BAB 2 Montania
BAB 2 Montania
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja seorang karyawan dikatakan baik apabila ia memiliki motivasi kerja yang
tinggi, dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya, selalu
memberikan kontribusi dan memiliki sikap serta perilaku yang baik sesuai
standar kerja yang telah ditentukan baik oleh organisasi maupun nilai-nilai yang
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
yang berasal dari dalam diri karyawan. Sedangkan faktor eksternal merupakan
menunjukkan kinerja yang baik. Sementara itu, pimpinan sebagai pihak yang
pengembangan karir yang jelas dalam rangka pencapaian tujuan organisasi dan
kegiatan pengembangan karir pegawai merupakan hal yang sangat penting dalam
Tapsel. Industri konveksi Tapsel itu saat ini sudah menembus wilayah pemasaran
ke beberapa daerah di Sumatera Utara. Industri konveksi yang berdiri pada bulan
yang terampil, sedangkan permintaan barang mencapai puluhan juta rupiah per
bulan
berpendidikan seseorang akan semakin baik, atau dengan kata lain orang yang
berpendidikan lebih tinggi diharapkan akan memiliki pemikiran yang lebih baik
karyawan agar lebih cakap dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dan
seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat
lebih baik dari apa yang diperoleh sebelumnya baik material maupun non
Sedangkan hak-hak yang bersifat non material misalnya status social, perasaan
Jaya juga diharapkan dapat memajukan perusahaan. Hal ini karena jika karir
karirnya baik dan meningkat, hasil kinerjanya sudah pasti lebih baik dari
sebelumnya.
sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Berdasarkan latar
mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah
4
penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup
masalah penelitian. Batasan masalah dari penelitian ini adalah hanya membahas
Angkola Jaya.
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini maka
secara ilmiah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti semua
vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang berikutnya. Jadi seseorang
jabatan manajerial.
kemampuan dan minat mereka untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan SDM
karir adalah setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan akan memiliki
sejumlah harapan sebagai balas jasa atas pengorbanan atau prestasi yang telah
terlebih dahulu. Selain itu, juga harus mengetahui hal - hal yang mempengaruhi
pengembangan karier.
kegiatan pengembangan diri yang ditempuh oleh sese orang untuk mewujudkan
karyawan manajerial.
9
2. Mutasi
berubah hanyalah bidang tugas atau areal tempat tugasnya) yang di ikuti
1.Prestasi kerja
penting untuk pengembangan karir yang paling penting untuk meningkatkan dan
tergantung atas prestasi kerja yang baik dan etis. Dengan mengetahui hasil atas
10
pengembangan karir. Asumsi terhadap kinerja yang baik akan melandasi seluruh
aktivitas penge mbangan karir. Ketika kinerja di bawah standar maka dengan
yang paling sederhana pun tidak dapat dicapai. Kemajuan karir umumnya terletak
2. Eksposur
dan prestasi karyawan, laporan tertulis, presentasi lisan, pekerjaan komite dan
3. Jaringan kerja
mengatasi hal ini sekaligus mengurangi tingkat keluarnya karyawan (turn over)
tinggi, melakukan praktek - praktek SDM yang efektif seperti perencanaan dan
pengembangan karir.
suatu organisasi. Karir mengandung dua fokus utama, yaitu: fokus internal dan
1.Career planning
sendiri. Ini merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan oleh seseorang
tujuan tersebut.
2.Career Management
mewujudkan kebutuhan sumber daya manusia masa kini dan masa yang
akan datang
tujuan individu.
13
terhadap perusahaannya.
kepegawaian .
1) Peningkatan Kemampuan
Yaitu segala sesuatu yang menunjukan kapasitas fisik maupun mental dari
2) Kepuasan kerja.
hubungan antar teman kerja, hubungan sosial di tempat kerja sehingga dapat
Brahmasari, 2008).
Setiap pegawai harus mempelajari dan memiliki nilai-nilai kompetitif yang relatif
kuat untuk mencapai sukses karir. Nilai-nilai itu diantaranya ada yang bersifat
15
teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis dan relegius yang perlu dijadikan
(2002:162 ), diantaranya:
b. Prestasi Kerja
e. Pengalaman Kerja
karir seseorang.
16
maka pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
perusahaan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan
Dilihat dari sudut pandang ahli yang lain, kinerja adalah banyaknya
itu menurut Bernandi & Russell (2006) performance adalah catatan yang
dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode
waktu tertentu.
tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan
dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan
pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan
bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari
kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang
(Prawirosentono, 2008:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam
suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota
yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya
c. Disiplin
d. Inisiatif
organisasi.
18
1) Faktor Kemampuan
kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man on the right
2) Faktor Motivasi
untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang
pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental,
fisik, tujuan dan situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator,
1. Kualitas.
kemampuan karyawan.
2. Kuantitas.
3. Ketepatan waktu.
4. Efektivitas.
5. Kemandirian.
disusun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang
relevan atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi peneliti
penelitian. Kerangka pikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan
menetepkan objek variable dalam penelitian ini adalah pengembangan karir yang
(X) (Y)
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
21
diteliti melalui pendefinisian da uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
Tabel 2.1
Operasional Variabel
VARIABEL DEFENISI INDIKATOR SKALA
2.5 Hipotesis
diteliti melalui pendefinisian da uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai
antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.
BAB III
METODE PENELITIAN
prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metode penelitian juga
ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan realibel
mengantisipasi masalah.
3.2.1 Populasi
yang dapat dipercaya, agar data dan informasi tersebut digunakan untuk
populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
3.2.2 Sampel
Suharsimi Arikunto yang mengatakan: Untuk sekedar ancar- ancar, maka apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik semua sehingga penelitiannya merupakan
antara 10-20% atau 20-30% atau lebih (Arikunto, 2009: 107). Berdasarkan
Insturmen penelitian adalah alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan, maka ada dua
Adapun sumber data penelitian diperoleh dari data internal yaitu data yang
1. Wawancara
melalui tanya jawab dan dialog atau diskusi dengan karyawan PD Bumi
Angkola Jaya
2. Angket (Kuesioner)
responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
26
tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar
3. Observasi (Observation)
mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur ( Sambas 2011 :30).
alat ukur sehingga dapat dipergunakan secara operasional. Hasil dari pengujian
Berikut ini cara untuk mengetahui apakah hail dari uji validitas yang
Pengujian relibilitas dalam hal ini menggunakan teknik belah dua (split
Berikut ini urutan dari teknik analisa data adalah sebagai berikut:
korelasi ini dapat dihitung dengan menggunakan korelasi product moment yang
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Pengembangan Karir
Y = Kinerja karyawan
apakah ada hubungan antara variable terikat dengan variable bebas atau apakah
28
untuk mengetahui seberapa besar tingkat hubungan antara bariabel bebas dengan
pengembangan karir (x) dengan variable kinerja karyawan jika dilihat pada table
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
Untuk menguji apakah ada hubungan yang berarti antara variabel bebas
nilai t table sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan, atau dengan
rumus:
t=
Keterangan:
t = nilai uji t
r = koefisiesn korelasi
n = besarnya sample
dibandingkan dengan nilai yang ada pada nilai t table. Berikut ini criteria dalam
3.Koefisien Determinasi
(X) terhadap variable dependen (Y), dan untuk mengetahui harga atau nilai
Kd = r2 x 100 %
Keterangan :
Kd = Koefisien determinan
r = Koefisien Korelasi
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dinas karyawan, kaos dan pakaian jadi lainnya. PD. Bumi Angkola Jaya juga
dapat mengerjakan pekerjaan lainnya seperti bordir dan sablon. Dengan memiliki
tenaga kerja yang ahli di bidang konveksi serta di dukung oleh mesin-mesin yang
canggih dan penerapan sistem manajemen mutu maka kami menjamin kualitas
yang ada di Tabagsel khususnya jurusan tata busana dan garment beserata
masyrakat luas.
5. Menciptakan suatu Karya putra putri daerah khusunya lulusan SMK yang
1. Visi
kepada pemenuhan kebutuhan pakaian jadi yang mampu bersaing secara global.
2. Misi
tinggi
7. Seterika
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 2 11,77
Perempuan 15 88,23
Total 17 100
Dari table 4.1 dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan jenis
dinas karyawan, kaos dan pakaian jadi lainnya. Dimana terdapat lebih banyak
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarlan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SMA/SMK 11 64,71
Sarjana 6 35,29
Total 17 100
untuk responden pada tingkat pendidikan sarjana adalah karyawan yang dibidang
pembukuan.
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
Total 17 100
35
Dari table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa identitas responden pada tingkat
usia untuk usia 19-25 tahun berada pada jumlah tertinggi yaitu sebanyak 12
responden dengan persentase sebesar 70,59%, untuk jumlah terendah ada pada
sebesar 11,76%. Sisanya untuk responden pada tingkat usia 25-30 tahun
Tabel 4.4
Jawaban Responden Variabel X
No. Nomor Item dan Skor
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 5 3 5 3 4 4 5 3 5
2 2 5 4 5 4 5 4 3 2 4
3 3 5 2 3 4 4 3 2 3 5
4 4 4 4 5 3 5 3 2 2 4
5 3 5 2 4 3 4 3 3 4 5
6 3 4 4 4 3 3 2 5 3 4
7 2 4 3 5 4 4 3 3 2 4
8 3 5 4 4 3 5 2 3 3 3
9 2 4 4 4 3 5 3 3 3 3
10 3 5 4 5 4 4 3 5 4 5
11 4 5 3 3 4 5 2 5 3 5
12 4 5 4 5 3 5 3 5 3 5
36
13 3 4 4 4 3 5 3 5 3 5
14 4 5 3 5 3 4 2 5 4 4
15 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5
16 3 5 4 5 3 5 2 5 2 5
17 2 4 3 4 2 4 3 3 3 5
Total 51 78 58 74 56 75 49 67 51 76
Tabel 4.5
Jawaban Responden Variabel Y
No. Nomor Item dan Skor
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 5 3 5 4 4 3 5 4 5
2 2 5 4 5 3 5 3 5 2 5
3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 5
4 2 5 3 5 4 5 3 5 4 5
5 3 5 4 5 3 4 2 5 4 5
6 4 5 2 4 3 5 4 4 3 4
7 3 4 4 5 4 3 4 3 4 4
8 3 5 3 5 4 4 3 5 3 5
9 3 4 4 3 3 5 3 5 3 4
10 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5
11 3 5 4 5 4 5 3 5 4 5
12 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5
37
13 3 5 4 5 3 5 3 5 3 4
14 4 5 3 5 4 5 4 5 3 5
15 4 4 5 5 3 5 4 4 3 5
16 5 5 3 4 4 4 3 5 4 5
17 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4
Total 58 81 60 77 58 77 58 77 60 80
Berdasarkan tabel 4.4 dan tabel 4.5 diatas dapat dihitung uji validitas data
dengan menggunakan rumus product moment. Uji validitas data bertujuan untuk
responden. Berikut ini hasil perhitungan dari uji validitas data untuk 20 kuesioner
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel X
No Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan
Dari data tabel 4.6 dan tabel 4.7 nilai perhitungan korelasi yang didaptkan
dibandingkan dengan nilai korelasi pada tabel korelasi product moment. Hasil
kuesioner variable Y yang telah di jawab oleh 17 responden. Dari tabel tersebut
diatas dapat dilihat bahwa pada tabel 4.5 kuesioner yang tidak valid sebanyak 5
kuesioner dan kuesioner yang valid ada 5 kuesioner. Selanjutnya untuk data 4.7
teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown:
Tabel 4.8
Jawaban Responden Skor Item Ganjil (X)
Skor Ganjil
No.
1 3 5 7 9 1 3 5 7 9 X
1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 33
2 2 4 4 4 2 2 4 3 3 2 30
3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 30
4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 32
5 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 31
6 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 31
7 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 33
8 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 31
9 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 31
10 3 4 4 3 4 5 3 4 4 4 38
11 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 34
12 4 4 3 3 3 4 4 3 5 4 37
13 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 32
14 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 34
15 3 3 4 4 4 4 5 3 4 3 37
16 3 4 3 2 2 5 3 4 3 4 33
17 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 32
Total 51 58 56 49 51 58 60 58 58 60 559
40
Tabel 4.9
Jawaban Responden Skor Item Genap (Y)
Skor Genap
No.
2 4 6 8 10 2 4 6 8 10 Y
1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48
2 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 47
3 5 3 4 2 5 4 4 4 4 5 40
4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 5 45
5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 45
6 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 42
7 4 5 4 3 4 4 5 3 3 4 39
8 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5 44
9 4 4 5 3 3 4 3 5 5 4 40
10 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 47
11 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 48
12 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
13 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 47
14 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 48
15 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 45
16 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
17 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 41
Total 78 74 75 67 76 81 77 77 77 80 762
41
Tabel 4.10
Hitungan Korelasi Variabel X Dengan Variabel Y
NO X Y X² Y² XY
Dari tabel 4.10 maka dapat dihitung uji reabilitas sebagai berikut:
Diketahui: n = 17
42
X = 559
Y = 762
X² = 18.477
Y² = 34.324
XY = 25.113
Maka nilai – nilai diatas dihitung dengan rumus product moment sebagai
berikut :
Diperoleh nilai reliabilitas 0,616. Berdasarkan uji coba nilai ini sudah
reliabel, karena nilai tersebut jika dilihat pada tabel kategori koefisien reabilitas
Tabel 4.11
Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel X dan Variabel Y
NO X Y X² Y² XY
sebagai berikut:
n = 17
X = 635
Y = 686
X² = 23855
Y² = 27760
XY = 25706
Maka nilai – nilai diatas dihitung dengan rumus product moment sebagai
berikut :
45
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai korelasi atau r hitung sebesar
dituliskan sebelumnya oleh penulis, nilai korelasi yang dihitung atau r hitung
dibandingkan dengan nilai korelasi pada tabel atau r tabel. Nilai korelasi r tabel
dengan nilai n=17 adalah sebesar 0,388. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis
perhitungan korelasi r hitung lebih besar dari nilai korelasi pada tabel korelasi
antara variable X dengan variable Y. Dimana hasil dari perhitungan uji persial
(uji t) selanjutnya dibandingkan dengan nilai yang ada pada t tabel. Berikut ini
perhitungannya:
46
sebesar 5,034 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,753, dengan taraf
signifikan 0,05 dan dengan ketentuan df=n-2 yaitu 17-2=15, jadi nilai n=15.
dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang berarti antara variable X
Kd = r ² x 100 %
= 0,795² x 100 %
= 0,632 x 100%
47
= 63,2%
PD Bumi Angkola Jaya adalah sebesar 63,2% sedangkan sisanya sebesar 36,8%
dipengaruhi oleh faktor lain yang sebabnya tidak diteliti oleh peneliti.
4.5 Pembahasan
Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik mungkin, mengikuti semua
vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke jenjang berikutnya. Jadi seseorang
jabatan manajerial
rumus pearson product moment diperoleh nilai reliabilitas 0,616. Berdasarkan uji
coba nilai ini sudah reliabel, karena nilai tersebut jika dilihat pada tabel kategori
koefisien reabilitas berada pada tingkat 0,600 – 0,800 yang artinya reabilitas
48
tinggi. Jadi instrumen yang digunakan sudah reliabel, maka instrumen dapat
sebesar 0,795. Selanjutnya untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang telah
dituliskan sebelumnya oleh penulis, nilai korelasi yang dihitung atau r hitung
dibandingkan dengan nilai korelasi pada tabel atau r tabel. Nilai korelasi r tabel
dengan nilai n=17 adalah sebesar 0,388. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis
perhitungan korelasi r hitung lebih besar dari nilai korelasi pada tabel korelasi
karir terhadap kinerja karyawan di PD Bumi Angkola Jaya adalah sebesar 63,2%
sedangkan sisanya sebesar 36,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang sebabnya
BAB V
4.1 Kesimpulan
1. Setelah nilai data yang diperoleh dari 20 kuesioner yang dibagikan kepada
nilai sebesar 0,795. Sedangkan nilai korelasi pada r tabel sebesar 0,388.
Angkola Jaya.
menggunakan rumus uji persial (uji t), maka diperoleh nilai sebesar 5,034
4.2 Saran
penelitian berada pada kategori baik. Namun masih ada kelemahan dan
dari masa kerjanya tetapi juga dari kinerja pegawai. Karena dengan
Hasil kinerja karyawan PD Bumi Angkola Jaya pada dasarnya adalah baik
dan memuaskan, ini terbukti dari tidak adanya keluhan hasil kerja dari
para pelanggan, namun setiap pegawai agar tidak merasa cepat puas
dengan hasil kinerjanya karena hal tersebut dapat berakibat tidak adanya
51
Kepeda peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis dan tujuan yang
penelitian. Hal ini baik dilakukan agar mendapatkan hasil penelitian yang