Anda di halaman 1dari 9

Nama Pekerjaan : Asuhan Kebidanan pada Neonatus 1 Jam Pertama

Unit : Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, dan Balita


Referensi : 1. Bobak, Lowdermik, Jensen, (2005). Buku Ajar
Keperawatan Maternitas, , Jakarta, EGC
2. Depkes RI Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Jakarta, 2015
3. Hidayat, Aziz A, (2006). Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Kebidanan, Jakarta, Salemba Medika
4. Hidayat, Aziz A, (2008). Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan, Jakarta, Salemba Medika
5. Muslihatun WN, (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan
Balita, Yogyakarta, Fitramaya
6. Maryunani, A, (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam
Kebidanan, Jakarta, TIM.
7. Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO, (2001). Buku 5 Asuhan
Bayi Baru Lahir, Jakarta, Pusdiknakes.
8. Welsby.P.D, (2010), Pemeriksaan dan Anamnesis
Klinis, Jakarta, EGC

Waktu : 1 x 60 menit
Objektif Perilaku siswa : 1. Setelah memperhatikan simulasi, mahasiswa mampu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
melakukan pemeriksaan fisik pada BBL dengan tepat
2. Setelah memperhatikan simulasi, mahasiswa mampu
mendemonstrasikan pemeriksaan fisik pada panthoom
bayi dengan benar sesuai dengan jobsheet/ daftar tilik
3. Setelah memperhatikan simulasi, mahasiswa mampu
mendemonstrasikan pemeriksaan fisik pada bayi dengan
benar sesuai dengan jobsheet/ daftar tilik

Petunjuk Kerja 1. Baca dan pelajari lembar kerja / jobsheet / daftar tilik
2. Siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan bayi
3. Letakkan bahan dan alat pada tempat yang mudah
dijangkau
4. Pusatkan perhatian pada kegiatan praktek
5. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
6. Ikuti petunjuk struktur
7. Laporkan hasil pemeriksaan setelah selesai melakukan
praktek pemeriksaan fisik bayi

Keselamatan Kerja : 1. Pusatkan perhatian pada tindakan, keselamatan dan


kenyamanan bayi
2. Perhatikan keadaan umum bayi
3. Perhatikan keadaan ruangan, pastikan ruangan cukup
hangat tanpa hembusan angin

Created By NellyA pg. 1


4. Letakkan alat dan bahan pada tempat yang mudah
terjangkau
5. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya
6. Jangan biarkan bayi terlalu lama telanjang, buka bagian
yang akan diperiksa dan segera selimuti kembali dengan
cepat
7. Perhatikan teknik pemeriksaan dan tanggap dengan
keadaan bayi

Peralatan dan Bahan 1. Alat


- Tempat tidur pemeriksaan
- Lampu sorot
- Troli dengan alasnya
- Panthoom bayi/ bayi
- Timbangan bayi
- Baki dan alasnya
- Pakaian bayi (selimut, bedhong, baju, popok, sarung
tangan dan kaki, topi)
- Pengukur panjang badan/ metline
- Thermometer
- Pengukur Lila
- Stetoskop bayi
- Penlight
- Jam tangan
- Bak instrument
- Kom
- Bengkok
- Tempat sampah infeksi & non infeksi
- APD (Celemek, handuk pribadi, sarung tangan)
- Ember pakaian kotor
- Alat pendokumentasian (daftar tilik, jobsheet, formulir
kartu bayi dan alat tulis)
- Waskom larutan chlorine
- 3 botol (larutan sabun, larutan desinfektan dan air bersih)

2. Bahan
- Handscoon
- Salep/ Tetes Mata
- Vit K1
- Tisue
- Kapas DTT
- Kasa
- Air DTT
- Air sabun, air DTT dan larutan chlorine

Created By NellyA pg. 2


Dasar Teori
Pemeriksaan Fisik Bayi

Pengkajian fisik pada bayi baru lahir dilakukan dalam dua tahap yang meliputi pengkajian
segera setelah lahir yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasi bayi baru lahir dari
dalam ke kehidupan diluar uterus yang terdiri dari penilaian sigtuna dan atau APGAR yaitu penilaian
yang dimulai sejak kepala crowning saat persalinan. Pengkajian selanjutnya adalah pengkajian fisik
secara keseluruhan untuk memastikan bayi baru lahir dalam keadaan normal dan tidak ada kelainan
serta dapat mendeteksi kelainan sedini mungkin sehingga akan mendapatkan pertolongan dengan
segera. Pemeriksaan fisik pada tahap ini jika memungkinkan disertai dengan pemeriksaan penunjang
lain yang diperlukan. Tindakan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan segera setelah lahir, dalam 24 jam
pertama kelahiran dan menjelang pulang dari tempat pelayanan kesehatan.
Pengkajian fisik sebagai bagian dari prosedur perawatan bayi baru lahir. Pemeriksaan fisik pada
BBL terdiri dari pemeriksaan antropometri yang meliputi BB yang dilakukan setiap hari, pengukuran
PB, LD dan Lila yang dapat dilakukan setiap minggu. Selain pemeriksaan antropometri juga
dilakukan pemeriksaan sistem organ dan pemeriksaan neurologis meliputi beberapa reflek primitif
bayi. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dilakukan dengan metode inspeksi dengan melakukan
pengamatan/ observasi, palpasi dengan menggunakan tangan dan jari-jari untuk meraba adanya
normalitas dan abnormalitas, Auskultasi dengan menggunakan alat seperti stetoskop, dan perkusi
dengan mengetuk menggunakan ujung jari tangan secara langsung dan tidak langsung untuk
mengetahui normalitas dan abnormalitas dari organ yang diperiksa.
Selama pemeriksaan fisik sering ditemui beberapa variasi yang lazim terjadi pada bayi
diantaranya ; adanya Caput succedaneum yang merupakan pengumpulan cairan dibawah kulit kepala
yang melewati garis sutura dan terjadi karena proses persalinan, Moulage merupakan keadaan saling
bertumpuknya sutura sebagai upaya memfasilitasi pergerakan kepala saat melewati jalan lahir pada
proses persalinan sehingga kepala menjadi tidak simetris, Bercak Mongol yang merupakan
hyperpigmentassi datar dan berwarna kebiruan yang sering terdapat pada daerah bokong,
Hemangioma merupakan tanda lahir berwarna merah keunguan, pseudomenorhoea merupakan cairan
mucus kental berwarna keputihan kadang disertai kemerahan yang terjadi pada bayi perempuan pada
minggu pertama BBL, Akrosianosis merupakan adanya warna kebiruan pada tangan dan kaki yang
dapat terjadi pada 2-4 jam pertama akibat sirkulasi perifer yang buruk, serta Milia berupa sumbatan
pada kelenjar sebacea tampak sebagai bercak putih menonjol pada muka terutama pada daerah hidung
Dalam melakukan pemeriksaan fisik pada bayi harus memperhatikan usia gestasi saat lahir, yang
akan memberikan pengaruh hasil pemeriksaan. Pada 1 jam pertama kelahiran bayi diberikan salep
mata dan vitamin K1 sebagai upaya profilaksis. Berikut prosedur asuhan kebidanan neonatus pada 1
jam pertama.

Created By NellyA pg. 3


PROSEDUR PELAKSANAAN

No Langkah Kerja Gambar

1. Siapkan ruangan, alat dan bahan.


Susun dengan rapi dan dekatkan seergonomis mungkin agar
mudah terjangkau dengan pemeriksa
Key point
- Pastikan ruangan nyaman
- Dekatkan alat dan susun berurutan sesuai dengan
penggunaannya

2. Anamnesa riwayat bayi pada ibu dan beritahu keluarga tindakan


yang akan dilakukan/ informed consent :
- Identitas bayi
Nama bayi & kedua ortu, TTL, JK, alamat dll
- Faktor lingkungan
Termasuk pengaruh lingkungan prenatal
- Faktor genetik
Catat adanya keluarga yang menderita gangguan mental,
riwayat keguguran tanpa indikasi jelas
- Faktor sosial
Tempat tinggal pola ANC, status sosial ekonomi
- Faktor perinatal & ibu
Usia ibu, HPHT, UK bayi lahir, frekuensi & kualitas ANC,
masalah dalam kehamilan, riwayat persalinan kala I & II
- Faktor neonatal
Catat sigtuna/ AS, keadaan & tindakan segera setelah bayi
lahir
- Lakukan informed consent
Key Point
Catat semua keterangan yang diberikan

3. Cuci tangan, keringkan dan gunakan handscoon


Key Point
- Lepaskan perhiasan, cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir sebelum melakukan pemeriksaan
- Ikuti prosedur cuci tangan dengan benar, keringkan tangan
- Gunakan sarung tangan sesuai dengan ukuran pemeriksa

4. Baringkan bayi diatas tempat tidur pemeriksaan. Posisikan bayi


telentang dan perhatikan KU bayi
Key point
- Kondisikan ruangan nyaman dan hangat
- Perkenankan ibu/ keluarga mendampingi bayi selama
pemeriksaan
- Komunikasikan dengan keluarga dan bayi
- Buka baju bayi dan letakkan dibawah lampu sorot untuk
menghindari hypothermi
- Perhatikan KU, penampilan secara umum : inspeksi
keseluruhan raut muka, ekspresi wajah & penampilan bayi

Created By NellyA pg. 4


No Langkah Kerja Gambar

- Perhatikan kepala, badan & ekstremitas : Proporsi kepala,


badan & ekstremitas. Perbandingan kepala & badan bayi
(1/4:1)
- Perhatikan tonus otot
Perhatikan aktivitas bayi terhadap rangsangan, selama
pemeriksaan, tenang, tegang & aktif
- Perhatikan warna kulit dan bibir
Inspeksi warna kulit, perhatikan adanya kelainan bawaan yang
ada
- Perhatikan tangisan bayi (kencang, merintih, lemah)

5. Periksa kepala bayi


Key Point
Inspeksi
- Perhatikan adanya kelainan kongenital sindrom down
(mongolisme)
- Perhatikan sutura, molage, caput succedaneum,
cephalhaematoma, perdarahan, hydrocephalus, microcephalus
dll
Palpasi
- Buka topi bayi, perhatikan sutura, moulage, lakukan palpasi
dan rasakan dengan jari tangan serta raba/palpasi UUK, UUB,
adanya benjolan, cekungan, cembung,cekung atau datar
(Fontanella anterior berbentuk wajik berukuran 2,5-6 cm
dapat menutup pada usia 12- 18 bulan, Fontanella posterior
berbentuk segitiga berukuran 1-2,5 cm yang dapat menutup
pada usia 6-8 minggu)
Data fontanella selama bayi, dapat memberikan informasi
penting mengenai kondisi bayi ex : Fontanella anterior yang
menonjol mengindikasikan adanya penekanan tekanan
intracranial, sebaliknya jika cekung mengindikasikan
kemungkinan dehidrasi
- Lakukan pengukuran lingkar kepala/frontooksipito (dimulai
dari dahi atas telinga- belakang kepala-lingkarkan keatas
kepala dan pertemukan pada dahi dan baca ukurannya)
(LK : 33-35 cm)

6. Pemeriksaan mata
Key Point
Inspeksi
- Perhatikan kesimetrisan, pelebaran epicantus, adanya tanda
infeksi, perhatikan jarak antara kedua mata, warna
konjungtiva, sklera dan refleks terhadap cahaya
(Perhatikan adanya strabismus, glaukoma kongenital/
kekeruhan pada kornea, katarak congenital/pupil berwarna
putih)
- Perhatikan setiap reaksi bayi

Created By NellyA pg. 5


No Langkah Kerja Gambar

7. Pemeriksaan hidung & mulut


Inspeksi
- Perhatikan kesimetrisan, pastikan bernafas melalui hidung,
adanya pembengkakan hidung, adanya cairan, kemungkinan
infeksi jalan nafas dan pernafasan cuping hidung serta adanya
mikropurulen,/ terkadang berdarah pada hidung.
- Perhatikan adanya labioschizis, labiopalatoschizis, moniliasis.
Palpasi
- Menekan rahang hingga mulut bayi terbuka
- Lakukan pemeriksaan sucking reflek dengan meletakkan jari
pemeriksa pada mulut bayi/ perhatikan saat bayi menyusu serta
rooting reflek dengan meletakkan jari pada sisi mulut bayi

8. Pemeriksaan telinga
Key Point
Inspeksi
- Perhatikan kesimetrisan dan bentuk (posisi pinna berada pada
garis horizontal pada bagian luar kantus mata)
- Amati bagian telinga, adanya pengeluaran abnormal, serumen.
Palpasi
- Raba bagian belakang telinga dari dalam keluar, rasakan ada
tidaknya benjolan, waspadai pembesaran kelenjar mastoid
- Perhatikan reflek terkejut sebagai reaksi dari bunyi suara

9. Pemeriksaan leher
Key Point
Inspeksi
- Perhatikan keterbatasan pergerakan (kelainan tyroid)
- Perhatikan adanya pembengkakan kelenjar pada bawah rahang
- Perhatikan adanya pembesaran vena akibat adanya gangguan
pernafasan
Palpasi
- Raba dengan menggunakan kedua tangan dari belakang
kedepan dan pastikan tidak ada pembesaran pada leher bayi

10. Pemeriksaan klavikula, ekstremitas atas


Key Point
Inspeksi
- Perhatikan kesimetrisan kedua tangan dan gerakannya, terutama
bayi lahir dengan presbo & distosia bahu
- Perhatikan jumlah jari (polidactili, sindactili), garis simian
Palpasi
- Raba seluruh klavikula dan perhatikan mimik muka bayi,
periksa kemungkinan adanya fraktur
- Ukur Lila (1/3 lengan atas sebelah kiri dengan pita ukur)
Reflek
- Lakukan pemeriksaan reflek grasp (letakkan jari pada telapak
tangan bayi dan lihat responnya)
- Lakukan pemeriksaan reflek moro (tepuk tangan didepan bayi
dan lihat responnya)

Created By NellyA pg. 6


No Langkah Kerja Gambar

11. Pemeriksaan dada


Key Point
Inspeksi
- Ukur suhu axila
- Perhatikan kesimetrisan dada (pneumothoraks, hernia
diafragmatika)
- Amati apakah kedua putting susu sejajar/tidak
- Perhatikan adanya kelainan pada dada seperti dada burung
(pigeon chest)
- Pernafasan bayi umumnya pergerakan dada dan abdomen
bersamaan
- Hitung pernafasan bayi (hitung gerakan diafragma/ gerakan
abdomen yang dihitung selama 1 menit (40 - 60 x/menit)
Palpasi
- Ukur LD (letakkan pita pengukur pada putting susu melewati
ketiak, melingkar kebelakang punggung dan kembali kebawah
ketiak dan temukan pada putting kedua)
Auskultasi
- Perhatikan adanya kelainan irama yang tidak/ kurang teratur
seperti adanya stridor pada pernafasan (bunyi nafas kasar
dengan nada tinggi karena penyempitan jalan nafas)
- Perhatikan suara tambahan berupa ronkhi (Ekspirasi >
Inspirasi)
- Hitung frekuensi jantung dengan menggunakan stetoskop pada
apex cordis yang terletak antara ICS 4-5 dari pertengahan garis
khayal klavikula /midklavikula sebelah kiri dan dihitung selama
1 menit (120-160 x/ menit)

12. Pemeriksaan abdomen


Key Point
Inspeksi
- Amati bentuk abdomen
- Perhatikan keadaan umbilicus (perdarahan, infeksi, hernia/
penonjolan saat menangis)
- Perhatikan konsistensi saat tidak menangis
Palpasi
- Raba bagian hepar apakah ada pembesaran dengan cara tangan
kiri berada pada bagian bawah punggung kanan bayi dan 2 jari
tangan kanan pemeriksa menyusuri abdomen dari bawah keatas.
Sinkronkan kedua tangan untuk menilai adanya kelainan
- Hepar umumnya teraba 1-2 cm dibawah arkus costa kanan
- Palpasi distensi kandung kemih
Auskultasi
- Dengarkan peristaltik usus yang terdengar setiap 1-30 detik
Perkusi
- Pastikan tidak kembung

13. Pemeriksaan ekstremitas bawah


Key Point
Inspeksi
- Perhatikan simetris dan gerakannya (luruskan lutut)
- Perhatikan jumlah dan bentuk jari kaki

Created By NellyA pg. 7


No Langkah Kerja Gambar

- Perhatikan adanya trauma


Pemeriksaan reflek
- Lakukan pemeriksaaan reflek babinsky (letakkan 1 jari dengan
menyusuri telapak kaki kearah vertikal/ horizontal dengan
sedikit penekanan dan perhatikan reaksi bayi)

14. Pemeriksaan genetalia


Key Point
- Perempuan (perhatikan adanya lubang uretra, labia mayora
menutupi labia minora, klitoris, lubang vagina, dan perhatikan
adanya secret)
- Laki-laki (perhatikan lubang uretra dengan menarik ujung
preputium, testis turun ke skrotum/belum )
- Bayi harus sudah BAK dalam 24 jam pertama kelahiran

15. Pemeriksaan punggung dan anus


Key Point
Inspeksi
- Perhatikan adanya penonjolan pada punggung
- Amati lubang anus dan pengeluarannya
Palpasi
- Telungkupkan bayi dan raba bagian punggung dengan 4 jari
mulai dari suboksipito sampai ke bokong mencakup seluruh
tubuh bayi. Waspadai adanya spina bifida
- Periksa lubang anus (buka bokong dengan jari telunjuk dan ibu
jari)
Pemeriksaan reflek
- Lakukan pemeriksaan reflek tonic neck (telungkupkan bayi dan
lihat reaksi leher dan kepala)

16. Pemeriksaan kulit


Key Point
Inspeksi
- Perhatikan warna kulit
- Perhatikan adanya verniks & jangan dibersihkan
- Perhatikan adanya pembengkakan, trauma dan bercak hitam
serta tanda lahir
- Identifikasi lanugo
- Lokasi pemeriksaan warna kulita disesuaikan dengan
pemeriksaan organ tubuh

17. Timbang BB
Key Point
- Siapkan timbangan, alasi dasar timbangan, dan siapkan kain
penutup bayi
- Pastikan timbangan bayi benar dan setting pada angka nol
- Lepaskan baju bayi
- Angkat bayi dengan hati-hati dan letakkan pada timbangan bayi
dan lihat angka yang tertera
- Alasi timbangan dengan kain bersih dan hangat
- Baca hasil dengan tepat

Created By NellyA pg. 8


No Langkah Kerja Gambar

18. Ukur panjang badan


Key Point
- Letakkan bayi pada garis tengah alat pengukur
- Luruskan bayi, dengan menekan lutut bayi dengan lembut
- Tekan dengan lembut hingga kaki ekstensi penuh dan mendatar
pada meja pemeriksaan
- Hitung/baca PB bayi mulai dari ujung kepala sampai tumit bayi

19. Berikan salep mata


Key Point
- Pastikan benar obat salep/ tetes mata
- Oleskan salep mata dari epicantus bagian dalam ke epicantus
bagian luar secukupnya
- Jangan hapus obat yang dioles, biarkan obat bereaksi

20. Berikan Vitamin K1


Key Point
- Pastikan benar obat
- Suntikkan Vit K1 1 mg pada paha kiri anterolateral secara IM

22 Gunakan kembali pakaian bayi


Key Point
- Kenakan pakaian bayi dengan
- Serahkan kembali pada ibunya

23. Bereskan alat


Key Point
- Rapikan alat
- Dekontaminasi alat

24. Lepaskan handscoon


Key Point
- Lepaskan Handscoon secara terbalik
- Dekontaminasi alat
- Cuci tangan sesuai prosedur serta keringkan

25. Berikan pendidikan kesehatan pada ibu/keluarga


Key Point
- Konseling (jaga kehangatan bayi, pemberian ASI, perawatan
sehari-hari, tanda bahaya bayi, pemberian imunisasi,
pemantauan tumbuh kembang dan kunjungan ulang
- Konseling rencana pemberian imunisasi HB-0
- Pendidikan kesehatan dapat diberikan saat pemeriksaan
berlangsung
- Evaluasi pendidikan kesehatan yang telah diberikan
- Dokumentasikan hasil pemeriksaan

EVALUASI
1. Langkah dikerjakan sesuai dengan keadaan bayi secara sistematis
2. Tindakan pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan dengan lembut serta memperhatikan
keselamatan dan kenyamanan bayi.

Created By NellyA pg. 9

Anda mungkin juga menyukai