KAK Masterplan Banjir
KAK Masterplan Banjir
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang : a. Banjir merupakan bencana alam yang terjadi di kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Sedangkan secara sederhana,
banjir didefinisikan sebagai hadirnya air suatu kawasan luas
sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Banjir
adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur
sungai atau saluran (Suparta 2004). Bencana alam di suatu wilayah
memiliki implikasi secara langsung terhadap masyarakat di wilayah
tersebut. Partisipasi masyarakat untuk mengurangi dan
menghindari risiko bencana penting dilakukandengan cara
meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat (Suryanti dkk,
2010). Zein (2010) menjelaskan bahwa masyarakat merupakan
pihak yang memiliki pengalaman langsung dalam kejadian bencana
sehingga pemahaman yang dimiliki menjadi modal bagi
pengurangan risiko bencana. Dalam konteks manajemen bencana
alam respon masyarakat terhadap bencana sangat penting untuk
dipahami (Marfai, dkk, 2008);
b. Konsep pengendalian banjir mempertimbangkan penanganan
secara menyeluruh dan terintegrasi yaitu mulai dari bagian hilir
sampai hulu. Berbagai persoalan akan timbul baik dari multi aspek,
dimensi, stakeholders yang terkait secara langsung maupun tidak
c. Penanggulangan banjir di Kota Bontang yang terjadi dikarenakan
banjir kiriman, banjir lokal, banjir rob (back water) dikelola oleh
instansi terkait melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) Banjir antara
Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Pemerintah
Kota Bontang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota;
d. Pada Tahun Anggaran 2022 melalui Sumber Dana APBD Kota
Bontang, Pemerintah Daerah Kota Bontang akan melakukan
Kegiatan Pengelolaan SDA dan Bangunan Pengaman Pantai pada
Wilayah Sungai (WS) dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota, Sub
Kegiatan Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan
Hidup untuk Konstruksi Pengendali Banjir, Lahar, Drainase Utama
Perkotaaan dan Pengaman Pantai, Paket Pekerjaan Penyusunan
Masterplan Pemganggulangan Banjir di Kota Bontang.
5. Sumber Pendanaan : Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
6. Nama dan Organisasi : Nama Pejabat Pembuat Komitmen : H. Edi Suprapto, S.T.
Pejabat Pembuat Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Komitmen Bontang.
Data Penunjang
8. Standar Teknis : Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar lainnya yang berlaku.
9. Studi-Studi Terdahulu : Studi Penanggulangan Banjir dan Penyusunan DED Kota Bontang, Tahun
Anggaran 2005, Pemrakarsa Sub Dinas Pengairan, Dinas Pekerjaan
Umum dan Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Kalimantan
Timur).
Ruang Lingkup
12. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
• Laporan Pendahuluan : 5 Buku
• Laporan Bulanan (7 Bulan x 5 Buku) : 35 Buku
• Laporan Akhir : 5 Buku
• Album Gambar A3 : 5 Buku
• Softcopy Laporan (External Hardisk 1 TB) : 1 Buah
13. Peralatan, Material, : Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat
Personel dan Fasilitas Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia
dari Pejabat Pembuat Jasa, antara lain :
Komitmen a. Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu dapat
dipakai sebagai referensi oleh penyedia jasa;
b. Akomodasi dan ruangan kantor tidak disediakan oleh Pengguna Jasa
dan harus disediakan oleh Penyedia Jasa sendiri;
c. Fasilitas lain yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat
digunakan oleh Penyedia Jasa, yaitu :
• Dukungan administrasi dan surat menyurat;
• Dalam hal konsultasi rutin dengan pihak-pihak terkait, Penyedia
Jasa dapat berkoordinasi dengan Instansi terkait dalam
penyusunan dokumen ini dengan difasilitasi oleh Pengguna Jasa.
15. Lingkup Kewenangan : a. Penyedia Jasa berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi
Penyedia sesuai dengan Surat Perjanjian;
b. Penyedia Jasa berwenang untuk tidak melakukan kegiatan yang
akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest)
dengan kegiatan yang merupakan tugas Penyedia.
16. Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
Penyelesaian pekerjaan ini adalah 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua ratus sepuluh) hari
Pekerjaan kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian.
19. Jadwal Tahapan : Penyedia Jasa harus membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang
Pelaksanaan antara lain paling sedikit memuat :
Pekerjaan a. Jenis atau butir-butir pekerjaan yang dilakukan;
b. Diagram batang yang menunjukkan waktu pelaksanaan tiap jenis
pekerjaan dengan satuan kolom waktu mingguan;
c. Lengkung S yang dimulai dari awal pekerjaan (kemajuan pekerjaan
0%) sampai dengan akhir pekerjaan (kemajuan pekerjaan 100%);
d. Pembagian waktu kerja harus dibuat mingguan dan setiap bulan
dibagi dalam empat minggu.
Laporan
Hal-Hal Lain
23. Produksi Dalam : Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
24. Persyaratan : Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi :
a. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur di
dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK;
b. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia harus
megacu kepada harga yang tercanmm dalam Kontrak serta
menganut sistem penyetaraan;
c. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
dikerjakan oleh Sub Penyedia;
d. Masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek.
26. Alih Pengetahuan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Penandatanganan
Kontrak berikut :
a. Staf Teknis Kegiatan;
b. Staf Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bontang yang
berkompeten di bidang yang dimaksud.