Anda di halaman 1dari 199

I.1.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DAN BUDI PEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pe


ndidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan usaha sadar dan
terencana untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memah
ami, manghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan p
embimbingan, pengajaran, dan pelatihan. Peserta didik dipandang se
bagai makhluk Tuhan dengan fitrah yang dimiliki, sebagai makhluk i
ndividu dan makhluk sosial. Setiap peserta didik memiliki perbedaan
minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidikan, khususnya Pendidikan A
gama Islam dan Budi Pekerti, tidak hanya diberikan kepada anak reg
ular, tetapi juga diberikan kepada anak yang berkebutuhan khusus.

Pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus harus dipahami


sebagai proses pemberian bantuan dan pendampingan kepada mere
ka untuk menjadi pribadi yang optimal (sesuai dengan perkembanga
n dan potensi yang dimilikinya). Tidak hanya dalam hal memperoleh
pendidikan, dalam hal menjalani hukum dan aturan dalam kehidup
an, anak berkebutuhan khusus juga masih dibebani hukum taklif u
ntuk menjalankan syariat. Hanya saja, pembebanan hukum taklif ke
pada mereka tentu berbeda dengan manusia pada umumnya, artiny
a sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sebab Allah SWT. pu
n tidak membebani, kecuali sesuai dengan kapasitas yang dimiliki se
seorang dan manusia sendiri pun diperintahkan Allah SWT. untuk b
ertakwa sesuai dengan kemampuannya. Berdasarkan hal tersebut,
maka pendidikan agama Islam menjadi mutlak diperlukan bagi mere
ka untuk mengetahui dasar-dasar syariat Islam, mengembangkan, s
ekaligus mengamalkannya sesuai dengan kadar kemampuan yang di
milikinya.

Untuk tujuan tersebut, secara bertahap dan holistik pendidikan aga


ma Islam diarahkan untuk menyiapkan peserta didik berkebutuhan
khusus (PDBK) agar memiliki akidah yang benar, berakhlak mulia, d
an memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara p
enerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kes
atuan Republik Indonesia. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
secara umum harus mengarahkan peserta didik berkebutuhan khus
us, yaitu (1) tumbuhnya akidah yang benar, (2) kecenderungan kepa
da kebaikan (al-ḥanifiyyah), (3) sikap memperkenankan (al-samḥah),
(3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk dir
i sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, dan alam semesta
(rahmat li al-ālamĩn). Dasar-dasar tersebut dengan Pendidikan Agam
a Islam dan Budi Pekerti kemudian diterapkan oleh peserta didik ber
kebutuhan khusus dalam beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.,
menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskri
psi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidik
an Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi da
n sosial, akidah, syari’at, dan sejarah peradaban Islam.

Agar proses pembelajaran agama Islam bagi peserta didik berkebutu


han khusus tercapai, secara umum setiap pendidik haruslah berpeg
ang pada prinsip-prinsip pembelajaran agama Islam sebagai berikut.
1) Berpusat pada peserta didik. Hal ini dapat dipahami bahwa pesert
a didik memiliki perbedaan satu sama lain (farq al-fardhiyyah). Perbe
daan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, di antaranya perbed
aan minat dan perhatian; perbedaan cara belajar (kinestetik, auditif,
visual, dan intelektual); dan perbedaan kecerdasan, kecenderungan,
dan bakat masing-masing, serta perbedaan dari segi ketunaannya ya
ng harus didekati dengan metode dan pendekatan pembelajaran yan
g berbeda-beda. 2) Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini mensyaratkan bahwa pembelajar
an Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas haruslah diint
egrasikan dengan iptek, dalam konteks anak berkebutuhan khusus,
penggunanan teknologi sangat membantu memudahkan peserta didi
k belajar lebih menyenangkan dan fokus. 3) Menumbuhkan kesadar
an sebagai warga negara yang baik. Pendidikan Agama Islam dan Bu
di Pekerti harus menjadi pelopor tumbuhnya kecintaan kepada tana
h air dan bangsanya. 4) Menjadi pembelajar sepanjang hayat. 5)
Mengembangkan semangat berkompetisi, kolaborasi, dan solidaritas.
6) Belajar melalui keteladanan/peniruan yang dicontohkan oleh gur
u Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kepada peserta didik. (7)
Belajar melalui pembiasaan yang akan bisa dimulai sedini mungkin.
8) Belajar untuk fokus. Hal ini diperlukan karena peserta didik berke
butuhan khusus dengan karakteristik tertentu sangat sulit untuk m
encapai fokus.
Konteks pendidikan khusus (special education), dengan latar belakan
g peserta didik yang beragam dari segi ketunaan (impairment), kelain
an (disabilities), kebutuhan kekhususan (special need), dan kesenjan
gan kemampuan intelektual (intelektual disparity). Pendidikan khusu
s menggunakan capaian pembelajaran yang bersifat generik ini (capa
ian pembelajaran untuk seluruh ketunaan). Guru sebagai pengguna
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulu
m dan pembelajaran pendidikan khusus sebagai berikut.

1. Prinsip modifikasi (substitusi, duplikasi, dan adaptasi)


2. Prinsip individualisasi
3. Prinsip identifikasi dan asesmen
4. Prinsip terapis
5. Prinsip kesiapan
6. Prinsip motivasi
7. Prinsip kasih sayang
8. Prinsip keperagaan
9. Prinsip habitualisasi
10. Prinsip optimalisasi potensi
11. Prinsip keterampilaan dan kompetensi
12. Prinsip remedial
13. Prinsip-prinsip lain yang relevan.
Muatan materi yang disajikannya dalam lima elemen keilmuan Pendi
dikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain Al-Qur’an dan hadis
t, akidah, akhlak, fikih, dan sejarah peradaban Islam (SPI). Pelajaran
agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya Pro
fil Pelajar Pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila
al-lahdi) yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia. Selain it
u, peserta didik mampu memperbaiki dampak ketunaannya sendiri s
ehingga dapat hidup mandiri.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti T


ujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adal
ah sebagai berikut.

1. Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar memiliki akid


ah yang benar, berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang
dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya.
2. Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami
dengan baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, a
kidah yang benar (`aqîdah sahĩhah) berdasar paham ahlus sunna
h wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Isl
am. Selain itu, peserta didik dapat menerapkannya dalam kehid
upan sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan sang pencipt
a, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun l
ingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Ind
onesia.
3. Membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsipprin
sip Islam dalam berpikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam m
enyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan.
4. Membantu dan membimbing peserta didik agar mampu memper
baiki dampak ketunaannya sendiri, menyayangi lingkungan ala
m sekitarnya, dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya seba
gai khalifah Allah di bumi. Peserta didik dapat aktif dalam mewu
judkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekit
arnya.
5. Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatua
n sehingga dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukh
uwwah basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiy
yah), dan persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwwah waťa
niyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku, dan budayany
a.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Peke
rti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmu
an yang meliputi aspek: (1) Al-Quran dan hadist, (2) Akidah, (3) Akhl
ak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.

Elemen-elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Ha Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekan
dist kan kemampuan baca dan tulis Al-Quran dan hadis
t dengan baik dan benar. Mengantarkan peserta didi
k dalam memahami makna secara tekstual dan kont
ekstual serta mengamalkan kandungannya dalam k
ehidupan sehari-hari. Menekankan cinta dan pengh
argaan yang tinggi kepada Al-Quran dan hadist nabi
sebagai pedoman hidup utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan m
engantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, pa
ra malaikat, kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul, s
erta memahami konsep tentang hari akhir serta qad
āʾ’ dan qadr. Keimanan inilah yang kemudian menja
di landasan dalam melakukan amal saleh, berakhla
k mulia, dan taat hukum.
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu d
an keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan A
gama Islam dan Budi Pekerti . Ilmu akhlak mengant
arkan peserta didik dalam memahami pentingnya a
khlak mulia pribadi dan akhlak sosial, serta dalam
membedakan antara perilaku baik (maḥmūdah) dan
tercela (mazmūmah). Dengan memahami perbedaan
ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya menja
uhkan diri dari perilaku tercela dan mendisiplinkan
diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehar
i-hari, baik dalam konteks pribadi maupun sosialny
a. Peserta didik juga akan memahami pentingnya m
elatih (riyādah), disiplin (tahzīb), dan upaya sunggu
hsungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah).
Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa lan
dasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya
sendiri, sesama manusia, dan alam sekitarnya adal
ah cinta (mahabbah). Pendidikan akhlak juga meng
arahkan mereka untuk menghormati dan mengharg
ai sesama manusia sehingga tidak ada kebencian at
au prasangka buruk atas perbedaan agama atau ra
s yang ada. Aspek atau elemen akhlak ini harus me
njadi mahkota yang masuk pada semua topik baha
san
Elemen Deskripsi
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan B
udi Pekerti , akhlak harus menghiasi keseluruhan k
onten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupak
an aturan hukum yang berkaitan dengan perbuatan
manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual at
au hubungan dengan Allah SWT. (‘ubudiyyah) dan k
egiatan yang berhubungan dengan sesama manusia
(mu’āmalah). Fikih mengulas berbagai pemahaman
mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan huk
um dalam Islam serta implementasinya dalam ibada
h dan muʿāmalah.
Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hi
Peradaban Islam dup manusia dalam membangun peradaban dari
masa ke masa. Pembelajaran SPI menekankan pad
a kemampuan mengambil hikmah dari sejarah ma
sa lalu. Kemudian menganalisis bermacam peristi
wa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang tel
ah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Deng
an refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peser
ta
didik mempunyai pijakan historis dalam menghadap
i permasalahan dan menghindari terulangnya kesala
han untuk masa sekarang maupun masa depan. As
pek ini akan menjadi keteladanan (‘ibrah) dan menja
di inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyika
pi dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, polit
ik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.

D. Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti seti


ap Fase

1. Fase A (Usia Mental 7 Tahun, Umumnya Kelas I dan Kelas II)

Pada akhir Fase A, pada aspek Al-Qur’an dan hadist peserta didi
k dapat mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, melafazkan taa
wwudz, basmalah, dan hamdalah. Pada aspek akidah, peserta di
dik mampu menyebutkan rukun iman terutama iman kepada All
ah melalui asmaulhusna, mengenal Allah lewat bacaan asmaulh
usna, dan mampu menyebutkan nama-nama malaikat Allah bes
erta tugas-tugasnya. Pada aspek akhlak, peserta didik terbiasa
mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan seharihari unt
uk dirinya maupun sesama manusia. Pada aspek ibadah, pesert
a didik mampu membaca dua kalimah syahadat (syahadatain) d
an memahami maknanya, mampu menerapkan tata cara bersuci
dengan baik, dan memahami hikmah hidup bersih. Mengenal ke
tentuan dan nama-nama shalat fardu serta waktu pelaksanaann
ya. Pada aspek sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu
menceritakan kisah beberapa nabi yang wajib diimani.

Fase A Berdasarkan Elemen


Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan H Peserta didik mampu mengenal huruf hijaiah dan
adist harakatnya, terutama harakat fathah, kasroh, da
n dommah, mampu melafazkan taawwudz, basma
lah, dan hamdalah.
Akidah Peserta didik mampu menyebutkan rukun iman te
rutama iman kepada Allah melalui nama-namaNya
yang agung (asmaulhusna) al-Ahad, dan mampu m
enyebutkan nama-nama malaikat Allah beserta tu
gas-tugasnya, mengenal Allah lewat bacaan asmau
lhusna ar-Rahman dan ar-Rahim, al-Malik dan al-Q
uddus.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai b
aik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-
ungkapan positif, baik untuk dirinya maupun sesa
ma manusia, seperti ucapan terima kasih, terbiasa
bertutur kata lembut dan jujur, terutama kepada o
rang tua, guru, dan teman. Peserta didik memaha
mi pentingnya menyayangi dan berempati kepada
sesama. Peserta didik juga terbiasa hidup bersih, r
api, dan teratur sebagai cerminan dari nilai keima
nan.
Fikih Peserta didik mampu membaca dua kalimah syah
adat (syahadatain) dengan benar dan memahami
maknanya sebagai tanda keislaman. Peserta didik
mampu menerapkan tata cara bersuci dengan bai
k dan mampu mempraktikkan ketentuan wudu d
an doa setelahnya, serta hikmah hidup bersih. Pe
serta didik juga mengenal ketentuan dan nama-n
ama shalat fardu dan waktu pelaksanaannya.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kisah beberap
Peradaban Islam a nabi yang wajib diimani dan mampu menceritak
an secara sederhana masa anak-anak, remaja, dan
dewasa Nabi Muhammad SAW.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III dan Kelas I


V)

Pada akhir Fase B, pada aspek Al-Qur`an dan hadist peserta didi
k mampu mengenal huruf hijaiah bersambung dan berharkat, se
rta mempraktikkannya dalam bacaan surah-surah pendek AlQu
r`an. Pada aspek akidah, peserta didik mengenal para nabi dan r
asul Allah SWT. dan mengenal nama-nama Allah melalui naman
ama-Nya yang agung (asmaulhusna). Pada aspek akhlak, pesert
a didik mampu menjelaskan dan menerapkan adab berpakaian
menurut syariat Islam, mampu menyebutkan tanda berbakti kep
ada kedua orang tua dan guru, menghormati orang lain, mampu
membaca kalimah tayyibah beserta artinya, dan mampu menunj
ukkan adab bergaul dengan teman. Pada aspek fikih, peserta did
ik mampu mempraktikkan shalat fardu, menirukan bacaan zikir
sesudah shalat, mengenal ketentuan dan hikmah puasa. Pada a
spek sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu mengenal k
isah-kisah beberapa nabi.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Ha Peserta didik mampu mengenal huruf hijaiah ber
dist sambung dan berharakat serta mempraktikkann
ya dalam bacaan surah-surah pendek Al-Qur`an.

Akidah Peserta didik mampu mengenal para nabi dan ra


sul Allah SWT., mengenal nama-nama Allah yan
g agung (asmaulhusna) as-Salam, al-Khaliq, al-M
aalik, al-Quddus, as-Salam, al- Mukmin.
Akhlak Peserta didik mampu menjelaskan dan menerap
kan adab berpakaian menurut syariat Islam, ma
mpu menyebutkan tanda berbakti kepada kedua
orang tua dan guru, menghormati orang lain, bai
k yang seagama maupun berbeda agama, mamp
u membaca kalimah tayyibah subhānāllah, māsy
ā Allāh, insyā Allāh, dan Allāhu Akbar beserta art
inya, serta mampu menunjukkan adab bergaul d
engan teman baik yang seagama maupun beda a
gama.
Fikih Peserta didik mampu mengenal, mempraktikkan
gerakan, serta menghafal bacaan shalat fardu de
ngan baik, mampu menirukan bacaan zikir sesu
dah shalat, mengenal ketentuan dan hikmah pu
asa.
Sejarah Peserta didik mampu mengenal kisah-kisah bebe
Peradaban Islam rapa nabi, seperti kisah dan keteladanan Nabi A
dam a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan
Nabi Nuh a.s.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas V dan Kelas V


I)

Pada akhir Fase C, pada aspek Al-Qur’an dan hadist, peserta did
ik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta men
jelaskan kandungan beberapa surat pendek yang dihafalnya. Pa
da aspek akidah, peserta didik mengetahui asmaulhusna, iman
kepada hari akhir, iman kepada kitab-kitab yang diturunkan me
lalui nabinya, juga mampu menjelaskan arti qadāʾ dan qadar de
ngan sederhana. Pada aspek akhlak, peserta didik mulai menge
nal arti perilaku menghargai dan menghormati sesama manusia,
memahami makna meminta maaf dan memberi maaf, serta mem
ahami makna peduli terhadap lingkungan hayati. Pada aspek fik
ih, peserta didik mampu menjelaskan secara sederhana makna
usia balig atau dewasa serta dampak yang menyertainya, ketent
uan dan praktik shalat dhuha, memahami arti zakat fitrah, sede
kah, dan hadiah, serta ketentuan agama terkait makanan. Pada
aspek sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menghaya
ti pembelajaran yang dapat diambil (`ibrah) penerapan akhlak da
ri beberapa kisah nabi, dan keteladanan dari beberapa sahabat
Nabi Muhammad SAW.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
Al-Qur`an dan Ha Peserta didik mampu membaca Al-Qur`an dengan
dist baik dan benar serta menjelaskan kandungan be
berapa surat pendek yang dihafalnya dengan bah
asa sederhana.
Akidah Peserta didik mengetahui asmaulhusna, iman ke
pada hari akhir, iman kepada kitab-kitab yang di
turunkan melalui nabinya, serta mampu menjela
skan arti qadāʾ dan qadar dengan bahasa yang s
ederhana.
Akhlak Peserta didik mulai mengenal ketentuan Allah S
WT. tentang arti perilaku menghargai dan mengh
ormati sesama manusia, baik yang seagama mau
pun beda agama. Peserta didik juga memahami
makna meminta maaf dan memberi maaf sehingg
a terbentuk pribadi yang penyayang dan memah
ami makna peduli terhadap lingkungan hayati se
bagai bagian dari ajaran Islam yang utama.
Fikih Peserta didik mampu menjelaskan secara sederha
na beberapa konsep terkait makna usia balig ata
u dewasa serta dampak yang menyertainya, baik
dari tinjauan fikih atau ilmu biologi. Peserta didik
juga mampu memahami ketentuan dan praktik s
halat dhuha, arti zakat fitrah, sedekah, hadiah, s
erta ketentuan agama terkait makanan yang halal
dan haram.
Sejarah Peserta didik mampu menghayati pembelajaran y
Peradaban Islam ang bisa diambil (`ibrah) dari beberapa kisah dari
Nabi Isa a.s., Nabi Ismail a.s., dan keteladanan da
ri sahabat nabi, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
Umar bin Khattab.

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN


PANCASILA

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila


Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuh kembangkan kehid
upan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasi
la sesuai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya p
otensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertak
wa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis s
erta bertanggung jawab.
Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangs
a Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarahmufa
kat, dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangka
n dan diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangs
a dan bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma
dasar atau grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila, sehingg
a menjadi landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di N
egara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indone
sia, nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap dan
perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam sik
ap dan perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangs
a pada kehidupan yang adil makmur sebagaimana citacita kemerdek
aan bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut mas
ih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh p
erjalanan lebih dari tiga perempat abad. Masih banyak tantangan ya
ng harus diatasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berb
angsa dan bernegara.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga ne
gara perlu diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (s
mart and good citizen), sehingga dapat memahami negara dan bangs
a Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsa
an Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, warga neg
ara Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai w
arga negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indone
sia.
Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang dit
umbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, da
n bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik.
Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasa
r Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, da
n Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bang
sa perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembela
jaran pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya te
rkandung penumbuhkembangan karakter, literasinumerasi, dan kec
akapan abad 21 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubaha
n zaman. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilka
n warganegara yang mampu berpikir global (think globally) dengan ca
ra-cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jat
i diri dan identitas bangsa. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila me
mpunyai kedudukan strategis dalam upaya menanamkan dan mewa
riskan karakter yang sesuai dengan Pancasila kepada setiap warga n
egara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai bintang penu
ntun untuk mencapai
Indonesia emas.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila


Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:
1. berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepad
a Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap mencintai sesama manusi
a, mencintai negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persa
tuan dan keadilan sosial;
2. memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumus
annya sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bang
sa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan se
hari-hari;
3. menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelara
skan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, ber
bangsa dan bernegara di tengah-tengah masyarakat global;
4. memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
berbineka, serta mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedak
an jenis kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status
sosial-ekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan lokal m
asyarakat sekitarnya, dengan kesadaran dan komitmen untuk me
njaga lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, sert
a berperan aktif dalam kancah global.

C. Karakteristik Pendidikan Pancasila


1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan kew
arganegaraan dengan untuk mewujudkan warga negara yang demo
kratis dan bertanggung jawab dalam rangka membangun peradaba
n bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi man
usia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiw
ai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republi
k Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan ko
mitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluarga
an, dan keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terw
ujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhineka
Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik un
tuk menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta memiliki wa
wasan kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keteram
pilan, dan pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
untuk menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa de
pan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.

D. Elemen Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta cakupan/
substansinya, sebagai berikut:
No Elemen Deskripsi Elemen
1. Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi,
dan pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai
Pancasila, proses perumusan Pancasila, implement
asi Pancasila dari masa ke masa, serta reaktualisa
si nilai-nilai yang terkandung di

No Elemen Deskripsi Elemen


dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan k
eseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila secara k
olektif dalam beragam kegiatan kelompok dengan
membangun kerja sama untuk mencapai tujuan b
ersama. Mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, m
emberi bantuan yang dianggap penting dan berhar
ga kepada orang-orang yang membutuhkan di ma
syarakat yang lebih luas dalam konteks Indonesia
dan kehidupan global.
2. UndangUndang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang
Dasar berlaku mulai dari lingkup terkecil (keluarga, dan
Negara masyarakat) sampai pada lingkup negara dan glob
Republik Indon
al sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan
esia
hak dan kewajibannya baik sebagai manusia, ban
Tahun 1945 gsa Indonesia maupun sebagai warga negara Indo
nesia dan dunia, termasuk menyuarakan secara k
ritis terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Me
mpraktikkan sistem musyawarah dari lingkup kel
as, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan menjadi
kan musyawarah sebagai pilihan penting dalam m
engambil keputusan, menjaga persatuan, dan kehi
dupan yang demokratis. Peserta didik dapat meng
analisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang
berlaku sehingga segala peraturan perundang-und
angan dapat diterapkan secara kontekstual dan ak
tual.
3. Bhinneka Tung Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhada
gal Ika p jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berland
askan Pancasila, sikap hormat kepada bangsa yan
g beragam, serta memahami dirinya menjadi bagia
n dari warga negara dunia. Peserta didik dapat me
nanggapi secara memadai terhadap kondisi dan ke
adaan yang ada di lingkungan dan masyarakat un
tuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih
baik. Peserta didik juga menerima adanya kebinek
aan bangsa Indonesia, baik dari segi suku, ras, ba
hasa, agama dan kelompok sosial. Terhadap kebin
ekaan tersebut, peserta didik dapat bersikap adil d
an menyadari bahwa dirinya setara yang lain, sehi
ngga ia tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan
SARA. Terhadap kebinekaan itu, peserta didik jug
a dapat memiliki sikap tenggang rasa, penghargaa
n, toleransi dan cinta damai sebagai bagian dari ja
ti diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta didi
k secara aktif mempromosikan kebinekaan, memp
ertautkan kearifan lokal dengan budaya global, ser
ta mendahulukan produk dalam negeri.
4. Negara Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, men
Kesatuan genali bahwa dirinya adalah bagian dari lingkunga
Republik n sekitarnya, sehingga muncul kesadaran untuk
Indonesia menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap nyaman
dihuni. Bermula dari

No Elemen Deskripsi Elemen


kepedulian untuk mempertahankan lingkungan se
kitarnya yang nyaman tersebut, peserta didik dap
at mengembangkan ke dalam skala yang lebih bes
ar, yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesat
uan Republik Indonesia dengan menumbuh kemb
angkan jiwa kebangsaan akan hak dan kewajiban
bela negara sebagai suatu kehormatan dan keban
ggaan.Peserta didik dapat mengkaji secara nalar d
an kritis sebagai bagian dari sistem keamanan da
n pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesi
a, serta berperan aktif dalam kancah global.

E. Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental 7 Tahun, Umumnya Kelas I dan Kelas II)
Pada fase ini, Peserta didik mampu:
a. mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dal
am lambang negara Garuda Pancasila; menyebutkan hubunga
n antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda Panca
sila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga d
an sekolah.
b. mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekolah; menceri
takan contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di k
eluarga dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi aturan
di keluarga dan sekolah.
c. menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ci
riciri fisik, dan hobi; menyebutkan identitas diri (fisik dan non
fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan
di sekolah; menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik
(contoh: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (cont
oh: miskin, kaya, dll) di lingkungan rumah dan sekolah.
d. mengenal dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberag
aman di lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal ciri-ciri fi
sik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak ter
pisahkan dari wilayah NKRI; menyebutkan contoh sikap dan p
erilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya d
i lingkungan keluarga dan sekolah.

Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol
dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda Pa
Pancasila ncasila; menyebutkan hubungan antara simbol dan sila d
alam lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nila
i-nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah

Undang- Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan kel


Undang uarga dan sekolah; menceritakan contoh sikap mematuhi
Dasar Negara dan tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah; men
Republik unjukkan perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sek
Indonesia olah.
Tahun 1945
Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesu
ai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobi; menyebut
kan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan tema
Bhinneka Tun n-temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceri
ggal Ika takan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh: warn
a kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh: miski
n, kaya, dll) di lingkungan rumah dan sekolah.
Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan bentu
k kerja sama dalam keberagaman di lingkungan keluarga
Negara
dan sekolah; mengenal ciri-ciri fisik lingkungan keluarga
Kesatuan
dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilay
Republik
ah NKRI; menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjag
Indonesia
a lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di lingkun
gan keluarga dan sekolah.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas III, dan


Kelas IV)
Pada fase ini, Peserta didik mampu:
a. memahami dan menyebutkan makna sila-sila Pancasila serta m
enceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta d
idik; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, s
ekolah, dan masyarakat.
b. mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan s
ekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbinga
n orang tua dan guru; mengidentifikasi hak dan kewajiban seba
gai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah; melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga
sekolah.
c. menyebutkan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya ses
uai budaya, minat, dan perilakunya; mengenali dan menyebutk
an identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitar
nya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh: war
na kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh: miskin, k
aya, dll) orang di lingkungan sekitar serta menghargai kebineka
an suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka Tungg
al Ika.
d. Mengenal berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial bu
daya di lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar (RT/
RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpi
sahkan dari wilayah NKRI serta menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.

Fase B Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu memahami dan menyebutkan mak


na sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh penera
pan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai d
Pancasila
engan perkembangan dan konteks peserta didik; menera
pkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekola
h, dan masyarakat.
Undang- Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarg
Undang a, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
Dasar melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan gur
Negara u; mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota
Republik keluarga dan sebagai warga sekolah; melaksanakan kew
Indonesia ajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai w
Tahun 1945 arga sekolah.
Peserta didik mampu menyebutkan identitas diri, keluar
ga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat, dan peri
lakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisi
k dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya; mengha
Bhinneka Tu rgai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh: warna k
nggal Ika ulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh: miski
n, kaya, dll) orang di lingkungan sekitar serta mengharg
ai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya, dalam bingk
ai Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta didik mampu mengenal berbagai bentuk keberag
aman suku bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar;
Negara memahami lingkungan sekitar
Kesatuan (RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagia
Republik n tidak terpisahkan dari wilayah NKRI serta menampilka
Indonesia n sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman
suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terik
at persatuan dan kesatuan.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas V dan K


elas VI) Pada Fase ini, peserta didik mampu:
a. memahami hubungan antarsila dalam Pancasila se
bagai suatu kesatuan yang utuh; memahami makn
a nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup be
rbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-nilai Pa
ncasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masy
arakat.
b. mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi
bentukbentuk sederhana norma, aturan, hak, dan
kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota k
eluarga, warga sekolah dan bagian dari masyaraka
t; mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifika
si pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban
sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah; mela
ksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota kelu
arga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat;
melaksanakan praktik musyawarah untuk membu
at kesepakatan dan aturan bersama serta mematu
hinya dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
c. mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi
menghormati, menjaga, dan melestarikan keragam
an budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan sekitarnya.
d. mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/k
ota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahka
n dari wilayah NKRI; membangun kebersamaan, p
ersatuan, dan berkontribusi menciptakan kenyam
anan di sekolah dan lingkungan sekitar.
Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu memahami hubungan antarsila


dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh; m
emahami makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandang
Pancasila
an hidup berbangsa dan bernegara; menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan m
asyarakat.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajika
n hasil identifikasi bentuk-bentuk sederhana norma, a
turan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya seba
gai anggota keluarga, warga sekolah dan bagian dari
Undang-Undang masyarakat;
Dasar Negara mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi pel
Republik aksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai
Indonesia anggota keluarga, dan warga sekolah; melaksanakan
Tahun 1945 kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga s
ekolah, dan bagian dari masyarakat; melaksanakan p
raktik musyawarah untuk membuat kesepakatan dan
aturan bersama serta mematuhinya dalam lingkunga
n keluarga dan sekolah.
Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajika
Bhinneka Tungg n hasil identifikasi menghormati, menjaga, dan melest
al Ika arikan keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tu
nggal Ika di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam kon
Negara teks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tid
Kesatuan ak terpisahkan dari wilayah NKRI; membangun kebers
Republik amaan, persatuan, dan berkontribusi menciptakan ke
Indonesia nyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar.

III. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS BAHASA INDONESIA

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Bahasa merupakan media berkomunikasi dan berpikir. Melalui baha
sa, manusia mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pemikirannya.
Bahasa merupakan kesatuan suara, gestur, ekspresi wajah, dan sim
bol dalam bentuk kata. Baik itu yang terucap, isyarat, ataupun tertu
lis, yang terbentuk dalam konteks sosial budaya tertentu. Karena itu,
kompetensi berbahasa tak hanya menentukan keterampilan peserta
didik dalam berkomunikasi, tetapi juga berpikir serta mencerna infor
masi dan pengetahuan.
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi
dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, d
an tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Elizabet
h Sulzby “1986”, literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki o
leh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak
dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk
bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajara
n bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai
tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia.
Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyima
k, membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempresentasika
n untuk berbagai tujuan, berbasis genre yang terkait dengan penggu
naan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang
didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks
merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan baha
sa untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: pen
jelasan (explaining), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint cons
truction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pe
dagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan d
engan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tert
entu.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia ak
an membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tu
han yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berfikir kritis, mandiri, kr
eatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional sebagai
mana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai ber
ikut:

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik berkebutuhan k


husus diharapkan membantu mengenal dirinya, budayanya dan bud
aya orang lain, mengemukakan gagasan, perasaan, dan berpartisipa
si dalam masyarakat. Untuk hal tersebut diperlukan strategi, model,
media, dan pendekatan pembelajaran yang tepat. Di dalam memaha
mi sebuah teks, peserta didik dengan hambatan penglihatan (tunane
tra) menggunakan tulisan braille (tulisan timbul) dan peserta didik d
engan hambatan pendengaran (tunarungu) menggunakan bahasa isy
arat sebagai bahasa komunikasi. Selain itu peserta didik diarahkan
untuk memahami bahasa Indonesia dimulai dari arti, makna, bentu
k, dan fungsi pemakaiannya dalam berbagai keperluan. Peserta didik
memiliki rasa bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional dan bahasa pemersatu bangsa. Pembelajaran Bahas
a Indonesia akan bermakna jika diberikan dengan materi yang sesua
i dengan usia mental, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Ko
sakata yang diberikan kepada peserta didik merupakan kosakata ya
ng mudah dipahami dan sering didengar. Materi yang ada juga sesua
i dengan pengalaman peserta didik sehari-hari (pengalaman langsun
g) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu pesert
a didik mengembangkan hal berikut.
1. Akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara sant
un;
2. Sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
3. Kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, t
ulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan
konteks;
4. Kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar) dalam be
lajar dan bekerja;
5. Kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap,
mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
6. Kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. Kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar
dan bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa d
an berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan pe
rkembangan anak-anak Indonesia, termasuk anak berkebutuhan kh
usus. Mata pelajaran bahasa Indonesia membina dan mengembangk
an kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kriti
s-kreatif-imajinatif, dan warga negara Indonesia yang menguasai lite
rasi digital dan informasional. Pembelajaran bahasa Indonesia memb
ina dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dala
m semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dala
m pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbaha
sa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan ber
bahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis).
Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhub
ungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi p
eserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaa
n), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, me
nganalisis, dan mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, d
an imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra, dan
berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemam
puan literasi dan berkarakter Pancasila.
Karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup beberapa
hal berikut ini.
1. Kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan kem
ampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Menggunakan pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan be
ragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, au
diovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yait
u: penjelasan (explaining), pemodelan (modelling), pembimbingan (j
oint construction), dan pemandirian (independent construction); sert
a kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, kre
atif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan un
tuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lin
gkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkunga
n
alam, sosial, dan budaya.
Area Pembelaj Elemen Sub-Keterampilan
aran
Menyimak
Reseptif
Membaca dan Memirsa
Bahasa Berbicara dan
Produktif Mempresentasikan
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.


Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan peserta didik menerima, memahami i
nformasi yang didengar, dan menyiapkan tanggap
an secara relevan untuk memberikan apresiasi ke
pada mitra tutur. Proses yang terjadi
Elemen Deskripsi
dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mend
engarkan, mengidentifikasi, memahami, menginter
pretasi tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau
menyiapkan tanggapan terhadap mitra tutur. Men
yimak merupakan kemampuan komunikasi yang
penting sebab kemampuan menyimak menentuka
n tingkat kemampuanpeserta didik memahami ma
kna
(tersurat dan tersirat) paparan lisan, memahami id
e pokok dan pendukung pada konten informasi m
aupun konteks yang melatari paparan tersebut. K
omponen-komponen yang dapat dikembangkan da
lam menyimak di antaranya kepekaan terhadap b
unyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur ba
hasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Membaca Kemampuan peserta didik untuk memahami, mem
aknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesua
i tujuan dan kepentingannya untuk mengembangk
an pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. M
emirsa merupakan kemampuan seseorang untuk
memahami, memaknai, menginterpretasi, dan mer
efleksi sajian visual dan/atau audio visual sesuai t
ujuan dan kepentingannya untuk mengembangka
n pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Ko
mponen-komponen yang dapat dikembangkan dal
am membaca dan memirsa di antaranya kepekaan
terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, s
truktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metako
gnisi.
Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk lisan.
Mempresentasikan merupakan kemampuan mema
parkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akur
at, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan p
erasaan sesuai konteks dengan cara yang komuni
katif melalui beragam media (visual, digital, audio,
dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan d
alam berbicara dan mempresentasikan di antaran
ya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyara
t, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makn
a, dan metakognisi.
Menulis Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, aku
rat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen ya
ng dapat dikembangkan dalam menulis diantaran
ya menerapkan penggunaan ejaan, kata, kalimat,
dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makn
a, dan metakognisi dalam beragam tipe teks.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan Kelas
II)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu berbahasa sederhana u
ntuk berkomunikasi, memahami instruksi lisan sederhana, kata
kata yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan kata-kata ba
ru yang dibacakan dengan atau tanpa bantuan gambar. Peserta
didik mampu melafalkan kata dan dapat dipahami, bertanya jaw
ab berdasarkan topik sederhana.
Peserta didik mampu memahami teks cerita sederhana (tiga kata)
dan teks deskripsi sederhana serta melakukan kegiatan pramenu
lis seperti: memegang alat tulis, menggambar, membuat coretan
yang bermakna, menulis di udara, menebalkan huruf, menyalin
huruf, serta menyalin suku kata dan kata sederhana.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menyimak dengan saksam
a teks cerita sederhana dan teks deskripsi seder
hana yang disajikan dalam teks aural (teks yang
dibacakan), teks visual dan atau teks audio visu
al. Peserta didik mampu merespons perintah/ar
ahan sederhana seperti:
mencentang, menggambar dan atau melakuka
n sesuatu.
Membaca dan Mem Peserta didik mampu melakukan kegiatan pra
irsa membaca (cara memegang buku, jarak mata de
ngan buku, cara membalik buku, dan memilih
pencahayaan untuk membaca). Mengenali dan
mengeja kombinasi alfabet pada suku kata. Pes
erta didik mampu menjelaskan kata-kata yang
sering digunakan sehari-hari dan memahami k
ata-kata baru dengan bantuan konteks kalimat
sederhana dan gambar/ilustrasi. Peserta didik
mampu membaca teks cerita sederhana (dua sa
mpai tiga kata) dan teks deskripsi sederhana ya
ng disajikan dalam teks aural, visual, dan atau
audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu melafalkan kata, tanya ja
Mempresentasikan wab berdasarkan topik sederhana, melakukan
percakapan sederhana untuk mengungkapkan
keinginan secara lisan berdasarkan teks. Teks t
ersebut berupa teks cerita sederhana dan teks
deskripsi sederhana dengan lafal yang jelas dan
dipahami serta intonasi yang tepat.
Menulis Peserta didik mampu melakukan kegiatan pra
menulis seperti: memegang alat tulis, menjipla
k, menggambar, membuat coretan yang bermak
na, menulis di udara, menebalkan huruf, meny
alin huruf, menyalin suku kata dan kata sederh
ana dari teks cerita sederhana dan teks deskrip
si sederhana.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan Kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu merespons perintah/ar
ahan sederhana dan memahami pesan lisan atau informasi dari
media audio dan isi teks aural (teks yang dibacakan), mampu me
rangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang seri
ng ditemui, memahami informasi dari tayangan yang dipirsa dari
teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk. Peserta didik
mampu melafalkan kalimat yang terdiri atas dua kata sampai tig
a kata dari teks petunjuk/arahan dan cerita pengalaman dengan
tepat, berbicara dengan santun, menggunakan intonasi yang tep
at sesuai konteks, dan menceritakan kembali suatu informasi ya
ng dibacakan guru atau didengar. Peserta didik juga mampu me
nyalin kata dan kalimat dari teks cerita pengalaman dan teks ara
han/petunjuk dengan menggunakan huruf besar dan huruf kecil
yang terdiri atas dua sampai tiga kata, dapat menulis suku kata,
kata, dan kalimat sederhana.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu merespons perintah/arah
an sederhana dengan menggunakan bahasa lis
an atau isyarat seperti: mencentang, menggamb
ar, membuat coretan yang bermakna dan atau
melakukan sesuatu, dan dapat memahami pesa
n lisan atau informasi dari media audio, isi teks
aural
(teks yang dibacakan) dari teks cerita pengalam
an dan teks arahan/petunjuk.
Membaca dan Mem Peserta didik merangkai suku kata (kombinasi k
irsa v dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. Pe
serta didik dapat memahami informasi dari
tayangan yang dipirsa dari teks cerita pengalam
an dan teks arahan/petunjuk. Peserta didik ma
mpu menambah kosakata baru dari teks yang
dibacakan atau tayangan yang dipirsa dengan
bantuan gambar/ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik dapat melafalkan kalimat yang ter
Mempresentasikan diri atas dua kata dengan tepat, berbicara deng
an santun, menggunakan intonasi yang
tepat sesuai konteks dari teks cerita pengalama
n dan teks arahan/petunjuk. Peserta didik ma
mpu bertanya tentang sesuatu dan menjawab,
pertanyaan orang lain (teman, guru, dan orang
dewasa) dalam suatu percakapan. Peserta didik
mampu
menceritakan kembali teks cerita pengalaman
Elemen Capaian Pembelajaran
dan teks petunjuk/arahan yang dibacakan guru
atau didengar.
Menulis Peserta didik dapat menyalin kata dan kalimat d
ari teks cerita pengalaman dan teks arahan/pet
unjuk dengan menggunakan huruf besar dan h
uruf kecil yang terdiri atas dua sampai tiga kata
dan dapat menulis suku kata, kata, serta kalim
at sederhana.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan Kelas


VI)
Pada akhir Fase C, peserta didik mampu memahami pesan lisan
atau informasi dari media audio, audio visual dan isi teks aural (t
eks yang dibacakan), merangkai kata menjadi kalimat sederhana
yang sering ditemui, memahami informasi dari tayangan yang di
pirsa dalam teks cerita sederhana dan teks laporan sederhana. P
eserta didik mampu melafalkan kata dari kalimat yang terdiri ata
s tiga sampai empat kata dengan tepat, berbicara dengan santun,
menggunakan intonasi yang tepat, dan menceritakan kembali in
formasi yang dibacakan guru atau didengar. Peserta didik mamp
u menulis kata dan kalimat sederhana (tiga kata) dari teks cerita
sederhana dan teks laporan sederhana dengan atau tanpa bantu
an gambar.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Menyimak dengan saksama, memahami instruk
si sederhana dan pesan lisan atau isyarat, mem
aknai informasi dalam teks audiovisual dan teks
aural (teks yang dibacakan) dari teks cerita sede
rhana dan teks laporan sederhana.
Membaca dan Mem Peserta didik mampu membaca nyaring kalimat
irsa sederhana, melafalkan kata dari kalimat dengan
atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi dan melaf
alkannya dengan jelas. Peserta didik mampu m
emahami isi teks cerita sederhana dan teks lapo
ran sederhana dari hasil membaca.
Berbicara dan Peserta didik mampu melafalkan kata dari kali
Mempresentasikan mat yang terdiri atas tiga sampai empat kata de
ngan tepat, berbicara dengan santun, dan meng
gunakan intonasi yang tepat.
Menceritakan kembali isi teks cerita sederhana
dan teks laporan sederhana secara lisan dan ata
u isyarat dengan memperhatikan volume suara
saat berbicara dengan teman, guru, dan orang d
ewasa.
Menulis Peserta didik mampu menulis kata dan kalimat
sederhana (tiga kata) dengan atau tanpa bantua
n gambar dari berbagai teks sesuai dengan stru
ktur atau tata bahasa.
IV. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS MATEMATIKA

A. Rasional Mata Pelajaran Matematika


Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau
berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang m
endasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pik
ir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yan
g harus dipahami sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonst
ruksi dan merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih k
ecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah d
alam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampu
an pebelajar dalam berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif,
dan mandiri. Kompetensi tersebut diperlukan agar pebelajar memilik
i kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh de
ngan ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara be
rpikir, bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang
membentuk alur berpikir berkesinambungan dan berujung pada pe
mbentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matema
tika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solu
si matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental t
ersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan
makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta nilai-
nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi kebeb
asan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasiona
lan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan,
kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demi
kian, relevansinya dengan Profil Pelajar Pancasila, mata pelajaran M
atematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemamp
uan bernalar kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pe
mbelajaran pada mata pelajaran Matematika di setiap jenjang pendid
ikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran,
Geometri, Analisis Data dan Peluang dan kalkulus. Peserta didik ber
kebutuhan khusus yang memiliki hambatan intelektual atau disertai
hambatan lainnya (tunanetra, tunarungu, tunadaksa dan autis) dala
m kehidupan sehari tetap membutuhkan matematika. Namun, mate
matika yang dipelajari bersifat fungsional artinya sering mereka jum
pai dalam kegiatan keseharian sehingga kemandirian peserta didik a
kan berkembang optimal. Misalnya, pada elemen Bilangan, dalam ke
hidupan banyak dijumpai salah satunya menemukan alamat rumah
(nomerisasi). Selain itu, banyak elemen matematika lainnya yang ber
kaitan dengan kegiatan keseharian mereka yang perlu dipelajari sehi
ngga mereka menjadi mandiri dan tidak kebergantungan pada orang
lain. Mengingat karakteristik peserta didik dengan hambatan intelekt
ual dalam pembelajarannya memerlukan bantuan benda konkrit aga
r mudah dipahami mereka, maka pada elemen matematika aljabar d
an kalkulus tidak diberikan karena materi tersebut abstrak.

B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika


Mata pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didi
k agar dapat:
1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, kons
ep, prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikann
ya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam penyelesaian m
asalah matematis (pemahaman matematis);
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manip
ulasi matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalar
an dan pembuktian matematis);
3. menyelesaikan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model ata
u menafsirkan solusi yang diperoleh (penyelesaian masalah mate
matis);
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta men
yajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis (ko
munikasi dan representasi matematis);
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, kons
ep, prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kaji
an, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidup
an (koneksi matematis);
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidu
pan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tek
un, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam penyelesaian
masalah (disposisi matematis).

C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika


Mata pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima Ele
men konten (dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kela
s XI dan kelas XII pada jenjang SMA/SMK regular) dan lima elemen
proses.
1. Elemen konten dalam mata pelajaran Matematika, terkait dengan
pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran (subj
ect matter) yang harus dipahami peserta didik. Pemahaman mate
matis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhada
p materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi
hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operas
i hitung bilangan dalam subElemen representasi vi
sual, sifat urutan, dan operasi.
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar
non-formal dalam bentuk simbol gambar sampai d
engan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf y
ang mewakili bilangan tertentu dalam subElemen
persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola b
ilangan, serta rasio dan proporsi. Pada bidang kaji
an Aljabar sulit untuk dipelajari oleh peserta didik
dengan hambatan intelektual karena materi dala
m elemen ini memerlukan proses berpikir lebih da
ri satu tahapan, sulit memahami persamaan atau
pertidaksamaan dengan bahasa simbol karena ke
cenderungan mempelajari yang bersifat konkret.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang bes
aran-besaran pengukuran, cara mengukur besara
n tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorem
a terkait besaran tertentu dalam subElemen peng
ukuran besaran geometris dan non-geometris.

Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbag


ai bentuk bangun datar dan bangun ruang, serta c
iri-cirinya dalam subElemen geometri datar dan ge
ometri ruang.
Analisis Data da Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membah
n Peluang as tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengo
lahan data dalam berbagai bentuk representasi, d
an analisis data kuantitatif terkait
Elemen Deskripsi
pemusatan dan penyebaran data serta peluang m
unculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam
subElemen data dan representasinya, serta ketida
kpastian dan peluang.
Kalkulus (sebaga Bidang kajian kalkulus membahas tentang laju pe
i pilihan untuk k rubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan me
elas XI dan kelas ncakup topik limit, diferensial, dan integral, serta
XII) penggunaannya. Pada bidang kajian kalkulus sulit
untuk dipelajarai oleh peserta didik dengan hamb
atan intelektual karena materi dalam elemen ini m
emiliki proses berpikir lebih dari satu tahapan, sul
it memahami topik limit diferensial, dan integral s
erta penggunaannya sementara dasar operasi hitu
ng dari matematika seperti penjumlahan, pengura
ngan, perkalian dan pembagian masih mengalami
kesulitan.

2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan


pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk me
ngonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematik
a berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alu
r pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-kecakapa
n.
Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pol
Pembuktian a hubungan dalam menganalisis situasi untuk m
Matematis enyusun serta menyelidiki praduga. Pembuktian
matematis terkait proses membuktikan kebenara
n suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

Pemecahan Pemecahan masalah matematis terkait dengan pr


Masalah oses penyelesaian masalah matematis atau masa
Matematis lah sehari- hari dengan cara menerapkan dan me
ngadaptasi berbagai strategi yang efektif. Proses i
ni juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi p
emahaman matematika melalui pemecahan masa
lah.
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentu
kan alur pemahaman materi pembelajaran mate
matika melalui cara mengomunikasikan pemikira
n matematis menggunakan bahasa matematis ya
ng tepat. Komunikasi matematis juga mencakup
proses menganalisis dan mengevaluasi pemikiran
matematis orang lain.
Representasi Representasi matematis terkait dengan proses m
Matematis embuat dan menggunakan simbol, tabel, diagra
m, atau bentuk lain untuk mengomunikasikan g
agasan dan pemodelan matematika. Proses ini ju
ga mencakup fleksibilitas dalam mengubah dari s
atu bentuk representasi ke bentuk representasi l
ainnya, dan memilih representasi yang paling ses
uai untuk memecahkan masalah.
Koneksi Mate Koneksi matematis terkait dengan proses mengai
matis tkan antar materi pembelajaran matematika pad
a suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, linta
s bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan Kelas
II)
Pada akhir Fase A, peserta didik dapat memahami, membilang d
an menuliskan bilangan asli sampai dengan 20 menggunakan be
nda konkret, menunjukkan cara melakukan penjumlahan bilang
an asli yang hasilnya maksimal 10, mengurutkan dan membandi
ngkan banyak-sedikit dengan benda konkret sampai dengan 10,
memahami besar kecil suatu benda. Peserta didik dapat memba
ndingkan tinggi-rendah, panjang-pendek benda konkret. Peserta
didik dapat mengenal benda-benda bangun ruang (kubus, balok,
dan bola), mengelompokkan bangun ruang sesuai jenis dan sifat
nya.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membila
ng lambang bilangan asli sampai dengan 20, me
ngurutkan bilangan asli sampai dengan 20 men
ggunakan benda konkret, dan menuliskan lamb
ang bilangan asli sampai dengan 20, menunjuk
kan cara penjumlahan bilangan asli yang hasiln
ya maksimal 10 dengan menggunakan benda ko
nkret.
Aljabar -
Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat memban
dingkan tinggi-rendah, panjangpendek benda k
onkret
Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengena
l benda-benda bangun ruang (kubus, balok, da
n bola) mengelompokkan bangun ruang sesuai j
enis dan sifatnya.
Analisis Data dan Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menguru
Peluang tkan, membandingkan banyak-sedikit, dengan
benda konkret sampai dengan 10, memahami b
esar kecil suatu benda.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan Kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat membilang, mengurutka
n bilangan asli sampai dengan 50 menggunakan benda konkret,
dan menuliskan lambang bilangan asli sampai dengan 50, meng
enal nilai tempat (puluhan dan satuan), peserta didik menunjuk
kan cara melakukan penjumlahan dua bilangan yang hasilnya s
ampai 20, menghitung hasil penjumlahan dua bilangan sampai
dengan 20, menunjukkan cara melakukan pengurangan dua bil
angan maksimal sampai 20, menghitung hasil pengurangan dua
bilangan maksimal 20 dengan menggunakan benda konkrit, me
nunjukkan dan menggunakan mata uang rupiah, menuliskan ke
setaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp20.000,00. Peserta didi
k dapat mengidentifikasi berat–ringan benda dengan menggunak
an benda konkret, mengurutkan benda dari berat ke ringan atau
sebaliknya, mengenal waktu berupa hari, tanggal dan bulan. Pes
erta didik dapat mengidentifikasi benda-benda bangun datar, me
nggambar bangun datar dengan mengikuti pola, mengilustrasika
n gambar bangun datar dengan gerakan. Peserta didik dapat me
ngurutkan, membandingkan banyak-sedikit, dengan benda konk
ret maksimal 20 benda.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir Fase B, peserta didik dapat membila
ng lambang bilangan asli sampai dengan 50, m
engurutkan bilangan asli sampai dengan 50 me
nggunakan benda konkret, dan menuliskan la
mbang bilangan asli sampai dengan 50, menge
nal nilai tempat (puluhan dan satuan), menunj
ukkan cara melakukan penjumlahan dua bilan
gan yang hasilnya sampai 20 dengan mengguna
kan benda konkret, menghitung hasil penjumla
han dua bilangan sampai dengan 20 dengan be
nda konkret, menunjukkan cara melakukan pe
ngurangan dua bilangan maksimal 20 dengan
menggunakan benda konkret, menghitung hasil
pengurangan dua bilangan maksimal 20 denga
n benda konkret,
menunjukkan dan menggunakan uang rupiah
Rp500,00 sampai maksimal Rp20.000,00, menu
liskan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai
Rp20.000,00.
(Catatan: Jika kesetaraan nilai uang sulit dipah
ami peserta didik sebaiknya tidak terlalu dipaks
akan, karena akan dibelajarkan kembali pada F
ase C).

Aljabar -
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengide
ntifikasi berat–ringan benda dengan menggunak
an benda-benda di sekitar rumah, sekolah dan t
empat bermain, mengurutkan benda dari berat
ke ringan atau sebaliknya, mengenal waktu (har
i, tanggal dan bulan).
Geometri Pada akhir Fase B, Peserta didik dapat mengide
ntifikasi benda-benda bangun datar
(segiempat, segitiga dan lingkaran), menggamba
r bangun datar (segiempat, segitiga dan lingkara
n) dengan mengikuti pola, mengilustrasikan ga
mbar bangun datar dengan gerakan.

Analisis Data dan Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengur
Peluang utkan, membandingkan banyak-sedikit, denga
n benda konkret sampai dengan 20.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan Kelas


VI)
Pada akhir Fase C, peserta didik dapat membilang, mengurutka
n bilangan asli menggunakan benda konkret, dan menuliskan la
mbang bilangan asli sampai dengan 100, memahami nilai tempa
t (satuan dan puluhan), menunjukkan cara melakukan penjuml
ahan dua bilangan yang hasilnya sampai 50 dengan menggunak
an benda konkret, menghitung hasil penjumlahan dua bilangan
sampai dengan 50 dengan benda konkret, menunjukkan cara m
elakukan pengurangan dua bilangan maksimal 50 dengan meng
gunakan benda konkret, menghitung hasil pengurangan dua bil
angan maksimal 50 dengan benda konkret, menunjukkan uang
rupiah Rp500,00 sampai Rp50.000,00, menuliskan kesetaraan n
ilai uang Rp500,00 sampai Rp50.000,00. Peserta didik dapat me
mahami pengukuran menggunakan satuan baku dan satuan tid
ak baku, melakukan pengukuran menggunakan satuan tidak ba
ku dan satuan baku panjang, mengenal satuan waktu jam dan
menit. Peserta didik dapat mengidentifikasi benda-benda jenis b
angun ruang, mengidentifikasi unsur-unsur bangun ruang kubu
s dan balok (titik sudut, garis, dan bidang), mengelompokkan ba
ngun ruang sesuai jenis dan sifatnya. Peserta didik dapat mengu
mpulkan suatu kumpulan data berdasarkan karakteristik terten
tu, menuliskan suatu kumpulan data, menyajikan data dalam b
entuk tabel.

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Bilangan Pada akhir Fase C, peserta didik dapat membil
ang lambang bilangan asli sampai dengan 100,
mengurutkan bilangan asli sampai dengan 100
menggunakan benda konkret, dan menuliskan
lambang bilangan asli sampai dengan 100, me
mahami nilai tempat (satuan dan puluhan), me
nunjukkan cara melakukan penjumlahan dua
bilangan yang hasilnya sampai 50 dengan men
ggunakan benda konkret, menghitung hasil pe
njumlahan dua bilangan sampai dengan 50 de
ngan benda konkret, menunjukkan cara melak
ukan pengurangan dua bilangan maksimal 50
dengan menggunakan benda konkret, menghit
ung hasil pengurangan dua bilangan maksimal
50 dengan benda konkret, menunjukkan uang
rupiah Rp500,00 sampai Rp50.000,00, menulis
kan kesetaraan nilai uang Rp500,00 sampai Rp
50.000,00.
(Catatan: Jika peserta didik sulit memahami nil
ai tempat tidak perlu dipaksakan sampai paha
m, yang penting dapat menjumlah bilangan sa
mpai dengan 50).

Aljabar -
Pengukuran Pada akhir Fase C, peserta didik dapat melakuk
an pengukuran menggunakan satuan
Elemen Capaian Pembelajaran
tidak baku (jengkal dan langkah), melakukan pe
ngukuran panjang dengan satuan baku panjan
g (centimeter dan meter), mengenal satuan wakt
u (jam dan menit).
Geometri Pada akhir Fase C, peserta didik dapat mengide
ntifikasi benda-benda bangun ruang (tabung, d
an kerucut), mengidentifikasi unsurunsur bang
un ruang kubus dan balok (titik sudut, garis, d
an bidang), mengelompokkan bangun ruang ses
uai jenis dan sifatnya.
Analisis Data dan Pada akhir Fase C, peserta didik dapat mengum
Peluang pulkan suatu kumpulan data berdasarkan kara
kteristik tertentu (warna, bentuk, dan jenis kela
min), menuliskan suatu kumpulan data, menya
jikan data dalam bentuk tabel.

V. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS BAHASA INGGRIS

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Bahasa Inggris pendidikan khusus diberikan untuk memfasilitasi pe
serta didik mempelajari bahasa Inggris dengan lebih komprehensif d
an terfokus. Bahasa Inggris pendidikan khusus ini, diharapkan dapa
t membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan akademik
yang ditargetkan serta ‘life skills’ yang diperlukan untuk dapat hidup
dalam tatanan dunia dan teknologi yang berubah dengan cepat. Sela
in life skills, di dalam pembelajaran bahasa Inggris pendidikan khus
us jugamenekankan pada keterampilan Abad ke-21 (berpikir kritis, k
reatif, komunikatif, dan kolaboratif), pengembangan karakter, dan lit
erasi sesuai kebutuhan.

Pengajaran Bahasa Inggris ini memberikan kesempatan kepada pese


rta didik untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris. Kema
mpuan yang dikembangkan pada tiga pasang domain keterampilan b
ahasa yang meliputi berbicara dan menyimak, membaca dan memirs
a, serta menulis dan mempresentasikan. Peserta didik dalam percak
apan sehari-hari dapat confident atau percaya diri, secara mandiri di
berbagai lingkungan akademik dan profesional menggunakan bahas
a Inggris, meskipun dengan berbagai nuansa dan keakuratan yang t
erbatas.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris pen
didikan khusus ini adalah pendekatan berbasis teks (genre-based a
pproach). Pendekatan ini difokuskan pada teks, dalam berbagai mod
a, baik lisan, tulis, visual, audio, maupun multimodal. Pembelajaran
dirancang untuk memberikan pengalaman dalam menggunakan tek
s-teks berbahasa Inggris untuk memahami dan menerapkan pengeta
huan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin ta
hunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata. Teks menjadi fokus pembelaja
ran, seperti dikatakan oleh Halliday dan Mathiesen (2014: 3) bahwa
“When people speak or write, they produce text, and text is what liste
ners and readers engage with and interpret.” Untuk itu, pengajaran j
uga difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan bahasa
Inggris dalam pada tiga pasang domain keterampilan bahasa Inggris
dalam tiga jenis teks, yakni procedure, recount, dan naratif. Terdapat
empat tahap pada pengajaran bahasa yang menggunakan pendekata
n berbasis teks: tahap pertama Building Knowledge of Field; guru da
n peserta didik membangun konteks budaya, berbagi pengalaman, m
embahas kosakata, pola-pola kalimat, dan sebagainya. Pada tahap k
edua, Modelling of Text; guru menunjukkan teks model (lisan atau tu
lis) dari jenis teks yang sedang dipelajari. Tahap ketiga, Joint Constru
ction of Text; peserta didik mencoba memproduksi teks secara berkel
ompok dan dengan bantuan guru. Tahap keempat, Independent Cons
truction; peserta didik diberi kesempatan untuk menulis secara man
diri, dengan bimbingan pendidik yang minimal, hanya kalau diperlu
kan.

Pembelajaran Bahasa Inggris pendidikan khusus juga dirancang unt


uk membentuk Profil Pelajar Pancasila seperti beriman dan berahlak
mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebine
kaan global baik secara langsung maupun tidak langsung dalam beri
nteraksi dengan lingkungan sosial dan alam melalui pembelajaran y
ang bersifat kontekstual. Kaitannya dengan tujuan pembentukan Pro
fil Pelajar Pancasila, pengajaran bahasa Inggris pendidikan khusus d
iharapkan dapat mewujudkan peserta didik yang merdeka, yakni me
njadi pengguna bahasa Inggris yang mandiri dan percaya diri, selain
itu, pembentukan Profil Pelajar Pancasila juga dapat dicapai melalui
berbagai aktivitas pembelajaran dengan berbagai jenis teks.
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta
didik agar:

1. mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris


dengan berbagai teks multimoda (lisan, tulisan, visual, dan audio
visual);
2. mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan
menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia da
n budaya asing;
3. mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai indi
vidu yang mandiri dan bertanggung jawab;
4. mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif;
5. menempatkan peserta didik untuk memiliki hak dan kesempatan
yang sama dalam mempelajari bahasa Inggris; dan
6. menjadikan peserta didik dapat belajar lebih banyak tentang dun
ia melalui bahasa Inggris.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Karakteristik mata pelajaran Bahasa Inggris seperti berikut.

1. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang dapat dipelajari se


suai dengan kesiapan setiap peserta didik. Oleh karena itu, pene
ntuan capaian pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Inggris
dikategorikan dalam bentuk fase kesiapan berbahasa dan tidak t
erikat oleh usia.
2. Capaian pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Inggris dikelo
mpokkan menjadi enam fase, setiap satu fase memiliki rentang d
ua tahun untuk mencapainya, kecuali pada tingkatan SMA kelas
X. Penentuan umur yang dituliskan dalam dokumen ini hanya r
ekomendasi. Setiap satuan pendidikan dapat menyesuaikan deng
an kesiapan peserta didik maupun kesiapan sumber daya manus
ia (SDM) yang berada dalam satuan pendidikan tersebut.
3. Pembelajaran bahasa Inggris untuk peserta didik berkebutuhan
khusus ini, terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris dasar. Pe
mbelajaran Bahasa Inggris lanjutan tidak direkomendasikan bag
i peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan kognitif.
Pembelajaran bahasa Inggris mencakup keterampilan reseptif seder
hana (menyimak, membaca, dan memirsa secara sederhana), serta
keterampilan ekspresif (berbicara, menulis, dan mempresentasikan
secara sederhana). Keterampilan membaca, memirsa, menulis, dan
mempresentasikan tidak direkomendasikan untuk diajarkan di fase
A, B, dan C. Pada rentang usia fase ini, peserta didik berfokus pad
a keterampilan komunikasi secara lisan.
Elemen-Elemen Mata Pelajaran serta Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Menyimak Keterampilan seseorang menerima informasi, me
mberikan apresiasi kepada lawan bicara, dan me
mahami informasi, sehingga ia dapat menyampai
kan tanggapan secara relevan dan kontekstual. P
roses yang terjadi dalam menyimak mencakup ke
giatan seperti mendengarkan dan atau mengamat
i bahasa isyarat dan atau gerak bibir, mengidentif
ikasi,
Elemen Deskripsi
memahami, menginterpretasi bunyi bahasa lalu
menyimpulkan makna. Keterampilan menyimak j
uga merupakan kemampuan komunikasi nonver
bal yang mencakup seberapa baik seseorang men
angkap makna (tersirat dan tersurat) pada sebua
h paparan lisan dan memahami ide pokok dan pe
ndukung pada konten informasi maupun konteks
yang melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
Berbicara Keterampilan untuk menyampaikan gagasan,piki
ran, serta perasaan secara lisan dan atau isyarat
dalam interaksi sosial.
Membaca Keterampilan seseorang untuk memahami, meng
gunakan, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan
kepentingannya, untuk mengembangkan pengeta
huan dan potensinya agar ia dapat berpartisipasi
dengan masyarakat (OECD,2000).
Memirsa Keterampilan seseorang untuk memahami, meng
gunakan, dan merefleksi teks visual sesuai tujua
n dan kepentingannya.
Menulis Keterampilan seseorang untuk menyampaikan, m
enggomunikasikan gagasan, mengekspresikan kr
eativitas dan mencipta dalam beragam genre teks
tertulis, dengan cara yang efektif dan dapat dipah
ami serta diminati oleh pembaca.
Mempresentasikan Keterampilan untuk memaparkan gagasan secara
fasih, akurat, dapat dipertanggung jawabkan, de
ngan cara yang komunikatif melalui beragam me
dia (visual,digital, dan audiovisual) dan dapat dip
ahami oleh pendengar. Penyampaian dalam berbi
cara dan mempresentasikan perlu disusun dan d
ikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau kar
akteristik penyimak.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas
II)
Pada Fase A, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisa
n dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas. Di dalam mengemba
ngkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik men
gikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam ba
hasa Inggris dan membagikan informasi dengan kosakata sederh
ana. Pada fase ini, peserta didik menggunakan alat bantu visual
dan/atau auditif untuk membantu mereka berkomunikasi secara
verbal dan atau nonverbal. Teknik yang digunakan disesuaikan d
engan hambatan masing-masing.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak-Berbicara Pada akhir fase A, peserta didik menggunakan b
Listening-Speaking ahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi
dalam situasi sosial dan kelas seperti berken
alan, memberikan informasi diri, mengucapk
an salam dan selamat tinggal. By the end of
Phase A students use basic English to interact
in social and classroom situations such as intr
oducing themselves, sharing personal informa
tion, greeting and bidding farewell.
Membaca-Memirsa Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase in
Reading-Viewing i
Menulis- Belum menjadi fokus pembelajaran pada fas
Mempresentasikan e ini.
Writing-Presenting

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada Fase B, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisa
n dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas. Di dalam mengemba
ngkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik men
gikuti/merespons instruksi atau pertanyaan sederhana dalam ba
hasa Inggris dan membagikan informasi dengan kosakata sederh
ana. Pada fase ini, peserta didik menggunakan alat bantu visual
dan/atau auditif untuk membantu mereka berkomunikasi secar
a verbal dan nonverbal. (teknik disesuaikan dengan ketunaan ma
sing-masing). Peserta didik memahami bahwa kegiatan membaca
merupakan kegiatan individu maupun berkelompok yang bisa dil
akukan untuk memberikan kesenangan (reading for pleasure). M
ereka memahami bahwa gambar yang terdapat dalam buku yang
dibacakan oleh guru atau gambar yang peserta didik amati memi
liki arti. Mereka merespons secara lisan, visual, dan/atau komun
ikasi nonverbal terhadap teks sederhana yang dibacakan atau ga
mbar yang dilihatnya.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak-Berbicara Listeni Pada akhir fase B, peserta didik meres
ng-Speaking pon instruksi sederhana dengan gerak
an tubuh atau menjawab pertanyaan p
endek sederhana dengan kata, frasa at
au kalimat sederhana. By the end of Ph
ase B,students respond to simple instru
ctions with action-related language or a
nswer to short, simple
questions with simple words, phrases or
sentences.
Membaca-Memirsa Readin Pada akhir fase B, peserta didik merespo
g-Viewing ns secara lisan terhadap teks pendek se
derhana dan familier, berbentuk teks tul
is yang dibacakan oleh guru.
By the end of Phase B, students respond
orally to short, simple, familiar texts in th
e form of print texts read by teachers.

Menulis-Mempresentasikan Belum menjadi fokus pembelajaran p


Writing-Presenting ada fase ini.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)
Pada Fase C, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris lisa
n dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas. Di dalam mengemba
ngkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik men
gikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam ba
hasa Inggris dan membagikan informasi dengan kosakata sederh
ana. Pada fase ini, peserta didik menggunakan alat bantu visual
dan/atau auditif untuk membantu mereka berkomunikasi secar
a verbal dan nonverbal. Teknik yang digunakan disesuaikan den
gan hambatan masing-masing. Peserta didik memahami bahwa k
egiatan membaca merupakan kegiatan individu maupun berkelo
mpok yang bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan (readi
ng for pleasure). Mereka memahami bahwa gambar yang terdapat
dalam buku yang dibacakan oleh guru atau gambar/visual yang
peserta didik amati memiliki arti. Mereka merespons secara lisan,
sederhana, dan spontan dan/atau komunikasi nonverbal terhad
ap teks sederhana yang dibacakan atau gambar/visual yang dilih
atnya.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak-Berbicara Listeni Pada akhir fase C, peserta didik memah
ng-Speaking ami ide pokok dari informasi yang disam
paikan secara lisan dan atau isyarat den
gan bantuan audio atau visual menggu
nakan kosa kata sederhana. Mereka dap
at menggunakan teks atau gambar untu
k membantu mereka berkomunikasi.
By the end of Phase C,students identify k
ey points of information in visually and or
sign supported oral presentations contain
ing familiar vocabulary. They use

texts or picture to help them communicat


e.
Membaca-Memirsa Readin Pada akhir fase C, Peserta didik menunj
g-Viewing ukkan pemahaman teks yang dibacakan
atau gambar/ilustrasi yang diperlihatka
n padanya, menggunakan komunikasi n
on-verbal.
By the end of Phase C, students show un
derstanding of texts being read to or pictu
res/illustration being shown, using verbal
or non-verbal communication.
Menulis-Mempresentasikan Belum menjadi fokus pembelajaran pada
Writing-Presenting fase ini.
VI. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN SOSIAL (IPAS) SD

A. Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Il


mu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai pengetahuan
yang disusun secara logis dan bersistem dengan memperhitungkan s
ebab dan akibat (KBBI). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan al
am dan pengetahuan sosial.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang disingkat dengan IPAS adal
ah ilmu pengetahuan yang mengaji tentang makhluk hidup dan ben
da tak hidup di alam semesta serta mengaji kehidupan manusia seb
agai individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinteraksi den
gan lingkungannya.
llmu Pengetahuan Alam dan Aosial membantu peserta didik menum
buhkan keingintahuannya terhadap fenomena alam semesta yang te
rjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu peserta didik un
tuk memahami bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi de
ngan kehidupan manusia di muka bumi. Pemahaman ini dapat dima
nfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihad
api dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan pembangunan b
erkelanjutan.
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui I
PAS diharapkan peserta didik menggali kekayaan kearifan lokal yang
berkaitan dengan IPAS termasuk penggunaannya dalam memecahka
n masalah. Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Prof
il Pelajar Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indon
esia. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IP
AS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampua
n berpikir kritis, analitis, dan kemampuan mengambil kesimpulan y
ang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta didik.
Fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di jenjang p
endidikan dasar bukanlah pada seberapa banyak konten materi yan
g dapat diserap oleh peserta didik, akan tetapi dari seberapa besar k
ompetensi peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan yang di
miliki. Untuk memberikan pemahaman ini kepada peserta didik, pe
mbelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial per
lu dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut deng
an istilah IPAS.
Peserta didik berkebutuhan khusus merupakanpeserta didik denga
n karakteristik khusus yang berbeda dengan peserta didik pada um
umnya dilihat dari segi fisik, intelektual, dan emosional yang lebih re
ndah ataupun lebih tinggi. Hal tersebut berdampak pada kebutuhan
akan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan potens
i yang dimiliki

B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Tuj
uan mata pelajaran IPAS adalah agar peserta didik mampu:
1. mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga pes
erta didik terpicu untuk mengaji fenomena yang ada di sekitar m
anusia, memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidup
an manusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan alam,
mengelola sumber daya alam, dan lingkungan dengan bijak secar
a sederhana;
3. mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi, m
erumuskan, hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata s
ecara sederhana;
4. mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial
bekerja, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masy
arakat berubah dari waktu ke waktu;
5. memahami konsep anggota suatu kelompok masyarakat sehingg
a dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan dirinya dan lingkungan sekitarnya;
6. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
di dalam IPAS serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-har
i.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPA


S) Ilmu pengetahuan merupakan sebuah sistem pengetahuan tentan
g dunia fisik serta fenomena terkait yang memerlukan observasi tanp
a bias serta eksperimentasi yang sistematis (Gregersen, 2020).
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga senant
iasa mengalami perkembangan. Apa yang kita ketahui sebagai sebua
h kebenaran ilmiah di masa lampau boleh jadi mengalami pergesera
n di masa kini ataupun masa depan. Ilmu pengetahuan bersifat dina
mis dan merupakan sebuah upaya terus menerus yang dilakukan ol
eh manusia untuk mengungkap kebenaran dan memanfaatkannya u
ntuk kehidupan (Sammel, 2014).
Pendidikan IPAS fokus pada kompetensi penerapan kaidah penelitia
n ilmiah dalam proses belajar. Dengan demikian, setelah menguasai
IPAS diharapkan peserta didik memiliki landasan berpikir dan bertin
dak yang kokoh di atas dasar pemahaman kaidah penelitian ilmiah.
Di dalam pembelajaran IPAS, ada dua elemen utama yakni pemaham
an IPAS (sains dan sosial) dan keterampilan proses dalam kehidupan
sehari-hari secara sederhana sesuai dengan tahapan perkembangan
mental dan tahapan pembelajarannya. Setiap elemen ini berkaitan d
engan delapan cakupan konten yang meliputi: makhluk hidup; zat d
an sifatnya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; manusia,
tempat, dan lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; indi
vidu, kelompok, dan lembaga/sistem sosial dan budaya; produksi, di
stribusi, dan konsumsi/pemenuhan kebutuhan dan kelangkaan.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran IPAS


Elemen Deskripsi
Pemahaman IPAS Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dala
(sains dan sosial) m mengembangkan teori-teori yang membantu kit
a memahami bagaimana dunia bekerja. Lebih jau
h lagi, ilmu pengetahuan telah membantu kita me
ngembangkan teknologi dan sistem tata kelola ya
ng mendukung terciptanya kehidupan yang lebih
baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan kita d
apat melakukan banyak hal untuk menyelesaikan
permasalahan atau menghadapi tantangan yang a
da.
Pemahaman IPAS yang dimiliki merupakan bukti
seseorang memilih dan mengintegrasikan pengeta
huan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta
memprediksi suatu fenomena atau fakta dan men
erapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang
berbeda.
Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, k
onsep, prinsip, hukum, teori, dan model yang tela
h ditetapkan oleh para ilmuwan.
Keterampilan proses Keterampilan proses adalah sebuah proses intensi
onal dalam melakukan diagnosa terhadap situasi,
memformulasikan permasalahan, mengkritisi sua
tu eksperimen dan menemukan perbedaan dari al
ternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang di
bangun berdasarkan informasi yang kurang lengk
ap, merancang investigasi, menemukan informasi,
menciptakan model, mendebat rekan sejawat men
ggunakan fakta serta membentuk argumen yang
koheren

Elemen Deskripsi
(Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkom
endasikan sebagai bentuk pendekatan dalam peng
ajaran karena hal ini terbukti membuat peserta di
dik lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson,
2002). Keterampilan proses tidak selalu merupaka
n urutan langkah, melainkan suatu siklus yang di
namis yang dapat disesuaikan berdasarkan perke
mbangan dan kemampuan peserta didik.
Di dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekat
an pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pen
dekatan deduktif adalah menyajikan suatu konse
p berikut logika terkait dan memberikan contoh p
enerapan. Pendekatan ini, peserta didik diposisika
n sebagai pembelajar yang pasif (hanya menerima
materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, p
eserta didik diberikan kesempatan yang lebih lelu
asa untuk melakukan observasi, melakukan eksp
erimen dan dibimbing oleh guru untuk membang
un konsep berdasarkan pengetahuan yang dimilik
i (Rocard, et.al., 2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran pen
ting dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et a
l., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Rese
arch Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini di
dasarkan pada pengakuan bahwa sains secara es
ensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terb
uka, kerangka berpikir yang dapat dipertanggungj
awabkan, dapat diprediksi. Oleh karena itu, pese
rta didik perlu mendapatkan pengalaman persona
l dalam menerapkan inkuiri saintifik agar aspek f
undamental IPAS ini dapat membudaya dalam dir
inya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch
(2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampil
an inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu
keterampilan berikut.
1. Mengamati
Melakukan pengamatan terhadap sebuah feno
mena dan peristiwa merupakan awal dari pro
ses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahap
an-tahapan berikutnya. Pada saat melakukan
pengamatan, peserta didik memperhatikan fen
omena dan peristiwa dengan saksama, mencat
at, serta membandingkan informasi yang diku
mpulkan untuk melihat persamaan dan perbe
daannya. Pengamatan dapat dilakukan langsu
ng atau menggunakan instrumen lain seperti
kuisioner danwawancara.
2. Mempertanyakan dan Memprediksi Peserta di
dik didorong untuk menyusun pertanyaan ten
tang hal-hal yang ingin diketahui pada saat m
elakukan pengamatan. Pada tahap ini, peserta
didik juga menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan

Elemen Deskripsi
dipelajari sehingga dapat memprediksi apa yan
g akan terjadi dengan hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan Se
telah mempertanyakan dan membuat prediksi
berdasarkan pengetahuan dan informasi yang
dimiliki, peserta didik membuat rencana dan m
enyusun langkahlangkah operasional berdasar
kan referensi yang benar. Peserta didik dapat
menjawab pertanyaan dan membuktikan predi
ksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan i
ni juga mencakup identifikasi dan inventarisasi
faktor- faktor operasional baik internal maupu
n eksternal di lapangan yang mendukung dan
menghambat kegiatan. Berdasarkan perencana
an tersebut, peserta didik mengambil data dan
melakukan serangkaian tindakan yang dapat d
igunakan untuk mendapatkan temuan-temua
n.
4. Memproses serta Menganalisis Data dan
Informasi
Peserta didik memilih dan mengorganisasikan i
nformasi yang diperoleh. Ia menafsirkan infor
masi yang didapatkan dengan jujur dan bertan
ggung jawab. Selanjutnya, menganalisis mengg
unakan alat dan metode yang tepat, menilai rel
evansi informasi yang ditemukan dengan menc
antumkan referensi rujukan, serta menyimpul
kan hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan Refleksi
Pada tahapan ini, peserta didik menilai apakah
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujua
n yang direncanakan atau tidak. Pada akhir si
klus ini, peserta didik juga meninjau kembali p
roses belajar yang dijalani dan hal-hal yang pe
rlu dipertahankan dan/atau diperbaiki pada m
asa yang akan datang. Peserta didik melakuka
n refleksi tentang bagaimana pengetahuan bar
u yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri s
endiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dala
m perspektif global untuk masa depan berkela
njutan.
6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruk
tur melalui lisan atau tulisan, menggunakan b
agan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasi
kan ke dalam media digital dan non-digital unt
uk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan
memublikasikan hasil laporan dalam berbagai
media, baik digital dan atau nondigital. Pelapor
an dapat dilakukan berkolaborasi dengan berb
agai pihak.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas
II)

Di akhir fase A, peserta didik terbiasa melakukan proses inkuiri,


yaitu mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang apa y
ang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan s
ekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berk
aitan dengan kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, peserta didik mengamati, mempertanyakan dan me
mprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mempros
es, menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi se
rta mengomunikasikan proses inkuiri yang dilalui sesuai dengan
tahap perkembangannya. Peserta didik menunjukkan perilaku ya
ng mencerminkan keberpihakannya terhadap objektivitas suatu h
al.
Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk mel
akukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan ke
luarga ketika diberikan perlakuan. Peserta didik menggunakan h
asil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat sederhana
dengan menggunakan beberapa media.
Peserta didik mengenal bagian-bagian anggota tubuh manusia da
n pancaidera. Mereka mulai memodelkan kegunaan dari setiap an
ggota tubuh dan pancaindra. Peserta didik mengenal waktu, sian
g dan malam dan mengenal nama-nama hari dan bulan. Peserta
didik menerapkan cara merawat anggota tubuh dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta didik menyebutkan identitas diri dan anggota
keluarga. Mereka mulai memahami keberadaan keluarga di lingk
ungan rumahnya. Peserta didik memahami keberadaan anggota d
an kedudukan keluarga yang ada di lingkungan rumah dan menc
eritakan kegiatannya bersama keluarga. Peserta didik mengidentif
ikasi bentuk kasih sayang di lingkungan keluarga melalui penga
matan. Peserta didik memahami cara memelihara kesehatan dala
m kehidupan sehari-hari.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik mengenal bagian-bagian anggota
(sains dan sosial) tubuh manusia dan pancaidera. Mereka mulai
memodelkan kegunaan dari masing-
Elemen Capaian Pembelajaran
masing anggota tubuh dan pancaindra. Pesert
a didik menerapkan cara merawat anggota tub
uh dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengenal waktu, siang dan malam, dan menge
nal nama-nama hari dan bulan. Peserta didik
menyebutkan identitas diri dan anggota keluar
ga. Mereka mulai memahami keberadaan kelu
arga di lingkungan rumahnya. Peserta didik m
emahami keberadaan anggota dan kedudukan
keluarga yang ada di lingkungan rumah dan m
enceritakan kegiatannya bersama keluarga. Pe
serta didik mengidentifikasi bentuk kasih saya
ng di lingkungan keluarga melalui pengamata
n. Peserta didik memahami cara memelihara k
esehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Peserta didik mengamati fenomena dan per
istiwa secara sederhana menggunakan pan
caindra.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta
didik menyusun dan menjawab pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahui saat
melakukan pengamatan. Peserta didik me
mbuat prediksi mengenai objek dan peristi
wa di lingkungan sekitar.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidika
n
Dengan panduan, peserta didik berpartisip
asi dalam penyelidikan untuk mengeksplor
asi dan menjawab pertanyaan. Melakukan
pengukuran dengan alat sederhana yang a
da di sekitarnya untuk mendapatkan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informa
si
Peserta didik menggunakan berbagai metod
e untuk mengorganisasikan informasi, ter
masuk gambar, tabel. Peserta didik mendis
kusikan dan membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi.
5. Mengevaluasi dan refleksi Dengan pandua
n, peserta didik membandingkan hasil pen
gamatan yang berbeda dengan mengacu pa
da teori.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan hasil pen
yelidikan secara verbal dan tertulis dengan
format sederhana.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)

Di akhir fase B, peserta didik terbiasa melakukan proses inkuiri,


yaitu mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang apa y
ang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan s
ekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berk
aitan dengan kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, me
rencanakan dan melakukan penyelidikan, memproses, menganali
sis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi serta mengomu
nikasikan proses inkuiri yang dilalui sesuai dengan tahap perkem
bangannya. Peserta didik menunjukkan perilaku yang mencermin
kan keberpihakannya terhadap objektivitas suatu hal.
Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk mel
akukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan be
nda tak hidup ketika diberikan perlakuan. Peserta didik menggun
akan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat sed
erhana dengan menggunakan beberapa media.
Peserta didik mengenal hewan dan tumbuhan yang ada di lingku
ngan sekitarnya melalui pengamatan dan eksplorasi. Mereka men
ggunakan hasil pengamatannya untuk mengetahui bagian tubuh
dan pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Peserta didik mengiden
tifikasi benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Peserta didik
mampu mengenali orang-lain yang memiliki hubungan keluarga
maupun yang tidak memiliki hubungan keluarga melalui dokume
n diri dan keluarga. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan m
embuat silsilah keluarga inti. Peserta didik mengenal uang dan ke
gunaannya secara sederhana. Peserta didik mendeskripsikan den
gan nyaman tentang kegiatan keluarganya di rumah dan bagaima
na mereka bekerja sama dan berbagi tugas. Peserta didik mengen
al konsep rumah sehat dan lingkungan sehat sebagai cara sederh
ana menanggulangi bencana melalui pengamatan dan bertanya. P
eserta didik mengidentifikasi bentuk kerja sama yang terjadi di li
ngkungan rumah.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik mengenal hewan dan tumbuhan
(sains dan sosial) yang ada di lingkungan sekitarnya melalui pen
gamatan dan eksplorasi. Mereka menggunaka
n hasil pengamatannya untuk mengetahui bag
ian tubuh dan pertumbuhan hewan dan tumb
uhan. Peserta didik mengidentifikasi benda-be
nda yang ada di lingkungan sekitar. Peserta di
dik mampu mengenali orang-lain yang memilik
i
Elemen Capaian Pembelajaran
hubungan keluarga maupun yang tidak memil
iki hubungan keluarga melalui dokumen diri
dan keluarga. Peserta didik mampu mengiden
tifikasi dan membuat silsilah keluarga inti. Pe
serta didik mengenal uang dan kegunaannya
secara sederhana. Peserta didik mendeskripsi
kan dengan nyaman tentang kegiatan keluarg
anya di rumah dan bagaimana mereka bekerj
a sama dan berbagi tugas. Peserta didik meng
enal konsep rumah sehat dan lingkungan seh
at sebagai cara sederhana menanggulangi ben
cana melalui pengamatan dan bertanya. Peser
ta didik mengidentifikasi bentuk kerja sama y
ang terjadi di lingkungan rumah.
Keterampilan proses 1. Mengamati
Peserta didik mengamati fenomena dan per
istiwa secara sederhana menggunakan pan
caindra.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta
didik menyusun dan menjawab pertanyaa
n tentang hal-hal yang ingin diketahui saat
melakukan pengamatan. Peserta didik me
mbuat prediksi mengenai objek dan peristi
wa di lingkungan sekitar.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidika
n
Dengan panduan, peserta didik berpartisip
asi dalam penyelidikan untuk mengeksplor
asi dan menjawab pertanyaan. Melakukan
pengukuran dengan alat sederhana yang a
da di sekitarnya untuk mendapatkan data.
4. Memproses, menganalisis data dan inform
asi
Peserta didik menggunakan berbagai meto
de untuk mengorganisasikan informasi, ter
masuk gambar,dan tabel. Peserta didik m
endiskusikan dan membandingkan antara
hasil pengamatan dengan prediksi.
5. Mengevaluasi dan refleksi Dengan pandua
n, peserta didik membandingkan hasil pen
gamatan yang berbeda dengan mengacu p
ada teori.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik mengomunikasikan hasil pen
yelidikan secara verbal dan tertulis dengan
format sederhana.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)

Di akhir fase C, peserta didik terbiasa melakukan proses inkuiri,


yaitu mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang apa y
ang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan s
ekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berk
aitan dengan kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, peserta didik mengamati, mempertanyakan dan me
mprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mempros
es, menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan refleksi se
rta mengomunikasikan proses inkuiri yang dilalui sesuai dengan
tahap perkembangannya. Peserta didik menunjukkan perilaku ya
ng mencerminkan keberpihakannya terhadap objektivitas suatu h
al.
Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra untuk mel
akukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan pe
rubahan benda ketika diberikan perlakuan. Peserta didik menggu
nakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat se
derhana dengan menggunakan beberapa media.
Peserta didik mengenal ciri-ciri benda cair, padat dan gas melalui
pengamatan dan eksplorasi. Mereka menggunakan hasil pengama
tannya untuk membuat simulasi menggunakan alat sederhana te
ntang perubahan wujud zat (mencair dan membeku). Peserta didi
k mulai mengenal berbagai musim di Indonesia melalui pengamat
an dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi te
mpat hidup makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Mereka men
ggunakan hasil identifikasi tersebut untuk mengklasifikasikan ke
dalam kelompok makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) yang me
nguntungkan dan merugikan. Peserta didik mengidentifikasi sum
ber energi yang ada di lingkungan sekitarnya melalui pengamatan
dan proses diskusi. Peserta didik mengidentifikasi peran setiap a
nggota keluarga dan peristiwa penting dalam keluarga melalui pe
ngamatan dan bertanya. Peserta didik mulai mengenal keragama
n masyarakat, tokoh, peninggalan dan peristiwa sejarah yang mel
iputi agama, suku, bangsa, bahasa, sosial dan ekonomi melalui p
engamatan dan eksplorasi.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Peserta didik mengenal ciri-ciri benda cair, pad
(sains dan sosial) at dan gas melalui pengamatan dan eksplorasi.
Mereka menggunakan hasil pengamatannya un
tuk membuat simulasi menggunakan alat sede
rhana tentang perubahan wujud zat (mencair d
an membeku). Peserta didik mulai mengenal
berbagai musim di Indonesia melalui pengama
tan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didi
k mengidentifikasi tempat hidup makhluk hid
up (hewan dan tumbuhan). Mereka mengguna
kan hasil identifikasi tersebut untuk mengklas
ifikasikan ke dalam kelompok makhluk hidup
(hewan dan tumbuhan) yang menguntungkan
dan merugikan. Peserta didik mengidentifikasi
sumber energi yang ada di setiap anggota kelu
arga dan peristiwa penting dalam keluarga mel
alui pengamatan dan bertanya. Peserta didik
mulai mengenal keragaman masyarakat, toko
h, peninggalan dan peristiwa sejarah yang mel
iputi agama, suku, bangsa, bahasa, sosial dan
ekonomi melalui pengamatan dan eksplorasi.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Mengamati fenomena dan peristiwa secara se
derhana dengan menggunakan pancaindra da
n dapat mencatat hasil pengamatannya. 2. Me
mpertanyakan dan memprediksi Dengan meng
gunakan panduan, peserta didik mengidentifik
asi pertanyaan yang dapat diselidiki secara il
miah dan membuat prediksi berdasarkan peng
etahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidika
n
Dengan panduan, peserta didik membuat renc
ana dan melakukan langkah-langkah operasio
nal untuk menjawab pertanyaan yang diajuka
n. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai d
engan mengutamakan keselamatan. Peserta di
dik menggunakan alat bantu pengukuran unt
uk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informa
si
Peserta didik menggunakan berbagai metode u
ntuk mengorganisasikan informasi, termasuk
gambar, tabel. Peserta didik mendiskusikan d
an membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi.
Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel d
an grafik sederhana untuk menyajikan data d
an mengidentifikasi pola. Peserta didik memba
ndingkan antara hasil pengamatan dengan pre
diksi dan memberikan alasan yang bersifat ilm
iah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi ke
simpulan melalui perbandingan dengan teo
ri yang ada. Menunjukkan kelebihan dan k
ekurangan proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara
verbal dan tertulis dalam berbagai format.
IX.1. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS SENI MUSIK

A. Rasional Mata Pelajaran Seni Musik


Mata pelajaran Seni dikembangkan sesuai dengan tantangan abad k
e21, di mana penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi menjadi bagian dari pembelajaran. Untuk itu, kemampu
an penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunika
si menjadi faktor penting agar seni dapat disesuaikan dengan karakt
eristik pembelajaran yang mampu menjawab tantangan abad ke-21.
Selain penggunaan dan pemanfaatan teknonolgi, pembelajaran seni
budaya menjawab tantangan abad ke-21 yang memperhatikan kebut
uhan daerah dan peserta didik. Dengan demikian, mata pelajaran ini
dapat menjadi filter dari masuknya kebudayaan asing sekaligus men
dorong peserta didik untuk memiliki kearifan terhadap budaya lokal
atau budaya masyarakatnya.
Mata pelajaran Seni memiliki sifat multilingual, multidimensional, da
n multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan
mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduann
ya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi
meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), ap
resiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur
estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandu
ng makna menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apre
siasi terhadap beragam seni budaya. Hal ini merupakan wujud pemb
entukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup sec
ara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang maje
muk.
Musik dalam mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri m
elalui bunyi merupakan aktivitas ekspresi, respons, dan apresiasi te
rhadap berbagai fenomena kehidupan, baik dari dalam diri maupun
dari budaya, sejarah, alam, dan lingkungan hidup seseorang. Musik
pada dasarnya merupakan nada atau suara yang disusun sedemikia
n rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (KBHI,
Depdiknas, 2001). Musik mendorong manusia untuk mengindra, me
rasakan, dan mengekspresikan keindahan melalui penataan bunyisu
ara dan sunyi. Melalui pendidikan musik, manusia diajak untuk ber
pikir dan bekerja secara artistik estetik agar mandiri, kreatif, memili
ki apresiasi, menghargai kebinekaan global, serta sejahtera jasmani,
mental (psikologis), dan rohani sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. S
elanjutnya Pendidikan musik memberi dampak pada kehidupan man
usia (diri sendiri dan orang lain) juga pada pengembangan pribadi se
tiap orang dalam proses pembelajaran yang berkesinambungan (teru
s-menerus). Aktivitas bermusik yang melibatkan gerak dan atau ga
mbar dapat menstimulasi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk
meningkatkan fungsi mental, motorik, dan intelegensinya serta dapa
t dijadikan medium untuk meningkatkan kualitas hidup.

B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Musik


Tujuan mata pelajaran Seni Musik adalah untuk memastikan agar p
eserta didik:
1. mampu mengekspresikan diri atas fenomena kehidupan;
2. peka terhadap persoalan diri secara pribadi dan dunia sekitar;
3. mampu mengasah dan mengembangkan musikalitas, terlibat den
gan praktik-praktik bermusik dengan cara yang sesuai, tepat, da
n bermanfaat, serta turut ambil bagian dan mampu menjawab ta
ntangan dalam kehidupan sehari-hari; dan
4. secara sadar dan bermartabat mengusahakan perkembangan kep
ribadian, karakter, dan kehidupannya baik untuk diri sendiri ma
upun untuk sesama dan alam sekitar.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Musik


Mata pelajaran Seni Musik memiliki karakteristik seperti berikut.
1. Pelajaran Seni Musik mencakup pengembangan musikalitas; keb
ebasan berekspresi; pengembangan imajinasi secara luas; menjal
ani disiplin kreatif; penghargaan akan nilai-nilai keindahan; peng
embangan rasa kemanusiaan, toleransi, dan menghargai perbeda
an; pengembangan karakter/kepribadian manusia secara utuh (j
asmani, mental/psikologis, dan rohani) sehingga dapat memberik
an dampak dalam kehidupan manusia.

2. Pelajaran musik membantu mengembangkan musikalitas, kema


mpuan bermusik peserta didik dalam berbagai macam praktikny
a dengan baik:
a. dengan ekspresif dan indah;
b. dengan kesadaran, pemahaman, dan penghayatan akan uns
ur-unsur/elemen-elemen bunyi-sunyi-musik dan kaidahkaid
ahnya;
c. dengan eksekusi yang tepat, sesuai, dan sebaik-baiknya.

Gambar 1. Lima Elemen/Domain Landasan Pembelajaran Seni Musik

Landasan pembelajaran Seni Musik memiliki lima elemen yang ma


ndiri dan berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling memen
garuhi dan mendukung. Setiap elemen bukanlah sebuah urutan a
tau prasyarat dari elemen lainnya. Masing-masing mampu berdiri
sendiri secara mandiri, tetapi memiliki keterhubungan dalam pera
n antarelemen.
Deskripsi Elemen dalam Seni Musik
Elemen Deskripsi
Mengalami 1. Mengindrai, mengenali, merasakan, menyimak, me
(Experiencing) ncobakan/bereksperimen, dan merespons bunyi-su
nyi dari beragam sumber, dan beragam jenis/ bent
uk musik dari berbagai konteks budaya
2. Eksplorasi bunyi dan beragam karya-karya musik,
bentuk musik, alat-alat yang menghasilkan bunyim
usik, dan penggunaan teknologi dalam praktik ber
musik
3. Mengamati, mengumpulkan, dan merekam pengala
man dari beragam praktik bermusik, menumbuhka
n kecintaan pada musik, dan mengusahakan damp
ak bagi diri sendiri, orang lain, dan masyarakat
Menciptakan 1. Memilih penggunaan beragam media dan teknik be
(Making/Creating) rmusik untuk menghasilkan karya musik sesuai de
ngan konteks, kebutuhan, dan ketersedian serta
Elemen Deskripsi
kemampuan bermusik masyarakat, sejalan dengan
perkembangan teknologi
2. Menciptakan karya-karya musik dengan standar m
usikalitas yang baik dan sesuai dengan kaidah/ bu
daya dan kebutuhan, dapat dipertanggungjawabka
n, berdampak pada diri sendiri dan orang lain dala
m beragam bentuk praktiknya.
Merefleksikan (Ref 1. Menyematkan nilai-nilai yang generatif-lestari pada
lecting pengalaman dan pembelajaran artistikestetik yang
berkesinambungan (terus-menerus).
2. Mengamati, memberikan penilaian, dan membuat
hubungan antara karya pribadi dan orang lain seb
agai bagian dari proses berpikir dan bekerja artisti
k-estetik, dalam konteks unjuk karya musik.
Berpikir dan 1. Merancang, menata, menghasilkan, mengembangk
Bekerja secara Art an, menciptakan, mereka ulang, dan mengomunik
istik (Thinking asikan ide melalui proses mengalami, menciptakan,
and Working dan merefleksikan
Artistically) 2. Mengeksplorasi dan menemukan sendiri bentuk ka
rya dan praktik musik (elaborasi dengan bidang kei
lmuan yang lain: seni rupa, seni tari, drama, dan n
onseni) yang membangun dan bermanfaat untuk m
enanggapi setiap tantangan hidup dan kesempatan
berkarya secara mandiri
3. Meninjau dan memperbarui karya pribadi sesuai d
engan kebutuhan masyarakat, zaman, konteks fisi
k-psikis, budaya, dan kondisi alam
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif sebagai sarana
melatih kelancaran dan keluwesan dalam praktik b
ermusik
Berdampak bagi d 1. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karyakar
iri sendiri dan ora ya musik dengan kesadaran untuk terus mengemb
ng lain (Impacting) angkan kepribadian dan karakter bagi diri sendiri d
an sesama
2. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karyakar
ya musik dengan kesadaran untuk terus membang
un persatuan dan kesatuan bangsa
3. Memilih, menganalisis, dan menghasilkan karyakar
ya musik dengan kesadaran untuk terus meningka
tkan cinta kasih kepada sesama manusia dan alam
semesta
4. Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif dalam praktik-
praktik bermusik sebagai sarana melatih pengemb
angan pribadi dan bersama, semakin baik waktu d
emi waktu, tahap demi tahap.

D. Capaian Pembelajaran Seni Musik Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas I
I) Pada akhir Fase A, peserta didik mengemukakan pencapaian di
ri dalam mengenal unsur-unsur bunyi baik intrinsik maupun eks
trinsik, mengimitasi bunyi bersumber dari musik sederhana dan
mengembangkannya melalui bernyanyi dengan lagu bertanda bira
ma dua dan tiga sehingga muncul dan tumbuh rasa percaya diri,
berani, dan rasa ingin tahu.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Mengimitasi bunyi bersumber dari musik sederh
ana dengan mengenal unsur-unsur bunyi melal
ui lagu bertanda birama dua dan tiga
Menciptakan Membuat musik sederhana dengan unsurunsur
bunyi intrinsik maupun ekstrinsik
Merefleksikan Praktik musik sederhana melalui aktivitas berny
anyi lagu bertanda birama dua dan tiga atau ber
main alat/media musik, baik sendiri maupun be
rsama-sama
Berpikir dan Kebiasaan beraktivitas musik yang baik dan ruti
Bekerja Artistik n dalam praktik musik sederhana melalui lagu b
irama dua dan tiga
Berdampak Peserta didik mendapat pengalaman, kesan, da
n terbiasa aktif, baik, dan rutin dalam praktik
musik dan kegiatan-kegiatan bermusik lewat be
rnyanyi lagu bertanda birama dua, tiga dan me
mainkan media bunyi musik sederhana

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu mengemukakan pencap
aian diri dalam mengenal unsur-unsur bunyi intrinsik dan ekstri
nsik, mengimitasi, dan menata bunyi berupa musik sederhana be
rupa irama musik ritmis dan mengembangkannya melalui bernya
nyi dengan lagu bertanda birama empat dengan iringan musik rit
mik sehingga muncul dan tumbuh rasa percaya diri, berani, dan
rasa ingin tahu. Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik menata bunyi sederhana bedasarka
n imitasi akan kepekaan unsur-unsur bunyi, bai
k intrinsik maupun ekstrinsik melalui lagu biram
a empat dan irama musik ritmis.
Menciptakan Peserta didik membuat bunyi musik sederhana m
enjadi pola baru dengan menggunakan unsurun
sur bunyi musik instrinsik maupun ekstrinsik de
ngan menggunakan pola irama musik ritmis.
Merefleksikan Mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan y
ang beragam (berkebinekaan), serta mampu mem
beri kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi
lagu birama empat atau bermain alat/media mus
ik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan m
enggunakan pola irama musik ritmis
Berpikir dan Menyimak, mendokumentasikan secara sederhan
Bekerja Artistik a, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik d
an rutin dalam praktik musik sejak dari persiapa
n, saat bermusik, maupun usai
Elemen Capaian Pembelajaran
berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan
memainkan karya musik sederhana secara artisti
k dengan mengandung nilai-nilai positifnya
Berdampak Menjalani bermusik yang baik dan rutin dalam b
erpraktik musik dan aktif dalam kegiatankegiata
n bermusik lewat bernyanyi lagu birama empat d
an memainkan media bunyi-musik sederhana de
ngan pola irama musik ritmis serta mendapatkan
pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)
Pada akhir Fase C, peserta didik mampu mengemukakan pencap
aian diri dalam mengenal irama musik ritmis dan melodis dengan
mengangkat kearifan lokal serta pengembangannya dilakukan me
lalui bernyanyi lagu dengan iringan alat musik ritmis dan melodis
sehingga muncul dan tumbuh rasa percaya diri, berani, dan rasa
ingin tahu.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Mengolah pola/tata bunyi dan unsur-unsur bun
yi baik intrinsik maupun ekstrinsik melalui lagu
berirama ritmis dan melodis
Menciptakan Menata dan mengolah pola/tata bunyi musik se
derhana untuk lebih peka terhadap unsur bunyi
musik dengan pola irama musik ritmis dan melo
dis
Merefleksikan Mengenali dan memberi kesan atas praktik ber
musik lewat bernyanyi lagu berirama ritmis dan
melodis atau bermain alat/media musik baik se
ndiri maupun bersama-sama dalam bentuk yan
g bisa diacu dan dikomunikasikan secara lebih
umum
Berpikir dan Menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpr
Bekerja Artistik aktik musik sejak dari persiapan, saat, maupun
usai berpraktik musik ritmis dan melodis, serta
memilih, memainkan, dan menghasilkan karya-
karya musik sederhana yang mengandung nilai-
nilai kearifan lokal global dan positif, secara akti
f, kreatif, dan artistik
Berdampak Menjalani kebiasaan baik dan rutin dalam berpr
aktik musik dan kegiatan-kegiatan bermusik me
lalui bernyanyi lagu berirama ritmis dan melodi
s serta mendapatkan pengalaman dan kesan bai
k bagi perbaikan dan mutunya

IX.2. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS SENI BUDAYA (SEN


I RUPA)

A. Rasional Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)


Seni merupakan salah satu produk budaya bangsa yang tercipta dari
individu atau suatu kelompok masyarakat, seperti seni rupa, musik,
tari, dan teater. Perkembangan kesenian berkaitan dengan perubaha
n yang dicapai sesuai dengan perkembangan zaman. Pemahaman te
ntang seni sangat luas. Banyak orang yang mengungkapkan pendap
at tentang seni. Para tokoh, seniman, atau orang-orang yang bergelu
t di bidang pendidikan seni mengungkapkannya dengan pemahaman
dan bahasanya masing-masing. Mata pelajaran seni dikembangkan s
esuai dengan tantangan abad ke-21, di mana penguasaan dan pema
nfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian dari pe
mbelajaran. Untuk itu, kemampuan penggunaan dan pemanfaatan t
eknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor penting agar seni
dapat disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran yang mampu
menjawab tantangan abad ke-21. Selain penggunaan dan pemanfaat
an teknologi, pembelajaran seni budaya menjawab tantangan abad k
e-21 yang memperhatikan kebutuhan daerah dan peserta didik. Den
gan demikian, mata pelajaran ini dapat menjadi filter dari masuknya
kebudayaan asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memilik
i kearifan terhadap budaya lokal atau budaya masyarakatnya.
Pembelajaran seni rupa memiliki sifat multilingual, multidimensional
dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampu
an mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan me
dia, seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpadu
annya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompet
ensi, meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluas
i), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis u
nsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural meng
andung makna menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
apresiasi terhadap beragam seni budaya. Hal ini merupakan wujud p
embentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup
secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang ma
jemuk.
Pembelajaran seni rupa mempunyai pengertian sebagai seni yang lah
ir menggunakan penglihatan dan perasaan dalam membentuk karya
seni dengan media yang dapat ditangkap mata dan dirasakan denga
n rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan ac
uan estetika. Dalam seni rupa peserta didik dapat mempelajari seni r
upa murni dan seni rupa terapan (kriya) dengan jenis dua dimensi (2
D) dan tiga dimensi (3D).
Pada dasarnya, manusia memiliki kemampuan untuk melihat, meras
akan, dan mengalami sebuah keindahan. Bahkan, berbagai kemung
kinan dan potensi dalam hidup dapat diprediksi. Hal inilah yang me
mbedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya di muka bumi in
i. Kepekaan terhadap keindahan membantu manusia untuk dapat m
emaknai hidup dan menjalani hidupnya dengan optimal. Melalui pe
mbelajaran seni rupa, kepekaan tersebut dibangun secara universal,
yakni dapat ditangkap oleh mata dan menembus sekatsekat perbeda
an, termasuk perbedaan bahasa. Semenjak zaman prehistori, manus
ia mengandalkan bahasa rupa sebagai perwujudan sebuah gagasan.
Bahkan, tanpa disadari, kehidupan manusia tidak luput dari bahasa
rupa sebagai citra yang memiliki daya dan dampak luar biasa dalam
menyampaikan pesan, menghibur, melestarikan, dan menginspirasi
hingga kurun waktu tak terhingga.
Pembelajaran Seni Rupa mengajak peserta didik Indonesia dapat ber
pikir terbuka, apresiatif, empatik, serta menghargai perbedaan dan k
eberagaman. Selain itu, peserta didik Indonesia juga memperoleh pe
ngalaman estetik sebagai hasil proses perenungan dari dalam maup
un luar diri mereka yang dituangkan dalam karya seni rupa. Dengan
demikian, muncul karya yang mencerminkan emosi dari hasil pemiki
ran yang berdampak pada diri, lingkungan, maupun masyarakat. Pe
mbelajaran seni rupa merupakan pembelajaran yang masuk dalam r
umpun seni budaya. Melalui pendidikan Seni Rupa, manusia diajak
untuk berpikir dan bekerja secara artistik estetik agar mandiri, kreat
if, memiliki apresiasi, menghargai kebinekaan global, serta sejahtera
jasmani, mental (psikologis), dan rohani sesuai dengan nilai-nilai Pa
ncasila, untuk selanjutnya memberi dampak pada kehidupan manus
ia (diri sendiri dan orang lain) juga pada pengembangan pribadi setia
p orang dalam proses pembelajaran yang berkesinambungan (terus-
menerus).

B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)


Pembelajaran seni rupa adalah untuk memastikan agar peserta didik:

1. Mampu mengekspresikan diri atas fenomena kehidupan;


2. Peka terhadap persoalan diri secara pribadi dan dunia sekitar;
3. Mampu mengasah dan mengembangkan seni rupa, baik seni rup
a murni maupun seni rupa terapan (kriya);
4. Terlibat dalam praktik seni rupa dengan cara yang sesuai, tepat,
dan bermanfaat, serta turut ambil bagian dan mampu menjawab
tantangan dalam kehidupan sehari-hari;
5. Secara sadar dan bermartabat mengusahakan perkembangan ke
pribadian, karakter, dan kehidupannya, baik untuk diri sendiri m
aupun untuk sesama dan alam sekitar; dan
6. Mampu menciptakan sebuah karya atau produk sehingga menjad
i peluang usaha dan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki
untuk lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Rupa)


Kreativitas peserta didik tumbuh dan berkembang melalui ruang keb
ebasan dalam mencari, melihat, mengamati, merasakan dari berbaga
i sudut pandang, kemudian membangun pemahaman kembali dan
mengembangkannya dalam berbagai gagasan, proses, dan bentuk m
elalui medium seni rupa.
Menumbuhkan kepekaan dan daya apresiasi peserta didik terbentuk
melalui pengalaman mencipta, menikmati, mengetahui, memahami,
bersimpati, berempati, peduli, dan toleransi terhadap beragam nilai,
budaya, proses, dan karya.
Keterampilan peserta didik dalam bekerja artistik berkembang melal
ui kemampuan merancang, menggambar, membentuk, memotong, m
enyambungkan berbagai medium seni rupa.
Karya seni rupa yang dihasilkan oleh peserta didik memiliki kontribu
si yang berdampak pada diri dan lingkungannya sebagai respons pos
itif dari sebuah permasalahan, baik secara global maupun internasio
nal. Peserta didik mampu berkolaborasi dan terhubung erat antarkei
lmuan seni maupun bidang ilmu lainnya sebagai upaya bersama dal
am mencari solusi dalam permasalahan di berbagai aspek kehidupa
n.
Didalam mempelajari seni rupa, sejumlah elemen berikut menjadi la
ndasan pendekatan pembelajaran.
Gambar 1. Lima Elemen/ Domain Landasan Pembelajaran Seni Rupa
Landasan pembelajaran seni rupa memiliki lima elemen/domain yan
g mandiri dan berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling mem
engaruhi dan mendukung. Setiap elemen bukanlah sebuah urutan a
tau prasyarat dari elemen lainnya. Masing-masing mampu berdiri se
ndiri secara mandiri, namun memiliki keterhubungan dalam peran a
ntarelemen.
Deskripsi Elemen dalam Seni Budaya (Seni Rupa)
Elemen Deskripsi
Mengalami 1. Mengindra, mengenali, merasakan, menyi
(Experiencing) mak, mencobakan/ bereksperimen, dan merespo
ns bentuk rupa dari beragam sumber, dan berag
am jenis/bentuk seni rupa dari berbagai konteks
budaya.
2. Eksplorasi bentuk seni rupa dan beragam
karya-karya rupa, alat-alat yang digunakan, dan
penggunaan teknologi dalam praktik membuat k
arya seni rupa.
3. Mengamati, mengumpulkan, dan merekam
pengalaman dari beragam praktik, menumbuhka
n kecintaan pada seni rupa, dan mengusahakan
dampak bagi diri sendiri, orang lain, dan masyar
akat.
Menciptakan (Making 1. Memilih penggunaan beragam media dan t
/Creating) eknik dalam seni rupa untuk menghasilkan kary
a rupa sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan k
etersedian serta kemampuan menciptakan karya,
sejalan dengan perkembangan teknologi. 2. Me
nciptakan karya-karya seni rupa dengan standar
unsur dan prinsip seni rupa yang baik dan sesua
i dengan kaidah/ budaya dan kebutuhan, dapat
dipertanggungjawabkan, berdampak pada diri se
ndiri dan orang lain,
Elemen Deskripsi
dalam beragam bentuk praktiknya.
Merefleksikan (Reflec 1. Menyematkan nilai-nilai yang generatiflest
ting) ari pada pengalaman dan pembelajaran artistik-e
stetik yang berkesinambungan (terusmenerus).
2. Mengamati, memberikan penilaian, dan m
embuat hubungan antara karya pribadi dan oran
g lain sebagai bagian dari proses berpikir dan be
kerja artistik-estetik dalam konteks unjuk karya
rupa.
Berpikir dan Bekerja 1. Merancang, menata, menghasilkan, menge
secara Artistik mbangkan, menciptakan, mereka ulang, dan me
(Thinking and ngomunikasikan ide melalui proses mengalami,
Working Artistically) menciptakan, dan merefleksikan.
2. Mengeksplorasi dan menemukan sendiri b
entuk karya dan teknik dalam seni rupa serta kol
aborasi dengan bidang keilmuan yang lain: seni
musik, tari, drama, dan nonseni) yang membang
un dan bermanfaat untuk menanggapi setiap tan
tangan hidup dan kesempatan berkarya secara
mandiri.
3. Meninjau dan memperbarui karya pribadi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, zaman, k
onteks fisik-psikis, budaya, dan kondisi alam. 4.
Menjalani kebiasaan/disiplin kreatif sebag
ai sarana melatih kelancaran dan keluwesan dala
m praktik seni rupa.
Berdampak bagi Diri 1. Memilih, menganalisis, menghasilkan kary
Sendiri dan Orang a-karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
Lain (Impacting) mengembangkan kepribadian dan karakter bagi
diri sendiri dan sesama.
2. Memilih, menganalisis, menghasilkan kary
a-karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Memilih, menganalisis, menghasilkan kary
a-karya seni rupa dengan kesadaran untuk terus
meningkatkan cinta kasih kepada sesama manus
ia dan alam semesta.
4. Menjalani kebiasaan/ disiplin kreatif dala
m praktik-praktik seni rupa sebagai sarana mela
tih pengembangan pribadi dan bersama, makin b
aik waktu demi waktu, tahap demi tahap.

D. Capaian Pembelajaran Seni Rupa Setiap Fase


Di dalam menunjang kebutuhan dan untuk mengetahui serta mema
hami karakteristik peserta didik, guru dapat memahami perkembang
an seni rupa anak-anak berdasarkan rujukan periodisasi perkemban
gan seni rupa Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain (1982). Akan tet
api, untuk jenjang Sekolah Luar Biasa (SLB) ada beberapa perbedaa
n usia kronologis pada setiap jenjang. Oleh karena itu, capaian pemb
elajaran setiap fase dalam seni rupa dibagi sebagai berikut.
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas I
I)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu mengamati, mengenal,
merekam, dan menuangkan kembali secara visual sesuai periodi
sasi perkembangan seni rupa anak pada masa prabagan atau m
asa dimana peserta didik baru mengenal objek 2 dimensi atau 3
dimensi. pada tahap ini, objek yang digambarkan peserta didik b
iasanya berupa gambar bentuk geometris. Masa prabagan biasa
nya menggambarkan sebuah lingkaran sebagai objek kepala ke
mudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti
kedua kaki. Pada masa prabagan biasanya warna belum ada hu
bungannya dengan objek. Gambar manusia bisa saja hijau, biru
atau warna lainnya. Pada akhir fase A, peserta didik mampu me
nuangkan pengalamannya melalui karya visual berupa bentuk-b
entuk dasar geometris yang terdapat pada beberapa unsur seni r
upa sebagai ungkapan ekspresi kreatif.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, mereka
m, dan menuangkan pengalamannya secara visual ses
uai tahap perkembangan seni rupa tahap prabagan de
ngan bentuk-bentuk dasar geometris. Peserta didik m
engeksplorasi alat dan bahan dasar dalam berkarya se
perti kertas, alat menggambar, mewarnai, membentu
k, memotong, dan merekat.
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan men
geksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa berup
a garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna secara visu
al sesuai tahap perkembangan seni rupa anak tahap p
rabagan dimana peserta didik telah menggunakan ben
tuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan obj
ek dari dunia sekitarnya.
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan ka
rya yang diciptakannya.
Berpikir dan Peserta didik mampu mengenali dan membiasakan dir
Bekerja i dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk be
Artistik rkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di se
kitar. Peserta didik mengetahui dan memahami faktor
keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang
sesuai dengan perasaan atau minatnya.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)

Pada akhir Fase B, peserta didik mampu mengenal unsur rupa d


an dapat menggunakan keterampilan atau pengetahuan dasar te
ntang bahan, alat, teknik, teknologi, dan prosedur dalam menua
ngkan kembali secara visual dalam bentuk karya pada Masa Bag
an. Masa bagan merupakan masa dimana peserta didik mengula
ng-ulang bentuk dan penafsiran gambar yang bersifat subjektif.
Pada masa ini juga, peserta didik sudah bisa memahami waktu
dan ruang seperti membedakan warna langit siang dan sore. Pad
a akhir fase B, peserta didik mampu menuangkan pengalamann
ya melalui bentuk yang lebih rinci dengan pemahaman unsur ru
pa ditunjang keterampilan atau pengetahuan dasar tentang bah
an, alat, teknik, teknologi, dan prosedur yang sesuai dalam men
ciptakan karya 2 dan 3 dimensi yang dipilih sesuai dengan kema
mpuan peserta didik.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, mereka
m, dan menuangkan pengalamannya secara visual ses
uai tahap perkembangan seni rupa masa bagan. Peser
ta didik mengenali dan dapat menggunakan alat, baha
n dan prosedur dasar dalam menggambar, mewarnai,
membentuk, memotong dan merekat
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan bimb
ingan guru atau dengan mengeksplorasi dan menggun
akan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur,
ruang, dan warna secara visual sesuai tahap perkemb
angan seni rupa anak tahap masa bagan, dimana pese
rta didik telah menggunakan bentukbentuk dasar geo
metris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitar
nya. Sehingga mampu menciptakan karya 2 atau 3 di
mensi sesuai dengan tahap perkembangannya.
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan kar
ya yang diciptakannya.
Berpikir dan Peserta didik mampu mengenali dan membiasakan dir
Bekerja i dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk be
Artistik rkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di se
kitar. Peserta didik mengetahui dan memahami faktor
keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang
sesuai dengan perasaan atau minatnya.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)

Pada akhir Fase C, peserta didik mampu bekerja mandiri atau b


erkelompok dalam mengeksplorasi, menemukan, memilih, meng
gabungkan unsur rupa dengan pertimbangan nilai artistik dan e
stetik karya yang didukung oleh medium, teknik, dan prosedur
berkarya dimana peserta didik masuk dalam masa realisme awal
Masa realisme awal peserta didik mulai menguasai konsep dan
ruang. Sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasa
r. Selain itu pemahaman warna mulai sadar sehingga dapat dike
nalkan warna dan ruang. Pada akhir fase C, peserta didik mamp
u menuangkan pengalamannya melalui visual dan mampu mela
kukan kegiatan apresiasi dan berkreasi dengan menunjukkan ke
rja artistik berdasarkan perasaan, empati, dan penilaian pada se
buah karya seni rupa.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Peserta didik mampu mengamati, mengenal, merek
am, dan menuangkan pengalamannya secara visual
sesuai tahap perkembangan seni rupa tahap bagan
dan realisme awal. Peserta didik mulai dikenalkan d
engan proporsi dan warna.
Menciptakan Peserta didik mampu menciptakan karya dengan bi
mbingan guru atau mengeksplorasi dalam menggun
akan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstu
r, ruang, dan warna secara visual sesuai tahap perk
embangan seni rupa anak tahap bagan dan realism
e awal. Dimana kesadaran perspektif mulai muncu
l, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Perhatia
n kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikia
n, dalam menggambarkan objek, peserta didik belu
m sepenuhnya menguasai proporsi (perbandingan u
kuran).
Merefleksikan Peserta didik mampu mengenali dan menceritakan f
okus dari karya yang diciptakan serta pengalaman
dan perasaannya mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Bek Peserta didik mulai terbiasa secara mandiri menggu
erja Artistik nakan berbagai prosedur dasar sederhana untuk be
rkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia di
sekitar. Peserta didik mengetahui dan mulai mengu
tamakan faktor keselamatan dalam bekerja.

Berdampak Peserta didik mampu menciptakan karya sendiri ya


ng sesuai dengan perasaan, minat, atau konteks lin
gkungannya.

IX.3. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS SENI BUDAYA (SEN


I TARI)

A. Rasional Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Tari)


Seni merupakan respons dan ekspresi serta apresiasi manusia terha
dap berbagai fenomena kehidupan. Di dalam (diri) dan di luar (buday
a, sejarah, alam dan lingkungan) seseorang diekspresikan melalui m
edia (tari, musik, rupa, dan lakon/teater). Seni memiliki sifat multili
ngual yang bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan
diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa ru
pa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduan. Multidimensional
bermakna pengembangan beragam kompetensi.
Pengembangan tersebut meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahama
n, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan
secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Multi
kultural mengandung makna menumbuhkembang-kan kesadaran da
n kemampuan apresiasi terhadap beragam seni budaya. Seni tari seb
agai bagian dari pendidikan seni dapat meningkatkan kemampuan
motorik gerak, sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, mengolah emosi
seperti menyadari tubuhnya sendiri. Peserta didik lebih paham akan
pentingnya kelenturan anggota badan, memahami bahwa apa pun y
ang dirasakan dalam hati, dapat diolah oleh pikiran yang disalurkan
oleh ekspresi wajah secara tidak sadar. Peserta didik dapat mengung
kapkan perasaan yang tidak dapat diungkapkan secara terbuka lewa
t suara kepada orang lain, menjadi lebih percaya diri, dan lebih bera
ni. Seni tari sebagai terapi yang dilakukan secara tidak langsung unt
uk membantu meningkatkan keseimbangan badan dan anggota bad
an yang kaku. Menggali potensi peserta didik, mengolah rasa, menu
mbuhkan keberanian, berinteraksi dan beradaptasi serta berkolabor
asi dengan lingkungannya. Seni tari dapat menumbuhkan rasa perc
aya diri, mendorong munculnya ide, kreativitas, bekerja sama, memil
iki kepekaan estetis, dan berkehidupan sosial. Dengan demikian, pes
erta didik memiliki kompetensi dan perilaku kreatif, gotong royong, b
erkebinekaan, dan mandiri.
Untuk memahami dan menanggapi tari, perlu pengetahuan penggun
aan tari dalam budaya dan konteks sosial. Hal itu didapat melalui pe
ngalaman melihat tari dari berbagai sumber seperti pertunjukan lan
gsung, koreografi antarrekan, mengundang seniman tari, dan meliha
t tayangan video rekaman. Peserta didik diajak untuk merasakan pe
ngalaman dalam berkesenian, pengalaman dalam menari, dan meng
atur sebuah pertunjukan tari sederhana dalam proses pembelajaran
yang berulang-ulang dan berkesinambungan.

B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Tari


Tujuan mata palajaran Seni Tari sebagai berikut.
1. Memahami gerak anggota tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan motorik gerak tubuh.
3. Mengembangkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kesadaran diri.
4. Mengekspresikan ide dan perasaan ke dalam gerak tubuh.
5. Memahami bahwa gerak tari merupakan bentuk komunikasi
6. Mengembangkan kemampuan dalam pertunjukan tari.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Tari


Karakteristik mata pelajaran Seni Tari sebagai berikut.
1. Seni Tari merupakan pembelajaran yang berbasis pada psikomot
or dengan memperhatikan keindahan sesuai dengan norma yang
berlaku di lingkungannya. Seni Tari sangat erat kaitannya denga
n budaya dan pola pikir masyarakat setempat. Di dalam Seni Tar
i, peserta didik juga diasah kreativitasnya dalam mengapresiasi s
eni pertunjukan dan memaknai fenomena kehidupan. Peserta did
ik diharapkan dapat mengekspresikan kembali melalui karya tari
yang sesuai dengan gaya/karakteristik peserta didik.
2. Muatan pembelajaran Seni Tari, selain memahami gerak yang me
liputi ruang, waktu, dan tenaga, juga harus memperhatikan uns
ur pendukung lainnya. Unsur pendukung tersebut seperti musik,
properti tari, desain lantai, tata rias dan busana, serta komposisi
dalam sebuah pertunjukan tari agar menjadi karya yang indah d
an bisa dinikmati orang lain.
3. Dalam pembelajaran Seni Tari, dibutuhkan pendekatan berupa el
emen-elemen yang berkaitan dengan mengalami, mencipta, reflek
si, yang bermuara pada berpikir dan bekerja artistik sehingga ber
dampak bagi dirinya dan orang lain. Elemen ini merupakan siklu
s yang dapat dilihat pada skema berikut ini.
Gambar 1 Elemen Siklus Seni Tari

Deskripsi Elemen dalam Seni Tari


Elemen Deskripsi
Mengalami a. Mengenal, mengamati, menyimak, menggali, be
rbagai macam pertunjukan tari dalam konteks
budaya.
b. Mendapat kesempatan untuk mengamati pertu
njukan tari dari sumber langsung atau rekama
n.
c. Memahami gerak anggota tubuh dari pertunju
kan.
d. Mengembangkan kepercayaan diri dalam ekspl
orasi gerak tubuh melalui fleksibilitas, koordin
asi tubuh, keseimbangan, dan kekuatan.
Mencipta a. Mengidentifikasi, menemukenali, merangkai, m
embuat, dan menciptakan tari dengan sangat s
ederhana.
b. Meningkatkan kreativitas dalam mengekspresi
kan diri melalui gerak yang diciptakan.

Refleksi a. Mengemukakan, menghargai, mengevaluasi ha


sil karya tari berdasarkan pengalaman sesuai
dengan kemampuan.
b. Menilai, membandingkan kekuatan dan kelem
ahan untuk mengembangkan kemampuan diri.

Berpikir dan a. Merancang, menata, mencipta ulang, menghasi


Bekerja Artistik lkan dan menunjukkan ide tari, baik secara in
dividual maupun berkelompok yang diperoleh
dari hasil berpikirnya sampai menemukan kar
akteristik gaya secara personal.
b. Mengembangkan ide dengan memperhatikan u
nsur utama dan pendukung tari seperti musik,
properti, tata rias, tata busana, panggung, dan
juga merancang pertunjukannya.

Berdampak a. Respons dirinya atau keadaan di sekitar untuk


dikomunikasikan dalam bentuk karya tari sehi
ngga dapat memengaruhi orang lain dan
Elemen Deskripsi
lingkungan sekitar.
b. Menganalisis, menghasilkan karya tari dengan
kesadaran untuk terus mengembangkan keprib
adian dan karakter bagi diri sendiri, sesama da
n persatuan nusa dan bangsa.

D. Capaian Pembelajaran Seni Tari Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas
II)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu mengemukakan pencap
aian diri dalam mengamati bentuk tari sebagai pengetahuan das
ar untuk membuat gerak berdasarkan unsur utama tari (gerak, r
uang, waktu, dan tenaga), gerak di tempat dan gerak berpindah
dengan percaya diri, sehingga dapat menumbuhkan rasa keingin
tahuan dan antusiasme. Peserta didik mampu mengenal gerak se
bagai unsur utama tari.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal da
n memahami gerak bagian-bagian anggota tubu
h dengan tidak berpindah dan berpindah tempat
dalam kehidupan sehari-hari (sesuai dengan ke
mampuan) menggunakan tempo, irama dan kod
e ketukan, sebagai media komunikasi secara ber
ulang-ulang dengan bimbingan.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu merangkai g
erak bagian-bagian anggota tubuh dengan tidak
berpindah dan berpindah tempat dalam sehari-h
ari dengan sangat sederhana menggunakan iram
a dan kode ketukan yang memiliki kesatuan ger
ak.
Refleksi Pada fase ini, peserta didik mampu menemukan
pencapaian diri secara lisan dan kinestetik dala
m gerak sehari-hari bagian-bagian anggota tubu
h dengan tidak berpindah dan berpindah tempat
menggunakan irama dan kode ketukan yang me
miliki kesatuan gerak.
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukka
Bekerja Artistik n hasil gerak sangat sederhana tidak berpindah
dan berpindah tempat dengan percaya diri saat
mengekspresikan kepada penonton di lingkunga
n sekitar.
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuhk
an keingintahuan, menunjukan antusias saat pr
oses pembelajaran tari yang berdampak pada ke
mampuan diri dalam pembelajaran tari dengan
kreatif dan mandiri.
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu menilai hasil pencapaia
n diri. Hal ini didapat melalui pengamatan bentuk penyajian tari
berdasarkan latar belakang serta pengidentifikasian dalam mene
rapkan unsur utama tari, level, perubahan arah, sebagai bentuk
ekspresi tari kelompok yang dapat menumbuhkan rasa cinta pad
a seni tari. Peserta didik mampu mengenal tari sebagai wujud ek
spresi diri.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal, m
engidentifikasi gerak sehari-hari dengan kode ke
tukan, berdasarkan level, dengan memperhatika
n tempo, dan tema menjadi gerak tari sangat sed
erhana dengan bimbingan sesuai tari daerah set
empat.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu merangkai g
erak sehari-hari dengan kode ketukan, berdasar
kan level, dengan memperhatikan tempo, dan te
ma sesuai dengan tari daerah setempat, menjadi
gerak tari sangat sederhana yang memiliki kesat
uan gerak.
Refleksi Pada fase ini, peserta didik mampu menilai penc
apaian diri saat melakukan kegiatan gerak tari s
angat sederhana dengan kode ketukan, berdasar
kan level, dengan memperhatikan tempo, dan te
ma sesuai dengan tari daerah setempat.

Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukka


Bekerja Artistik n rangkaian gerak tari sangat sederhana dengan
kode ketukan, berdasarkan level, dengan mempe
rhatikan tempo, dan tema sesuai dengan tari da
erah setempat melalui kerjasama.

Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuhk


an rasa cinta pada gerak seharihari dengan kode
ketukan, berdasarkan level, dengan memperhati
kan tempo, dan tema sesuai dengan tari daerah
setempat yang berdampak pada kemampuan diri
dan kreativitas.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)
Pada akhir Fase C, peserta didik mampu menghargai hasil penca
paian karya tari. Hal ini didapat melalui pengamatan berbagai be
ntuk tari tradisi yang dapat dijadikan inspirasi untuk merespons
fenomena di lingkungan sekitar dengan mempertimbangkan pen
dapat orang lain. Peserta didik mampu mengenal ragam tari tradi
si.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal da
n memahami berbagai bentuk gerak tari daerah
dengan unsur-unsur tari, memperhatikan irama
dan busana.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu mengaplikasi
kan gerak tari daerah dengan unsur-unsur tari,
memperhatikan irama dan busana sesuai denga
n kemampuan peserta didik.

Refleksi Pada fase ini, peserta didik mampu menghargai


hasil pencapaian karya tari daerah dengan unsu
r-unsur memperhatikan irama dan busana deng
an mempertimbangkan pendapat orang lain dan
mengekspresikan diri.
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukka
Bekerja Artistik n hasil merangkai gerak tari daerah dengan uns
ur-tari, memperhatikan irama dan busana denga
n kooperatif dan berperan aktif dalam kelompok.

Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu merespon fen


omena di lingkungan sekitar melalui jenisjenis ta
ri daerah yang dipentaskan, dengan unsur-unsu
r tari. memperhatikan irama dan busana yang b
erdampak pada kemandirian.

IX.4. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS SENI BUDAYA (SEN


I TEATER)

A. Rasional Mata Pelajaran Seni Budaya (Seni Teater)


Mata pelajaran Seni Teater dikembangkan sesuai dengan tantangan
abad ke-21. Penguasaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi dan
komunikasi menjadi bagian dari pembelajaran. Untuk itu, kemampu
an penggunaan dan pemanfaatan tekhnologi informasi dan komunik
asi menjadi faktor penting agar seni dapat disesuaikan dengan karak
teristik pembelajaran yang mampu menjawab tantangan abad ke-21.
Selain penggunaan dan pemanfaatan teknologi, pembelajaran seni m
enjawab tantangan abad ke-21 yang memperhatikan kebutuhan daer
ah dan peserta didik. Mata pelajaran ini dapat menjadi filter dari ma
suknya budaya asing sekaligus mendorong peserta didik untuk mem
iliki kearifan terhadap budaya lokal atau budaya masyarakat setemp
at.
Mata pelajaran Seni Teater memiliki sifat multilingual, multidimensio
nal, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kema
mpuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara da
n media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perp
aduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kom
petensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evalu
asi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis
unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural me
ngandung makna menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampu
an apresiasi terhadap beragam seni budaya. Hal ini merupakan wuju
d pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hi
dup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yan
g majemuk.
Seni teater menawarkan berbagai sarana untuk pengembangan diri
peserta didik. Pengembangan yang dimaksud ialah dalam hal daya k
reasi, dengan terlibat langsung dalam proses kreativitas seni pemera
nan. Di dalam dunia pendidikan, seni teater memiliki peranan besar
untuk memotivasi, melatih proses sensorik, motorik, pengendalian e
mosi dan membangkitkan rasa percaya diri peserta didik dalam berk
omunikasi dan berinteraksi. Hal ini dapat dicapai melalui ragam kegi
atan permainan teater yang menyenangkan dan bermakna, dalam ke
lompok kecil atau besar. Secara tidak sadar, kegiatan seni teater dap
at membantu peserta didik mengasah daya pikir dan imajinasi meng
enal potensi diri. Pada akhirnya, memberikan ruang untuk mencipta
yang merupakan kompetensi tertinggi yang peserta didik mampu rai
h dalam pembelajaran.
Seni teater dalam dunia pendidikan memiliki manfaat, yaitu setiap p
eserta didik memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk merasa
kan tanpa membedakan asal usul, sarana maupun fisik seseorang, t
ermasuk di antaranya peserta didik dengan kebutuhan khusus. Seni
teater dapat menjawab tantangan para guru untuk membantu pesert
a didik melatih kesadaran motorik dan spasial dalam bersosialisasi a
gar peserta didik dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar deng
an rasa percaya diri.
Seni teater merupakan salah satu media terapi bagi peserta didik un
tuk menumbuhkan keberanian, berinteraksi, dan beradapatasi deng
an lingkungan. Dengan demikian, peserta didik memiliki rasa percay
a diri, beraktivitas kesenian, mendorong munculnya ide, bekerja sam
a, dan berkolaborasi. Hal tersebut tertuang berdasarkan Perdirjen No
mor 10 Tahun 2017 untuk Ketunaan A, B, C, D, dan autis dengan h
ambatan lainnya. Peserta didik adalah bagian dari komunitas sosial
yang dapat memberikan kontribusi dalam masyarakat. Seni teater a
kan memberikan jalan kepada peserta didik untuk menjadi lebih ma
ndiri, mampu menggunakan kelebihan, dan mengatasi kekurangann
ya untuk berkarya.

B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Teater


Tujuan mata pelajaran Seni Teater adalah agar peserta didik mampu:

1. bersosialisasi di dalam kelompok kecil dan kelompok besar sepert


i pengenalan aturan main dan kedisiplinan secara sederhana seh
ingga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyalurkan energinya dengan positif;
2. mengomunikasikan gagasan sederhana;
3. mampu berkonsentrasi untuk mengamati, melibatkan diri, menir
u, dan menciptakan karya;
4. mengekspresikan emosi dan perasaan melalui sebuah karya;
5. menggunakan semua pancaindra untuk berkomunikasi secara vi
sual dan aural, untuk mengasah kepekaannya terhadap potensi
diri sendiri (dan kemungkinan orang lain);
6. menggunakan semua pancaindra untuk mengenali fungsi dan ke
mudian menggunakan properti panggung, musik, media gambar,
dan blocking panggung sederhana untuk membangkitkan imajina
si;
7. meningkatkan interaksi/komunikasi dengan baik bersama teman
temannya;
8. meningkatkan rasa percaya diri pada peserta didik;
9. menumbuhkan rasa kerja sama dengan peserta didik lain.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Teater


Pelajaran Seni Teater memiliki karakter sebagai berikut.
1. Memberikan ruang kreativitas bagi peserta didik untuk dapat me
ngenali dan kemudian menyalurkan, selanjutnya me
ngendalikan emosi dan energinya melalui pengalaman bermain p
eran di atas panggung.
2. Memberikan ruang berkomunikasi kepada peserta didik untuk d
apat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain melalui seni
peran sederhana.
3. Memberikan ruang bermain bagi peserta didik untuk menikmati
replika kehidupan sehari-hari atau fiksi sederhana melalui kegiat
an bermain peran, berdongeng atau bernyanyi.
4. Memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengenal lingkun
gan sekitarnya dengan kegiatan bermain peran dengan tema kehi
dupan sehari-hari.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengenal d
an memfungsikan properti yang dimainkan.
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami
alur cerita yang dimainkan.
Pada praktik pengajarannya, Seni Teater menggunakan sejumlah ele
men pendekatan berikut.

Elemen Deskripsi
Meniru, memahami, merasakan, merespons, dan se
dikit bereksperimen dengan contoh situasi rekaan at
au peristiwa dalam aneka permainan teater. Kegiata
1. Mengalami n mengalami terjadi ketika peserta didik melakukan
(Experiencing) olah tubuh, suara, eksplorasi ruang, dan alat sederh
ana. Ini mengajarkan tentang penyaluran emosi dan
energi ke arah yang positif dan taat kepada aturan p
ermainan, serta belajar berinteraksi sesuai dengan p
erannya masingmasing.
Menciptakan, memberikan kesempatan peserta didik
untuk dapat menampilkan gambaran dasar sebuah
karya, yang merupakan penyatuan unsur lokomotor
2. Menciptakan dan nonlokomotor, blocking, bunyi/suara dan pengg
(Making/creating) unaan properti. Melalui proses penciptaan, peserta d
idik dapat belajar untuk berimajinasi, mengomunika
sikan emosi dan gagasan, dengan meniru, menamba
hkan, dan menyusun kembali cerita sederhana, berd
asarkan pengalaman sehari-hari (real) atau khayal.
Melalui elemen merefleksikan, peserta didik belajar u
ntuk membentuk ingatan jangka panjang sederhana
tentang alur cerita, karakter, blocking sesuai dengan
perannya masing-masing. Seni teater mengajarkan p
3. Merefleksikan
eserta didik untuk melakukan apresiasi secara seder
(Reflecting)
hana atas karya diri orang lain. Dari proses mereflek
sikan ini, peserta didik mampu meningkatkan daya i
ngatan emosi atas proses pembelajaran mengalami,
menciptakan, dan berpikir secara artistik secara sim
ultan.
Seni teater memberikan kesempatan kepada peserta
4. Berpikir dan bekerj didik untuk; memakai dan merancang secara sederh
a secara
ana unsur artistik panggung (kostum, rias, properti,
artistik (Thinking a
nd Working multimedia) untuk menunjang penampilan, sesuai d
Artistically) engan perannya masing-masing. Melalui proses berpi
kir dan bekerja secara artistik, peserta didik mampu
memahami fungsi tata artistik
panggung secara sederhana dan penggunaannya dal
am sebuah pertunjukan.
Seni teater akan menimbulkan perubahan positif ke
pada peserta didik. Peserta didik akan akan tampil le
5. Berdampak bagi di bih percaya diri untuk berkomunikasi dan berintera
ri sendiri dan oran ksi dengan teman sebaya atau kelompok, dan teruta
g lain (Impacting) ma menyalurkan emosi dan energi peserta didik ke a
rah yang lebih positif, sesuai dengan nilainilai Profil
Pelajar Pancasila. Dampak ini tercermin dalam prose
s dan hasil karya akhir peserta didik.

D. Capaian Pembelajaran Seni Teater Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas I
I) Pada akhir Fase A, peserta didik mampu terlibat dalam kegiata
n bermain teater sederhana untuk melatih dan mengendalikan ge
rakan nonlokomotor. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penirua
n dan pengulangan gerakan-gerakan sederhana seperti menggera
kkan satu sampai dua anggota tubuh secara bergantian dan men
gikuti ritme bunyi dengan bimbingan. Peserta didik memahami p
engalaman berteater sebagai cara untuk belajar berekspresi mela
lui eksplorasi gerakan nonlokomotor dan mimesis (peniruan) ben
da atau karakter lingkungan sekitar, secara real atau khayali. Me
lalui pengalaman ini, peserta didik mulai mengenali peran masin
g-masing dalam sebuah cerita atau pertunjukan kecil di kelas.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal te
ater (tokoh, gerak, dialog), dan pantomim (gerak
Mengalami tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamatan lan
gsung dan tidak langsung pertunjukan sederha
na dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu meniru teat
er (tokoh, gerak, dialog), dan pantomim (gerak t
Menciptakan
ubuh, ekspresi wajah) yang sangat sederhana d
engan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menemuka
n, menilai teater (tokoh), dan pantomim (gerak t
Merefleksikan
ubuh, ekspresi wajah) yang sudah dimaiinkan
dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menunjuka
Berpikir dan
n kostum, riasan, dan hands props dengan ban
Bekerja Artistik
tuan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuh
Berdampak kan keinginantahuan dan menunjukkan antusi
as saat proses pembelajaran teater, pantomim.

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik mampu terlibat dalam ragam ke
giatan bermain berteater yang berfokus untuk melatih dan meng
endalikan gerakan lokomotor dan nonlokomotor. Kegiatan ini dila
kukan dengan meniru dan mengulang gerakan-gerakan yang lebi
h bervariasi seperti menggerakkan kombinasi anggota tubuh sec
ara bergantian, mengikuti ritme bunyi dan musik dengan bimbin
gan. Peserta didik memahami pengalaman berteater sebagai cara
untuk menyampaikan cerita melalui: eksplorasi gerakan nonloko
motor, lokomotor, dan mimesis (peniruan) bendabenda atau kara
kter lingkungan sekitar secara real atau khayali. Melalui pengala
man ini, peserta didik mulai mengenali peran masing-masing dal
am sebuah cerita atau pertunjukan kecil di kelas.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal te
ater (tokoh, gerak, dialog) dan pantomim (gerak
Mengalami tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamatan lan
gsung dan tidak langsung pertunjukan sederha
na dengan bimbingan.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu memainka
n, meniru teater (tokoh, gerak, dialog), dan pant
omim (gerak tubuh, ekspresi wajah), melalui pe
rtunjukan yang sangat sederhana dengan bimbi
ngan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menemuka
n, menilai teater (peran) dan pantomim (gerak t
Merefleksikan
ubuh, ekspresi wajah) yang sudah dimaiinkan
dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menunjuka
Berpikir dan
n, menggunakan kostum, riasan, dan hands pr
Bekerja Artistik
ops dengan bantuan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuh
Berdampak kan rasa cinta pada teater yang berdampak pad
a proses pembelajaran teater, dan pantomim.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)
Pada akhir Fase C, peserta didik mampu terlibat dalam ragam ke
giatan bermain teater untuk memulai bekerja sama dalam kelom
pok kecil dengan bimbingan. Peserta didik mulai memahami ilmu
bermain teater sederhana. Kegiatan ini dilakukan dengan cara m
engidentifikasi dan mengingat kembali karakter/tokoh atau bend
a lingkungan sekitar yang diamati, dan kemudian memainkan ge
rakan-gerakan penokohan tersebut dengan sedikit variasi improv
isasi tanpa bimbingan. Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
berinteraksi dengan mengingat dialog dan merespons percakapa
n singkat dalam pertunjukan sederhana. Melalui pengalaman ini,
peserta didik mulai mengenali konsep bermain teater secara utu
h menurut karakter dan alur cerita.

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Pada fase ini, peserta didik mampu mengidentifi
kasi teater (tokoh, gerak, dialog), juga pantomim
Mengalami (gerak tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamat
an langsung dan tidak langsung pertunjukan se
derhana dengan bimbingan.

Pada fase ini, peserta didik mampu memainkan,


meniru teater (tokoh, gerak, dialog), dan panto
Menciptakan mim (gerak tubuh, ekspresi wajah), melalui pert
unjukan yang sangat sederhana dengan bimbin
gan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menemuka
Merefleksikan n, menilai (peran) dalam teater, pantomim yang
sudah dimainkan dengan bimbingan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menggunak
Berpikir dan
an kostum, riasan, dan hands props dengan ba
Bekerja Artistik
ntuan.
Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuh
Berdampak an kreativitas dan rasa cinta pada teater jugapa
ntomim.

X. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN JASMAN


I, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN (PJOK)

A. Rasional Mata Pelajaran PJOK


Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan J
asmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), menurut William H Freem
an (2007: 27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jas
mani untuk menghasilkan peningkatan secara menyeluruh jasmani,
mental, dan emosional peserta didik. Pendidikan jasmani memperlak
ukan setiap peserta didik sebagai satu kesatuan yang utuh antara ji
wa dan raganya. Oleh karena itu, pendidikan jasmani merupakan bi
dang kajian yang luas dan menitikberatkan pada peningkatan gerak
manusia (human movement).
Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunak
an berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik se
suai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan
belajar. Semua itu diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan da
n perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) set
iap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasm
ani dan aktivitas gerak. Pembelajaran dengan berbagai pendekatan t
ersebut dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan
agar dapat mengembangkan sikap positif dan menghargai manfaat a
ktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup peserta didik se
cara menyeluruh.
Dengan demikian, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan buk
an semata-mata berurusan dengan pembentukan tubuh, tetapi meli
batkan seluruh aspek perkembangan manusia yang sesuai dengan ci
ta-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan berta
kwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebine
kaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
B. Tujuan Mata Pelajaran PJOK
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehata
n adalah sebagai berikut:
1. mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasman
i untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta
gaya hidup aktif sepanjang hayat;

2. mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pen


gembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kes
ehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kemampuan, serta men
gembangkan pola hidup sehat;
3. mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan gerak (motor
ik) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, da
n taktik secara umum sesuai dengan kemampuan;
4. meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalis
asi nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung ja
wab, kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokra
tis dalam melakukan aktivitas jasmani;
5. menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspr
esi diri dalam interaksi sosial;
6. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk memiliki
pola hidup aktif serta memelihara dan meningkatkan kesehatan
dan kebugaran pribadi sepanjang hayat; dan
7. mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan berta
kwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berke
binekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jas
mani.

C. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK


Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sebagai sebuah bidan
g kajian memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan melibatkan pesert
a didik dalam pengalaman langsung, real dan otentik untuk meni
ngkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampil
an berkomunikasi, serta berfikir tingkat tinggi melalui aktivitas ja
smani.
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di dalam proses p
embelajarannya mempertimbangkan karakteristik peserta didik, t
ugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang ber
prinsip developmentally appropriate practices (DAP).
3. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
membentuk individu-individu yang terliterasi secara jasmani dan
menerapkannya dalam kehidupan sepanjang hayat.
4. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Pr
ofil Pelajar Pancasila.
5. Pendidikan jasmani mengandung elemen-elemen: keterampilan g
erak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, pengembangan kar
akter, nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dijelaska
n dalam tabel berikut:
Elemen-Elemen Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan dari pembelaja
ran PJOK yang merupakan proses pendidik
an tentang dan melalui aktivitas jasmani, te
rdiri dari sub elemen: 1) Aktivitas pola gerak
dasar, 2) Aktivitas senam, 3) Aktivitas gerak
berirama, 4) Aktivitas pilihan permainan da
n olahraga, serta 5) Aktivitas permainan da
n aktivitas olahraga air (kondisional).
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa penerapan pengetahuan
(konsep, prinsip, prosedur, taktik, dan strat
egi) sebagai landasan dalam melakukan ket
erampilan gerak, kinerja, dan budaya hidup
aktif pada setiap sub elemen: 1) Aktivitas po
la gerak dasar, 2) Aktivitas senam, 3) Aktivit
as gerak berirama, 4) Aktivitas pilihan perm
ainan dan Olahraga sederhana dan/atau tr
adisional, serta 5) Aktivitas permainan dan
aktivitas olahraga air (kondisional).
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dal
am kehidupan sehari-hari yang terdiri dari s
ub elemen: 1) Aktivitas jasmani untuk pemel
iharaan dan peningkatan kesehatan, 2) Akti
vitas kebugaran jasmani untuk kesehatan, s
erta 3) Pola perilaku hidup sehat.
4. Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter s
Karakter ecara gradual yang dirancang melalui
berbagai aktivitas jasmani, terdiri dari: 1)
Pengembangan tanggung jawab personal
(jujur, disiplin, patuh dan taat pada aturan,
menghormati diri sendiri, dan lain-lain) dan
2) Pengembangan tanggung jawab sosial (ke
rjasama, toleran, peduli, empati, menghorm
ati orang lain, gotong-royong, dan sebagainy
a)
5. Nilai-Nilai Gerak Elemen ini berupa nilai-nilai yang terkandun
g dan dikembangkan di dalam dan melalui a
ktivitas jasmani pada setiap elemen dan sub
elemen capaian pembelajaran PJOK yang ter
diri dari: 1) Nilai-nilai aktivitas jasmani untu
k kesehatan, 2) Nilai-nilai aktivitas jasmani
untuk kegembiraan dan tantangan, serta 3)
Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk ekspresi d
iri dan interaksi sosial.

Capaian pembelajaran PJOK bertujuan menyiapkan peserta didik yan


g terliterasi secara jasmani., peserta didik yang memiliki motivasi, kep
ercayaan diri, pengetahuan, pemahaman, dan kompetensi jasmani ag
ar dapat menghargai serta mengambil tanggung jawab untuk terlibat
dalam aktivitas jasmani secara reguler. Peserta didik tersebut: 1) me
miliki kemampuan keterampilan berupa pola-pola gerak dasar (funda
mental movement patterns) dan berbagai keterampilan gerak (motor ski
lls) yang baik, 2) menerapkan pengetahuan (konsep, prinsip, prosedur
taktik, dan strategi) terkait gerak, kinerja, dan budaya hidup aktif, 3)
menunjukkan pengetahuan dan keterampilan aktivitas jasmani dan k
ebugaran untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, 4)
menunjukkan perilaku tanggung jawab secara personal dan sosial ya
ng menghargai diri-sendiri dan orang lain, serta 5) mengakui nilai-nil
ai aktivitas jasmani untuk kesehatan, kesenangan, tantangan, ekspre
si diri, dan interaksi sosial.

D. Capaian Pembelajaran PJOK Setiap Fase


1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan kelas I
I) Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai
aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak sebagai hasil p
eniruan dari berbagai sumber. Selain itu, mengetahui konsep da
n prinsip gerak yang benar, mengetahui dan mempraktikkan akti
vitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan, menunjukkan pe
rilaku awal tanggung jawab personal dan sosial, serta mengenal
nilai-nilai aktivitas jasmani.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik
menunjukkan kemampuan dalam menirukan
aktivitas gerak dasar, permainan dan olahraga,
aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas air yang
disesuaikan dengan kemampuan dan karakter
istik peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui p
rosedur dalam melakukan gerak dasar, permai
nan dan olahraga, aktivitas senam lantai seder
hana, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas ol
ahraga air yang disesuaikan dengan kemampu
an juga karakteristik peserta didik (kondisiona
l).
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui
prosedur gerak dasar dan mampu mempraktik
kan latihan pengembangan kebugaran jasmani
untuk kesehatan dan menunjukkan kemampu
an dalam mengenali nama dan fungsi tubuh d
an anggota tubuh, menjaga kebersihan diri da
n lingkungan yang disesuaikan dengan kemam
puan juga karakteristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukka
Karakter n perilaku bertanggung jawab dalam menyima
k arahan dan umpan balik yang diberikan gur
u serta mulai dapat menghormati orang lain ya
ng disesuaikan dengan kemampuan dan karak
teristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengenali ra
gam aktivitas jasmani yang dapat digunakan u
ntuk menjaga kesehatan, sekaligus merasakan
adanya keberhasilan dalam tantangan dan seb
agai wahana dalam mengekspresikan diri ketik
a berinteraksi sosial yang disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik

2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan kelas
IV)
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan
dalam memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas po
la gerak dasar dan keterampilan gerak dilandasi dengan pengetah
uan yang benar secara mandiri. Selain itu, menerapkan prosedur
aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan, menunjukkan
perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu
tertentu secara konsisten, serta menerapkan nilainilai aktivitas jas
mani.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik
menunjukkan kemampuan dalam mempraktik
kan variasi dan kombinasi aktivitas pola gerak
dasar, permainan dan olahraga, aktivitas sena
m lantai sederhana, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan de
ngan kemampuan juga karakteristik peserta di
dik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik memahami p
rosedur variasi dan kombinasi pola gerak dasa
r, permainan dan olahraga, aktivitas senam la
ntai sederhana, aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas olahraga air yang
Elemen Capaian Pembelajaran
disesuaikan dengan kemampuan juga karakte
ristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mema
hami prosedur dan mempraktikkan latihan pe
ngembangan kebugaran jasmani, menunjukka
n kemampuan dalam menerapkan pola hidup
sehat (perlunya aktivitas jasmani, istirahat, pe
ngisian waktu luang, serta memilih makanan
bergizi dan seimbang). Peserta didik juga dapa
t menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan konsep pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehata
n diri dan orang lain dari penyakit menular da
n tidak menular sesuaikan dengan kemampua
n dan karakteristik peserta didik.

Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menun


Karakter jukkan perilaku bertanggung jawab untuk bela
jar mengarahkan diri dalam proses pembelajar
an serta menerima dan mengimplementasikan
arahan dan umpan balik yang diberikan guru
yang disesuaikan dengan kemampuan dan kar
akteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mema
hami ukuran dan intensitas aktivitas jasmani
(ringan, sedang, dan berat) yang berhubungan
dengan kesehatan, menumbuhkembangkan u
nsur kegembiraan, tantangan, percaya diri, ser
ta dapat mengekspresikan diri ketika berintera
ksi sosial yang disesuaikan dengan kemampua
n dan karakteristik peserta didik.

3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan kelas


VI)
Pada akhir Fase C, siswa mampu memvariasikan dan mengombinasikan
keterampilan sesuai dengan tuntutan dari bentuk gerak terpilih dan me
modifikasi gerak melalui bentuk-bentuk permainan bola besar dan bola
kecil sehingga dapat berpartisipasi secara mandiri atau berkelompok
dalam upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani melalui ak
tivitas keterampilan gerak yang lebih kompleks sebagai ekspresi perasaa
n dan kemampuan memecahkan masalah/tantangan melalui analisa se
bab-akibat dan potensi pemecahannya bersama-sama dan dapat bekerja
sama dalam situasi yang berbeda budaya, etnis, dan SARA serta mampu
menunjukkan sikap dan perilaku toleran, peduli, empati, dan simpati d
alam situasi pelaksanaan aktivitas jasmani.
Fase C berdasarkan elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mempr
aktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar lo
komotor dan nonlokomotor dalam permainan b
ola besar, bola kecil, aktivitas
Elemen Capaian Pembelajaran
gerak berirama, gerak dasar senam lantai sede
rhana, dan gerak dasar tendangan dan kayuha
n pada aktivitas air yang disesuaikan dengan k
emampuan juga karakteristik peserta didik (ko
ndisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menge
tahui variasi dan kombinasi gerak dasar loko
motor dan nonlokomotor dalam permainan bol
a besar, bola kecil, gerak dasar atletik jalan ce
pat dan lari, aktivitas gerak berirama, gerak d
asar statis dan dinamis pada senam lantai sed
erhana, dan gerak dasar tendangan tungkai d
an kayuhan lengan pada aktivitas air yang dis
esuaikan dengan kemampuan juga karakterist
ik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menerapkan
dan mempraktikkan prosedur pengukuran sta
tus kebugaran jasmani terkait kesehatan (phy
sical fittness related health) untuk mengetahui
status kebugaran pribadi. Pada fase ini, pesert
a didik juga memiliki pengetahuan tentang ma
kanan bergizi dan jajanan sehat, serta memilik
i pengetahuan dan kemampuan untuk menget
ahui pengaruh aktivitas fisik dan istirahat yan
g cukup bagi pertumbuhan dan perkembanga
n disesuaikan dengan kemampuan juga karak
teristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik terlibat aktif
Karakter secara penuh dalam proses pembelajaran yang
didasari kesadaran dan tanggung jawab perso
nal, bertanggung jawab atas penggunaan
alat dan fasilitas pembelajaran, dan mengharg
ai orang lain sesuai dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memba
ndingkan perbedaan pengaruh berbagai aktivit
as jasmani yang digunakan untuk memelihara
dan meningkatkan kebugaran jasmani untuk
kesehatan serta
menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, t
antangan, percaya diri, serta dapat mengekspr
esikan diri dalam situasi berolahraga termasuk
menerima kemenangan
atau kekalahan secara wajar yang disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik peserta
didik.

XII.
XXXII. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROGRA
M KEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN KOMUNIKASI, PERSEPS
I BUNYI DAN IRAMA (PKPBI) UNTUK PESERTA DID
IK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN HAMBATAN
PENDENGARAN/TUNARUNGU

A. Rasional
Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dengan hambatan pende
ngaran mengalami kehilangan pendengaran pada sebagian atau selur
uh fungsi pendengaran sehingga tidak bisa mengoptimalkan pendeng
arannya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak utama kesulitan men
dengar adalah terhambatnya perkembangan bahasa bicara yang kem
udian berimplikasi terhadap semua aspek kehidupan termasuk perke
mbangan kognisi, sosial, emosi, dan lain-lain. PDBK dengan hambata
n pendengaran mengalami hambatan dalam mempersepsi bunyi dan i
rama terutama bunyi bahasa sehingga mengalami hambatan dalam b
erkomunikasi, khususnya berkomunikasi dengan menggunakan baha
sa lisan.
Kemampuan sensoris PDBK dengan hambatan pendengaran umumny
a berkembang dengan baik sehingga dapat dijadikan modal dalam up
aya optimalisasi potensinya. Layanan Pengembangan Komunikasi, Per
sepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) merupakan layanan kompensatoris ya
ng dapat mengembangkan hambatan dan kemampuan menjadi poten
si yang dapat dioptimalkan. Implementasi PKPBI dapat mengoptimalk
an daya dengar atau fungsi pendengaran serta indera lainnya untuk
melakukan komunikasi baik dengan atau tanpa Alat Bantu Dengar (A
BD).
Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) merup
akan bentuk layanan Program Kebutuhan Khusus bagi PDBK dengan
hambatan pendengaran yang diberikan sesuai profil peserta didik yan
g diperoleh melalui proses identifikasi dan asesmen. Program ini meru
pakan program yang wajib diberikan kepada PDBK dengan hambatan
pendengaran pada jenjang pendidikan anak usia dini hingga jenjan
g pendidikan menengah pada satuan pendidikan khusus maupun sat
uan pendidikan umum. Untuk jenjang usia dini dapat memodifikasi C
apaian Pembelajaran Program Kebutuhan Khusus yang ada Layanan
PKPBI bagi PDBK dengan hambatan pendengaran merupakan upaya
pengembangan potensi baik secara komunikasi, sosial, emosi, akade
mik, minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta didik untuk memban
tu mereka menjalani kehidupan sehari-hari dan mendorong upaya pe
nguatan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup 6 karakter, yaitu: 1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak muli
a; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4)
Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.
Pelaksanaan program PKPBI menitikberatkan pada pengembangan pe
rsepsi bunyi dan irama, pengembangan keterampilan artikulasi (peng
ucapan) bunyi bahasa dan komunikasi. Mata pelajaran khusus Penge
mbangan Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) memiliki da
sar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam proses pembel
ajarannya, sehingga secara profesional mata pelajaran PKPBI diampu
oleh sarjana lulusan Pendidikan Luar Biasa atau Pendidikan Khusus
atau Guru yang telah mendapatkan pelatihan/ pembekalan khusus
mengenai mata pelajaran khusus Pengembangan Komunikasi, Persep
si Bunyi dan Irama (PKPBI).
Mata pelajaran PKPBI dirancang secara individual sesuai dengan keb
utuhan masing-masing PDBK dengan hambatan pendengaran. Individ
ualisasi program pembelajaran akan berdampak pada fleksibilitas kur
ikulum yang akan digunakan bagi PDBK dengan hambatan pendenga
ran. Implikasi layanan PKPBI yang mengutamakan prinsip fleksibilita
s merupakan upaya untuk memberikan layanan pembelajaran yang b
erdiferensiasi dan berpihak pada peserta didik. Orientasi pada peserta
didik dapat dilakukan apabila guru menyusun program berdasarkan
hasil asesmen. Guru dapat menyesuaikan capaian pembelajaran sesu
ai dengan kondisi peserta didik dengan mengambil capaian pembelaja
ran sesuai fasenya, fase sebelumnya, atau fase selanjutnya. Keberaga
man kemampuan PDBK dengan hambatan pendengaran yang disertai
dengan hambatan lain dapat melengkapi program PKPBI dengan prog
ram kebutuhan khusus lainnya.

B. Tujuan
Pada hakikatnya tujuan PKPBI adalah mengembangkan kemampuan
komunikasi dan sisa pendengaran PDBK dengan hambatan pendenga
ran secara oral, manual (berisyarat) maupun komunikasi total melalu
i aktivitas latihan deteksi, diskriminasi, identifikasi, komprehensi dan
mengartikulasikan bunyi. Tujuan khusus mata pelajaran PKPBI adala
h sebagai berikut:
1. melatih keterarahan wajah dan keterarahan suara untuk menunj
ang komunikasi dan konsentrasi.
2. membentuk kesadaran diri bahwa bunyi/suara merupakan entita
s yang nyata dan memiliki makna.
3. menumbuhkan kebiasaan mempersepsi bunyi dalam penginderaa
n PDBK dengan hambatan pendengaran.
4. menempatkan anak dalam dunia bunyi yang penuh makna.

5. mengembangkan kemampuan organ bicara untuk menunjang pen


gucapan dalam berkomunikasi.
6. membentuk bunyi bahasa (vokal dan konsonan) dengan benar se
hingga pengucapan mudah dimengerti orang lain.
7. melatih pengucapan kata dan/atau kalimat dengan intonasi iram
a dan ekspresi yang benar.
8. mengembangkan keterampilan wicara dan kemampuan membaca
ujaran dalam bentuk kata maupun kalimat dan
9. meningkatkan keterampilan komunikasi timbal balik secara lisan
ataupun isyarat dengan percaya diri.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus PKPBI

PKPBI merupakan bagian integral dari proses pemerolehan bahasa an


ak tunarungu melalui latihan mendeteksi, mendiskriminasi, mengide
ntifikasi dan mengkomprehensi bunyi termasuk bunyi bahasa serta la
tihan mengartikulasikan bunyi untuk menunjang keterampilan berko
munikasi dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan komunikasi,
persepsi bunyi dan irama menekankan kepada latihan keterampilan b
erbahasa reseptif dan berbahasa ekspresif dengan memperhatikan ke
mampuan bahasa PDBK dengan hambatan pendengaran pada pre-lin
gustik (pra-bahasa), inter-linguistik (bahasa) dan post-linguistik (pasc
a bahasa). Tingkat kemampuan berbahasa yang dimiliki PDBK denga
n hambatan pendengaran akan berdampak pada perbedaan proses in
tervensi yang diberikan. Latihan deteksi, diskriminasi, identifikasi, ko
mprehensi bunyi dan mengartikulasikan bunyi bahasa tersebut dilak
ukan dengan karakteristik dan prinsip sebagai berikut:
1. pelaksanaan PKPBI dilakukan berdasarkan hasil assesmen, yaitu
profil peserta didik yang memuat kemampuan, hambatan, dan ke
butuhan.
2. PDBK dengan hambatan pendengaran secara terus-menerus dima
sukkan ke dalam dunia bunyi;
3. pelaksanaan pembelajaran PKPBI memperhatikan prinsip ciberne
tik dalam dunia bunyi; yaitu bunyi, gerak, dan irama merupakan
suatu kesatuan yang utuh dalam kegiatan PKPBI.
4. layanan PKPBI diberikan sedini mungkin.
5. individualitas adalah program PKPBI bersifat individual disesuaik
an dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu.
6. menggunakan pendekatan multisensori, sebelum menggunakan p
endekatan unisensoris.
7. PKPBI dilaksanakan secara sistematis, teratur, berkesinambunga
n, terprogram baik materinya maupun jumlah waktu yang dibutu
hkan.
8. fleksibel adalah prinsip yang mengutamakan keluwesan dalam pe
nyesuaian program sesuai kemampuan, hambatan dan kebutuha
n peserta didik. Fleksibilitas dapat dilakukan melalui penentuan f
ase yang tidak diikat berdasarkan usia atau kelas. Mata pelajaran
program kebutuhan khusus PKPBI memiliki 5 elemen yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
No Elemen Deskripsi
1 Persepsi bunyi Pengembangan persepsi bunyi dilakukan untuk me
ngoptimalkan sisa pendengaran yang dimiliki
oleh PDBK dengan hambatan pendengaran
melalui proses deteksi, diskriminasi, identifikasi, k
omprehensi. Ruang lingkup pengembangan persep
si bunyi diantaranya berbagai macam bunyi benda,
bunyi makhluk hidup dan bunyi bahasa.
2 Persepsi Irama Persepsi irama merupakan elemen dalam PKPBI ya
ng dapat menunjang dalam pengembangan kemam
puan ekspresi peserta didik dalam berkomunikasi.
Persepsi irama berkaitan erat dengan ketukan, bir
ama dan pola irama bunyi dan bahasa. Latihan pe
rsepsi irama dapat mengembangkan kemampuan
pengucapan kata dan/atau kalimat dengan intona
si yang benar.
3 Latihan Pra- Latihan pra wicara merupakan latihan pre-requisit
Wicara yang harus diberikan untuk mengembangkan kem
ampuan organ bicara dalam menunjang komunika
si. Latihan pra wicara pada mata pelajaran PKPBI t
erdiri dari Latihan keterarahan
No Elemen Deskripsi
wajah, latihan keterarahan suara, Latihan pelemas
an organ wicara; latihan pernafasan; dan latihan p
embentukan suara.
4 Latihan Latihan pembentukan fonem mencakup pada latih
Pembentukan f an pembentukan vokal dan konsonan dalam kata b
onem aik di awal, di tengah, maupun di akhir kata yang
memiliki daerah pengucapan yang berbeda pada or
gan bicara sehingga pengucapan mudah dimengert
i orang lain.
5 Komunikasi Kemampuan komunikasi merupakan tujuan akhir
dalam layanan pembelajaran PKPBI. Komunikasi m
encakup suatu proses penyampaian dan penerima
an pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pih
ak lain dalam bentuk kalimat berita, kalimat perint
ah, kalimat larangan, dan kalimat tanya. Materi ko
munikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kon
disi dan kebutuhan peserta didik. Materi dalam pe
ngembangan komunikasi dapat diintegrasikan den
gan materi yang kontekstual seperti kesiapsiagaan
bencana, kesehatan reproduksi, internet sehat, da
n materi lainnya yang aktual dengan kehidupan se
hari-hari peserta didik.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan kelas II)
Pada akhir fase A, peserta didik mendeteksi bunyi benda, bunyi al
am sekitar, bunyi latar belakang, bunyi bahasa berupa fonem, na
ma panggilan, suara unsur suprasegmental (panjang pendek, tingg
i rendah, keras lemah, cepat lambat) dan jumlah suku kata, konso
nan dan kata benda, pernyataan betul, pernyataan ya dan pernyat
aan sudah. Peserta didik mendiskriminasi berbagai macam bunyi t
ermasuk bunyi bahasa seperti huruf vokal, konsonan, dan huruf /
p/, /b/ dan /m/. Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sin
yal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik memanfaatkan buny
i yang telah diperoleh untuk komunikasi dengan menggunakan AB
D atau tidak.
Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan, irama, bira
ma lagu 2/4 dan ¾, serta irama bahasa. Peserta didik mendiskrimi
nasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan
berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti irama kali
mat tanya dan kalimat perintah. Peserta didik mengidentifikasi ber
bagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang sebe
narnya. Peserta didik memanfaatkan irama dasar dan irama bahas
a untuk berkomunikasi menggunakan Alat Bantu Dengar (ABD) at
au Tanpa ABD sebatas sisa pendengaran.
Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latih
an kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung at
au menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterara
hsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta d
idik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian bibir melalui
berbagai kegiatan seperti menggerakan bibir ke samping dan ke de
pan bergantian; membuka dan menutup bibir dengan gigi merapat
dan rahang tertutup; memasukkan bibir dengan mulut terbuka, la
lu dengan mulut tertutup; serta menguncupkan bibir dan mengger
akkan ujungnya. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara
pada bagian lidah melalui berbagai kegiatan seperti senam lidah d
engan menjulurkan lidah keluar lurus, kiri, kanan, masukkan ke
dalam, lidah tekan ke pipi kiri, kanan dan rahang atas dan bawah
dan kegiatan lain yang dapat melemaskan organ bicara bibir. Peser
ta didik melakukan latihan pernafasan melalui kegiatan meniup pe
luit dengan perbedaan durasi meniupnya. Latihan pernafasan dap
at dilakukan dalam keadaan berdiri, berbaring, dan duduk. Pesert
a didik melakukan latihan pembentukan suara seperti meraban, m
enyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara,
menirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada huruf vokal dan f
onem bilabial seperti /p/, /b/, /m/, dan /w/.
Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal /a
/, /i/, /u/, /e/, dan /o/untuk kemudian diterapkan dalam pengu
capan dalam kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata. P
eserta didik mulai melakukan latihan pembentukan hurufhuruf ko
nsonan yang mengandung bilabial tak bersuara /p/; konsonan bil
abial bersuara /b/, /m/, dan /w/.
Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesia
psiagaan bencana seperti sign alami/gejala alam akan adanya ben
cana dan cara-cara menjaga diri; materi tentang kesehatan reprod
uksi seperti konsep laki-laki dan perempuan; materi tentang kesuk
aan peserta didik dan informasi-informasi aktual lainnya sesuai de
ngan tekanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunika
si secara lisan (oral) dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat
tanya apa dan siapa serta kalimat perintah dengan pola pengguna
an subjek predikat (SP).
Fase A Berdasarkan Elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Persepsi Bunyi peserta didik mampu mendeteksi bunyi benda, buny
i alam sekitar, bunyi latar belakang, bunyi bahasa b
erupa fonem, nama panggilan, suara unsur supraseg
mental (panjang pendek, tinggi rendah, keras lemah,
cepat lambat) dan jumlah suku kata, konsonan dan
kata benda, pernyataan betul, pernyataan ya dan pe
rnyataan sudah. Bunyi yang sudah dideteksi kemudi
an dilanjutkan pada tahap diskriminasi. Peserta didi
k mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk
bunyi bahasa seperti huruf vokal, konsonan, dan hu
ruf /p/, /b/ dan /m/. Peserta didik mengidentifikasi
bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Pe
serta didik memanfaatkan bunyi yang telah diperole
h untuk komunikasi dengan menggunakan ABD ata
u tidak.

Persepsi Irama Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketuka


n, irama, birama lagu 2/4 dan ¾, serta irama bahas
a. Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan ira
ma bahasa melalui kegiatan membedakan berbagai
macam irama dasar dan irama bahasa seperti irama
kalimat tanya dan kalimat perintah. Peserta didik m
engidentifikasi berbagai irama dasar maupun irama
bahasa sesuai makna yang sebenarnya. Peserta didi
k memanfaatkan irama dasar dan irama bahasa unt
uk berkomunikasi menggunakan Alat Bantu dengar
(ABD) atau Tanpa ABD sebatas sisa pendengaran.
Latihan Pra- Peserta didik melatih kemampuan keterarahan waja
Wicara h berupa latihan kemampuan kontak mata dan kont
ak wajah secara langsung atau menggunakan media
cermin. Kemampuan kontak mata dan kontak wajah
serta merta digunakan untuk melakukan keterarahs
uaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersua
ra. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicar
a pada bagian bibir melalui berbagai kegiatan sepert
i menggerakan bibir ke samping dan ke depan berga
ntian; membuka dan menutup bibir dengan gigi mer
apat dan rahang tertutup; memasukkan bibir denga
n mulut terbuka, lalu dengan mulut tertutup; serta
menguncupkan bibir dan menggerakkan ujungnya.
Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara pa
da bagian lidah melalui berbagai kegiatan seperti se
nam lidah dengan menjulurkan lidah keluar lurus, k
iri, kanan, masukkan ke dalam, lidah tekan ke pipi
kiri, kanan dan rahang atas dan bawah dan kegiata
n lain yang dapat melemaskan organ bicara bibir. Pe
serta didik melakukan latihan pernafasan melalui k
egiatan meniup peluit dengan perbedaan durasi men
iupnya. Latihan pernafasan dapat

Elemen Capaian Pembelajaran


dilakukan dalam keadaan berdiri, berbaring, dan du
duk. Peserta didik melakukan latihan pembentukan
suara sperti meraban, menyadarkan suara, merasak
an getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan u
capan (huruf, suku kata, kata) pada huruf vokal dan
fonem bilabial seperti /p/, /b/, /m/, dan /w/.

Latihan Peserta didik membentuk organ bicara yang mengan


Pembentukan dung vokal /a/, /i/, /u/, /e/, dan
Fonem /o/untuk kemudian diterapkan dalam pengucapan
dalam kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir
kata. Peserta didik mulai melakukan latihan pembe
ntukan huruf-huruf konsonan yang mengandung bil
abial tak bersuara /p/; konsonan bilabial bersuara
/b/, /m/, dan /w/.
Pengembangan Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengen
Komunikasi ai materi kesiapsiagaan bencana seperti sign alami/g
ejala alam akan adanya bencana dan caracara menja
ga diri; materi tentang kesehatan reproduksi seperti
konsep laki-laki dan perempuan; materi tentang kes
ukaan peserta didik dan informasi-informasi aktual l
ainnya sesuai dengan tekanan dan irama yang baik
dan benar untuk berkomunikasi secara lisan (oral) d
alam pembentukan jenis atau ragam kalimat tanya a
pa dan siapa serta kalimat perintah dengan pola pen
ggunaan subjek predikat (SP)

2. Fase B (Umumnya Untuk kelas III dan kelas IV)


Pada akhir fase B, peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar bel
akang, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bunyi, sifat b
unyi (cepat-lambat, panjang-pendek, keras lemah dan tinggi- rend
ah), arah bunyi, suara nama hari, bulan, bilangan. Peserta didik m
endiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa sep
erti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bersuara dan 2 ka
ta yang mengandung konsonan getar. Peserta didik mengidentifika
si bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskriminasi. Peserta didik
mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti kata ganti, kata kerj
a, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernyataan belum dan kali
mat tanya. Peserta didik memanfaatkan setiap bunyi untuk komu
nikasi dengan menggunakan ABD atau tidak sebatas sisa pendeng
aran.
Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan, irama, bira
ma lagu 3/4, 4/4 dan 6/8 serta irama bahasa. Peserta didik mendi
skriminasi irama dasar dan irama bahasa melalui kegiatan membe
dakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa seperti iram
a kalimat tanya dan kalimat larangan. Peserta didik mengidentifika
si berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna yang
sebenarnya. Peserta didik melakukan komprehensi irama dasar da
n irama bahasa untuk berkomunikasi menggunakan ABD atau tid
ak.
Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latih
an kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung at
au menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterara
hsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta
didik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian gigi melalui
kegiatan menunjukkan gigi, menggigit bibir bawah, dan menggerak
kan gigi seperti orang kedinginan. Peserta didik melakukan pelem
asan organ wicara rahang melalui kegiatan membuka dan menutu
p rahang dengan gerakan yang teratur dan tepat; menggerakkan k
e kiri dan kekanan, lalu memutar secara horizontal. Peserta didik
melakukan latihan pernafasan dengan meniup tisu dari jarak yang
berbeda. Peserta didik melakukan latihan pembentukan suara spe
rti meraban, menyadarkan suara, merasakan getaran, melafalkan vokal
bersuara, menirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada huruf alveola
r seperti /t/, /d/, /n/, /l/, /s/, /z/, /r/ serta huruf labiodental seperti
/f/.
Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung vokal ko
nsonan dental alveola hambat tak bersuara /t/; konsonan dental a
lveola bersuara /d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konson
an palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsonan labiodental
frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konsonan dental frikatif (desis) ta
k bersuara /s/; konsonan dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan
konsonan dental getar bersuara /r/ untuk kemudian diterapkan p
ada pengucapan kata baik di awal, di tengah, maupun di akhir kat
a.
Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesia
psiagaan bencana seperti ancaman yang akan terjadi dan Mencari
pertolongan; materi tentang kesehatan reproduksi seperti Konsep
perempuan dan laki-laki serta Kesetaraan Gender dalam konsep se
derhana; materi tentang hobi dan informasi-informasi aktual lainn
ya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan sesuai dengan te
kanan dan irama yang baik dan benar untuk berkomunikasi secar
a lisan, isyarat maupun komunikasi total dalam pembentukan jeni
s atau ragam kalimat tanya dimana dan berapa dan kapan dengan
penggunaan pola Subjek, Predikat, dan Objek.
Fase B berdasarkan Elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Persepsi Bunyi Peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belaka
ng, suara binatang di lingkungan sekitar, jumlah bu
nyi, sifat bunyi (cepat-lambat, panjangpendek, keras
lemah dan tinggi- rendah), arah bunyi, suara nama
hari, bulan, bilangan. Peserta didik mendiskriminasi
berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa sepe
rti kata yang kontras pada aspek bersuara- tak bers
uara dan 2 kata yang mengandung konsonan getar.
Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal y
ang pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu
mengidentifikasi bunyi bahasa seperti kata ganti, ka
ta kerja, pernyataan salah, pernyataan tidak, pernya
taan belum dan kalimat tanya. Peserta didik meman
faatkan setiap bunyi untuk komunikasi dengan men
ggunakan ABD atau tidak sebatas sisa pendengara
n.

Persepsi Irama Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketuk


an, irama, birama lagu 3/4, 4/4 dan 6/8 serta iram
a bahasa. Peserta didik mendiskriminasi irama dasa
r dan irama bahasa melalui kegiatan membedakan
berbagai macam irama dasar dan irama bahasa sep
erti irama kalimat tanya dan kalimat larangan. Pese
rta didik mengidentifikasi berbagai irama dasar ma
upun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya.
Peserta didik melakukan komprehensi irama dasar
dan irama bahasa untuk berkomunikasi mengguna
kan ABD atau tidak.
Latihan Pra- Peserta didik melatih kemampuan keterarahan waja
Wicara h berupa latihan kemampuan kontak mata dan kont
ak wajah secara langsung atau menggunakan media
cermin. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan
dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Pes
erta didik melakukan pelemasan organ wicara pada
bagian gigi melalui kegiatan menunjukkan gigi, men
ggigit bibir bawah, dan menggerakkan gigi seperti or
ang kedinginan. Peserta didik melakukan pelemasa
n organ wicara rahang melalui kegiatan membuka d
an menutup rahang dengan gerakan yang teratur da
n tepat; menggerakkan ke kiri dan kekanan, lalu me
mutar secara horizontal. Peserta didik melakukan la
tihan pernafasan dengan meniup tisu dari jarak yan
g berbeda. Peserta didik melakukan latihan pemben
tukan suara sperti meraban, menyadarkan suara, m
erasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, menir
ukan ucapan (huruf, suku kata,

Elemen Capaian Pembelajaran


kata) pada huruf alveolar seperti /t/, /d/, /n/, /l/,
/s/, /z/, /r/ serta huruf labiodental seperti /f/.
Latihan Peserta didik membentuk organ bicara yang mengan
Pembentukan dung vokal konsonan dental alveola hambat tak ber
Fonem suara /t/; konsonan dental alveola bersuara
/d/; konsonan lateral dental bersuara /l/; konsona
n palatal alveolar semi vokal bersuara /y/; konsona
n labiodental frikatif (desisi) tak bersuara /f/; konso
nan dental frikatif (desis) tak bersuara /s/; konsona
n dental frikatif (desis) bersuara /z/; dan konsonan
dental getar bersuara /r/ untuk kemudian diterapk
an pada pengucapan kata baik di awal, di tengah,
maupun di akhir kata.
Pengembangan Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengen
Komunikasi ai materi kesiapsiagaan bencana (ancaman yang aka
n terjadi dan Mencari pertolongan), materi tentang k
esehatan reproduksi (Konsep perempuan dan laki-la
ki serta Kesetaraan Gender) dalam konsep sederhan
a, materi tentang hobi dan informasi-informasi aktu
al lainnya. Peserta didik melakukan latihan penguc
apan sesuai dengan tekanan dan irama yang baik d
an benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat
maupun komunikasi total dalam pembentukan jenis
atau ragam kalimat tanya dimana dan berapa dan k
apan dengan penggunaan pola Subjek, Predikat, da
n Objek (SPO).

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan kelas VI)


Pada akhir fase C, peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar be
lakang, suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secar
a tiba-tiba, suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan sec
ara langsung, suara kelompok kata dan suara kalimat. Peserta did
ik mendiskriminasi berbagai macam bunyi termasuk bunyi bahasa
seperti 2 kata yang mengandung konsonan sengau dan letup dan
2 kata yang mengandung konsonan letup dengan geser. Peserta di
dik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di diskrimi
nasi. Peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi bahasa seperti
kata tanya mengapa dan bagaimana, kata keterangan dan lawan k
ata. Peserta didik mengkomprehensi bunyi bahasa berupa kalimat
perintah dan kalimat berita untuk komunikasi dengan menggunak
an ABD atau tidak.
Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan, irama, bira
ma lagu ¾, 4/4 dan 6/8 dan irama bahasa. Peserta didik mendisk
riminasi irama dasar dan irama bahasa melalui berbagai kegiatan
membedakan berbagai macam irama dasar dan irama bahasa sepe
rti irama kalimat tanya dan kalimat berita. Peserta didik mengiden
tifikasi berbagai irama dasar maupun irama bahasa sesuai makna
yang sebenarnya. Peserta didik melakukan komprehensi untuk da
pat memanfaatkan irama dasar dan irama bahasa untuk berkomu
nikasi menggunakan ABD atau tidak.
Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah berupa latih
an kemampuan kontak mata dan kontak wajah secara langsung at
au menggunakan media cermin. Peserta didik melakukan keterara
hsuaraan dalam latihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta
didik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian bibir melal
ui berbagai kegiatan seperti menggerakan bibir ke samping dan ke
depan bergantian; membuka dan menutup bibir dengan gigi mera
pat dan rahang tertutup; memasukkan bibir dengan mulut terbuk
a, lalu dengan mulut tertutup; serta menguncupkan bibir dan me
nggerakkan ujungnya. Peserta didik melakukan pelemasan organ
wicara pada bagian lidah melalui berbagai kegiatan seperti senam
lidah dengan menjulurkan lidah keluar lurus, kiri, kanan, masukk
an ke dalam, lidah tekan ke pipi kiri, kanan dan rahang atas dan
bawah dan kegiatan lain yang dapat melemaskan organ bicara bibi
r. Peserta didik melakukan pelemasan organ wicara pada bagian gi
gi melalui kegiatan menunjukkan gigi, menggigit bibit bawah, dan
menggerakkan gigi seperti orang kedinginan. Peserta didik melak
ukan pelemasan organ wicara rahang melalui kegiatan membuka
dan menutup dengan gerakan yang lancar dan tepat; dan mengger
akkan ke kiri dan kekanan, lalu memutar secara horizontal. Pesert
a didik melakukan latihan pernafasan melalui kegiatan meniup lili
s dengan jarak yang berbeda-beda. Peserta didik melakukan latiha
n pembentukan suara seperti meraban, menyadarkan suara, merasa
kan getaran, melafalkan vokal bersuara, menirukan ucapan (huruf, suk
u kata, kata) pada huruf konsonan dorsovelar seperti /k/, /g/, /ng/, da
n huruf konsonan palatal /c/, /j/, dan /nya/.
Peserta didik membentuk organ bicara yang mengandung konsona
n palatal tak bersuara /c/; konsonan palatal hambat bersuara /j/;
konsonan palatal tak bersuara /ny/; konsonan velar hambat tak
bersuara /k/; konsonan velar hambat bersuara /g/; konsonan vel
ar nasal bersuara /ng/; konsonan glottal frikatif bersuara /h/ unt
uk kemudian diterapkan pada pengucapan kata baik di awal, di te
ngah, maupun di akhir kata.
Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai materi kesi
apsiagaan bencana seperti sign alami/gejala alam akan adanya be
ncana, akibat, ancaman yang akan terjadi, menggunakan alat dan
benda untuk menyelamatkan diri sendiri, Mencari pertolongan, da
n cara -cara menjaga diri); materi tentang kesehatan reproduksi se
perti kesetaraan gender dan materi pubertas; materi tentang citaci
ta dan informasi-informasi aktual lainnya. Peserta didik melakuk
an latihan pengucapan sesuai dengan tekanan dan irama yang bai
k dan benar untuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun k
omunikasi total dalam pembentukan jenis atau ragam kalimat tan
ya mengapa dan bagaimana dan kalimat berita dengan penggunaa
n pola Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan (SPOK).

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Persepsi Bunyi peserta didik mampu mendeteksi bunyi latar belakan
g, suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar
secara tiba-tiba, suara manusia di lingkungan yang di
perdengarkan secara langsung, suara kelompok kata d
an suara kalimat. Peserta didik mendiskriminasi berba
gai macam bunyi termasuk bunyi bahasa seperti 2 kat
a yang mengandung konsonan sengau dan letup dan 2
kata yang mengandung konsonan letup dengan geser.
Peserta didik mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal ya
ng pernah di diskriminasi. Peserta didik mampu mengi
dentifikasi bunyi bahasa seperti kata tanya mengapa d
an bagaimana, kata keterangan dan lawan kata. Pesert
a didik mengkomprehensi bunyi bahasa berupa kalima
t perintah dan kalimat berita untuk komunikasi denga
n menggunakan ABD atau tidak.

Persepsi Irama Peserta didik mendeteksi irama dasar seperti ketukan,


irama, birama lagu ¾, 4/4 dan 6/8 dan irama bahasa.
Peserta didik mendiskriminasi irama dasar dan irama
bahasa melalui berbagai kegiatan membedakan berbag
ai macam irama dasar dan irama bahasa seperti irama
kalimat tanya dan kalimat berita. Peserta didik mengid
entifikasi berbagai irama dasar
maupun irama bahasa sesuai makna yang sebenarnya.
Peserta didik melakukan komprehensi untuk dapat me
manfaatkan irama dasar dan irama bahasa untuk berk
omunikasi menggunakan ABD atau tidak.

Elemen Capaian Pembelajaran


Latihan Pra- Peserta didik melatih kemampuan keterarahan wajah
Wicara berupa latihan kemampuan kontak mata dan kontak
wajah secara langsung atau menggunakan media cerm
in. Peserta didik melakukan keterarahsuaraan dalam l
atihan pengucapan kata atau bersuara. Peserta didik
melakukan pelemasan organ wicara pada bagian bibir
melalui berbagai kegiatan seperti menggerakan bibir k
e samping dan ke depan bergantian; membuka dan m
enutup bibir dengan gigi merapat dan rahang tertutu
p; memasukkan bibir dengan mulut terbuka, lalu den
gan mulut tertutup; serta menguncupkan bibir dan m
enggerakkan ujungnya. Peserta didik melakukan pele
masan organ wicara pada bagian lidah melalui berbag
ai kegiatan seperti senam lidah dengan menjulurkan li
dah keluar lurus, kiri, kanan, masukkan ke dalam, lid
ah tekan ke pipi kiri, kanan dan rahang atas dan baw
ah dan kegiatan lain yang dapat melemaskan organ bi
cara bibir. Peserta didik melakukan pelemasan organ
wicara pada bagian gigi melalui kegiatan menunjukka
n gigi, menggigit bibir bawah, dan menggerakkan gigi s
eperti orang kedinginan. Peserta didik melakukan pel
emasan organ wicara rahang melalui kegiatan membu
ka dan menutup dengan gerakan yang lancar dan tepa
t; dan menggerakkan ke kiri dan kekanan, lalu memut
ar secara horizontal. Peserta didik melakukan latihan
pernafasan melalui kegiatan meniup lilin dengan jarak
yang berbedabeda. Peserta didik melakukan latihan pe
mbentukan suara seperti meraban, menyadarkan suar
a, merasakan getaran, melafalkan vokal bersuara, me
nirukan ucapan (huruf, suku kata, kata) pada huruf k
onsonan dorsovelar seperti /k/, /g/, /ng/, dan huruf
konsonan palatal /c/, /j/, dan /ny/.

Latihan Peserta didik membentuk organ bicara yang mengand


Pembentukan ung konsonan palatal tak bersuara /c/; konsonan pal
Fonem atal hambat bersuara /j/; konsonan palatal tak bersu
ara /ny/; konsonan velar hambat tak bersuara /k/; k
onsonan velar hambat bersuara /g/; konsonan velar n
asal bersuara /ng/; konsonan glottal frikatif bersuara
/h/ untuk kemudian diterapkan pada pengucapan kat
a baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata.

Pengembangan Peserta didik mengucapkan kalimat-kalimat mengenai


Komunikasi materi kesiapsiagaan bencana seperti sign alami/gejal
a alam akan adanya bencana, akibat, ancaman yang a
kan terjadi, menggunakan alat dan benda untuk meny
elamatkan diri sendiri, Mencari pertolongan, dan cara -
cara menjaga diri); materi tentang kesehatan reproduk
si seperti kesetaraan gender dan materi pubertas; mate
ri tentang cita-cita dan informasi-informasi aktual lain
nya. Peserta didik melakukan latihan pengucapan ses
uai dengan tekanan dan irama yang baik dan benar un
tuk berkomunikasi secara lisan, isyarat maupun

Elemen Capaian Pembelajaran


komunikasi total dalam pembentukan jenis atau raga
m kalimat tanya mengapa dan bagaimana dan kalimat
berita dengan penggunaan pola Subjek, Predikat, Obje
k dan Keterangan (SPOK).

4.

XXXIII. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROGRA


M KEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN DIRI UNTUK PESERTA
DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS HAMBATAN
INTELEKTUAL/TUNAGRAHITA

A. Rasional Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan


Diri
Peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dengan hambatan intelek
tual adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektual di bawah r
ata-rata dan berlangsung selama masa perkembangan serta mengala
mi hambatan dalam perilaku adaptif terhadap lingkungan sosialnya.
Kemampuan intelektual di bawah rata-rata adalah apabila perkemban
gan umur mental (Mental Age) seseorang berada di bawah pertumbuh
an usianya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan PDBK den
gan hambatan intelektual jelas jauh lebih lamban dari temanteman se
usianya. Mereka membutuhkan waktu belajar yang lebih lama diband
ingkan dengan teman sebaya dalam memahami hal-hal yang bersifat
kompleks.
Hambatan perilaku adaptif adalah PDBK dengan hambatan intelektua
l serta kurang mampu melakukan pekerjaan yang sesuai dengan umu
rnya. Hambatan perilaku adaptif pada PDBK dengan hambatan intele
ktual dapat dilihat pada dua area. Pertama, keterampilan hidup yang
bersifat individu seperti merawat, mengurus, dan menolong diri (perso
nal living skill). Kedua, keterampilan hidup yang bersifat sosial melipu
ti berkomunikasi, bersosialisasi, dan mengisi waktu luang (social livin
g skill).
PDBK dengan hambatan intelektual memiliki potensi yang terbatas da
n rentan terhadap permasalahan sosial. Mereka memerlukan pendam
pingan yang berkesinambungan, dan pola pelayanan yang mengguna
kan pendekatan keterampilan menolong dan mengurus diri sendiri. O
leh karena itu, mereka membutuhkan layanan untuk meminimalisir
hambatan dalam pembelajaran dan mengantarkannya menjadi indivi
du yang mandiri dan mampu hidup dalam masyarakat. Mata Pelajara
n Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri dirancang untuk
membantu PDBK dengan hambatan intelektual untuk mengembangk
an dirinya secara optimal sehingga mereka dapat hidup secara mandi
ri beberapa elemen pengembangan diri yaitu merawat diri, mengurus
diri, menolong diri, komunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup, d
an mengisi waktu luang di lingkungan keluarga, sekolah dan masyara
kat.
Berdasarkan elemen tersebut mata pelajaran Program Kebutuhan Kh
usus Pengembangan Diri diharapkan mampu membentuk PDBK deng
an hambatan intelektual menjadi mandiri. Mata pelajaran Program Ke
butuhan Khusus Pengembangan Diri memiliki fungsi sebagai:
1. pencegahan timbulnya permasalahan yang dihadapi PDBK dengan
hambatan intelektual dalam melakukan kegiatan hidup sehari-hari.

2. terapeutik, membantu mengurangi hambatan dan memperbaiki fu


ngsi fisik dan sosial. kemudian modifikasi materi yang disesuaikan
dengan kebutuhan PDBK.
3. kompensatoris, melatih kemandirian PDBK melalui bina diri sehing
ga mampu mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
4. intervensi, memberikan layanan kepada PDBK ketika menghadapi
hambatan dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Fungsi-fungsi yang dikemukakan di atas merupakan fungsi yang seri
ng dipraktekkan. Di samping fungsi di atas guru dapat mengembangk
an fungsi yang lain sesuai kondisi PDBK dan lingkungan.
Pembelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri dihara
pkan memuat berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan karakter
peserta didik yang sesuai dengan nilai-niai yang tertuang dalam keen
am dimensi Profil Pelajar Pancasila. Pertama, dimensi Beriman, Berta
kwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Peserta didi
k memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pe
mahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: peserta
didik terbiasa berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, raji
n belajar dan menjaga kebersihan dirinya sebagai salah satu wujud d
ari keimanannya terhadap Tuhan yang Maha Esa. Kedua, dimensi Be
rkebinekaan Global. Contohnya dalam penggunaan waktu luang, pese
rta didik diharapkan mengedepankan kegiatan-kegiatan yang tetap m
empertahankan budaya luhur lokalitas dan identitasnya seperti meng
ikuti ekstrakurikuler kesenian dan atau olahraga tradisional, melaku
kan wisata budaya, belajar membuat panganan tradisional, dan kegia
tan lainnya. Meskipun demikian peserta didik tetap berpikiran terbuk
a dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan ra
sa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya
luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bang
sa. Ketiga, dimensi Bergotong Royong. Dimensi ini dapat diwujudkan
dalam berbagai kegiatan seperti berbagi tugas dalam menyelesaikan t
ugas projek kelompok membuat panganan khas daerah, berkolaboras
i saat tampil menari, atau kegiatan lainnya. Keempat, dimensi Mandir
i. Dalam pembelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan D
iri, peserta didik dilatih untuk bertanggung jawab dalam menyelesaik
an tugas. Kelima, dimensi Bernalar Kritis. Peserta didik diharapkan m
ampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun ku
antitatif sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Keenam, dimensi Kr
eatif. Peserta didik diharapkan mampu memodifikasi dan menghasilk
an sesuatu yang berbeda, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran Program Kebutuhan Khusus Pe
ngembangan Diri perlu adanya standar kemampuan untuk dapat me
ncapai kemampuan minimal yang menggambarkan keterampilan yan
g hendak dicapai. Hal ini sebagai dasar untuk mengetahui peningkata
n, dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari atau pengembangan
diri PDBK dengan hambatan intelektual.
Program Kebutuhan Khusus dapat diberikan di satuan pendidikan u
mum maupun khusus dari jenjang usia dini. Untuk jenjang usia dini
dapat memodifikasi Capaian Pembelajaran Program Kebutuhan Khus
us yang ada.

B. Tujuan Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan


Diri
Keterbatasan intelektual dan kesulitan dalam perilaku adaptif yang t
erjadi selama periode perkembangan membutuhkan Program Kebutu
han Khusus Pengembangan Diri bagi PDBK dengan hambatan intele
ktual. Dalam upaya pengorganisasian pembelajaran maka diperluka
n Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri b
agi PDBK dengan hambatan intelektual yang bertujuan:
1. memfasilitasi PDBK dengan hambatan intelektual agar dapat men
goptimalkan potensi yang dimiliki sehingga dapat melakukan kegi
atan hidup sehari-hari sesuai dengan keberagaman yang timbul se
bagai akibat dari terjadinya perubahan baik di lingkungan keluarg
a maupun di masyarakat.
2. meminimalkan hambatan yang dialami PDBK dengan hambatan in
telektual dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga mereka
mampu menyesuaikan diri dan tidak menjadi beban bagi orangtua
maupun masyarakat
3. mengganti fungsi-fungsi yang hilang sebagi akibat dari keterbatas
an kecerdasan intelektualnya sehingga dapat memenuhi kebutuha
n hidup sehari-hari.
4. mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktivitas PDB
K dengan hambatan intelektual dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan bahwa mata pe
lajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri memiliki pe
ran penting dalam menyiapkan PDBK dengan hambatan intelektual
untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap Profil Pelajar
Pancasila yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa da
n Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong royong, Mand
iri, Bernalar Kritis, dan Kreatif.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengemban


gan Diri
PDBK dengan hambatan intelektual memiliki hambatan perilaku ada
ptif, rendahnya kemandirian, tanggung jawab sosial, dalam kehidup
an sehari-hari (activity daily living). Berdasarkan kondisi tersebut ma
ka PDBK dengan hambatan intelektual membutuhkan bimbingan da
lam kehidupan sehari-hari seperti komunikasi dan vokasional. Kebut
uhan tersebut diakomodir dalam mata pelajaran Program Kebutuhan
Khusus Pengembangan Diri. Berdasarkan Standar Isi, ruang lingkup
materi mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus mencakup:
1. pembinaan hidup sehat, meliputi: pembiasaan hidup sehat, keseh
atan pribadi, dan kesehatan reproduksi;
2. adaptasi, meliputi: sosialisasi dan kepedulian dengan lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat;
3. keselamatan diri, meliputi: keterampilan melindungi diri, menyela
matkan diri dari bahaya, dan menolong orang lain;
4. pengembangan kemandirian, meliputi kemandirian dalam kegiata
n sehari-hari dan kecakapan hidup.
Berdasarkan keempat ruang lingkup materi tersebut, maka Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus
Pengembangan Diri dibagi ke dalam tujuh elemen yaitu merawat diri,
mengurus diri, menolong diri, komunikasi, sosialisasi, keterampilan
sederhana, dan penggunaan waktu luang. Penjabaran setiap elemen
mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri dija
barkan dalam tabel berikut:

Elemen Deskripsi
Merawat diri Program merawat diri yang terkait langsung dengan aktivi
tas kehidupan sehari-hari PDBK dengan hambatan intele
ktual.
Mengurus Diri Kemampuan mengurus diri merupakan kebutuhan PDBK
dengan hambatan intelektual untuk dapat mengurus diri
nya sendiri, baik yang bersifat rutin maupun insidentil se
bagai aktualisasi diri.
Menolong Diri Menolong diri diperlukan oleh PDBK dengan hambatan in
telektual untuk mengatasi berbagai masalah yang mungki
n dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi Komunikasi verbal dan non verbal diperlukan untuk men
dukung kegiatan sehari-hari dalam berinteraksi.
Sosialisasi Sosialisasi yang mendukung hubungan dan peran lingku
ngan dalam menunjang kehidupan sehari-hari.
Keterampilan Keterampilan yang mendukung kemampuan kecakapan h
Sederhana idup, menggali dan menumbuhkembangkan potensi yang
dimiliki.
Penggunaan Suasana yang dapat dimanfaatkan PDBK untuk menyibu
Waktu Luang kkan diri ketika mereka memiliki waktu senggang atau w
aktu luang.

Pencapaian kompetensi dari ketujuh elemen mata pelajaran Program


Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri perlu dirancang dan dikemb
angkan oleh satuan pendidikan khusus bagi PDBK dengan hambata
n intelektual dengan memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaanny
a, kondisi peserta didik dan satuan pendidikan. Beberapa prinsip ya
ng berkaitan dengan implementasi mata pelajaran Program Kebutuh
an Khusus Pengembangan Diri, adalah:
1. mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri
diberikan sesuai dengan kondisi setiap peserta didik pada setiap
fase tertentu. Penentuan fase pada peserta didik didasarkan pada
hasil asesmen pembelajaran, sehingga pengembangan program p
embelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan dan karakterist
ik peserta didik.
2. materi pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri
disusun berdasarkan muatan ruang lingkup, sedangkan untuk k
edalaman serta keluasannya disesuaikan dengan kemampuan se
tiap peserta didik.
3. pencapaian kompetensi Capaian Pembelajaran Program Kebutuh
an Khusus harus memperhatikan tingkat kemampuan dan keber
maknaan materi pelajaran tersebut dalam melakukan kegiatan hi
dup sehari-hari. Pada Jenjang SDLB kelas rendah (kelas I, kelas I
I, dan kelas III) dilakukan dengan cara pembiasaan, dan untuk k
elas tinggi (kelas IV, kelas V, dan kelas VI) peserta didik dapat me
lakukan sendiri. Untuk Jenjang SMPLB, peserta didik diharapka
n terampil dalam melakukan kegiatan sesuai kompetensi pada C
P Progsus. Kemudian untuk jenjang SMALB, peserta didik memili
ki kompetensi tahap mandiri artinya mampu melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kecakapan hidup (life skill) secara ma
ndiri.
4. dalam pelaksanaannya, mata pelajaran Program Kebutuhan Khu
sus Pengembangan Diri tidak dibatasi oleh jenjang atau kelas. Ar
tinya PDBK dengan hambatan intelektual dapat mempelajari mat
eri di kelas rendah walaupun yang bersangkutan duduk di kelas
tinggi atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan
hasil asesmen.
5. mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Diri
di Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus tertuang dalam struktur
kurikulum dengan bobot alokasi waktu yang dapat disesuaikan d
engan kebutuhan PDBK. Dalam pelaksanaannya juga dapat dilak
ukan secara terintegrasi dalam mata pelajaran lain sesuai denga
n kebutuhan peserta didik. Mata Pelajaran Progsus Pengembanga
n Diri dapat dilaksanakan di satuan pendidikan khusus maupun
satuan pendidikan umum, meskipun bobotnya tidak ada dalam s
truktur kurikulum yang dilakukan secara mandiri atau terintegra
si dalam mata pelajaran lain (fleksibel).

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase


Capaian pembelajaran mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus P
engembangan Diri terbagi dalam 6 fase. Fase A untuk kelas I dan kel
as II. Fase B untuk kelas III dan kelas IV. Fase C untuk kelas V dan
kelas VI. Fase D untuk kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX. Fase E unt
uk kelas X. Fase F untuk XI dan kelas XII. Penentuan fase tersebut b
ukan merupakan sesuatu yang mutlak, karena penentuan fase didas
arkan pada hasil asesmen.

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan kelas II)


Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenal alat makan da
n minum dan cara menggunakannya, serta makan dan minum de
ngan bantuan. Peserta didik mengenal anggota tubuh, peralatan m
andi, cara mencuci tangan, dan cara penggunaan toilet. Berikutny
a peserta didik mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian d
alam, serta mengenal peralatan merias diri (sisir dan cermin) serta
cara penggunaannya. Selanjutnya peserta didik mampu mengenal
benda-benda berbahaya, alat pelindung diri (seperti masker, payu
ng, helm, sabuk pengaman, dan lain-lain), bencana alam, serta ala
t dan benda untuk menyelamatkan diri, mengenali identitas diri, s
erta kondisi tertentu yang membahayakan kesehatan dan keselam
atan diri. Pada akhir fase ini juga peserta didik mampu merespon s
imbol komunikasi nonverbal, beradaptasi dengan keluarga, menga
mbil dan menyimpan benda pada tempatnya, mengenal jenis uang
kertas dan uang logam, tempat belanja, mengerjakan tugas sekola
h dengan baik, serta menggunakan waktu untuk beristirahat.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Merawat diri Peserta didik mampu mengenal alat makan dan minum,
mengenal cara menggunakan alat makan dan minum, m
akan dan minum dengan bantuan, mengenal anggota tu
buh, mengenal peralatan mandi, mengenal cara mencuci
tangan, dan mengenal cara penggunaan toilet.
Mengurus Peserta didik mampu menanggalkan pakaian dalam, me
Diri ngenakan pakaian dalam, mengenal peralatan merias dir
i (sisir dan cermin), dan mengenal cara penggunaan pera
latan merias diri (sisir dan cermin)
Menolong Peserta didik mampu mengenal benda-benda berbahaya,
Diri mengenal alat pelindung diri (seperti masker, payung, he
lm, sabuk pengaman, dan lain-lain) mengenal bencana a
lam, mengenal alat dan benda untuk menyelamatkan dir
i, mengenali identitas diri, mengenal kondisi tertentu ya
ng membahayakan kesehatan dan keselamatan diri.

Elemen Capaian Pembelajaran


Komunikasi Peserta didik mampu merespon simbol komunikasi nonv
erbal.
Sosialisasi Peserta didik mampu beradaptasi dengan keluarga.
Keterampilan Peserta didik mampu mengambil dan menyimpan benda
Sederhana pada tempatnya, mengenal jenis uang kertas dan uang l
ogam, mengenal tempat belanja, dan mengerjakan tugas
sekolah dengan baik.
Penggunaan Peserta didik mampu menggunakan waktu untuk beristi
Waktu Luang rahat.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan kelas IV)


Pada akhir fase ini, peserta didik mampu makan menggunakan tan
gan dengan sikap yang benar tanpa bantuan, serta minum menggu
nakan gelas dengan sikap yang benar tanpa bantuan. Peserta didik
mampu melakukan kegiatan mandi, menggosok gigi, dan menggun
akan toilet. Berikutnya peserta didik mampu menanggalkan dan m
engenakan pakaian luar (t-shirt), mengenal cara memilih pakaian d
alam, memakai bedak (bagi peserta didik perempuan), dan menyisi
r rambut. Selanjutnya peserta didik mampu mengenal binatang bu
as dan jinak, menggunakan alat pelindung diri (seperti masker, pa
yung, helm, sabuk pengaman, dan lain-lain) dengan bantuan, men
genal tanda-tanda bencana alam, cara penggunaan alat/benda unt
uk menyelamatkan diri, melakukan penyelamatan diri dengan bim
bingan, mencari pertolongan pada orang dewasa terutama yang dik
enal anak, mengenali identitas keluarga, cara menjaga diri, dan ca
ra mengatasi kondisi tertentu yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan dir (seperti, tersedak, tergelincir, terantuk batu, dan l
ain-lain)i. Pada akhir fase ini, peserta didik juga mampu merespon
simbol komunikasi sederhana secara verbal dan nonverbal, melak
ukan orientasi dan adaptasi dengan lingkungan kelas, menggunak
an alat komunikasi sederhana, mengidentifikasi warna, gambar pa
da mata uang, mengenal jenis barang pada tempat belanja, melaku
kan tugas piket sekolah sesuai jadwal, melakukan permainan tradi
sional, serta menonton acara di televisi/internet dengan pengawas
an.

Fase B Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Merawat diri Peserta didik mampu makan menggunakan tangan deng
an sikap yang benar tanpa bantuan, minum
Elemen Capaian Pembelajaran
menggunakan gelas dengan sikap yang benar tanpa ban
tuan, melakukan kegiatan mandi, menggosok gigi, dan
menggunakan toilet.
Mengurus Peserta didik mampu menanggalkan pakaian luar (tshir
Diri t), mengenakan pakaian luar (t-shirt), mengenal cara me
milih pakaian dalam, memakai bedak (bagi peserta didik
perempuan), dan menyisir rambut.
Menolong Peserta didik mampu mengenal binatang buas dan jina
Diri k, menggunakan alat pelindung diri (seperti masker, pay
ung, helm, sabuk pengaman, dan lain-lain) dengan bant
uan, mengenal tanda-tanda bencana alam, mengenal ca
ra penggunaan alat/benda untuk menyelamatkan diri,
melakukan penyelamatan diri dengan bimbingan, menc
ari pertolongan pada orang dewasa terutama yang diken
al anak, mengenali identitas keluarga, mengenali cara m
enjaga diri, serta mengenal cara mengatasi kondisi terte
ntu yang membahayakan kesehatan dan keselamatan di
ri
(seperti, tersedak, tergelincir, terantuk batu, dan lainlai
n).
Komunikasi Peserta didik mampu merespon simbol komunikasi sede
rhana secara verbal dan nonverbal.
Sosialisasi Peserta didik mampu melakukan orientasi dan adaptasi
dengan lingkungan kelas.
Keterampilan Peserta didik mampu menggunakan alat komunikasi se
Sederhana derhana, mengidentifikasi warna dan gambar pada mata
uang, mengenal jenis barang pada tempat belanja, dan
melakukan tugas piket sekolah sesuai jadwal.
Penggunaan Peserta didik mampu melakukan permainan tradisiona
Waktu Luang l, dan menonton acara di televisi/internet dengan penga
wasan.

3. Fase C ((Umumnya untuk kelas V dan kelas VI)


Pada akhir fase C, peserta didik mampu makan menggunakan alat
(sendok dan garpu), minum menggunakan sedotan, dan cangkir. Pe
serta didik mampu mencuci wajah, membersihkan diri setelah bua
ng air kecil dan besar, mengenali ciri-ciri pubertas secara fisik dan
psikis pada laki-laki dan perempuan serta mampu menggunakan p
embalut bagi wanita. Peserta didik mampu mengenakan dan menan
ggalkan pakaian berkancing. Berikutnya bagi peserta didik laki-laki
mampu melepas dan memakai sepatu tanpa tali, menata rambut, m
emakai ikat pinggang, dan memakai minyak rambut. Kemudian bag
i peserta didik perempuan mampu melepas dan memakai sepatu ta
npa tali, menata rambut, memakai ikat pinggang, menggunakan jep
it rambut, pita, dan bando. Selanjutnya peserta didik mampu meng
identifikasi dan menghindari tempat-tempat berbahaya, mengguna
kan alat pelindung diri (seperti masker, payung, helm, sabuk penga
man, dan lain-lain) secara mandiri, mengenal tanda atau simbol jal
ur evakuasi, titik kumpul, bunyi sirine/alarm tanda bahaya dengan
bimbingan, melakukan penyelamatan diri dengan bimbingan, meng
gunakan alat dan benda untuk menyelamatkan diri sendiri atau de
ngan arahan guru/orang dewasa, mengenali identitas diri dan kelu
arga, melakukan simulasi cara mengatasi kondisi tertentu yang me
mbahayakan kesehatan dan keselamatan diri (seperti, tersedak, ter
gelincir, terantuk batu, dan lain-lain) dengan bimbingan. Pada akhi
r fase ini juga peserta didik mampu berkomunikasi dengan lingkun
gan terdekat secara verbal dan nonverbal, melakukan orientasi dan
adaptasi dengan lingkungan sekolah, makan dan minum dengan ca
ra melayani sendiri, mengenal nilai uang, berbelanja barang sesuai
kebutuhan, mengenal berbagai jenis pekerjaan di lingkungan masy
arakat, serta memilih acara di televisi/internet dengan bimbingan.

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Merawat diri Peserta didik dapat makan menggunakan alat (sendok da
n garpu), minum menggunakan sedotan, minum menggu
nakan cangkir, makan dan minum dengan cara melayani
sendiri, mencuci wajah, membersihkan diri setelah buang
air kecil dan besar, mengenali ciri-ciri pubertas secara fisi
k dan psikis pada laki-laki dan perempuan serta dapat m
enggunakan pembalut bagi wanita.

Mengurus Peserta didik mampu mengenakan dan menanggalkan pa


Diri kaian berkancing. Berikutnya bagi peserta didik lakilaki
mampu melepas dan memakai sepatu tanpa tali, menata
rambut, memakai ikat pinggang, dan memakai minyak ra
mbut. Kemudian bagi peserta didik perempuan mampu m
elepas dan memakai sepatu tanpa tali, menata rambut, m
emakai ikat pinggang, menggunakan jepit rambut, pita, d
an bando.
Menolong Peserta didik mampu mengidentifikasi tempat-tempat ber
Diri bahaya, menghindari tempat-tempat berbahaya, menggun
akan alat pelindung diri (seperti masker, payung, helm, s
abuk pengaman, dan lain-lain) secara mandiri, mengenal
tanda atau simbol jalur evakuasi, titik kumpul, bunyi siri
ne/alarm tanda bahaya dengan bimbingan, melakukan p
enyelamatan diri dengan bimbingan, menggunakan alat d
an benda untuk menyelamatkan diri sendiri atau dengan
arahan guru/orang dewasa, mengenali identitas diri dan

Elemen Capaian Pembelajaran


keluarga, serta melakukan simulasi cara mengatasi kondi
si tertentu yang membahayakan kesehatan dan keselama
tan diri (seperti, tersedak, tergelincir, terantuk batu, dan l
ain-lain) dengan bimbingan.
Komunikasi Peserta didik mampu berkomunikasi dengan lingkungan t
erdekat secara verbal dan nonverbal.
Sosialisasi Peserta didik mampu melakukan orientasi dan adaptasi d
engan lingkungan sekolah.
Keterampilan Peserta didik dapat minum dengan cara melayani sendiri,
Sederhana mengenal nilai uang, berbelanja barang sesuai kebutuha
n, dan mengenal berbagai jenis pekerjaan di lingkungan
masyarakat.
Penggunaan Peserta didik mampu memilih acara di televisi/internet de
Waktu Luang ngan bimbingan.
XXXIV. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROGRA
M KEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK UNT
UK PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DENGAN HAMBAT
AN FISIK/TUNADAKSA

A. Rasional Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan


Diri dan Gerak.
Program kebutuhan khusus merupakan suatu layanan intervensi da
n/atau pengembangan yang dilakukan sebagai bentuk kompensasi
atau penguatan akibat hambatan yang dialami anak berkebutuhan k
husus dengan tujuan meminimalkan hambatan dan peningkatan ak
ses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang lebih optim
al. Tujuan program kebutuhan khusus pengembangan diri dan gera
k adalah memfasilitasi peserta didik yang mengalami hambatan pada
salah satu atau beberapa aspek tertentu yang dialihkan dan/atau di
gantikan dengan anggota tubuh yang lain, agar (a) gerak otot serasi,
seimbang, sehat dan kuat sehingga mampu melakukan gerakan sesu
ai dengan fungsinya. (b) mampu menyesuaikan diri dengan lingkung
an dan mampu mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. (c)
memiliki pengetahuan, sikap, nilai dan kemampuan senso-motorik a
gar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Peserta didik dengan hambatan gerak jenis cerebral palsy mengalami
kerusakan pada pyramidal tract dan extrapyramidal yang berfungsi
mengatur sistem motorik, sehingga mengalami kekakuan, gangguan
keseimbangan, gerakan tidak dapat dikendalikan, dan susah berpin
dah tempat. Peserta didik dengan kondisi tersebut jika tidak segera
mendapatkan penanganan secara khusus, akan mengalami hambata
n dalam tumbuh kembang baik secara fisik, psikis, maupun sosial.
Pada proses pembelajaran mata pelajaran program kebutuhan khus
us pengembangan diri dan gerak, peserta didik diajarkan untuk me
ngembangkan diri dengan berbagai kompetensi dan materi agar pes
erta didik mampu merawat dan mengurus diri, berkomunikasi dan b
ersosialisasi, cara menyelamatkan diri dan dilatih untuk melakukan
berbagai gerak serta dibimbing untuk mengembangkan keterampila
n hidupnya, mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat,
serta mampu menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Pengembangan gerak d
iberikan agar peserta didik memiliki kemampuan gerak kontrol kepal
a, gerak anggota tubuh, gerak keseimbangan, kemampuan melakuka
n gerak pernafasan, gerakan berpindah tempat, gerak koordinasi, ke
mampuan menggunakan alat bantu gerak khusus untuk memenuhi
kebutuhannya. Keterampilan hidup (life skills) adalah kemampuan u
ntuk beradaptasi dan menunjukkan perilaku positif yang pada akhir
nya memampukan individu untuk dapat menghadapi tuntutan dan t
antangan kehidupan sehari-hari dengan efektif. Bisa bekerjasama de
ngan para tenaga ahli seperti Fisioterapi.
Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistik atau m
enyeluruh, karena itu pemberian stimulus perlu dilakukan dalam ke
giatan pembelajaran. Peserta didik yang mengalami hambatan gerak
dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari, seperti: berjalan, berla
ri, makan minum, mandi, berpakaian, dan sebagainya. Di sekolah se
bagian peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar yang mengg
unakan gerakan seperti: menulis, menggambar, berolah raga, dan lai
n sebagainya. Anak dengan hambatan gerak mengalami gangguan m
otorik yang dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, antara lain akiba
t penyakit Polio, Cerebral Palsy, Muscle Dystrophy, dan amputasi.
Implikasi layanan Pengembangan Diri dan Gerak yang mengutamaka
n prinsip fleksibilitas merupakan upaya untuk memberikan layanan
pembelajaran yang berdiferensiasi dan berpihak pada peserta didik.
Orientasi pada peserta didik dapat dilakukan apabila guru menyusu
n program berdasarkan hasil asesmen. Guru dapat menyesuaikan ca
paian pembelajaran sesuai dengan kondisi peserta didik dengan men
gambil capaian pembelajaran sesuai fasenya, fase sebelumnya, atau
fase selanjutnya. Keberagaman kemampuan Peserta Didik Berkebut
uhan Khusus (PDBK) dengan hambatan gerak yang disertai dengan
hambatan lain dapat melengkapi program Pengembangan Diri dan G
erak dengan program kebutuhan khusus lainnya.

B. Tujuan Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan


Diri dan Gerak.

Mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan diri dan


gerak peserta didik mampu mengembangkan diri melalui aktivitas
merawat, mengurus dan menyelamatkan diri, dapat berkomunikasi
dan bersosialisasi, mampu mengembangkan gerak, mengemukakan
perasaan. Untuk hal tersebut diperlukan strategi, model, media, dan
pendekatan pembelajaran yang tepat. Pembelajaran program kebutu
han khusus akan bermakna jika diberikan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, sehingga dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila de
ngan membentuk pribadi yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yan
g Maha Esa, dan berakhlak mulia, berfikir kritis, mandiri, kreatif, be
rgotong royong, dan berkebinekaan global.
Mata pelajaran program kebutuhan khusus Pengembangan diri dan
Gerak bertujuan untuk mengembangkan hal-hal sebagai berikut:
1. memiliki akhlak mulia dengan akhlak beragama, akhlak pribadi; a
khlak kepada manusia; akhlak kepada alam; dan akhlak bernegar
a.
2. merawat dan mengurus diri, serta menyelamatkan diri dari bahay
a yang mengancam dirinya.
3. mengembangkan potensi diri, mandiri, dan dapat mengontrol diri.
4. mengembangkan kemampuan gerak pada anggota tubuh yang me
ngalami kesulitan bergerak agar dapat berfungsi dengan optimal s
erta mengembangkan kemampuan gerak kontrol kepala, gerak ang
gota tubuh, gerak keseimbangan, kemampuan melakukan gerak p
ernafasan, gerakan berpindah tempat, gerak koordinasi, kemampu
an menggunakan alat bantu gerak khusus untuk memenuhi kebut
uhannya.
5. mengembangkan gerak otot agar sehat, dan kuat sehingga mampu
melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya.
6. mengembangkan dan melatih kegiatan merawat, mengurus dan m
enyelamatkan diri secara berkesinambungan agar mampu mengat
asi kebutuhan hidupnya.
7. berkomunikasi dan bersosialisasi di lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
8. mengembangkan kecakapan hidup yang dimiliki.
9. menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mengatasi kesulitan da
lam kehidupan sehari-hari.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus


Pengembangan Diri dan Gerak
1. Deskripsi
Mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan diri da
n gerak menjadi modal dasar dalam melakukan aktivitas sehari-ha
ri karena fokus pada kemampuan mengembangkan diri dan meng
embangkan gerak. Pengembangan diri dan gerak merupakan segal
a usaha, bantuan berupa bimbingan dan latihan, yang dilakukan
secara terencana dan terprogram terhadap peserta didik yang men
galami hambatan gerak baik sebagai individu maupun sebagai ma
khluk sosial, sehingga peserta didik mampu mengurus diri, meraw
at diri, menyelamatkan diri, berkomunikasi dan bersosialisasi sert
a melakukan mobilisasi (bergerak-berpindah tempat) dalam kehid
upan sehari-hari. Implementasi program pengembangan diri dan g
erak dilaksanakan sesuai dengan jumlah jam pelajaran pada struk
tur kurikulum.
Karakteristik mata pelajaran program kebutuhan khusus pengemb
angan diri dan gerak bagi peserta didik dengan hambatan gerak m
encakup beberapa hal sebagai berikut:

a. pelaksanaan Program Khusus Pengembangan Diri dan Gerak d


ilakukan berdasarkan hasil asesmen, yaitu profil peserta didik
yang memuat kemampuan, hambatan, dan kebutuhan.

b. pengembangan diri dan gerak dilaksanakan secara individual s


esuai dengan spesifikasi, klasifikasi dan derajat kekuatan otot
serta kemampuan gerak peserta didik.

c. pengembangan Diri:
1) merawat dan mengurus diri;
2) menyelamatkan diri;
3) berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain dalam
kehidupan sehari-hari;
4) mengembangkan keterampilan hidup.

d. pengembangan Gerak:
1) melakukan gerak kontrol kepala, melakukan gerak anggota
tubuh (tangan, kaki, badan);
2) melakukan gerak pernapasan;
3) melakukan gerak pindah diri;
4) melakukan gerak koordinasi (motorik kasar dan motorik hal
us), koordinasi mata dan tangan, koordinasi mata dan kaki)
serta keseimbangan tubuh;
5) menggerakan dan menggunakan alat bantu yang dipakai, al
at bantu gerak dan alat bantu yang sesuai dengan kebutuh
annya masing-masing.
Program pengembangan diri dan gerak mencakup beberapa hal ya
ng berhubungan dengan kepentingan peserta didik sehari - hari d
an tidak lepas dari keterampilan pengembangan diri dan gerak unt
uk ADL (Activity of Daily Living). Kemampuan merawat, mengurus,
dan menyelamatkan diri merupakan kompetensi yang harus dikua
sai peserta didik agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-h
ari dengan atau tanpa bantuan orang lain.
Mata Pelajaran program kebutuhan khusus Pengembangan diri da
n gerak bagi peserta didik dengan hambatan gerak adalah serangk
aian kegiatan pengembangan atau latihan yang dilakukan oleh gur
u yang profesional secara terencana dan terprogram terhadap indi
vidu yang mengalami gangguan pada otot, sendi, dan atau tulang
secara individu.

2. Elemen Mata Pelajaran Dan Deskripsi


No. Elemen Deskripsi
1. Gerak, koordinasi, Mengenal anggota tubuh dan posisi Mengena
keseimbangan tub l anggota tubuh, menunjukkan anggota tubu
uh dan alat bantu h, menyebutkan anggota tubuh. Mengenal be
gerak rbagai arah (depan, belakang, kanan, kiri, at
as dan bawah), Mengenal berbagai arah sesu
ai mata angin (utara, selatan, barat dan timu
r), mengenal posisi, memposisikan tubuh teg
ak, tubuh menghadap depan, tubuh mengha
dap kanan, tubuh menghadap kiri, tubuh me
nghadap belakang.

Gerak Kontrol Kepala


Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap/d
uduk, mempertahankan kepala tegak dalam
posisi duduk, merangkak dan berdiri, geraka
n kepala dengan beban/benda diatas kepala,
menggerakan kepala ke kanan dan ke kiri, ke
atas dan ke bawah, serta kearah melipat, me
nggerakan kepala berputar ke kiri dan ke kan
an, menggerakan kepala mengikuti irama.

Gerak kontrol anggota tubuh (tangan) Mendo


rong benda dari yang ringan sampai yang ber
at, memukul benda dengan kepalan, menarik
benda dengan berbagai macam berat, memot
ong benda dengan pisau/gunting, melipat ke
rtas/kain, meremas – remas kertas dan mera
ih benda di atas kepala.
No. Elemen Deskripsi
Gerak kontrol anggota tubuh (kaki) Menggera
kan kaki ke arah depan, berselonjoran, mene
kuk, melipat, meluruskan posisi tumit, meng
gerakan kaki ke arah kanan dan kiri, jongko
k, berdiri dengan tanpa bantuan, mengangka
t tumit, berjalan di tempat, berjalan dengan/t
anpa bantuan, berjalan dengan benar/cepat.

Gerak kontrol tubuh/badan


Mengangkat bahu naik turun, menggerakan
bahu ke depan dan ke belakang,
mengayuh/meliukkan bahu ke kanan dan ke
kiri, membungkuk ke depan dan ke belakang,
meliukkan badan ke kanan dan ke kiri.

Gerak pernafasan
Gerak pernafasan dada dengan irama/hitung
an, gerak pernafasan perut dengan irama/hit
ungan.

Gerak pindah diri


Bergerak sesuai dengan kemampuan, meran
gkak dengan gerakan yang benar, melangkah
dengan pola, melangkah dan berlenggang de
ngan wajar dan benar, berjalan dengan remb
etan, berjalan dengan paralel bar, berjalan de
ngan alat bantu, berjalan sendiri tanpa bant
uan alat dengan sasaran, naik/turun tangga
dengan alat bantu jalannya, naik/turun tang
ga tanpa alat bantu (berpegangan), naik/turu
n ke/dari kursi roda, jalan mengayuh roda se
ndiri, berjalan dengan wajar.

Gerak pindah diri dengan membawa beban


Memindahkan barang dari lantai ke atas mej
a atau sebaliknya, mengambil benda dari tem
pat yang lebih tinggi dibawa ke tempat yang r
endah/sebaliknya, berjalan dengan membaw
a benda (dari ringan ke berat), berjalan denga
n mendorong sesuatu (kursi roda).

Gerak koordinasi

Gerak koordinasi motorik kasar Menendang


bola, memasukan bola ke keranjang/sasara
n, merangkak masuk terowongan, melempa
r dan menangkap, memukul benda dengan
alat, memukul benda dengan tangan.

Gerak koordinasi motorik halus.


Menggunting/merobek kertas, plastik atau k
ain, melipat/menempel kertas, mewarnai ga
mbar, meronce manik– manik, memasukan b
enang pada jarum, menulis.
No. Elemen Deskripsi

Gerak koordinasi mata dan tangan Meletakka


n benda dengan berbagai posisi, mengambil b
enda dari berbagai posisi, jurusan/letak, men
yusun benda dari yang panjang berurutan sa
mpai yang terpendek, menyusun berbagai bal
ok kayu, membongkar/pasang puzzle.

Gerak koordinasi mata dan kaki


Melangkahkan kaki dalam berbagai pola dan
bentuk, menendang bola berbagai ukuran.

Memasang dan melepas alat bantu gerak yan


g melekat pada tubuh, menggunakan alat ba
ntu yang bergerak, memakai alat bantu yang
sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

2. Merawat, menguru Merawat Diri


s, dan Kemampuan peserta didik mengenal alat keb
menyelamatkan ersihan tubuh, memahami fungsi alat kebersi
diri han tubuh, mencuci tangan dan kaki, memel
ihara dan menjaga kebersihan tangan dan ka
ki, mencuci muka dan menggosok gigi, meme
lihara dan menjaga kebersihan tangan dan k
aki, menjaga kebersihan gigi, mulut, hidung
dan telinga, mencuci mulut, hidung dan telin
ga. Membersihkan diri setelah buang air kecil
dan air besar.

Memahami jenis peralatan mandi dan penting


nya mandi, menjelaskan fungsi peralatan ma
ndi, memahami jenis peralatan merawat dan
menjaga kebersihan kuku, memotong/mengg
unting kuku tangan dan kuku kaki.

Mengenal peralatan mencuci rambut, memah


ami fungsi peralatan mencuci rambut dan me
ncuci rambut menyisir rambut, mengikat ram
but.

Memahami fungsi toilet, memelihara kebersih


an toilet, menggunakan toilet, memanfaatkan
air dengan hemat.

Mengurus Diri
Kemampuan peserta didik mengenal alat ma
kan dan minum, makan menggunakan tanga
n atau anggota tubuh lain yang dapat difung
sikan, minum menggunakan gelas atau cang
kir, menggunakan sedotan, memahami cara
makan menggunakan alat, makan dengan me
nggunakan alat (sendok, dan garpu) memaha
mi jenis makanan berkuah, makan makanan
berkuah memahami cara membersihkan pera
latan makan, disiplin menerapkan waktu ma
kan, memahami jenis makanan (makanan se
hat,

No. Elemen Deskripsi


makanan olahan, makanan instan, dan mak
an makanan sehat), membersihkan peralatan
makan, memahami jenis makanan Indonesia
dan internasional, makan dengan mengguna
kan alat (sendok, garpu dan pisau) secara ma
ndiri.
Memahami cara mengenakan dan melepas p
akaian, cara mengenakan dan melepas kaos
kaki dan sepatu, mengenakan dan melepas k
aos kaki, mengenakan dan melepas sepatu t
ali dan tanpa tali.
Memahami cara mengenakan jilbab atau topi
dan memahami manfaat memakai jilbab ata
u topi, memakai dan melepas dasi, memaha
mi cara memakai alat beribadah, memakai d
an melepas pakaian untuk beribadah, mema
sang dan melepas kancing baju, menarik dan
menekan velcro (kain perekat), resleting, me
mahami jenis pakaian dan mengenakan pak
aian sesuai dengan peruntukannya. Memaha
mi cara merawat dan memelihara pakaian se
cara mandiri. Mengenal dan memahami jenis
kelamin lakilaki dan perempuan, Mengenal d
an memahami penggunaan pakaian sesuai d
engan jenis kelamin, Mengenal dan memaha
mi bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh
disentuh orang lain, Memahami pentingnya s
aling menjaga dan menghormati terhadap la
wan jenis, Mengenal dan memahami masa p
ubertas, Mengenal dan memahami kesehata
n organ reproduksi, mengenal dan memaha
mi sistem reproduksi pada pria dan wanita.

Memahami pentingnya menggunakan maske


r, memakai dan melepas masker sesuai proto
kol kesehatan.

Merias wajah dengan alat rias sederhana, m


emahami pentingnya mencukur rambut ku
mis dan jenggot, memelihara kebersihan ra
mbut, memakai minyak rambut, memakai je
pit /aksesoris rambut, menata rambut sesu
ai kebutuhan, menjaga kebersihan tubuh, m
emakai deodorant, memakai minyak wangi.
Memahami cara memelihara kebersihan ku
lit pentingnya membersihkan kulit, memelih
ara kebersihan kulit (memakai body lotion),
melakukan kegiatan membersihkan wajah
(memakai cleansing, toning, moisturizing), me
njaga kebersihan wajah, memakai alat rias,
merias wajah sesuai kebutuhan. Memahami f
ungsi pembalut wanita, menggunakan pemba
lut wanita.

Menyelamatkan Diri
Menghindari ajakan atau bujukan orang asin
g/orang yang tidak dikenal ,menghindari
No. Elemen Deskripsi
menerima makanan/minuman dari orang ya
ng tidak dikenal, menghindari makan maka
nan berbahaya (makanan basi, makanan be
racun), mengenal benda-benda berbahaya,
mengamankan diri dari bendabenda berbah
aya, memahami dan menghindari bahaya ke
ndaraan, memahami jenis pelecehan (pelece
han verbal, fisik, seksual), memahami dan
menghindari bahaya api/kebakaran, memah
ami dan menghindari bahaya listrik, mengh
indari bahaya binatang, memahami dan me
nghindari bahaya bencana alam, memahami
dan menghindari tempat-tempat yang mem
bahayakan diri, memahami bahaya perundu
ngan, menghindari/melawan perundungan,
memahami jenis perundungan (fisik, sosial,
verbal), menghindari perundungan, memaha
mi jenis obat luka, mengobati luka, menjaga
keselamatan dalam ruangan/tempat yang m
embahayakan, memahami cara naik dan tu
run tangga/ lift/ eskalator dengan menggu
nakan alat bantu, naik dan turun tangga/lif
t/eskalator tanpa alat bantu dengan mempe
rhatikan keselamatan diri, memahami cara
menyeberang jalan dengan atau tanpa meng
gunakan alat, memahami bahaya pergaulan
bebas, menghindari pergaulan bebas, mema
hami dan menghindari bahaya rokok, minu
man keras dan NAPZA.
3. Berkomunikasi, be Berkomunikasi dan bersosialisasi Melakukan
rsosialisasi dan me kontak mata, terlibat dalam percakapan sede
ngembangkan kec rhana, menyampaikan dan menerima pesan l
akapan hidup isan sederhana, memahami keterampilan ko
munikasi non-verbal (mengangguk, menggele
ng dll), berbicara menggunakan kata-kata po
sitif dan singkat, menyampaikan dan meneri
ma pesan lisan, mengenal simbol-simbol bah
asa sederhana, memahami kosakata sopan d
an santun, membaca buku.

Mengenal keluarga inti, mengenal guru dan t


eman di Sekolah, mengenal saudara dari aya
h dan ibu, mengetahui alamat tempat tingga
l, mengenal tetangga terdekat, memahami tug
as sebagai murid di Sekolah, menerima tam
u, melakukan tanya jawab, bermain peran, b
ercerita kepada orang tua, melakukan diskus
i sederhana, membeli barang sesuai kebutuh
an, menelpon dan menerima telepon, berkom
unikasi melalui video call, berkomunikasi me
nggunakan nada suara yang ramah, menjaga
sikap tubuh tetap sopan, menyampaikan da
n menerima pesan suara (voice note), melaku
kan komunikasi tertulis (SMS, Chat

No. Elemen Deskripsi


WA), menulis pesan/surat sederhana analog/
digital, menulis dan mengirimkan email, berc
erita kepada teman dan guru, menyampaikan
informasi dengan jelas, mengkombinasikan k
omunikasi verbal dan nonverbal, mendengark
an dengan aktif, mengajukan pertanyaan den
gan singkat, menyampaikan hal yang berupa
fakta.

Bersosialisasi dengan lingkungan setempat,


menghindari gosip dan topik kontroversi, me
mberikan umpan balik, melakukan diplomas
i, berkomunikasi dengan tidak menyinggung
SARA, mengontrol emosi ketika berkomunika
si, memahami cara berkomunikasi di media s
osial dengan bijak.

Mengembangkan kecakapan hidup Mampu


menjaga bagian-bagian tubuh, mampu pergi
dan pulang sekolah dengan atau tanpa dian
tar, mengikuti kegiatan sekolah secara man
diri, memahami pentingnya menjaga dan me
rawat alat bantu gerak, belanja ke warung/t
oko dengan atau tanpa didampingi, member
eskan alat-alat tulis, bepergian bersama kel
uarga, membereskan tempat tidur, members
ihkan meja makan, membersihkan meja bel
ajar, membaca buku/koran/majalah analog
/digital, mencuci pakaian, melipat pakaian,
menyetrika pakaian, merapikan peralatan m
emasak, memasak masakan sederhana, me
nggunakan gawai dengan bijak, merawat he
wan peliharaan dan merawat tanaman.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase menurut Elemen


1. Fase A (umumnya untuk Kelas I dan kelas II)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu mengenal anggota tubuh,
Mengenal berbagai arah (depan, belakang, kanan, kiri, atas dan ba
wah), Mengenal berbagai arah sesuai mata angin (utara, selatan, b
arat dan timur), mengenal posisi, memposisikan tubuh tegak, tub
uh menghadap depan, tubuh menghadap kanan, tubuh menghada
p kiri, tubuh menghadap belakang. Mengangkat kepala dalam posi
si tengkurap/duduk, mempertahankan kepala tegak dalam posisi
duduk, merangkak dan berdiri, gerakan kepala dengan beban/ben
da diatas kepala, menggerakan kepala ke kanan dan ke kiri, keata
s dan ke bawah, serta kearah melipat, menggerakan kepala berput
ar ke kiri dan ke kanan, menggerakan kepala mengikuti irama. Me
nggerakan pergelangan tangan, menggerakan jari, mengangkat tan
gan ke atas, mengangkat tangan ke samping kanan dan kiri. Meng
gerakan kaki ke arah depan, berselonjoran, menekuk lutut, melipa
t kaki. Mengangkat bahu naik turun, menggerakan bahu ke depan
dan ke belakang. Bergerak sesuai dengan kemampuan, merangka
k dengan gerakan yang benar, berjalan dengan paralel bar.
Peserta didik mampu mengenal dan memahami alat kebersihan tu
buh, mencuci dan memelihara kebersihan tangan dan kaki, menc
uci muka dan menggosok gigi, menjaga kebersihan gigi dengan ata
u tanpa bantuan. Membersihkan diri setelah buang air kecil dan a
ir besar. Memahami cara mengenakan dan melepas pakaian dalam
mengenakan dan melepas pakaian, mengenakan dan melepas ke
meja/blus/rok/celana. Mengenal alat makan dan minum, makan
menggunakan tangan. minum menggunakan gelas atau cangkir.
Mengenal benda-benda berbahaya (tajam, runcing, licin, dan pana
s), memahami bahaya api/ kebakaran, menghindari bahaya api, m
enghindari menerima makanan/ minuman dari orang yang tidak d
ikenal. Menghindari bahaya binatang.
Peserta didik mampu melakukan kontak mata, terlibat dalam perc
akapan sederhana, menyampaikan dan menerima pesan lisan sed
erhana, mengenal simbol-simbol bahasa sederhana, mengenal kel
uarga inti, mengenal guru dan teman di Sekolah, mengetahui alam
at tempat tinggal. Belanja ke warung/toko dengan didampingi.
Membereskan alat-alat tulis.
Fase A Berdasarkan Elemen
No. Elemen Capaian Pembelajaran
1. Gerak, koordinasi Peserta didik mampu mengenal anggota tub
Dan uh, menunjukkan anggota tubuh, menyebut
Keseimbangan kan anggota tubuh. Mengenal berbagai arah
Tubuh dan Alat (depan, belakang, kanan, kiri, atas dan baw
Bantu Gerak ah), mengenal berbagai arah sesuai mata an
gin (utara, selatan, barat dan timur), menge
nal posisi, memposisikan tubuh tegak, tubu
h menghadap depan, tubuh menghadap kan
an, tubuh menghadap kiri, tubuh menghada
p belakang. Mengangkat kepala dalam posisi
tengkurap /duduk, mempertahankan kepala
tegak dalam posisi duduk, merangkak dan b
erdiri, gerakan kepala dengan beban /benda
diatas kepala, menggerakan kepala ke kana
n dan ke kiri, keatas dan ke bawah, serta ke
arah melipat,
menggerakan kepala berputar ke kiri dan ke
kanan, menggerakan kepala mengikuti iram
a. Menggerakan pergelangan tangan, mengge
rakan jari, mengangkat tangan ke atas, men
gangkat tangan ke samping kanan dan kiri.
Menggerakan kaki ke arah depan, berselonjo
ran, menekuk lutut, melipat kaki. Mengangk
at bahu naik turun, menggerakan bahu ke d
epan dan ke belakang. Bergerak sesuai deng
an kemampuan, merangkak dengan gerakan
yang benar, berjalan dengan paralel bar.
2 Merawat, Pada akhir fase A, peserta didik mampu me
Mengurus Dan ngenal alat kebersihan tubuh, memahami fu
Menyelamatkan ngsi alat kebersihan tubuh, mencuci tangan
Diri dan kaki dengan atau tanpa bantuan, meme
lihara kebersihan tangan dan kaki, mencuci
muka dan menggosok gigi dengan atau tanp
a bantuan. Mampu memelihara kebersihan t
angan dan kaki, menjaga kebersihan gigi, m
embersihkan diri setelah buang air kecil dan
air besar dengan atau tanpa bantuan. Mema
hami cara mengenakan dan melepas pakaia
n dalam, mengenakan dan melepas pakaian
dalam dengan atau tanpa bantuan, mengen
akan dan melepas kemeja/blus, celana/rok.
Mampu mengenal alat makan dan minum,
makan menggunakan tangan dengan atau t
anpa bantuan, minum mengunakan gelas at
au cangkir. Mampu mengenal benda-benda
berbahaya (tajam, runcing, licin, dan pana
s). Memahami bahaya api/kebakaran, meng
hindari bahaya api, menghindari menerima
makanan/minuman dari orang yang tidak di
kenal, dan mampu menghindari bahaya bin
atang.
3 Berkomunikasi, Peserta didik mampu melakukan kontak ma
Bersosialisasi dan ta, terlibat dalam percakapan sederhana, me
Mengembangkan nyampaikan dan menerima pesan lisan sede
Kecakapan rhana. Mampu mengenal simbol-simbol bah
Hidup asa sederhana, mengenal keluarga inti. Men
genal guru dan teman di sekolah, mengetah
ui alamat tempat tinggal, pergi dan pulang s
ekolah secara mandiri atau dengan diantar.
Mampu berbelanja ke warung/toko dengan
atau tanpa didampingi, dan mampu member
eskan alatalat tulis serta benda-benda di se
kitarnya.

2. Fase B (Umumnya untuk Kelas III dan kelas IV)


Pada akhir fase B, peserta didik mendorong benda (ringan), menari
k benda (ringan), memukul benda dengan kepalan tangan, melipat
kertas/kain (sederhana), meremas–remas benda, meraih benda di
atas kepala. Meluruskan posisi tumit, menggerakan kaki ke arah k
anan dan kiri, jongkok dengan berpegangan, berdiri dengan/tanpa
bantuan, mengangkat tumit, mengayuh/meliukkan bahu ke kana
n dan ke kiri, membungkuk ke depan dan ke belakang, meliukkan
badan ke kanan dan ke kiri. Gerak pernafasan dada dengan irama
/hitungan, gerak pernafasan perut dengan irama/hitungan. Melan
gkah dengan pola, melangkah dan berlenggang dengan wajar dan
benar, berjalan dengan merayap di dinding. Mengambil benda dari
tempat yang lebih tinggi dibawa ke tempat yang rendah/sebalikny
a. Merobek (kertas, plastik atau kain), melipat/menempel kertas,
mewarnai gambar, meronce manik– manik. Meletakkan benda den
gan berbagai posisi, mengambil benda (ringan) dari berbagai posisi,
menyususn benda dari yang panjang berurutan sampai yang terp
endek, menyusun berbagai balok kayu, membongkar/pasang puzz
le.
Peserta didik mampu menjaga kebersihan mulut, hidung dan teli
nga, mengenal dan memahami pentingnya mandi untuk menjaga
kesehatan tubuh, melakukan kegiatan mandi dengan atau tanpa b
antuan, memelihara kebersihan tubuh, membersihkan diri setelah
buang air kecil dan air besar secara mandiri, mengenal dan mema
hami jenis kelamin laki-laki dan perempuan, mengenal dan mema
hami penggunaan pakaian sesuai dengan jenis kelamin, mengenal
dan memahami bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh
orang lain, memahami pentingnya saling menjaga dan menghorma
ti terhadap lawan jenis, memahami cara mengenakan dan melepas
kaos kaki dan sepatu, mengenakan dan melepas kaos kaki, mema
kai dan melepas sepatu tanpa tali dengan atau tanpa bantuan, ma
kan dengan menggunakan tangan atau anggota tubuh lain yang d
apat difungsikan dengan mandiri, mampu menggunakan sedotan
untuk minum, dengan atau tanpa bantuan, dapat mengamankan
diri dari benda-benda berbahaya (benda tajam, runcing, licin, dan
panas), memahami bahaya banjir, menghindari bahaya banjir, ber
hati-hati/menghindari ajakan atau bujukan orang asing/orang ya
ng tidak dikenal, menghindari makan makanan berbahaya (makan
an basi, makanan beracun). Peserta didik mampu melakukan tan
ya jawab, bermain peran, memahami keterampilan komunikasi no
n-verbal (mengangguk, menggeleng dll), dapat berbicara mengguna
kan kata-kata positif dan singkat, menyampaikan dan menerima p
esan lisan, membeli barang sesuai kebutuhan, mengenal saudara
dari ayah dan ibu, bercerita kepada orang tua, bepergian bersama
keluarga, mengikuti kegiatan sekolah secara mandiri, dapat memb
ereskan tempat tidur.

Fase B Berdasarkan Elemen


No. Elemen Capaian Pembelajaran
1 Gerak, Koordinasi Peserta didik mendorong benda (ringan), m
Dan enarik benda (ringan), memukul benda den
Keseimbangan gan kepalan tangan, melipat kertas/kain (s
Tubuh dan Alat ederhana), meremas – remas benda, merai
Bantu h benda di atas kepala. Meluruskan posisi
tumit, menggerakan kaki ke arah kanan da
n kiri, jongkok dengan berpegangan, berdir
i dengan/tanpa bantuan, mengangkat tumi
t. mengayuh/meliukkan bahu ke kanan da
n ke kiri, membungkuk ke depan dan ke b
elakang, meliukkan badan ke kanan dan k
e kiri. Gerak pernafasan dada dengan iram
a/hitungan, gerak pernafasan perut denga
n irama/hitungan. Melangkah dengan pol
a, melangkah dan berlenggang dengan waj
ar dan benar, berjalan dengan merayap di
dinding. Mengambil benda dari tempat yan
g lebih tinggi dibawa ke tempat yang renda
h/sebaliknya. Merobek (kertas, plastik ata
u kain), melipat/menempel kertas, mewarn
ai gambar, meronce manik – manik. Meleta
kkan benda dengan berbagai posisi, menga
mbil benda (ringan) dari berbagai posisi, m
enyususn benda dari yang panjang berurut
an sampai yang terpendek, menyusun berb
agai balok kayu, membongkar/pasang puz
zle.

2 Merawat, Pada akhir fase B, peserta didik mampu m


Mengurus Dan enjaga kebersihan mulut, hidung dan telin
Menyelamatkan ga, mencuci mulut, hidung dan telinga, me
Diri mahami jenis peralatan mandi, menjelaska
n fungsi peralatan mandi, memahami penti
ngnya mandi untuk menjaga kesehatan tub
uh, melakukan kegiatan mandi dengan ata
u tanpa bantuan, memelihara kebersihan t
ubuh, membersihkan diri setelah buang air
kecil dan air besar secara mandiri, mengen
al dan memahami jenis kelamin laki-laki da
n perempuan, mengenal dan memahami pe
nggunaan pakaian sesuai dengan jenis kela
min, memahami pentingnya saling menjaga
dan menghormati terhadap lawan jenis, me
ngenal dan memahami bagian tubuh yang
boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang l
ain, mampu memahami cara
mengenakan dan melepas kaos kaki dan se
patu, memakai dan melepas kaos kaki, me
makai dan melepas sepatu tanpa tali denga
n atau tanpa bantuan, makan dengan men
ggunakan tangan atau anggota tubuh lain
yang dapat difungsikan dengan mandiri, m
ampu menggunakan sedotan untuk minum
dengan atau tanpa bantuan, mampu meng
amankan diri dari bendabenda berbahaya
(benda tajam, runcing, licin, dan panas), m
emahami bahaya banjir, menghindari baha
ya banjir, berhati-hati/menghindari ajakan
atau bujukan orang asing/orang yang tidak
dikenal, menghindari makan makanan berb
ahaya (makanan basi, makanan beracun).

3 Berkomunikasi, Peserta didik mampu melakukan tanya jaw


Bersosialisasi Dan ab, bermain peran, memahami keterampila
Mengembangkan n komunikasi non-verbal (mengangguk, me
Kecakapan nggeleng dll), mampu berbicara mengguna
Hidup kan kata-kata positif dan singkat, menyam
paikan dan menerima pesan lisan, membel
i barang sesuai kebutuhan, mampu menge
nal saudara dari ayah dan ibu, bercerita ke
pada orang tua, bepergian bersama keluar
ga, mengikuti kegiatan sekolah secara man
diri, membereskan tempat tidur dan kamar
tidur dengan atau tanpa bantuan.

3. Fase C (Umumnya untuk Kelas V dan Kelas VI)


Pada akhir fase C peserta didik mampu meraih benda di samping
kanan dan kiri, meraih benda di depan dan belakang, berjalan di t
empat dengan berpegangan, berjalan dengan/tanpa bantuan. Berj
alan dengan alat bantu, berjalan sendiri tanpa bantuan alat denga
n sasaran, naik/turun tangga dengan alat bantu jalannya, naik/tu
run tangga tanpa alat bantu (berpegangan), naik/turun ke/dari ku
rsi roda, jalan mengayuh roda sendiri. Berjalan dengan membawa
benda (ringan), berjalan dengan mendorong sesuatu (kursi roda).
Menendang bola (kecil), memasukan bola ke keranjang/sasaran (b
esar), merangkak masuk terowongan, melempar bola, menangkap
bola, memukul benda dengan alat, memukul benda dengan tanga
n. Menulis, menggunting (kertas, plastik atau kain, memasukan b
enang pada jarum. mengambil benda dari berbagai posisi jurusan
/letak. Melangkahkan kaki dalam berbagai pola dan bentuk, mene
ndang bola berbagai ukuran, menahan bola. Memasang dan melep
as alat bantu gerak yang melekat pada tubuh, menggunakan alat
bantu yang bergerak, memakai alat bantu yang sesuai dengan keb
utuhan masing – masing.
Peserta didik mampu memahami jenis peralatan merawat kuku, m
emotong/menggunting kuku tangan dan kuku kaki dengan atau t
anpa bantuan, memelihara kebersihan kuku tangan dan kuku kak
i, mengenal peralatan mencuci rambut, memahami fungsi peralata
n mencuci rambut, dan mampu mencuci rambut dengan atau tan
pa bantuan, mampu menyisir dan mengikat rambut. Mengenal da
n memahami masa pubertas, memahami cara mengenakan jilbab
atau topi, memahami manfaat memakai jilbab atau topi, memakai
dan melepas jilbab atau topi, memakai sepatu tali dengan atau tan
pa bantuan. Mampu memakai dan melepas dasi, memahami cara
makan menggunakan alat, mampu makan dengan menggunakan
alat (sendok dan garpu) secara mandiri. Memahami bahaya listrik,
mampu menghindari bahaya listrik, memahami bahaya kendaraa
n, menghindari tempat-tempat yang membahayakan, memahami b
ahaya perundungan, menghindari/melawan perundungan.
Peserta didik mampu mampu melakukan diskusi sederhana, mene
lpon dan menerima telepon, melakukan komunikasi tertulis (Short
Message Service, Chat Whatsapp dll), memahami kosakata sopan d
an santun, membaca cerita sederhana. Mampu mengenal tetangga
terdekat, memahami tugas sebagai murid di sekolah, menggunaka
n gawai, dengan bijak, membersihkan meja makan dan meja belaj
ar serta peralatan lainnya di rumah.
Fase C Berdasarkan Elemen
No. Elemen Capaian Pembelajaran
1 Gerak, Peserta didik mampu meraih benda di sampi
Koordinasi, ng kanan dan kiri, meraih benda di depan d
Keseimbangan an belakang, berjalan di tempat dengan berp
Tubuh dan Alat egangan, berjalan dengan/tanpa bantuan. B
Bantu Gerak erjalan dengan alat bantu, berjalan sendiri t
anpa bantuan alat dengan sasaran, naik /tu
run tangga dengan alat bantu jalannya, naik
/turun tangga tanpa alat bantu (berpeganga
n), naik/turun ke/dari kursi roda, jalan me
ngayuh roda sendiri. Berjalan dengan memb
awa benda (ringan), berjalan dengan mendor
ong sesuatu (kursi roda).
Menendang bola (kecil), memasukan bola ke
keranjang/sasaran (besar), merangkak

No. Elemen Capaian Pembelajaran


masuk terowongan, melempar bola, menang
kap bola, memukul benda dengan alat, mem
ukul benda dengan tangan. Menulis, mengg
unting (kertas, plastik atau kain, memasuka
n benang pada jarum. mengambil benda dar
i berbagai posisi jurusan/letak. Melangkahk
an kaki dalam berbagai pola dan bentuk, me
nendang bola berbagai ukuran, menahan bo
la. Memasang dan melepas alat bantu gerak
yang melekat pada tubuh, menggunakan ala
t bantu yang bergerak, memakai alat bantu
yang sesuai dengan kebutuhan masing – ma
sing.
2 Merawat, Pada akhir fase C Peserta didik mampu mem
Mengurus Dan ahami jenis peralatan merawat memotong/
Menyelamatkan menggunting kuku tangan dan kuku kaki de
Diri ngan atau tanpa bantuan, memelihara keber
sihan kuku tangan dan kuku kaki. mengena
l dan memahami masa pubertas. Mengenal j
enis peralatan mencuci rambut, memahami
fungsi peralatan mencuci rambut, mencuci r
ambut dengan atau tanpa bantuan, menyisir
dan mengikat rambut. Memahami cara dan
manfaat mengenakan jilbab atau topi, meng
enakan dan melepas jilbab atau topi, memak
ai sepatu tali dengan atau tanpa bantuan, m
emakai dan melepas dasi sebagai atribut ser
agam sekolah.

Memahami cara makan menggunakan alat,


makan dengan menggunakan alat seperti se
ndok, dan garpu secara mandiri. Memahami
bahaya listrik, menghindari bahaya listrik,
memahami bahaya kendaraan, menghindari
tempat-tempat yang membahayakan diri. Me
mahami dan menghindari bahaya perundun
gan.
3 Berkomunikasi, Peserta didik mampu melakukan diskusi sed
Bersosialisasi dan erhana, mampu berkomunikasi secara langs
Mengembangkan ung dan berkomunikasi dengan menggunak
Kecakapan an alat seperti telefon, memahami kosakata
Hidup sopan dan santun Berkomunikasi dengan m
enggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Mampu melakukan komunikasi tertulis mel
alui tulisan tangan, Short Message Service, C
hat Whatsapp, dan media komunikasi tertuli
s lainnya serta mampu membaca cerita sede
rhana.

Mampu mengenal tetangga terdekat dan ora


ng-orang di sekitarnya memahami tugas seb
agai murid di sekolah, menggunakan gawai,
dengan bijak, membersihkan meja makan d
an meja belajar serta peralatan lainnya di ru
mah dengan atau tanpa bantuan.
XXXV. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PROGRA
M KEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL, KO
MUNIKASI, DAN PERILAKU PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHU
SUS DENGAN AUTISME

A. Rasional Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan


Interaksi Sosial, Komunikasi, Dan Perilaku Peserta Didik Berkebutuh
an Khusus Dengan Autisme
Autisme adalah gangguan perkembangan neurologis secara menyelu
ruh yang dapat mengakibatkan gangguan dalam kemampuan komun
ikasi, interaksi, dan juga perilaku. Gangguan tersebut mulai dari rin
gan sampai berat. Gejala autisme ini pada umumnya tampak sebelu
m anak berusia 3 tahun. Akibat yang ditimbulkan oleh gangguan ter
sebut adalah hambatan dalam perkembangan interaksi sosial, perke
mbangan komunikasi baik verbal maupun nonverbal, gangguan dala
m perilaku, perasaan/emosi, dan kadang disertai gangguan sensorik
motorik. Menurut DSM V (APA, 2013), autisme adalah suatu ganggu
an perkembangan saraf (neurodevelopmental disorder) yang ditandai
dengan hambatan komunikasi sosial dan interaksi sosial pada berba
gai situasi (termasuk hambatan dalam timbal balik sosial, perilaku k
omunikatif non-verbal yang digunakan untuk interaksi sosial, dan k
eterampilan dalam mengembangkan, mempertahankan dan memaha
mi hubungan) dan juga adanya pola perilaku, ketertarikan yang terb
atas maupun aktivitas yang berulang. Gangguan peserta didik denga
n autisme dalam bidang interaksi sosial ditandai dengan ketidakma
mpuan melakukan interaksi sosial yang optimal. Hal ini dapat diliha
t ketika berbicara. Anak autisme tidak melakukan kontak mata, tida
k ada ekspresi wajah dan gesture tubuh. Dalam hal komunikasi, pes
erta didik dengan autisme mengalami kesulitan karena mereka meng
alami hambatan dalam perkembangan bahasanya. Peserta didik den
gan autisme juga seringkali menunjukkan perilaku maladaptif, serin
g melakukan gerakangerakan yang berulang, perilaku yang tidak ter
arah, emosi yang cenderung tidak terkontrol, tantrum juga menjadi s
esuatu yang sering terjadi pada peserta didik dengan autisme. Selain
itu, peserta didik dengan autisme juga mengalami hambatan dalam
perkembangan sensorik motoriknya, sehingga berpengaruh terhadap
perkembangan pendengaran, penglihatan, perabaan, keseimbangan.
Hambatanhambatan tersebut berpengaruh terhadap kemandirianny
a, sehingga mereka sangat tergantung kepada orang lain. Oleh kare
na itu diperlukan Program Kebutuhan Khusus (Progsus) dalam hal k
omunikasi, interaksi sosial, perilaku, dan sensorik motorik, agar pes
erta didik mampu mencapai perkembangan sesuai dengan usia dan
kemandiriannya.
Berdasarkan uraian diatas, peserta didik dengan Autisme memiliki k
arakteristik yang bervariasi sehingga perlu dilakukan klasifikasi atau
pentahapan dalam upaya pencapaian target (capaian) pembelajaran.
pentahapan tersebut dilakukan dalam bentuk fase-fase. Fase menur
ut istilah berarti rentangan masa, namun fase dalam konteks capaia
n pembelajaran adalah berisi elemen-elemen yang akan dikuasai ole
h peserta didik dengan autisme dalam rentangan masa tertentu.
Dalam menentukan fase peserta didik dengan autisme, perlu dilakuk
an asesmen kemampuan awal yang secara fleksibel. Hasil asesmen t
ersebut dijadikan acuan untuk menentukan satu fase tertentu dala
m mencapai tujuan pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa
betapa pentingnya hasil asesmen kemampuan awal bagi peserta didi
k dengan autisme, bahkan peserta didik dengan autisme yang disert
ai hambatan lain dapat menggunakan lintas program kebutuhan kh
usus lain.
Program kebutuhan khusus merupakan suatu pengembangan yang
dilakukan sebagai bentuk kompensasi atau penguatan akibat hamba
tan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus dengan tujuan
meminimalkan hambatan dan meningkatkan akses dalam mengikuti
pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal. Dengan program i
ni peserta didik dengan autisme diharapkan mencapai perkembanga
n yang mendekati dengan perkembangan anak-anak pada umumnya.
Dengan pelaksanaan mata pelajaran program kebutuhan khusus ya
ng efektif, peserta didik dengan autisme mencapai tugas-tugas perke
mbangan sesuai usianya.
Mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan interaksi
sosial, komunikasi dan perilaku adalah muatan program diharapkan
mampu menumbuhkan karakter peserta didik yang memiliki sikap s
esuai Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreati
f, bergotong royong, dan berkebhinnekaan global. Sebagai contoh: Pe
rtama, dimensi beriman bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, da
n berakhlak mulia melalui kegiatan pembiasaan berdoa sebelum dan
saat belajar, mengenali dan menerapkan perilaku kooperatif sesuai d
engan norma lingkungan. Kedua, dimensi bernalar kritis melalui keg
iatan mengikuti petunjuk menghindari bencana. Ketiga, dimensi ma
ndiri yaitu melalui kegiatan merawat diri dan menolong diri. Keempa
t, dimensi kreatif yaitu melalui kegiatan menceritakan langkah-langk
ah membuat sesuatu/menggunakan alat (prosedur). Kelima, dimensi
bergotong royong misalnya pada elemen interaksi sosial yaitu pada k
egiatan kebersamaan dengan orang lain, berpartisipasi dalam kegiat
an sosial. Keenam, dimensi Berkebhinnekaan global misalnya pada k
egiatan menceritakan pengalaman diri atau orang lain menggunakan
bahasa Indonesia ataupun menggunakan bahasa asing dengan baik
dan benar.
Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan Interaks
i Sosial, Komunikasi dan Perilaku bagi peserta didik dengan autisme
diberikan mulai dari sejak pendidikan anak usia dini, pendidikan da
sar sampai pendidikan menengah. Mata pelajaran tersebut wajib dila
ksanakan dengan tujuan untuk mengakomodir kebutuhan belajar pe
serta didik dengan autisme sesuai karakteristik perkembangan dan
kebutuhannya Program Kebutuhan Khusus dapat diberikan di satua
n pendidikan umum maupun khusus dari jenjang usia dini. Untuk j
enjang usia dini dapat memodifikasi Capaian Pembelajaran Program
Kebutuhan Khusus yang ada.

B. Tujuan Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengembangan In


teraksi Sosial, Komunikasi, Dan Perilaku Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus Dengan Autisme
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelajaran program kebutuhan
khusus pengembangan interaksi sosial, komunikasi dan perilaku dih
arapkan peserta didik dengan autisme mampu:
1. memiliki sikap sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu beri
man, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak m
ulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berk
ebhinnekaan global.
2. melakukan hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial di lin
gkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. mengembangkan dan terampil melakukan komunikasi awal den
gan benar, kemampuan mengungkapkan perasaan dan pikiran,
mengidentifikasi diri, orang-orang dan tempat-tempat yang ada
di sekitar, memahami objek/benda yang ada di sekitar, memaha
mi kata perintah sederhana.
4. meningkatkan perilaku adaptif dan meminimalisir perilaku mala
daptif.
5. mengembangkan keterampilan sensorik-motorik.
6. mengembangkan kemandirian sehingga mampu merawat, meng
urus dan menolong diri sendiri, menjaga dan merawat kesehata
n reproduksi dan seksualitas, menjaga keselamatan diri, keseha
tan, serta memanfaatkan waktu luang.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Program Kebutuhan Khusus Pengemban


gan Interaksi Sosial, Komunikasi, Dan Perilaku Peserta Didik Berkebu
tuhan Khusus Dengan Autisme.
Pada mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan inter
aksi sosial, komunikasi dan perilaku pada peserta didik dengan autis
me mempelajari hal-hal yang terkait dengan interaksi sosial di lingku
ngan keluarga, sekolah dan masyarakat, pengembangkan dalam keter
ampilan melakukan komunikasi awal dengan benar, kemampuan me
ngungkapkan perasaan dan pikiran, mengidentifikasi diri, orangorang
dan tempat-tempat yang ada di sekitar, memahami objek/benda yang
ada di sekitar, memahami kata perintah sederhana, meningkatkan pe
rilaku adaptif dan meminimalisir perilaku maladaptif, mengembangka
n keterampilan sensorik motorik, mengembangkan kemandirian.
Interaksi sosial di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat men
cakup pengembangan kemampuan dalam melakukan dan mempertah
ankan kontak mata ketika berinteraksi, mengenal dan mematuhi atur
an sederhana dalam kegiatan berinteraksi sosial, bermain dengan tem
an sebaya, melakukan permainan berstruktur, menunjukkan sikap s
portif dan bekerjasama ketika berinteraksi sosial dan berpartisipasi d
alam kegiatan sosial.
Pengembangan komunikasi meliputi pemahaman tentang instruksi/p
erintah lebih dari satu tahap, mengungkapkan bahasa (verbal/nonver
bal), memahami kata dan simbol berbahasa, membedakan bagian dar
i kesatuan dan bukan dari kesatuan, menjawab dan menggunakan ka
ta tanya Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana (ADIKSIM
BA) ini ditekankan agar peserta didik mampu bernalar kritis sesuai d
engan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, peserta didik juga d
ikenalkan untuk memahami konsep bagian dari anggota kelompok di
berbagai lingkungan, memahami persamaan dan lawan kata, menceri
takan tentang pengalaman diri sendiri dan orang lain.
Pengembangan materi perilaku menekankan pada mengenali perilaku
adaptif dan maladaptif, mengenal aturan dan tata nilai di berbagai lin
gkungan, hal ini sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu
memiliki akhlak mulia. Peserta didik juga diajarkan untuk mengenal
beragam ungkapan emosi, menahan diri untuk tidak tantrum ketika
keinginannya tidak terpenuhi, mengurangi perilaku maladaptif dan m
embentuk perilaku yang adaptif.
Materi yang tidak kalah penting dalam mata pelajaran Pengembangan
Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku pada Peserta didik dengan a
utisme adalah tentang sensorik motorik. Dalam pengembangannya m
encakup berbagai stimulasi indera penglihatan (visual), indera penden
garan (auditory), stimulasi indera penciuman (olfactory), stimulasi ind
era pengecap (gustatory), stimulasi indera peraba (tactile), latihan kese
imbangan (vestibular), latihan gerakan koordinasi otot dan persendian
(proprioseptif), dan latihan gerakan motorik halus dan kasar.
Hal lain yang menjadi bagian dari pembelajaran pengembangan intera
ksi sosial, komunikasi dan perilaku pada peserta didik dengan autism
e yaitu tentang kemandirian. Mandiri merupakan tujuan utama dari P
endidikan bagi peserta didik dengan autisme secara keseluruhan, ses
uai dengan tujuan Pendidikan nasional, dimana kemandirian merupa
kan salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila. Kemandirian mencak
up mengenal dan mempraktekkan kegiatan toilet training dengan ben
ar, kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, kebersihan
diri, menjaga kesehatan reproduksi dan seksualitas, halhal yang berk
aitan dengan aman bencana (sebelum kejadian, saat kejadian dan set
elah terjadi bencana), dan memiliki keterampilan hidup sehat.
Mata pelajaran program kebutuhan khusus pengembangan komunika
si interaksi sosial dan perilaku pada peserta didik dengan autisme ter
diri dari lima elemen, yaitu:
1. Interaksi Sosial
2. Komunikasi
3. Perilaku
4. Sensorik Motorik
5. Kemandirian
Tabel di bawah ini adalah elemen-elemen mata pelajaran program keb
utuhan khusus pengembangan komunikasi interaksi sosial dan perila
ku pada peserta didik dengan autisme.

Elemen Deskripsi
Bidang kajian ini berkaitan dengan interaksi sosial ya
ng optimal, interaksi sosial di lingkungan keluarga, se
Interaksi Sosial
kolah dan masyarakat.

Bidang kajian ini berkaitan dengan pemahaman dan c


ara mengungkapkan komunikasi berupa instruksi, si
mbol-simbol, dan kata/frasa yang berhubungan, bah
Komunikasi
asa asing, dan terampil menceritakan peristiwa baik i
tu pengalaman diri maupun orang lain.

Bidang kajian ini berkaitan dengan perilaku adaptif d


an maladaptif, dan tata laksana menahan diri dari pe
Perilaku
rilaku maladaptif.

Bidang kajian ini berkaitan dengan visual/penglihata


n, auditory/pendengaran, olfactory/penciuman, gusta
tory/pengecap, tactile/perabaan, vestibular/pengenda
Sensorik motori lian
c keseimbangan, proprioseptif/kesadaran diri terhadap
posisi sendi, tekanan dan regangan otot, dan latihan
gerakan motorik halus dan kasar.

Bidang kajian ini berkaitan dengan kemampuan dala


m merawat, mengurus dan menolong diri sendiri, mer
awat kesehatan reproduksi dan seksualitas, hal yang
Kemandirian
berkaitan dengan aman bencana, serta pola hidup se
hat.

D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase

1. Fase A (umumnya untuk Kelas I dan Kelas II)

Pada akhir fase A peserta didik mampu melakukan dan memperta


hankan kontak mata ketika berinteraksi, memahami instruksi sed
erhana/perintah satu tahap (diam, duduk, berdiri, dsb), mengenal
namanya dan memberi respon ketika dipanggil/disebut baik seca
ra bahasa lisan maupun bahasa tubuh (gesture), meniru bunyi/ka
ta/kalimat sederhana, mengenali perilaku kooperatif dan tidak ko
operatif, mengenal aturan dan tata nilai di berbagai lingkungan, m
engenal beragam ungkapan emosi, mengenal berbagai stimulasi in
dera penglihatan (visual), mengenal berbagai stimulasi indera pen
dengaran (auditory), mengenal berbagai stimulasi indera penciuma
n (olfactory), mengenal berbagai stimulasi indera pengecap (gustat
ory), mengenal berbagai stimulasi indera peraba (tactile), mengenal
gerakan dasar koordinasi otot dan persendian (proprioseptif), meni
rukan gerakan motorik halus dan kasar (meremas, menyobek, mel
ompat, berguling, keterampilan 2 jari terampil, keterampilan 3 jari
terampil, dsb), mengenal kegiatan toilet training dengan benar, me
ngenal cara makan dan minum dengan baik, mengenal cara berpa
kaian, mengenal protokol kesehatan.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Interaksi Sosial Peserta didik mampu melakukan dan mempertaha
nkan kontak mata ketika berinteraksi.

Komunikasi Peserta didik mampu memahami instruksi sederha


na/perintah satu tahap (diam, duduk, berdiri, ds
b), mengenal namanya dan memberi respon ketika
dipanggil/disebut baik secara bahasa lisan maupu
n bahasa tubuh (gesture), meniru bunyi/kata/kali
mat sederhana.
Perilaku Peserta didik mampu meniru, memahami dan men
unjukkan perilaku kooperatif.
Sensorik motorik Peserta didik mampu mengenal berbagai stimulas
i indera penglihatan (visual), mengenal berbagai st
imulasi indera pendengaran (auditory), mengenal
berbagai stimulasi indera penciuman (olfactory),
mengenal berbagai stimulasi indera pengecap (gus
tatory), mengenal berbagai stimulasi indera perab
a (tactile), mengenal gerakan dasar koordinasi otot
dan persendian (proprioseptif), menirukan geraka
n motorik halus dan kasar (meremas, menyobek,
melompat, berguling, keterampilan 2 jari terampil,
keterampilan 3 jari terampil, dan sebagainya).
Kemandirian Peserta didik mampu mengenal kegiatan toilet trai
ning dengan benar, mengenal cara makan dan min
um dengan baik, mengenal cara berpakaian, meng
enal protokol kesehatan.

2. Fase B (umumnya untuk Kelas III dan Kelas IV)

Pada akhir fase B, peserta didik mampu mengenal aturan sederha


na dalam kegiatan berinteraksi sosial (boleh/tidak boleh dilakuka
n), memilih kegiatan yang diminati/disukai, memahami instruksi/
perintah lebih dari satu tahap (ambil kursi lalu duduk), mengungk
apkan bahasa (verbal/nonverbal) ketika menginginkan atau menol
ak sesuatu, menjawab kabar sesuai dengan kondisi pada saat itu,
memberi salam pada saat bertemu orang lain, memahami kata da
n simbol berbahasa Indonesia yang dijumpai di rumah (anggota k
eluarga, kata benda, nama ruangan, dsb), memiliki perilaku yang
kooperatif, berperilaku sesuai dengan aturan/norma yang diingink
an, mengidentifikasi beragam ungkapan emosi diri sendiri dan ora
ng lain (senang, sedih, marah, dsb), merespon stimulasi indera ber
bagai penglihatan (visual), merespon berbagai stimulasi indera pen
dengaran (auditory), merespon berbagai stimulasi indera pencium
an (olfactory), merespon berbagai stimulasi indera pengecap (gusta
tory), merespon berbagai stimulasi indera peraba (tactile), mempra
ktikkan latihan keseimbangan/vestibular (naik jungkat-jungkit, n
aik papan titian, naik ayunan, dsb), mempraktikkan gerakan das
ar yang melibatkan koordinasi otot dan persendian (proprioseptif),
menggunakan peralatan yang melibatkan organ motorik halus dan
kasar (menyendok, menjepit, memegang, menuangkan, memegang
pensil, menaiki tangga, dsb), mempraktikkan kegiatan toilet trainin
g (mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, BAK, BAB, dan yang la
innya), mempraktikkan kegiatan makan dan minum dengan meng
gunakan alat makan, mempraktikkan kegiatan berpakaian (mema
kai baju, celana, sepatu), mempraktikkan protokol kesehatan.

Fase B Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Interaksi Sosi Peserta didik mampu mengenal aturan sederhana dala
al m kegiatan berinteraksi sosial (boleh/tidak boleh dilak
ukan), memilih kegiatan yang diminati/disukai.

Komunikasi Peserta didik mampu memahami instruksi/perintah le


bih dari satu tahap (ambil kursi lalu duduk), mengung
kapkan bahasa (verbal/nonverbal) ketika menginginka
n atau menolak sesuatu, menjawab kabar sesuai deng
an kondisi pada saat itu, memberi salam pada saat ber
temu orang lain, memahami kata dan simbol berbahas
a Indonesia yang digunakan di rumah (anggota keluar
ga, kata benda, nama ruangan, dan sebagainya).

Elemen Capaian Pembelajaran


Perilaku Peserta didik mampu memiliki perilaku yang kooperati
f, berperilaku sesuai dengan aturan/norma yang diingi
nkan, mengidentifikasi beragam ungkapan emosi diri s
endiri dan orang lain (senang, sedih, marah, dan sebag
ainya).
Sensorik mot Peserta didik mampu merespon stimulasi indera berba
orik gai penglihatan (visual), merespon berbagai stimulasi i
ndera pendengaran (auditory), merespon berbagai stim
ulasi indera penciuman (olfactory), merespon berbagai
stimulasi indera pengecap (gustatory), merespon berba
gai stimulasi indera peraba (tactile), mempraktikkan la
tihan keseimbangan /vestibular (naik jungkat-jungkit,
naik papan titian, naik ayunan, dsb), mempraktikkan
gerakan dasar yang melibatkan koordinasi otot dan pe
rsendian (proprioseptif), menggunakan peralatan yang
melibatkan organ motorik halus dan kasar (menyendo
k, menjepit, memegang, menuangkan, memegang pens
il, menaiki tangga, dan sebagainya).

Kemandirian Peserta didik mampu mempraktikkan kegiatan toilet tr


aining (mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, BAK,
BAB, dan yang lainnya, mempraktikkan kegiatan mak
an dan minum dengan menggunakan alat makan, me
mpraktikkan kegiatan berpakaian (memakai baju, cela
na, sepatu, dan sebagainya), mempraktikkan protokol
kesehatan.

3. Fase C (umumnya untuk Kelas V dan Kelas VI)

Pada akhir fase C, peserta didik mampu melakukan hal-hal yang b


erkaitan dengan mematuhi aturan sederhana dalam kegiatan beri
nteraksi sosial, bermain dengan teman sebaya, melakukan permai
nan berstruktur, mengenal jenis kelamin (gender), membedakan b
agian dari kesatuan dan bukan dari kesatuan, menjawab pertanya
an sederhana menggunakan kata tanya, memahami kata dan sim
bol berbahasa Indonesia yang dijumpai di sekolah dan di masyara
kat, memiliki perilaku yang kooperatif, berperilaku sesuai dengan
aturan/norma yang diinginkan, tidak bereaksi berlebihan terhada
p stimulasi indera penglihatan (visual), tidak bereaksi berlebihan t
erhadap stimulasi indera pendengaran (auditory), tidak bereaksi b
erlebihan terhadap stimulasi indera penciuman (olfactory), tidak b
ereaksi berlebihan terhadap stimulasi indera pengecap (gustatory),
tidak bereaksi berlebihan terhadap stimulasi indera peraba (tactil
e), mampu mempraktikkan gerakan sederhana koordinasi otot da
n persendian (proprioseptif) melalui permainan olahraga, mampu
mengaplikasikan peralatan yang melibatkan organ motorik halus
dan kasar (alat tulis, alat makan, alat mandi, alat transportasi sep
eda, dsb), melakukan pekerjaan di rumah seperti menyapu, memb
ersihkan lantai, menyiram bunga dan sebagainya, mempraktikkan
dan membereskan perlengkapan makan dan minum setelah digun
akan, mempraktikkan merapikan tempat tidur.

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Interaksi Sosi Peserta didik mampu mematuhi aturan sederhana dal
al am kegiatan berinteraksi sosial, bermain dengan tema
n sebaya, melakukan permainan terstruktur, mengen
al jenis kelamin (gender).

Komunikasi Peserta didik mampu membedakan bagian dari kesatu


an dan bukan dari kesatuan, menjawab pertanyaan s
ederhana, memahami kata dan simbol berbahasa Indo
nesia yang dijumpai di sekolah dan di masyarakat.

Perilaku Peserta didik mampu memiliki perilaku yang kooperat


if, berperilaku sesuai dengan aturan/norma yang diin
ginkan.

Sensorik mot Peserta didik tidak bereaksi berlebihan terhadap stim


orik ulasi indera penglihatan (visual), tidak bereaksi berleb
ihan terhadap stimulasi indera pendengaran (auditor
y), tidak bereaksi berlebihan terhadap stimulasi inder
a penciuman (olfactory), tidak bereaksi berlebihan ter
hadap stimulasi indera pengecap (gustatory), tidak ber
eaksi berlebihan terhadap stimulasi indera peraba (tac
tile), mampu mempraktikkan gerakan sederhana koor
dinasi otot dan persendian (proprioseptif) melalui per
mainan olahraga, mampu mengaplikasikan peralatan
yang melibatkan organ motorik halus dan kasar (alat t
ulis, alat makan, alat mandi, alat transportasi sepeda,
dan sebagainya).

Kemandirian Peserta didik mampu melakukan pekerjaan di rumah


seperti menyapu, membersihkan lantai, menyiram bu
nga dan sebagainya, mempraktikkan dan merapikan
perlengkapan makan dan minum setelah digunakan,
mempraktikkan merapikan tempat tidur,

4. Fase D (umumnya untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX)

Pada akhir fase D, peserta didik mampu menunjukkan sportivitas


ketika berinteraksi sosial, mengenal aturan sosial di lingkungan,
memahami konsep bagian dari anggota kelompok di berbagai lingk
ungan, memahami persamaan kata dan lawan kata, melakukan sa
tu topik percakapan/dialog dengan lawan bicara, membuat pertan
yaan, mengenal kata berbahasa asing/daerah yang dijumpai di ru
mah, sekolah dan masyarakat, menahan diri untuk tidak tantrum
mengurangi perilaku maladaptif dan membentuk perilaku yang a
daptif, membedakan berbagai stimulasi indera penglihatan (visual),
membedakan berbagai stimulasi indera pendengaran (auditory),
membedakan berbagai stimulasi indera penciuman (olfactory), me
mbedakan berbagai stimulasi indera pengecap (gustatory), membe
dakan berbagai stimulasi indera peraba (tactile), mempraktikkan
gerakan koordinasi otot dan persendian (proprioseptif) melalui per
mainan olahraga beregu, mengaplikasikan peralatan yang melibat
kan organ motorik halus dan kasar (alat tulis, alat makan, alat ma
ndi, alat transportasi sepeda, dsb), mendemonstrasikan kegiatan y
ang berkaitan dengan pekerjaan rumah, mengenal cara menjaga k
ebersihan alat reproduksi, mengenal fasilitas umum di lingkungan
sekitar, mengenal tanda-tanda bencana, mengenal cara menguran
gi resiko saat terjadi bencana serta cara penyelamatan diri setela
h terjadi bencana, mengenal penyebab kecelakaan.
I. CAPAIAN PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN

A. Rasional Program Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan upaya untuk mengembangkan


kompetensi, kreativitas, dan kebebasan berkarya peserta
didik, sehingga mereka memperoleh daya, kekuatan, dan
kemampuan untuk membuat keputusan, serta menampil
kan tindakan yang akan dilakukannya. Pemberdayaan me
muat kompetensi untuk menumbuhkan kesadaran, harga
diri, dan percaya diri, sehingga peserta didik mampu man
diri dan berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Capaian Pembelajaran Program Pemberdayaan dalam stru


ktur kurikulum merdeka termasuk ke dalam kelompok pe
mberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Panc
asila. Program
Pemberdayaan terdiri dari 2 (dua) bentuk yaitu pemberdayaan
individu dan pemberdayaan kolektif. Pemberdayaan indivi
du diartikan sebagai kemampuan peserta didik untuk me
njadi pribadipribadi mandiri, sehingga mampu mengoptim
alkan potensi diri yang dimilikinya dalam bertindak. Pemb
erdayaan individu terdiri atas 3 (tiga) hal penting, yaitu: h
arga diri, kepercayaan diri, dan motivasi. Sedangkan pem
berdayaan kolektif diartikan sebagai pribadi yang memiliki
kapasitas untuk bertindak dan relasi atau kerjasama deng
an orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Pemberdayaa
n kolektif juga memiliki arti sebagai sarana untuk peningk
atan dan penguatan kualitas diri yang dibutuhkan untuk
membina kehidupan bersama yang produktif di masyarak
at dan dunia kerja. Kualitas diri yang dibutuhkan dalam a
spek pemberdayaan kolektif, yaitu: kemampuan empati, k
emampuan kerja sama, dan kepercayaan kolektif.
Pembelajaran Program Pemberdayaan pada pendidikan ke
setaraan dilaksanakan dalam bentuk Projek Penguatan Pr
ofil Pelajar Pancasila dalam rangka mengembangkan kesa
daran diri, harga diri, kepercayaan diri, partisipasi aktif, d
an akses terhadap pengambilan keputusan, sehingga pese
rta didik mampu berkreasi, berkarya, beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, ber
gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Capaian Pembelajaran Program Pemberdayaan ini bersifat


fleksibel, sehingga memungkinkan peserta didik belajar se
suai dengan tingkat usia, kebutuhan belajar, potensi satu
an pendidikan, potensi sumber daya daerah, dan peluang
kesempatan kerja yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik yang akan meningkatkan kompetensi pembe
rdayaan dapat mengambil capaian pembelajaran pada fas
e yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan apabila pesert
a didik telah menyelesaikan capaian pembelajaran di baw
ahnya, dan pendidik atau satuan pendidikan dapat memf
asilitasi proses peningkatan kompetensi pemberdayaan te
rsebut.

B. Tujuan Program Pemberdayaan

Capaian Pembelajaran Program Pemberdayaan bertujuan


untuk mengembangkan kesadaran, harga diri, kepercayaa
n diri, partisipasi aktif, dan akses terhadap pengambilan k
eputusan dalam kehidupan individu, keluarga, satuan pe
ndidikan, dan masyarakat. Melalui tujuan tersebut, pesert
a didik diharapkan memiliki kompetensi antara lain:

1. menunjukkan identitas diri dan mempunyai keyakinan


akan kemampuan diri, serta mampu menunjukkan per
ilaku yang taat terhadap norma-norma yang berlaku di
lingkungan keluarga dan satuan pendidikan;
2. menunjukkan peran diri dan kepercayaan diri untuk m
enyatakan pendapat, serta peduli terhadap permasalah
an yang terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidi
kan, dan masyarakat;

3. menunjukkan kemampuan analisis sederhana terhada


p perilaku diri dan perilaku orang lain, serta mampu m
enunjukkan keterlibatan dalam pemecahan masalah ya
ng terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat;

4. menunjukkan aktualisasi diri melalui penyampaian pe


ndapat di ruang publik, serta mampu menunjukkan ini
satif dalam pemecahan masalah yang terjadi di lingkun
gan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat;

5. menunjukkan kemandirian dalam mengomunikasikan


ide dan gagasan di ruang publik, serta mampu menam
pilkan perilaku kreatif dan bernalar kritis untuk terliba
t dalam pemecahan masalah lingkungan alam, sosial, b
udaya, politik, dan ekonomi yang terjadi di keluarga, sa
tuan pendidikan, dan masyarakat; dan

6. menunjukkan kemampuan diri untuk menerapkan ide


atau gagasan melalui penerapan strategi-strategi peme
cahan masalah untuk menjaga kelestarian fungsi lingk
ungan alam, sosial, budaya, politik, dan ekonomi secar
a berkesinambungan di keluarga, satuan pendidikan, d
an masyarakat.

C. Karakteristik Program Pemberdayaan

Karakteristik pembelajaran Program Pemberdayaan pada


pendidikan kesetaraan dibagi ke dalam 5 (lima) elemen, ya
itu kesadaran diri, harga diri, kepercayaan diri, partisipasi
aktif, dan akses terhadap pengambilan keputusan.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk men
diri genali perasaan dirinya, baik sebagai individu

Elemen Deskripsi
maupun bagian dari kolektif masyarakat. Ciri dari berke
mbangnya kesadaran diri yaitu:
menyampaikan pikiran dan perasaan secara jelas dan ras
ional;
membela diri dan mempertahankan pendapat yang bena
r; mengarahkan dan mengendalikan diri; mengenali kek
uatan dan kelemahan orang lain; mewujudkan potensi y
ang dimiliki; dan merasa senang akan prestasi yang dirai
h.

Harga diri Harga diri adalah sikap dan pandangan yang dimiliki ses
eorang tentang dirinya sendiri, baik positif maupun nega
tif. Ciri dari berkembangnya harga diri, antara lain:
memiliki rasa aman dan kepercayaan terhadap lingkunga
n sekitar;
memiliki rasa identitas, yaitu kesadaran memiliki karakt
eristik yang unik di antara berbagai potensi, kepentinga
n, kekuatan dan kelemahan dari orang lain; memiliki ras
a menjadi bagian dari dunia, yaitu perasaan yang ada da
lam diri bahwa tempat mereka adalah makna dari dunia;
memiliki rasa optimis, yaitu perasaan yang positif dan se
mangat dalam menetapkan dan mencapai tujuan; dan m
emiliki rasa bangga terhadap kompetensi diri sendiri, se
hingga percaya diri menghadapi setiap tantangan dalam
hidup.
Kepercayaan Kepercayaan diri adalah kesadaran seseorang terhadap
diri kemampuan yang dimilikinya, sehingga dapat bertindak
dengan pasti dan mampu mengendalikan diri dalam men
capai tujuan yang ditetapkannya. Ciri dari berkembangn
ya kepercayaan diri, antara lain:
keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap tentang dir
inya yang mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dil
akukannya;
objektif, yaitu sikap yang memandang permasalahan ata
u segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya,
bukan menurut kebenaran dirinya sendiri;
bertanggung jawab, yaitu kesediaan untuk menanggung
segala sesuatu yang telah dilakukannya; dan rasional, y
aitu terbiasa untuk menganalisis suatu masalah atau ke
jadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diter
ima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Partisipasi ak Partisipasi aktif adalah penyertaan mental dan emosi ses


tif eorang di dalam situasi kelompok/kolektif yang mendoro
ngnya untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan
bagi tercapainya tujuan bersama. Bentuk dan ciri dari p
artisipasi aktif, antara lain:
partisipasi aktif dalam kehidupan keluarga yang ditunju
kkan melalui sikap saling menghargai keberadaan dan f
ungsi atau kedudukan masing-masing anggota
Elemen Deskripsi
keluarga, menghargai pendapat anggota keluarga satu s
ama lain, dan tidak membedakan dalam mengasihi sesa
ma anggota keluarga;
partisipasi aktif di satuan pendidikan, ditunjukkan mela
lui kebiasaan bekerja sama, mengeluarkan pendapat, me
nanggapi pendapat orang lain, dan mencoba menemuka
n solusi untuk menyelesaikan masalah; dan partisipasti
aktif dalam masyarakat, ditunjukkan melalui keterlibata
n untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, sosial, b
udaya, dan ekonomi, kemampuan menganalisis sebab a
kibat dari berbagai kejadian yang terjadi dalam masyara
kat, kemampuan merumuskan solusi untuk mengatasi p
ermasalahan dan kendala yang dihadapi masyarakat, se
rta kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya yan
g dimiliki untuk meningkatkan produktivitas masyaraka
t.
Akses terhada Akses terhadap pengambilan keputusan adalah kemamp
p pengambila uan seseorang dalam mengontrol lingkungannya dengan
n keputusan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk memaham
i apa yang sedang terjadi, sehingga mampu menganalisis
dan menemukan solusi dari suatu permasalahan dengan
cara menetapkan prioritas dan memperoleh pengetahua
n baru. Ciri dari kemampuan mengakses terhadap penga
mbilan keputusan, antara lain:
melakukan kemitraan atau kerja sama dalam mas
yarakat;
menjadi inisiator atau kepeloporan dalam masyarakat;
memanfaatkan ruang publik untuk mel
akukan perubahan;
proaktif melakukan pengawasan sosial; dan
mengembangkan dan menjaga budaya kearifan lokal dal
am rangka pelindungan dan pelestarian lingkungan ala
m, sosial, budaya, politik, dan ekonomi.

D. Capaian Pembelajaran Program Pemberdayaan Setiap Fa


se

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Program Paket


A)

Pada akhir fase A, peserta didik mampu menunjukka


n identitas diri dengan cara mengenali perasaan diri
dan mengamati dirinya sendiri, sehingga mempunyai
keyakinan akan kemampuan diri dan mengerti akan
ucapan dan tindakan yang dilakukannya. Peserta did
ik juga dapat berperan dan berperilaku taat terhadap
norma-norma yang berlaku di lingkungan keluarga d
an satuan pendidikan.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan identitas diri, p
diri erasaan, minat, dan keinginan diri. Peserta didik m
ampu mengenal kelemahan dan kekuatan diri, sert
a menempatkan peran diri sebagai bagian dari kelu
arga dan satuan pendidikan.
Harga diri Peserta didik memiliki kepercayaan dan rasa aman,
serta mengetahui peran diri dalam lingkungan kelu
arga dan satuan pendidikan.
Kepercayaan Peserta didik mulai menampilkan keyakinan akan k
diri emampuan dirinya dalam menyelesaikan permasala
han dasar bagi dirinya, baik permasalahan di kelua
rga maupun di satuan pendidikan.

Partisipasi akt Peserta didik mulai menampilkan peran dan perilak


if u sebagai bagian dari lingkungan keluarga dan satu
an pendidikan.
Akses terhada Peserta didik menampilkan sikap dan perilaku men
p pengambilan aati norma-norma yang berlaku di lingkungan kelu
keputusan arga dan satuan pendidikan.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Program Pa


ket A)

Pada akhir fase B, peserta didik mampu menunjukka


n identitas dan peran diri, rasa senang terhadap kem
ampuan, serta mengenal peran diri sebagai bagian ke
luarga dan satuan pendidikan, memiliki keyakinan di
ri dan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi
di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga dapat m
enunjukkan kepercayaan diri, menyatakan pendapat,
menghargai keberadaan orang lain, serta peduli terha
dap permasalahan yang terjadi di lingkungan keluarg
a, satuan pendidikan, dan lingkungan sekitar.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukkan identitas diri, k
diri eluarga dan teman sebaya, serta menyatakan penda
pat dan menerima saran. Peserta didik mampu men
unjukkan rasa senang atas kemampuan dan prestas
i yang diraihnya, serta mengenal peran diri sebagai
bagian dari keluarga, lingkungan satuan pendidika
n, dan lingkungan sekitar.

Harga diri Peserta didik mulai menunjukkan peran diri dan ke


yakinan diri untuk memenuhi keinginan, serta mam
pu mengatasi permasalahan diri dan permasalahan
di keluarga, satuan pendidikan dan lingkungan seki
tar.
Elemen Deskripsi
Kepercayaan Peserta didik memiliki keyakinan akan kemampuan
diri diri dan menunjukkan komitmen dalam menyelesai
kan permasalahan dasar di keluarga, satuan pendid
ikan dan lingkungan sekitar.
Partisipasi ak Peserta didik mampu membangun rasa percaya dan
tif menghargai keberadaan orang lain di keluarga, satu
an pendidikan, dan lingkungan sekitar.
Akses terhad Peserta didik mampu membangun kepedulian terha
ap pengambil dap permasalahan-permasalahan yang terjadi di kel
an keputusan uarga, satuan pendidikan, dan lingkungan sekitar.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Program Pak


et A)

Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengenal ko


nsep diri dan peran diri, menunjukkan perilaku mem
atuhi aturan dan mampu menganalisis secara sederh
ana perilaku diri dan orang lain, sehingga memiliki k
eyakinan diri untuk berpartisipasi
dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di lingku
ngannya. Peserta didik juga dapat menyatakan penda
pat secara logis, menunjukkan kreativitas dan inisiati
f dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di li
ngkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyara
kat.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menyampaikan secara jelas pi
diri kiran dan perasaan. Peserta didik juga mampu men
yatakan pendapat secara logis dan menerima penda
pat orang lain. Peserta didik juga mengenal kelemah
an dan potensi diri, serta memiliki perasaan senang
atas capaian yang diraihnya.
Harga diri Peserta didik mampu menganalisis secara sederhan
a dan menentukan peran, sikap dan perilaku diri di
lingkungan keluarga, satuan pendidikan, dan di ling
kungan masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mampu menunjukkan sikap optimis d
diri an memiliki pandangan yang positif dalam menghad
api segala hal tentang diri, harapan, dan kemampua
n diri. Peserta didik menunjukkan tanggung jawab a
tas segala hal yang menjadi kewajibannya dalam lin
gkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyara
kat.
Partisipasi ak Peserta didik mampu mengusulkan pendapat dan m
tif enghargai pendapat orang lain, serta menunjukkan
perilaku mematuhi aturan yang ada di keluarga, sat
uan pendidikan, dan masyarakat.
Akses terhad Peserta didik mampu menunjukkan perilaku kreatif
ap untuk menemukan permasalahan-permasalahan

Elemen Deskripsi
pengambilan yang terjadi di lingkungan keluarga, satuan pendidik
keputusan an, dan masyarakat.

4. Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII, dan IX Progr


am Paket B)

Pada akhir fase D, peserta didik mampu menunjukka


n kesadaran diri, mengenal harga diri dan peran diri,
memperlihatkan sikap dan perilaku dalam melaksan
akan aturan, memahami konsep kemandirian, motiva
si diri, dan aktualisasi diri, serta mampu menyampai
kan pendapat di publik. Peserta didik dapat menampi
lkan keyakinan diri, optimisme, kemandirian, dan ini
siasi dalam memecahkan masalah di lingkungan kelu
arga, satuan pendidikan, dan masyarakat.
Elemen Deskripsi
Kesadaran Peserta didik mampu menunjukan kesadaran diri,
diri mengenal kelebihan dan kekurangan diri, potensi di
ri dan prestasi diri. Peserta didik memiliki kemampu
an pengendalian diri, menyampaikan pendapat ide/
gagasan yang dimilikinya, serta menunjukkan peran
diri dalam lingkungan keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat.
Harga diri Peserta didik mampu menunjukkan kompetensi diri
dan optimisme dalam penyelesaian permasalahan/t
antangan yang terjadi di lingkungan keluarga, satua
n pendidikan, dan masyarakat.
Kepercayaan Peserta didik mampu menujukkan keyakinan diri, o
diri ptimisme, kemandirian, memotivasi diri, dan menga
ktualisasikan diri. Peserta didik mampu membangu
n objektivitas dan berpikir rasional dalam memanda
ng permasalahan yang terjadi di lingkungan keluarg
a, satuan pendidikan, dan masyarakat.

Partisipasi ak Peserta didik mampu menemukan, membedakan, da


tif n menganalisis sebab akibat dari berbagai kejadian,
permasalahan, atau kendala yang terjadi, memperlih
atkan sikap dan perilaku dalam melaksanakan atur
an di keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.

Akses terhad Peserta didik mampu menginisiasi solusi untuk me


ap pengambil mecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di lin
an keputusan gkungan keluarga, satuan pendidikan, dan masyara
kat.

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN ROBOTIKA

A. Rasional Program Keterampilan Robotika

Keterampilan Robotika digambarkan sebagai bagian dari r


ekayasa teknologi, sebuah disiplin ilmu mencakup elektro
nika, mekanika dan perangkat lunak komputer yang nanti
nya menghasilkan mesin yang disebut sebagai robot yang
meniru atau melakukan tindakan seperti manusia. Secara
sederhana, Keterampilan Robotika terkait erat dengan pro
ses perancangan, operasi, dan konstruksi robot yang dilak
ukan untuk meringankan dan/atau memecahkan masala
h yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari sec
ara efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan prinsip dan
etika Robotika yang menggunakan robot untuk membant
u kerja manusia tanpa menyakiti ataupun membahayaka
n manusia itu sendiri.

Program Keterampilan Robotika di dalam konteks Kurikul


um Merdeka dilaksanakan berdasarkan profil pelajar Panc
asila bersama dengan Program Pemberdayaan. Program K
eterampilan Robotika disusun dalam bentuk capaian pem
belajaran yang terbagi atas Fase A sampai dengan Fase F.
Program Keterampilan Robotika mengarahkan peserta didi
k untuk mampu berpikir komputasional secara sistematis,
kritis, analitis, dan kreatif melalui kegiatan eksplorasi da
n proses memecahkan masalah dengan menggunakan rob
ot. Peserta didik yang mempelajari Robotika juga mampu
bernalar kritis dan kreatif, sekaligus mengembangkan se
mua karakter baik yang berbasis pada profil pelajar Panca
sila.
Pembelajaran pada Program Keterampilan Robotika dilaku
kan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
dan dapat mengintegrasikan Program Pemberdayaan. Pem
belajaran Program Keterampilan Robotika bertujuan untu
k membekali peserta didik dengan keterampilan Robotika
dan menginternalisasikan dimensi profil pelajar Pancasila.
Pendekatan pembelajaran dalam Program Keterampilan R
obotika dapat menggunakan berbagai macam model pemb
elajaran sesuai dengan karakteristik keterampilan dan ke
butuhan peserta didik. Alur pelaksanaan pembelajaran Pr
ojek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidik
an merujuk pada Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
Pembelajaran dalam Program Keterampilan Robotika juga
dirancang untuk melatih peserta didik mengembangkan p
rofil pelajar Pancasila yang meliputi keimanan dan ketakw
aan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bern
alar kritis dan kreatif, berkolaborasi (gotong royong), berk
ebhinekaan global dalam merancang solusi yang efektif da
n efisien dari berbagai permasalahan di sekitarnya. Pesert
a didik juga diarahkan agar dapat memanfaatkan Robotik
a sebagai alat dan/atau media di dalam mengkombinasika
n nilai-nilai, potensi, dan budaya Indonesia dengan teknol
ogi robotik.

B. Tujuan Program Keterampilan Robotika

Program Keterampilan Robotika bertujuan untuk membant


u peserta didik:

1. mengembangkan pola berpikir komputasional dalam me


nciptakan solusi untuk menyelesaikan persoalan-perso
alan secara
sistematis, kritis, analitis, dan kreatif;
2. mengenal dan memahami cara kerja teknologi masa kin
i, khususnya yang terkait dengan konsep dan praktik R
obotika;

3. menerapkan prinsip dan etika Robotika di dalam proses


perancangan dan pembuatan karya Robotika; dan

4. menghasilkan karya terampil Robotika dengan memanf


aatkan berbagai teknologi yang tersedia dan mengintegr
asikan pengetahuan di bidang lain dalam rangka memb
uat solusi yang efektif dan efisien untuk berbagai perm
asalahan di sekitarnya.

C. Karakteristik Program Keterampilan Robotika

Program Keterampilan Robotika mengintegrasikan kemam


puan berpikir komputasional, algoritma dan pemrograma
n, eksplorasi mekanika dan elektronika, serta keterampila
n dalam menerapkan konsep dan praktik Robotika sebaga
i objek kajian dan alat bantu untuk menghasilkan solusi y
ang efektif dan efisien untuk menghadapi berbagai persoal
an yang ada di masyarakat.

Konsep kurikulum Program Keterampilan Robotika adalah


seperti suatu bangunan rumah dimana bangunan rumah t
ersebut memiliki elemen-elemen pendukung yang memben
tuk bangunan lengkap sehingga menjadi gambaran keselu
ruhan dari keterampilan dalam bidang Robotika. Adapun e
lemen dari Program Keterampilan Robotika terkait satu sa
ma lain membentuk keseluruhan keterampilan dalam Rob
otika sebagaimana diilustrasikan pada gambar di bawah in
i sedangkan uraian dari elemen-elemen penyusun Keteram
pilan Robotika dijelaskan pada tabel selanjutnya.
Gambar Konsep Struktur Kurikulum Keterampilan Robotika

Tabel Uraian Elemen dalam Struktur Kurikulum Keterampilan


Robotika

Elemen Deskripsi

Berpikir Mengasah pola pikir peserta didik untuk memecahkan mas


Komputasional alah secara terstruktur sebagai landasan untuk menghasilk
an solusi yang efektif, efisien, dan optimal dengan menerap
kan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.

Algoritma dan Pe Mengarahkan peserta didik menuliskan langkah penyelesai


mrograman an solusi secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi
program yang dapat dijalankan oleh mesin
(robot).

Eksplorasi Mekan Mengetahui, menemukan, mengidentifikasi, dan menentuk


ika an gerak pada suatu benda terkait kinematik dan dinamika
yang ada pada mesin (robot).

Elemen Deskripsi

Eksplorasi Elektr Mengetahui, menemukan, mengidentifikasi, dan menentuk


onika an perangkat yang memanfaatkan komponen arus searah b
ertegangan rendah yang ada pada mesin (robot).
Robotika Terapan
Berkolaborasi secara kreatif, inovatif, dan kontekstual deng
an mengintegrasikan teknologi Robotika untuk menghasilk
an solusi yang efektif, efisien, dan bermanfaat bagi lingkun
gan sekitarnya sesuai dengan prinsip dan etika Robotika.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Robotika ini


bersifat fleksibel sehingga memungkinkan peserta didik be
lajar sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhannya. Peser
ta didik yang akan meningkatkan kompetensi keterampila
n dapat mengambil Capaian Pembelajaran pada fase yang
lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan, apabila peserta didik
telah menyelesaikan Capaian Pembelajaran pada fase di b
awahnya. Pendidik atau Satuan Pendidikan dapat memfas
ilitasi hal tersebut.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Robotika

Setiap Fase 1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Pr

ogram Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik mampu berpikir siste


matis logis dengan membuat diagram gambar dari pola
kegiatan sehari-hari, mengenal aplikasi pemrograman
pada ponsel pintar, mengenal gerak mekanik sederhan
a, mengenal bentuk robot atau mesin otomatis sederha
na dalam kehidupan sehari-hari, serta mengenal komp
onen elektronika dalam rangka memahami cara kerja r
obot pada benda di sekitar kita.

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir Peserta didik mampu berpikir sistematis logis denga


Komputasional n menerapkan simulasi sederhana dari pola kegiatan
sehari-hari ke dalam bentuk diagram gambar atau bl
ok.

Algoritma dan
Pemrograman Peserta didik mampu mengenal aplikasi pemrograma
n sederhana pada ponsel pintar atau komputer.
Elemen Capaian Pembelajaran

Eksplorasi Mek Peserta didik mampu menggambar roda, katrol, dan


anika pengungkit, serta menjelaskan fungsinya.

Eksplorasi Elek Peserta didik mampu mengenal komponen elektroni


tronika ka switch, baterai, dan senter, serta dapat menjelask
an prinsip kerjanya.

Robotika Terap Peserta didik mampu mengenal bentuk-bentuk robot


an sederhana atau mesin otomatis di dalam kehidupan
kita sehari-hari, seperti mesin cuci otomatis, pemasa
k nasi, dan AC, serta dapat mempresentasikan cara
kerjanya.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Program Paket A)

Pada akhir fase B, peserta didik mampu berpikir siste


matis logis, membuat pola kerja robot dalam diagram g
ambar, membuat pemrograman robot sederhana kemu
dian mampu menemukan dan memperbaiki kesalahan
pemrograman, mengenal cara kerja pesawat sederhana
dan komponen elektronika dasar pada Robotika, meng
enal bentuk robot dengan sensor dalam kehidupan seh
ari-hari, membuat program Robotika dengan sensor pa
da ponsel pintar.

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir Peserta didik mampu menerapkan pola berpikir siste


Komputasional matis logis dengan membuat sebuah pola kerja robot
dalam diagram gambar atau blok.

Algoritma dan Peserta didik mampu membuat pemrograman robot


Pemrograman sederhana menggunakan ponsel pintar dan mampu
menemukan kemudian memperbaiki kesalahan pem
rograman.
Eksplorasi Mek
anika Peserta didik mampu menjelaskan pesawat sederhan
a seperti tuas, pengungkit, bidang miring, katrol, sek
rup, roda berporos, serta menjelaskan fungsinya.

Eksplorasi Elek Peserta didik mampu mengenal komponen elektroni


tronika ka tahanan, kapasitor, lampu LED, sensor cahaya, d
an sensor suara, serta dapat menjelaskan prinsip ke
rjanya (secara umum/garis besarnya).

Robotika Peserta didik mampu mengenal bentuk robot dalam

Elemen Capaian Pembelajaran

Terapan
kehidupan sehari-hari yang menggunakan sensor da
n mampu membuat projek Robotika yang memanfaa
tkan satu sensor pada ponsel pintar dengan konstru
ksi yang rapi baik secara mekanik maupun elektroni
k, serta mempresentasikan hasil karyanya.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Program Paket A)

Pada akhir fase C, peserta didik mampu menerapkan c


ara berpikir sistematis logis dalam rangka membuat po
la cara kerja robot dalam diagram alur (flowchart), me
mbuat program Robotika untuk membaca data dari be
berapa sensor dan menggerakkan aktuator yang ada di
ponsel pintar, mengenal cara kerja pesawat kompleks d
an komponen elektronika semikonduktor, mengenal ro
bot dengan multi sensor dalam kehidupan sehari-hari,
mengintegrasikan pemrograman robot dari sensor yang
ada di ponsel pintar dan aktuator yang ada di ponsel pi
ntar.

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir
Peserta didik mampu menerapkan pola berpikir siste
Komputasional
matis logis dengan membuat sebuah pola cara kerja
robot ke dalam bagan alur (flowchart).
Algoritma dan
Peserta didik mampu membuat program Robotika u
Pemrograman
ntuk menjalankan beberapa sensor pada ponsel pint
ar serta menemukan dan memperbaiki kesalahan pe
mrograman.
Eksplorasi Mek
Peserta didik mampu menjelaskan pesawat komplek
anika
s yaitu gabungan beberapa pesawat sederhana seper
ti gunting, tangga, kereta dorong, kapak, dan seped
a, serta menjelaskan fungsinya.
Eksplorasi Elek
tronika Peserta didik mampu mengenal komponen elektroni
ka semikonduktor seperti dioda, transistor, IC dan m
osfet, serta dapat menjelaskan prinsip kerjanya.

Robotika Terap Peserta didik mampu mengenal bentuk robot multi s


an ensor dalam kehidupan sehari-hari dan membuat pr
ojek robot dengan melakukan kombinasi sensor unt
uk menghidupkan LED dan speaker mini (buzzer) de
ngan ponsel pintar atau komputer menggunakan ko
nstruksi yang rapi baik secara mekanik maupun

Elemen Capaian Pembelajaran

elektronik, serta mempresentasikan hasil karyanya.

III. CAPAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PENGELOLAAN SAMP


AH

A. Rasional Program Keterampilan Pengelolaan Sampah

Keterampilan Pengelolaan Sampah merupakan keterampil


an yang memberikan pengetahuan dan teknik pengelolaa
n sampah menjadi sebuah kegiatan yang menghasilkan d
aya jual dalam bentuk daur ulang. Keterampilan ini diara
hkan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingny
a menjaga kelestarian alam dan lingkungan bagi keberlan
gsungan kehidupan. Keterampilan Pengelolaan Sampah m
embekali peserta didik agar mampu kreatif, inovatif, kritis,
dan terampil guna meningkatkan kesejahteraan bagi pes
erta didik, keluarga, dan masyarakat sekitarnya melalui p
engelolaan limbah keluarga dan industri.
Program Keterampilan Pengelolaan Sampah dalam kontek
s kurikulum Merdeka berada pada kelompok pemberdaya
an dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. Pro
gram Keterampilan Pengelolaan Sampah mengarahkan pe
serta didik untuk memiliki serangkaian sikap, pengetahua
n, dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan s
ampah secara kritis, kreatif, dan inovatif.

Pembelajaran pada Program Keterampilan Pengelolaan Sa


mpah dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar P
ancasila (P5) dan dapat mengintegrasikan Program Pembe
rdayaan. Pembelajaran Program Keterampilan Pengelolaan
Sampah bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
Keterampilan Pengelolaan Sampah dan menginternalisasi
kan dimensi profil pelajar Pancasila. Pendekatan pembelaj
aran dalam Program Keterampilan Pengelolaan Sampah d
apat menggunakan berbagai macam model pembelajaran
sesuai dengan karakteristik keterampilan dan kebutuhan
peserta didik. Alur pelaksanaan pembelajaran Projek Peng
uatan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan meruj
uk pada Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasil
a.

Program Keterampilan Pengelolaan Sampah mendukung u


paya pencapaian profil pelajar Pancasila sehingga peserta
didik dapat mengembangkan dirinya sebagai peserta didik
yang berakhlak mulia dengan mensyukuri apa yang telah
diberikan Tuhan yang Maha Esa kepada manusia dan ber
akhlak mulia kepada alam dengan memanfaatkan dan me
melihara alam secara benar dengan bergotong royong. Mel
alui Program Keterampilan Pengelolaan Sampah, peserta
didik mengembangkan keterampilan bernalar kritis terhad
ap permasalahan di lingkungan berkaitan dengan sampah
dan keratif serta inovatif untuk memanfaatkan sampah m
elalui teknik pengelolaan yang tepat untuk menghasilkan
produk baru yang memiliki nilai jual. Pengelolaan sampah
juga akan membentuk peserta didik untuk selalu peka ter
hadap isu global terkait dengan pemeliharaan lingkungan.

B. Tujuan Program Keterampilan Pengelolaan Sampah

Program Keterampilan Pengelolaan Sampah bertujuan me


mbantu peserta didik memiliki pengetahuan dan keteram
pilan sebagai berikut.

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkunga


n sekitar tentang sampah/limbah.

2. Mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam pengelolaan s

ampah. 3. Memiliki keahlian dalam pengelolaan dan pe

ngolahan sampah.

4. Memiliki keterampilan kewirausahan dalam pengelolaa


n sampah.

5. Membudayakan gaya hidup ramah lingkungan.

C. Karakteristik Program Keterampilan Pengelolaan Sampa


h

Program Keterampilan Pengelolaan Sampah meliputi pros


es observasi dan eksplorasi, perencanaan, pengolahan, pe
masaran serta refleksi dan evaluasi. Proses diaplikasikan
pada pengolahan berbagai sampah rumah tangga hingga i
ndustri agar ramah lingkungan, dan meningkatkan keberl
anjutan ekonomi serta sosial. Penjabaran elemen dalam c
apaian pembelajaran pengolahan sampah disusun berdas
arkan ruang lingkup dan mengikuti sistem kerja produksi
dengan memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerj
a (K3).
Penyusunan kompetensi pengolahan sampah dimulai pad
a jenjang Pendidikan Kesetaran Fase A hingga F, karena k
epedulian terhadap lingkungan dan memiliki kepekaan te
rhadap permasalahan sampah, sebaiknya dimiliki sejak di
ni. Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik dapat
mengolah dan menjadikan sampah bernilai ekonomi dan
bermanfaat secara sosial.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pengelolaan


Sampah diberikan dengan memperhatikan variasi potensi
sumber daya daerah yang ada, kebutuhan peserta didik d
an peluang kesempatan kerja yang tersedia, sehingga pes
erta didik mampu melakukan aktualisasi kemandirian, ot
onomi, kebebasan, dan kreativitas dalam berkarya untuk
mengisi ruang publik secara produktif.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pengolahan


Sampah memiliki elemen sebagai berikut.
ELEMEN DESKRIPSI
Observasi da Melatih peserta didik untuk melakukan pengamatan terh
n eksplorasi adap jenis sampah organik dan anorganik, kemudian me
netapkan jenis sampah yang dapat diolah menjadi produk
bernilai berdasarkan peluang usaha dan tingkat kebutuh
an.
Perencanaan Melatih peserta didik untuk membuat rancangan tahapan
kegiatan pengelolaan sampah dan perencanaan strategi k
erja pengolahan sampah berdasarkan hasil observasi/eks
plorasi.
Pengolahan Melatih peserta didik untuk melakukan usaha pelaksana
an kegiatan sortasi jenis sampah sesuai perencanaan dan
teknik penanganan sampah untuk kelestarian lingkunga
n.
Pemasaran Usaha yang ditujukan untuk menentukan harga, mempro
mosikan, dan mendistribusikan hasil pengolahan sampah
dalam bentuk online maupun offline
Refleksi Melatih peserta didik untuk mengapresiasi, menganalisis,
menilai, dan pemberikan saran perbaikan/pengembangan
serta kelayakan produk terhadap hasil pengelolaan samp
ah
Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pengelolaan
Sampah bersifat fleksibel sehingga memungkinkan pesert
a didik belajar sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Pes
erta didik yang ingin meningkatkan kompetensi keterampi
lan dapat mengambil capaian pembelajaran pada fase yan
g lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan apabila peserta didi
k telah menyelesaikan capaian pembelajaran pada fase di
bawahnya. Pendidik atau satuan pendidikan dapat memfa
silitasi hal tersebut.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pengelolaan Sa


mpah

Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Program Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik mampu memahami p


engertian, ciri-ciri, sumber sampah serta bahaya yang
ditimbulkan. Peserta didik mampu mengenal jenis sa
mpah organik dan anorganik yang ada di lingkungan r
umah atau keluarga. Peserta didik mampu mengidenti
fikasi makna warna- warna tong sampah, serta mamp
u memilah sampah yang dihasilkan lingkungan rumah
atau keluarga. Peserta didik mampu berpartisipasi dal
am kegiatan menjaga lingkungan bersih dan sehat di li
ngkungan rumah atau keluarga.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi dan Peserta didik mampu mengamati dan memahami pen
eksplorasi gertian, ciri-ciri, sumber sampah dan mengenal berba
gai jenis sampah yang ada di lingkungan keluarga. Pe
serta didik mampu membedakan sampah organik ma
upun anorganik yang ada di lingkungan rumah atau
keluarga dengan cara membuang sampah pada tong s
ampah sesuai makna warnanya. Peserta didik berpera
n aktif dalam menjaga kebersihan di lingkungan rum
ah atau keluarga
Perencanaan Peserta didik mampu membuat perencanaan dalam m
elakukan pengelolaan sampah yang ada di lingkunga
n keluarga, baik sampah organik maupun anorganik.

Pengolahan Peserta didik mampu membuat produk sederhana dar


i hasil memilah atau mengelompokkan sampah organi
k dan anorganik.
Pemasaran Peserta didik mampu menghasilkan produk sederhan
a dari pemilahan sampah yang ada di lingkungan kel
uarga baik sampah organik maupun anorganik sehin
gga mempunyai nilai jual.
Refleksi Peserta didik mampu mengevaluasi hasil pemilahan s
ampah yang ada di lingkungan keluarga sesuai jenis
nya. Peserta didik mampu membawa dirinya menjadi
role model bagi keluarganya tentang pentingnya menj
aga lingkungan bersih dan sehat.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Program Paket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik mampu mengidentifik


asi dan mengelola berbagai jenis sampah yang ada di l
ingkungan rumah dan sekolah. Peserta didik mampu
menjelaskan pengertian sampah, ciri- ciri sampah yan
g berbahaya serta sumber sampah. Peserta didik mam
pu menunjukkan perbedaan jenis sampah dan dapat
mengelompokan sampah sesuai dengan jenisnya. Pese
rta didik mengetahui prinsip-prinsip sederhana tentan
g pengelolaan sampah baik pengendalian, penyimpana
n, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, sampai d
engan pembuangan sampah. Peserta didik berperan a
ktif dalam pengelolaan sampah yang ada di lingkunga
n keluarga dan sekolah melalui keteladanan.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi dan Peserta didik mampu mengamati dan mengenal berba
eksplorasi gai jenis sampah yang ada di lingkungan keluarga da
n sekolah. Peserta didik mampu memilah sampah ses
uai jenisnya. Peserta didik mampu melaksanakan pri
nsip-prinsip pengelolaan sampah dalam kehidupan se
hari hari. Menjadikan rumah dan sekolahnya sebagai
tempat yang bersih dan sehat.
Perencanaan Peserta didik mampu membuat perencanaan tentang
prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang ada di lingk
ungan sekolah dan keluarga.
Pengolahan Peserta didik mampu memilah sampah di lingkungan
keluarga dan memanfaatkanya menjadi produk bergu
na dalam bentuk kreasi atau ketrampilan dengan car
a yang sederhana.
Pemasaran Peserta didik mampu memilah sampah serta mengelo
mpokannya sehingga menjadi layak jual.
Refleksi Peserta didik mampu memahami pentingnya hidup be
rsih dan sehat. Peserta didik memahami tujuan pemil
ahan dan pengelompokan sampah yang berdasar dan
bermakna.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Program Paket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik mampu membedakan


jenis-jenis sampah dan mengelola jenis sampah yang a
da di lingkungan sekitar dan mendemonstrasikan cara
pengelompokan sampah. Peserta didik mampu menjel
askan aktivitas penghasil sampah. Peserta didik mam
pu menata dan mengkategorikan tong sampah sesuai j
enis dan sifat sampah. Peserta didik mampu mengapli
kasikan tentang cara pengelolaan sampah dalam kehi
dupan sehari- hari.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi dan Peserta didik mampu mengamati, memilah, mengelom
eksplorasi pokan, dan mengenal berbagai jenis sampah yang ada
di lingkungan sekitar. Peserta didik mampu memprak
tekkan cara membuang sampah dengan benar. Pesert
a didik mampu menunjukan manfaat dari memilah d
an mengelompokan sampah.
Perencanaan Peserta didik mampu membuat perencanaan dalam m
elakukan pengelolaan sampah yang ada di lingkunga
n sekitar, memilah, mengelompokan, mengkonstruksi
pemilahan sampah berdasar sifat, lokasi, dan sumber
nya, merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan p
enjagaan lingkungan bersih dan sehat.
Pengolahan Peserta didik mampu mengkombinasikan pengolahan
sampah dari hasil memilah yang ada di lingkungan se
kitar agar bernilai manfaat.
Pemasaran Peserta didik mampu mengetahui manfaat memilah,
mengelompokan jenis sampah sesuai sifat, lokasi ma
upun sumbernya serta proses sampah yang sudah di
pilah dan dikumpulkan hingga bisa dimanfaatkan ke
mbali.
Refleksi Peserta didik mampu menjadikan lingkungan sekitar
nya bersih, sehat dan tertib dari sampah. Peserta didi
k mengetahui aturan membuang sampah secara bena
r.

IV. CAPAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PERTANIAN TERPAD


U

A. Rasional Program Keterampilan Pertanian

Keterampilan Pertanian Terpadu adalah aplikasi ilmu pen


getahuan budidaya pertanian, budidaya peternakan, budi
daya perikanan, ekonomi dan kewirausahaan melalui pen
gembangan kompetensi mengobservasi, merencanakan, m
engelola dan memproduksi produk pertanian terpadu yan
g berdampak terhadap produksi optimal, dengan pertania
n yang ramah lingkungan, serta meningkatkan keberlanju
tan ekonomi dan sosial secara terintegrasi antar bidang (p
ertanian, perikanan dan peternakan). Komponen Pertania
n Terpadu meliputi bidang pertanian, bidang peternakan
dan bidang perikanan yang membentuk sistem yang terstr
uktur dan siklus yang membuat hasil/produksi secara op
timal.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pertanian Te


rpadu merupakan keterampilan pada program pendidikan
kesetaraan yang berorientasi pada kecakapan hidup dan k
eterampilan untuk memberdayakan, memandirikan, dan
meningkatkan kesejahteraan peserta didik sehingga mam
pu mengatasi permasalahan ekonomi sosial yang dihadapi.
Konsep terapan pertanian terpadu mendukung pengemba
ngan diri peserta didik dalam mewujudkan pengetahuan
menjadi keahlian/keterampilan, dan mempersiapkan pese
rta didik memasuki dunia kerja maupun berwirausaha, se
rta menumbuhkan kreativitas dan produktivitas dalam ke
hidupan masyarakat secara nyata. Peserta didik akan me
miliki pengetahuan dasar budidaya dan pemahaman kons
ep yang memadukan unsur organisme berbeda dalam sat
u lahan yang saling menguntungkan yaitu tanaman dan h
ewan (ikan dan ternak) untuk menghasilkan produk utam
a dan produk sampingan secara berkelanjutan dan bernil
ai ekonomi yang mampu menjawab ketahanan pangan.

Pembelajaran pada Program Keterampilan Pertanian Terpa


du dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Panc
asila (P5) dan dapat mengintegrasikan Program Pemberda
yaan. Pembelajaran Program Keterampilan Pertanian Terp
adu bertujuan untuk membekali peserta didik dengan ket
erampilan Pertanian terpadu dan menginternalisasikan di
mensi profil pelajar Pancasila. Pendekatan pembelajaran d
alam Program Keterampilan Pertanian Terpadu dapat men
ggunakan berbagai macam model pembelajaran sesuai de
ngan karakteristik keterampilan dan kebutuhan peserta d
idik. Alur pelaksanaan pembelajaran Projek Penguatan Pr
ofil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan merujuk pada
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Cara pengembangan di atas menempatkan peserta didik


menjadi subjek belajar dan membentuk pribadi yang tang
guh serta mampu bersaing di dunia usaha dan dunia ind
ustri di bidang pertanian terpadu, serta menumbuhkan d
an memelihara karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis,
kreatif, berkebhinekaan global, dan bergotong royong.
B. Tujuan Program Keterampilan Pertanian Terpadu

Tujuan mempelajari Program Keterampilan Pertanian Terp


adu adalah untuk:

1. memotivasi peserta didik untuk menyukai lapangan pek


erjaan pertanian sebagai sektor yang menarik dan memi
liki masa depan yang menjanjikan;

2. menumbuhkembangkan kreativitas-inovasi, jiwa kewira


usahaan melalui pemanfaatan kearifan lokal, kemampu
an kepemimpinan, kerja sama/gotong royong dan beran
i mengambil resiko; dan

3. membangun sektor pertanian melalui pengelolaan perta


nian dengan sistem terpadu yang memanfaatkan potens
i sumber daya kearifan lokal dan teknologi agar produkt
ivitas maksimal dan meningkatkan kesejahteraan masy
arakat.

C. Karakteristik Program Keterampilan Pertanian Terpadu

Program Keterampilan Pertanian Terpadu adalah sistem b


udidaya yang menggabungkan kegiatan pertanian, petern
akan, dan perikanan, pada satu lahan yang sama dan sali
ng menguntungkan. Sistem budidaya seperti ini merupak
an strategi yang dilakukan dalam menghadapi tantangan
perubahan lingkungan yang mengancam produktivitas ta
naman dan ketersediaan pangan. Pengelolaan budidaya d
alam sistem pertanian terpadu dilakukan dengan cara me
nggunakan ulang dan mendaur ulang produk limbah yang
dihasilkan seperti daun atau sisa bagian-bagian tanaman
(brangkasan tanaman) dan kotoran ternak/ikan. Prinsipn
ya adalah menciptakan ekosistem sebagaimana alam beke
rja.
Pada penyusunan Capaian Pembelajaran Program Ketera
mpilan Pertanian Terpadu, terdapat empat elemen yang m
enggambarkan tahapan/tingkatan level yaitu observasi da
n eksplorasi, desain/perencanaan, produksi, serta promos
i dan pemasaran. Keempat elemen tersebut saling terhubu
ng sebagai suatu kegiatan utuh. Hasil observasi dan ekspl
orasi digunakan untuk membuat desain/perencanaan. De
sain/perencanaan menjadi gambaran untuk melaksanaka
n produksi dan hasil produksi menjadi produk dalam kegi
atan promosi dan pemasaran. Hasil kegiatan promosi dan
pemasaran dapat dievaluasi dan dijadikan sebagai bahan
pengembangan alur kegiatan pembelajaran pada fase beri
kutnya. Empat elemen yang dilaksanakan merupakan keg
iatan yang terstruktur dan terorganisasi sehingga dapat m
ewujudkan profil pelajar Pancasila. Hubungan keempat el
emen tersebut disajikan dalam diagram alur sebagai berik
ut.
Bagan alur elemen Keterampilan Pertanian Terp
adu

Selanjutnya, penjabaran elemen ke dalam Kompetensi Per


tanian Terpadu disusun berdasarkan ruang lingkup dan
mengikuti sistem kerja produksi dengan memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai kompetens
i dari Program Keterampilan Pertanian Terpadu. Adapun,
penyusunan kompetensi pertanian terpadu dimulai pada f
ase A sampai dengan fase F, hal ini untuk membangun po
tensi dan minat peserta didik sejak awal.

Berikut adalah elemen dan deskripsi elemen pada keteram


pilan pertanian terpadu.

Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan
eksplorasi dan penggalian (bahan, alat dan teknik) secara sistem
atis dan kontekstual untuk memperoleh peluang Prod
uksi dan pengembangan produk pertanian terpadu se
suai dengan kearifan lokal dengan memperhatikan Ke
selamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Desain/ perenc Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan
anaan atau pengembangan rencana produk pertanian terpad
u (rekonstruksi, modifikasi, dan penciptaan) berdasar
kan hasil observasi dan eksplorasi.
Produksi Elemen produksi adalah keterampilan pembuatan ata
u penciptaan produk hasil pertanian terpadu yang kre
atif dan atau inovatif melalui eksperimen dan penelitia
n yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Promosi dan Pe Elemen promosi dan pemasaran adalah untuk menent
masaran ukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan
hasil pertanian terpadu dengan memanfaatkan berbag
ai media dan teknologi.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Pertanian


Terpadu setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Program Paket A)

Pada akhir Fase A peserta didik mampu melakukan pe


meliharaan budidaya dalam sistem pertanian terpadu
di lingkungan lokal untuk mengembangkan jiwa pedul
i terhadap lingkungan dan ekosistem. Pada fase ini, pe
serta didik mampu mempromosikan produk budidaya
yang dirawatnya berdasarkan fungsi/nilai budaya/nila
i ekonomis secara lisan atau tertulis.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi da Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis
n Eksplorasi tanaman dan hewan yang dibudidayakan (ikan at
au hewan ternak) di daerah setempat.
Desain/ pere Peserta didik mampu merencanakan pemeliharaa
ncanaan n budidaya sistem pertanian terpadu meliputi pe
nyiraman, pemberian pakan dan pembersihan la
han/kandang/kolam.
Produksi Peserta didik mampu melakukan penyiraman, pe
mberian pakan dan pembersihan lahan/kandang
/kolam dengan memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Promosi dan Peserta didik mampu melaksanakan promosi kegi
Pemasaran atan pemeliharaan budidaya pertanian terpadu s
ecara offline/online.

2. Fase B (Umumnya untuk Kelas III dan IV Program Paket


A)

Pada akhir Fase B peserta didik mampu melaksanaka


n budidaya sistem pertanian terpadu berdasarkan pot
ensi lingkungan/kearifan lokal. Pada fase ini, peserta
didik mampu mempromosikan kegiatan budidaya berd
asarkan fungsi/nilai budaya/nilai ekonomis secara lis
an atau tertulis.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi da Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis
n Eksplorasi tanaman dan hewan yang dibudidayakan (ikan at
au hewan ternak) yang berpotensi dalam budiday
a sistem pertanian terpadu.
Desain/ pere Peserta didik mampu merancang kegiatan budida
ncanaan ya sistem pertanian terpadu meliputi persiapan al
at, bahan, penyiraman, pemberian pakan, dan pe
mbersihan lahan/kandang/kolam sesuai teknik b
udidayanya.
Produksi Peserta didik mampu melakukan persiapan, pena
naman, pemeliharaan, dan panen produk budida
ya sistem pertanian terpadu dengan memperhatik
an Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Promosi dan Peserta didik mampu merencanakan dan melaksa
Pemasaran nakan promosi untuk memasarkan produk siste
m pertanian terpadu dengan menggunakan berba
gai media dan teknologi secara offline/online.

3. Fase C (Umumnya untuk Kelas V dan VI Program Paket


A)
Pada akhir Fase C peserta didik mampu menghasilkan
produk sistem budidaya pertanian terpadu berdasarka
n potensi lingkungan/kearifan lokal untuk kebutuhan
pribadi/keluarga. Pada fase ini, peserta didik mampu
mempromosikan produk budidaya berdasarkan fungsi
/nilai budaya/nilai ekonomis secara lisan atau tertulis.

Elemen Capaian Pembelajaran


Observasi da Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis d
n Eksplorasi an metode perbanyakan, baik tanaman maupun he
wan (Ikan atau hewan ternak) yang berpotensi dala
m budidaya sistem pertanian terpadu sesuai kebut
uhan pribadi/keluarga.
Desain/ pere Peserta didik mampu merancang kegiatan budiday
ncanaan a sistem pertanian terpadu dimulai dengan perban
yakan/pengembangbiakan secara sederhana melip
uti persiapan alat, bahan, seleksi indukan dan bibi
t, serta pengelolaan lahan budidaya sesuai dengan
jenis komunitasnya.
Produksi Peserta didik mampu melakukan persiapan, penan
aman, pemeliharaan dan panen budidaya sistem p
ertanian terpadu dengan memperhatikan Keselama
tan dan Kesehatan Kerja (K3).
Promosi dan Peserta didik mampu merencanakan dan melaksan
Pemasaran akan promosi untuk memasarkan produk sistem b
udidaya pertanian dengan memanfaatkan berbagai
media dan teknologi secara offline/online.

VII. CAPAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA

A. Rasional Program Keterampilan Tata Boga

Keterampilan Tata Boga merupakan mata pelajaran yang


memuat kompetensi keahlian dalam menyiapkan, mengola
h, menyajikan, dan memasarkan suatu produk makanan.
Keterampilan ini membekali peserta didik untuk menguas
ai berbagai keterampilan tata boga yang penerapannya ter
bagi ke dalam Fase A sampai dengan Fase F.
Program Keterampilan Tata Boga di dalam Kurikulum Mer
deka dikembangkan berbasis profil pelajar Pancasila bersa
ma dengan program Pemberdayaan. Keterampilan Tata Bo
ga membekali peserta didik dengan kemampuan berkaitan
dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bida
ng tata boga sehingga mampu digunakan bagi pengemban
gan diri, lingkungan dan masyarakatnya. Program Ketera
mpilan Tata Boga akan menghasilkan lulusan yang mamp
u hidup mandiri melalui kegiatan bekerja atau berwirausa
ha. Pembelajaran pada Program Keterampilan Tata Boga d
ilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) dan dapat mengintegrasikan Program Pemberdayaan.
Pembelajaran Program Keterampilan Tata Boga bertujuan
untuk membekali peserta didik dengan Keterampilan Tata
Boga dan menginternalisasikan dimensi profil pelajar Panc
asila. Pendekatan pembelajaran dalam Program Keterampi
lan Tata Boga dapat menggunakan berbagai macam model
pembelajaran sesuai dengan karakteristik keterampilan da
n kebutuhan peserta didik. Alur pelaksanaan pembelajara
n Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di satuan pend
idikan merujuk pada Panduan Projek Penguatan Profil Pel
ajar Pancasila.

Program Keterampilan Tata Boga memiliki peran strategis


dalam upaya penguatan profil pelajar Pancasila melalui 4
(empat) elemen yaitu persiapan, pengolahan, penyajian ma
kanan, dan wirausaha bidang boga secara kreatif dan inov
atif. Peserta didik akan mengembangkan nilai ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia denga
n mensyukuri hasil alam Indonesia sebagai bahan baku k
uliner, kreatif mengeksplorasi berbagai hasil alam Indones
ia untuk pembuatan kuliner, bergotong royong dalam mel
akukan praktik pembelajaran, mandiri dalam melakukan t
ugastugas, dan berkebinekaan global dalam menjalin kemi
traan dalam bidang Tata Boga. Penerapan nilai profil pelaj
ar Pancasila dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pembelajaran.

B. Tujuan Program Keterampilan Tata Boga

Program Keterampilan Tata Boga memiliki tujuan sebag


ai berikut.

1. Memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang b


erkaitan dengan persiapan pengolahan (mise en place),
sehingga memenuhi standar dan hasil kerja yang diteta
pkan.

2. Memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkait


an dengan pengolahan makanan, sesuai dengan kualit
as produk, kesehatan dan keamanan makanan, kesela
matan kerja serta nilai estetika.

3. Memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkait


an dengan penyajian serta pengemasan makanan, yang
sesuai dengan standar, dengan memanfaatkan teknolo
gi yang sesuai.

4. Memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan wiraus


aha bidang boga.

C. Karakteristik Program Keterampilan Tata Boga

Program Keterampilan Tata Boga merupakan bidang keilm


uan yang terkait dengan pengetahuan menu, sanitasi hygi
ene dan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja, pro
ses persiapan kerja, pengolahan makanan penyajian dan
pemasaran serta kewirausahaan bidang boga. Program Ke
terampilan Tata Boga disusun dalam Capaian Pembelajar
an mulai dari Fase A (umumnya kelas I dan II Paket A), Fa
se B (umumnya kelas III dan IV Paket A), Fase C (umumny
a kelas V dan VI Paket A), Fase D (umumnya kelas VII, VII
I, dan IX Paket B) , Fase E (umumnya kelas X Paket C), hi
ngga Fase F (umunya kelas XII dan XII Paket C).

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Boga m


emiliki elemen sebagai berikut.
Elemen Deskripsi Elemen
Persiapan Pengolahan Kemampuan menerapkan dan mengembangk
(mise en place). an pengetahuan, keterampilan serta sikap ke
rja yang diperlukan untuk persiapan pengola
han yang meliputi: sanitasi
Elemen Deskripsi Elemen
hygiene dan kesehatan, keamanan dan kesel
amatan kerja (K3), pengetahuan resep dan m
enu, pengetahuan bahan, pengetahuan gizi, p
engetahuan peralatan, pengetahuan tentang
bumbu, proses praproduksi seperti pencucia
n, pemotongan bahan, penimbangan, dan pe
nyimpanan bahan makanan, yang digunakan
sesuai standar dan ketentuan yang berlaku d
ari masing-masing produk olahan.
Pengolahan Makanan Kemampuan menerapkan dan mengembangk
an pengetahuan, keterampilan serta sikap ke
rja yang diperlukan untuk mengolah bahan
mentah menjadi produk makanan, dengan m
enerapkan berbagai teknik olah (panas basa
h, panas kering, dan panas minyak).

Penyajian Makanan Kemampuan menerapkan dan mengembangk


an pengetahuan, keterampilan serta sikap ke
rja yang diperlukan untuk melakukan penyaj
ian makanan, meliputi: standar porsi, cara m
enata di atas alat saji (platting), penggunaan
hiasan (garnish), melakukan pengemasan pro
duk meliputi memilih kemasan, desain kema
san, dengan memperhatikan etika penyajian
sesuai standar dan ketentuan yang berlaku p
ada masing-masing produk olahan.
Wirausaha Bidang Boga Kemampuan menerapkan dan mengembangk
an pengetahuan dan keterampilan serta sika
p dalam berwirausaha yang meliputi karakter
wirausaha, pengelolaan usaha, perhitungan h
arga jual, kemasan, strategi pemasaran, pro
mosi dan pembuatan rencana bisnis (busines
s plan) dalam bidang boga.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Boga b


ersifat fleksibel sehingga memungkinkan peserta didik bel
ajar sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhan. Peserta di
dik yang akan meningkatkan kompetensi keterampilan m
ampu mengambil Capaian Pembelajaran pada Fase yang l
ebih tinggi. Hal ini mampu dilakukan apabila peserta didi
k telah menyelesaikan Capaian Pembelajaran pada Fase d
i bawahnya. Pendidik atau satuan Pendidikan mampu me
mfasilitasi hal tersebut.

Peserta didik yang berencana untuk menmampukan kema


mpuan sertifikasi keahlian pada keterampilan yang dipilih
difasilitasi oleh pendidik atau satuan Pendidikan setelah
menyelesaikan Capaian Pembelajaran pada Fase F.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Boga Setiap F


ase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Program Pak


et A)

Pada akhir Fase A, peserta didik mampu mengidentifik


asi bahan makanan di sekitarnya, mengenal peralatan
pengolahan sederhana, menerapkan sanitasi hygiene s
ederhana yang berkaitan dengan diri sendiri dan maka
nan. Peserta didik mampu melakukan pengolahan mak
anan sederhana dan menyajikan secara rapi dan bersi
h.
No Elemen Capaian Pembelajaran
1 Persiapan pengolaha Peserta didik mampu mengidentifikasi b
n ahan makanan di sekelilingnya, mengen
al peralatan memasak sederhana dan fu
ngsinya, dan menerapkan sanitasi hygie
ne pribadi dan makanan, serta melakuk
an persiapan dasar pengolahan yang mel
iputi mengupas. memipil, memetik, dan
memotong bahan makanan sederhana.

2 Pengolahan Makana Peserta didik mampu menjelaskan maca


n m-macam teknik olah sederhana. Mamp
u melakukan proses meracik, membentu
k, menghias produk makanan hasil pere
busan, pengukusan, menjadi makanan y
ang siap dimakan dengan pendampingan
orang dewasa.
3 Penyajian Makanan Peserta didik mampu menyajikan atau m
enata makanan secara sederhana sesuai
dengan porsi dengan menggunakan alat
yang bersih.
4 Wirausaha Bidang B Peserta didik mampu membuat makana
oga n sederhana untuk diperlihatkan atau di
tunjukkan pada keluarganya.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Program P


aket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik mampu melakukan pe


rsiapan memasak dengan memilih bahan dan peralatan
serta mampu menerapkan sanitasi hygiene, dan keama
nan pangan. Peserta didik mampu mengolah makanan
sederhana untuk keluarga dan diri sendiri, menyajikan
dengan rapi dan bersih, serta melakukan pengolahan se
derhana untuk diri sendiri dan keluarga.

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Persiapan pengolaha Peserta didik mampu mengidentifikasi b
n ahan makanan di sekelilingnya, memilih
peralatan memasak sederhana sesuai de
ngan fungsinya, menerapkan sanitasi hy
giene makanan, dan mengenal unsur giz
i pada bahan makanan.
2 Pengolahan Makana Peserta didik mampu melakukan pengol
n ahan sederhana dengan teknik rebus, k
ukus, dan menggoreng untuk keperluan
diri dan keluarga.
3 Penyajian Makanan Peserta didik mampu menyajikan makan
an sesuai dengan standar porsi dengan
memperhatikan kerapian, kebersihan, d
an kesesuaian alat saji.
4 Wirausaha Bidang B Peserta didik mampu membuat makana
oga n sederhana untuk diri sendiri dan kelu
arga.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Program Pa


ket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik mampu melakukan p


ersiapan pengolahan sederhana, memahami, menerap
kan sanitasi hygiene makanan, mengenal unsur gizi ya
ng dibutuhkan tubuh, dan menjelaskan bahaya bahan
tambahan makanan. Peserta didik mampu melakukan
pengolahan serta penyajian makanan sesuai dengan st
andar porsi yang memiliki cita rasa yang bernilai jual.

No Elemen Capaian Pembelajaran


1 Persiapan pengolaha Peserta didik mampu melakukan persia
n pan pengolahan sederhana, menerapkan
sanitasi hygiene makanan, menjelaskan
unsur gizi pada bahan makanan, serta
mengidentifikasi bahan tambahan maka
nan 5P (pewarna, pemanis, perasa, peng
enyal, pengawet) dan bahayanya bagi tu
buh.
2 Pengolahan Makana Peserta didik mampu melakukan pengol
n ahan dengan menerapkan teknik olah p
anas basah dan panas kering untuk kep
erluan diri dan keluarga dengan memper
hatikan K3.
3 Penyajian Makanan Peserta didik mampu menyajikan maka
nan dengan rapi, menggunakan alat yan
g bersih, ketepatan porsi standar, dan g
arnish yang sesuai.
4 Wirausaha Bidang B Peserta didik mampu membuat makanan
oga sederhana, yang bernilai jual.

VIII. CAPAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA

A. Rasional Program Keterampilan Tata Busana

Keterampilan Tata Busana merupakan bidang kajian yang memp


elajari bagaimana cara memilih, mengatur, memperbaiki,
dan merancang busana agar lebih serasi dan indah. Keter
ampilan ini memberikan kompetensi tentang proses pemb
uatan busana meliputi membaca sketsa busana, mengana
lisis desain busana, menyiapkan /membuat pola, menjahi
t, dan menyelesaikan hasil jahitan. Keterampilan Tata Bus
ana berisi kajian dan praktik berkaitan dengan proses pen
gamatan dan eksperimen untuk menumbuhkan kreativita
s, mengasah kepekaan estetis, dan menemukan bentuk vi
sual yang inovatif melalui pemahaman konsep dan kepeka
an terhadap trend mode yang selalu berkembang sesuai d
engan zaman.

Program Keterampilan Tata Busana di dalam Kurikulum Merdek


a dikembangkan berbasis profil pelajar Pancasila untuk m
enyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan vokas
ional di bidang tata busana. Kompetensi yang mendasari
penguasaan Program
Keterampilan Tata Busana berisi kompetensi hard skills y
ang meliputi penguasaan kompetensi spesifik sesuai deng
an bidang pekerjaan yang mencakup pemahaman proses
mempersiapkan, pembuatan, dan pengemasan busana. Pr
ogram ini juga berisi kemampuan soft skills yang meliputi
berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, inovasi, k
erja sama, kemandirian, dan kesadaran terhadap mutu pr
oduk.
Pembelajaran pada Program Keterampilan Tata Busana dilakuka
n melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) da
n dapat mengintegrasikan Program Pemberdayaan. Pembe
lajaran Program Keterampilan Tata Busana bertujuan unt
uk membekali peserta didik dengan Keterampilan Tata Bu
sana dan menginternalisasikan dimensi profil pelajar Panc
asila. Pendekatan pembelajaran dalam Program Keterampi
lan Tata Busana dapat menggunakan berbagai macam mo
del pembelajaran sesuai dengan karakteristik keterampila
n dan kebutuhan peserta didik. Alur pelaksanaan pembel
ajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di satuan
pendidikan merujuk pada Panduan Projek Penguatan Prof
il Pelajar Pancasila.
Program Keterampilan Tata Busana berkontribusi dalam membe
kali peserta didik agar kompeten di bidang Tata Busana y
ang berbasis profil pelajar Pancasila. Melalui bidang kajia
n Tata Busana, peserta didik memiliki akhlak mulia denga
n mensyukuri keragaman budaya dan potensi alam Indon
esia sebagai inspirasi pembuatan busana. Selain itu, pese
rta didik mengembangkan potensi dirinya untuk kreatif da
n inovatif dalam melihat peluang di sekitar untuk mengha
silkan produk baru. Keterampilan Tata Busana juga melat
ih kemandirian dan tanggung jawab peserta didik dalam
melakukan usaha berkaitan dengan bidang Tata Busana.

B. Tujuan Program Keterampilan Tata Busana

Program Keterampilan Tata Busana membekali peserta did


ik agar memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Memiliki dasar-dasar pengetahuan dan keterampil


an, meliputi:
a. piranti menjahit, b. teknik dasar menjahit, c. p
embuatan pola, d. pembuatan busana dan lenan
rumah tangga, dan e. rancangan harga jual.
2. Memiliki karakter profil pelajar Pancasila yang ber
iman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa da
n berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, ber
nalar kritis, kreatif, dan berkebhinekaan global.

C. Karakteristik Program Keterampilan Tata Busana

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Busan


a merupakan pengetahuan dasar bagi peserta didik untuk
memahami keahlian busana bukan hanya mencakup kete
rampilan teknis pembuatan busana namun meliputi sisi k
reasi dan produksi agar mampu menembus kebutuhan pa
sar. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Bu
sana dikembangkan ke dalam Fase A (umumnya kelas I d
an II Paket A), Fase B (umumnya kelas III dan IV Paket A),
dan Fase C (umumnya kelas V dan VI Paket A). Fase D (u
mumnya kelas VII, VIII, dan IX Paket B). Adapun Fase E
(umumnya kelas X Paket C) dan Fase F (umumnya kelas
XI dan XII Paket C). Capaian Pembelajaran ini merupakan
dasar agar peserta didik dapat melanjutkan dan mengemb
angkan kompetensi sesuai dengan perkembangan mode d
alam industri fashion global dan bekerja di dunia industri
atau berwirausaha.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Busan


a memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengikuti d
an memilih konsentrasi keterampilan yang meliputi konse
ntrasi kemampuan pembuatan busana berbasis kreasi da
n konsentrasi keterampilan pembuatan busana berbasis p
esanan perorangan ataupun secara kelompok. Pembelajar
an Program Keterampilan Tata Busana akan memperkena
lkan peserta didik pada lapangan kerja dan jabatan kerja.
Peserta didik yang lulus dari pendidikan Kesetaraan dihar
apkan dapat menumbuhkan minat berkreativitas serta me
mbangun sikap kerja. Proses pembelajaran dapat dilaksan
akan melalui:

● pembelajaran di kelas;

● pembelajaran di ruang praktik /laboratorium busana;

● projek sederhana;

● berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;

● melakukan kunjungan belajar pada industri Busana


(perusahaan tekstil, penerima jasa pembuat busana,
atau konveksi); dan

● pencarian informasi melalui media digital.

Capaian Pelajaran Keterampilan Tata iBusana terdiri atas


5 (lima) elemen sebagai berikut.
No. Elemen Deskripsi
1 Piranti Menj Kemampuan memahami dan menerapkan keselam
ahit atan dan keamanan dalam bekerja (K3) di bidang b
usana, menyiapkan peralatan jahit pokok dan alat
bantu jahit, fungsi setiap jenis peralatan menjahit,
cara mengoperasikan, pemeliharaan dan melaluka
n perbaikan ringan.
2 Teknik Kemampuan memahami dan menerapkan pembuat
Dasar an busana, mulai dari pemilihan bahan tekstil (bah
Menjahit an utama) dan bahan pendukung, teknik menjahit
fragmen bagian-bagian busana, dan penyelesaian h
asil jahitan.
3 Pembuatan Kemampuan memahami dan menerapkan membac
Pola a sketsa desain, mengidentifikasi garis-garis tubuh
(body line), jenis ukuran, teknik mengambil ukura
n, menyiapkan/membuat pola, serta membuat ran
cangan bahan.
No. Elemen Deskripsi
4 Pembuatan Kemampuan memahami dan menerapkan penyiapa
Busana dan n alat dan tempat kerja menjahit sesuai standar er
Lenan gonomic, peletakan pola di atas bahan, memotong,
Rumah menjahit bagian –bagian potongan kain, penyelesai
Tangga an jahitan, pengepresan dan pengemasan hasil jahi
tan, dengan memperhatikan K3
5 Rancangan Kemampuan untuk memahami dan menerapkan p
Harga Jual emilihan jenis-jenis bahan pokok dan pendukung y
ang digunakan menghitung biaya produk, menentu
kan profit, dan menentukan harga jual untuk setia
p jenis produk.

Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Busan


a bersifat fleksibel sehingga memungkinkan peserta didik
belajar sesuai dengan tingkat usia dan kebutuhannya. Pes
erta didik yang akan meningkatkan kompetensi keterampi
lan dapat mengambil Capaian Pembelajaran pada Fase ya
ng lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan apabila peserta di
dik telah menyelesaikan Capaian Pembelajaran pada Fase
di bawahnya. Pendidik atau satuan pendidikan dapat me
mfasilitasi hal tersebut.

Peserta didik yang berencana untuk mendapatkan pengak


uan sertifikasi keahlian pada keterampilan yang dipilih da
pat difasilitasi pendidik/satuan pendidikan setelah menye
lesaikan Capaian Pembelajaran pada Fase F.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Tata Busana Setiap


Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Progra


m Paket A)

Pada akhir Fase A, peserta didik memiliki kemampuan


menjelaskan fungsi pakaian, dan menyebutkan alat jahi
t yang ada di sekitarnya. Peserta didik mengenal pola p
akaian dan pembuatan busana melalui berbagai aktivit
as sederhana seperti mewarnai gambar busana, mengga
bungkan potongan-potongan pola busana dari kertas,
mengidentifikasi bahan utama dan pendukung serta me
nghitung jumlah komponen yang ada pada sebuah bus
ana (misalnya kancing atau aksesoris sederhana).
Fase A berdasarkan elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Piranti Menjahit Peserta didik memiliki kemampuan mengenal d
an menyebutkan alat jahit yang ada di sekitarn
ya.
Teknik Dasar Menja Peserta didik memiliki kemampuan menyebutk
hit an jenis pakaian yang dimiliki dan fungsinya d
engan bahasa sederhana.
Pembuatan Pola Peserta didik mengenal pola pakaian melalui be
rbagai aktivitas sederhana seperti mewarnai ga
mbar busana.
Pembuatan Busana Peserta didik memiliki kemampuan menggabun
Dan Lenan Rumah gkan potongan-potongan kertas berbentuk pola
Tangga busana yang sederhana dengan cara merekatk
an untuk melatih berpikir kritis.
Rancangan Harga J Peserta didik memiliki kemampuan mengidentif
ual ikasi bahan utama dan pendukung serta meng
hitung jumlah komponen yang ada pada sebua
h busana (kancing, aksesoris sederhana).

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Prog


ram Paket A)

Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan


menyiapkan alat jahit tangan dan cara penggunaannya,
memilih bahan berdasarkan warna dan motif, memaha
mi pola pakaian melalui kegiatan menggunting dan men
empel berbagai gambar busana, menjelujur potongan k
ain lurus dengan alat jahit tangan dengan bimbingan or
ang tutor dan memperhatikan keselamatan kerja. Peser
ta didik mampu mengidentifikasi dan menjumlahkan sa
lah satu komponen bahan pendukung pada suatu prod
uk busana yang disajikan.

Fase B berdasarkan elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Piranti Menjahit Peserta didik memiliki kemampuan menyiapka
n alat jahit sederhana yang ada disekitarnya da
n menggunakan alat jahit tangan.
Teknik Dasar Menja Peserta didik memiliki kemampuan memilih ba
hit han berdasarkan warna dan motif, menjelujur
potongan kain lurus.
Pembuatan Pola Peserta didik memiliki kemampuan memahami
pola pakaian melalui menggunting dan menem
pel berbagai gambar busana.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pembuatan Busana Peserta didik memiliki kemampuan menjahit de
Dan Lenan Rumah ngan teknik jahit sederhana melalui kegiatan
Tangga menggabungkan potongan-potongan kain deng
an menggunakan alat jahit tangan dengan bim
bingan orang dewasa dan memperhatikan kesel
amatan kerja.
Rancangan Harga J Peserta didik memiliki kemampuan mengidentif
ual ikasi dan menjumlahkan salah satu komponen
bahan pendukung pada suatu produk busana
yang disajikan.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Progr


am Paket A)

Pada akhir Fase C, peserta didik mampu memiliki kema


mpuan mengoperasikan peralatan jahit sederhana yang
ada di sekitarnya, serta memilih dan menjelaskan jenis
bahan busana untuk membuat busana sesuai dengan k
esempatan pemakaiannya. Peserta didik mampu mengu
tip/menjiplak pola sederhana, memilih potongan-poton
gan busana untuk digabungkan dengan cara menjahit
dengan menggunakan peralatan yang tersedia dengan
memperhatikan keselamatan kerja serta mampu mengh
itung biaya yang diperlukan untuk membuat busana se
derhana.

Fase C berdasarkan elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Piranti Menjahit Peserta didik memiliki kemampuan menerapka
n keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
mengoperasikan alat jahit sederhana yang
tersedia di lingkungan sekitar
Teknik Dasar Menja Peserta didik memiliki kemampuan memilih dan
hit menjelaskan jenis bahan untuk membuat busa
na sesuai dengan kesempatan pe
makaiannya
Pembuatan Pola Peserta didik memiliki kemampuan memahami
pola busana sederhana dengan cara
mengutip/menjiplak pola busana sederhana
Pembuatan Busana Peserta didik memiliki kemampuan menerapkan
Dan Lenan Rumah K3 pada setiap langkah pekerjaan menggabung
Tangga kan potongan –potongan busana dengan teknik
jahit sederhana menggunakan peralatan jahit y
ang tersedia di sekitarnya.
Rancangan Harga J Peserta didik memiliki kemampuan menghitun
ual g biaya yang diperlukan untuk membuat busan
a sederhana.

X. CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM KETERAMPILAN KONTE


N
KREATOR

A. Rasional Program Keterampilan Kreator Konten

Kreator konten adalah seni dan keterampilan merancan


g, memproduksi serta mempublikasikan konten digital,
secara etis, estetis dan komunikatif. Konten yang dipubl
ikasikan dapat berdasarkan fakta, peristiwa, atau imaji
nasi, untuk tujuan komunikasi, informasi dan hiburan.
Setiap tahapan pembuatan konten, baik tahap pra prod
uksi, produksi, maupun pasca produksi membutuhkan
pengetahuan dan keahlian khusus yang harus dikuasai
dan dipelajari dengan benar.

Program Keterampilan Kreator Konten dalam Kurikulu


m Merdeka Pendidikan Kesetaraan dikembangkan berb
asis profil pelajar Pancasila. Program Keterampilan ini
mengembangkan proses berpikir kreatif, imajinatif, kriti
s dan inovatif, menanamkan cara kerja multitasking, me
ningkatkan keterampilan mengamati, mengidentifikasi
dan menganalisis berbagai sumber konten yang ada, un
tuk keperluan membuat konten yang diinginkan secara
inovatif.

Pembelajaran pada Program Keterampilan Kreator Kont


en dilakukan melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pa
ncasila (P5) dan dapat mengintegrasikan Program Pemb
erdayaan. Pembelajaran Program Keterampilan Kreator
Konten bertujuan untuk membekali peserta didik denga
n Keterampilan Konten Kreator dan menginternalisasik
an dimensi profil pelajar Pancasila. Pendekatan pembel
ajaran dalam Program Keterampilan Kreator Konten da
pat menggunakan berbagai macam model pembelajaran
sesuai dengan karakteristik keterampilan dan kebutuha
n peserta didik. Alur pelaksanaan pembelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan
merujuk pada Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.

Program Keterampilan Kreator konten digunakan untuk


menguatkan enam elemen profil pelajar Pancasila yaitu
beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak
mulia, kebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, be
rnalar kritis dan mandiri. Sejalan dengan itu, program
keterampilan ini juga mengembangkan kemampuan pes
erta didik dalam memanfaatkan kearifan lokal, Bhinnek
a Tunggal Ika, semangat membangun jiwa dan raga, de
mokrasi, rekayasa teknologi untuk membangun NKRI, d
an mengembangkan jiwa wirausaha.

B. Tujuan Program Keterampilan Kreator Konten

Program Keterampilan Kreator Konten bertujuan menga


ntarkan peserta didik menjadi seorang “kreator konten”
yang menguasai konsep dan praktik konten digital seba
gai berikut.

1. Berpikir imajinatif dan kreatif dalam mendesain dan


mengembangkan ide-ide konten yang menarik, etis, d
an laku jual.

2. Memahami ilmu pengetahuan yang mendasari prinsi


p-prinsip pra produksi, produksi, dan pasca produksi
konten digital.

3. Menghasilkan atau memproduksi konten digital baik


dalam bentuk tulisan, audio, audiovisual, maupun re
kayasa gambar.

4. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan (desain


produksi, publikasi dan evaluasi) konten digital untu
k mencapai kesuksesan dan pengembangan yang ber
kelanjutan.

5. Memproduksi dan mengembangkan konten digital bai


k secara mandiri maupun berkolaborasi dengan piha
k internal dan eksternal (klien).

6. Mengembangkan karakter kreator konten yaitu konsi


sten, berdaya saing, dan berpikir terbuka.

7. Menunjukkan karakter yang sesuai dengan profil pel


ajar Pancasila yaitu memiliki tanggung jawab moral, t
aat pada regulasi dan memegang teguh etika bermasy
arakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Karakteristik Program Keterampilan Kreator Konten

Program Keterampilan Kreator Konten merupakan kem


ampuan mengintegrasikan kegiatan praproduksi, produ
ksi, dan pasca produksi. Elemen keterampilan kreator k
onten memiliki keterkaitan satu sama lain dan harus di
kuasai secara menyeluruh sehingga membentuk satu k
esatuan. Berikut ini adalah ilustrasi gambar bangunan
kreator konten:

Keterangan:
DK : Desain Kreatif

MP : Manajemen Produksi

TP : Teknologi Produksi

PD : Platform Distribusi

PB : Pengembangan Bisnis

Elemen Deskripsi
Desain Kreatif (D Tahap merumuskan ide konten melalui kegiatan
K) mengamati, mengidentifikasi, menganalisis (riset
aplikatif) format dan isi konten digital. Kegiatan i
ni dilakukan untuk menyusun desain kreatif yan
g inovatif, perencanaan produksi yang efektif, pe
netapan media publikasi yang tepat, serta perum
usan nilai jual yang kompetitif
Manajemen Manajemen produksi konten adalah serangkaian
Produksi (MP) kegiatan dari perencanaan, produksi, publikasi d
an evaluasi yang disusun berdasarkan jadwal ker
ja yang ditetapkan, pengorgansasian tim kerja, id
entifikasi kebutuhan peralatan, sarana dan prasa
rana, lokasi kegiatan hingga rencana anggaran. P
enerapan manajemen produksi agar seluruh taha
pan dapat terlaksana secara tertata rapi, efektif,
dan efisien.
Teknologi Peralatan digital (software, hardware) untuk perek
Produksi (TP) aman dan pengeditan tulisan, audio, audio
Elemen Deskripsi
visual, dan gambar sesuai dengan spesifikasi tekn
is yang dibutuhkan.
Platform Platform publikasi (distribusi) digital dipilih dan d
Distribusi (PD) itetapkan sesuai dengan desain kreatif dan hasil
produksi. Platform dimaksud adalah platform ber
bagi tulisan (blog, web, medsos, dan lain-lain), pl
atform berbagi audio, platform berbagi audio visu
al, ataupun platform berbagi gambar.
Pengembangan Penghasilan usaha atas produksi dan distribusi k
Bisnis (PB) onten digital, serta strategi mengembangkan usah
a agar berkesinambungan dan berkelanjuta
n.

Beban belajar, lama waktu belajar, jumlah dan jenis ko


nten pada setiap elemen Program Keterampilan Kreator
Konten di atas berbeda-beda untuk setiap fase. Perbed
aan di tiap fase bisa dalam bentuk format, platform (sal
uran publikasi/distribusi), tema, target audiens serta ta
rget usaha. Namun demikian peserta didik pada fase y
ang lebih rendah, memungkinkan untuk menempuh fas
e di atasnya sesuai dengan minat, bakat dan kemampu
annya serta atas izin satuan pendidikan yang bersangk
utan.

Capaian pembelajaran Program Keterampilan Kreator K


onten bersifat fleksibel sehingga memungkinkan pesert
a didik belajar sesuai dengan kebutuhannya. Peserta di
dik yang ingin meningkatkan kompetensi keterampilan
dapat mengambil capaian pembelajaran pada fase yang
lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan apabila peserta did
ik telah menyelesaikan capaian pembelajaran pada fase
dibawahnya. Pendidik atau satuan pendidikan dapat m
emfasilitasi hal tersebut.
Peserta didik yang merencanakan untuk mendapatkan
pengakuan sertifikasi keahlian pada keterampilan yang
dipilih dapat difasilitasi pendidik/satuan pendidikan se
telah menyelesaikan capaian pembelajaran pada fase F.

D. Capaian Pembelajaran Program Keterampilan Kreator K


onten

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II Program Paket


A)

Pada akhir fase A, peserta didik mampu berpikir imajin


atif, kriitis, dan kreatif untuk menghasilkan konten dal
am bentuk tulisan dan atau gambar. Konten yang dibu
at ditujukan untuk keperluan informasi, edukasi, komu
nikasi, dan hiburan yang dapat didistribusikan dalam b
erbagai platform digital khusus target audiens anak (7-
12 tahun). Peserta didik anak-anak harus dalam penga
wasan dan bimbingan orang dewasa.

Pada fase ini peserta didik diarahkan dapat memanfaat


kan media digital sebagai sumber ide, menemukan ide
dan mewujudkan idenya menjadi konten digital, sesuai
dengan minat, bakat dan kemampuannya.

Fase A berdasarkan Elemen:


Elemen Capaian Pembelajaran
Desain Kreatif Mampu berpikir imajinatif, kriitis, dan kreatif dala
(DK) m melihat dan membeda-bedakan konten digital ya
ng dapat dijadikan contoh untuk membuat konten
digital dalam bentuk tulisan dan atau gambar yang
sesuai dengan usianya.
Manajemen Mampu membuat konten digital melalui tahap pere
Produksi (MP) ncanaan ide, pengumpulan ide, dan penemuan ide.
Konten yang dibuat ditunjukkan kepada orang lain
baik secara langsung maupun melalui media digita
l.
Teknologi Mampu menggunakan perangkat keras maupun pe
Produksi (TP) rangkat lunak berbasis komputer untuk menghasil
kan konten tulisan atau gambar yang mendukung
tahap pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Platform Mampu memublikasikan konten tulisan atau gamb


Distribusi (PD) ar kepada orang lain melalui platform digital dalam
bimbingan orang dewasa

Pengembangan Mampu membaca, menerima dan memahami penil


Bisnis (PB) aian (kritik atau apresiasi) dari orang lain baik seca
ra langsung maupun melalui media digital.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV Program Pa


ket A)

Pada akhir fase B, peserta didik mampu berpikir imajina


tif, kritis dan kreatif untuk menghasilkan konten dalam
bentuk tulisan dan gambar. Konten yang dibuat dapat d
igunakan sebagai media informasi, edukasi, komunikasi
serta hiburan yang didistribusikan dalam berbagai platf
orm digital khusus target audiens anak (9-12 tahun). Pe
serta didik anak-anak harus berada dalam pengawasan
dan bimbingan orang dewasa.

Pada fase ini peserta didik diarahkan dapat memanfaat


kan media digital sebagai sumber ide, menemukan ide,
mewujudkan ide dan mendistribusikan ide secara terba
tas dalam platform digital yang sesuai, sejalan dengan
minat, bakat dan kemampuannya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Desain Kreatif Mampu berpikir imajinatif, kriitis, dan kreatif dalam
(DK) melihat dan membeda-bedakan konten digital yang
dapat dijadikan contoh untuk membuat konten digit
al dalam bentuk tulisan dan gambar yang sesuai de
ngan usianya.
Manajemen Mampu Menyusun jadwal waktu dan kegiatan pemb
Produksi (MP) uatan konten digital pada tahap perencanaan ide, pe
ngumpulan ide, penemuan ide dan pengembangan i
de. Konten yang dibuat ditunjukkan kepada orang la
in baik secara langsung maupun melalui media digit
al.
Teknologi Mampu menggunakan perangkat keras maupun per
Produksi (TP) angkat lunak berbasis komputer atau telepon pintar
untuk menghasilkan konten tulisan dan gambar yan
g mendukung tahap pra produksi, produksi dan pas
ca produksi.
Platform Mampu memublikasikan konten tulisan dan gambar
Distribusi (PD) kepada orang lain melalui platform digital dalam bim
bingan orang dewasa.

Pengembangan Mampu membaca, menerima dan memahami penilai


Bisnis (PB) an (kritik atau apresiasi) dari orang lain baik secara
langsung maupun melalui media digital untuk perba
ikan karya-karya selanjutnya.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI Program Pak


et A)

Pada akhir fase C, peserta didik mampu berpikir imajin


atif, kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghasilkan ko
nten dalam bentuk tulisan, gambar, dan audiovisual. K
onten yang dibuat dapat digunakan sebagai media infor
masi, edukasi, komunikasi, maupun hiburan yang didis
tribusikan dalam berbagai platform digital khusus targe
t audiens anak (11-12 tahun). Peserta didik anak-anak
harus berada dalam pengawasan dan bimbingan orang
dewasa.
Pada fase ini peserta didik diarahkan dapat memanfaat
kan media digital sebagai sumber ide, menemukan dan
mengembangkan ide, mewujudkan ide dan mendistribu
sikan ide secara terbatas dalam platform digital yang se
suai, sejalan dengan minat, bakat dan kemampuannya.

Fase C Berdasarkan Elemen


Elemen Capaian Pembelajaran
Desain Mampu berpikir imajinatif, kritis, kreatif, dan inovatif d
Kreatif (DK) alam mengidentifikasi dan menganalisis konten digital
yang dapat dijadikan contoh untuk membuat konten di
gital dalam bentuk tulisan, gambar, dan audiovisual.

Manajemen Mampu menyusun jadwal waktu, kegiatan dan peralat


Produksi an yang dibutuhkan pada tahap pra produksi, produks
(MP) i dan pasca produksi. Konten yang dibuat ditunjukkan
kepada orang lain baik secara langsung maupun melal
ui media digital
Teknologi Mampu mengaplikasikan sistem operasi berbasis softw
Produksi are dan atau aplikasi untuk menghasilkan konten tulis
(TP) an, gambar, dan audiovisual yang mendukung tahap p
ra produksi, produksi dan pasca produksi.
Platform Mampu memublikasikan konten tulisan, gambar, dan
Distribusi audiovisual kepada orang lain melalui platform digital
(PD) dalam bimbingan orang dewasa.
Pengemban Mampu membaca dan memahami penilaian (kritik ata
gan Bisnis (P u apresiasi) dari audiens terhadap konten yang dipubli
B) kasikan.

GLOSSARIUM

Affiliator : Orang yang bertugas mempromosikan kegiatan bis


nis baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Desain Kreatif : Dokumen perumusan ide dan rencana produksi k


onten kreatif yang minimal berisi rumusan target
audiens yang disasar, isi konten yang akan diprod
uksi, platform (jenis) media publikasi yang dipilih,
serta target usaha yang diharapkan.

Digital literacy : Kemampuan mencari, mengidentifikasi, me


ngevaluasi, menggunakan dan memproduksi infor
masi yang yang ada di media digital secara kritis d
an etis.

Distribusi Konten : Tindakan mempublikasikan, mendistribusikan, da


n mempromosikan konten kepada audiens melalui
berbagai format atau saluran media digital.
Endorsement : Iklan atau promosi yang menggunakan tokoh atau
selebriti terkenal.

Format Konten : Jenis-jenis kemasan konten media dalam bentuk t


ulisan, gambar, suara, dan audiovisual baik dala
m bentuk tutorial, instruksional, liputan berita da
n informasi, drama (adegan), reportase, dialog, da
n sebagainya.

Influencer : Seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempe


ngaruhi keputusan orang lain, karena ia memiliki
otoritas, pengetahuan, posisi, atau karena

memiliki hubungan emosional dan saling percaya


dengan publik/audiens.

Inovasi : Proses dan atau hasil pengembangan pemanfaata


n pengetahuan, keterampilan dan pengalaman un
tuk menciptakan atau memperbaharui produk, pr
oses, dan atau sistem yang mampu memberikan n
ilai tambah secara signifikan.

Media Digital : Beragam jenis media yang dikodekan dalam forma


t dan dapat dibaca oleh mesin/teknologi digital ter
masuk berbagai media interaktif berbasis internet
seperti web, blog, media sosial, media sharing kont
en atau kolaborasi, dan sebagainya.

Monetisasi : Cara bagi seorang kreator untuk mendapatkan pe


nghasilan dari membuat dan memposting konten
di berbagai platform digital.

Multitasking : Suatu seni mengubah fokus secara cepat dari pek


erjaan yang satu ke pekerjaan yang lainnya secara
bergantian.
Nilai Jual : Teknik merumuskan atau menetapkan keunggula
n konten baik dari sisi format, target audiens, sal
uran publikasi maupun mitra sponsor, sehingga k
onten yang dihasilkan mampu mencapai target us
aha yang ditetapkan.

Praproduksi : Tahapan persiapan atau penyusunan desain kreat


if dan rencana produksi, sebelum memulai proses
produksi konten digital.

Produksi : Tahapan pelaksanaan atau pembuatan konten digi


tal.

Pascaproduksi : Tahapan editing, finishing dan preview (penilaian)


sebelum konten digital dipublikasikan.

Platform : Kombinasi antara sebuah perangkat keras dengan


dengan perangkat lunak, sehingga menghasilkan
medium pandang, dengar dan pandang dengar.

Platform Media Digital : Jenis-jenis media online berbasis internet, seperti


media sosial (FB, Twitter, Instagram, dll), media vi
deo sharing (youtube, vimeo, dll), media audio sha
ring (spotify, soundcloud, dll), maupun media shar
ing informasi dalam bentuk teks, gambar, audio vi
sual (web, blog, dll).

Reseller : Menjual kembali sebuah barang dari supplier tanp


a adanya stok barang dengan komisi yang telah di
tentukan sendiri atau ditetapkan oleh supplier.

Rekayasa visual : Proses mendesain ulang gambar tak bergerak (fot


o, kartun, simbo, fomt, dll) sebagai konten media
digital, yang bersifat tegas, estetik dan komunikati
f.
Riset Aplikatif : Kegiatan mengamati, mengidentifikasi, me
ngelompokkan dan membandingkan berbagai form
at konten media digital untuk keperluan menemuk
an dan merumuskan sumber ide baru, yang efektif
dan kompetitif meraih target yang ditetapkan.

Sistem Operasi : Perangkat lunak sistem yang mampu mengelola s


umber daya (resources) dari software dan hardwar
e, agar berjalan dengan baik serta memudahkan p
roses interaksi dengan pengguna atau user (brain
ware).

Smartphone : Telepon pintar atau telepon seluler yang dilengkap


i fitur yang mutakhir dan berkemampuan tinggi la
yaknya sebuah komputer, bekerja dengan menggu
nakan perangkat lunak sistem operasi (OS) sehing
ga dapat membantu penggunanya mengakses ber
bagai informasi digital.

Target Audiens : Kelompok konsumen media tertentu yang paling p


otensial untuk dijadikan target pendengar, pemba
ca maupun penonton karena keinginannya terhad
ap produk dan jasa tertentu terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai