Anda di halaman 1dari 17

Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,

Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,


WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Evaluasi Dua Runway Queuing System: Bukti Bandara


Internasional Soekarno-Hatta di Indonesia
PRASADJA RICARDIANTO 1, ADRYAN PRAMA PUTRA1,
SOEHARTO ABDUL MAJID 1, PEPPY FACHRIAL 1, JOHAR
SAMOSIR 1, ERMAN NOOR ADI 1, ADITYA WARDANA 2,
SALAHUDIN RAFI2, IMAM OZALI3, ENDRI ENDRI 4
1
Program Pascasarjana, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jl.
Ahmad Yani No.85, Rawasari, Jakarta Timur 13210
INDONESIA
2
Fakultas Manajemen dan Bisnis, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jl. IPN
No.2, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur 13410
INDONESIA
3
Program Vokasi, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Jl. IPN
No.2, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur 13410 INDONESIA
4
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana Jl.
Meruya Selatan No. 1, Kembangan, Jakarta Selatan 11650
INDONESIA

Abstrak: - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem antrian, kinerja pelayanan, dan utilization kedua
runway di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Indonesia. Jumlah pergerakan pesawat di bandara pada jam-jam
sibuk melebihi kapasitas, sehingga mengakibatkan antrian panjang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan teori antrian dengan single server multi channel queuing system. Pembahasan kinerja runway
service di Bandara Soekarno-Hatta, dengan menghitung Sistem Antrian State Probalilities untuk mengetahui
probabilitas n unit (kedatangan) dalam sistem tersebut. Lima persamaan telah dianalisis untuk Evaluasi Dua
Sistem Antrian Runway. Temuan penelitian ini memberikan sinyal optimalisasi pemanfaatan runway operator
bandara dengan mengembangkan kapasitas runway dan menambah infrastruktur serta penambahan taxiway,
apron, dan runway. Peningkatan kapasitas runway akan berdampak pada lebih banyak layanan pesawat, yang
juga berarti pemanfaatan runway lebih efektif dan efisien. Untuk meningkatkan sistem antrian, perlu ditingkatkan
pelayanan sistem antrian dengan pelatihan rutin petugas terkait langsung agar sistem antrian dapat lebih efektif
dan efisien. Untuk meningkatkan performa layanan runway, perlu dilakukan peningkatan kapasitas alat navigasi
yang dimiliki saat ini.

Kata kunci: - sistem antrian, kinerja layanan, kapasitas landasan pacu, server tunggal multi-channel

Diterima: 19 April 2021. Revisi: 28 Januari 2022. Diterima: 21 Februari 2022. Diterbitkan: 4 April 2022.

1 Perkenalan 10 tahun, mulai dari 2009 hingga 2019, jumlah


Transportasi udara memiliki tiga komponen utama penumpang yang tiba dan berangkat dari Bandara
yang saling berkaitan erat satu sama lain. Ketiga Internasional Soekarno-Hatta digambarkan sebagai
komponen tersebut adalah pesawat terbang sebagai berikut: jumlah tertinggi tercatat pada tahun 2018
alat transportasi udara, bandara sebagai infrastruktur dengan total 65.668.776 penumpang, meningkat
keberangkatan, kedatangan, dan Layanan Lalu Lintas 4,21% dibandingkan tahun sebelumnya 2017 yang
Udara yang bertindak sebagai media penghubung sebesar 63.015.620 penumpang. Peningkatan
antara bandara dan pengendali lalu lintas udara. tertinggi sebesar 19,26% terjadi pada tahun 2010
Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami dimana jumlah penumpang pada tahun sebelumnya
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya dan sebanyak 37.143.719 sehingga melonjak menjadi
frekuensi penerbangan juga meningkat. Sejalan 44.296.024 penumpang.
dengan pertumbuhan penumpang pesawat di Pada periode 2014 hingga 2019, jumlah
Indonesia , perkembangan pengguna Bandara pergerakan penumpang dan pesawat tertinggi terjadi
Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara utama pada tahun 2018 dengan total 3.181.163 penumpang,
di Indonesia juga semakin meningkat. Dalam sehingga terjadi peningkatan jumlah
periode

E-ISSN: 2224-2856 142 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

penumpang sebesar 3,65%. Sementara itu, jumlah berdasarkan Declared Runway Capacity Airnav
pergerakan pesawat tertinggi terjadi pada tahun Indonesia adalah 80 pergerakan per jam untuk
2017 dengan total 447.390 pergerakan pesawat, penerbangan reguler dan 1 pergerakan untuk
sehingga terjadi peningkatan sebesar 8,12% dari penerbangan irregular pada pukul 00.00-13.59 /07.
tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 terjadi kenaikan 00-20-59. Kapasitas runway terendah adalah 22
tertinggi sebesar 13,08% dari tahun sebelumnya pergerakan per jam untuk penerbangan reguler dan 2
yang sebesar 305.541 pergerakan pesawat, sehingga pergerakan untuk penerbangan irreguler pada pukul
menjadi 345.508 pergerakan pesawat . Berdasarkan 18.00-18.59/ 01.00-01.59 .
data Airports Council International tahun 2019,
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang,
Banten masih berada di peringkat 20 besar bandara
terbesar di dunia, melampaui Bandara Changi
Singapura. Bandara Internasional Soekarno no-
Hatta sendiri tepatnya berada di posisi ke-18. Di
kawasan ASEAN, hanya ada dua bandara yang
berada di peringkat 20 besar, yaitu Bandara
Internasional Soekarno-Hatta di posisi ke-18 dan
Bandara Changi di posisi ke-19. Banyak layanan
penerbangan dapat dilakukan di bandara ini setiap
hari, yang dapat melayani lebih dari 1.000
penerbangan per hari. Sepanjang 2019, total
pergerakan pesawat di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta mencapai 3.90.648 kali lepas landas
dan mendarat.
Kelebihan kapasitas bandara dapat
mengakibatkan antrian panjang. Pada tahun 2019,
jumlah pergerakan 42 per jam telah melebihi
Kapasitas Runway yang Dideklarasikan hanya 39
pergerakan per jam. Kemampuan kapasitas dua
landasan pacu untuk layanan sisi udara untuk
pergerakan pesawat di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta berdasarkan Kapasitas Runway yang
Dinyatakan (Tabel 1).

Tabel 1. Kapasitas Runway yang Dinyatakan


Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Waktu/Sl 00.00- 14.00- 15.00- 16.00- 17.00-
ot 13.59 14.59 15.59 16.59 17.59
(UTC)
Reguler
Penerban 80 76 39 34 24
gan

Penerb 1 1 1 2 2
angan
Tidak
Terat
ur
Waktu/Sl 18.00- 19.00- 22.00- 23.00-
ot 18.59 21.59 22.59 23.59
(UTC)
Reguler
Penerban 22 34 68 76
gan
Tidak
teratur 2 2 2 2
Penerban
gan

Berdasarkan Table 1 air side services, pergerakan


pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

E-ISSN: 2224-2856 143 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Banyaknya jumlah pesawat yang take off dan menjelaskan bahwa hasil simulasi menunjukkan
landing di Bandara Internasional Soekarno-Hatta bahwa efek optimasi penerbangan secara
menyebabkan antrian panjang untuk keberangkatan keseluruhan adalah 48 persen dan waktu penundaan
dan pendaratan pesawat. Hal ini menyebabkan penerbangan berkurang hingga 50 persen, sehingga
pesawat mengantri untuk menggunakan landasan dianggap sebagai hasil optimasi penjadwalan yang
pacu. Dari pantauan, bandara-bandara masih sering dapat diterima. Sementara itu, tujuan dari penelitian
terlihat mengantri pesawat di taxiway yang hendak ini adalah untuk
lepas landas saat frekuensi penerbangan tinggi,
terutama saat hari raya.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut,
telah diidentifikasi beberapa permasalahan: (1)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya
dan frekuensi penerbangan juga meningkat, jumlah
pergerakan take off dan landing di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Bandara sangat sibuk,
mengakibatkan antrian pesawat di taxiway yang
ingin lepas landas ketika frekuensi penerbangan
tinggi, terutama saat Lebaran adalah hari
penawaran bagi umat Islam, (2) antrian panjang
dapat meningkatkan biaya bahan bakar Avtur bagi
Badan Usaha Angkutan Udara, (3) antrian panjang
menyebabkan keterlambatan sehingga dapat
merugikan penumpang dan Badan Usaha Angkutan
Udara itu sendiri, dan (4) Jumlah pergerakan
pesawat telah melebihi kapasitas maksimal
sehingga mengakibatkan antrian panjang.
Berdasarkan identifikasi permasalahan,
permasalahan penelitian terbatas pada sistem
antrian apa yang digunakan pada runway Bandara
Internasional Soekarno-Hatta , kinerja pelayanan,
dan pemanfaatan dua runway pada Angkutan
Lebaran tahun 2019 di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta.
Sebagai perbandingan untuk diskusi dua
landasan pacu, Mascio et al. [1] menjelaskan bahwa
bandara di Italia dengan volume lalu lintas tinggi
dianggap menganalisis dua tata letak dan yaitu
landasan pacu baru dan kondisi operasi yang
dimodifikasi dipertimbangkan. Berdasarkan hasil
pengujian di bandara Hong Kong, Lancia dan Lulli
[2] menjelaskan bahwa perencanaan konfigurasi
landasan pacu dinamis dan desain landasan pacu
semi-campuran dapat memanfaatkan kapasitas
landasan pacu secara lebih efisien. Operator
Kontrol Lalu Lintas Udara akan dapat
mengoptimalkan kapasitas landasan pacu dengan
mengoperasikan konfigurasi landasan pacu dinamis
di landasan pacu berdasarkan kondisi lalu lintas
udara dan bandara. Dalam penelitian menggunakan
beberapa model, hasil studi Stephens dan Ayo
Agunbiade[3] menunjukkan bahwa London
Heathrow Airport (LHR) dan Munich International
Airport (MUC) efisiendalam memanfaatkan
landasan pacu dan dapat menjadi referensi penting
untuk bandara operator untuk mengevaluasi dan
membandingkan berbagai jenis konfigurasi
landasan pacu. Di masa pandemi ini, Lai et al. [4]
E-ISSN: 2224-2856 144 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

menentukan dan menganalisis tingkat pemanfaatan pacu dengan rasio lebih dari 83,8% [12].
runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui dan menganalisis tingkat pemanfaatan
runway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

2 Tinjauan Pustaka
2.1 Landasan pacu
Definisi runway menurut [5] adalah area persegi
panjang di atas lapangan terbang yang digunakan
untuk mendarat dan lepas landas pesawat. Panjang
dan lebar landasan pacu di setiap bandara berbeda-
beda, sesuai dengan kebutuhan, kondisi kendala di
sekitar bandara. Secara umum, konfigurasi yang
digunakan adalah konfigurasi dasar, yaitu; (1)
Single Runway, Konfigurasi ini adalah yang paling
sederhana; (2) Parallel Runway, Kapasitas
konfigurasi runway paralel ini berakhir pada jumlah
runway dan pemisahan jarak antar runway. Jumlah
landasan pacu paralel yang biasa digunakan adalah
dua landasan pacu paralel, tiga, dan empat landasan
pacu paralel. Jarak antar landasan pacu dibagi
menjadi tiga dan tergantung pada centerline yang
membagi kedua landasan pacu, (a) Close (b)
Intermediate, dan (c) Far, (3) Intersecting Runway,
bandara yang memiliki dua atau lebih landasan pacu
dengan arah berbeda yang saling eksklusif. saling
bersilangan, konfigurasi ini disebut runway yang
berpotongan dan (4) Open-V Runway, yaitu
beberapa runway yang ditempatkan pada arah yang
berbeda, yang tidak saling bersilangan. Mirip
dengan landasan pacu yang berpotongan, Open-V
Runway menggunakan landasan pacu tunggal ketika
angin kencang bertiup hanya ke satu sisi.
Menurut Avery dan Balakrishnan [6], kondisi
cuaca, permintaan lalu lintas, beban kerja pengendali
lalu lintas udara, dan alur koordinasi dengan bandara
terdekat mempengaruhi pilihan konfigurasi
landasan pacu. Mesgarpour [7] berpendapat bahwa
penjadwalan lepas landas pesawat dirumuskan untuk
memaksimalkan throughput keberangkatan landasan
pacu dan meminimalkan total waktu tunggu.
Beberapa model untuk mengevaluasi kapasitas
kedatangan dan keberangkatan dan cara menghitung
kapasitas landasan pacu dalam berbagai kondisi telah
dirancang di beberapa negara sebelumnya [8, 9, 10].
Hasil studi Tascón dan Olariaga [11] di Bandar
Udara Bogota, Kolombia menunjukkan perlunya
perluasan studi kasus bandar udara pada sistem
landasan pacu, di mana faktor pemanfaatan
kapasitas saat ini untuk jumlah landasan pacu yang
dibutuhkan ditetapkan menjadi tiga hingga periode
simulasi terakhir di 2023.
Pendekatan Operasi Paralel Mode campuran di
bandara Zurich, Swiss diharapkan efisiensi landasan
E-ISSN: 2224-2856 145 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Juga di Indonesia, evaluasi kapasitas runway telah hanya digunakan untuk kedatangan. Menurut
dilakukan melalui konfigurasi dan kapasitas runway Thiagaraj dan Seshaiah [27] bahwa hasil teori antrian
maksimum, runway crosswind, dan potensi dapat digunakan untuk menganalisis sistem
tailwind yang telah dilakukan oleh Andarani et al. landasan pacu, tetapi ketika
[13], Eviane et al. [14], Firdiyan dan Muntini [15],
Majid et al. [16], dan Sardjono et al. [17]. Secara
spesifik, penggunaan beberapa runway melalui
program simulasi di bandara Soekarno-Hatta
sebelumnya telah dipelajari oleh Ongkowijoyo dan
Ruseno [18], Sampurno et al. [19], dan Saragih et al.
[20]. Secara umum, penelitian tentang landasan pacu
paralel dengan mixed-mode atau multiple runway
akan mempertimbangkan masalah pemesanan dan
penjadwalan pesawat dalam ketidakpastian
penundaan kedatangan dan keberangkatan [21].
Penambahan landasan pacu sehingga dapat
dioperasikan secara paralel, tetapi membutuhkan
dua puluh tahun negosiasi, perencanaan dan
konstruksi [22]. Secara strategis dalam jangka
panjang, produktivitas kapasitas landasan pacu di
bandara juga ditentukan oleh ketersediaan
infrastruktur.

2.2 Teori Antrian


Antrian terjadi ketika jumlah pelanggan yang akan
dilayani melebihi fasilitas yang ada, sehingga Badan
Usaha Angkutan Udara menunggu atau mengantri
untuk mendapatkan pelayanan. Teori antrian
merupakan salah satu metode statistik yang dapat
digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Teori antrian digunakan untuk mengetahui
karakteristik, model, dan ukuran kinerja sistem
antrian pesawat di bandara, yaitu waktu antara
kedatangan pesawat, waktu servis pesawat,
danwaktu sakit pesawat lepas landas. Penggunaan
aplikasi teori antrian diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan bandara. Secara
teoritis, dalam transportasi, Teodorovic dan
Nedeljkovic [23] menjelaskan bahwa ada banyak
fluktuasi dalam sistem antrian dalam tingkat
kedatangan dan waktu layanan , yang menciptakan
antrian dan mengurangi tingkat layanan yang
ditawarkan kepada penumpang. Berdasarkan teori
antrian, data pelacakan pesawat dan jadwal
penerbangan juga digunakan sebagai input untuk
mengkarakterisasi jaringan lalu lintas udara nasional
[24]. Pendekatan pemodelan berbasis antrian
menurut Itoh dan Mitici [25] menunjukkan bahwa
salah satu solusi potensial adalah memperluas
realisasi operasi berbasis waktu, secara efisien
beralih dari kontrol arus lalu lintas ke manajemen
kedatangan berbasis waktu.
Ignaccolo [26] menyatakan bahwa hasil teori
antrian tradisional dapat digunakan untuk
menganalisis sistem landasan pacu bandara,
pendekatan analitis dan menunjukkan bagaimana
membangun prosedur simulasi, dan dapat
mengukur kinerja landasan pacu bandara yang
E-ISSN: 2224-2856 146 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Bandara yang terlalu ramai secara realistis pergerakan pesawat (take off and landing) selama
diperlukan, pendekatan simulasi untuk dapat periode angkutan Lebaran 2019 di Bandara
mengukur kinerja landasan pacu bandara yang hanya Internasional Soekarno-Hatta . Terutama , terkait
digunakan untuk kedatangan, dengan campuran lalu sistem antrian apa yang akan digunakan, kemudian
lintas dan variabel yang berbeda. Operasional. membayar attention dan mengamati fenomena yang
Beberapa peneliti telah mengusulkansolusi untuk terjadi melalui pengamatan partisipatif terhadap
masalah penyeimbangan landasan pacu pergerakan pesawat. Pembahasan kinerja runway
menggunakan teknik berbasis simulasi untuk service di Bandara Soekarno-Hatta, dengan
menghitung keterlambatan pesawat. Temuan Lancia menghitung Sistem Antrian State Probalilities untuk
dan Lulli [28] dengan antrian Poisson dan Pre- mengetahui probabilitas n unit (kedatangan) dalam
Scheduled Random Arrivals memiliki implikasi sistem (P₀). Perhitungan Rumus Antrian dilanjutkan
penting untuk pemodelan dan analisis berbasis untuk mengetahui jumlah rata-rata pesawat dalam
simulasi lalu lintas masuk dan dapat meningkatkan antrian, rata-rata waktu tunggu dalam qu eue, rata-
penggunaan kapasitas yang tersedia, sehingga rata jumlah pesawat dalam sistem dan rata-rata
mengurangi penundaan lalu lintas udara. Sekine et waktu dalam sistem.
al. [29] menjelaskan bahwa menerapkan penerapan Perhitungan sistem antrian menggunakan rumus
kategori wake turbulence baru akan berkontribusi matematika dengan bantuan perangkat lunak Qm
untuk mengurangi kemacetan lalu lintas udara di untuk windows. Perhitungan dengan sistem
dekat bandara, dan untuk mengurangi penundaan Multiple Channel Single Server Queue dan
lalu lintas kedatangan secara keseluruhan sambil perhitungan pemanfaatan runway meliputi beberapa
meningkatkan throughput landasan pacu. Sementara tahapan dan rumus sebagai berikut;
itu, Jain et al. [30], juga menjelaskan bahwa dengan (1) Probabilitas bahwa n unit (kedatangan) di
simulasi model antrian, jumlah pos pemeriksaan di
bandara dapat ditingkatkan sehingga menunggu sistem
pesawat dapat didistribusikan secara efektif.
Beberapa sistem antrian di beberapa bandara
internasional di Indonesia yang diteliti dinyatakan
cukup baik dan kapasitas runway serta taxiway masih
mampu melayani udara lalu lintas selama

puncak Jam [31, 32, 33, 34] tambah dengan si s−1 (λ)ⁿ (λ)s 1
Antrian µ

Teorinya, Bandara Internasional Juanda, Surabaya, µ


P₀ = 1⁄{[∑ ]+ ( λ) }
hanya diperbolehkan melakukan sembilan n! S 1−
n=0 Sμ
penerbangan per hari mempertahankan kinerja !
pelayanan yang efektif. Temuan

Stephens [35] tentang bandara di Nigeria dengan


Rumus perhitungan kinerja layanan ini untuk
teori antrian menunjukkan bahwa arus penerbangan
mendapatkan jumlah probabilitas n unit kedatangan
domestik akan lebih banyak daripada penerbangan
dalam sistem (P₀) melalui metode perhitungan
internasional. Di AS, khususnya di John Fitzgerald Probalilities Status Sistem Antrian.
Kennedy, Bandara New York, hasil penelitian Lai et
al. [36] menunjukkan bahwa kemacetan selama taxi-
(2) Jumlah rata-rata unit dalam λantrian,
out, menunggu lepas landas, oleh karena itu metode (λ/μ)² ( )
optimasi digunakan untuk

meminimalkan penundaan penerbangan. Di bandara Sμ


Internasional Tokyo, waktu tunda kedatangan Jepang Lq = λ
S! ( 1 − )²
dapat diminimalkan dengan menerapkan strategi Sμ
lalu lintas kedatangan yang diusulkan bersama
dengan dukungan otomatisasi untuk lalu lintas udara

pengontrol [37, 38]. kuantitatif dan teori antrian dengan sistem antrian
multi channel server tunggal . Kondisi antrian sering
terjadi untuk barang yang sedang dalam proses
3 Metodologi menuju suatu daerah yang akan dilayani, namun
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kemudian menghadapi keterlambatan akibat
E-ISSN: 2224-2856 147 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

mekanisme pelayanan yang sedang sibuk. Rumus Lq ini untuk menghitung angka rata-rata
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari pesawat mengantri saat lepas landas di sisi udara
tiga hal, yaitu tata letak fisik sistem antrianm, pergerakan pesawat .
disiplin antrian, dan waktu pelayanan. Prosedur (3) Waktu tunggu rata-rata dalam antrian,
Lq
pengujian dalam penelitian ini dimulai dengan Wq =
𝜆
melakukan observasi terkait pelaksanaan
Rumus Wq ini untuk menghitung waktu tunggu rata-
rata dalam antrian saat pesawat menunggu lepas
landas.
(4) Waktu tunggu rata-rata dalam sistem,
1
Ws = Wq +
μ

E-ISSN: 2224-2856 148 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Rumus Ws ini untuk menghitung rata-rata waktu setiap landasan, (2) Apabila terdapat antrian di
tunggu layanan pesawat di landasan pacu hingga
selesai dilayani.
(5) Jumlah rata-rata unit dalam sistem.
λ
Ls = Lq +
µ

Rumus Ls ini untuk menghitung jumlah rata-rata


pesawat yang mengantri dan dilayani untuk layanan
sisi udara untuk pergerakan pesawat.

4 Hasil dan Pembahasan


4.1 Sistem Antrian dan Konsep
Penggunaan Runway
Sistem antrian pada runway Bandara Soekarno-
Hatta merupakan sistem antrian dengan multi
channel single server merupakan jenis layanan
dengan lebih dari satu penyedia layanan. Kedua
landasan pacu beroperasi menggunakan Operasi
Paralel Mode Campuran dengan kondisi sebagai
berikut; (1) Setiap landasan pacu digunakan untuk
keberangkatan dan kedatangan, (2) Untuk pesawat
udara yang berangkat untuk lalu lintas yang
berangkat dari landasan pacu lain, bersifat
independen sepanjang keduanya mengikuti
Standard Instrument Departure (SID) yang ada , dan
(3) Untuk pesawat udara yang melakukan Sistem
Pendaratan Instrumen (ILS) Pendekatan terhadap
pesawat yang melakukan Pendekatan ILS di
landasan pacu lain adalah pendekatan paralel
independen.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki
dua landasan pacu paralel yang dipisahkan oleh dua
taxiway sepanjang 2.402 m, yaitu Runway Utara
(07L/25R) dan Runway Selatan (07R/25L)
(Gambar 1).

Ara. 1: Dua runway, yaitu RWY 07L/25R (North


Runway) dan RWY 07R/25L (South Runway)

Secara teknis, beberapa konsep balancing


penggunaan runway Bandara Soekarno-Hatta telah
diterapkan, yaitu; (1) Jumlah antrian pesawat yang
akan berangkat dan mendarat diusahakan sama di
E-ISSN: 2224-2856 149 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

holding point runway 07L, keberangkatan pesawat


pada Apron D dan E dialihkan ke runway 07R., (3)
Dalam hal terjadi antrian di holding point runway
25R, keberangkatan pesawat pada Apron F, G dan H
dialihkan ke runway 25L dan (4) Con cept ini
dilaksanakan berdasarkan koordinasi antara
Supervisor Tower dan Pendekatan Kontrol di
bandara.
Pada saat penelitian ini panjang kedua landasan
pacu Bandara Soekarno-Hatta memiliki konfigurasi;
Panjang runway I (07R/25L) adalah 3660 mete rs
dan panjang runway II (07L/25R) adalah 3600
meter; dan jarak antara garis tengah runway I dan II
adalah 2402 meter (Tabel 2).

Tabel 2. Take Off Run Available (TORA) dan


Panjang Persimpangan
Sudut dari
LANDASA RUNWAY TORA (M)
Persimpa
N PACU Garis tengah
ngan
Taxiway
N7 30◦ 2625
07/L
N8 36◦ 3048
S7 30◦ 213
07/R
S8 30◦ 3541
S2 30◦ 3516
25/L
S3 30◦ 2714
N2 90◦ 3488
25/R N3 30◦ 2655

Setiap landasan pacu digunakan untuk


keberangkatan dan kedatangan. Jumlah antrian
pesawat yang akan berangkat dan mendarat
diupayakan di setiap landasan pacu adalah sama.
Penggunaan landasan pacu harus dengan arah angin
dan kecepatan angin. Jika terjadi perubahan kondisi
angin sehingga runway yang digunakan tidak
sesuai, maka Tower Supervisor wajib mengganti
runway. Proses perubahan landasan pacu harus
dikoordinasikandengan unit Jakarta Approach
Control sesuai kondisi lalu lintas.

4.2 Sistem Antrean di Runway Bandara


Soekarno-Hatta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan
salah satu bandara bertaraf internasional di
Indonesia, yang dapat dikunjungi oleh berbagai jenis
pesawat baik dari dalam maupun luar negeri.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengalami
peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya dan
frekuensi penerbangannya juga meningkat. Sejalan
dengan pertumbuhan penumpang pesawat di
Indonesia , perkembangan pengguna Bandara
Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara
utama di Indonesia juga semakin meningkat. Data
statistik penumpang dari tahun 2009 hingga 2019
menunjukkan kecenderungan peningkatan jumlah
aktivitas dengan total 54.496.625 penumpang dan
total pesawat
E-ISSN: 2224-2856 150 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

pergerakan mencapai 390.648 pergerakan pesawat Waktu tunggu rata-rata dalam antrian adalah 3,76
lepas landas dan mendarat pada 2019. menit, yang merupakan waktu rata-rata pesawat
menunggu lepas landas.
4.3 Kinerja Layanan Runway Bandara
Perhitungan selanjutnya adalah rata-rata waktu yang
Soekarno-Hatta
dibutuhkan untuk menunggu layanan runway selesai
Beberapa perhitungan State Probalilities Sistem
dilayani dalam sistem. Dengan rumus 27
Antrian dalam mengukur Kinerja Pelayanan Runway
pesawat/jam, hasil perhitungan Ws menunjukkan
dengan jumlah runway (S) sebanyak dua unit adalah
beberapa menit 5,99.
sebagai berikut; (1) Kapasitas pergerakan pesawat
adalah 54 pesawat/jam per dua
1
landasan pacu atau 27 pesawat/jam per 1 landasan Ws = 0, 06 + = 0, 01 jam = 5,99 menit
𝟐𝟕
pacu, (2) Service performance dalam antrian airside
service

Sistem pergerakan pesawat menunjukkan tingkat Hasil perhitungan rumus Ws ini adalah 5,99 menit,
kedatangan (λ) adalah 30.810 pesawat/bulan atau artinya rata-rata waktu tunggu layanan runway
1.027 pesawat/hari atau adalah sampai pesawat selesai dilayani.
42,82 pesawat/jam, dan (3) Service Level (μ): 1/ μ
2,22 menit/pesawat atau hingga 27 pesawat/jam. Jumlah rata-rata pesawat dalam sistem, yang
dilambangkan dengan Ls, berarti bahwa jumlah rata-
Dengan probabilitas n unit (arrival) dalam sistem rata pesawat yang mengantri dan dilayani untuk
(P₀) dan dua runway pada layanan pergerakan layanan airside adalah empat pesawat.
pesawat, maka dapat diartikan bahwa probabilitas 0
unit (arrival) dalam sistem dari keduanya landasan
pacu adalah 0,115.

𝟒𝟐,𝟖 42,82 42,82 𝟏 Ls = 2, 69 + 42,82𝟐𝟕 = 4,27 ~ 4 pesawat


( 𝟐 )⁰ ( 𝟐𝟕 )¹ ( 𝟐𝟕 )²
𝟐𝟕

P₀ = 1⁄[ + + ( )] =
0! 1! 2! 1- 42,82
0,115 𝟓𝟒 Sedangkan hasil Ls sebanyak empat pesawat. Ini
berarti
bahwa rata-rata jumlah pesawat yang mengantri dan
Hasil perhitungan P₀ di atas berdasarkan jumlah dua
Yang dilayani untuk layanan sisi udara adalah
runway dalam layanan airside pergerakan pesawat
pergerakan pesawat.
adalah probabilitas 0 unit (arrival) dalam sistem dari
dua runway sebesar 0,115.
4.4 Runway Service Performance Evaluation
Setelah menghitung P₀ yang merupakan probabilitas Perhitungan kinerja layanan sistem antrian, mulai
n unit (kedatangan) dalam sistem dan jumlah rata- dari menghitung probabilitas status sistem antrian
rata pesawat dalam antrian, dimana jumlah rata-rata hingga perhitungan Rumus Antrian yaitu
pesawat dalam antrian adalah tiga pesawat, menghitung jumlah rata-rata pesawat dalam antrian,
perhitungan selanjutnya adalah dalam antrian akan waktu rata-rata pesawat Menunggu landing atau
diketahui rata-rata tunggu Waktu. take off, jumlah rata-rata queuing dan sedang
dilayani serta rata-rata waktu tunggu layanan runway
42,82
( 2.515) ( ) selesai dilayani. Hasil perhitungan Single Server
Multi-
54
Lq = 2 (0,115) = 2,69 pesawat Sistem Antrian Saluran diringkas sebagai Kinerja
42,82
2! ( 1- ) Layanan Runway (Tabel 3).
54

~3 rata-rata yang dilambangkan dengan Wq, berdasarkan


pesawat rumus, adalah 3,76 menit, yang merupakan waktu
rata-rata pesawat menunggu lepas landas.
Jumlah rata-rata pesawat dalam antrian adalah tiga
pesawat yang mengantri untuk lepas landas dalam
layanan airside pergerakan pesawat.

Perhitungan antrian untuk mengetahui waktu tunggu


E-ISSN: 2224-2856 151 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Performa
Meja 3. Ringkasan arab Landasan pacu Dinas
Multiple Saluran Single Hasil
2,69 Sistem Antrian Peladen
Wq = = 0,06 jam = 3,76 menit
42,82
Probabilitas bahwa n unit 0,115
(kedatangan) dalam
sistem (Po)
Jumlah rata-rata 3 pesawat
pesawat dalam Antrian
(LQ)
Waktu tunggu rata-rata di 3,76 menit
Antrian (WQ)
Waktu tunggu rata-rata di 4 pesawat
sistem (LS)
Jumlah rata-rata satuan 5,99 menit

E-ISSN: 2224-2856 152 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

dalam sistem (Ws) Penambahan bangunan terminal yang tepat untuk


mengurangi waktu antrian danmeningkatkan
Sumber: Data Diproses
pelayanan yang lebih efektif. Penelitian terkait
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rata-rata enam metode antrian dalam penelitian di Bandara
pesawat per jam, rata-rata pesawat yang dilayani Soekarno-Hatta juga sejalan dengan beberapa
adalah tujuh pesawat per jam, mengenai analisis penelitian lain seperti yang
kinerja pelayanan sistem antrian pergerakan pesawat dilakukanoleh Rachmansyah dan Nahdalina
pada periode Transportasi Lebaran 2019 dan [44], yang menemukan bahwa pergerakan pesawat
penelitian terkait sebelumnya , maka Optimalisasi yang dilakukan dengan
menyimpulkan bahwa layanan sistem antrian di menyeimbangkan pergerakan, baik pada rute
Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih dapat internasional maupun domestik akan mengurangi
belum optimal dan dapat ditingkatkan lagi menjadi jumlah pergerakan pesawat yang ada. Penelitian
lebih efektif dan efisien. dengan dua runway ini juga mendukung usulan
penambahan runway di Bandara Soekarno-Hatta,
bahwa penambahan runway baru dan clock time
4.5 Evaluasi Pemanfaatan Runway
melebihi Total kapasitas dengan teori antrian
Utilisasi runway dihitung berdasarkan data
merupakan salah satu metode untuk mengatasi
pergerakan pesawat selama angkutan Lebaran tahun
pertumbuhan trafik saat ini [45, 46, 47]. Penelitian
2019. Berat dihitung pada masing-masing runway
ini juga sejalan dengan temuan lain oleh Shone et
meskipun pada akhir perhitungan akan
al. [48], dengan metode strategis dan taktis dalam
digabungkan menjadi satu nilai runway.
teori antrian untuk mengelola kemacetan di bandara,
termasuk penggunaan kontrol slot, program
Tabel 4. Persentase Pemanfaatan Runway (UP)
ground holding, landasan pacu perubahan
Pelabuhan Internasional Soekarno-Hatta
konfigurasi , dan kebijakan
Landasa Gerakan %
n pacu pengurutan pesawat.
25L 12.986 79,9% Di bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, rata-rata
waktu tunggu dalam kondisi normal adalah 4,57
07R 3.267 20,1% menit/pesawat, sedangkan pada jam sibuk mencapai
Seluruh 16.253 100% 16 menit/pesawat [49,50]. Waktu rata-rata dalam
Sumber: [1] sistem dalam kondisi normal adalah 8,57 menit /
pesawat, sedangkan selama Jam sibuk itu adalah 20
Tabel 4 menjelaskan bahwa tingkat utilisasi runway menit / pesawat. Sementara itu , di bandara
di Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah internasional Ahmad Yani, Semarang, prinsip
79,9% untuk Runway 25L dan 20,1% untuk Runway antrian yang diterapkan adalah first come first served,
07R. Berdasarkan hasil perhitungan, pergerakan dengan jumlah kapasitas pesawat masuk dan sumber
pesawat berada di Runway 25L lebih banyak panggilan tak terbatas[51]. Perhitungan dengan teori
dibandingkan Runway 07R. Pemanfaatan runway antrian dalam penelitian Samosir et al. [52] juga
juga tergantung pada konfigurasi taxiway dan sejalan dengan temuan di Bandara Internasional I
parking stand, serta jarak antara par king stand Gusti Ngurah Rai, Bali sebagai salah satu bandara
dengan taxiway. Semakin banyak taxiway dan tersibuk di Indonesia yang berpotensi sebagai
parking stand, semakin pendek waktu pemisahan, destinasi wisata untuk wisatawan internasional.
yang berarti kapasitas landasan pacu untuk melayani
pesawat semakin meningkat.
5 Kesimpulan
4.6 Diskusi Untuk memperbaiki sistem antrian, perlu dilakukan
Secara teoritis dan praktis, Messaoud [39] telah peningkatan pelayanan sistem antrian dan
meneliti operasi pendaratan pesawat di beberapa dilakukan pelatihan rutin terhadap petugas yang
landasan pacu. Hasil penelitian ini mendukung berhubungan langsung dengan sistem antrian agar
beberapa peneliti lain seperti Bauerle et al. [40], dan sistem antrian dapat lebih efektif dan efisien. Untuk
Bennell et al. [41] dengan simulasi teori antrian yang meningkatkan performa layanan runway, perlu
membandingkan dua atau tiga landasan pacu. dilakukan perbaikan terhadap alat navigasi yang
Perhitungan teori antrian padalandasan pacu dimiliki saat ini. Alat navigasi berperan dalam
pelabuhan udara dengan sistem Multiple Channel mengatur pergerakan pesawat. Dengan alat navigasi
Single Server Queue juga sejalan dengan penelitian yang lebih canggih, jarak pemisahan antar pesawat
Farida et al[31], Kim et al. [42], dan Zaki et al. [43]. bisa diberlakukan mengikuti standar pemisahan,
Kesimpulannya, salah satunya adalah atau setidaknya bisa lebih kecil dari yang
diberlakukan saat ini . Besarnya jarak pemisah
sangat mempengaruhi kapasitas runway. Jika
E-ISSN: 2224-2856 153 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

peremajaan peralatan navigasi bisa

E-ISSN: 2224-2856 154 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Dilakukan, diharapkan kapasitas runway dapat [6] Avery, J., dan Balakrishnan, H, Memprediksi
meningkat, sehingga runway dapat melayani lebih konfigurasi landasan pacu bandara:
banyak permintaan pergerakan pesawat yang ada. Pendekatan pemodelan pilihan diskrit,
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan runway, Prosiding Seminar Penelitian dan
perlu dirancang pengembangan kapasitas runway Pengembangan Manajemen Lalu Lintas Udara
dan infrastruktur seperti penambahan taxiway dan [Kesebelas] AS / Eropa, ATM2015,2015
runway parkir pesawat, serta runway agar kapasitas
runway untuk melayani pesawat meningkat, yang http://hdl.handle.net/1721.1/106551.
juga berarti lebih efektif dan efektif Pemanfaatan [7] Mesgarpour, M, Bandara Runway Optimasi.
landasan pacu. efisien. Pemanfaatan runway belum Ph.D. thesis, Universitas Southampton,
optimal dan masih dapat ditingkatkan menjadi lebih Southampton, Inggris, 2012.
efektif dan efisien. Lebih banyak pergerakan pesawat [8] Jacquillat, A., Odoni, A. R., dan Webster, MD,
di Runway 25L dibandingkan dengan Runway 07R. Kontrol dinamis konfigurasi landasan pacu dan
Jika tidak ada perbaikan signifikan pada tarif layanan kedatangan dan keberangkatan di
pemanfaatan runway, maka akan terjadi potensi bandara JFK di bawah kondisi antrian
antrian panjang dan penundaan panjang. stokastik, Ilmu Transportasi, Vol. 51, No. 1,
Peningkatan pemanfaatan runway dapat dilakukan 2017, hlm.155-176.
dengan merancang pengembangan kapasitas runway [9] Kovačič, B., Želodec, D., dan Doler, D,
dan penambahan infrastruktur terkait seperti Prototipe Proses Pemantauan Landasan Pacu di
penambahan taxiway dan parking runway pesawat, Bandara yang Lebih Kecil: Edvard Rusjan
serta ru nway sertapengembangan teknologi dengan Airport Maribor, Proses, Vol. 8, No. 12, 2020,
melibatkan seluruh stakeholder penerbangan. hlm. 1689.
[10] Qin, Y., Ng, K. K., Hu, H., Chan, F. T., dan
Xiao, S, Manajemen adaptasi pascabencana di
Referensi: bandara: Koordinasi sumber daya landasan
[1] Mascio, PD, Rappoli, G., dan Moretti, L, pacu dan hanggar untuk transportasi kargo
Metode Analisis untuk Menghitung Kapasitas bantuan, Advanced Engineering Informatics,
Bandara Berkelanjutan, Keberlanjutan, Vol. Vol. 50, 2021, hlm. 101403.
12, Tidak. 9239,2020 . [11] Tascón, D. C., dan Olariaga, O. D, Prakiraan
https://doi.org/10.3390/su12219239 lalu lintas udara dan dampaknya terhadap
[2] Lancia, C., a nd Lulli, G, Pemodelan kapasitas landasan pacu. Pendekatan Dinamika
prediktif permintaan masuk di Sistem, Jurnal Manajemen Transportasi
Udara, Vol. 90, 2021, hlm. 101946.
bandara utama Eropa dengan Poisson
[12] Pham, w. T., Chan, L. L., Alam, S., dan
dan Kedatangan Acak Terjadwal Koelle, R, Slotting Keberangkatan Real-
Sebelumnya, European Jour- nal of time dalam Operasi Mode Campuran
Operational Research, Vol. 280, No. menggunakan Deep Reinforcement Learning:
1,2020. hlm.179– Studi kasus Bandara Zurich, Prosiding Udara
190. AS / Eropa Keempat Belas Seminar
doi:10.1016/j.ejor.2019.06.056 Penelitian dan Pengembangan Manajemen
[3] Stephens, MS, dan Ayo Agunbiade, O.T, Lalu Lintas (ATM2021), 2021, hlm. 1–11.
Pemanfaatan Kapasitas Airside di Bandara [13] Andarani, P., Istirokhatun, T., Suhariani, G.,
Nigeria: Studi Kasus Bandara Internasional dan Budiawan, W, Model simulasi polusi
Murtala Muhammed, American International suara akibat keberangkatan dan pendekatan
Journal Multidisciplinary Scientific Research, penumpang pesawat di sekitar bandara
Vol. 5, No. 3, 2019 hlm. 1- 8., 2019. doi: Achmad Yani
10.46281/aijmsr.v5i3.356 Semarang—Indonesia,2nd
[4] Lai, J., Che, L., dan Kashef, R, Bottleneck A International Conference of Industrial,
J. nalysis di JFK Menggunakan Simulasi Mechanical, Electrical, and Chemical Teknik
Acara Diskrit: Model Antrian Bandara, (ICIMECE), 2016, hlm. 147-151.
pada Konferensi Kota Cerdas [14] Eviane, D., Natsir, T. A., Iswanto, N., Urufi, Z.,
Internasional IEEE 2021 (ISC2), 2021, dan Adji, M, Pemodelan penyebaran polusi
hlm. 1-7). udara landasan pacu dan apron di bandara
doi:10.1109/ISC253183.2021.9562823 internasional Sam Ratulangi, Angkasa: Jurnal
[5] Neufville, R. D., Odoni, A. R., Belobaba, P. Ilmiah Bidang Teknologi, Vol. 13, No. 2,
P., dan Reynolds, T. G, Sistem bandara: 2021, hlm. 103-112.
Perencanaan, desain, dan manajemen, 2013. [15] Firdiyan, N., dan Muntini, M. S, Efek dari
Pendidikan McGraw-Hill. 1
E-ISSN: 2224-2856 155 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Curah Hujan pada Deteksi Genangan Air di Model Simulasi Luas, Aiaa Aviation
Runway, Jurnal Fisika: Seri Konferensi, Vol. Technology, Integration, &; Operations
1951, No. 1, 2021, hlm. 012034. Conference, 2013, hlm. 145-151
[16] Majid, S. A., Larasati, E. R., Rizaldy, W., [25] Itoh, E., dan Mitici, M, Pemodelan berbasis
Setiawan, E. B., Pahala, Y., Agusinta, L., antrian dari proses kedatangan pesawat di satu
Ricardianto, P., dan Hernawan, M. A, bandara. Dirgantara , Vol. 6, Tidak. 10,
Kapasitas Runway Bandara Internasional 2019, hlm. 103.
Ngurah Rai Bali Berdasarkan Metode [26] Ignaccolo, M, Model simulasi untuk kapasitas
Doratask, Journal of Contemporary Issues in bandara dan analisis keterlambatan.
Business and Government, Vol. 27, No. 1, Perencanaan dan Teknologi Transportasi,
2021, hlm. 2022-2039. Perencanaan Transportasi danTeknologi,
[17] Sardjono, W., Kusnoputranto, H., Soesilo, T. Vol. 26, Tidak. 2, 2003, hlm. 135-170.
E. B., Utama, D. N., dan Sudirwan, J, Study of [27] Thiagaraj, H. B., dan Seshaiah, C. V, Model
runway crosswind and tailwind potential for antrian untuk kapasitas bandara dan analisis
airport sustainability: A study of Soekarno keterlambatan, Ilmu Matematika Terapan, Vol.
Hatta airport, Cengkareng, Indonesia, IOP 8, No. 72, 2014, hlm. 3561-3575.
Conference Series: Earth and Environmental [28] Lancia, C., dan Lulli, G, Pemodelan prediktif
Science, Vol. 729, No. 1, 2021, hlm. permintaan masuk di bandara utama Eropa
012012. dengan Poisson dan Kedatangan Acak
[18] Ongkowijoyo, H. V., dan Ruseno, N, Terjadwal Sebelumnya, European Journal of
Optimalisasi pemanfaatan runway ketiga di Operational Research, Vol. 280, No. 1, 2020,
Bandara Internasional Soekarno Hatta hlm. 179-190.
menggunakan analisis ruang waktu, Angkasa: [29] Sekine, K., Kato, F., Kageyama, K., dan Itoh,
Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi, Vol. 13. No. E, Simulasi Berbasis Data untuk Mengevaluasi
1 Tahun 2021, hlm. 59-71. Dampak Pemisahan Pesawat Kedatangan
[19] Sampurno, R. A., Rinodistira, K., dan Rendah pada Wilayah Udara dan Kapasitas
Rizaldy, W, Optimalisasi Kapasitas Runway Runway yang Tersedia di Bandara
di Bandara CKG, Penelitian Global tentang Internasional Tokyo, Aerospace, Vol. 8, No.
Transportasi Berkelanjutan (GROST 2017), 6, 2021, hlm. 165.
2017, hlm. 727-736. [30] Jain, R., Bedekar, H., Jayakrishna, K., Vimal,
[20] Saragih, H., Wibowo, I. S., Utomo, W. D. T., K. E. K., dan Kumar, M. V, Analisis dan
dan Roestam, R, Program Simulasi Optimalisasi Sistem Antrian di Bandara —
Perancangan Kapasitas Runway Menggunakan Simulasi Peristiwa Diskrit, Kemajuan Teknik
Algoritma Genetika di Soekarno-Hatta, Mesin Terapan, 2020, hlm. 1189-1194.
International Journal of Electrical and [31] Farida, Y., Akbar, F., Hafiyusholeh, M., &;
Computer Engineering, Vol. 1, No. 2, 2011, Hartono, M, Analisis Sistem Antrian Pesawat
hlm. 202. Pendaratan di Bandara Internasional Juanda
[21] Ng, K. K. H., Lee, C. K. M., Chan, F. T., dan Surabaya . CAUCHY, Vol. 7, No. 1, 2021,
Qin, Y, Masalah pengurutan dan penjadwalan hlm. 49-63.
pesawat yang kuat dengan penundaan [32] Oka, I. G., dan Mas, G. A. A, Analisis
kedatangan / keberangkatan menggunakan Perhitungan Kapasitas Runway Bandara
pendekatan penyesalan min-max, Penelitian Soekarno Hatta, Jurnal Ilmiah Aviasi Langit
Transportasi Bagian E: Logistik dan Tinjauan Biru, Vol. 3, No. 8, 2010.
Transportasi, Vol. 106, 2017 , hlm. 115-136. [33] Prastiwi, D. A., dan Kartikasari, P, Analisis
[22] Bubalo, B., dan Daduna, J. R, Kapasitas kasus sistem non-Poisson antrian pesawat
bandara dan perhitungan permintaan dengan penumpang di Bandara Ahmad Yani, Ilmu
simulasi — kasus Bandara Internasional Pengetahuan Alam: Jurnal Sains dan
Berlin-Brandenburg, NETNOMICS: Teknologi, Vol. 10, No. 1, 2021, hlm. 1-5.
Penelitian Ekonomi dan Jaringan Elektronik, [34] Puspitasari, M, Analisis Kapasitas Runway di
Vol. 12, No. 3, 2011, hlm. 161- 181. Bandara Ngurah Rai Denpasar. [Disertasi
[23] Teodorovic, D., dan Nedeljkovic, R, Antrian doktoral], Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
dalam Sistem Transportasi, Dalam Routledge UAJY), 2011.
Handbook of Transportation, Edisi ke-1, [35] Stefanus, M. S , Pemanfaatan Kapasitas
2015, hlm. 420-442. Routledge. Airside di Bandara Nigeria: Kasus Study dari
[24] Long, D., dan Hasan, S, meningkatkan prediksi Bandara Internasional Murtala Muhammed,
penundaan penerbangan menggunakan sistem
LMINET2-

E-ISSN: 2224-2856 156 Jilid 17, 2022


Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Jurnal Internasional Amerika untuk [46] Wicaksana, A. A., Effendi, F. M., dan
Penelitian Ilmiah Multidisiplin, Vol. 5, No. 3, Warsito, T, Kapasitas Waktu Slot pada Jam
2019, hlm. 1-8. Sibuk di Bandara Internasional Soekarno-
[36] Lai, J., Che, L., dan Kashef, R, Analisis Hatta, Conference on Global Research on
Bottleneck di JFK Menggunakan Simulasi Sustainable Transport (GROST 2017), Vol.
Peristiwa Diskrit : Model Antrian Bandara, 147, 2017, hlm. 650-660.
Konferensi Kota Cerdas Internasional IEEE [47] Ricardianto, P., Wibowo, H., Agusinta, L.,
(ISC2), 2021, hlm. 1-7). Abdurachman, E., Suryobuwono, A., Fachrial,
[37] Itoh, E., dan Mitici, M, Menganalisis strategi P., Setiawan, A., Rafi, S., Maemunah, S dan
kontrol taktis untuk kedatangan pesawat di Endri, E, Determinan kinerja operasional
bandara menggunakan model antrian, Journal kereta bandara, International Journal of Data
of Air Transport Management, Vol. 89, 2020, and Network Science, Vol.6 , No .
hlm. 101938. 1,2021,hlm.91-98 .
[38] Itoh, E., dan Mitici, M, Mengevaluasi dampak DOI: 10.5267/j.ijdns.2021.9.019
minima pemisahan pesawat baru pada [48] Shone, R., Glazebrook, K. D., dan Zografos, K,
kapasitas wilayah udara yang tersedia dan Pemodelan stokastik antrian pesawat:
penundaan waktu kedatangan, The Tinjauan, OR60: Konferensi Tahunan
Aeronautical Journal, Vol. 124, Tidak. 1274, Masyarakat OR, 2018, hlm. 61-83.
2020, hlm. 447-471. [49] Saleh, H., dan Lukito, I, Menprediksi Lalu
[39] Messaoud, M. B, Tinjauan menyeluruh Lintas Pesawat Saat Lepas Landas dan
tentang operasi pendaratan pesawat dari sudut Mendarat Menggunakan Model Antrian
pandang praktis dan teoritis di bandara yang Sebagai Pengukuran Tingkat Pelayanan ATC
mungkin mencakup landasan pacu tunggal di Bandara Internasional Adisutjipto
atau ganda, Komputasi Lunak Terapan, Vol. Yogyakarta, Jurnal Teknik Industri dan
98, 2021, hlm. 106853. Industri Halal, Vol. 1, No. 1, 2020, hlm. 1-18.
[40] Bäuerle, N., Engelhardt-Funke, O., dan [50] Pahala, Y., Widodo, S., Kadarwati., Azhari,
Kolonko, M , Perutean pesawat terbang ke M., Muliyati., Lestari, N.I., Madjid, S.A.,
dua landasan pacu: Monotonisitas kontrol Sidjabat, S., Limakrisna, N., dan Endri, E,
optimal, Probabilitas dalam Ilmu Teknik dan Pengaruh rekayasa operasi layanan dan
Informasi, Vol. 18, No. 4, 2004 , hlm. 533- pemasaran hijau terhadap minat beli
560. konsumen, Uncertain Supply Chain
[41] Bennell, J. A., Mesgarpour, M., Potts, C. N, Management, Vol. 9, No. 3, 2021, hlm. 603–
Penjadwalan landasan pacu bandara. 4OR, 608. https:// DOI: 10.5267/j.uscm.2021.5.011
Vol. 9, No. 2, 2011, hlm. 115-138. [51] Ratnakusuma, A., Hoyyi, A., dan Sugito, S,
[42] Kim, CS, Mushko, V. V., dan Dudin, A. N, Analisis Sistem Antrian Pesawat Udara di
Perhitungan distribusi steady-state untuk Bandar Udara Internasional Ahmad Yani,
antrian percobaan ulang multi-server dengan Semarang, Jurnal Gaussian, Vol. 4, Tidak. 4,
proses layanan tipe fase, Annals of Operations 2015, hlm. 725-733.
Research, Vol. 201, No. 1, 2012, hlm. 307- [52] Samosir, J., Kuntohadi, H., Kurniawan, J.,
323. Sihombing, S., dan Utomo, B . S, Analisis
[43] Zaki, N. H. M., Saliman, A. N., Abdullah, N. Antrian Pergerakan Pesawat di Area Apron
A., Hussain, N. S. Sebuah. A., dan Amit, N, (Tempat Parkir) di I Gusti Ngurah Rai
Perbandingan kinerja antrian menggunakan International (Bali), PalArch's Journal of
model teori antrian dan model antrian fuzzy Archaeology of Egypt/Egyptology, Vol. 17,
di konter check-in di bandara, Matematika. Tidak. 6, 2020, hlm. 12547-12554.
Stat, Vol. 1, 2019, hlm. 17-23.
[44] Rachmansyah, M. I., dan Nahdalina, N,
Pengaruh Balancing Pergerakan Pesawat Kontribusi penulis individu untuk pembuatan
terhadap Peningkatan Performa Bandara artikel ilmiah (kebijakan ghostwriting)
(Studi Kasus: Bandara Internasional Soekarno- Konseptualisasi: Prasadja Ricardianto, Adryan
Hatta), Warta Ardhia, Vol. 43, No. 1, 2017, Prama Putra. Kurasi data: Imam Ozali, Erman Noor
hlm. 13-26. Adi. Analisis formal: Adryan Prama Putra, Endri
[45] Kuntohadi, H., Nusraningrum, D., Sidjabat, Endri. Akuisisi pendanaan: Imam Ozali,
S., Samosir, J., dan Rafi, S, Analisis
Pemanfaatan Runway di Bandara Soekarno-
Hatta Internasional, Jurnal Penelitian
Lanjutan dalam Sistem Dinamik dan Kontrol,
Vol. 12, No. 7, 2020 , hlm . 788–793.
E-ISSN: 2224-2856 157 Jilid 17, 2022
Prasadja Ricardianto, Adryan Prama Putra,
Soeharto Abdul Majid, Peppy Fachrial,
WSEAS TRANSAKSI di atas SISTEM dan MENGUASAI Johar Samosir, Erman Noor Adi,
DOI: 10.37394/23203.2022.17.16 Aditya Wardana, Shalahudin Rafi Imam Ozali, Endri Endri

Salahudin Rafi. Investigasi: Endri Endri, Erman


Noor Adi. Metodologi: Prasadja Ricardianto, Endri
Endri, Aditya Wardana. Administrasi proyek:
Imam Ozali, Peppy Fachrial. Narasumber: Soeharto
Abdul Majid, Salahudin Rafi. Perangkat lunak:
Endri Endri, Aditya Wardana. Pengawasan: Endri
Endri, Salahudin Rafi. Validasi: Prasadja
Ricardianto, Johar Samosir, Soeharto Abdul Majid.
Visualisasi: Johar Samosir, Salahudin Rafi. Tulisan
– asli draft: Prasadja Ricardianto, Adryan Prama
Putra. Penulisan – review & editing: Endri Endri,
Peppy Fachrial

Lisensi Atribusi Creative Commons 4.0


(Atribusi 4.0 Internasional, CC BY 4.0)
Artikel ini diterbitkan di bawah ketentuan Lisensi
Atribusi Creative Commons 4.0
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/deed.en
_KITA

E-ISSN: 2224-2856 158 Jilid 17, 2022

Anda mungkin juga menyukai