mengetahui
probabilitas n unit (kedatangan) dalam sistem tersebut. Lima persamaan telah dianalisis untuk Evaluasi Dua
Sistem Antrian Runway. Temuan penelitian ini memberikan sinyal optimalisasi pemanfaatan runway operator
bandara dengan mengembangkan kapasitas runway dan menambah infrastruktur serta penambahan taxiway,
apron, dan runway. Peningkatan kapasitas runway akan berdampak pada lebih banyak layanan pesawat, yang
juga berarti pemanfaatan runway lebih efektif dan efisien. Untuk meningkatkan sistem antrian, perlu ditingkatkan
pelayanan sistem antrian dengan pelatihan rutin petugas terkait langsung agar sistem antrian dapat lebih efektif
dan efisien. Untuk meningkatkan performa layanan runway, perlu dilakukan peningkatan kapasitas alat navigasi
yang dimiliki saat ini.
Kata kunci: - sistem antrian, kinerja layanan, kapasitas landasan pacu, server tunggal multi-channel
Diterima: 19 April 2021. Revisi: 28 Januari 2022. Diterima: 21 Februari 2022. Diterbitkan: 4 April 2022.
penumpang sebesar 3,65%. Sementara itu, jumlah berdasarkan Declared Runway Capacity Airnav
pergerakan pesawat tertinggi terjadi pada tahun Indonesia adalah 80 pergerakan per jam untuk
2017 dengan total 447.390 pergerakan pesawat, penerbangan reguler dan 1 pergerakan untuk
sehingga terjadi peningkatan sebesar 8,12% dari penerbangan irregular pada pukul 00.00-13.59 /07.
tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 terjadi kenaikan 00-20-59. Kapasitas runway terendah adalah 22
tertinggi sebesar 13,08% dari tahun sebelumnya pergerakan per jam untuk penerbangan reguler dan 2
yang sebesar 305.541 pergerakan pesawat, sehingga pergerakan untuk penerbangan irreguler pada pukul
menjadi 345.508 pergerakan pesawat . Berdasarkan 18.00-18.59/ 01.00-01.59 .
data Airports Council International tahun 2019,
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang,
Banten masih berada di peringkat 20 besar bandara
terbesar di dunia, melampaui Bandara Changi
Singapura. Bandara Internasional Soekarno no-
Hatta sendiri tepatnya berada di posisi ke-18. Di
kawasan ASEAN, hanya ada dua bandara yang
berada di peringkat 20 besar, yaitu Bandara
Internasional Soekarno-Hatta di posisi ke-18 dan
Bandara Changi di posisi ke-19. Banyak layanan
penerbangan dapat dilakukan di bandara ini setiap
hari, yang dapat melayani lebih dari 1.000
penerbangan per hari. Sepanjang 2019, total
pergerakan pesawat di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta mencapai 3.90.648 kali lepas landas
dan mendarat.
Kelebihan kapasitas bandara dapat
mengakibatkan antrian panjang. Pada tahun 2019,
jumlah pergerakan 42 per jam telah melebihi
Kapasitas Runway yang Dideklarasikan hanya 39
pergerakan per jam. Kemampuan kapasitas dua
landasan pacu untuk layanan sisi udara untuk
pergerakan pesawat di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta berdasarkan Kapasitas Runway yang
Dinyatakan (Tabel 1).
Penerb 1 1 1 2 2
angan
Tidak
Terat
ur
Waktu/Sl 18.00- 19.00- 22.00- 23.00-
ot 18.59 21.59 22.59 23.59
(UTC)
Reguler
Penerban 22 34 68 76
gan
Tidak
teratur 2 2 2 2
Penerban
gan
Banyaknya jumlah pesawat yang take off dan menjelaskan bahwa hasil simulasi menunjukkan
landing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta bahwa efek optimasi penerbangan secara
menyebabkan antrian panjang untuk keberangkatan keseluruhan adalah 48 persen dan waktu penundaan
dan pendaratan pesawat. Hal ini menyebabkan penerbangan berkurang hingga 50 persen, sehingga
pesawat mengantri untuk menggunakan landasan dianggap sebagai hasil optimasi penjadwalan yang
pacu. Dari pantauan, bandara-bandara masih sering dapat diterima. Sementara itu, tujuan dari penelitian
terlihat mengantri pesawat di taxiway yang hendak ini adalah untuk
lepas landas saat frekuensi penerbangan tinggi,
terutama saat hari raya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut,
telah diidentifikasi beberapa permasalahan: (1)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya
dan frekuensi penerbangan juga meningkat, jumlah
pergerakan take off dan landing di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Bandara sangat sibuk,
mengakibatkan antrian pesawat di taxiway yang
ingin lepas landas ketika frekuensi penerbangan
tinggi, terutama saat Lebaran adalah hari
penawaran bagi umat Islam, (2) antrian panjang
dapat meningkatkan biaya bahan bakar Avtur bagi
Badan Usaha Angkutan Udara, (3) antrian panjang
menyebabkan keterlambatan sehingga dapat
merugikan penumpang dan Badan Usaha Angkutan
Udara itu sendiri, dan (4) Jumlah pergerakan
pesawat telah melebihi kapasitas maksimal
sehingga mengakibatkan antrian panjang.
Berdasarkan identifikasi permasalahan,
permasalahan penelitian terbatas pada sistem
antrian apa yang digunakan pada runway Bandara
Internasional Soekarno-Hatta , kinerja pelayanan,
dan pemanfaatan dua runway pada Angkutan
Lebaran tahun 2019 di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta.
Sebagai perbandingan untuk diskusi dua
landasan pacu, Mascio et al. [1] menjelaskan bahwa
bandara di Italia dengan volume lalu lintas tinggi
dianggap menganalisis dua tata letak dan yaitu
landasan pacu baru dan kondisi operasi yang
dimodifikasi dipertimbangkan. Berdasarkan hasil
pengujian di bandara Hong Kong, Lancia dan Lulli
[2] menjelaskan bahwa perencanaan konfigurasi
landasan pacu dinamis dan desain landasan pacu
semi-campuran dapat memanfaatkan kapasitas
landasan pacu secara lebih efisien. Operator
Kontrol Lalu Lintas Udara akan dapat
mengoptimalkan kapasitas landasan pacu dengan
mengoperasikan konfigurasi landasan pacu dinamis
di landasan pacu berdasarkan kondisi lalu lintas
udara dan bandara. Dalam penelitian menggunakan
beberapa model, hasil studi Stephens dan Ayo
Agunbiade[3] menunjukkan bahwa London
Heathrow Airport (LHR) dan Munich International
Airport (MUC) efisiendalam memanfaatkan
landasan pacu dan dapat menjadi referensi penting
untuk bandara operator untuk mengevaluasi dan
membandingkan berbagai jenis konfigurasi
landasan pacu. Di masa pandemi ini, Lai et al. [4]
E-ISSN: 2224-2856 144 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri
menentukan dan menganalisis tingkat pemanfaatan pacu dengan rasio lebih dari 83,8% [12].
runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui dan menganalisis tingkat pemanfaatan
runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
2 Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan pacu
Definisi runway menurut [5] adalah area persegi
panjang di atas lapangan terbang yang digunakan
untuk mendarat dan lepas landas pesawat. Panjang
dan lebar landasan pacu di setiap bandara berbeda-
beda, sesuai dengan kebutuhan, kondisi kendala di
sekitar bandara. Secara umum, konfigurasi yang
digunakan adalah konfigurasi dasar, yaitu; (1)
Single Runway, Konfigurasi ini adalah yang paling
sederhana; (2) Parallel Runway, Kapasitas
konfigurasi runway paralel ini berakhir pada jumlah
runway dan pemisahan jarak antar runway. Jumlah
landasan pacu paralel yang biasa digunakan adalah
dua landasan pacu paralel, tiga, dan empat landasan
pacu paralel. Jarak antar landasan pacu dibagi
menjadi tiga dan tergantung pada centerline yang
membagi kedua landasan pacu, (a) Close (b)
Intermediate, dan (c) Far, (3) Intersecting Runway,
bandara yang memiliki dua atau lebih landasan pacu
dengan arah berbeda yang saling eksklusif. saling
bersilangan, konfigurasi ini disebut runway yang
berpotongan dan (4) Open-V Runway, yaitu
beberapa runway yang ditempatkan pada arah yang
berbeda, yang tidak saling bersilangan. Mirip
dengan landasan pacu yang berpotongan, Open-V
Runway menggunakan landasan pacu tunggal ketika
angin kencang bertiup hanya ke satu sisi.
Menurut Avery dan Balakrishnan [6], kondisi
cuaca, permintaan lalu lintas, beban kerja pengendali
lalu lintas udara, dan alur koordinasi dengan bandara
terdekat mempengaruhi pilihan konfigurasi
landasan pacu. Mesgarpour [7] berpendapat bahwa
penjadwalan lepas landas pesawat dirumuskan untuk
memaksimalkan throughput keberangkatan landasan
pacu dan meminimalkan total waktu tunggu.
Beberapa model untuk mengevaluasi kapasitas
kedatangan dan keberangkatan dan cara menghitung
kapasitas landasan pacu dalam berbagai kondisi telah
dirancang di beberapa negara sebelumnya [8, 9, 10].
Hasil studi Tascón dan Olariaga [11] di Bandar
Udara Bogota, Kolombia menunjukkan perlunya
perluasan studi kasus bandar udara pada sistem
landasan pacu, di mana faktor pemanfaatan
kapasitas saat ini untuk jumlah landasan pacu yang
dibutuhkan ditetapkan menjadi tiga hingga periode
simulasi terakhir di 2023.
Pendekatan Operasi Paralel Mode campuran di
bandara Zurich, Swiss diharapkan efisiensi landasan
E-ISSN: 2224-2856 145 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri
Juga di Indonesia, evaluasi kapasitas runway telah hanya digunakan untuk kedatangan. Menurut
dilakukan melalui konfigurasi dan kapasitas runway Thiagaraj dan Seshaiah [27] bahwa hasil teori antrian
maksimum, runway crosswind, dan potensi dapat digunakan untuk menganalisis sistem
tailwind yang telah dilakukan oleh Andarani et al. landasan pacu, tetapi ketika
[13], Eviane et al. [14], Firdiyan dan Muntini [15],
Majid et al. [16], dan Sardjono et al. [17]. Secara
spesifik, penggunaan beberapa runway melalui
program simulasi di bandara Soekarno-Hatta
sebelumnya telah dipelajari oleh Ongkowijoyo dan
Ruseno [18], Sampurno et al. [19], dan Saragih et al.
[20]. Secara umum, penelitian tentang landasan pacu
paralel dengan mixed-mode atau multiple runway
akan mempertimbangkan masalah pemesanan dan
penjadwalan pesawat dalam ketidakpastian
penundaan kedatangan dan keberangkatan [21].
Penambahan landasan pacu sehingga dapat
dioperasikan secara paralel, tetapi membutuhkan
dua puluh tahun negosiasi, perencanaan dan
konstruksi [22]. Secara strategis dalam jangka
panjang, produktivitas kapasitas landasan pacu di
bandara juga ditentukan oleh ketersediaan
infrastruktur.
Bandara yang terlalu ramai secara realistis pergerakan pesawat (take off and landing) selama
diperlukan, pendekatan simulasi untuk dapat periode angkutan Lebaran 2019 di Bandara
mengukur kinerja landasan pacu bandara yang hanya Internasional Soekarno-Hatta . Terutama , terkait
digunakan untuk kedatangan, dengan campuran lalu sistem antrian apa yang akan digunakan, kemudian
lintas dan variabel yang berbeda. Operasional. membayar attention dan mengamati fenomena yang
Beberapa peneliti telah mengusulkansolusi untuk terjadi melalui pengamatan partisipatif terhadap
masalah penyeimbangan landasan pacu pergerakan pesawat. Pembahasan kinerja runway
menggunakan teknik berbasis simulasi untuk service di Bandara Soekarno-Hatta, dengan
menghitung keterlambatan pesawat. Temuan Lancia menghitung Sistem Antrian State Probalilities untuk
dan Lulli [28] dengan antrian Poisson dan Pre- mengetahui probabilitas n unit (kedatangan) dalam
Scheduled Random Arrivals memiliki implikasi sistem (P₀). Perhitungan Rumus Antrian dilanjutkan
penting untuk pemodelan dan analisis berbasis untuk mengetahui jumlah rata-rata pesawat dalam
simulasi lalu lintas masuk dan dapat meningkatkan antrian, rata-rata waktu tunggu dalam qu eue, rata-
penggunaan kapasitas yang tersedia, sehingga rata jumlah pesawat dalam sistem dan rata-rata
mengurangi penundaan lalu lintas udara. Sekine et waktu dalam sistem.
al. [29] menjelaskan bahwa menerapkan penerapan Perhitungan sistem antrian menggunakan rumus
kategori wake turbulence baru akan berkontribusi matematika dengan bantuan perangkat lunak Qm
untuk mengurangi kemacetan lalu lintas udara di untuk windows. Perhitungan dengan sistem
dekat bandara, dan untuk mengurangi penundaan Multiple Channel Single Server Queue dan
lalu lintas kedatangan secara keseluruhan sambil perhitungan pemanfaatan runway meliputi beberapa
meningkatkan throughput landasan pacu. Sementara tahapan dan rumus sebagai berikut;
itu, Jain et al. [30], juga menjelaskan bahwa dengan (1) Probabilitas bahwa n unit (kedatangan) di
simulasi model antrian, jumlah pos pemeriksaan di
bandara dapat ditingkatkan sehingga menunggu sistem
pesawat dapat didistribusikan secara efektif.
Beberapa sistem antrian di beberapa bandara
internasional di Indonesia yang diteliti dinyatakan
cukup baik dan kapasitas runway serta taxiway masih
mampu melayani udara lalu lintas selama
puncak Jam [31, 32, 33, 34] tambah dengan si s−1 (λ)ⁿ (λ)s 1
Antrian µ
pengontrol [37, 38]. kuantitatif dan teori antrian dengan sistem antrian
multi channel server tunggal . Kondisi antrian sering
terjadi untuk barang yang sedang dalam proses
3 Metodologi menuju suatu daerah yang akan dilayani, namun
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kemudian menghadapi keterlambatan akibat
E-ISSN: 2224-2856 147 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri
mekanisme pelayanan yang sedang sibuk. Rumus Lq ini untuk menghitung angka rata-rata
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari pesawat mengantri saat lepas landas di sisi udara
tiga hal, yaitu tata letak fisik sistem antrianm, pergerakan pesawat .
disiplin antrian, dan waktu pelayanan. Prosedur (3) Waktu tunggu rata-rata dalam antrian,
Lq
pengujian dalam penelitian ini dimulai dengan Wq =
𝜆
melakukan observasi terkait pelaksanaan
Rumus Wq ini untuk menghitung waktu tunggu rata-
rata dalam antrian saat pesawat menunggu lepas
landas.
(4) Waktu tunggu rata-rata dalam sistem,
1
Ws = Wq +
μ
Rumus Ws ini untuk menghitung rata-rata waktu setiap landasan, (2) Apabila terdapat antrian di
tunggu layanan pesawat di landasan pacu hingga
selesai dilayani.
(5) Jumlah rata-rata unit dalam sistem.
λ
Ls = Lq +
µ
pergerakan mencapai 390.648 pergerakan pesawat Waktu tunggu rata-rata dalam antrian adalah 3,76
lepas landas dan mendarat pada 2019. menit, yang merupakan waktu rata-rata pesawat
menunggu lepas landas.
4.3 Kinerja Layanan Runway Bandara
Perhitungan selanjutnya adalah rata-rata waktu yang
Soekarno-Hatta
dibutuhkan untuk menunggu layanan runway selesai
Beberapa perhitungan State Probalilities Sistem
dilayani dalam sistem. Dengan rumus 27
Antrian dalam mengukur Kinerja Pelayanan Runway
pesawat/jam, hasil perhitungan Ws menunjukkan
dengan jumlah runway (S) sebanyak dua unit adalah
beberapa menit 5,99.
sebagai berikut; (1) Kapasitas pergerakan pesawat
adalah 54 pesawat/jam per dua
1
landasan pacu atau 27 pesawat/jam per 1 landasan Ws = 0, 06 + = 0, 01 jam = 5,99 menit
𝟐𝟕
pacu, (2) Service performance dalam antrian airside
service
Sistem pergerakan pesawat menunjukkan tingkat Hasil perhitungan rumus Ws ini adalah 5,99 menit,
kedatangan (λ) adalah 30.810 pesawat/bulan atau artinya rata-rata waktu tunggu layanan runway
1.027 pesawat/hari atau adalah sampai pesawat selesai dilayani.
42,82 pesawat/jam, dan (3) Service Level (μ): 1/ μ
2,22 menit/pesawat atau hingga 27 pesawat/jam. Jumlah rata-rata pesawat dalam sistem, yang
dilambangkan dengan Ls, berarti bahwa jumlah rata-
Dengan probabilitas n unit (arrival) dalam sistem rata pesawat yang mengantri dan dilayani untuk
(P₀) dan dua runway pada layanan pergerakan layanan airside adalah empat pesawat.
pesawat, maka dapat diartikan bahwa probabilitas 0
unit (arrival) dalam sistem dari keduanya landasan
pacu adalah 0,115.
P₀ = 1⁄[ + + ( )] =
0! 1! 2! 1- 42,82
0,115 𝟓𝟒 Sedangkan hasil Ls sebanyak empat pesawat. Ini
berarti
bahwa rata-rata jumlah pesawat yang mengantri dan
Hasil perhitungan P₀ di atas berdasarkan jumlah dua
Yang dilayani untuk layanan sisi udara adalah
runway dalam layanan airside pergerakan pesawat
pergerakan pesawat.
adalah probabilitas 0 unit (arrival) dalam sistem dari
dua runway sebesar 0,115.
4.4 Runway Service Performance Evaluation
Setelah menghitung P₀ yang merupakan probabilitas Perhitungan kinerja layanan sistem antrian, mulai
n unit (kedatangan) dalam sistem dan jumlah rata- dari menghitung probabilitas status sistem antrian
rata pesawat dalam antrian, dimana jumlah rata-rata hingga perhitungan Rumus Antrian yaitu
pesawat dalam antrian adalah tiga pesawat, menghitung jumlah rata-rata pesawat dalam antrian,
perhitungan selanjutnya adalah dalam antrian akan waktu rata-rata pesawat Menunggu landing atau
diketahui rata-rata tunggu Waktu. take off, jumlah rata-rata queuing dan sedang
dilayani serta rata-rata waktu tunggu layanan runway
42,82
( 2.515) ( ) selesai dilayani. Hasil perhitungan Single Server
Multi-
54
Lq = 2 (0,115) = 2,69 pesawat Sistem Antrian Saluran diringkas sebagai Kinerja
42,82
2! ( 1- ) Layanan Runway (Tabel 3).
54
Performa
Meja 3. Ringkasan arab Landasan pacu Dinas
Multiple Saluran Single Hasil
2,69 Sistem Antrian Peladen
Wq = = 0,06 jam = 3,76 menit
42,82
Probabilitas bahwa n unit 0,115
(kedatangan) dalam
sistem (Po)
Jumlah rata-rata 3 pesawat
pesawat dalam Antrian
(LQ)
Waktu tunggu rata-rata di 3,76 menit
Antrian (WQ)
Waktu tunggu rata-rata di 4 pesawat
sistem (LS)
Jumlah rata-rata satuan 5,99 menit
Dilakukan, diharapkan kapasitas runway dapat [6] Avery, J., dan Balakrishnan, H, Memprediksi
meningkat, sehingga runway dapat melayani lebih konfigurasi landasan pacu bandara:
banyak permintaan pergerakan pesawat yang ada. Pendekatan pemodelan pilihan diskrit,
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan runway, Prosiding Seminar Penelitian dan
perlu dirancang pengembangan kapasitas runway Pengembangan Manajemen Lalu Lintas Udara
dan infrastruktur seperti penambahan taxiway dan [Kesebelas] AS / Eropa, ATM2015,2015
runway parkir pesawat, serta runway agar kapasitas
runway untuk melayani pesawat meningkat, yang http://hdl.handle.net/1721.1/106551.
juga berarti lebih efektif dan efektif Pemanfaatan [7] Mesgarpour, M, Bandara Runway Optimasi.
landasan pacu. efisien. Pemanfaatan runway belum Ph.D. thesis, Universitas Southampton,
optimal dan masih dapat ditingkatkan menjadi lebih Southampton, Inggris, 2012.
efektif dan efisien. Lebih banyak pergerakan pesawat [8] Jacquillat, A., Odoni, A. R., dan Webster, MD,
di Runway 25L dibandingkan dengan Runway 07R. Kontrol dinamis konfigurasi landasan pacu dan
Jika tidak ada perbaikan signifikan pada tarif layanan kedatangan dan keberangkatan di
pemanfaatan runway, maka akan terjadi potensi bandara JFK di bawah kondisi antrian
antrian panjang dan penundaan panjang. stokastik, Ilmu Transportasi, Vol. 51, No. 1,
Peningkatan pemanfaatan runway dapat dilakukan 2017, hlm.155-176.
dengan merancang pengembangan kapasitas runway [9] Kovačič, B., Želodec, D., dan Doler, D,
dan penambahan infrastruktur terkait seperti Prototipe Proses Pemantauan Landasan Pacu di
penambahan taxiway dan parking runway pesawat, Bandara yang Lebih Kecil: Edvard Rusjan
serta ru nway sertapengembangan teknologi dengan Airport Maribor, Proses, Vol. 8, No. 12, 2020,
melibatkan seluruh stakeholder penerbangan. hlm. 1689.
[10] Qin, Y., Ng, K. K., Hu, H., Chan, F. T., dan
Xiao, S, Manajemen adaptasi pascabencana di
Referensi: bandara: Koordinasi sumber daya landasan
[1] Mascio, PD, Rappoli, G., dan Moretti, L, pacu dan hanggar untuk transportasi kargo
Metode Analisis untuk Menghitung Kapasitas bantuan, Advanced Engineering Informatics,
Bandara Berkelanjutan, Keberlanjutan, Vol. Vol. 50, 2021, hlm. 101403.
12, Tidak. 9239,2020 . [11] Tascón, D. C., dan Olariaga, O. D, Prakiraan
https://doi.org/10.3390/su12219239 lalu lintas udara dan dampaknya terhadap
[2] Lancia, C., a nd Lulli, G, Pemodelan kapasitas landasan pacu. Pendekatan Dinamika
prediktif permintaan masuk di Sistem, Jurnal Manajemen Transportasi
Udara, Vol. 90, 2021, hlm. 101946.
bandara utama Eropa dengan Poisson
[12] Pham, w. T., Chan, L. L., Alam, S., dan
dan Kedatangan Acak Terjadwal Koelle, R, Slotting Keberangkatan Real-
Sebelumnya, European Jour- nal of time dalam Operasi Mode Campuran
Operational Research, Vol. 280, No. menggunakan Deep Reinforcement Learning:
1,2020. hlm.179– Studi kasus Bandara Zurich, Prosiding Udara
190. AS / Eropa Keempat Belas Seminar
doi:10.1016/j.ejor.2019.06.056 Penelitian dan Pengembangan Manajemen
[3] Stephens, MS, dan Ayo Agunbiade, O.T, Lalu Lintas (ATM2021), 2021, hlm. 1–11.
Pemanfaatan Kapasitas Airside di Bandara [13] Andarani, P., Istirokhatun, T., Suhariani, G.,
Nigeria: Studi Kasus Bandara Internasional dan Budiawan, W, Model simulasi polusi
Murtala Muhammed, American International suara akibat keberangkatan dan pendekatan
Journal Multidisciplinary Scientific Research, penumpang pesawat di sekitar bandara
Vol. 5, No. 3, 2019 hlm. 1- 8., 2019. doi: Achmad Yani
10.46281/aijmsr.v5i3.356 Semarang—Indonesia,2nd
[4] Lai, J., Che, L., dan Kashef, R, Bottleneck A International Conference of Industrial,
J. nalysis di JFK Menggunakan Simulasi Mechanical, Electrical, and Chemical Teknik
Acara Diskrit: Model Antrian Bandara, (ICIMECE), 2016, hlm. 147-151.
pada Konferensi Kota Cerdas [14] Eviane, D., Natsir, T. A., Iswanto, N., Urufi, Z.,
Internasional IEEE 2021 (ISC2), 2021, dan Adji, M, Pemodelan penyebaran polusi
hlm. 1-7). udara landasan pacu dan apron di bandara
doi:10.1109/ISC253183.2021.9562823 internasional Sam Ratulangi, Angkasa: Jurnal
[5] Neufville, R. D., Odoni, A. R., Belobaba, P. Ilmiah Bidang Teknologi, Vol. 13, No. 2,
P., dan Reynolds, T. G, Sistem bandara: 2021, hlm. 103-112.
Perencanaan, desain, dan manajemen, 2013. [15] Firdiyan, N., dan Muntini, M. S, Efek dari
Pendidikan McGraw-Hill. 1
E-ISSN: 2224-2856 155 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri
Curah Hujan pada Deteksi Genangan Air di Model Simulasi Luas, Aiaa Aviation
Runway, Jurnal Fisika: Seri Konferensi, Vol. Technology, Integration, &; Operations
1951, No. 1, 2021, hlm. 012034. Conference, 2013, hlm. 145-151
[16] Majid, S. A., Larasati, E. R., Rizaldy, W., [25] Itoh, E., dan Mitici, M, Pemodelan berbasis
Setiawan, E. B., Pahala, Y., Agusinta, L., antrian dari proses kedatangan pesawat di satu
Ricardianto, P., dan Hernawan, M. A, bandara. Dirgantara , Vol. 6, Tidak. 10,
Kapasitas Runway Bandara Internasional 2019, hlm. 103.
Ngurah Rai Bali Berdasarkan Metode [26] Ignaccolo, M, Model simulasi untuk kapasitas
Doratask, Journal of Contemporary Issues in bandara dan analisis keterlambatan.
Business and Government, Vol. 27, No. 1, Perencanaan dan Teknologi Transportasi,
2021, hlm. 2022-2039. Perencanaan Transportasi danTeknologi,
[17] Sardjono, W., Kusnoputranto, H., Soesilo, T. Vol. 26, Tidak. 2, 2003, hlm. 135-170.
E. B., Utama, D. N., dan Sudirwan, J, Study of [27] Thiagaraj, H. B., dan Seshaiah, C. V, Model
runway crosswind and tailwind potential for antrian untuk kapasitas bandara dan analisis
airport sustainability: A study of Soekarno keterlambatan, Ilmu Matematika Terapan, Vol.
Hatta airport, Cengkareng, Indonesia, IOP 8, No. 72, 2014, hlm. 3561-3575.
Conference Series: Earth and Environmental [28] Lancia, C., dan Lulli, G, Pemodelan prediktif
Science, Vol. 729, No. 1, 2021, hlm. permintaan masuk di bandara utama Eropa
012012. dengan Poisson dan Kedatangan Acak
[18] Ongkowijoyo, H. V., dan Ruseno, N, Terjadwal Sebelumnya, European Journal of
Optimalisasi pemanfaatan runway ketiga di Operational Research, Vol. 280, No. 1, 2020,
Bandara Internasional Soekarno Hatta hlm. 179-190.
menggunakan analisis ruang waktu, Angkasa: [29] Sekine, K., Kato, F., Kageyama, K., dan Itoh,
Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, Vol. 13. No. E, Simulasi Berbasis Data untuk Mengevaluasi
1 Tahun 2021, hlm. 59-71. Dampak Pemisahan Pesawat Kedatangan
[19] Sampurno, R. A., Rinodistira, K., dan Rendah pada Wilayah Udara dan Kapasitas
Rizaldy, W, Optimalisasi Kapasitas Runway Runway yang Tersedia di Bandara
di Bandara CKG, Penelitian Global tentang Internasional Tokyo, Aerospace, Vol. 8, No.
Transportasi Berkelanjutan (GROST 2017), 6, 2021, hlm. 165.
2017, hlm. 727-736. [30] Jain, R., Bedekar, H., Jayakrishna, K., Vimal,
[20] Saragih, H., Wibowo, I. S., Utomo, W. D. T., K. E. K., dan Kumar, M. V, Analisis dan
dan Roestam, R, Program Simulasi Optimalisasi Sistem Antrian di Bandara —
Perancangan Kapasitas Runway Menggunakan Simulasi Peristiwa Diskrit, Kemajuan Teknik
Algoritma Genetika di Soekarno-Hatta, Mesin Terapan, 2020, hlm. 1189-1194.
International Journal of Electrical and [31] Farida, Y., Akbar, F., Hafiyusholeh, M., &;
Computer Engineering, Vol. 1, No. 2, 2011, Hartono, M, Analisis Sistem Antrian Pesawat
hlm. 202. Pendaratan di Bandara Internasional Juanda
[21] Ng, K. K. H., Lee, C. K. M., Chan, F. T., dan Surabaya . CAUCHY, Vol. 7, No. 1, 2021,
Qin, Y, Masalah pengurutan dan penjadwalan hlm. 49-63.
pesawat yang kuat dengan penundaan [32] Oka, I. G., dan Mas, G. A. A, Analisis
kedatangan / keberangkatan menggunakan Perhitungan Kapasitas Runway Bandara
pendekatan penyesalan min-max, Penelitian Soekarno Hatta, Jurnal Ilmiah Aviasi Langit
Transportasi Bagian E: Logistik dan Tinjauan Biru, Vol. 3, No. 8, 2010.
Transportasi, Vol. 106, 2017 , hlm. 115-136. [33] Prastiwi, D. A., dan Kartikasari, P, Analisis
[22] Bubalo, B., dan Daduna, J. R, Kapasitas kasus sistem non-Poisson antrian pesawat
bandara dan perhitungan permintaan dengan penumpang di Bandara Ahmad Yani, Ilmu
simulasi — kasus Bandara Internasional Pengetahuan Alam: Jurnal Sains dan
Berlin-Brandenburg, NETNOMICS: Teknologi, Vol. 10, No. 1, 2021, hlm. 1-5.
Penelitian Ekonomi dan Jaringan Elektronik, [34] Puspitasari, M, Analisis Kapasitas Runway di
Vol. 12, No. 3, 2011, hlm. 161- 181. Bandara Ngurah Rai Denpasar. [Disertasi
[23] Teodorovic, D., dan Nedeljkovic, R, Antrian doktoral], Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
dalam Sistem Transportasi, Dalam Routledge UAJY), 2011.
Handbook of Transportation, Edisi ke-1, [35] Stefanus, M. S , Pemanfaatan Kapasitas
2015, hlm. 420-442. Routledge. Airside di Bandara Nigeria: Kasus Study dari
[24] Long, D., dan Hasan, S, meningkatkan prediksi Bandara Internasional Murtala Muhammed,
penundaan penerbangan menggunakan sistem
LMINET2-
Jurnal Internasional Amerika untuk [46] Wicaksana, A. A., Effendi, F. M., dan
Penelitian Ilmiah Multidisiplin, Vol. 5, No. 3, Warsito, T, Kapasitas Waktu Slot pada Jam
2019, hlm. 1-8. Sibuk di Bandara Internasional Soekarno-
[36] Lai, J., Che, L., dan Kashef, R, Analisis Hatta, Conference on Global Research on
Bottleneck di JFK Menggunakan Simulasi Sustainable Transport (GROST 2017), Vol.
Peristiwa Diskrit : Model Antrian Bandara, 147, 2017, hlm. 650-660.
Konferensi Kota Cerdas Internasional IEEE [47] Ricardianto, P., Wibowo, H., Agusinta, L.,
(ISC2), 2021, hlm. 1-7). Abdurachman, E., Suryobuwono, A., Fachrial,
[37] Itoh, E., dan Mitici, M, Menganalisis strategi P., Setiawan, A., Rafi, S., Maemunah, S dan
kontrol taktis untuk kedatangan pesawat di Endri, E, Determinan kinerja operasional
bandara menggunakan model antrian, Journal kereta bandara, International Journal of Data
of Air Transport Management, Vol. 89, 2020, and Network Science, Vol.6 , No .
hlm. 101938. 1,2021,hlm.91-98 .
[38] Itoh, E., dan Mitici, M, Mengevaluasi dampak DOI: 10.5267/j.ijdns.2021.9.019
minima pemisahan pesawat baru pada [48] Shone, R., Glazebrook, K. D., dan Zografos, K,
kapasitas wilayah udara yang tersedia dan Pemodelan stokastik antrian pesawat:
penundaan waktu kedatangan, The Tinjauan, OR60: Konferensi Tahunan
Aeronautical Journal, Vol. 124, Tidak. 1274, Masyarakat OR, 2018, hlm. 61-83.
2020, hlm. 447-471. [49] Saleh, H., dan Lukito, I, Menprediksi Lalu
[39] Messaoud, M. B, Tinjauan menyeluruh Lintas Pesawat Saat Lepas Landas dan
tentang operasi pendaratan pesawat dari sudut Mendarat Menggunakan Model Antrian
pandang praktis dan teoritis di bandara yang Sebagai Pengukuran Tingkat Pelayanan ATC
mungkin mencakup landasan pacu tunggal di Bandara Internasional Adisutjipto
atau ganda, Komputasi Lunak Terapan, Vol. Yogyakarta, Jurnal Teknik Industri dan
98, 2021, hlm. 106853. Industri Halal, Vol. 1, No. 1, 2020, hlm. 1-18.
[40] Bäuerle, N., Engelhardt-Funke, O., dan [50] Pahala, Y., Widodo, S., Kadarwati., Azhari,
Kolonko, M , Perutean pesawat terbang ke M., Muliyati., Lestari, N.I., Madjid, S.A.,
dua landasan pacu: Monotonisitas kontrol Sidjabat, S., Limakrisna, N., dan Endri, E,
optimal, Probabilitas dalam Ilmu Teknik dan Pengaruh rekayasa operasi layanan dan
Informasi, Vol. 18, No. 4, 2004 , hlm. 533- pemasaran hijau terhadap minat beli
560. konsumen, Uncertain Supply Chain
[41] Bennell, J. A., Mesgarpour, M., Potts, C. N, Management, Vol. 9, No. 3, 2021, hlm. 603–
Penjadwalan landasan pacu bandara. 4OR, 608. https:// DOI: 10.5267/j.uscm.2021.5.011
Vol. 9, No. 2, 2011, hlm. 115-138. [51] Ratnakusuma, A., Hoyyi, A., dan Sugito, S,
[42] Kim, CS, Mushko, V. V., dan Dudin, A. N, Analisis Sistem Antrian Pesawat Udara di
Perhitungan distribusi steady-state untuk Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,
antrian percobaan ulang multi-server dengan Semarang, Jurnal Gaussian, Vol. 4, Tidak. 4,
proses layanan tipe fase, Annals of Operations 2015, hlm. 725-733.
Research, Vol. 201, No. 1, 2012, hlm. 307- [52] Samosir, J., Kuntohadi, H., Kurniawan, J.,
323. Sihombing, S., dan Utomo, B . S, Analisis
[43] Zaki, N. H. M., Saliman, A. N., Abdullah, N. Antrian Pergerakan Pesawat di Area Apron
A., Hussain, N. S. Sebuah. A., dan Amit, N, (Tempat Parkir) di I Gusti Ngurah Rai
Perbandingan kinerja antrian menggunakan International (Bali), PalArch's Journal of
model teori antrian dan model antrian fuzzy Archaeology of Egypt/Egyptology, Vol. 17,
di konter check-in di bandara, Matematika. Tidak. 6, 2020, hlm. 12547-12554.
Stat, Vol. 1, 2019, hlm. 17-23.
[44] Rachmansyah, M. I., dan Nahdalina, N,
Pengaruh Balancing Pergerakan Pesawat Kontribusi penulis individu untuk pembuatan
terhadap Peningkatan Performa Bandara artikel ilmiah (kebijakan ghostwriting)
(Studi Kasus: Bandara Internasional Soekarno- Konseptualisasi: Prasadja Ricardianto, Adryan
Hatta), Warta Ardhia, Vol. 43, No. 1, 2017, Prama Putra. Kurasi data: Imam Ozali, Erman Noor
hlm. 13-26. Adi. Analisis formal: Adryan Prama Putra, Endri
[45] Kuntohadi, H., Nusraningrum, D., Sidjabat, Endri. Akuisisi pendanaan: Imam Ozali,
S., Samosir, J., dan Rafi, S, Analisis
Pemanfaatan Runway di Bandara Soekarno-
Hatta Internasional, Jurnal Penelitian
Lanjutan dalam Sistem Dinamik dan Kontrol,
Vol. 12, No. 7, 2020 , hlm . 788–793.
E-ISSN: 2224-2856 157 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri