EKONOMI MIKRO

PERTEMUAN 1 - 3
DEFINISI

SUATU STUDI MENGENAI INDIVIDU-INDIVIDU DAN

MASYARAKAT MEMBUAT PILIHAN, DENGAN ATAU TANPA
PENGGUNAAN UANG, DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER
DAYA YANG TERBATAS, TETAPI DIMANFAATKAN MELALUI
BERBAGAI CARA UNTUK MENGHASILKAN BERBAGAI JENIS
BARANG DAN JASA, SERTA MENDISTRIBUSIKANNYA UNTUK
KEBUTUHAN KONSUMSI, SEKARANG DAN DI MASA
MENDATANG KEPADA BERBAGAI INDIVIDU DAN GOLONGAN
MASYARAKAT
 EKONOMI MIKRO : CABANG ILMU EKONOMI YANG
MEMPELAJARI BAGIAN-BAGIAN KECIL EKONOMI
SEPERTI PERILAKU INDIVIDU, PERILAKU KONSUMEN,
PERILAKU PRODUSEN, HARGA, DLL

 EKONOMI MAKRO : CABANG ILMU EKONOMI YANG

MEMPELAJARI KESELURUHAN PEREKONOMIAN BAIK
SUATU NEGARA/DAERAH SEPERTI INFLASI,
KEMISKINAN, NERACA
MASALAH POKOK PEREKONOMIAN

ADANYA KELANGKAAN ATAU KEKURANGAN AKIBAT KE

TIDAK SEIMBANGAN ANTARA KEBUTUHAN MASYARAKAT
DENGAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG TERSEDIA
DALAM MASYARAKAT

PADA SATU SISI KEINGINAN MASYARAKAT RELATIF TIDAK

TERBATAS SEMENTARA SUMBERDAYA DAN FAKTOR
PRODUKSI UNTUK MENGHASILKAN BARANG RELATIF
TERBATAS
PERMINTAAN
FAKTOR PRODUKSI
ADALAH BENDA-BENDA YANG DISEDIAKAN OLEH ALAM
ATAU DICIPTAKAN OLEH MANUSIA YANG DAPAT
DIGUNAKAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG-BARANG DAN
JASA-JASA
1. TANAH DAN SUMBER ALAM MELIPUTI TANAH, BARANG
TAMBANG, HASIL HUTAN, DLL
2. TENAGA KERJA MELIPUTI JUMLAH MAUPUN
KEAHLIAN/KETERAMPILAN
3. MODAL
4. KEAHLIAN DAN KEMAMPUAN PENGUSAHA UNTUK
MENDIRIKAN DAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI
KEGIATAN USAHA
TEORI PERMINTAAN
SEMAKIN RENDAH HARGA BARANG MAKA SEMAKIN TINGGI
PERMINTAAN SEBALIKNYA, SEMAKIN TINGGI HARGA
BARANG MAKA PERMINTAAN AKAN SEMAKIN RENDAH

BEBERAPA FAKTOR PENENTU PERMINTAAN:

1. HARGA BARANG
2. HARGA BARANG LAIN YANG BERKAITAN ERAT DENGAN
BARANG TERSEBUT
3. PENDAPATAN RUMAH TANGGA DAN PENDAPATAN
RATA-RATA MASYARAKAT
4. CORAK DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM MASYARAKAT
5. CITA RASA MASYARAKAT
6. JUMLAH PENDUDUK
7. PREDIKSI KEADAAN DI MASA DATANG
KURVA PERMINTAAN

P2

P1

Q2 Q1 Q
FAKTOR LAIN YANG BERPENGARUH

HARGA BARANG LAIN

HUBUNGAN ANTARA SUATU BARANG DENGAN BERBAGAI

JENIS BARANG LAINNYA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI TIGA
GOLONGAN, YAITU:
1. BARANG PENGGANTI
2. BARANG PELENGKAP/KOMPLEMENTER
3. BARANG NETRAL
BARANG PENGGANTI

SUATU BARANG DINAMAKAN PENGGANTI APABILA DAPAT

MENGGANTIKAN FUNGSI BARANG LAIN

HARGA BARANG PENGGANTI DAPAT MEMPENGARUHI

PERMINTAAN BARANG YANG DIGANTIKANNYA. APABILA
HARGA BARANG PENGGANTI MENGALAMI PENURUNAN,
MAKA BARANG YANG DIGANTIKANNYA AKAN MENGALAMI
PENURUNAN PERMINTAAN.
BARANG PELENGKAP

APABILA SUATU BARANG SELALU DIGUNAKAN BERSAMA

DENGAN BARANG LAIN, MAKA BARANG TERSEBUT
DINAMAKAN BARANG PELENGKAP

KENAIKAN MAUPUN PENURUNAN HARGA BARANG

PELENGKAP SELALU SEJALAN DENGAN KENAIKAN
MAUPUN PENURUNAN BARANG YANG DILENGKAPINYA
BARANG NETRAL

KEDUA BARANG TIDAK MEMPUNYAI KAITAN SAMA SEKALI

DISEBUT DENGAN BARANG NETRAL

PERUBAHAN PERMINTAAN DAN HARGA BARANG X TIDAK

AKAN MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN HARGA BARANG
Y BEGITU PULA SEBALIKNYA
PENDAPATAN PARA PEMBELI

PENDAPATAN PEMBELI MERUPAKAN FAKTOR YANG

SANGAT PENTING DALAM MENENTUKAN CORAK
PERMINTAAN TERHADAP BARANG

PERUBAHAN PENDAPATAN SELALU MENIMBULKAN

PERUBAHAN TERHADAP PERMINTAAN BERBAGAI JENIS
BARANG
BARANG BERDASARKAN PERUBAHAN PERMINTAAN

1. BARANG INFERIOR: BARANG YANG DIMINTA OLEH

ORANG BERPENDAPATAN RENDAH. APABILA
PENDAPATAN MENINGKAT MAKA PERMINTAAN BARANG
INFERIOR AKAN BERKURANG
2. BARANG ESENSIAL: PERMINTAAN TERHADAP BARANG
TIDAK BERUBAH MESKI TERJADI PERUBAHAN
PENDAPATAN
3. BARANG NORMAL: BARANG YANG MENGALAMI
PENINGKATAN PERMINTAAN SEBAGAI AKIBAT DARI
PENINGKATAN PENDAPATAN
4. BARANG MEWAH: BARANG YANG DIBELI APABILA
ORANG MEMILIKI PENDAPATAN MENENGAH KEATAS
ATAU TINGGI.
PERGERAKAN DAN PERGESERAN KURVA PERMINTAAN

P P

P3
P2
P1
D1
D2

Q1 Q2 Q3 Q D

PERGERAKAN DENGAN PERGERAKAN BUKAN

PENGARUH HARGA PENGARUH HARGA
PENAWARAN
DEFINISI

BERBAGAI JUMLAH BARANG YANG DITAWARKAN PADA

BERBAGAI TINGKAT HARGA TERTENTU

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN ADALAH:

1. HARGA BARANG ITU SENDIRI
2. HARGA BARANG LAIN
3. BIAYA PRODUKSI
4. TUJUAN PERUSAHAAN
5. TINGKAT TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN
HUKUM PENAWARAN
SEMAKIN TINGGI HARGA BARANG MAKA SEMAKIN
BANYAK JUMLAH BARANG YANG DITAWARKAN

P
S

P3
P2
P1

Q1 Q2 Q3 Q
FAKTOR LAIN YANG BERPENGARUH

1. HARGA BARANG LAIN

2. BIAYA PRODUKSI
3. TUJUAN PERUSAHAAN. TUJUAN YANG BERBEDA
MENIMBULKAN EFEK YANG BERBEDA TERHADAP
PENENTUAN TINGKAT PRODUKSI, MAKA PENAWARAN
JUGA AKAN BERBEDA SESUAI DENGAN TUJUAN YANG
INGIN DICAPAI
4. TEKNOLOGI. KEMAJUAN TEKNOLOGI DAPAT
MENGURANGI BIAYA PRODUKSI DAN MEMPERTINGGI
PRODUKTIFITAS, MUTU, SERTA MENCIPTAKAN BARANG
BARU. HAL INI MENDORONG KENAIKAN PENAWARAN
KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN

TERJADINYA TRANSAKSI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI

P
KELEBIHAN PENAWARAN

PE E

KELEBIHAN PERMINTAAN

QE Q
ELASTISITAS PERMINTAAN
ELASTISITAS HARGA PERMINTAAN MENGUKUR SEBERAPA
BANYAK PERMINTAAN BARANG DAN JASA BERUBAH
KETIKA HARGA MENGALAMI PERUBAHAN

ELASTISTAS PERMINTAAN DITUNJUKKAN DALAM BENTUK

PROSENTASE PERUBAHAN ATAS KUANTITAS YANG
DIMINTA SEBAGAI AKIBAT 1% PERUBAHAN HARGA
KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN
ED = % PERUBAHAN KUANTITAS PERMINTAAN / % PERUBAHAN HARGA

ATAU

KETERANGAN:
ED = ELASTISITAS PERMINTAAN

Q2 = KUANTITAS PERMINTAAN SETELAH PERUBAHAN

Q1 = KUANTITAS PERMINTAAN AWAL

P2 = HARGA SETELAH PERUBAHAN

P1 = HARGA AWAL
JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN

1. ELASTISITAS = 0  PERMINTAAN TIDAK ELASTIS

SEMPURNA. PERUBAHAN HARGA TIDAK
MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN BARANG.
CONTOH: TANAH.
2. ELASTISITAS < 1  PERMINTAAN TIDAK ELASTIS. %
PERUBAHAN PERMINTAAN < % PERUBAHAN HARGA.
CONTOH: BERAS, BENSIN
3. ELASTISITAS = 1  PERMINTAAN UNITER ELASTIS. %
PERUBAHAN PERMINTAAN = % PERUBAHAN HARGA.
4. ELASTISITAS > 1  PERMINTAAN ELASTIS. %
PERUBAHAN KUANTITAS PERMINTAAN > %
PERUBAHAN HARGA. JIKA HARGA NAIK, KONSUMEN
MUDAH MENCARI PENGGANTINYA. SERING TERJADI
PADA PRODUK YANG MUDAH DICARI SUBSTITUSINYA.
CONTOH: PAKAIAN, MAKANAN.
5. ELASTISITAS TIDAK TERHINGGA  PERMINTAAN
ELASTIS SEMPURNA. DIMANA PADA SUATU HARGA
TERTENTU PASAR SANGGUP MEMBELI SEMUA BARANG
YANG ADA DI PASAR, NAMUN KENAIKAN HARGA DAPAT
MENJATUHKAN PERMINTAAN MENJADI 0
FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN

1. PRODUK SUBSTITUSI. SEMAKIN BANYAK PRODUK

PENGGANTI, PERMINTAAN AKAN SEMAKIN ELASTIS.
2. PERSENTASE PENDAPATAN YANG DIBELANJAKAN.
SEMAKIN TINGGI BAGIAN PENDAPATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK MEMBELANJAKAN PRODUK
TERSEBUT, PERMINTAAN SEMAKIN ELASTIS
3. PRODUK MEWAH VS KEBUTUHAN. PERMINTAAN
BARANG KEBUTUHAN CENDERUNG TIDAK ELASTIS,
SEHINGGA KENAIKAN HARGA TIDAK TERLALU
MENURUNKAN PERMINTAAN, NAMUN SEBALIKNYA
UNTUK BARANG MEWAH
4. JANGKA WAKTU ANALISIS PERMINTAAN. SEMAKIN
LAMA RENTANG WAKTU ANALISIS MAKA PERMINTAAN
SEMAKIN ELASTIS. DALAM JANGKA PENDEK,
KONSUMEN BELUM TERLALU MENYADARI PERUBAHAN
HARGA, DALAM JANGKA PANJANG KONSUMEN
BERALIH KE BARANG SUBSTITUSI
ELASTISITAS DAN TOTAL PENERIMAAN

1. PERMINTAAN TIDAK ELASTIS SEMPURNA (=0)

PERUBAHAN HARGA TIDAK MEMPENGARUHI
PERMINTAAN. PERUBAHAN HARGA AKAN SELARAS
DENGAN TOTAL PENERIMAAN.
2. PERMINTAAN TIDAK ELASTIS (<1). % PERUBAHAN
PERMINTAAN < % PERUBAHAN HARGA. PERUBAHAN
HARGA AKAN SELARAS DENGAN TOTAL PERMINTAAN.
3. PERMINTAAN UNITER ELASTIS (=1). % PERUBAHAN
KUANTITAS = % PERUBAHAN HARGA. PERUBAHAN
HARGA TIDAK BERPENGARUH TERHADAP TOTAL
PENERIMAAN
4. PERMINTAAN ELASTIS (>1). % PERUBAHAN KUANTITAS
PERMINTAAN > % PERUBAHAN HARGA. PERUBAHAN
HARGA MENURUNKAN TOTAL PENERIMAAN.
5. PERMINTAAN ELASTIS SEMPURNA (TIDAK TERHINGGA).
KENAIKAN HARGA AKAN MENYEBABKAN PERMINTAAN
TURUN MENJADI 0. KENAIKAN HARGA
MENGHILANGKAN TOTAL PENERIMAAN.
ELASTISITAS PERMINTAAN PENDAPATAN
MENGUKUR BAGAIMANA KUANTITAS PERMINTAAN
MERESPON TERHADAP PENDAPATAN PEMBELI

ELASTISITAS PENDAPATAN = % PERUBAHAN KUANTITAS /

% PERUBAHAN PENDAPATAN

DITENTUKAN OLEH:
1. PRODUK NORMAL. ELASTISITAS PENDAPATAN (+).
PERMINTAAN PRODUK NORMAL NAIK JIKA
PENDAPATAN MENINGKAT
2. PRODUK INFERIOR. ELASTISITAS PENDAPATAN (-)..
PERMINTAAN PRODUK INFERIOR TURUN JIKA
PENDAPATAN MENINGKAT
ELASTISITAS PENAWARAN
ELASTISITAS HARGA PENAWARAN MENGUKUR SEBERAPA
BANYAK PENAWARAN BARANG DAN JASA BERUBAH
KETIKA HARGA MENGALAMI PERUBAHAN

ELASTISTAS PENAWARAN DITUNJUKKAN DALAM BENTUK

PROSENTASE PERUBAHAN ATAS KUANTITAS YANG
DITAWARKAN SEBAGAI AKIBAT 1% PERUBAHAN HARGA
KOEFISIEN ELASTISITAS PENAWARAN
ED = % PERUBAHAN KUANTITAS PENAWARAN / % PERUBAHAN HARGA

ATAU

KETERANGAN:
ED = ELASTISITAS PENAWARAN

Q2 = KUANTITAS PENAWARAN SETELAH PERUBAHAN

Q1 = KUANTITAS PENAWARAN AWAL

P2 = HARGA SETELAH PERUBAHAN

P1 = HARGA AWAL
PENAWARAN

1. ELASTISITAS = 0  PENAWARAN TIDAK ELASTIS

SEMPURNA. PERUBAHAN HARGA TIDAK

MEMPENGARUHI JUMLAH PENAWARAN BARANG.

2. ELASTISITAS < 1  PENAWARAN TIDAK ELASTIS. %

PERUBAHAN PENAWARAN < % PERUBAHAN HARGA.

ELASTISITAS = 1  PENAWARAN UNITER ELASTIS. %

PERUBAHAN PENAWARAN = % PERUBAHAN HARGA.

4. ELASTISITAS > 1  PENAWARAN ELASTIS. %
PERUBAHAN KUANTITAS PENAWARAN > % PERUBAHAN
HARGA. JIKA HARGA NAIK, KONSUMEN MUDAH
MENCARI PENGGANTINYA. SERING TERJADI PADA
PRODUK YANG MUDAH DICARI SUBSTITUSINYA.
ELASTISITAS TIDAK TERHINGGA  PENAWARAN
ELASTIS SEMPURNA. DIMANA PADA SUATU HARGA
TERTENTU PASAR SANGGUP MEMBELI SEMUA BARANG
YANG ADA DI PASAR, NAMUN KENAIKAN HARGA DAPAT
MENJATUHKAN PENAWARAN MENJADI 0
FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PENAWARAN

1. KEMAMPUAN PRODUSEN MERUBAH JUMLAH

PRODUKSI. PENAWARAN CENDERUNG TIDAK ELASTIS
PADA KONDISI BERIKUT:
• BIAYA PRODUKSI UNTUK MENAIKKAN JUMLAH
PENAWARAN MEJADI BESAR KARENA SUDAH
OPTIMUM
• KAPASITAS PRODUKSI TERPAKAI PENUH SEHINGGA
PENAMBAHAN PRODUKSI MEMBUTUHKAN
INVESTASI BESAR
2. JANGKA WAKTU ANALISIS. PENGARUH TERHADAP
ELASITISTAS PENAWARAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
• PADA JANGKA WAKTU SANGAT SINGKAT, PRODUSEN
TIDAK DAPAT MENAMBAH PENAWARAN SEHINGGA
MENJADI TIDAK ELASTIS SEMPURNA
• PADA JANGKA PENDEK PRODUSEN DAPAT
MENAIKKAN PRODUKSI DENGAN KAPASITAS YANG
TERSEDIA. PENAWARAN NAIK DALAM PERSENTASE
KECIL, SEHINGGA PENAWARAN TIDAK ELASTIS
• PADA JANGKA PANJANG PRODUKSI DAN JUMLAH
PENAWARAN LEBIH MUDAH DINAIKKAN.
PENAWARAN ELASTIS
3. STOK PERSEDIAAN. SEMAKIN BESAR PERSEDIAAN
SEMAKIN ELASTIS, KARENA PRODUSEN DAPAT
SEGERA MEMENUHI KENAIKAN PERMINTAAN DENGA
PERSEDIAAN YANG ADA
4. KEMUDAHAN SUBSTITUSI FAKTOR PRODUKSI/INPUT.
SEMAKIN TINGGI MOBILITAS MESIN DAN TENAGA
KERJA, SEMAKIN ELASTISITAS PENAWARAN. SEMAKIN
ELASTIS MOBILITAS KAPITAL DAN TENAGA KERJA MAKA
PRODUSEN AKAN SEMAKIN MUDAH MEMENUHI
PERMINTAAN.
TUGAS
MAKALAH MENGENAI TEORI NILAI GUNA

STRUKTUR MAKALAH:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 TEORI NILAI GUNA
2.2 PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
2.3 PARADOKS NILAI
2.4 SURPLUS KONSUMEN
BAB III CONTOH KASUS
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Email: vivinmdzen@gmail.com
Powerpoint untuk presentasi minggu depan
Vivin Retno Damayanthi

081807465800
082141410560

Jl. Abdul Rachman 2A

BATU