Anda di halaman 1dari 10

BAB IV.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang : a. Banjir merupakan bencana alam yang terjadi di kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Sedangkan secara sederhana,
banjir didefinisikan sebagai hadirnya air suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Banjir
adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur
sungai atau saluran (Suparta 2004). Bencana alam di suatu wilayah
memiliki implikasi secara langsung terhadap masyarakat di wilayah
tersebut. Partisipasi masyarakat untuk mengurangi dan
menghindari risiko bencana penting dilakukandengan cara
meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat (Suryanti dkk,
2010). Zein (2010) menjelaskan bahwa masyarakat merupakan
pihak yang memiliki pengalaman langsung dalam kejadian bencana
sehingga pemahaman yang dimiliki menjadi modal bagi
pengurangan risiko bencana. Dalam konteks manajemen bencana
alam respon masyarakat terhadap bencana sangat penting untuk
dipahami (Marfai, dkk, 2008);
b. Konsep pengendalian banjir mempertimbangkan penanganan
secara menyeluruh dan terintegrasi yaitu mulai dari bagian hilir
sampai hulu. Berbagai persoalan akan timbul baik dari multi aspek,
dimensi, stakeholders yang terkait secara langsung maupun tidak
c. Penanggulangan banjir di Kota Bontang yang terjadi dikarenakan
banjir kiriman, banjir lokal, banjir rob (back water) dikelola oleh
instansi terkait melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) Banjir antara
Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah
Kota Bontang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota;
d. Pada Tahun Anggaran 2022 melalui Sumber Dana APBD Kota
Bontang, Pemerintah Daerah Kota Bontang akan melakukan
Kegiatan Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada
Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota, Sub
Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan
Hidup untuk Konstruksi Pengendali Banjir, Lahar, Drainase Utama
Perkotaaan dan Pengaman Pantai, Paket Pekerjaan Penyusunan
Masterplan Pemganggulangan Banjir di Kota Bontang.

2. Maksud dan Tujuan : a. Maksud


Maksud Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir di Kota
Bontang adalah sebagai rujukan penting untuk mengetahui masalah-
masalah yang mungkin akan timbul dan solusi yang akan dijadikan
sebagai pedoman dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED)
pra konstruksi yang berlanjut pada pelaksanaan pembangunan
konstruksi sehingga kegiatan pembangunan dapat berjalan sesuai
dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang diatur dalam
perundang-undangan yang berlaku.
b. Tujuan
Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir di Kota Bontang
bertujuan untuk menyusun Masterplan Penganggulangan Banjir di
Kota Bontang yang lebih komprehensip dan terintegrasi di DAS dan
Sub DAS (DAS Bontang dan DAS Guntung), untuk mengatasi daerah-
daerah yang sering rawan banjir dan juga genangan banjir, baik
yang diakibatkan oleh banjir kiriman dari wilayah Pemerintah
Kabupaten Kutai Timur (hulu DAS), hujan lokal dengan intensitas
Sub DAS (DAS Bontang dan DAS Guntung), untuk mengatasi daerah-
daerah yang sering rawan banjir dan juga genangan banjir, baik
yang diakibatkan oleh banjir kiriman dari wilayah Pemerintah
Kabupaten Kutai Timur (hulu DAS), hujan lokal dengan intensitas
yang cukup tinggi dan banjir rob (back water) air laut.
a. Mengidentifikasi penyebab banjir di Kota Bontang dari hulu
sampai dengan hilir di DAS Bontang dan DAS Guntung serta
memberikan solusi pengendalian dan penanggulangannya;
b. Mengidentifikasi dan menghitung kapasitas tampung existing
Sungai Bontang (DAS Bontang) dan Sungai Guntung (DAS
Guntung) beserta anak-anak sungainya;
c. Mengidentifikasi, memetakan dan simulasi luasan kawasan
banjir di Kota Bontang dengan didukuang dengan data-data
pendukung;

3. Sasaran : Tersedianya dokumen Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir


di Kota Bontang.

4. Lokasi Pekerjaan : Kota Bontang.

5. Sumber Pendanaan : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Pendapatan Asli Daerah
(PAD).

6. Nama dan Organisasi : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H. Edi Suprapto, S.T.
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Komitmen Bontang.

Data Penunjang

7. Data Dasar : a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa


yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan;
b. Data lokasi pekerjaan;
c. Data-data sekunder lainnya.
d. Melakukan identifikasi sistem jaringan DAS Bontang dan DAS
Guntung existing;
e. Identifikasi pemanfaatan lahan di wilayah studi;
f. Melakukan analisa dan evaluasi profil hidrologi wilayah studi;
g. Melakukan identifikasi, analisa dan evaluasi kondisi sosial
masyarakat;
h. Melakukan identifikasi permasalahan genangan dan kajian
mengenai potensi dan permasalahan yang ada;
i. Melakukan analisa terhadap sistem kelembagaan pengelolaan
sistem jaringan DAS Bontang dan DAS Guntung di Kota Bontang;
j. Melakukan rencana indikasi program penanganan masalah banjir
dan genangan di Kota Bontang;
k. Melakukan review terhadap sistem drainase eksisting dan survey
lapangan penelitian serta kajian secara teknis terhadap sistem
drainase internal dan eksternal mencakup aspek karakteristik dan
kondisi fisik lokasi dan sebagainya;
l. Mengumpulkan survai hidrologi dan hidrolika serta kondisi struktur
bangunan existing drainase yang ada;
m. Membuat peta genangan yang terjadi pada lokasi kota Bontang;
n. Membuat Masterplan Penganggulangan Banjir di Kota Bontang
secara umum dan menyeluruh yang meliputi :
• Kajian hidrologi untuk pehitungan hujan dan banjir maksimum 2
tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun;
• Kajian hidrolika untuk perhitungan dimensi kapasitas tampung
Sungai Bontang dan Sungai Guntung serta bangunan pengendali
banjir lainnya seperti Danau Kanaan dan rencana pembangunan
beberapa polder;
Kajian hidrolika untuk perhitungan dimensi kapasitas tampung
Sungai Bontang dan Sungai Guntung serta bangunan pengendali
banjir lainnya seperti Danau Kanaan dan rencana pembangunan
beberapa polder;
• Usulan rencana anggaran biaya;
• Menyusun kegiatan jangka pendek,menengah dan panjang.

8. Standar Teknis : Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar lainnya yang berlaku.

9. Studi-Studi Terdahulu : Studi Penanggulangan Banjir dan Penyusunan DED Kota Bontang, Tahun
Anggaran 2005, Pemrakarsa Sub Dinas Pengairan, Dinas Pekerjaan
Umum dan Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Kalimantan
Timur).

10. Referensi Hukum : • Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945;


• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1974 Tentang
Pengairan;
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang
Penataan Ruang;
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
Tentang pengelolaan Sumber Daya Air;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012
Tentang Daerah Aliran Sungai;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi;
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
• Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 13 Tahun 2019 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Wilayah Sungai;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Pengalihan Alur
Sungai dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2015 Tentang Penetapan Garis
Sempadan Sungai, dan Garis Sempadan Danau;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan
Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2019 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2020 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi;
• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 897 Tahun 2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 897 Tahun 2017 Tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan
Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
- Lampiran I : Menetapkan Besaran Remunerasi Minimal
Tahun 2018;
- Lampiran II : Menetapkan Indeks Standar Remunerasi
Minimal Per Provinsi Tahun 2018;
• Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan : a. Lingkup Pekerjaan


Lingkup Pekerjaan ini adalah Penyusunan Masterplan
Penanggulangan Banjir di Kota Bontang yang di dalamnya mencakup
diantaranya : Investigasi Permasalahan Banjir, Survey (Sungai dan
Topografi), dan Rekomendasi Desain Bangunan Pengendali Banjir
yang terdiri atas :
Tahap I Pendahuluan
1. Persiapan kantor/peralatan, penugasan tenaga ahli, tenaga
teknis/analis, tenaga pendukung dan administrasi perijinan;
2. Pengumpulan Data Primer, Data Sekunder, Presentasi
Pendahuluan dan Forum Group Discusson dan Presentasi Akhir.
3. Inspeksi lapangan pendahuluan;
4. Survey inventarisasi kondisi lapangan.
Tahap II Masterplan Penanggulangan Banjir dan Pengamanan
Infrastruktur
1. Analisa Hidrologi DAS Bontang dan DAS Guntung;
2. Kajian DAS dan Sistem Sungai Bontang dan Sungai Guntung;
3. Kajian Sedimentasi;
4. Kajian Kondisi Infrastruktutr;
5. Konsep Bangunan Pengendali Banjir;
6. Konsep Bangunan Pengamanan Infrastruktur;
7. Daftar Usulan Kegiatan;
8. Penilaian dan Penentuan prioritas kegiatan dan lokasi
penanganan.
Tahap III Survey Pengukuran dan Investigasi Geodesi
1. Survey Pengukuran
• Survey Pendahuluan
• Pemasangan patok-patok tetap (BM);
• Pengukuran situasi;
• Pengukuran melintang sungai;
• Pengolahan data;
• Penyajian hasil dan pelaporan;
2. Pengambilan sampel sedimen dan air sungai.
Tahap IV Pembuatan Dokumen
1. Analisa Hujan dan Banjir Rancangan;
2. Analisa Letak Tata Bangunan;
3. Simulasi Muka Air Sungai dengan banjir rancangan;
4. Inventarisasi Kepemilikan Lahan.
Tahap V Pembuatan Dokumen
1. Analisa Hidrologi;
2. Analisa Hidrolika;
3. Analisa Stabilitas Bangunan;
4. Penggambaran Desain dengan Auto CAD;
5. Perhitungan BOQ dan RAB;
6. Penyusunan Spesifikasi Teknik, Metode Pelaksanaan, dan
Pedoman OP.
b. Diskusi atau presentasi, yang meliputi :
• Presentasi Laporan Pendahuluan dan Forum Group Discussin;
• Presentasi Laporan Akhir.

12. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
• Laporan Pendahuluan : 5 Buku
• Laporan Bulanan (7 Bulan x 5 Buku) : 35 Buku
• Laporan Akhir : 5 Buku
• Album Gambar A3 : 5 Buku
• Softcopy Laporan (External Hardisk 1 TB) : 1 Buah

13. Peralatan, Material, : Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
Personel dan Fasilitas Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia
dari Pejabat Pembuat Jasa, antara lain :
Komitmen a. Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu dapat
dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa;
b. Akomodasi dan ruangan kantor tidak disediakan oleh Pengguna Jasa
dan harus disediakan oleh Penyedia Jasa sendiri;
c. Fasilitas lain yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat
digunakan oleh Penyedia Jasa, yaitu :
• Dukungan administrasi dan surat menyurat;
• Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait, Penyedia
Jasa dapat berkoordinasi dengan Instansi terkait dalam
penyusunan dokumen ini dengan difasilitasi oleh Pengguna Jasa.

14. Peralatan dan : a. Kendaraan roda dua;


Material dari b. Kendaraan roda empat;
Penyedia Jasa c. Peralatan foto udara (drone);
Konsultansi d. Total Station;
e. GPS Geodetik;
f. Peralatan atau material pendukung lainnya, seperti : komputer
(laptop), printer dan alat tulis kantor.

15. Lingkup Kewenangan : a. Penyedia Jasa berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi
Penyedia sesuai dengan Surat Perjanjian;
b. Penyedia Jasa berwenang untuk tidak melakukan kegiatan yang
akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest)
dengan kegiatan yang merupakan tugas Penyedia.

16. Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
Penyelesaian pekerjaan ini adalah 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari
Pekerjaan kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian.

17. Persyaratan Penyedia : a. Klasifikasi : Perencanaan Rekayasa


b. Sub Klasifikasi : Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik
Sipil Air (RE103)

18. Personel : Jumlah


Posisi Kualifikasi
Orang Bulan
Tenaga Ahli :
1. Ketua Tim Pendidikan minimal Strata 2 (S2) 1 7
Teknik Sipil/Pengairan, memiliki
Sertifikat Ahli Teknik Sumber
Daya Air (Kode 211) - Ahli Madya,
memiliki pengalaman di bidang
Teknik Sipil/Pengairan, memiliki
Sertifikat Ahli Teknik Sumber
Daya Air (Kode 211) - Ahli Madya,
memiliki pengalaman di bidang
Penyusunan Masterplan
Penangulangan Banjir minimal 3
(tiga) tahun. Wajib melampirkan
photo copy SKA Ahli Teknik
Sumber Daya Air dan NPWP.
Tugas Ketua Tim adalah memimpin
dan mengorganisasikan tim dalam
pelaksanaan pekerjaan teknis,
serta terlibat dalam keseluruhan
proses pekerjaan, termasuk
mempersiapkan rencana kerja,
metodologi, jadwal pelaksanaan,
jadwal personil dan alokasi tugas
masing-masing personil.
2. Ahli Hidrologi Pendidikan minimal Strata 1 (S1) 1 5
Teknik Sipil/Pengairan, memiliki
Sertifikat Ahli Teknik Sumber
Daya Air (Kode 211) - Ahli
Madya, memiliki pengalaman di
bidang hidrologi prasarana
keairan minimal 3 (tiga) tahun.
Wajib melampirkan photo copy
SKA Ahli Teknik Sumber Daya Air
dan NPWP. Tugas Tenaga Ahli
Hidrologi adalah membantu
Ketua Tim untuk merencanakan
dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup
pengumpulan, pengolahan,
analisis dan perhitungan-
perhitungan hidrologi untuk
perencanaan bentuk dan dimensi
bangunan keairan yang akan
dihasilkan dan dapat
memberikan masukan yang rinci
mengenai curah hujan dan pola
aliran air permukaan.
3. Ahli Hidrolika Pendidikan minimal Strata 1 (S1) 1 4
Teknik Sipil/Pengairan, memiliki
Sertifikat Ahli Teknik Sumber
Daya Air (Kode 211) - Ahli
Madya, memiliki pengalaman di
bidang hidrolika prasarana
keairan minimal 3 (tiga) tahun.
Wajib melampirkan photo copy
SKA Ahli Teknik Sumber Daya Air
dan NPWP. Tugas Tenaga Ahli
Hidrolika adalah membantu tugas
Ketua Tim untuk mengukur dan
menghitung debit air banjir yang
mengalir di sungai dan anak
sungai yang saling terintegrasi
dan terkoneksi dengan sistem
drainase perkotaan untuk dapat
merekomendasikan kapasitas
tampung sungai dan anak sungai
yang ideal serta bangunan-
dan terkoneksi dengan sistem
drainase perkotaan untuk dapat
merekomendasikan kapasitas
tampung sungai dan anak sungai
yang ideal serta bangunan-
bangunan pengendali banjir
lainnya.
4. Ahli Sungai Pendidikan minimal Strata 1 (S1) 1 4
Teknik Sipil/Pengairan, memiliki
Sertifikat Ahli Teknik Sumber
Daya Air (Kode 211) - Ahli
Madya, memiliki pengalaman di
bidang pengendalian sungai
minimal 3 (tiga) tahun. Wajib
melampirkan photo copy SKA
Ahli Teknik Sumber Daya Air dan
NPWP. Tugas Tenaga Ahli Sungai
adalah membantu tugas Ketua
Tim untuk menyusun rencana
survei dan investigasi sungai,
memeriksa data hasil survei dan
hasil pengumpulan
data/informasi yang diperlukan
untuk perencanaan sungai,
memeriksa hasil perhitungan dari
Tenaga Ahli Hidrologi dan Tenaga
Ahli Hidrolika serta memeriksa
hasil pengukuran dan ploting
gambar rencana.
5. Ahli Geodesi Pendidikan minimal Strata 1 (S1) 1 3
Teknik Geodesi, memiliki
Sertifikat Ahli Geodesi (Kode :
217) - Ahli Madya, memiliki
pengalaman di bidang
pengukuran situasi dan
pemetaan prasarana keairan
minimal 3 (tiga) tahun. Wajib
melampirkan photo copy SKA
Ahli Madya Geodesi dan NPWP.
Tugas Tenaga Ahli Geodesi
adalah membantu Ketua Tim
untuk pelaksanakan pekerjaan
pengukuran awal kondisi
lapangan, mengumpulkan dan
menetapkan hasil pekerjaan
pengukuran, dan mengevaluasi
serta memutuskan hasil
pekerjaan pengukuran.
Tenaga Teknis/Analis :
1. Surveyor Sungai Pendidikan minimal D3 Teknik 3 3
Sipil, memiliki pengalaman di
bidang investigasi sungai minimal
1 (satu) tahun. Wajib
melampirkan KTP dan NPWP.
2. Surveyor Topografi Pendidikan minimal D3 Teknik 2 3
Sipil, memiliki pengalaman di
bidang survei topografi minimal 1
(satu) tahun. Wajib melampirkan
KTP dan NPWP.
bidang survei topografi minimal 1
(satu) tahun. Wajib melampirkan
KTP dan NPWP.
3. Drafter Pendidikan minimal D3 Teknik 2 2
Sipil/Arsitektur, memiliki
pengalaman di bidang
pemodelan 2D minimal 1 (satu)
tahun. Wajib melampirkan KTP
dan NPWP.
4. Estimator Pendidikan minimal D3 Teknik 1 1
Sipil, memiliki pengalaman di
bidang perhitungan rencana
anggaran biaya minimal 1 (satu)
tahun. Wajib melampirkan KTP
dan NPWP.
5. Asisten Tenaga Pendidikan minimal D3 Teknik 1 5
Ahli Hidrologi Sipil, memiliki pengalaman di
bidang perhitungan hidrologi
minimal 1 (satu) tahun. Wajib
melampirkan KTP dan NPWP.
6. Asisten Tenaga Pendidikan minimal D3 Teknik 1 4
Ahli Hidrolika Sipil, memiliki pengalaman di
bidang perhitungan hidrolika
minimal 1 (satu) tahun. Wajib
melampirkan KTP dan NPWP.
7. Asisten Tenaga Pendidikan minimal D3 Teknik 1 4
Ahli Sungai Sipil, memiliki pengalaman di
bidang analisis sungai minimal 1
(satu) tahun. Wajib melampirkan
KTP dan NPWP.
8. Asisten Tenaga Pendidikan minimal D3 Teknik 1 3
Ahli Geodesi Sipil, memiliki pengalaman di
bidang pemetaan prasarana
keairan minimal 1 (satu) tahun.
Wajib melampirkan KTP dan
NPWP.
Tenaga Pendukung :
1. Asisten Surveyor Pendidikan minimal SMA 3 3
Sungai Sederajat. Memiliki kemampuan
membantu surveyor sungai
dalam melakukan investigasi
sungai. Wajib melampirkan KTP
dan NPWP.
2. Asisten Surveyor Pendidikan minimal SMA 4 3
Topografi Sederajat. Memiliki kemampuan
membantu surveyor topografi
dalam pengambilan titik
koordinat lapangan. Wajib
melampirkan KTP dan NPWP.
3. Administrator Pendidikan minimal SMA 1 7
Sederajat. Memiliki kemampuan
dalam pengoprasian MS.Word
dan MS.Exel. Wajib melampirkan
KTP dan NPWP.

19. Jadwal Tahapan : Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
Pelaksanaan antara lain paling sedikit memuat :
Pekerjaan a. Jenis atau butir-butir pekerjaan yang dilakukan;
b. Diagram batang yang menunjukkan waktu pelaksanaan tiap jenis
pekerjaan dengan satuan kolom waktu mingguan;
c. Lengkung S yang dimulai dari awal pekerjaan (kemajuan pekerjaan
0%) sampai dengan akhir pekerjaan (kemajuan pekerjaan 100%);
d. Pembagian waktu kerja harus dibuat mingguan dan setiap bulan
dibagi dalam empat minggu.

Laporan

20. Laporan Pendahuluan : Laporan pendahuluan memuat :


a. Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh antara lain
persiapan personil, penyediaan kantor lapangan, peralatan kantor,
peralatan survei, kendaraan operasional, dan lain-lain;
b. Mobilisasi personil, antara lain tenaga ahli, tenaga teknis/analis dan
tenaga pendukung lainnya;
c. Jadwal kegiatan Penyedia Jasa;
d. Jadwal penugasan personil dan peralatan;
e. Hasil kesimpulan sementara dari pengumpulan data, gambar/peta
dan laporan hasil kajian terdahulu, tinjauan lapangan, identifikasi
permasalahan dan evaluasi permasalahan;
f. Membuat dan menyusun matrik kerangka pikir logis (logical frame );
g. Penyusunan rencana kerja bulan berikutnya;
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 3 (tiga) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak masing-masing 5 (lima) buku laporan, yaitu
laporan pendahuluan Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir
di Kota Bontang.

21. Laporan Bulanan : Laporan bulanan memuat :


a. Hasil kemajuan pekerjaan yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan
dilengkapi dengan lengkung S kemajuan kerja;
b. Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun administratif
dan permasalahannya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 2 (dua) minggu setiap
awal bulan berikutnya sebanyak masing-masing 5 (lima) buku laporan,
yaitu laporan bulanan Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir
di Kota Bontang.

22. Laporan Akhir : Laporan akhir memuat :


a. Rangkuman akhir hasil pekerjaan secara keseluruhan.
b. Kesimpulan akhir hasil pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 8 (delapan) bulan sejak
SPMK diterbitkan sebanyak masing-masing 5 (lima) buku laporan, yaitu
laporan akhir Penyusunan Masterplan Penganggulangan Banjir di Kota
Bontang.

Hal-Hal Lain

23. Produksi Dalam : Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

24. Persyaratan : Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi :
a. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur di
dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
b. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia harus
megacu kepada harga yang tercanmm dalam Kontrak serta
menganut sistem penyetaraan;
c. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
dikerjakan oleh Sub Penyedia;
d. Masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek.

25. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :


Pengumpulan Data yaitu mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Standar
Lapangan lainnya yang berlaku.

26. Alih Pengetahuan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Penandatanganan
Kontrak berikut :
a. Staf Teknis Kegiatan;
b. Staf Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang yang
berkompeten di bidang yang dimaksud.

Bontang, 16 Februari 2022

Kuasa Pengguna Anggaran selaku PPK

H. Edi Suprapto, S.T.


Pembina (IV/a)
NIP. 19790121 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai