Anda di halaman 1dari 10

TARIAN YANG ADA DI

KABUPATEN WAJO

( TARI BOSARA )
OLEH

DZUL FAHMI

SMA NEGERI 1 SABBANGPARU


2016/2017
A. DESKRIPSI TARI PAKARENA

1) Pengertian
Tari Bosara merupakan tarian yang biasa dipentaskan pada acara

penyambutan tamu, dengan menyediakan hidangan yang disebut bosara

yang berisikan kue-kue sebanyak dua kasera. Hidangan tersebut sebagai

rasa tanda syukur dan kehormatan. Awalnya tarian ini ditarikan untuk

menjamu Raja, tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan.

Tari Bosara ini menyerupai dengan tari piring, lantaran terkecuali

memakai baju khas tari Bosara, juga tidak bisa ketinggalan beberapa

penari membawa piring khas sulawesi selatan yakni Bosara. Tarian ini

mengambarkan perihal pemberian jamuan pada tamu, juga sebagai sinyal

syukuran atas rezeki serta penghormatan pada tamu. Pada zaman dulu

tarian ini kerap ditarikan untuk menjamu raja, menyongsong tamu agung,

pesta kebiasaan, serta pesta perkawinan

2) Latar belakang penciptaan


a. Asal

Tarian ini berasal dari daerah Sulawesi Selatan.

b. Sejarah Tari

Menyebut bosara sesungguhnya meliputi satu kesatuan utuh yang

terbagi dalam piring, yang di atasnya di beri alas kain rajutan dari

wol, lalu ditempatkan piring di atasnya juga sebagai tempat kue dan

tutup bosara. Adapun kue-kue yang umumnya disajikan dengan

memakai bosara merupakan kue-kue tradisional, baik kue basah atau

kue kering. Kue basah semisal cucur, bolu peca’, brongko, biji

nangka, kue lapis, kue sala’ dan lain-lain, yang biasanya terbuat dari

tepung beras.

Sedang kue-kue tradisional yang kering salah satunya baruasa,

cucur ma’dingki’, bannang-bannang, umba-umba, kue se’ro-se’ro,

oko’roko unti serta beragam jenis putu seperti putu cangkiri, putu

labu, serta putu mayang. Kue-kue itu biasanya di sajikan pada acara-

acara kebiasaan maupun pesta pengantin yang masih tetap memakai

kebiasaan tradisional. 

Karenanya, tak mengherankan, tiap-tiap pesta pernikahan adat

Bugis makassar sangatlah lekat dengan bosara, bahkan juga ini

mentradisi sampai saat ini. Bersamaan dengan perubahan zaman,

warna tutup bosara saat ini lebih bervarias, tidak sekedar warna
mencolok namun juga warna emas, perak, atau pastel. Meski sekian,

fungsi bosara dinilai terus sakral, meskipun warnanya sudah

dimodifikasi sesuai dengan hasrat pembuat atau pemesannya.

Tari Bosara ini menyerupai dengan tari piring, lantaran terkecuali

memakai baju khas tari Bosara, juga tidak bisa ketinggalan

beberapa penari membawa piring khas sulawesi selatan yakni

Bosara. Tarian ini mengambarkan perihal pemberian jamuan pada

tamu, juga sebagai sinyal syukuran atas rezeki serta penghormatan

pada tamu. Pada zaman dulu tarian ini kerap ditarikan untuk

menjamu raja, menyongsong tamu agung, pesta kebiasaan, serta

pesta perkawinan. Sumber: Kebudayaan Indonesia

Kata Bosara sendiri adalah piring khas suku bugis-Makassar di

Sulawesi Selatan. Bosara terbuat dari besi dan dilengkapi dengan

penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna

terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi

ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara ini diletakkan di

meja dalam rangkaian acara tertentu seperti acara yang bersifat

tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya.

Selain sebagai salah satu alat yang digunakan pada properti

tarian, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian aneka kue

tradisional yang diletakkan di meja pada acara resmi pemerintahan


sebagai simbol adat di Sulawesi Selatan ketika diadakan acara-

acara penting seperti pesta pernikahan.

3) Jenis Tari

Tari Tradisional

4) Fungsi

Tari Bosara merupakan tarian yang biasa dipentaskan pada acara

penyambutan tamu, dengan menyediakan hidangan yang disebut bosara

yang berisikan kue-kue sebanyak dua kasera. Hidangan tersebut

sebagai rasa tanda syukur dan kehormatan

Dalam masyarakat Makasar Sulawesi selatan, banyak dijumpai

berbagai macam tari yang berkaitan dengan fungsi sosialnya, seperti

tari-tarian yang muncul pada saat upacara adat. Dalam dunia tari yang

terdapat di Makasar Sulawesi selatan dikenal beberapa tari

tradisional yang berfungsi sebagai sarana Upacara adat seperti, tari


Pajoge, tari Pattudu, tari Pagellu, serta Tari Pakarena yang merupakan

rangkaian peristiwa dari kehidupan manusia, sehingga sering disebut

tarian yang bersifat ritus/ritual.

Tari tradisional tersebut pada awalnya dilaksanakan pada waktu

upacara adat, Saat ini kalau dilihat keberadaannya, tari-tari

tradisional sudah jarang muncul, mungkin saja disebabkan oleh

kegiatan upacara adat yang jarang dilaksanakan, hingga keberadaan

tari tradisi tersebut berubah fungsi sebagai pertunjukan hiburan.

5) Nilai Estetis

Nilai estetis yang terkandung dalam tari bosara terletak pada unsur-

unsur tari. Seperti pada saat menari, penari mengidangkan kue – kue

yang ada dalam bosara. Gerakan tangan penari, harus seimbang agar isi
dalam bosara tidak jatuh . Jadi penarinya dituntut untuk memiliki

kondisi fisik yang prima.

6) Unsur-Unsur

a. Tema

Tema tari bosara adalah tentang penghormatan kepada raja-

raja atau atas kedatangan tamu, Pada zaman dulu tarian ini kerap

ditarikan untuk menjamu raja, menyongsong tamu agung, pesta

kebiasaan, serta pesta perkawinan.

Karenanya, tak mengherankan, tiap-tiap pesta pernikahan

adat Bugis makassar sangatlah lekat dengan bosara, bahkan juga

ini mentradisi sampai saat ini.

b. Penari

Penari dalam tari pakarena adalah wanita dewasa. Dengan 4 penari

atau lebih. Dengan usia penari tidak ada batasan, kira-kira 15

tahun sampai 80 tahun. Dengan peran sebagai pelayan para tamu

ataupun raja.

c. Gerak

Gerakan dalam tari bosara termasuk dalam gerak maknawi karena,

Gerakan dari tarian ini sangat artistik dan sarat makna, halus
bahkan sangat sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Setiap

gerakan memiliki makna khusus.

d. Properti

Properti dalam tari bosara adalah :

 Bosara

 Baju Bodo

 Gelang khas sulawesi

 Kalung

 Bando

 Hiasan rambut

 Anting

e. Rias Dan Busana

Sedangkan kostum dari penarinya adalah, baju bodo dilengkapi

dengan perhiasan, hiasan rambut, kalung rantai motif juga bando

dan anting, lipa’ sa’be.

f. Iringan

Iringan Eksternal yaitu :

 Gendang

 Kannong-kannong (Kennong)

 Gong

 Kancing
 Sepasanag puik-puik (suling)

 Dimainkan oleh Pria

Keunikan Bosara Dan Tari Paddupa Bosara Sulawesi Selatan

Tari Paduppa Bosara merupakan salah satu tari tradisional daerah

Sulawesi Selatan. Tari Bosara ini adalah sebuah penggambaran orang

bugis bila kedatangan tamu selalu menghidangkan bosara Bosara adalah

sebuah wadah kue atau lauk tradisional yang ditata rapi pada meja

Oshin. 

Bosara adalah piring khas Bugis, Makasar dan Sulawesi Selatan.

Bahan Bosara ini terbuat dari besi dengan kobokan besar dan

dilengkapi dengan penutup. Kobokan tersebut dibalut dengan warna,

biru, merah, hijau atau kuning. Bosara ini adalah alat yang digunakan
dalam upacara adat tradisional  dan juga simbol adat daerah Sulawesi

Selatan.

B. Kesimpulan

Tari Bosara merupakan tarian yang biasa dipentaskan pada acara

penyambutan tamu, dengan menyediakan hidangan yang disebut bosara

yang berisikan kue-kue sebanyak dua kasera. Hidangan tersebut sebagai

rasa tanda syukur dan kehormatan. Awalnya tarian ini ditarikan untuk

menjamu Raja, tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai