Anda di halaman 1dari 14

Hasti Widyasamratri, S. Si, M. Eng, Ph.

D
Struktur ruang

Struktur ruang adalah susunan


pusat-pusat permukiman, sistem
jaringan serta sistem prasarana
maupun sarana. Semua hal itu
berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial-ekonomi yang
secara hirarki berhubungan
fungsional.
Secara teori, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi bentuk wilayah :
1. Tingkat efisiensi di wilayah tersebut (apakah wilayah tersebut memiliki sistem
transport yang terintegrasi? Apakah wilayah tersebut merupakan wilayah
aglomerasi sehingga mempengaruhi mobilitas penduduk? Apakah zonasi di
wilayah tersebut berlaku? dll)
2. Tipologi wilayah.
3. Transportasi dan infrastruktur yang efisien.
4. Kondisi fisik lingkungan yang efisien.
5. Kesadaran sosial-ekonomi-dan budaya dari masyarakatnya.
Teori Struktur Ruang
1. Teori Konsentris (Burgess,1925)
2. Teori Sektoral (Hoyt,1939)
3. Teori Pusat Berganda (Harris dan Ullman,1945)
Teori Struktur Ruang
2. Teori Poros
3. Teori Historis
Bentuk dan Model Struktur Ruang

Berdasarkan pusat pelayanan


Tipologi Struktur Ruang
Monocentric city

Monocentric city adalah kota yang belum


berkembang pesat, jumlah penduduknya
belum banyak, dan hanya mempunyai
satu pusat pelayanan yang sekaligus
berfungsi sebagai CBD (Central
Bussines District).

Polycentric city

Perkembangan kota mengakibatkan


pelayanan oleh satu pusat pelayanan tidak
efisien lagi. Kota-kota yang bertambah
besar membutuhkan lebih dari satu pusat
pelayanan yang jumlahnya tergantung
pada jumlah penduduk kota.
Struktur
Keruangan Kota

1. Pertumbuhan Kota
Numerik
2. Pertumbuhan Fisik dan Budaya
❑ Tahap Eopolis, tahapan pertumbuhan kota yang pertama ini, dicirikan dengan terbentuknya benih kota,
yakni perkampungan. Wilayah ini masih mencirikan kehidupan pedesaan, namun sudah condong menjadi
sebuah kota. Kegiatan masyarakat masih terfokus pada sektor pertanian, pertambangan, perkebunan, dan
perikanan.
❑ Tahap Polis, pada tahapan ini, ciri utamanya yakni tumbuhnya pengaruh industri yang belum begitu besar,
dan masyarakatnya lebih cenderung untuk membuka produksi kecil-kecilan (home industry).
❑ Tahap Metropolis. Setelah tahapan polis mulai menampakkan pertumbuhan, lalu masuk kedalam
tahapan metropolis yang dapat dilihat berdasarkan struktur ruang kota yang sudah berkembang dan cukup
besar. Kota ini juga sudah memiliki pengaruh bagi wilayah sekitarnya dan memunculkan kota satelit atau
kota-kota penyangga yang berada di sekitar kota metropolis.
❑ Tahap Megapolis, tak berbeda jauh dengan tahapan metropolis, pada megapolis, dicirikan perilaku
penduduknya rata-rata materialistis, dan sistem birokrasinya mulai rancu akibat jumlah penduduk yang
terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan penduduknya yang kompleks.
❑ Tahap Tyranopolis, hal ini menjadi awal mula kemunduran sebuah kota, dimana angka kriminalitas naik dan
kondisi perdagangan menurun.
❑ Tahap Necropolis yang berarti tahap kehancuran. Kota dinilai hancur dan ditinggalkan penduduknya akibat
kekacauan. Beberapa faktor yang memicu tahapan ini antara lain kelaparan, perang, bencana, atau sistem
tata kota yang buruk.
Pola perkembangan kota secara umum
(Branch, 1995)

: Jalan

: area
terbangun
Alternatif bentuk kota yang disarankan
Bahan diskusi kelompok
1. Carilah dokumen RTRW wilayah studi studio 2 anda.
2. Download peta RTRW wilayah studio 2 anda. Bahas mengenai :
• Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota;
• Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kota;
• Peta Penetapan Kawasan Strategis Kota;
Teknik pengerjaan:

1. Tulis hasil kajian anda beserta peta-peta tersebut ke dalam


bentuk laporan tertulis dan lembar power point.
2. Presentasikan hasil tersebut pada pertemuan ANALOK
selanjutnya.
3. Kirim hasil laporan dan materi presentasi anda HANYA ke
SIAKAD, maksimal 1 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai