Anda di halaman 1dari 4

Nomor : 3171/II-07/1222 Jambi, 27 Desember 2022

Hal : Review Pelayanan Peserta JKN melalui Pintu


UGD di wilayah Kerja KC Jambi Tahun 2022

Yth. Direktur/Kepala FKRTL


Yang Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Jambi
di
Tempat

Sehubungan dengan Implementasi pelayanan kesehatan JKN-KIS di wilayah Kantor


Cabang Jambi tahun 2022, maka bersama ini kami sampaikan utilisasi review mengenai
pelayanan peserta melalui UGD yaitu :

I. Pelayanan Peserta JKN Melalui Unit Gawat Darurat (UGD)

Unit Gawat Darurat adalah salah satu unit dalam rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal pasien, sesuai dengan tingkat kegawatannya. Pelayanan
Kegawatdaruratan tersebut adalah tindakan medis yang dibutuhkan oleh pasien gawat
darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan.

Tabel 1. Jumlah Kasus Dan Jumlah Peserta Yang Masuk Melalui Pintu UGD
Pada Peserta Di Wilayah Kerja KC Jambi Tahun 2022

Tgl pelayanan
Jumlah Total
Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22
Kasus 1.558 1.459 1.412 1.188 1.860 1.629 1.713 2.092 2.368 1.637 16.916
Peserta 1.459 1.410 1.335 1.122 1.733 1.539 1.614 1.975 2.259 1.575 16.021
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pelayanan pasien JKN yang masuk melalui pintu
UGD tahun 2022 sebanyak 16.916 kasus (4,81%) dari total keseluruhan kunjungan rawat
jalan dengan jumlah 16.021 peserta, dimana pada bulan September 2022 mengalami
peningkatan sebanyak 2.368 kasus dengan 2.259 peserta.

Kantor Cabang Jambi


Jl. Zainir Havis No.5 Kota Baru-Jambi
Telp. +62 741 443516 Fax.62 741 430993
www.bpjs-kesehatan.go.id
Tabel 2. Frekuensi Kunjungan UGD Pada Satu Pasien Per Rumah Sakit
Di Wilayah Kerja KC Jambi Tahun 2022

Frekuensi Kunjungan
Bulan Layanan
1 2 3 4 5 7
January 2022 1.422 42 3
February 2022 1.397 15
March 2022 1.315 17 5 1
April 2022 1.096 23 3 1 1 1
May 2022 1.680 50 8
June 2022 1.514 26 4 1
July 2022 1.578 36 5 1 1
August 2022 1.935 42 2 1 1
September 2022 2.214 44 5
October 2022 1.548 28 1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa frekuensi kunjungan melalui UGD pada satu
orang pasien yang sama sebanyak 2 kali bahkan sampai 7 kali dalam satu bulan.

Tabel 3. Jumlah Kasus Kunjungan Pasien Melalui UGD Per Rumah Sakit
Di Wilayah Kerja KC Jambi Tahun 2022
Tglpelayanan
Nmppklayan Total
Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22
RS BAITURRAHIM 208 184 148 86 139 144 164 206 258 227 1.764
RS BHAYANGKARA JAMBI 228 222 215 145 250 211 225 293 408 2.197
RS ISLAM ARAFAH 144 137 127 135 181 166 174 235 230 339 1.868
RS KAMBANG 19 44 44 22 47 35 14 42 31 298
RS MITRA JAMBI 17 13 10 9 8 12 14 18 11 25 137
RS MITRA MEDIKA 21 15 16 15 32 20 22 30 37 208
RS ROYAL PRIMA 33 41 16 30 50 56 39 57 69 391
RS SILOAM JAMBI 30 33 30 33 56 35 48 45 38 37 385
RS. ST. THERESIA 21 31 39 37 63 55 44 57 78 79 504
RS.DKT JAMBI 42 29 44 52 28 62 40 46 27 63 433
RSAB ANNISA 18 19 16 10 46 22 24 34 56 80 325
RSJ JAMBI 1 3 2 6
RSUD ABDUL MANAP 118 114 117 110 182 136 167 176 204 242 1.566
RSUD H. ABDURRAHMAN SAYOETI 4 17 21
RSUD H.Abdoel Madjid Batoe 83 62 74 59 101 82 95 103 109 768
RSUD MUARA JAMBI 20 14 34 18 33 46 40 69 68 342
RSUD NURDIN HAMZAH 23 24 12 17 14 19 11 23 16 30 189
RSUD Rd. Mattaher 295 263 230 223 330 312 326 368 411 462 3.220
RSUD SUNGAI BAHAR 40 39 53 32 47 33 43 28 23 16 354
RSUD SUNGAI GELAM 6 4 6 3 10 7 5 11 6 10 68
RSUD SURYAH KHAIRUDDIN 1 4 11 8 11 10 4 7 10 66
RSUD. KH. DAUD ARIF 191 166 170 152 235 165 208 244 275 1.806
Total 1.558 1.459 1.412 1.188 1.860 1.629 1.713 2.092 2.368 1.637 16.916

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kunjungan pasien melaui UGD pada tahun 2022
terbanyak di RSUD Rd.Mattaher sebanyak 3.220 kasus (19,04%), RS Bhayangkara
sebanyak 2.197 kasus (12,99%), RS Islam Arafah sebanyak 1.868 kasus (11,04%),
RSUD KH Daud Arif sebanyak 1.806 kasus (10,68%), dan RS Baiturrahim sebanyak
1.764 kasus (10,43%).
Terkait kondisi pada tabel 2 dan tabel 3 bahwa frekuensi kunjungan satu orang
pasien yang sama dalam satu pasien dan rumah sakit dengan kunjungan UGD tertinggi
perlu dilakukan evaluasi mutu pelayanan dan harus dipastikan sesuai standar maupun
kriteria kegawatdaruratan.

Tabel 4. Top 20 Diagnosa Terbanyak Yang Dilayani Di Wilayah Kerja KC Jambi Tahun 2022

Jumlah
Nmdiagprimer
Kasus
Other and unspecified abdominal pain 2.244
Fever, unspecified 2.109
Asthma, unspecified 1.640
Nausea and vomiting 1.370
Pain localized to upper abdomen 860
Dyspepsia 747
Gastroenteritis and colitis of unspecified origin 594
Dyspnoea 423
Essential (primary) hypertension 345
Acute upper respiratory infection, unspecified 307
Status asthmaticus 295
Acute abdomen 286
Tension-type headache 282
Retention of urine 250
Headache 234
Follow-up examination after other treatment for other conditions 230
Unspecified renal colic 187
Dizziness and giddiness 170
Other peripheral verti 125
Other and unspecified gastroenteritis and colitis of infectious origin 125

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa diagnosa terbanyak yang dilayani di UGD
adalah Other and unspecified abdominal pain sebanyak 2.244 kasus (13,27%), Fever
sebanyak 2.109 kasus (12,47%) dan Asthma sebanyak 1.640 kasus (9,69%).
Menjadi perhatian bersama terkait dengan diagnosa Fever, Unspecified (R50.9)
harus dilakukan pengkodean diagnosa secara sepesifik, berdasarkan Berita Acara
Kesepakatan Bersama Panduan Penatalaksanaan Solusi Permasalahan Klaim INA-CBG
Tahun 2018 menyatakan bahwa konfirmasi penyebab demam yang spesifik sesuai klinis
dan pemeriksaan penunjang, tatalaksana dan pemeriksaan penunjang. Jika merupakan
bagian tanda dan gejala dari suatu penyakit, maka tidak dapat dikoding terpisah.
Selain itu, diagnosa Follow-up examination after other treatment for other conditions
(Z09.8) diketahui bersama bahwa kode tersebut untuk pasien kontrol ulang setelah
mendapatkan pelayanan sebelumnya, sehingga diharapkan pasien tersebut dapat
dikembalikan ke FKTP terdaftar untuk pelayanan selanjutnya.

II. Tindak Lanjut Utilisasi Review Pelayanan Pasien Melalui Unit Gawat Darurat (UGD)

Berdasarkan utiliasi review diatas, maka yang menjadi perhatian bersama adalah:
1. Pelayanan Kegawatdaruratan harus memenuhi kriteria kegawatdaruratan. Seorang
petugas skrining akan memilah pasien dalam kelompok triase. Adapun kelompok
triase tersebut terdiri dari; triase merah, triase kuning, triase hijau, dan triase hitam.
Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability,
Environment).
2. Proses triase untuk dipilah berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya, sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh profesi kedokteran dan regulasi yang berlaku
3. Kriteria kegawatdaruratan sebagaimana dimaksud meliputi :
a. mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain/lingkungan;
b. adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi;
c. adanya penurunan kesadaran;
d. adanya gangguan hemodinamik; dan/atau
e. memerlukan tindakan segera.
4. Dalam rangka pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan dapat
meminta Organisasi Profesi (IDI) untuk melakukan audit medis bersama dengan Tim
Kendali Mutu dan Kendali Biaya
5. Melakukan evaluasi dan verifikasi paska klaim pada kasus-kasus dengan kode
prosedur tidak spesifik dan pelayanan yang tidak masuk dalam kriteria
kegawatdaruratan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan terima
kasih.

Kepala

$$

Sri Widyastuti

Tembusan:

1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi


2. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Jambi
3. TKMKB Propinsi Jambi
4. Kepala Kabupaten BPJS Kesehatan Cabang Jambi

II/yf/PK.01

Anda mungkin juga menyukai