Anda di halaman 1dari 3

Cara Mengatasi Friendzone 

Sob, menurut kalian sahabat itu apa sih? Apakah sahabat itu sama seperti teman?
Ternyata sahabat itu lebih dari sekedar teman loh. Sahabat adalah seseorang yang selalu ada baik
suka maupun duka. Seringkali kehadiran sahabat sudah seperti keluarga ke dua bagi kita.
Bahkan, banyak hal yang tidak bisa kita ceritakan kepada keluarga dapat kita ceritakan kepada
sahabat kita. Kehadiran sahabat juga memberi warna dalam hidup kita. Namun bagaimana jika
persahabatan dijalani oleh laki-laki dan perempuan? Ternyata, semakin dekatnya persahabatan
seorang laki-laki dan perempuan maka hal tersebut akan membuat peluang kedua orang tersebut
terjebak friendzone semakin tinggi.  
Zona teman atau yang kita kenal sebagai friendzone mungkin sudah familiar di
telinga kita. Friendzone merupakan sebuah istilah yang menggambarkan situasi di mana salah
satu individu dalam hubungan pertemanan, baik laki-laki atau perempuan, memiliki perasaan
yang lebih (Ananda, 2022). Bahkan memiliki keinginan untuk melanjutkan hubungan tersebut
menjadi lebih romantis dan intim, misalnya berpacaran. Sayangnya perasaan ini bertepuk sebelah
tangan dan salah satunya hanya menganggap individu tersebut sebagai sahabat/teman. Selain dari
pada itu, friendzone bisa saja muncul karena satu pihak merasa sudah terlalu sayang sehingga
takut untuk berpacaran karena dapat berpeluang merusak hubungan.
Seseorang yang terjebak friendzone mungkin tidak mengatakan secara langsung bahwa ia
memiliki ketertarikan lebih pada temannya. Namun, ada beberapa hal yang dapat dikenali ketika
seseorang sudah terjebak friendzone. Apakah sobatku sedang terjebak dalam frienzone? Yuk
simak, berikut ciri-ciri seseorang yang terjebak friendzone. Pertama, diperlakukan sama seperti
temannya yang lain. Jika perilaku si dia terhadap teman-temannya sama saja seperti dia
memperlakukan dirimu sob, fix kamu sedang berada di fase friendzone. Kedua, kurangnya waktu
berdua saat sobat ingin menghabiskan waktu berdua dengan si dia, misalnya si dia lebih sering
mengajak orang lain untuk bergabung bersama saat kalian sedang berdua. Ketiga, si dia sering
bercerita tentang lawan jenis. Jadi sob, ketika si dia suka membicarakan rasa sukanya kepada
orang lain, maka bisa jadi bahwa sobatku hanya dianggap sebagai teman, karena si dia berpikir
bahwa tidak akan masalah jika sobatku tau si dia menyukai orang lain. Keempat, sobatku selalu
berinisiatif lebih dahulu, misalnya sobatku sering ngechat duluan si dia. Sedih ga sih jika setiap
perjuangan hanya dilakukan sepihak saja dan tidak mendapatkan timbal balik.
Gimana? Dari ciri-ciri yang telah disebutkan, apakah sobat sedang mengalaminya?
Tenang sob, ada tips nih untuk kamu yang ingin keluar dari friendzone. Saat kamu sedang di
masa friendzone, mungkin kamu akan merasakan hal yang sangat menyakitkan, misal dada
terasa sesak, sedih secara terus-menerus, kecewa yang mendalam, ingin marah, rasa takut yang
berlebih, tertekan, hingga putus asa. Saat situasi tersebut tidak dapat kamu kendalikan, maka
akan menimbulkan penyakit mental seperti frustasi, stress, bahkan bisa sampai depresi.  
Sob, stress dan depresi itu adalah hal yang berbeda loh. Depresi biasanya lebih intens dan
berjangka waktu lebih panjang, yaitu sekitar dua minggu. Depresi bisa menyebabkan perubahan
suasana hati yang ekstrim. Jadi, stress yang memicu timbulnya depresi (Afifah, 2020). Mari
simak ciri-ciri seseorang yang sedang stress. Ciri-ciri stress yang muncul pada tiap orang
pastinya berbeda-beda, namun hal tersebut dibagi kedalam 4 bagian. Pertama, secara emosional.
Sesorang yang stress akan lebih mudah marah, moodyan (suasana hati yang mudah berubah),
rendah diri (pemalu), menghindari orang lain, serta hilang kendali. Kedua, secara fisik, yaitu
lemas, pusing, mual, diare, nyeri otot, jantung berdebar kencang, gangguan tidur, dan tubuh
gemetar. Ketiga, secara kognitif. Secara kognitif, seseorang akan sering lupa, sulit fokus, dan
berpikiran negative. Terakhir, secara perilaku. Seseorang yang stress tidak nafsu makan, suka
menggigit kuku, berjalan bolak-balik, dan melakukan sikap gugup lainnya. (Lidia, 2020)
Sob, dampak dari stress ini sangat penting untuk kita perhatikan. Sebab, dampak stress
bagi kesehatan sangat berbahaya. Secara umum, stress menyerang sistem kebebalan tubuh
manusia loh. Saat sobatku mengalami stress, tubuh merangkan sistem kekebalan tubuh untuk
bekerja. Jika stress nya bersifat sementara, ini akan membantu tubuh sobat dalam mencegah
infeksi dan penyembuhan luka. Namun, jika stress terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka
tubuh akan melepaskan hormone kortisol yang akan menghambat pelepasan histamin dan respon
peradangan untuk melawan zat asing. Sehingga, orang yang mengalami stress akan lebih rentan
untuk terkena penyakit, seoerti influenza, flu, batuk, dan penyakit infeksi lainnya. (Lidia,
jovee.id, 2020)
Jangan sampai sobats terjebak friendzone ya. Simak tips mengatasi jeratan friendzone.
Pertama, berkata jujur tentang perasaanmu sobs. Menyatakan perasaan memang tidak mudah dan
sobs, kamu membutuhkan nyali yang besar untuk melakukannya. Namun, hal ini perlu dicoba,
jika kamu sudah lelah memendam perasaanmu. Saat ingin mengungkapnya, carilah momen dan
waktu yang tepat. Pastikan kalian berdua juga dalam kondisi emosional yang baik ya.
Selanjutnya, tips yang kedua. Hargai keputusan crush mu sobs. Ketika menyatakan cinta, tentu
kamu berharap agar cintamu terbalaskan. Namun, bila hal itu belum terjadi, jangan memaksa
dirinya ya. Ingat setiap orang memiliki pilihan dan pertimbangannya masing-masing. Sobatku
harus bisa memahami dan menghargai keputusannya, meski hal ini menyakitimu sobs. Next,
ketiga. Tetap fokus pada tujuan pertemanan. Merasa sedih, marah, dan kecewa saat cinta
bertepuk sebelah tangan adalah hal yang sangat wajar sobs. Tetapi, jangan sampai stuasi ini
membuat pertemananmu dengan si dia terhenti sampai disitu ya. Setelah kamu merasa tenang
dan nyaman, cobalah untuk fokus kembali pada tujuan pertemananmu dengan si dia. Rasa
canggung saat berinteraksi mungkin akan ada, tapi cepat atau lambat, hal ini dapat dicairkan
dengan aktivitas-aktivitas yang kalian lalui bersama. Keempat, alihkan pikiranmu. Daripada
terus menerus bersedih karena keputusan si dia tidak sesuai dengan harapanmu, cobalah untuk
melakukan hal lain yang dapat mengalihkan pikiranmu sobs, misalnya dengan melakukan hobi
atau mencoba hal-hal baru yang belum pernah sobatku lakukan. Selain itu, kamu juga bisa
memanjakan diri (me time) agar tubuh lebih rileks dan terhindar dari stress, misalnya dengan
liburan, spa, dsb. (Adrian, 2021)
Nah sobs, jika kamu sedang terjebak friendzone, yuk, segera bertindak. Jangan sampai
rasa cintamu dengan si dia menghancurkan pertemanan kalian bahkan sampai merugikan dirimu
sobs. Sebab, kamu berhak bahagia serta mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang
tulus. Bila setelah melakukan tips di atas sobatku belum bisa move on, terutama jika hal ini
sudah menggangu kehidupanmu atau membuatmu merasa patah hati atau depresi, mungkin
sudah saatnya sobatsku meminta bantuan psikolog atau psikiater.
 

Anda mungkin juga menyukai