Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ARTRITIS

REUMATOID
No. : SOP/UKM/
Dokumen
SOP No. Revisi : 00
Tanggal : 02/ Mei 2020
Terbit
Halaman : 1/3

UPT DR.YOZA FADHILA


PUSKESMAS NIP.19860426201504
KARANG DAPO 2002

1. Pengertian : - Adalah Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya


sinovitis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan
persendian, seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya
- Gejala prodromal: lelah (malaise), anoreksia, seluruh tubuh terasa
lemah yang berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala spesifik pada banyak sendi (poliartrikular) secara simetris,
dapat mengenai seluruh sendi terutama sendi PIP (proximal
interphalangeal), sendi MCP (metacarpophalangeal) atau MTP
(metatarsophalangeal), pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki.
Sendi DIP (distal interphalangeal) umumnya tidak terkena. Gejala
sinovitis pada sendi yang terkena: bengkak, nyeri yang diperburuk
dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas, kekakuan
pada pagi hari > 1 jam. Gejala ekstraartikular: mata (episkleritis),
kardiovaskular (nyeri dada pada perikarditis), hematologi (anemia).
- Pemeriksaan Fisik
 Manifestasi artikular: Bengkak/efusi sendi, nyeri tekan sendi,
sendi teraba hangat, deformotas (swan neck, boutonniere,
deviasi ulnar)
 Manifestasi ekstraartikular:
1. Kulit: terdapat nodul rheumatoid pada daerah yg banyak
menerima penekanan, vaskulitis.
2. Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrome atau
frozen shoulder.
3. Mata dapat ditemukan kerato-konjungtivitis sicca yang
merupakan manifestasi sindrom Sjorgen, episkleritis/ skleritis.
Konjungtiva tampak anemia akibat penyakit kronik.
4. Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi
krikoaritenoid, pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau
fibrosis paru luas.
5. Sistem kardiovaskuler dapat ditemukan perikarditis
konstriktif, disfungsi katup, fenomena embolisasi, gangguan
konduksi, aortritis, kardiomiopati.
- Diagnosis RA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan
radiografis.
- Penatalaksanaan
 Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama
pada stadium akut dengan menggunakan decker. -300-
 Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak
50- 100 mg 2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-
400 mg/sehari.
 Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil
prednisolon dosis rendah (sebagai bridging therapy).
 Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan
ortosis.
- Pasien diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan
sebelum masuk puskesmas.
- Perawat dan dokter memakai APD level 1 (masker bedah,
baju scrub (pakaian jaga), sarung tangan lateks, pelindung
wajah (face shield)).
- Ada sekat pembatas transparan antara perawat dan pasien
pada saat melakukan pengukuran tanda-tanda vital ( tekanan
darah, pemeriksaan nadi, dan pemeriksaan jumlah napas).
- Ada sekat pembatas transparan antara dokter dan pasien
pada saat melakukan anamnesis.
2. Tujuan : Sebagai acuan petugas kesehatan dalam diagnosis dan
penatalaksanaan penyakit vertigo
3. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Karang Dapo Nomor :
800/ /SK/PKM/KRD/IV/2020 tentang kebijakan pelayanan
umum
: 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
4. Referensi
HK.02.02 / Menkes / 514 / 2015 Tentang Panduan Praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama
2. Petunjuk teknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi
COVID – 19 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementrian Kesehatan 2020
: 1. Perawat memanggil pasien
5. Langkah-
2. Perawat mempersilahkan pasien duduk dengan nyaman
langkah
3. Perawat malaksanakan pengkajian awal untuk pasien baru dan kajian
ulang untuk pasien kunjungan ulang.
4. Perawat melakukan anamnesa sesuai keluhan pasien
5. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital (kesadaran,
Tekanan darah, Pemeriksaan napas, Suhu, dan
Pemeriksaan nadi)
6. Perawat menimbang berat badan pasien
7. Perawat mempersilahkan pasien masuk ke ruang periksa dokter
8. Dokter melakukan anamnesis
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
10.Dokter melakukan penegakan diagnosis.
11.Dokter menuliskan hasil pemeriksaan ke dalam Rekam Medis Pasien
12.Dokter memberikan Konseling dan Edukasi mengenai
tension headache kepada pasien dan menulisnya dalam
rekam medis.
13.Dokter memberikan penatalaksanaan tension headache yang
dituliskan dalam Rekam Medis dan resep.
14.Dokter memberikan resep kepada pasien.
15.Perawat mempersilahkan pasien mengambil obat di apotek.
: 1. Ruang Pendaftaran
6. Unit Terkait
2. Ruang poli umum
3. Apotek
:
7. Dokumentasi
Terkait

: No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan


8. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai