Anda di halaman 1dari 8

SGD 5 LBM 5

ARRUMAISHA 30101900035

1. Apa yang dimaksud dengan saintifikasi jamu? (izam)

PERMENKES RI No 003/Menkes/PER/1/2010 Tentang Saintifikasi Jamu Dalam


Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan
Sumber :
- Aditama, Yoga Tjandra. 2014. Jamu & Kesehatan. Lembaga Penerbit Balitbangkes
(LPB). Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
- Siswanto. 2010. Saintifikasi Jamu Sebagai Upaya Terobosan Untuk Mendapatkan
Bukti Ilmiah Tentang Manfaat Dan Keamanan Jamu. Pusat Teknologi Terapan
Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

2. Apa perbedaan uji klinik dan saintifikasi jamu? Definisi? Metode ujinya? Bentuk
produk? Tahapannya?

SAINTIFIKASI JAMU UJI KLINIK


Menurut Deklarasi Helsinki uji klinik terdiri
dari 4 fase.
1. Fase I 🡪 calon uji pada sukarelawan sehat untuk
mendapatkan hasil yang sama dengan hewan
percobaan. Biasanya dilakukan terhadap 50-150
sukarelawan yang sehat
2. Fase II 🡪 calon obat diuji pada pasien tertentu,
diamati efi kasi pada penyakit yang diobati.
Dilakukan terhadap 100-200 pasien.
Fase II awal : dilakukan pada pasien dalam
jumlah terbatas, tanpa pembanding. Jumlah
pasien 100-200; dilakukan uji toksisitas
kronik, uji sediaan bahan obat
Fase II akhir :dilakukan pada pasien jumlah
terbatas, dengan pembanding.
3. Fase III 🡪 efikasi dan keamanan obat baru
dibandingkan obat pembanding efeknya pada
kelompok besar yang sakit. Pasien yang
dilibatkan biasanya 50-5000 orang.
Setelah calon obat dibuktikan berkhasiat, mirip
obat yang sudah ada dan menunjukkan keamanan
bagi si pemakai, maka obat baru diizinkan untuk
diproduksi oleh industri sebagai legal drug. Obat
dipasarkan dengan nama dagang tertentu yang
dapat diresepkan oleh dokter.

4. Fase IV 🡪 setelah obat dipasarkan masih


dilakukan studi pascapemasaran yang diamati
pada pasien dalam berbagai kondisi, usia, dan
ras. Studi ini dilakukan pada jangka waktu lama
untuk melihat terapeutik dan pengalaman jangka
panjang dalam menggunakan obat. Setelah hasil
studi fase ini dievaluasi, masih memungkinkan
obat ditarik dari perdagangan jika
membahayakan.
Sebagai contoh cerivastatin, suatu obat
antihiperkolesterolemia yang dapat merusak
ginjal. Talidomid dinyatakan tidak aman untuk
wanita hamil karena dapat menyebabkan
kecacatan janin. Sedangkan troglitazon suatu
obat antidiabetes di Amerika Serikat ditarik
karena merusak hati.

JAMU KOMUNITAS
JAMU KOMERSIAL
Sumber :

- Siswanto. 2010. Saintifikasi Jamu Sebagai Upaya Terobosan Untuk Mendapatkan


Bukti Ilmiah Tentang Manfaat Dan Keamanan Jamu. Pusat Teknologi Terapan
Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
- KEMENKES. 2017. Pedoman Penelitian Jamu Berbasis Pelayanan Kesehatan.
Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB). Jakarta

3. Apa saja ruang lingkup dari saintifikasi jamu? (cira)


Pelayanan kesehatan promotif pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan
yang bersifat promosi kesehatan, pelayanan kesehatan preventif adalah kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit, dan pelayanan kesehatan
kuratif adalah kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin,
serta pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan untuk mengembalikan bekas
penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimalmungkin sesuai
dengan kemampuannya.

Perawatan paliatif adalah perawatan interdisipliner yang berfokus pada pasien penyakit
serius atau mengancam jiwa. Tujuan perawatan paliatif adalah mengurangi beban
penyakit, meringankan penderitaan, dan mempertahankan kualitas hidup dari saat
setelah diagnosis. Tujuan ini dicapai melalui intervensi yang mempertahankan
kesejahteraan fisik, psikologis, sosial dan spiritual, meningkatkan komunikasi dan
koordinasi pelayanan, memastikan perawatan yang layak secara budaya dan konsisten
dengan nilai-nilai dan preferensi pasien, memberi bantuan konkrit jika diperlukan dan
meningkatkan kemungkinan bahwa pasien meninggal dengan penderitaan minimal.
PERMENKES RI No 003/Menkes/PER/1/2010 Tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan

4. Bagaimana kriteria jamu yang bisa disaintifikasi? (Alif)


5. Apa yang dimaksud dengan multicenter? (nabilla)

6. Apa saja faktor penghambat dari proses saintifikasi jamu? (iyan)

Anda mungkin juga menyukai