Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Pasta Gigi
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Kimia Rumah Tangga
Dosen Pengampu: Fathurrahman M.Pd

Disusun oleh:

Kharisman Samsul (2030104004)

INSTITUT STUDI ISLAM SUNAN DOE

JURUSAN TADRIS IPA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Tuhan yang Maha pemurah,karena dengan
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah mengenai Pasta Gigi sesuai
dengan yang di harapkan dan tepat pada waktunya.
Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Rumah
Tangga sebagai syarat memperoleh tugas mata kuliah ini.Dalam menyelesaikan makalah
ini,penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak kekurangan akan tetapi atas segala
bantuan semua pihak akhirnya kesulitan-kesulitan tersebut dapat di atasi.
Atas bantuan segala pihak,pada kesempatan yang baik ini,penulis mengucapkan terima
kasih kepada selaku Dosen pengajar mata kuliah Kimia Rumah Tangga,dan teman-teman
yang telah bekerja sama dan memberikan masukan serta penjelasan kepada penulis.
Semoga makalah yang di buat ini dapat berguna untuk kita semua dan tak lupa pula
kritik dan saran yang membangun yang penulis harapkan demi sempurnanya makalah
berikutnya.
Lungkak, 12 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................................

BAB l

l.1 Latar Belakang...........................................................................................................

l.2 Tujuan .......................................................................................................................


1.3 Relevansi Topik .......................................................................................................

BAB ll

Pembahasan.....................................................................................................................

BAB lll

Kesimpulan ....................................................................................................................

Daftar Pustaka ................................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasta gigi adalah produk kesehatan mulut yang digunakan untuk membersihkan dan merawat
gigi. Secara umum pasta gigi merupakan pasta atau gel yang mengandung bahan-bahan aktif
dan bahan penunjang yang berfungsi untuk membersihkan gigi, mengendalikan plak,
mencegah kerusakan gigi, dan menjaga kebersihan mulut secara keseluruhan. Pasta gigi
biasanya digunakan dengan bantuan sikat gigi untuk membersihkan gigi dan gusi. Saat
digunakan, pasta gigi digosokkan ke permukaan gigi dengan gerakan memutar untuk
menghilangkan sisa-sisa makanan, plak, dan noda pada gigi. Selain itu, pasta gigi juga
memberikan efek penyegaran napas dan memberikan perlindungan terhadap bakteri
penyebab penyakit gigi dan gusi. Pasta gigi umumnya terdiri dari bahan-bahan abrasif untuk
membersihkan permukaan gigi, bahan pengikat dan pengental untuk memberikan tekstur
pasta, bahan pembersih dan pemutih untuk menghilangkan noda pada gigi, bahan
antimikroba untuk melawan bakteri, bahan perasa untuk memberikan aroma dan rasa yang
menyegarkan, serta bahan pewarna untuk memberi warna pada pasta gigi. Pasta gigi tersedia
dalam berbagai varian, diantaranya pasta gigi untuk gigi sensitif, pasta gigi untuk pemutihan
gigi, pasta gigi dengan kandungan alami, dan sebagainya. Selain itu, ada juga pasta gigi
dengan formulasi khusus untuk anak-anak yang lebih aman jika tertelan. Penggunaan pasta
gigi yang teratur, bersamaan dengan sikat gigi yang baik dan kebiasaan menjaga kebersihan
mulut yang sehat, merupakan bagian penting dari perawatan gigi yang efektif dan menjaga
kesehatan mulut secara keseluruhan.
1.2 Tujuan
Tujuan penggunaan pasta gigi adalah sebagai berikut:
 Membersihkan gigi dan gusi: Pasta gigi digunakan untuk membersihkan gigi dari
sisa-sisa makanan, plak, dan bakteri yang menempel pada permukaan gigi. Sikat gigi
yang digunakan bersama pasta gigi membantu menggosok dan membersihkan gigi
secara efektif, termasuk di area sulit dijangkau oleh sikat gigi saja.
 Mencegah kerusakan gigi: Pasta gigi mengandung bahan pembersih yang membantu
menghilangkan plak, lapisan lengket yang terbentuk di permukaan gigi. Plak yang
tidak dihilangkan dapat menyebabkan pembentukan karang gigi, yang dapat merusak
enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi, seperti gigi berlubang atau infeksi gusi.
 Menjaga kebersihan mulut: Penggunaan pasta gigi secara teratur membantu menjaga
kebersihan mulut secara keseluruhan. Pasta gigi membantu mengurangi jumlah
bakteri di mulut dan mengurangi risiko terjadinya penyakit gigi dan gusi seperti karies
gigi, penyakit periodontal, dan radang gusi.
 Mengatasi masalah sensitivitas gigi: Beberapa pasta gigi diformulasikan khusus untuk
mengatasi masalah sensitivitas gigi. Pasta gigi ini mengandung bahan yang membantu
mengurangi sensitivitas gigi terhadap rangsangan seperti suhu dingin atau panas,
makanan manis, atau tekanan saat menggosok gigi.
 Memberikan perlindungan terhadap penyakit gigi dan gusi: Pasta gigi sering
mengandung bahan antimikroba seperti fluoride, triclosan, atau bahan alami seperti
minyak pohon teh. Bahan-bahan ini membantu melawan bakteri yang menyebabkan
penyakit gigi dan gusi, mencegah pembentukan plak, dan mengurangi risiko
terjadinya infeksi atau peradangan pada gusi.
 Memberikan efek penyegaran napas: Pasta gigi mengandung bahan perasa yang
memberikan aroma dan rasa yang menyegarkan, membantu mengurangi bau mulut
yang tidak sedap. Ini memberikan sensasi kesegaran setelah menggosok gigi dan
meningkatkan kepercayaan diri dalam berinteraksi sosial.
Penggunaan pasta gigi yang teratur dan dengan teknik sikat gigi yang benar merupakan
bagian penting dari rutinitas kebersihan mulut yang sehat. Namun, penting juga untuk
diketahui bahwa pasta gigi tidak dapat menggantikan kunjungan rutin ke dokter gigi untuk
pemeriksaan dan perawatan gigi yang lebih mendalam.
1.3 Relevansi Topik
Topik tentang pasta gigi memiliki relevansi yang penting dalam konteks kesehatan mulut dan
gigi. Beberapa alasan mengapa topik ini relevan adalah:
 Kesehatan gigi dan mulut yang baik: Pasta gigi merupakan salah satu komponen
penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Penggunaan
pasta gigi yang teratur membantu membersihkan gigi, mengurangi plak, mencegah
kerusakan gigi, dan menjaga kebersihan mulut. Dengan memahami pentingnya pasta
gigi, seseorang dapat mengadopsi kebiasaan yang benar dalam perawatan gigi dan
mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut.
 Pencegahan penyakit gigi dan gusi: Pasta gigi memiliki bahan-bahan aktif, seperti
fluoride dan bahan antimikroba, yang membantu melawan bakteri penyebab penyakit
gigi dan gusi. Dengan penggunaan pasta gigi yang tepat, seseorang dapat mengurangi
risiko terjadinya karies gigi, penyakit periodontal, radang gusi, dan masalah kesehatan
gigi lainnya. Memahami peran pasta gigi dalam pencegahan penyakit gigi dan gusi
dapat mendorong seseorang untuk menjaga kebersihan mulut dengan baik.
 Pemilihan produk yang tepat: Dengan adanya beragam jenis pasta gigi yang tersedia
di pasaran, penting bagi individu untuk memahami komposisi dan manfaat dari setiap
produk. Memahami komposisi pasta gigi dan manfaatnya dapat membantu seseorang
dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan gigi dan mulut
mereka, seperti pasta gigi untuk gigi sensitif, pemutihan gigi, atau masalah kesehatan
gigi khusus lainnya.
 Perawatan gigi yang holistik: Penggunaan pasta gigi merupakan salah satu aspek dari
perawatan gigi yang holistik. Dalam kombinasi dengan sikat gigi yang baik, benang
gigi, dan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang sehat, penggunaan pasta gigi
dapat meningkatkan efektivitas perawatan gigi secara keseluruhan. Memahami
pentingnya pasta gigi sebagai bagian dari perawatan gigi yang holistik dapat
membantu seseorang mengadopsi praktik perawatan gigi yang komprehensif.
Dengan mempelajari dan memahami topik tentang pasta gigi, individu dapat mengoptimalkan
perawatan gigi mereka, mencegah masalah kesehatan gigi, dan menjaga kebersihan mulut
secara keseluruhan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pasta Gigi
Sejarah pasta gigi mencakup rentang waktu yang cukup panjang, dimulai dari peradaban
kuno hingga perkembangan modern. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah pasta
gigi:
a. Peradaban Kuno
 Mesir Kuno: Pada sekitar 5000 SM, Mesir Kuno menggunakan campuran
yang terdiri dari serbuk garam, lada, abu, dan rempah-rempah sebagai
pengganti pasta gigi.
 Romawi Kuno: Romawi Kuno menggunakan campuran serbuk tulang tulang,
kulit kerang, dan garam sebagai pasta gigi.
b. Cina Kuno
 Pada abad ke-5 dan ke-6 M, Cina Kuno menggunakan campuran yang terdiri
dari garam, bunga matahari, biji pala, dan serbuk kulit pohon.
c. India Kuno
 India Kuno menggunakan campuran serbuk kayu manis, garam, dan pohon
arak sebagai pasta gigi.
d. Abad Pertengahan
 Di Eropa selama Abad Pertengahan, pasta gigi yang terdiri dari rempah-
rempah seperti kayu manis, pala, jahe, dan air digunakan.
e. Abad ke-18
 Pada abad ke-18, pasta gigi modern pertama kali dikomersialkan oleh seorang
apoteker Inggris bernama Dr. William Addis. Pasta gigi pertama yang
diproduksi menggunakan bubuk tulang tulang yang dihancurkan dan
campuran kapur gading.
f. Abad ke-19
 Pada abad ke-19, pasta gigi mulai diproduksi dalam bentuk yang lebih familiar
dengan kemasan yang lebih mudah digunakan.
 Pada tahun 1873, pasta gigi pertama yang menggunakan tabung logam sebagai
kemasan diperkenalkan oleh Dr. Sheffield dari Amerika Serikat.
g. Abad ke-20
 Pada tahun 1901, pasta gigi yang mengandung fluoride diperkenalkan oleh Dr.
Washington Sheffield.
 Selama abad ke-20, inovasi terus dilakukan dalam formulasi dan kemasan
pasta gigi, termasuk penambahan bahan pembersih, pemutih, dan bahan
antimikroba.
 Pasta gigi dalam bentuk gel juga mulai diperkenalkan.
h. Perkembangan Modern
 Di era modern, pasta gigi tersedia dalam berbagai varian dan formulasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan individu, seperti pasta gigi untuk gigi sensitif,
pemutihan gigi, dan perlindungan khusus.
Perkembangan pasta gigi dari masa ke masa mencerminkan pemahaman kita yang
meningkat tentang pentingnya perawatan gigi dan kesehatan mulut. Inovasi terus
dilakukan untuk meningkatkan kualitas, efektivitas, dan kenyamanan penggunaan
pasta gigi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

B. Asal-usul Pasta Gigi


Asal usul pasta gigi memiliki jejak yang dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu.
Berikut adalah beberapa informasi tentang asal usul pasta gigi:
 Mesir Kuno
Mesir Kuno memiliki catatan penggunaan bahan-bahan yang mirip dengan pasta
gigi pada sekitar 5000 SM. Masyarakat Mesir Kuno menggunakan campuran yang
terdiri dari serbuk garam, abu, lada, dan rempah-rempah sebagai pengganti pasta
gigi. Mereka juga menggunakan batang kayu atau cabang kecil untuk
membersihkan gigi.
 Romawi Kuno
Pada zaman Romawi Kuno, sekitar abad ke-4 SM hingga abad ke-5 M,
masyarakat Romawi menggunakan campuran serbuk tulang, kulit kerang, garam,
dan serbuk kayu manis sebagai pasta gigi. Mereka juga menggunakan jari-jari
tangan atau benda kasar lainnya untuk membersihkan gigi.
 Cina Kuno
Pada abad ke-5 dan ke-6 Masehi, Cina Kuno menggunakan campuran yang terdiri
dari garam, bunga matahari, biji pala, dan serbuk kulit pohon sebagai pasta gigi.
Pada masa itu, campuran tersebut diletakkan di mulut dan digosokkan ke gigi
menggunakan jari-jari tangan.
 India Kuno
India Kuno juga memiliki catatan penggunaan pasta gigi pada masa lampau.
Masyarakat India Kuno menggunakan campuran serbuk kayu manis, garam, dan
pohon arak sebagai pasta gigi.
 Abad Pertengahan
Selama Abad Pertengahan di Eropa, metode pembersihan gigi menggunakan
campuran rempah-rempah seperti kayu manis, pala, jahe, dan air.
Pasta gigi dalam bentuk modern pertama kali dikomersialkan pada abad ke-18 oleh
seorang apoteker Inggris bernama Dr. William Addis. Sejak itu, inovasi terus
dilakukan dalam formulasi dan kemasan pasta gigi untuk meningkatkan kebersihan
mulut dan kesehatan gigi secara umum. Penting untuk dicatat bahwa formulasi dan
bahan pasta gigi telah berkembang seiring waktu dengan pemahaman ilmiah yang
lebih baik tentang kesehatan gigi dan mulut. Saat ini, pasta gigi yang tersedia
memiliki berbagai varian yang ditujukan untuk kebutuhan khusus, seperti gigi sensitif,
pemutihan gigi, dan perlindungan anak-anak.
C. Perkembangan Penggunaan Pasta Gigi di Berbagai Budaya
Penggunaan pasta gigi telah berkembang di berbagai budaya di seluruh dunia seiring
dengan penyebaran pengetahuan tentang pentingnya perawatan gigi dan kesehatan mulut.
Berikut adalah beberapa contoh perkembangan penggunaan pasta gigi di berbagai
budaya:
 Barat
Di negara-negara Barat, pasta gigi telah menjadi bagian penting dari rutinitas
kebersihan mulut. Di sana, pasta gigi dengan berbagai varian dan formulasi telah
tersedia secara luas, termasuk pasta gigi untuk gigi sensitif, pemutihan gigi,
perlindungan gigi dan gusi, serta pasta gigi dengan bahan alami. Barat juga dikenal
dengan penggunaan sikat gigi dengan pasta gigi yang diiklankan dan dianjurkan oleh
dokter gigi.

 Asia
Di negara-negara Asia, pasta gigi telah mengalami perkembangan penggunaan yang
signifikan. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan dikenal dengan inovasi dalam
teknologi pasta gigi, dengan produk-produk yang menawarkan formulasi unik dan
kemasan yang menarik. Di beberapa negara Asia, seperti India dan Indonesia,
penggunaan pasta gigi telah meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan
kesadaran akan pentingnya perawatan gigi.
 Timur Tengah
Di beberapa negara di Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, pasta
gigi dengan kekhasan lokal telah dikembangkan. Beberapa pasta gigi memiliki aroma
dan rasa yang berbeda, seperti pasta gigi dengan aroma miswak (batang pohon yang
digunakan sebagai sikat gigi tradisional) yang populer di beberapa negara di wilayah
tersebut.
 Afrika:
Di Afrika, terdapat penggunaan tradisional dari bahan-bahan alami untuk
membersihkan gigi. Sebagai contoh, beberapa suku di Afrika menggunakan kayu
miswak atau cabang pohon tertentu untuk membersihkan gigi. Namun, dengan
peningkatan akses terhadap produk kesehatan gigi, penggunaan pasta gigi semakin
meningkat di berbagai negara di Afrika.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun penggunaan pasta gigi telah meningkat di berbagai
budaya, masih ada komunitas dan daerah di seluruh dunia di mana akses terhadap pasta gigi
dan perawatan gigi yang baik masih terbatas. Upaya terus dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran dan aksesibilitas terhadap perawatan gigi dan pasta gigi di seluruh dunia, guna
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat secara keseluruhan.
D. Komposisi Pasta Gigi
Pasta gigi modern umumnya terdiri dari campuran berbagai bahan yang bekerja bersama
untuk membersihkan gigi, menghilangkan plak, dan menjaga kesehatan gigi dan gusi.
Komposisi pasta gigi dapat bervariasi tergantung pada merek dan jenis produknya. Berikut
adalah beberapa bahan yang umumnya ditemukan dalam pasta gigi:
1. Bahan Abrasif:
 Kalsium karbonat: Digunakan sebagai bahan abrasif yang membantu
menghilangkan plak dan noda pada gigi.
 Silika hidrat: Bahan abrasif yang membantu membersihkan permukaan gigi.
2. Bahan Pembersih dan Antiplak:
 Sodium lauryl sulfate (SLS): Digunakan sebagai agen pembersih dan
pembentuk busa untuk membersihkan gigi.
 Sodium fluoride: Bahan yang umum digunakan dalam pasta gigi untuk
membantu mencegah pembentukan plak, mencegah kerusakan gigi, dan
memperkuat enamel gigi.
 Triclosan atau zinc citrate: Bahan antimikroba yang membantu mengurangi
bakteri penyebab plak dan bau mulut.
 Sodium pyrophosphate: Bahan yang membantu mencegah pembentukan plak
dan penumpukan tartar.
3. Bahan Pengental dan Pelembut:
 Glycerin: Digunakan sebagai bahan pengental dan pelembut pasta gigi.
 Carrageenan atau cellulose gum: Bahan pengental yang membantu
memberikan tekstur yang konsisten pada pasta gigi.
4. Bahan Penyegar Napas:
 Peppermint atau mint: Bahan tambahan untuk memberikan aroma dan sensasi
menyegarkan napas.
5. Bahan Tambahan:
 Pengawet: Beberapa pasta gigi mengandung pengawet untuk mempertahankan
kesegaran dan mencegah pertumbuhan bakteri dalam produk.
 Pewarna: Beberapa pasta gigi dapat mengandung pewarna untuk memberikan
warna dan penampilan yang menarik.
 Flavouring agents: Bahan tambahan lainnya seperti pemanis buatan atau
perasa tambahan yang memberikan rasa yang menyenangkan pada pasta gigi.
Perlu dicatat bahwa komposisi pasta gigi dapat bervariasi antara merek dan jenis produk.
Penting untuk membaca label dan petunjuk penggunaan pada kemasan pasta gigi yang
digunakan untuk memahami komposisi dan manfaat spesifik dari produk tersebut. Juga,
penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memilih pasta gigi yang sesuai dengan
kebutuhan kesehatan gigi dan mulut Anda.
E. Peran Pasta Gigi dalam Kesehatan Mulut
Pasta gigi memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan mulut. Berikut adalah
beberapa peran utama pasta gigi dalam kesehatan mulut:
a. Membersihkan Gigi:
Pasta gigi mengandung bahan abrasif yang membantu menghilangkan plak, sisa
makanan, dan noda pada gigi. Dengan menggosok gigi secara teratur
menggunakan pasta gigi, plak yang menumpuk dapat diangkat, mencegah
pembentukan karang gigi, dan menjaga gigi tetap bersih.
b. Mencegah Karies Gigi:
Banyak pasta gigi yang mengandung fluoride, yang merupakan mineral yang
penting untuk kesehatan gigi. Fluoride membantu menguatkan enamel gigi,
melindungi gigi dari kerusakan, dan mencegah terjadinya karies gigi. Ini terutama
penting untuk anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan gigi.
c. Mencegah Penyakit Gusi:
Pasta gigi juga dapat mengandung bahan antimikroba, seperti triclosan atau zinc
citrate, yang membantu mengurangi bakteri penyebab plak dan peradangan pada
gusi. Ini membantu mencegah penyakit gusi, seperti gingivitis atau periodontitis,
serta menjaga kesehatan jaringan gusi.
d. Menghilangkan Bau Mulut:
Bau mulut disebabkan oleh bakteri dalam mulut yang menghasilkan senyawa
sulfur. Pasta gigi mengandung bahan penyegar napas, seperti mint atau
peppermint, yang memberikan aroma menyegarkan dan mengurangi bau mulut.
e. Memberikan Sensasi Segar:
Pasta gigi sering mengandung bahan seperti peppermint atau mentol yang
memberikan sensasi segar saat menggosok gigi. Ini memberikan rasa yang
menyenangkan dan meningkatkan kebersihan mulut secara keseluruhan.
Selain peran utama di atas, pasta gigi juga dapat memiliki formulasi tambahan yang
menargetkan masalah khusus, seperti pasta gigi untuk gigi sensitif, pemutihan gigi, atau
perlindungan email gigi. Penting untuk memilih pasta gigi yang sesuai dengan kebutuhan dan
konsultasikan dengan dokter gigi jika Anda memiliki masalah khusus atau sensitivitas
tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan pasta gigi sebaiknya dilengkapi
dengan kebiasaan perawatan gigi yang lengkap, seperti menggosok gigi secara teratur dua
kali sehari, menggunakan benang gigi, dan menjalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
F. Inovasi Terbaru dalam Pasta Gigi
Pasta gigi terus mengalami inovasi guna meningkatkan efektivitas dan kenyamanan
penggunaan. Berikut adalah beberapa inovasi terkini dalam industri pasta gigi:
1. Pasta Gigi Berbasis Teknologi:
Beberapa merek pasta gigi telah mengadopsi teknologi canggih untuk meningkatkan
manfaatnya. Misalnya, ada pasta gigi yang menggunakan teknologi nano untuk
memberikan perlindungan lebih baik terhadap plak dan kerusakan gigi. Pasta gigi elektrik
juga semakin populer, yang dilengkapi dengan getaran atau gerakan berputar untuk
membersihkan gigi dengan lebih efektif.
2. Pasta Gigi untuk Gigi Sensitif:
Pasta gigi khusus untuk gigi sensitif telah mengalami perkembangan signifikan. Merek-
merek terkemuka telah mengembangkan pasta gigi dengan formulasi yang mengurangi
sensitivitas gigi terhadap rangsangan panas, dingin, atau makanan manis. Ini membantu
mengurangi ketidaknyamanan dan merawat gigi yang sensitif.
3. Pasta Gigi Pemutih:
Permintaan akan gigi yang lebih putih telah mendorong inovasi dalam pasta gigi pemutih.
Ada pasta gigi yang mengandung bahan pemutih, seperti peroksida hidrogen, yang
membantu mengurangi noda dan memberikan hasil pemutihan yang lebih baik. Terdapat
juga pasta gigi dengan partikel pemutih mikro yang membantu mengangkat noda
permukaan pada gigi.
4. Pasta Gigi Herbal dan Alami:
Pasta gigi dengan bahan-bahan alami dan herbal semakin populer. Bahan-bahan seperti
minyak kelapa, ekstrak herbal, dan baking soda sering digunakan dalam pasta gigi ini.
Mereka menawarkan alternatif yang lebih alami dan bebas dari bahan kimia tertentu,
tetapi tetap efektif dalam membersihkan dan merawat gigi.

5. Pasta Gigi Anak-anak:


Inovasi juga terjadi dalam pasta gigi khusus untuk anak-anak. Pasta gigi anak-anak
memiliki rasa yang lebih lezat dan aroma yang menyenangkan untuk membuat
pengalaman menyikat gigi lebih menyenangkan bagi anak-anak. Mereka juga sering
mengandung fluoride yang sesuai dengan kebutuhan gigi anak-anak dalam pertumbuhan.
6. Kemasan Ramah Lingkungan:
Perhatian terhadap lingkungan mendorong perkembangan kemasan pasta gigi yang ramah
lingkungan. Beberapa merek telah mengadopsi kemasan yang dapat didaur ulang atau
menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan yang lebih mudah terurai.
Inovasi dalam pasta gigi terus berlanjut seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tujuannya adalah memberikan produk yang lebih efektif, nyaman, dan ramah
lingkungan bagi konsumen.
BAB 3
KESIMPULAN
Pasta gigi adalah produk penting dalam menjaga kesehatan mulut dan gigi. Dalam makalah
ini, kita membahas berbagai aspek terkait pasta gigi, termasuk definisi, tujuan penggunaan,
sejarah, asal usul, perkembangan penggunaan di berbagai budaya, komposisi, peran dalam
kesehatan mulut, dan inovasi terkini. Kesimpulannya, pasta gigi adalah produk yang penting
dalam rutinitas kebersihan mulut kita. Penggunaan pasta gigi secara teratur membantu
membersihkan gigi, mencegah karies gigi, menjaga kesehatan gusi, menghilangkan bau
mulut, dan memberikan sensasi segar. Pasta gigi mengandung berbagai bahan, termasuk
bahan abrasif, bahan pembersih dan antiplak, bahan pengental, bahan penyegar napas, dan
bahan tambahan lainnya. Formulasi pasta gigi terus berkembang dengan inovasi seperti pasta
gigi berbasis teknologi, pasta gigi untuk gigi sensitif, pasta gigi pemutih, pasta gigi herbal,
pasta gigi anak-anak, dan kemasan ramah lingkungan. Penting untuk memilih pasta gigi yang
sesuai dengan kebutuhan kesehatan gigi dan mulut kita, serta menjalani kebiasaan perawatan
gigi yang lengkap, seperti menggosok gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan
menjalani pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Pasta gigi terus mengalami inovasi dan
pengembangan untuk memastikan bahwa kita dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan lebih baik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasta gigi dan manfaatnya,
kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan gigi dan mendorong
kebiasaan yang lebih baik dalam menjaga kesehatan mulut kita.
DAFTAR PUSTAKA
Sasmita, Inne Suherna, Arlette Suzy Puspa Pertiwi, and Muttaqin Halim. "Gambaran efek
pasta gigi yang mengandung herbal terhadap penurunan indeks plak." Penyok J 2.8 (2006): 1-
11.
Sasmita, IS, Pertiwi, ASP, & Halim, M. (2006). Gambaran efek pasta gigi yang mengandung
herbal terhadap penurunan indeks plak. Penyok J , 2 (8), 1-11.
SASMITA, Inne Suherna; PERTIWI, Arlette Suzy Puspa; HALIM, Muttaqin. Gambaran efek
pasta gigi yang mengandung herbal terhadap penurunan indeks plak. Dent J , 2006, 2.8: 1-11.
Oroh, Edward S., Jimmy Posangi, and Vonny NS Wowor. "Perbandingan efektivitas pasta
gigi herbal dengan pasta gigi non herbal terhadap penurunan indeks plak gigi." e-GiGi 3.2
(2015).
Ambarwati, Fitarosana Enda, dan Devi Farida Utami. Pengaruh pemberian larutan ekstrak
jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap pembentukan plak gigi . Dis. Fakultas Kedokteran,
2012.
Ambarwati, FE, & Utami, DF (2012). Pengaruh pemberian larutan ekstrak jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) terhadap pembentukan plak gigi (Disertasi Doktor, Fakultas
Kedokteran).
Koagouw, Marco S., Christy N. Mintjelungan, and Damajanty HC
Pangemanan. "Perbandingan indeks plak gigi setelah mengunyah buah stroberi dan buah apel
pada siswa SMK Negeri 6 Manado." e-GiGi 4.2 (2016).

Anda mungkin juga menyukai