Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35, Pasal 44,
Pasal 47, Pasal 52, Pasal 53, Pasal 56, Pasal 75, Pasal 78, Pasal 84, Pasal 88, Pasal 91 dan Pasal 92 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 45 Tahun 2017, telah ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/195/IX/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang (Flight Approval); b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan persetujuan terbang (flight approval), maka untuk meningkatkan pelayanan penerbangan dipandang perlu untuk melakukan perubahan terhadap petunjuk pelaksanaan persetujuan terbang (flight approval); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/195/IX/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang (Flight Approval); Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5); 3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 45 Tahun 2017; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2017; 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot Time)Bandar Udara; 8. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 112 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot Time) Bandar Udara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 112 Tahun 2018; MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR
SKEP/195/IX/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERSETUJUAN TERBANG (FLIGHT APPROVAL).
Pasal I
Merubah ketentuan Pasal 4 Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor SKEP/195/IX/2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Persetujuan Terbang (Flight Approval)^ sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 4
Kegiatan angkutan udara niaga berjadwal yang
dilaksanakan di luar persetujuan yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, meliputi: a. perubahan jadwal penerbangan yang menyebabkan pelaksanaan penerbangan dilakukan pada hari yang berbeda (00.00 UTC)lebih dari 3 (tiga)jam; b. penambahan penerbangan (extra flight) apabila terdapat lonjakan permintaan angkutan udara; c. perubahan rute penerbangan (reroute); d. perubahan nomor penerbangan; e. penerbangan ex-divert menuju bandar udara tujuan yang berbeda dengan izin yang diberikan; f. perubahan penggunaan tipe dan seri pesawat udara yang lebih besar pada angkutan udara niaga berjadwal luar negeri; dan g. penerbangan lintas wilayah udara Indonesia (overflying). Pasal II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.