Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

BERKESINAMBUNGAN
STUDI KASUS YANG DIMULAI PADA 14 FEBRUARI 2022 PADA NY. C
POST PARTUM SPONTAN
DI PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN

Dosen Pembimbing :
Diana Hartaty Anggraini, SST, M.Keb
NIP. 198110012008012009

Disusun Oleh :
Agustina Kembong
NPM. P3.73.24.4.21.054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLTEKKES JAKARTA III
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
BERKESINAMBUNGAN (PROJECT COMC )

STUDI KASUS YANG DIMULAI PADA 14 FEBRUARI 2022 PADA NY. C


POST PARTUM SPONTAN
DI PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN TAHUN 2022

Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan, dan siap diujikan dihadapan


Tim Penguji COMC

Program Studi Profesi Bidan


Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAHAN PRAKTIK

Diana Hartaty Anggraini, SST, M.Keb Siti Ruliyah, S.Tr Keb


NIP. 196701021990032004
NIP. 198110012008012009

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan

Juli Oktalia, SST, MA


NIP. 198010242002122001
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


BERKESINAMBUNGAN (PROJECT COMC )

STUDI KASUS YANG DIMULAI PADA 14 FEBRUARI 2022 PADA NY. C.


POST PARTUM SPONTAN
DI PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMN TAHUN 2022

Telah diuji dan dipertahankan pada


Tanggal

Oleh Tim Penguji,

Penguji
Diana Hartaty Anggraini, SST, M.Keb (…………………….)
NIP. 198110012008012009

Penguji II
Siti Ruliyah, S.Tr Keb (………………….)
NIP. 196701021990032004
DAFTAR ISI C

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
1.2.1. Tujuan Umum ........................................................................... 6
1.2.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 6
BAB 2 IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KASUS .............................................. 8
2.1. Identitas Klien ...................................................................................... 8
2.2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan khusus Klien ........................................ 12
2.3. Analisa Situasi dan Analsis Potensial Pendukung .............................. 12
BAB 3 REKOMENDASI HASIL RISET TERKAIT KASUS ............................. 25
BAB IV CATATAN IMPLEMENTASI KEGIATAN ....................................... 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….39
REFERENSI .........................................................................................................41
LAMPIRAN...........................................................................................................42
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Tema
Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91 tahun 2019 ini adalah “Perempuan Berdaya,
Indonesia Maju”. Untuk membuat perempuan berdaya, segala aspek kehidupan
perempuan yang berkaitan dengan kualitas hidupnya harus dipenuhi, termasuk
aspek pendidikan dan kesehatan. Di bidang kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI)
merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan
menjadi salah satu komponen indeks pembangunan maupun indeks kualitas hidup
(Sumarni, 2017).
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan
pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah
kematian maternal (matemal mortality). Menurut definisi WHO "kematian maternal
ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan oleh sebab apa pun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengakhiri kehamilan". Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi- komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit
jantung, kanker, dan sebagainya (associated causes). Angka kematian maternal
(matemal modiry rate) ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap
1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa negara malahan terhadap
100.000 kelahiran hidup (Susiana, 2019).
Komplikasi persalinan pada ibu dan bayi baru lahir sebagai faktor
penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),
dalam pertolongan persalinan dengan Asuhan Persalinan Normal. Asuhan
Persalinan Normal merupakan asuhan persalinan yang bersih dan aman mulai dari
kala I sampai dengan kala IV. Kematian maternal dan kematian perinatal
merupakan cermin kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan di tengah
masyarakat. Berdasarkan data WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia
menunjukkan angka kematian ibu pada tahun 2013 AKI 390 per 100.000 KH dan
AKB sebesar 69 per 1000 KH (Juliana, 2017).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan
layanan suatu negara. Setiap hari, sekitar 830 wanita meninggal karena sebab yang
dapat dicegah terkait dengan kehamilan dan persalinan. 99% dari semua kematian
ibu terjadi di negara berkembang. Sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi
kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari. Salah satu target di bawah
(WHO, 2018).
Dari 10 negara ASEAN, baru setengahnya yang melampaui target Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030; kurang dari 70 per 100 ribu
kelahiran. Dengan penurunan rata-rata sekitar 3 persen per tahun, Indonesia harus
bekerja lebih keras untuk mendekati target tersebut Capaian terburuk berlaku di
Myanmar dengan 250 kematian, lalu Laos 185 kematian per 100 ribu penduduk.
Sementara negeri jiran Malaysia dan Singapura, masing-masing hanya 29 dan 8
kematian per 100 ribu kelahiran .Angka tersebut tertinggi dibandingkan
negaranegara ASEAN lainnya seperti Malaysia 39/100.000 kelahiran hidup, dan
Vietnam 55/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality
Ratio (MMR) di Indonesia (World Bank, 2021).
Di bidang kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan dan menjadi salah satu
komponen indeks pembangunan maupun indeks kualitas hidup. Menurut Ketua
Komite Ilmiah International Conference on Indonesia Family Planning and
Reproductive Health (ICIFPRH), Meiwita Budhiharsana, hingga tahun 2019 AKI
Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target
AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto
Wardoyo, dalam acara Nairobi Summit dalam rangka ICPD 25 (International
Conference on Population and Development ke- 25) yang diselenggarakan pada
tanggal 12-14 November 2019 menyatakan bahwa tingginya AKI merupakan salah
satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia
sehingga menjadi salah satu komitmen prioritas nasional, yaitu
mengakhiri kematian ibu saat hamil dan melahirkan (Susiana, 2019).
Penyebab kematian ibu di Indonesia yang terbanyak yaitu perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan dan lain-lain. Penyebab AKI akibat perdarahan (31%),
Hipertensi dalam kehamilan (26%), dan lain-lain (28%). Target Sustainable
Development Goals (SDGs) global, penurunan AKI menjadi kurang dari 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kemenkes RI, 2018).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB
disarankan bahwa petugas kesehatan diharapkan dapat mencegah terjadinya
komplikasi obstetrik dan neonatal, seperti asfiksia, kelainan kongenital, penyakit
penyerta lainnya pada bayi dan hipertensi dalam kehamilan dan nifas. Saat ibu
hamil dilakukan pemantauan secara ketat yaitu dengan melakukan Antenatal Care
(ANC) tepat waktu dan lengkap pada ibu hamil termasuk pemberian tablet Fe
(kalsium) kepada ibu dan memonitornya melalui petugas surveilance kesehatan ibu
dan anak (KIA) (Kusumawardani and Handayani, 2018).
Jumlah dari 14.640 total kematian ibu yang dilaporkan hanya 4.999,
berarti ada 9.641 yang tidak dilaporkan ke pusat. Dari data tersebut, ada 83.447
kematian ibu di desa maupun kelurahan, sementara di Puskesmas ada 9.825
kematian ibu, dan 2.868 kematian ibu di rumah sakit. Lebih jauh ia paparkan, dari
laporan yang diterima pusat bisa dijabarkan tempat kematian ibu yang terjadi,
adalah di rumah sakit 77%, di rumah 15,6%, di perjalanan ke fasilitas pelayanan
kesehatan 4,1%, di fasilitas kesehatan lainnya 2,5% dan kematian ibu di tempat
lainnya sebanyak 0,8%. Akibat gangguan hipertensi sebanyak 33,07%, perdarahan
obstetrik 27.03%, komplikasi non obstetric 15.7%, komplikasi obstetric lainnya
12.04% infeksi pada kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya 4.81% (Kemenkes RI,
2018).
Sedangkan Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, membuka
Musyawarah Cabang VII Jakarta Timur, sekaligus pemilihan dan pelantikan
pengurus cabang Ikatan Bidan Indonsia (IBI) Jakarta Timur 2018-2023, di
Ballroom Hotel Dafam Teras Kita, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Sabtu
(11/7/2020). Dari data tersebut, lanjutnya, telah terjadi penurunan jumlah
kematian ibu tetapi tidak signifikan. Pada tahun 2018 terdapat 27 kasus
dan menurun menjadi 24 kasus kematian ibu, sedangkan tahun 2018 Dari data
tersebut, lanjutnya, terjadi penurunan jumlah kematian ibu tetapi tidak signifikan.
Seperti pada tahun 2018 terjadi 27 kasus, sedangkan pada 2019 menurun menjadi
24 kasus kematian ibu. Sementara kasus kematian anak pada tahun 2018 terjadi 51
kasus, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 86 kasus (Wali Kota Jaktim, 2020).
Bidan merupakan profesi kunci dalam pelayanan terhadap perempuan
selama daur kehidupan dan bidan mempunyai otoritas besar terhadap kesejahteraan
kesehatan perempuan. Sehingga profesionalisme bidan merupakan elemen penting
dalam pemberdayaan perempuan. Seiring semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan mutu pelayanan kesehatan khususnya pela- yanan kebidanan dengan indikator
keberha- silan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan atau Angka Kematian
Bayi (AKB) secara bermakna. Mutu Pelayana dengan pelayanan yang kompeten
dan bidan yang bermutu, memiliki kemampuan komprehensif dan professional
yang hanya dapat dihasilkan melalui institusi penyeleng- gara pendidikan bidan
yang berkualitas, standar pendidikan bidan dari International Confederation of
Midwifery (ICM), menyatakan bahwa filosofi pendidikan bidan harus konsisten
dengan filosofi asuhan kebidanan. Filosofi asuhan kebidanan adalah menyakini
bahwa proses reproduksi perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang
dialami oleh setiap perempuan. Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra
dengan perempuan, memberi kewenangan pada perempuan, asuhan secara
individual, asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan (continuity of care/ CoC)
(Diana, 2017). Sehingga ada kepuasan tersendiri bagi perempuan serta
berkontribusi terhadap keberlanjutan kelangsungan pelayanan kebidanan dan
bermanfaat untuk perempuan dan bayi baru lahir (Cummins, Denney-Wilson and
Homer, 2015).
The philosophy behind midwife-led continuity models includes:
Terfokuskan pada asuhan kebidanan secara alami dalam proses kelahiran dengan /
tanpa intervensi minimal dan pemantauan kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual
dan sosial wanita dan keluarga selama siklus kehidupan perempuan. Asuhan
Kebidanan berkelanjutan meliputi ; Asuhan berkelanjutan selama kehamilan,
kelahiran dan periode pascakelahiran; memberi pendidikan dan konseling secara
individual pada setiap perempuan; dan setiap asuhan berkesinambungan diberikan
oleh bidan yang dikenal, dipercaya dalam asuhan kehamilan, persalinan, pasca
melahirkan dan dapat melakukan identifikasi kegawatdaruratan dan merujuk
wanita dalam asuhan obsterik specialis sehingga mendapatkan pengalaman yang
positive dalam setiap asuhan kebidanan. (Sandall, 2016).
Pemerintah dalam usahanya meningkatkan Kesehatan ibu dan anak serta
menurunkan angka kematian ibu dan bayi diIndonesia telah melakukan
kebijaksaan- kebijaksanaan kesehatan diantaranya safemotherhood, Making
Pregnancy Safer (MPS), Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), Jamkesda, Jampersal, Millennium Developments Goals
(MDGs). Tetapi beberapa kebijakan tersebut belum bisa menjawab semua
kebutuhan kesehatan ibu dan anak (Susiana, 2019).
Oleh karena itu untuk melanjutkan program pemerintah berkaitan dengan
usaha meningkatkan kesehatan ibu dan anak, maka Bidan diharuskan memberikan
pelayanan kebidanan secara berkesinambungan (Continuity of Care) mulai dari
antenatalcare, intranatalcare, bayi baru lahir dan neonatal, potsnatalcare, sampai
keluarga berencana yang berkualitas. Seorang bidan diharapkan melakukan praktik
kebidanan dengan pendekatan fisiologis, menerapkan dan mengembangkan model
praktik bidan berdasarkan Evidence Based Practice.
Bidan merupakan care provider (penyedia layanan kesehatan) yang
memiliki peran strategis dan sangat unik dengan memposisikan dirinya sebagai
mitra perempuan di masyarakat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan perempuan
dalam menjalani siklus kehidupan reproduksinya melalui asuhan secara holistik dan
berkesinambungan atau komprehensif. Karena keunikan profesi bidan adalah
memberi pelayanan kepada pasangan ibu sampai anak balita. Sebagai satu kesatuan
sejak masa prakonsepsi sampai masa balita. Asuhan kebidanan berfokus pada siklus
kehidupan perempuan yang normal dan alamiah dengan “childbearing dan
childrearing” sebagai fokusnya.
Tujuan utama asuhan kebidanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi
(mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan kebidanan berfokus pada
pencegahan dan promosi kesehatan yang bersifat holistik, diberikan dengan cara
yang kreatif dan fleksibel, suportif, peduli, bimbingan, monitor dan pendidikan
berpusat pada perempuan. Serta asuhan komprehensif sesuai keinginan dan tidak
otoriter serta menghormati pilihan perempuan.
Maka dari itu, penulis merasa tertarik untuk memberikan asuhan
kebidanan berkesinambungan pada Ny. C di Puskesmas Kecamatan Matraman,
Jakarta Timur. Dengan melalui asuhan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan
kesehatan ibu dalam memperoleh asuhan kebidanan berkesinambungan dan
mendapatkan pengalaman positive dalam setiap pelayanan asuhan kebidanan.
1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Melaksanakan dan dapat mengubah paradigma bahwa hamil dan melahirkan
bukan suatu penyakit, melainkan sesuatu yang fisiologis dan tidak
memerlukan suatu intervensi dalam melakukan Asuhan Kebidanan secara
Berkesinambungan kepada Ny. C di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta
Timur dengan kerangka pikir 7 langkah Varney yang didokumentasikan dalam
bentuk Varney dan SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Pengkajian pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas

b. Menganalisa masalah, diagnosa kebidanan pada ibu hamil,


bersalin, bayi baru lahir dan nifas.

c. Menarik diagnosa kebidanan potensial pada ibu hamil, bersalin,


bayi baru lahir dan nifas.

d. Melakukan tindakan segera pada ibu hamil, bersalin, bayi baru


lahir dan nifas.
e. Merencanakan tindakan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru
lahir dan nifas.

f. Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil, bersalin, bayi


baru lahir dan nifas.

g. Melaksanakan evaluasi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir


dan nifas.

h. Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.


BAB 2
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL / ANC


Tgl 14 Nov 2022 di Puskesmas Kecamatan Matraman, Jakarta Timur
2.1 Identifikasi Data A.
A. Data Subjektif
1. IDENTITAS KLIEN IDENTITAS PENDAMPING / SUAMI
Nama ibu : Ny. C Nama :Tn. G
Umur : 37 tahun Hubungan : Suami
Agama : Islam Umur : 38 thn
Suku : Padang Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Suku : Batak
Pendidikan : SMU Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Cipinang Lontar, Pendidikan : SMU
Rt.009 / 08, No. 66, Matraman, Jakarta Jl. Cipinang Lontar, Rt.
Timur
009 / 08, No. 66, Matraman, Jakarta Timur
No.Telp/Hp : 08579080xxxxx

B. Anamnesa
Persalinan Ny. C usia 37 tahun pada tgl 14 Februari 2022 datang ke
Puskesmas Kecamatan Matraman, Jakarta Timur diantar oleh suami, saat
ini ibu mengeluh keluar lendir bening dari jalan lahir, ini kehamilan ke 5 ibu
dengan usia kehamilan 39 minggu berdasarkan HPHT 15 Mei 2021, TP : 19
Februari 2022. Ibu pernah melahirkan 4x secara spontan pada tahun 2002
dengan berat 3500grm di PMB dan pernah melahirkan berat paling kecil
3000grm di tahun 2006 pada anak ke 2 dan pernah melahirkan secara
spontan berat paling besar 3800 gram di Rumah Sakit di tahun 2011 anak
ke 3 dan tahun 2018 ibu melahirkan anak ke 4 secara spontan dengan berat
3400grm di Pukesmas dengan KB IUD PP, dengan lama penggunaan 2thn
dan ibu berganti KB pil. Secara psikologis ibu telah menerima
kehamilannya, dengan awal kehamilan tidak direncanakan / karena
kegagalan dalam pemakaian KB pil, ibu memilki harapan cukup besar
dalam kehamilannya, ibu berharap bayi ibu dapat bertumbuh dan
berkembang secara sehat dan normal tanpa ada kecacatan sesuai dengan
usia kehamilannya. Dalam P4K ibu berencana lahir di PKC. Matraman,
secara spontan di tolong oleh bidan, dengan KB IUD, jika dalam perjalanan
terjadi komplikasi ibu bersedia di rujuk ke Rsud Matraman, dengan
menggunakan ambulance PKC. Matraman, sebagai pendonor darah adik
kandung, jika ibu perlu tindakan operatif ibu ingin KB Mantap perempuan
/ MOW dengan cara bayar ibu BPJS. Berdasarkan catatan buku KIA dan
rekam medis Ibu di PKC. Kecamatan Matraman sejak usia kehamilan 30
minggu, dan ANC 1x ibu di PMB dekat rumah di usia kehamilan 11 minggu,
ibu mengaku selama kehamilan ini ibu jarang kontrol kehamilan / ANC,
oleh kesibukkan ibu akan tanggung jawab ibu sebagai IRT, masih memiliki
anak kecil usia 2,5 tahun dan sekolah onlline anak / double borden,
sehingga ibu tidak punya waktu untuk kontrol ANC, maka ibu dan suami
memutuskan untuk meminta bantuan ibu kandung dalam membantu
pekerjaan ibu dalam mengurus rumah tangga. Dalam Catatan buku KIA
dan rekam medis ibu TD ibu relatif terkontrol dengan TD paling tinggi
127/76 mmhg dan terendah 116/63 mmhg, dan ibu pernah melakukan USG
tgl 15 Sept UK 34 - 35 minggu, TP 20 Okt 2021 dan skrining kehamilan
sebanyak 2x.
2.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Umum dan Khusus
B. Data Objektif
A. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik Kesadaraan : Compos mentis


Tanda-tanda vital
TD: 127/76 mmHg N: 90x/menit P: 18x/menit S 36,8°C

Status Gizi
BB 84 kg TB 160 cm IMT: 34,5 Kg /m2 LILA 33 cm

Pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kebidanan/masalah kesehatan


a. Kepala, wajah, mulut, leher dan payudara
A. Wajah : Tidak ada oedema D. Dada : Tidak ada Pectus Carinatum,
Pectus Exavatum.
B. Mata : Konjugtiva tidak
E. Payudara
anemis, sclera tidak ikhterik,
tidak ada gangguan visus pada a) Bentuk : Simetris
mata. b) Puting susu : Menonjol keduanya
c) Aerola : Hiperpigmentasi
C. Leher : tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid d) Benjolan : Tidak ada
e) Produksi Colostrum : ada.

b. Abdomen
TFU Presentasi Penurunan DJJ Kontraksi
33 cm Kepala 2/5 bagian 142 x/m Tidak ada kontraksi
Lain-lain: Tidak luka bekas operasi

c. Ekstremitas atas : Tidak Ada Oedema


d. Ekstremitas bawah
Edema Varises Refleks patela Lain-lain
(-) /(-) Tidak ada (+) / (+) Tidak ada oedema
e. Pemeriksaan Anogenetalia (Inspeksi)

a. Genetalia : Tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak ada pembengkakan
kelenjar bartholini, tidak ada pembengkakan kelenjar skene, tidak ada
keputihan.
b. Anus
1) Haemoroid : Tidak ada

B. Riwayat Pemeriksaan Penunjang

Darah Urine Lain-lain


Tgl 21 Agustus 2021 ; Protein: (-) HBsAg : Non Reaktif
Hb :12,0g/dl, GDS : Reduksi: (-) HIV : Non Reaktif
109, L : 13,2, T : 226rb TVHA : Non Reaktif
Gol: O (+)
Darah USG
Tgl 20 januari 2022 ; Tanggal : 15 Jan 22 Plasenta di corpus
Hb :12,5g/dl, GDS : 98, Usia Kehamilan 34 - Posterior.
L : 9,7 T : 229rb 35 minggu Janin Cenderung lebih
Presentasi Kepala, Besar
Tunggal intrauterine TP : 19/02/2022
hidup
TBJ : 2493 grm
Darah Swab Swab antigen
Tgl 11 Februari 22: Tgl 11 Februari 22 Tgl 20 Okt 21, Hasil
Hb : 12,3g/dl, GDS : 92, L : Hasil Swab PCR : Swab antigen :
8,8, T : 304rb. Negative Negative.

2.3 Analisis Situasi dan Ananlisis Potensi Pendukung


Indikator Target
Analisi Situasi Ny. C Periode 1 ( Semester 1) Periode 2 (Semester 2)
14 Februari 2022  Mengobservasi
 P5A4 Partus kala IV + kesejahteraan ibu dalam 2
KB IUD PP jam post partum setiap 30
menit pada jam 1 post
 Analisis Masalah partum dan setiap 15 menit
Potensial Pendukung pada 2 jam post partum.
 Memastikan kesejahteraan
Resiko terjadi
psikologis ibu akan peran
Perdarahan ec Grande
baru ibu.
multipara dan post
IUD PP
 Memberitahu ibu tanda bahaya
nifas dan eksplusi KB IUD PP
selama nifas.
 Memberitahu ibu untuk tetap
memenuhi nutrisi dan hidrasi.
Tidak ada pantangan selama
ibu tidak memiliki alergi.
 Memberitahu ibu untuk
menjaga selalu kebersihan
akan area vulva hygiene dan
kebutuhan ibu akan personal
hygiene.
 Menganjurkan ibu untuk sering
menyusui bayinya dan hanya
memberikan ASI saja selama 6
bulan.
 Memberikan therapi ibu post
partum SF 1x1, Asam
Mefenamat 3 x500mg,
Amoxcilin 3 x 500mg, Vit A

 1x1 kepada ibu dan


memberikkan kartu KB IUD
PP.
 Nifas 17 jam yang lalu  Memberikan Informasi
pada Ny C P5A0 dengan kepada ibu dan suami akan
post partum spontan + kesejahteraan kondisi ibu dan
KB IUD PP bayi dalam keadaan sehat.
 Analisis Masalah Memastikan kesejahteraan
Potensial Pendukung psikologis ibu akan
produksi Asi belum banyak penerimaan ibu dan persiapan
keluar ibu dalam rawat gabung /
rooming in dalam mengasuh
bayinya
 Meredukasi kembali tentang
tanda bahaya nifas pada ibu,
personal hyigene, perawatan
payudara dan aktivitas selama
nifas dirumah.
 Meredukasi ibu untuk makan
makanan yang bergizi dan
bernutrisi untuk memenuhi
asupan asi dan pemulihan
paska melahirkan, makan-
makanan tinggi karbohidrat,
protein, kaya akan serat dan zat
besi, dan banyak minum
 Melakukan pijat oxytocin pada
ibu dan melakukan breast care
pada kedua payudara ibu.
 Memberikan penkes tentang
istirahat yang cukup, mengatur
pola tidur ibu, kurangi aktifitas
yang membuat ibu lelah.

 Memberikkan support pada ibu


untuk tetap memberikkan ASI
eksklusif selama 6 bulan dan
memberikan ASI dari kedua
payudara ibu secara
bergantian.

 Melakukan jadwal
kunjungan Nifas pada ibu tgl
21 Februari 2022 di poli KIA,
atau ibu menggalami tanda –
tanda bahaya pada nifas untuk
segera datang ke IGD
Kebidanan.

Tanggl 21 Februari 2022  Memberikan Informasi kepada


 Nifas hari ke 7 pada ibu akan kesejahteraan kondisi
Ny C P5A0 dengan ibu dalam keadaan sehat.
post partum spontan  Memastikan dan mengevalusi
+ KB IUD PP kesejahteraan psikologis ibu
 Analisis Masalah dalam peran baru ibunya, ibu
cukup menikmati dalam
Potensial Pendukung
mengasuh bayinya saat ini.
Cemas akan produksi ASI
ibu.
 Meredukasi ibu kembali akan
pemberian ASI ekslusif selama
6 bulan dan memberikan ASI
secara bergantian pada kedua
payudara ibu.

 Meredukasi dan motivasi ibu


akan personal hygiene dan
vulva hygiene pada ibu untuk
tetap dipertahankan.
 Memotivasi ibu dan meredukasi
kembali pada ibu tentang nutrisi
dan hidrasi pada ibu pada masa
nifas untuk tetap di
pertahankan.

 Meredukasi dan mengevaluasi


ibu tentang tanda - tanda
bahaya masa nifas dan
ekspulsif KB IUD PP ibu.

 Menjelaskan ibu tentang KB


IUD PP pada ibu tidak tampak
benang di portio ibu dan telah
di lakukan sonde dan IUD ada
di cavum uteri.

 Meredukasi dan mengevaluasi


ibu akan tehnik menyusui ibu
dengan benar.
 Melakukan jadwal kunjungan
ulang 40 hari pada ibu pada
tgl 25 Maret 2022 di Polo
KIA atau ibu segera datang
jika menggalami tanda - tanda
bahaya nifas atau merasa
tidak nyaman tertusuk - tusuk
di jalan lahir.
Tgl 28 Maret 2022  Memberikan Informasi kepada
Nifas hari ke 42 pada Ny C ibu akan kesejahteraan
P5A0 dengan post partum kondisi ibu dalam keadaan
spontan + KB IUD PP sehat. Memastikan dan
 Analisis Masalah mengevalusi kesejahteraan
psikologis ibu dalam
Potensial Pendukung
penerimaan bayi, ibu sanggat
 Untuk saat ini tidak ada senang dan cukup menikmati
peran ibu saat ini.
 Memotivasi ibu kembali akan
pemberian ASI ekslusif
selama 6 bulan dan
memberikan ASI secara
bergantian pada kedua
payudara ibu.
 Mengevaluasi ibu tentang
personal hygiene dan vulva
hygiene pada ibu dan
dipertahankan.
 Memotivasi ibu tentang
kebutuhan nutrisi dan hidrasi
pada ibu nifas untuk tetap di
pertahankan.
 Mengevaluasi ibu tentang
tanda - tanda bahaya masa
nifas, resiko eksplusi pada KB
IUD PP ibu.
Menjelaskan ibu tentang KB
IUD PP saat ini tidak tampak
benang di portio ibu dan telah
di lakukan sonde dan IUD ada
di cavum uteri, ibu dapat
melakukan USG secara
mandiri oleh dokter kandungan
setiap 6 bulan.
 Mengevaluasi dan memotivasi
ibu akan tehnik menyusui ibu
dengan benar, dan
dipertahankan.
 Melakukan jadwal kunjungan
ulang 6 bulan pada bulan
Agustus 22 pasca pemasangan
KB IUD PP atau merasa tidak
nyaman tertusuk - tusuk
benang IUD di jalan lahir
untuk segera datang ke poli
KIA atau ke IGD kebidanan.
Neonatus cukup bulan sesuai  Memberikan informasi hasil
masa kehamilan pada By. Ny pemeriksaan antropometri,
C umur 1,5 jam Jenis kelamin bayi pada ibu
dan suami, bahwa
Analisis Masalah kesejahteraan bayi dalam
Potensial Pendukung kondisi sehat dan normal.
Resiko Hipotermi  Memastikan bayi mendapatkan
dukungan psikologis dari ibu
penerimaan sebagai anggota
keluarga baru dan peran
barunya.
 Memastikan bayi berhasil
melakukan IMD.
 Memberikan salep mata pada
kedua mata bayi dan berikan
vit. K pada paha kanan bayi.
 Memberikan imunisasi Hep. B
dan polio 0, 1 jam setelah
pemberian vit. K
 Memberikan konseling ibu
tentang tanda - tanda bahaya,
perawatan tali pusat dan
tehnik menyusui secara benar.
Neonatus cukup bulan  Memberitahukan kepada ibu
sesuai masa kehamilan pada hasil pemeriksaan yang telah
By. Ny dilakukan kesejahteraan bayi
C umur 16 jam dalam keadaan sehat.
Analisis Masalah  Memastikan bayi
Potensial Pendukung mendapatkan dukungan
Resiko Hipotermi psikologis dari ibu penerimaan
sebagai anggota keluarga baru
dan peran barunya, terutama
dalam perawatan rawat
gabung / rooming in.
 Meredukasi dan evaluasi ibu
tentang tehnik menyusui dan
pemberian ASI eksklusif 6
bulan.
 Meredukasi dan evaluasi ibu
tentang tanda - tanda bahaya,
perawatan tali pusat pada BBL.
 Memotivasi dan edukasi ibu
tentang nutrisi dan hidrasi
masa menyusui.
 Melakukan jadwal kunjungan
ulang tgl 21 Februari 2022, di
poli KIA atau jika terdapat
tanda - tanda bahaya pada BBL
Tanggl 21 Februari 2022  Beritahukan kepada ibu hasil
pemeriksaan dan antropometri,
Neonatus cukup bulan sesuai kesejahteraan bayi sehat.
masa kehamilan pada By.  Memastikan bayi mendapatkan
Ny C umur 7 hari dukungan psikologis ibu dalam
mengasuh dirumah.
Analisis Masalah  Memotivasi dan beri Pujian ibu
Potensial Pendukung tentang pemberian ASI
Untuk saat ini tidak ada eksklusif 6 bulan
 Mengevalusai dan beri pujian
ibu tentang tehnik menyusui
pada bayi.
 Motivasi dan Self confidence
ibu untuk dapat memberikan
ASI eksklusif 6 bulan dan
positive thinking bahwa ASI
ibu banyak melimpah
 Jadwal kunjungan ulang pada
tgl 15 Maret 22, di poli KIA
atau segera datang jika bayi
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.
Tgl 15 Maret 2022  Beritahukan kepada ibu hasil
Neonatus cukup bulan pemeriksaan dan antropometri,
sesuai masa kehamilan pada kesejahteraan bayi sehat.
By. Ny C umur 30 hari  Memastikan bayi mendapatkan
Analisis Masalah dukungan psikologis ibu dalam
Potensial Pendukung mengasuh dirumah.
Untuk saat ini tidak ada  Motivasi dan beri Pujian ibu
tentang pemberian ASI
eksklusif 6 bulan
 Evalusai dan beri pujian ibu
tentang tehnik menyusui pada
bayi.
 Motivasi dan Self confidence
ibu untuk dapat memberikan
ASI eksklusif 6 bulan dan
positive thinking bahwa ASI
ibu banyak melimpah
 Berikkan Imunisasi BCG dan
Polio 1 pada bayi
 Jadwal kunjungan ulang pada
tgl 15 April 2022, di poli KIA
atau segera datang jika bayi
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.
15 April 2022  Beritahukan kepada ibu hasil
Neonatus Cukup bulan sesuai pemeriksaan dan antropometri,
masa kehamilan pada By. Ny. kesejahteraan bayi sehat.
C Umur 2 bulan  Memastikan bayi mendapatkan
Analisis Masalah dukungan psikologis ibu dalam
Potensial Pendukung mengasuh dirumah.
 Motivasi dan beri Pujian ibu
tentang pemberian ASI
eksklusif 6 bulan
 Evalusai dan beri pujian ibu
tentang tehnik menyusui pada
bayi.
 Motivasi dan Self confidence
ibu untuk dapat memberikan
ASI eksklusif 6 bulan dan
positive thinking bahwa ASI
ibu banyak melimpah
 Berikkan Imunisasi DPT 1 dan
Polio 2 pada bayi
 Jadwal kunjungan ulang pada
tgl 15 Mei 2022, di poli KIA
atau segera datang jika bayi
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.

BAB III
REKOMENDASI HASIL RISET TERKAIT KASUS

Indikator target periode Rekomendasi teknis pencapaian target berdasarkan hasil riset
I
• Melakukan kerjasama Berdasarkan jurnal “Analisa Faktor Perilaku Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil “ Ibu hamil dikatakan anemia jika kadar
dengan ibu dan suami hemoglobin saat trimester I dan III sebanyak <11 gr/dl atau Hb <10,5 gr/dl pada trimester II akibat adanya hemodilusi (Simbolon,
dan memberikan Jumiyati, & Rahmadi, 2018).
informasi hasil
pemeriksaan terkait DETERMINANT ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X KABUPATEN PELALAWAN
kondisi kehamilan ibu Yessi Azwar, Eva Santi, Novi Yanti, Sella Syaiti
dengan anemia ringan Anemia pada kehamilan adalah nilai Hb < 11 g/d. Anemia pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada ibu maupun bayi yang akan
dilahirkan. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki risiko tinggi mengalami kematian, kejadian bayi berat badan lahir rendah
(BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu, keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, serta kelahiran prematur.
Sehingga untuk mencegah terjadinya anemia perlunya diketahui faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya anemia. Salah satu
faktor pemberat terjadinya anemia adalah karna faktor gizi, usia ibu, kepatuhan komsumsi tablet Fe, dan pengetahuan ibu

• Pemberian therapi SF Penanganan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Pemberian Edukasi dan Suplementasi Tablet Besi Lisnawati Nur Farida1 , Vivi
2x60 mg, Vitamin C 2x Maulida Solihah2 Akademi Keperawatan Fatmawati, Jakarta“
100 mg, Vitamin B6 1x Anemia pada ibu hamil berdampak pada kejadian abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin, perdarahan
10 mg, beri tahu ibu antepartum, dan ketuban pecah dini Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku kesehatan.
untuk minum vitamin Berdasarkan jurnal
dengan air putih
“HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET
Fe DI WILAYAH PUSKESMAS RI KARYA WANITA PEKANBARU “ Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet Fe dapat
mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia.

• Jelaskan pada ibu Jurnal Kesehatan berjudul “Keteraturan Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Slawi Kabupaten Tegal” oleh
sebelum periksa tanggal Natiqotul Fakhiyah tahun 2019 Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan ibu hamil yang teratur melakukan ANC sebesar 86.67%.
21 Maret agar cek darah Berdasarkan faktor determinan maternal, ibu hamil yang teratur pemeriksaan kehamilan didominasi oleh usia reproduksi sehat (80%),
dulu untuk melihat kadar multigravida (85%) dan kehamilan normal (100%). Diharapkan ibu hamil rutin melakukan ANC sebagai upaya deteksi awal
HB komplikasi dalam kehamilan dan tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan ANC sesuai standar prosedur operasional
• Kolaborasi dengan Pada Kepmenkes Nomor 369 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi Bidan, Kompetensi ke-3 yaitu Asuhan Dan Konseling Selama
petugas gizi untuk Kehamilan dijelaskan bahwa: “Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan
tatalaksana anemia ringan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu”. Berdasarkan jurnal “ Konsumsi sayuran hijau dengan
pada ibu dan IMT 21,2 kejadian anemia pada ibu hamil Dessy Hermawan, Zaenal Abidin, Dwi Yanti
kg/m2

• Motivasi ibu untuk Konsumsi sayuran berdaun hijau tua pada 60 responden, 29 responden (48,3%) mengkonsumsi sayuran setiap hari, dan 31 responden
mengkonsumsi sayuran (51,7%) jarang mengkonsumsi. Status hemoglobin pada 60 responden, 28 responden (46,7%) memiliki rentang hemoglobin normal
hijau seperti bayam, dan 32 responden (53,3%) memiliki hemoglobin lebih rendah
kangkung, sawi, buncis,
kacang panjang dll

• Mengoptimalkan kondisi Berdasarkan jurnal “Perubahan dan Adaptasi Psikologis selama Masa Kehamilan “ untuk trimester kedua kehidupan psikologis
psikologis ibu terkait ibu hamil tampak lebih tenang dan mulai dapat beradaptasi,
penerimaan kehamilan “Adaptsi psikologis pada kehamilan”
agar ibu merasa tenang Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari
dan dapat melakukan segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil “PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM
upaya kesehatan terbaik MASA KEHAMILAN
selama kehamilan Trimester kedua : fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh
trimester 2 yang terjadi selama kehamilan, kehidupan seksual keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang dikandungnya.

• mengoptimlakan keadaan HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN
agar tidak terjadi tanda- KUNJUNGAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KOTA PONTIANAK TAHUN 2019
tanda bahaya kehamilan Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode
trimester 2 antenatal, yang jika tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan kematian ibu. hubungan antara pengetahuan ibu hamil
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan terhadap kunjungan kehamilan sangat berpengaruh, untuk itu buku KIA
merupakan media informasi yang penting bagi ibu hamil dan petugas Kesehatan

Gambaran Pemanfaatan Buku KIA dan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya Kehamilan Theresa F Napitupulu1 , Lina
Rahmiati2 , Dini Saraswati3 , Ari Indra Susanti4 , Elsa Pudji Setiawati5 Progam Studi D-IV Kebidanan, Fakultas Kedokteran,
Universitas Padjadjaran1
Memastikan kesiapan Kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil yang masih rendah menjadi faktor penentu AKI dan AKB. Meskipun masih
dalam kegawatdaruratan banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah tersebut, namun salah satu faktor penyebab kematian adalah
kehamilan trimester 2 ketidaktahuan ibu hamil maupun keluarga dalam mengenali tanda bahaya kehamilan, untuk menyelesaikannya pemerintah berupaya
dengan mengingatkan ibu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu hamil serta keluarga dengan buku kesehatan ibu dan anak (KIA).
dan suami untuk selalu
membaca buku KIA HUBUNGAN PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN
PERILAKU KESEHATAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan keluarga yang harus disampaikan
oleh petugas kesehatan melalui komunikasi informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan ibu hamil
dan keluarga agar ibu dan keluarga mampu menjaga, memantau dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin serta ibu dan
keluarga mengenali tanda bahaya sedini mungkin pada ibu hamil sehingga bisa dilakukan penatalaksanaan dengan cepat.
BAB IV
CATATAN IMPLEMENTASI KEGIATAN

Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak


berikutnya
Kontak 1 14/02/2022 ibu Ku : baik, Kes : P5A4 Partus  Melakukan MAK
dengan mengatakan compos mentis, kala III  Jam 18.30, Plasenta lahir
III dan Jam 18.30,
masih sedikit Ked emo: stabil. spontan lengkap, insersi di
Ibu Plasenta lahir spontan
mules pada TD : 120/80 mmhg, marginal, kotiledon dan
lengkap, insersi di
perutnya dan ND : 87x/m, S:36,9°c, selaput ketuban lengkap.
marginal, kotiledon dan
sangat senang RR : 18x/m.
selaput ketuban lengkap.
akan bayinya TFU: Globuler  Kontraksi rahim kuat, tidak
dilahirkan /Sepusat, Tampak tali  Melakukan massage ada perdarahan
sehat dan pusat menjulur dan rahim ibu selama 10 - aktif
selamat bertambah panjang di 15’dan memastikan
kontraksi, perdarahan,
depan vulva ibu,  KB IUD PP telah
Kontrkasi robekkan jalan lahir dan
TFU. dipasang di cavum uteri ibu,
uterus : (+)
 Melakukan perdarahan aktif tidak ada.
dan keluar semburan Pemasangan KB IUD PP
darah (100cc) dan dan tidak ada perdarahan
tidak ada semburan kala III ± 100cc
dan janin kedua.
UV : kosong.
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak
berikutnya
Kontak 2 14 Feb 22, Ibu Ku : baik, P5A4 Partus Mengobservasi Hasil obserasi kesejahteraan Jika ibu
dengan Ibu Jam 8.45 mengatakan Kes : compos mentis, kala IV + kesejahteraan ibu dalam ibu 2 jam post partum telah di menggalami
senang akan kead emosinal : stabil KB IUD PP 2 jam post partum setiap catat dengan hasil cukup baik. perdarahan
kelahiran TD: 120/90mmhg, 30 menit pada jam 1 post pervaginam,
bayinya ND : 88x/m, RR partum dan setiap 15  Kondisi psikologis ibu akan pusing dan kepala
:18x/m, SH : 36,8°C. menit pada 2 jam post penerimaan bayinya terlihat berkunang –
TFu : 3 Jari dibawah partum. sanggat senang dan cukup kunang di dalam
menikmati akan peran
pusat, kontraksi Uterus  Memastikan perawatan ruang
baik, barunya. nifas.
kesejahteraan psikologis
Perdarahan Kala III - IV
ibu akan peran baru ibu.  Ibu dapat mengulanginya dan
: ± 150cc.
Ruptur perineum : tidak  Memberitahu ibu akan segera memberitahu jika
menggalami tanda - tanda
ada robekan tanda bahaya nifas dan bahaya nifas selama observasi
jalan lahir eksplusi KB IUD PP 2 jam post partum
selama nifas.
Memberitahu ibu untuk  Ibu mengerti akan kebutuhan
tetap memenuhi nutrisi nutrisi dan hidrasi ibu nifas
dan hidrasi. Tidak ada dan menyusui.
pantangan selama ibu
tidak memiliki alergi.  Ibu mengerti dan akan selalu
 Memberitahu ibu untuk menjaga area vulva hygeine
menjaga selalu kebersihan dan kebutuhan personal
akan area vulva hygiene hygeine selama nifas.
dan kebutuhan ibu akan
 Ibu telah meminum obat
personal hygiene.
yang diberikan dan kartu KB
 Menganjurkan ibu
untuk sering menyusui IUD PP telah di pegang oleh
bayinya dan hanya ibu
memberikan ASI saja
selama 6 bulan.
 Memberikan therapi ibu
post partum SF
1x1, AsMef 3 x500mg,
Amoxcilin 3 x 500mg,
Vit A 1x1 kepada ibu dan
memberikkan kartu KB IUD
PP.
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak
berikutnya

Kontak 3 15/02/2022 Ibu Ku : baik, Nifas 17  Memberikan  Hasil pemeriksaan akan


dengan Ibu mengatakan Kes : Cm, jam yang kesejahteraan ibu dalam
Informasi kepada ibu dan
telah BAK Kead. Emos : stabil. lalu pada kondisi baik.
suami akan kesejahteraan
spontan dan SH : 36,9 Ny C
kondisi ibu sehat.  Kondisi psikologis ibu akan
tuntas / TFU : 3 jari P5A0
lampias, masih dibawah pusat. dengan
 Memastikan penerimaan bayinya terlihat
sangat senang akan peran
sedikit merasa TD : 100/70, post  kesejahteraan psikologis
lelah, dan tidak partum barunya, terlihat dalam
ND : 74, ibu akan penerimaan ibu
ada perdarahan spontan + pengasuhan ibu pada rawat
RR: 18. dan persiapan ibu dalam
KB IUD gabung bayi / rooming in Ibu
rawat gabung / rooming
mengerti akan kebutuhan
PP in dalam mengasuh
nutrisi dan hidrasi ibu selama
bayinya Meredukasi
nifas dan menyusui.
kembali
tentang tanda bahaya  Ibu mengerti dan akan selalu
nifas pada ibu, personal menjaga area vulva hygeine
hyigene, perawatan dan kebutuhan personal
payudara dan aktivitas hygeine selama nifas.
selama nifas dirumah.
 Meredukasi ibu untuk  Melakukan pijat Oxytocin dan
makan makanan yang breast care pad kedua
bergizi dan bernutrisi payudara ibu
untuk memenuhi asupan Ibu telah meminum obat yang
asi dan pemulihan paska diberikan dan kartu KB IUD
melahirkan, PP telah di pegang oleh ibu.
 Melakukan pijat oxytocin
pada ibu dan melakukan
breast care pada kedua
payudara ibu.
 Memberikan penkes
tentang istirahat yang
cukup, mengatur pola
tidur ibu, kurangi aktifitas
yang membuat ibu lelah.

 Memberikkan
support pada ibu untuk
tetap memberikkan ASI
eksklusif selama 6 bulan
dan memberikan ASI dari
kedua payudara ibu secara
bergantian.
Melakukan jadwal
kunjungan Nifas pada ibu
tgl 21 feb 22 di poli KIA,
atau ibu menggalami
tanda - tanda bahaya pada
nifas untuk segera datang
ke IGD Kebidanan.

Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak


berikutnya

Kontak 4 21/02/2022 Ibu Ku : baik, Kes: compos Nifas hari  Memberikan


dengan Ibu mengatakan mentis, Kead emo:stabil ke 7 pada
Informasi kepada ibu akan
kontrol 7 hari TD:110/7 ny.C
kesejahteraan kondisi ibu
post partum, 0mmhg, dengan
dalam keadaan sehat.
dan ibu P5A4
mengatakan
ND:87x/,
post
 Memastikan dan
darah nifas SH:36,9°, mengevalusi
partum
keluar kesejahteraan psikologis
RR:20x/m TFU:Tdak Spontan
berwarna ibu dalam peran baru
teraba, KB IUD tidak +
putih, ASI ibunya, ibu cukup
tampak benang, KB IUD PP
sanggat menikmati dalam
banyak. mengasuh bayinya saat
ini.

 Meredukasi ibu kembali


akan pemberian ASI
ekslusif selama 6 bulan
dan memberikan ASI
secara bergantian pada
kedua payudara ibu.

 Meredukasi dan
motivasi ibu akan
personal hygiene dan
vulva hygiene pada ibu
untuk tetap
dipertahankan.
 Menjelaskan ibu tentang
KB IUD PP pada ibu
tidak tampak benang di
portio ibu dan telah di
lakukan sonde dan IUD
ada di cavum uteri,
Meredukasi dan
mengevaluasi ibu akan
tehnik menyusui ibu
dengan benar.
 Melakukan jadwal
kunjungan ulang 40 hari
pada ibu pada tgl 28
Maret 22 di Polo KIA
atau ibu segera datang
jika menggalami tanda -
tanda bahaya nifas atau
merasa tidak nyaman
tertusuk - tusuk di jalan
lahir.
Kontak 5 28/03/2022 Ibu Ku : baik, Nifas hari  Memberikan  Hasil pemeriksaan akan Ibu akan datang
dengan Ibu mengatakan ke 42 pada kesejahteraan ibu dalam bulan Agustus 22
Kes :Cm, Kead Informasi kepada ibu
kontrol 42 hari ny.C kondisi baik. untuk kontrol 6
emosi:stab il. TD : akan kesejahteraan
post partum, dengan bulan post IUD
110/70mm hg, ND :
dan ibu P5A4 post
kondisi ibu dalam  Kondisi psikologis ibu akan PP, segera datang
87x/m, SH keadaan sehat.
mengatakan partum mengasuh bayinya dan peran jika terdapat
darah nifas
:36,9°, RR
Spontan
 Memastikan dan baru ibu cukup menikmati. keluhan.
keluar :20x/mTF U :Tdak mengevalusi
berwarna teraba, KB IUD tidak + KB IUD kesejahteraan psikologis  Ibu sanggat termotivasi untuk
tampak benang, PP ibu dalam penerimaan memberikan asi eksklusif
putih, ASI
dilakukan sode uterus : bayi, ibu sanggat senang dengan kedua payudara ibu
sanggat
Terdapat tahanan / IUD dan cukup menikmati secara bergantian selama 6
banyak.
berada di peran ibu saat ini. bulan.
Memotivasi ibu kembali Ibu sanggat termotivasi untuk
Cavum memenuhi kebutuhan akan
akan pemberian ASI
Uteri. ASI ekslusif selama 6 bulan nutrisi ibu dalam masa nifas
dan memberikan ASI dan menyusui.
: (+)
secara bergantian pada
Produksi ASi payudara kedua payudara ibu.  Ibu mengerti akan penjelasan
yang telah diberikkan dan ibu
ka/ki : (+)/(+) tidak ada  Mengevaluasi ibu
bendungan tidak khawatir, jika ibu merasa
tentang personal hygiene
asi, tidak bengkak, tertusuk - tusuk benang IUD di
dan vulva hygiene pada
putting susu tidak lecet jalan lahir untuk segera datang
ibu dan dipertahankan.
ke puskesmas
 Memotivasi ibu tentang
kebutuhan nutrisi dan  Ibu berdiskusi dengan
hidrasi pada ibu nifas suami untuk melakukan
untuk tetap di evaluasi USG IUD dan ibu
berjanji akan segera datang
pertahankan. kontrol jika terdapat keluhan
Mengevaluasi ibu dan akan datang pada bulan
agustus 2022 untuk 6 bulan
tentang tanda - tanda
control post IUD
bahaya masa nifas,
resiko eksplusi pada KB
IUD PP ibu.
 Menjelaskan ibu tentang
KB IUD PP
 saat ini tidak tampak
benang di portio ibu dan
telah di lakukan sonde dan
IUD ada di cavum uteri,
ibu dapat melakukan USG
secara mandiri oleh dokter
kandungan setiap 6 bulan.
Melakukan jadwal
kunjungan ulang 6 bulan
pada bulan April 22 pasca
pemasangan KB IUD PP
atau merasa tidak nyaman
tertusuk - tusuk benang
IUD di jalan lahir untuk
segera datang ke poli KIA
atau ke IGD kebidanan.
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak
berikutnya

Kontak 1 14/02/2022 Ibu Ku : baik, Neonatus  Memberikan  Informasi telah disampaikan Jika terdapat tanda
dengan bayi mengatakan kepada ibu dan suami, - tanda bahaya
(bayi masih BB : 3140gr m, Cukup informasi hasil
bayi mau kesejahteraan kondisi bayi pada BBL, ibu
diruang pemeriksaan
menyusui ASI PB: 48cm, A/s : 9/10, Bulan sehat segera
bersalin) antropometri, Jenis
dan menangis ND : 140x/m, memberitahu
Sesuai
kuat. RR : 42x/m,
kelamin bayi pada ibu  Bayi telah diterima dukungan
Masa dan suami, bahwa psikologis dari ibu akan
SH : 36,8c, Kehamilan kesejahteraan bayi dalam penerimaan akan status dan
umur 1,5 kondisi sehat dan peran barunya.
Mekonium : (+),
jam IMD normal.
Kembung, berhasil  Memastikan bayi Salep mata dan vit. K telah
mendapatkan dukungan diberikan kepada bayi
muntah :Tidak ada.
psikologis dari ibu
Tanda - tanda  Imunisasi Polio 0 dan
Infeksi : tidak ada. penerimaan sebagai
anggota keluarga baru dan Hep B telah diberikkan.
peran barunya.
 Memastikan bayi berhasil  Ibu telah di konseling tentang
melakukan IMD pada tanda - tanda bahaya,
menit ke perawatan tali pusat pada
35 BBL.

 Memberikan salep mata  Bayi telah berhasil IMD


pada kedua mata bayi dan
berikan vit. K pada paha Ibu telah di konseling tentang
kanan bayi. tehnik menyusui dengan baik
 Memberikan dan benar.
imunisasi Hep. B dan
polio 0, 1 jam setelah
pemberian
vit. K
Memberikan
konseling ibu tentang
tanda - tanda bahaya,
perawatan tali pusat dan
tehnik menyusui secara
benar.
Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak
berikutnya

Kontak 2 15/02/2022 Ibu Ku : baik, Kes : compos Neonatus  Memberitahukan  Informasi telah disampaikan Tgl 21 Feb 22 di
dengan bayi mengatakan mentis, BB : 3140grm, kepada ibu kesejahteraan poli KIA, atau
Cukup kepada ibu hasil
bayi menangis PB : 48cm, ND : kondisi bayi sehat bayi menggalami
Bulan pemeriksaan yang telah
kuat, bergerak 145x/m, RR : tanada - tanda
dilakukan kesejahteraan Bayi telah diterima dukungan
aktif dan warna 45x/m, SH : 36,5, Sesuai bahaya pada BBL
bayi dalam keadaan psikologis dari ibu akan
kulit untuk segera
BAB / BAK : (+) / Masa sehat. penerimaan akan status, peran
kemerahan dan datang ke IGD.
Spontan. Bayi menangis Kehamilan Memastikan bayi barunya dalam rawat gabung /
mau menyusui,
kuat, tali pusat kering, umur 16 mendapatkan dukungan rooming in
BAB dan tidak berbau, tidak jam psikologis dari ibu
BAK sudah.
berdarah, tidak ada pus. penerimaan sebagai  Ibu telah di evaluasi dan
Bayi mau menyusui anggota keluarga baru dan edukasi ibu akan pemberian
ASI, muntah, kembung peran barunya, terutama ASI eksklusif 6 bulan dan
tidak ada, tanda - tanda dalam perawatan rawat tehnik menyusui.
infeksi tidak ada. gabung / rooming in.
 Ibu telah dievaluasi dan
 Meredukasi dan evaluasi
edukasi tentang tanda - tanda
ibu tentang tehnik
menyusui dan pemberian bahaya BBL, perawatan tali
ASI eksklusif 6 bulan. pusat.
Meredukasi dan evaluasi
ibu tentang tanda - tanda Ibu telah di motivasi dan
bahaya, perawatan tali edukasi tentang nutrisi dan
pusat pada BBL. hidrasi masa menyusui

 Memotivasi dan
edukasi ibu tentang nutrisi
dan hidrasi masa
menyusui.
 Melakukan jadwal
kunjungan ulang tgl
21 Feb 22, di poli KIA
atau jika terdapat tanda -
tanda bahaya pada bayi.

Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak


berikutnya

Kontak 3 21/ 02/ 2022 Ibu Ku : baik, Kes : compos Neonatus Beritahukan kepada  Informasi telah disampaikan Ibu berjanji
dengan bayi mengatakan mentis, BB : 3190grm, kepada ibu kesejahteraan akan datang pada
Cukup  ibu hasil pemeriksaan dan
kontrol 7 hari PB : 48cm, ND : kondisi bayi sehat tgl 15 Mar 22
Bulan antropometri,
BBL, bayi mau 148x/m, RR : untuk kontrol di
menyusui, dan 45x/m, SH : 36,5,  Memastikan bayi Bayi telah diterima dukungan poli KIA, dan
Sesuai
tali pusat telah mendapatkan dukungan psikologis dari segera datang jika
BAB / BAK : (+) / (+) Masa psikologis ibu dalam
puput hari ke menggalami tanda
Spontan. Bayi menangis mengasuh dirumah.
Kehamilan - tanda bahaya
kuat, tali pusat telah kesejahteraan bayi sehat
umur 7hari. BBL.
puput hari ke 5. Bayi ibu dalam pengasuhan
mau menyusui ASI, dirumah ibu sangat
muntah, kembung menikmati
tidak ada, tanda - tanda  Ibu telah di motivasi dan
infeksi tidak ada. di beri pujian akan
semanggat ibu dalam
ASI eksklusif 6 bulan.

 Ibu telah di evaluasi dan


telah diberi pujian tentang
tehnik menyusui bayi.

 Ibu sanggat termotivasi


dan yakin, mampu, bisa
dan sanggup dengan
memberikan ASI eksklusif
selama 6 bulan
dengan asi ibu berlimpah
dan banyak.

 Ibu telah di evaluasi


tenatng tanda - tanda
bahaya BBL

Ibu akan datang tgl 10


Nov 21 di poli KIA atau
bayi menggalami tanda -
tanda bahaya BBL.
Kontak Waktu Subjective Objective  Plan
Asessment Implementasi RTL kontak
berikutnya
Kontak 4 15/03/2022 Ibu Ku : baik, Kes : compos Neonatus Beritahukan kepada Informasi telah disampaikan Ibu berjanji akan
dengan bayi mengatakan mentis, BB : 3800 grm, kepada ibu kesejahteraan datang pada tgl 15
Cukup ibu hasil pemeriksaan dan
bayi menangis PB : 51 cm, LK : 36cm, kondisi bayi sehat
antropometri, april 22 untuk
kuat, bergerak LD : 35cm, Bulan
aktif,
kesejahteraan bayi sehat.  Bayi telah diterima dukungan kontrol di poli
menyusui
LP: 26, Lila : 13cm. Sesuai  Memastikan bayi psikologis dari ibu dalam
ND: 140x/m,RR : 45x/m, Masa mendapatkan dukungan KIA, dan segera
sanggat kuat pengasuhan dirumah ibu
SH : 36,5, Kehamilan datang jika
psikologis ibu dalam sangat menikmati
BAB / BAK : (+) / (+) umur 31
mengasuh dirumah. menggalami tanda
hari.
Spontan.  Motivasi dan beri Pujian  Ibu telah di motivasi dan di
Bayi menangis kuat. beri pujian akan semanggat ibu - tanda bahaya
ibu tentang pemberian
Bayi mau menyusui ASI, ASI eksklusif 6 bulan dalam BBL.
muntah, kembung, ASI eksklusif 6 bulan.
 Evalusai dan beri pujian
diare tidak ada, tanda -
ibu tentang tehnik
tanda infeksi tidak ada.
menyusui pada bayi.  Ibu telah di evaluasi dan telah
 Motivasi dan Self diberi pujian tentang tehnik
confidence ibu untuk menyusui bayi.
dapat memberikan ASI
 Ibu sanggat termotivasi dan
eksklusif 6 bulan dan
yakin, mampu, bisa dan
positive thinking bahwa
sanggup dengan memberikan
ASI ibu banyak
ASI eksklusif selama 6 bulan
melimpah
dengan asi ibu berlimpah dan
 Menberikan imunisasi banyak.
BCG pada bayi.
 Kontrol ulang pada  Ibu telah di evaluasi tentang
tgl 15 April 22, untuk tanda - tanda bahaya BBL
diberikan Imunisasi DPT
1 dan Polio 2 di poli KIA  Imunisasi BCG telah diberikan
atau segera datang jika kepada bayi.
bayi menggalami tanda - Ibu akan datang tgl 15 Apr 22
tanda bahaya BBL.
di poli KIA atau bayi
Berikkan
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.

Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak


berikutnya
Kontak 5 15 April 2022 Ibu Ku : baik, Kes : compos NCB/SMK/ Beritahukan kepada Informasi telah disampaikan Ibu berjanji akan
mengatakan mentis, BB : 48500grm, Usia 2 kepada ibu kesejahteraan datang pada tgl 15
ibu hasil pemeriksaan dan
bayi menangis PB : 52 cm, LK : 38cm, bulan kondisi bayi sehat
antropometri, Mei 22 untuk
kuat, bergerak LD : 37cm,
aktif,
kesejahteraan bayi sehat.  Bayi telah diterima dukungan kontrol di poli
menyusui
LP: 27, Lila : 14cm.  Memastikan bayi psikologis dari ibu dalam
ND: 140x/m,RR : 45x/m, mendapatkan dukungan KIA, dan segera
sanggat kuat pengasuhan dirumah ibu
SH : 36,5, psikologis ibu dalam sangat menikmati datang jika
BAB / BAK : (+) / (+) mengasuh dirumah. menggalami tanda
Spontan.  Motivasi dan beri Pujian  Ibu telah di motivasi dan di
Bayi menangis kuat. beri pujian akan semanggat ibu - tanda bahaya
ibu tentang pemberian
Bayi mau menyusui ASI, ASI eksklusif 6 bulan dalam BBL.
muntah, kembung, ASI eksklusif 6 bulan.
 Evalusai dan beri pujian
diare tidak ada, tanda -
ibu tentang tehnik
tanda infeksi tidak ada.
menyusui pada bayi.
 Memberikan Imunisasi  Ibu telah di evaluasi dan telah
DPT 1 dan Polio 2 di poli diberi pujian tentang tehnik
KIA atau segera datang menyusui bayi.
jika bayi menggalami
tanda - tanda bahaya  Ibu sanggat termotivasi dan
BBL. yakin, mampu, bisa dan
sanggup dengan memberikan
ASI eksklusif selama 6 bulan
dengan asi ibu berlimpah dan
banyak.

 Ibu telah di evaluasi tentang


tanda - tanda bahaya BBL

 Imunisasi DPT 1 dan Polio 2


telah diberikan kepada bayi.

 Ibu akan datang tgl 15 Mei 22


di poli KIA atau bayi
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.

Kontak Waktu Subjective Objective Asessment Plan Implementasi RTL kontak


berikutnya
Kontak 5 15 Mei 2022 Ibu Ku : baik, Kes : compos NCB/SMK/ Beritahukan kepada Informasi telah disampaikan Ibu berjanji akan
mengatakan mentis, BB : 48500grm, Usia 3 kepada ibu kesejahteraan datang pada tgl 15
ibu hasil pemeriksaan dan
bayi menangis PB : 52 cm, LK : 38cm, bulan kondisi bayi sehat
antropometri, Juni 22 untuk
LD : 37cm,
kesejahteraan bayi sehat.
kuat, bergerak LP: 27, Lila : 14cm.  Memastikan bayi  Bayi telah diterima dukungan kontrol di poli
aktif, ND: 140x/m,RR : 45x/m, mendapatkan dukungan psikologis dari ibu dalam KIA, dan segera
menyusui SH : 36,5, psikologis ibu dalam pengasuhan dirumah ibu
sanggat kuat datang jika
BAB / BAK : (+) / (+) mengasuh dirumah. sangat menikmati
Spontan.  Motivasi dan beri Pujian menggalami tanda
Bayi menangis kuat. ibu tentang pemberian
 Ibu telah di motivasi dan di - tanda bahaya
Bayi mau menyusui ASI, beri pujian akan semanggat ibu
ASI eksklusif 6 bulan BBL.
muntah, kembung, dalam
 Evalusai dan beri pujian
diare tidak ada, tanda - ASI eksklusif 6 bulan.
ibu tentang tehnik
tanda infeksi tidak ada.
menyusui pada bayi.
Memberikan Imunisasi
 Ibu telah di evaluasi dan telah
diberi pujian tentang tehnik
DPT 2 dan Polio 3 di poli menyusui bayi. yakin, mampu,
KIA atau segera datang bisa dan sanggup dengan
memberikan ASI eksklusif
 jika bayi menggalami
selama 6 bulan dengan asi ibu
tanda - tanda bahaya
berlimpah dan banyak.
BBL.
 Ibu telah di evaluasi tentang
tanda - tanda bahaya BBL

 Imunisasi DPT 2 dan Polio 3


telah diberikan kepada bayi.

 Ibu akan datang tgl 15 Juni 22


di poli KIA atau bayi
menggalami tanda - tanda
bahaya BBL.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan berkesinambungan pada
Ny. C usia 37 tahun maka dapat diambil kesimpulan:
1) Asuhan kebidanan pada Ny. C dengan P5A0 mulai
diberikan sejak nifas 6 jam dimana kondisi kesehatan ibu
dan janin baik secara fisik, social dan mental selama nifas
post partum berjalan normal.
2) Tindakan persalinan normal dilakukan dan IUD Post
Plasenta, bayi lahir dengan A/S 9/10, dan air ketuban putih
keruh, dan dilakukan IMD selama di kamar bersalin atas
kebijakan dari Pueksemas kecamatan, dan bayi
mendapatkan asuhan bayi baru lahir, rooming in dan
pemberian ASI sehingga tercapai bounding attachment.
3) Bidan memantau, mendampingi dan memberikan support
kepada ibu baik secara langsung maupun online selama
menjalani nifas dan menerima bayi sebagai anggota
keluarga baru. sehingga ibu dapat melaluinya tanpa
masalah
4) Nifas berlangsung normal tanpa komplikasi, ibu dapat
menjalaninya dengan baik karena dukungan dari suami,
keluarga.
5) Bayi sudah mendapatkan imunisasi Hepatitis B-0,BGC
dan Polio I, DPT 1 dan Polio 2, DPT 2 dan Polio 3
6) Indikator target tercapai karena dukungan suami yang kuat
terhadap ibu dan bayi, serta adanya support dari keluarga

7) Edukasi yang diberikan oleh bidan sangat mempengaruhi


tercapainya indicator- indicator dalam nifas, perawatan
bayi dan stimulasi tumbuh kembang anak.

B. SARAN
1) Bagi Pasien
Diharapkan setelah dilakukannya pendampingan
asuhan kebidanan secara berkesinambungan, ibu dapat
mengimplementasikan indikator yang di berikan dan
semakin paham mengenai masa nifas, KB dan bayi baru
lahir bahkan tumbuh kembang bayi nanti.

2) Bagi Mahasiswa
Diharapkan pada mahasiswa dengan adanya
penulisan asuhan kebidanan Berkesinambungan (COMC)
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
meningkatkan mutu asuhan kebidanan yang diberikan
kepada pasien langsung dalam asuhan kebidanan
komprehensif.

3) Puskesmas Kecamatan Matraman


Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
secara update dan sesuai SOP yang berlaku sehingga
pelayanan yang diberikan meningkatkan kualitas dan
kuantitas ibu yang berkunjung ke Puskesmas Kecamatan
Matraman

4) Bagi Institusi kebidanan


Diharapkan dapat melahirkan bidan – bidan masa
depan yang memiliki Evidance Based, hal ini di harapkan
tercipta Asuhan yang Komprehensif sayang ibu dapat
meningkatkan taraf kesehatan ibu, bayi dan keluarga.
Referensi

Cummins, A. M., Denney-Wilson, E. and Homer, C. S. E. (2015) ‘The


experiences of new graduate midwives working in midwifery continuity
of care models in Australia’, Midwifery, 31(4), pp.
438–444. doi: 10.1016/j.midw.2014.12.013.
Kemenkes RI (2018) ‘Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018’, Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), pp. 1689–1699.
Kusumawardani, A. and Handayani, S. (2018) ‘Karakteristik Ibu dan Faktor Risiko
Kejadian Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara’, Jurnal Promosi
Kesehatan Indonesia, 13(2), p. 168. doi: 10.14710/jpki.13.2.168-178.
Sandall, J. (2016) ‘The contribution of continuity of midwifery care to high
quality maternity care’, Royal College of Midwives, p. 16. Available at:
https://www.rcm.org.uk/sites/default/files/Continuity of Care
A5 Web.pdf.
Sumarni, S. (2017) ‘Model sosio ekologi perilaku kesehatan dan pendekatan’,
The Indonesian Journal of Public Health, 12, No.1(August), pp. 129–
141. doi: 10.20473/ijph.v12i1.2017.129.
Susiana, S. (2019) ‘Angka Kematian Ibu : Faktor Penyebab Dan Upaya
Penanganannya’.
Wali Kota Jaktim (2020)
‘https://timur.jakarta.go.id/v19/news/Pemerintahan/6544/wali-
kotaharap-ibi-jakarta-timur-mampu- tekan-angka-kematian-ibu-dan-
anak Wali Kota Harap IBI Jakarta Timur Mampu Tekan Angka
Kematian Ibu dan Anak Kategori : Pemerintahan’, p.
6544. Available at:
https://timur.jakarta.go.id/v19/news/Pemerintahan/6544/wali-
kotaharap-ibi-jakarta-timur-mampu- tekan-angka-kematian-ibu-dan-
anak Wali Kota Harap IBI Jakarta Timur Mampu Tekan Angka
Kematian Ibu dan Anak Kategori : Pemerintahan.
World Bank (2021) ‘Angka Kematian Ibu Indonesia Ketiga Tertinggi di Asia
Tenggara | Databoks’, Databoks, p. 2017.
Available at:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/21/angka-
kematianibu-indonesia-ketiga-tertinggi-di-asia-tenggara.
LAMPIRAN

BD.7.P.113
LEMBAR PERSETUJUAN
PROGRAM PENDAMPINGAN ASUHAN KEBIDANAN
BERKESINAMBUNGAN
(CoMC Project)

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama Klien : Ny Catri
Tempat/Tanggal Lahir Klien : Bogor, 18 Juni1997
Alamat : Jl. Cipinang Lontar, Rt.009 / 08, No. 66
Matraman, Jakarta Timur
No Telp : 08579080xxxxx
Saya telah menerima informasi dari bidan yang akan mendampingi saya tentang
program asuhan kebidanan berkesinambungan. Saya sudah mengetahui bahwa
masa pendampingan ini akan berlangsung sejak Oktober 2021 sampai dengan April
2022
Selanjutnya saya menyatakan bahwa saya menyetujui / tidak menyetujui (coret
salah satu) untuk didampingi oleh bidan Agustina Kembong yang berpraktik pada
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan,
untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 14 Februari 2022


Menyetujui Yang membuat Pernyataan

Ibu Catri

Mengetahui,

Dosen Pembimbing
Penanggung Jawab Puskesmas

Siti Ruliyah.Tr,Keb
Diana Hartaty Anggraini, SST, M.Keb

Anda mungkin juga menyukai