Anda di halaman 1dari 92

Laporan Tugas Akhir Desain Interior

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PELATIHAN


DAN PEMBINAAN KLUB SEPAKBOLA AREMA DI
MALANG

Diajukan untuk memenuhi mata kuliah DI.20097 Tugas Akhir


Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023

Oleh:
Nama : Andreas Suryanda Dolok Saribu
NIM : 52019023

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2023

1
ABSTRAK
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PELATIHAN DAN
PEMBINAAN KLUB SEPAKBOLA AREMA DI MALANG
Saat ini, sepak bola telah masuk ke era yang disebut Sport for
Entertaintment. Pertandingan sepakbola telah jadi pertunjukan
artificial yang berorientasi ke pasar. Dalam pertandingan sepak bola
tidak hanya diperlukan kemenangan, tetapi perlu menunjukkan
permainan yang baik dengan gol- gol yang indah, dan berbagai hal
yang dapat menyenangkan serta memberi kepuasan kepada pecinta
sepakbola. Sehingga untuk meningkatkan mutu dari persepakbolaan
nasional Indonesia dibutuhkan para pemain-pemain yang bertaraf
Internasional. Sehingga untuk mencapai hal tersebut dibutuhkannya
pembinaan dan pelatihan pemain bahkan sejak dini. Namun dalam
segi fasilitas, Arema masih tertinggal dengan para pesaingnya yang
sudah mempunyai fasilitas yang lebih memadai. Sehingga hal ini
berdampak langsung kepada klub sepak bola Arema. Pusat Pelatihan
dan Pembinaan ini diperlukan sebagai pusat pelatihan yang bisa
dikatakan satu atap bagi atlet dan pengurus klub Sepak bola serta
memberikan wadah untuk para supporter yang membanggakan klub
nya. Dengan kurangnya perhatian dan minimnya fasilitas bagi para
atlet maupun lembaga atau klub sepakbola yang menjadi poin utama.

Tujuan akhir tentunyar agar menghasilkan kembali prestasi


sebanyak-banyaknya dan mengembalikan nama baik dari arema yang
telah rusak akibat tragedi kelam dari Kanjurahan. Tentu saja para atlet
akan berhasil ketika kenyamanan dan kebutuhannya selama
kompetisi dan berlatih terpenuhi dan tersedia dengan baik. Sehingga
dengan adanya pusat pelatihan dan pembinaan ini dapat juga
mewadahi supporter untuk mendapat edukasi serta informasi
mengenai klub Arema, serta untuk pengembangan akademi Arema
yang lebih baik.

Kata Kunci: Indah, Kenyamanan, Klub, Edukasi

2
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Sepak bola dunia berawal pada abad ke- 19 di tanah Britania Raya,
yaitu Inggris. Pada saat itu, sepak bola sudah tumbuh dan salah satu
cabang berolahraga yang sangat banyak dimainkan oleh warga dari
bermacam penjuru dunia.

Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan


oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 pemain. Menurut
sejarahwan sepak bola Bill Murray dalam bukunya The World Game:
A History of Soccer, sepak bola telah dimainkan sejak era Awal
Masehi. Mengiring dan menendang bola yang terbuat dari kain linen
telah dikenal pada masa Mesir Kuno. Namun, FIFA sebagai badan
pengatur sepak bola dunia telah secara resmi menyatakan bahwa
sepak bola berasal dari dataran Cina.

Permainan sepakbola harus memiliki pemain yang memiliki jiwa


yang tangguh, berlatih tertib serta pandai dalam mengatur strategi.
Dengan demikian kelangsungan dari klub sepakbola harus dilindungi
bahkan dijaga dengan menghasilkan pemain yang tetap dibina serta
dilatih kemampuannya.

Dalam hal kompetisi, indonesia tidak jauh berbeda dengan banyak


negara maju. Indonesia memiliki kompetisi baik amatir ataupun
pemain yang profesional. Contoh dari yang professional misalnya Liga
Indonesia (LI). LI pula dilaksanakan mulai dari Divisi II hingga Divisi
Utama. Sampai saat ini telah dilaksanakannya Liga I hingga Liga IV.

Dalam pertandingan olahraga khususnya sepak bola tidak lepas


dari pemain dalam permainan. Salah satu klub sepak bola Indonesia
yaitu Arema Football Club atau disingkat Arema FC, merupakan suatu
klub sepak bola handal yang berasal dari Malang, Jawa Timur,

3
Indonesia. Arema berkompetisi di Liga 1 yang dimana merupakan
kasta paling tinggi sepak bola Indonesia. Arema pula diketahui dengan
istilah" Singo Edan"(" Singa Edan" dalam Bahasa Jawa). artinya
seperti karakter Singa memiliki etos dan effort yang tangguh, berani,
berwibawa dan menjaga martabat dirinya. Selain itu Arema FC juga
menjadi sebuah ICON CITY yakni identitas sebuah kota, juga menjadi
commonpride yakni kebanggaan bersama, serta menjadi original local
culture asli milik warga Malang Raya.

Arema didirikan bertepatan pada 11 Agustus 1987 dikenal dengan


Arema Malang. Pada tahun 2009, Arema berubah nama jadi Arema
Indonesia. Kemudian pada tahun 2012, Arema Indonesia diakuisisi
oleh Tim Bakrie. Lalu klub ini dijual oleh Tim Bakrie kemudian pada
tahun 2013, Arema Indonesia berubah nama jadi Arema Cronus
setelah diakuisisi oleh Tim Bakrie. Pada tahun 2017, nama Arema
Cronus berganti jadi Arema FC sampai saat ini. Sepanjang berlaga di
Liga 1, Arema bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang
serta Stadion Gajayana, Kota Malang. Arema merupakan regu sekota
dari Arema Indonesia, Persema Malang, Persekam Metro, NZR
Sumbersari, serta Malang United. Dan saat ini Arema berada dalam
pengawasan PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia,
yang dipimpin oleh Gilang Widya Pramana selaku Presiden Klub
Arema FC.

Selain beberapa klub sepakbola terbaik Indonesia, tidak bisa


dipungkiri bahwa Arema FC juga menjadi salah satu klub besar yang
tidak bisa dipandang sebelah mata oleh pecinta sepak bola di
Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya gelar juara yang Arema FC
dapatkan sejak berdiri hingga saat ini.

Namun meskipun Arema mendapat prestasi, Klub Arema juga tidak


lepas dari beberapa masalah, sebagai klub yang memiliki prestasi dan
banyak pendukung Arema Fc harus dapat bersaing juga dengan klub-
klub profesional lainnya. Dengan demikian mau tidak mau Arema juga

4
harus mengadakan pembinaan yang intensif. Dalam segi fasilitas,
Arema masih tertinggal dengan para pesaingnya yang sudah
mempunyai fasilitas yang lebih memadai, seperti Pelita di Jakarta,
PERSIB di Bandung, Persebaya di Surabaya, bahkan Arseto di Solo.
Arseto misalnya, yang baru berdiri tahun 1977 telah mempunyai
markas sekaligus tempat latihan yang cukup memadai secara
fungsional di markasnya. Namun bila dilihat bahwa Arema FC sendiri
hingga kala ini lokasi untuk latihan masih berpindah pindah. Arema FC
saat ini tidak mempunyai lapangan latihan utama. Tiap hari para club
yang dijuluki sebagi Singo Edan ini berpindah posisi latihan atau biasa
disebut nomaden. Club ini berlatih seperti di Lapangan Arhanud,
ASIFA, Pashkas Abd. Saleh, Stadion Gajayana, Stadion Kanjuruhan,
serta terakhir Lapangan Dirgantara.

Namun akibat terjadinya tragedi Kanjuruhan, yang sebelumnya


Stadion Kanjurahan adalah kandang atau markas Arema, kini PSSI
yang mengharuskan Arema FC tidak dapat menggunakan stadion
yang berada di kota Malang dan mengharuskan bermain di luar dari
Stadion yang ada di kota Malang. Sehingga hal ini berakibat juga
dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan Arema. Pengeluaran
yang harus dikeluarkan Arema FC untuk menggelar pertandingan
kendang, dimana harus memikirkan 3 pos yakni transportasi,
akomodasi, dan sewa stadion. Jika Arema FC tidak mendapatkan
posisi di dalam kota Malang, maka Arema harus mencari stadion diluar
kota Malang.

Sehingga hal ini berdampak langsung kepada klub sepak bola


Arema. Namun saat ini klub sepakbola Arema masih terus berbenah
untuk menjadi klub dengan predikat terbaik. Tetapi untuk saat ini
Arema Fc belum mempunyai area pusat pelatihan dan pembinaan
yang dapat dikatakan terpusat dan nyaman. Pusat Pelatihan dan
Pembinaan ini diperlukan sebagai pusat pelatihan yang bisa dikatakan
satu atap bagi atlet dan pengurus klub Sepak bola serta memberikan
wadah untuk para pendukung arema. Dengan kurangnya perhatian

5
dan minimnya fasilitas bagi para atlet maupun lembaga atau klub
sepakbola yang menjadi poin utama. Dengan direncanakannya pusat
pelatihan dan pembinaan ini merupakan salah satu dari sekian cara,
agar klub Sepak bola meraih prestasi terbaik.

Tujuan akhir tentunya agar menghasilkan kembali prestasi


sebanyak-banyaknya dan meningkatkan nama baik dari arema yang
dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Tentu saja para atlet akan
berhasil ketika kenyamanan dan kebutuhannya selama kompetisi dan
berlatih terpenuhi dan tersedia dengan baik.

Maka dari itu, Arema FC dirasa memerlukan fasilitas yang dapat


menunjang kebutuhan latihan, pembinaan, serta memperkenalkan
klub nya lewat satu wadah yang menampung keseluruhan sehingga
dapat semakin meningkatkan prestasi Arema, sekaligus
meningkatkan nama baik Arema dimata masyarakat. Sehingga
diperlukannya wadah atau tempat Pelatihan dan Pembinaan klub
sepakbola Arema untuk melengkapi infrastruktur dari klub Arema
sehingga menjadi satu pusat dengan fasilitas penunjang yang
memadai. Seperti halnya fasilitas pelatihan dan pembinaan bagi klub
yang bersifat khusus untuk klub sendiri serta nantinya akan
dikembangkan juga menjadi sarana hiburan dan edukatif bagi
masyarakat, mereka dapat berkumpul dan belajar tentang Arema Fc,
sejarah dari arema dan tragedi yang pernah dilalui. Dengan begitu
dapat menjadikan peluang akan kesempatan bagi masyarakat Malang
juga untuk mengembangkan strategi kota agar dapat menaikkan
eksistensi Kota Malang setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan.

1.2 Identifikasi Permasalahan


Berdasarkan hasil penjelasan yang telah di paparkan diatas, fokus
permasalahan yang akan dibahas dalam perancangan ini agar dapat
lebih terarah adalah Perancangan Interior Pusat Pelatihan dan
Pembinaan Klub Sepak bola Arema antara lain:

6
1. Untuk meningkatkan profesionalisme klub arema dalam
meraih prestasi,tentunya para atlet akan berhasil ketika
kenyamanan dan kebutuhannya terpenuhi dan tersedia, baik
berupa infrastruktur maupun ketersediaan lahan. Maka
dibutuhkannya suatu pusat pelatihan dan pembinaan yang
dapat meningkatkan kebutuhan dan kemampuan atlet untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme dengan
menghadirkan fasilitas yang lengkap dan modern.

2. Banyaknya masyarakat umum dan juga pendukung masih


belum mengetahui sejarah bahkan perkembangan prestasi
dari arema. Dengan demikian dibutuhkannya fasilitas yang
dapat dipergunakan untuk memberikan informasi seputar
arema, sekaligus dapat menjadi fasilitas rekreasi bagi
masyarakat serta menjadi common pride bagi arema

3. Pusat pelatihan dan pembinaan klub sepakbola Arema perlu


menghadirkan konsep interior yang tepat sehingga dapat
mendukung kegiatan yang dilakukan. Sehingga diperlukan
konsep interior yang tepat sesuai identitas arema serta
menjadi sebuah Icon city dan Original Local Culture bagi Kota
Malang.

1.3 Permasalahan perancangan

1. Bagaimana merancang fasilitas yang lengkap dan modern


untuk meningkatkan kebutuhan, kualitas dan profesionalisme
atlet sepakbola Arema?

2. Fasilitas informasi dan rekreasi seperti apa yang dapat


memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal
arema dari sejarah dan prestasinya sehingga menjadi sebuah
common pride bagi arema?

3. Konsep interior apa yang sesuai dengan identitas arema


sehingga pusat dan pelatihan klub arema ini menciptakan

7
kesan ruang yang tepat untuk dijadikan sebagai pusat
pelatihan bagi klub serta menjadi sebuah Icon city dan
Original Local Culture bagi Kota Malang?
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
• Menciptakan fungsi bangunan yang bukan hanya sekedar sebagai
pusat pelatihan dan pembinaan bagi klub sepakbola Arema namun
menjadi suatu wadah untuk pengembangan akademi Arema yang
lebih baik.

• Untuk merancang sebuah pusat pelatihan dan pembinaan yang bukan


hanya sebagai tempat untuk berlatih dan berkumpul para klub
melainkan dapat memberikan fasilitas edukatif bagi masyarakat serta
menjadi sebuah common pride bagi klub arema.

• Untuk mendesain interior Pusat Pelatihan dan Pembinaan Klub


Sepakbola Arema sehingga dapat memberikan atmosfer ruang yang
tepat sesuai dengan kebutuhan dan identitas dari arema, serta
menjadi sebuah bangunan icon city dan bangunan yang Original Local
Culture bagi kota Malang,

8
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka


2.2 Studi Literatur
2.2.1 Kajian Teori
1. Pengertian judul

Berikut pengertian judul “Perancangan Interior Pusat Pelatihan dan


pembinaan Klub Sepakbola Arema di Malang sebagai berikut:

Perancangan : 1) Proses, cara, perbuatan merancang (Kamus Besar


Bahasa Indonesia 2012-2021)

2) Menurut Soetam Rizky (2011:140) Perancangan


adalah proses mendefinisikan sesuatu yang akan
dilakukan dengan menggunakan sejumlah teknik
yang berbeda dan mencakup deskripsi arsitektur
dan detail komponen serta kendala yang dialami
selama proses tersebut.

Interior :1). Sebuah ruang dalam bangunan yang terbuka


melalui ruang terhadap tatanan kehidupan
manusia. (Ensiklopedia Nasional Indonesia, 1991:
197)

2). Bagian dalam di sebuah ruangan yang


berhubungan dengan furniture, seperti kursi, meja,
lemari, dinding, pemilihan cat, penataan ruangan
dan hal lainnya yang berhubungan dengan isi
ruangan. (Rizal,2022)

Pusat : 1). Pusat dapat diartikan sebagai inti, ruang utama,


pokok, dasar, atau sebagai landasan yang bersifat
pertemuan (Poerwadarminta).

9
2). Pusat adalah titik dasar (berbagai urusan,hal dan
sebagainya). Tempat-tempat dengan banyak
kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat
sekitar (Poerdarminto, W.J.S: 2003).

Pelatihan :1). Adalah proses pelatihan jangka pendek yang


menggunakan prosedur yang sistematis dan
terorganisir agar yang dilatih mempelajari
pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan
tertentu.

2). Menurut Mathis (2002:5) “Pelatihan adalah suatu


proses dimana orang memperoleh keterampilan
tertentu yang membantu tercapainya tujuan
organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat
dengan tujuan organisasi yang berbeda, dimana
pelatihan dapat dipandang secara sempit atau
luas”.

Pembinaan :1). Adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang


dilakukan secara berdaya guna berhasil guna
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1996: 134)

2). Adalah suatu usaha yang dilakukan dengan


sadar, berencana,teratur dan terarah untuk
meningkatkan sikap dan keterampilan anak didik
dengan tindakan-tindakan, pengarahan,
pembimbingan, pengembangan dan stimulasi dan
pengawasan untuk mencapai suatu tujuan.
Hidayat,S. (1979) dalam Alfatawy (2012: online)

Dari pengertian istilah istilah diatas, dapat dipahami bahwa judul


Perancangan Interior Pusat Pelatihan dan Pembinaan Klub sepakbola
Arema di Malang, dapat dipahami sebagai suatu rancangan tempat
pelatihan dan pembinaan untuk mengembangkan bakat, melatih teknik

10
sepakbola, pusat pelatihan ini juga memberikan pelatihan dalam hal
strategi, taktik dan kondisi fisik. Sehingga menciptakan sebuah
lingkungan yang optimal bagi para pemain untuk mengembangkan
keterampilan dan kemampuan mereka dalam sepakbola.

2.2.2 TINJAUAN UMUM KOMUNITAS AREMA

Gambar 1 : Logo Arema FC

Sumber: AremaFc (2022), https://aremafc.com/

Diakses pada tanggal 16 Februari 2023

a. Visi Misi Arema


• VISI
1. Mencetak pemain sepak bola berkualitas dan mampu
bersaing pada skala internasional
2. Memberikan kontribusi bagi kemajuan dan peningkatan
prestasi tim nasional
• MISI
1. Meraih prestasi tertinggi di kancah kompetisi sepak bola
tingkat nasional
2. Meningkatkan kontribusi Akademi Arema sebagai
produsen pemain sepak
3. bola berkualitas dan profesional khususnya untuk
memasok tim Arema senior.
4. Mendukung PSSI pada program memajukan sepak bola
yang profesional dan mengedepankan fair play.

11
b. Makna Logo Arema
Logo dari Arema Fc tidak lah dibuat secara asal. Makna secara
filosofis juga dibuat secara kental, Sama seperti jumlah unsur
yang terlihat pada sosok singa yang ada pada lingkaran api pada
logo. Terdapat 11 unsur yang mengelilingi Singa mengaum
dengan posisi kaki depan singa yang berdiri tegak. Jika dilihat
angkla angka 11 yakni merupakan tanggal berdirinya klubArema.
Kemudian Agustus didentik dengan bulan kedelapan yang
merupakan bulan lahirnya dari Arema. Dan terlihat jelas
tergambar sebuah jumlah goresan yang membentuk simbol singa
tergambarkan jelas pada jumlah goresan yang. Jika cermati
goresan putih pada tubuh Singa yang berwarna biru tersebut
berjumlah 26 coretan atau goresan. Kemudian dua angka pada 26
goresan tersebut jika dijumlahkan menjadi 8, yang merupakan
bulan kelahiran Arema. Kemudian selama ini, angka 8 biasa
diartikan sebagai angka yang menyimbolkan keberuntungan.

c. Struktur Organisasi Arema

12
(Sumber: Media Officer Arema)

d. Nama Arema

Dari lahirnya pada tahun 1987 namanya sudah Arema yang


mempunyai akronim “Arek Malang” ini bernama persatuan sepak
bola Arema (PS Arema) hingga tahun 1995. Kemudian pada tahun
1995 hingga tahun 2009 yang awalnya Arema kekurangan biaya
untuk melakoni setiap laga akhirnya sahamnya pada saat itu di
beli oleh PT. Bentoel akhirnya nama yang semula PS Arema
berganti menjadi PS Arema Bentoel. Kemudian pada tahun 2009
Arema sudah menjadi sebuah klub yang mandiri hingga berganti
nama menjadi Arema Indonesia hingga tahun 2013. Pada tahun
2013 ini Arema Indonesia bermerger dengan PT. Pelita Jaya
Cronus hingga berubah nama menjadi Arema Cronus. Tepat pada
tahun 2017 hingga sekarang Arema Cronus berubah nama
menjadi Arema FC.

e. Logo Arema

1. Arema Indonesia

Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id

Logo ini adalah logo yang digunakan Arema pertama kali


yaitu digunakan pada tahun 1987 hingga 1994 dimana pada
saat itu Arema berkompetisi di era galatama.
2. Arema Indonesia

13
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id

Arema mulai menggunakan logo ini pada era tahun 1994


yang saat itu berkompetisi di liga dunhill hingga Indonesia
Super League (ISL) tahun 2010/2011. Dengan menggunakan
logo ini Arema mempunyai sebuah kenangan yang cukup
manis dimana pada tahun 2009 Arema yang pada saat itu dilatih
oleh Robbert R. Albert berhasil menjuarai ISL.
3. Arema Indonesia

Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id

Pada tahun 2012 Arema akhirnya Arema menambahkan


tameng di logonya dimana pada tahun ini Arema sekaligus
memperingati ulang tahun Arema yang ke 25 tahun yang
merupakan ulang tahun perak. Pada musim ini Arema
menggunakan slogan “RISE TO FIGHT” dimana manajemen
mulai merobah dan memperbaiki system dengan mulai
mengembangkan kembali akademi Arema. Selain itu pada tim
yang akan berlaga manajemen juga mengontrak 26 pemain,
manajemen juga mempunyai target yang cukup tinggi yaitu
menjadi juara ISL tetapi akhirnya Arema hanya berada di
posisi papan tengah klasemen.
4. Arema Cronus

14
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id

Sejak bergabung dan bekerja sama dengan Pelita Jaya


Cronus grup pada tahun 2013 maka Arema berganti logo
dengan menambahkan tameng berwarna biru dan
disampingnya ada garis berwarna merah. Arema berganti nama
menjadi Arema Cronus.

5. Arema FC (Football Club)

Sumber : aremafc.com

Pada tahun 2017 Arema kembali melakukan perubahan logo


yang sangat signifikan dari logo sebelumnya dan pada kali ini
berubah nama yang awalnya Arema Cronus menjadi Arema
FC.
a. Warna Arema

Arema mempunyai sebuah identitas warna yang mungkin


hampir seluruh masyarakat di Indonesia sudah mengetahui
dan memahaminya. Dari awal berdirinya klub sepak bola
Arema ini telah menggunakan warna biru karena itu
melambangkan sebuah identitas dari klub itu sendiri yaitu
melambangkan keberanian dan kegarangan tetapi yang
menarik selain itu warna biru ini juga melambangkan
ketenangan. Jadi Arema ini walaupun garang di dalam
pertandingan tetapi mereka masih mempunyai sifat
ketenangan yang dapat mempengaruhi performa tim itu
sendiri.

15
b. Slogan dan Tagline

Sejak 5 tahun terakhir Arema mulai gencar memberikan


sebuah slogan setiap musim kompetisinya, dimana slogan
ini selain harapan bagi tim itu sendiri tetapi sudah
menjadikan itu tujuan dari tim pada musim itu. Pada musim
2012 ini Arema menggunakan slogan “RISE TO FIGHT”
dimana pada saat itu manajemen mulai merobah dan
memperbaiki sistem baik itu di manajemen, pelatih, pemain,
dan lain sebagainya dengan mulai mengembangkan kembali
akademi Arema. Selain itu pada tim yang akan berlaga
manajemen juga mengontrak 26 pemain, manajemen juga
mempunyai target yang cukup tinggi yaitu menjadi juara ISL
tetapi akhirnya pada musim itu Arema hanya berada di posisi
papan tengah klasemen.

Pada musim tahun 2013/2014 ini Arema mempunyai


sebuah slogan yaitu “The Power is Ours” disini yang diusung
oleh manajemen adalah segala kekuatan dari Arema adalah
milik kita Bersama baik dari manajemen, pelatih, pemain,
hingga supporter adalah mempunyai harapan yang sama
yaitu ingin Arema bisa menjuarai liga. Kemudian pada tahun
2014 tepat pada ulang tahun Arema yang ke 27 juga
mengusung sebuah slogan “Keep The Unity” dimana masih
berpatokan dengan slogan sebelumnya dimana manajemen
juga berkeinginan kepada segala pihak agar tetap menjaga
kesatuan Arema. Pada tahun 2015 tepat pada ulang tahun
Arema yang ke 28 mengusung slogan “Eksis Bersama”
jargon ini dipilih karena eksistensi itu perlu dan harus dijaga
oleh semua pihak agar eksistensi Arema tetap bertahan.

Pada musim 2016 ini arema mengusng slogan yaitu


“Arema For All” disini yang ingin disampaikan yaitu Arema
milik semua mulai dari manajemen, pelatih, pemain hingga

16
penonto atau suporter dan Arema itu sendiri bukan hanya
sebatas sepak bola semata. Pada musim 2017 ini Arema
mengusung slogannya yaitu “Reborn for a Better Future”.
Dimana pada musim ini dengan mengusung slogan tersebut
Arema juga memperkenalkan pandawa 5 nya yaitu 5 orang
pada jaman era keemasan Arema pada zaman dahulu.

c. Aktifitas Klub Arema

d. Sistem Pendjadwalan Permainan

17
2.2.3 TINJAUAN UMUM SEPAK BOLA
e. Pengertian Sepak Bola

Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim


berbeda dengan sebelas pemain di lapangan. Setiap tim berusaha
untuk menang dan mengenai gawang lawan. (Ahmad,2022)

Menurut FIFA (Federation Internationale de Football Association)


bahwa sepak bola adalah permainan dimana sepak bola dimainkan
oleh sebelas pemain dalam satu tim dan dimainkan di atas rumput
atau lapangan rumput dengan panjang 90-120 meter dan lebar 45-
90 meter.

f. Sejarah Sepak bola di Indonesia

Sejarah sepak bola Indonesia dimulai pada masa penjajahan


Hindia Belanda, lebih tepatnya pada tahun 1914. Pada awal
perkembangan sepak bola sendiri, Belanda memainkannya hanya di
lingkungan terdekatnya, misalnya di kota-kota besar. Seiring waktu,
sepak bola tidak hanya dimainkan di lingkungan Belanda. Namun
pelajar Indonesia mulai bermain sepak bola di kota-kota besar. Selain
itu olahraga ini menyebar dengan sangat cepat ke berbagai daerah di
nusantara. (M. Hardi,2022)

Pada akhir 1920-an, pertandingan sepak bola sering


diselenggarakan untuk memeriahkan pekan raya tersebut. Permainan
ini dimainkan pada sore hari. Selain dikenlanya sepak bola pada tahun
itu, negara-negara Eropa, termasuk Belanda, telah memperkenalkan
juga olahraga lain selain sepak bola, seperti bisbol, bola tangan,
renang, tenis, dan hoki. Namun, semua cabang olahraga tersebut
sangatlah terbatas pada kalangan Eropa, Belanda, dan Indonesia.
Oleh karena itu, sepak bola paling digemari karena tidak
membutuhkan tempat khusus dan penduduk asli bisa memainkannya.

Persatuan sepak bola resmi pertama kali didirikan di Indonesia


pada masa penjajahan Belanda, yang dikenal dengan Nederland

18
Indische Voetbal Bond (NIVB). Seperti namanya, organisasi sepak
bola ini didirikan oleh Belanda. Selain itu, sekitar tahun 1920 sampai
1930 bangsa Indonesia mendirikan perkumpulan sepak bola dengan
menggunakan klub-klub berbahasa Belanda, dimulai dengan
Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) yang sekarang lebih dikenal
dengan Persis Solo dan Bandoengsche Indonesische Voetbalbond
(BIVB)dikenal dengan Persib Bandung.

g. Perkembangan PSSI

Berdirinya Persatuan Sepakbola Seloeroeh Indonesia (disingkat


PSSI) merupakan awal sejarah sepak bola Indonesia. PSSI sendiri
didirikan pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. Soerati
Sosrosoegondo mencatat dalam bukunya “Ainst Dutch Colonialism
with National Football” bahwa PSSI dibentuk untuk memerangi
diskriminasi terhadap NIVB. Dalam bukunya Soeratin juga
menyebutkan bahwa kompetisi sepak bola yang dibuat oleh PSSI
diselenggarakan pada tahun 1931. Saat itu, kompetisi yang
diselenggarakan oleh PSSI bernama Studenwerk I, yang diikuti oleh
tujuh klub bumiputera. (M. Hardi,2022)

Selain itu, lomba pertama digelar di lapangan Keraton Solo. Setelah


sukses menyelenggarakan kompetisi pertamanya, PSSI rutin
menyelenggarakan kompetisi di beberapa kota besar di Indonesia
setiap tahunnya. Namun, penyelenggaraan kompetisi seringkali
terhalang oleh berbagai aksi militer, seperti pembatasan wilayah
agresi militer Belanda setelah merdeka dari Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, PSSI resmi menyelenggarakan


kompetisi bernama Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PSSI pada tahun
1951. Kompetisi tertua di Indonesia ini mengalami banyak perubahan
nama sejak Divisi Utama Persatuan, Galatama, Liga Indonesia,
kompetisi yang kita kenal sekarang. Ini Liga 1.

19
Di periode sekarang, PSSI sudah berkembang dengan banyak
melakukan perluasan jenis kompetisi dan berbagai pertandingan di
bawahnya.Semua langkah ini dilakukan sebagai cara untuk
melahirkan kembali pemain yang berkualitas di semua jenjang umur
tanpa membedakan tinggi rendahnya umur pemain, baik itu timnas
putra maupun timnas putri. Permainan Sepak bola sendiri menjadi
salah satu permainan yang sangat digemari di Tanah Air. Dengan
semangat penontonnya, sepak bola Indonesia bukan hanya sekadar
cabang olahraga atau permainan, namun sepak bola menjadi identitas
dan kebanggaan bagi bangsa dan Negara Indonesia.

h. Macam macam Liga

Sistem liga sepak bola di Indonesia merupakan sebuah


serangkaian sistem liga sepakbola untuk para klub yang ada di
Indonesia. Pada tahun 1994, Liga Indonesia merupakan sebuah
kompetisi liga yang mempertunjukkan sebuah pertandingan antar klub
sepak bola, sebagai hasil dari penggabungan dua kompetisi yang
teratas di Indonesia yag sebelumnya telah ada, yaitu Perserikatan
(amatir) dan Galatama (semi-profesional). Liga Indonesia ini dikelola
dan dikembangkan oleh badan Persatuan Sepak Bola Nasional
Indonesia (PSSI).

Pada piramida Liga Indonesia memiliki lima tingkat kompetisi. Dua


level teratas dari hierarki adalah kompetisi profesional dan semi-
profesional, dan sisanya adalah kompetisi amatir. (ensiklopedia;
(2013)

Pada tahun 1979-80 didirikan liga semi-profesional yaitu Galatama


yang terdiri dari hanya satu tingkat kompetisi (kecuali tahun 1983 dan
1990 yang menjadi 2 divisi). Oleh karena itu, sejak tahun 1979, baik
Galatama dan Perserikatan berjalan dan memiliki sistem liga mereka
sendiri.

20
Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan kedua kompetisi ke
dalam sistem kompetisi baru, yaitu Liga Indonesia. Semua klub dari
kedua liga tingkat atas digabung ke dalam Liga Indonesia Divisi
Utama, sebagai sistem baru liga tingkat atas nasional. Karena
Galatama tidak memiliki tingkat liga yang lebih rendah, liga yang lebih
rendah dari Liga Indonesia Divisi Utama diambil dari semua klub pada
tingkat yang sama di Perserikatan.

Pada tahun 2008 PSSI membuat Liga Super Indonesia (ISL)


sebagai tingkat liga tingkat teratas yang baru. Oleh karena itu, Divisi
Utama kemudian diturunkan ke tingkat kedua dan juga divisi-divisi
dibawahnya. Liga baru ini diciptakan untuk memperkenalkan sistem
profesional penuh dalam sepak bola Indonesia

Sejalan dengan liga ini, tim U-21 tim dari masing-masing peserta klub
ISL berkompetisi di Liga Super Indonesia U-21.

Pada tahun 2011, PSSI mengganti Liga Super Indonesia (ISL)


dengan Liga Prima Indonesia (IPL).

21
Setelah kongres luar biasa PSSI pada tanggal 17 Maret 2013, Liga
Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia berada di bawah
pengawasan PSSI sebelum digabungkan pada tahun 2014 dengan
nama Indonesia Super League. Sebelum itu dua liga ini masih berjalan
masing-masing.

Pada tanggal 17 April 2015, Kementerian Pemuda dan Olahraga


(Kemenpora) menjatuhkan hukuman kepada PSSI, berupa SK
Pembekuan No. 01307 Tahun 2015 yang membuat semua
aktivitas PSSI tidak diakui termasuk Liga Super Indonesia (ISL) yang
harus dihentikan saat masih berlangsung. Akibat dari pembekuan
itu, FIFA kemudian menjatuhkan sanksi untuk Indonesia per 30 Mei
2015 sebab menganggap pemerintah Indonesia telah melakukan
intervensi kepada PSSI. Sanksi tersebut membuat Indonesia tidak
bisa mengikuti kompetisi Internasional, kecuali SEA Games 2015 di
Singapura yang diikuti Timnas Indonesia U-23.

Pada tanggal 13 Mei 2016, FIFA akhirnya mencabut sanksi yang


diberikan untuk Indonesia setelah menerima laporan bahwa Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) telah mencabut surat pembekuan
aktivitas terhadap PSSI.

22
Tahun 2017, kompetisi sepak bola profesional tertinggi di
Indonesia yaitu Liga Super Indonesia (ISL) berganti nama
menjadi Liga 1 di bawah kepemimpinan ketua PSSI yang baru, Edy
Rahmayadi. Berikut adalah struktur Liga Indonesia terbaru:

Sistem saat ini


Berikut adalah struktur Liga Indonesia saat ini (mulai musim 2022–23):

i. Tujuan Sepak Bola

Menurut Nugroho (2021), tujuan dari permain sepakbola tentunya


akan menjadi acuan bagi pemain untuk melakukan permainan, tujuan
tersebut antara lain:

• Mencetak Gol

Permainan sepak bola tentu memiliki tujuan. Tujuan tersebut


mencetak gol sebanyak banyaknya ke arah gawang lawan. Setiap tim
pemain akan mengupayakan meraih poin atau skor sebanyak
banyaknya agar dapat memenangkan pertandingan.

23
• Mengasah Kecerdasan Otak

Tujuan lain dari permainan sepak bola adalah untuk mengasah


kecerdasan otak. Beberapa orang berpikir bahwa bermain bola hanya
menggunakan permainan fisik saja, namun tidaklah demikian

Pada pertandingan sepak bola setiap regu atau tim melakukan


strateginya masing masing dalam permainan. Oleh karena itu, para
pemain maupun pelatih diwajibkan memiliki strategi dan pemikiran
yang cerdas agar mampu memenangkan permainan dan
menaklukkan lawan main

• Menjaga Kesehatan Tubuh

Kemudian tujuan lain yang lebih penting dari permainan sepak bola
adalah menjaga kesehatan tubuh. Bukan hanya permainan sepak
bola saja yang dapat menjaga kesehatan tubuh, akan tetapi tetapi
semua permainan atau cabang olahraga pastinya memiliki tujuannya
masing masing yang masih menyangkut Kesehatan tubuh.

Meraih Prestasi

Lalu tujuan lain antara lain mendapatkan prestasi sebanyak


banyaknya. Para pemain pemain yang yang bergabung kedalam klub
sepak bola tentunya punya keinginan dan tekat yang kuat serta
optimis dalam meraih pencapaian

Ketika telah menjadi pemain bola dan memiliki klub masing masing,
tentunya pemain berusaha sekuat tenaga dan pikiran demi meraih
prestasi sebanyak mungkin.

Tentunya prestasi ini patut membanggakan nama keluarga,


pribadi,negara sendiri.

24
2.2.4 TINJAUAN UMUM LAPANGAN SEPAKBOLA
FIFA (Fédération Internationale de Football Association) sebagai
induk resmi olahraga sepak bola dunia mengklasifikasi sepak bola
menjadi tiga cabang, yaitu:

a. Sepak bola: permainan sepak bola yang dimainkan oleh


sebelas pemain setiap tim di atas lapangan rumput atau turf
dengan dimensi panjang lapangan 90-120 m dan lebar lapangan
45-90 m.
b. Futsal: permainan sepak bola yang dimainkan di atas lapangan
non-rumput dengan dimensi panjang 25-43 m x lebar 15-25 m.
Dimainkan oleh lima pemain, termasuk kiper, setiap tim.
c. Sepak bola pantai: permainan sepak bola yang dimainkan di
atas lapangan pasir dengan dimensi panjang 35-30 m x lebar 26-
28 m. Dimainkan oleh lima pemain, termasuk kiper, setiap tim.
1. Standar Lapangan Sepak Bola FIFA
FIFA mempunyai standar lapangan mengenai dimensi
lapangan beserta fasilitas pelengkapnya seperti bench pemain,
locker room, tempat pemanasan pemain, dan sarana kelengkapan
lain. Sesuai dengan buku panduan yang dirilis FIFA, FIFA Football
Stadiums, standarisasi lapangan dan sarana pendukungnya
adalah sebagai berikut:
Rekomendasi Dimensi Lapangan
Sebuah lapangan sepak bola yang standar, memiliki zona-zona
tertentu di dalamnya. Zona-zona tersebut berkaitan erat dengan
peraturan yang terdapat dalam permainan sepak bola.

25
Gambar 2.1 : Pembagian zona lapangan
Sumber: FIFA Football Stadiums

Standar dimensi panjang lapangan sepak bola berkisar antara 90


m-120 m. Sedangkan standar dimensi lebar lapangan berkisar
antara 45 m-90 m. FIFA tidak menetapkan standar dimensi
lapangan secara pasti. Karena, dimensi lapangan dipengaruhi
oleh gaya permainan pemilik lapangan. Umumnya, jika sebuah tim
memiliki gaya permainan melebar melalui serangan sayap, maka
dimensi lapangan cenderung memiliki dimensi lebar lapangan
yang maksimum. Berikut detail standar ukuran lapangan sepak
bola.

Gambar 2.2 : Detail ukuran lapangan


Sumber: FIFA Laws of The Game

26
Gambar 2.3 : Detail ukuran zona lapangan
Sumber: FIFA Football Stadiums

a) Dimensi Gawang
Gawang merupakan salah satu komponen utama pada
sebuah lapangan sepak bola. Berbeda dengan lapangan
yang tidak ditentukan ukuran pastinya, gawang harus memiliki
ukuran yang presisi, yaitu panjang 7,32 m dengan tinggi 2,44
m.

Gambar 2.4 : Dimensi gawang


Sumber: FIFA Football Stadiums

Dalam pemasangan gawang, salah satu yang menjadi


pehatian adalah keamanan. Oleh karena itu, gawang
menggunakan material logam dengan permukaan halus atau
kayu. Selain itu ukuran diameter tiang maupun mistar gawang

27
harus memenuhi standar agar tidak membahayakan pemain.

Gambar 2.5 : Detail ukuran penampang gawang


Sumber: FIFA Football Stadiums
b. Rumput Lapangan
Rumput penutup lapangan harus melapisi seluruh
permukaan lapangan. FIFA menetapkan bahwa rumput juga
harus menutupi area radius 5 m dari lapangan.

Gambar 2.6 : Rumput lapangan


Sumber: FIFA Football Stadiums

Pada kondisi tertentu, rumput lapangan boleh diganti dengan


turf atau rumput sintetis. Turf merupakan sejenis rumput
kombinasi antara rumput alami dengan rumput sintetis. Turf
sudah jamak dipakai pada stadion-stadion di Eropa. Sementara

28
rumput sintesis hanya digunakan pada daerah dengan cuaca
ekstrim. Rumput sintesis banyak digunakan di Rusia.

Gambar 2.7 : teknologi pemasangan rumput


Sumber: www.dessosports.com

Komponen penting pada lapangan adalah drainase. Sistem


drainase yang bagus membuat kualitas lapangan tetap
terjaga pada saat cuaca buruk seperti hujan lebat. Berikut ini
adalah penyusunan lapisan drainase yang bagus.

Gambar 2.8 : Sistem drainase lapangan


Sumber: ivyannoproject.wordpress.com

29
j. Fasilitas Penerangan
Penerangan lapangan menjadi komponen penting pada era
sepak bola modern sekarang ini agar pertandingan sepak bola
bisa digelar pada malam hari. Untuk sebuah lapangan standar
yang bisa digunakan sebuah pertandingan internasional, FIFA
menetapkan penerangan minimal 1200 lux pada setiap
permukaan lapangan. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, ketinggian pemasangan lampu (hm) bisa dihitung
dengan mengurangi jarak lampu (d) dengan sudut tan 250. Jadi,
bisa dirumuskan hm = d- tan 250.

Gambar 2.9 : Sudut pemasangan lampu


Sumber: FIFA Football Stadiums

Untuk Meminimalisir efek bayangan maupun efek silau,


penataan lampu stadion harus mempertimbangkan sudut-sudut
penyinaran yang tepat. Salah satu contoh perletakan lampu
yang baik adalah sebagai berikut.

30
Gambar 2.10 : Sudut penyinaran
Sumber: FIFA Football Stadiums

k. Bangku Pemain Pengganti


Bangku pemain harus ditata dengan jarak minimal 5 m dari
lapangan dan minimal 10 m dari bangku pemain lawan. Hal ini
bertujuan untuk menghindari intervensi lawan yang sifatnya
mengganggu jalannya pertandingan.

Gambar 2.11 : Zona pemain pengganti


Sumber: FIFA Football Stadiums

Standar kapasitas bangku pemain adalah 22 kursi, termasuk


official tim. Ada beberapa tipe penataan bangku pemain yang
sering dijumpai pada stadion- stadion megah di dunia.

31
Gambar 2.12 : Macam-macam tipe bangku pemain
Sumber: FIFA Football Stadiums

l. Area Advertising Board


Pemasangan advertising board muncul sejak sepak bola
merambah bidang komersil. Sehingga FIFA membuat aturan
perletakan paling dekat advertising board dengan lapangan
adalah 3 m. Khusus untuk area belakang gawang 5 m.

Gambar 2.13 : Advertising board


Sumber: FIFA Football Stadiums

32
m. Aksesibilitas Lapangan Bermain dengan Tribun
Jarak ideal antara garis lapangan dengan tribun penonton
adalah 7,5m - 10m. Penentuan jarak ideal ini
mempertimbangkan faktor keamanan maupun kenyamanan
dari pemain maupun penonton.
Untuk melindungi keamanan pemain selama pertandingan,
akses penonton ke lapangan harus dibatasi. Ada beberapa trik
untuk membatasi akses penonton ke lapangan. Antara lain
dengan meninggikan tribun; membuat tunnel antara tribun
dengan lapangan; maupun memberi pagar transparan.

Gambar 2.14 : Tribun penonton


Sumber: FIFA Football Stadiums

33
n. Sistem Drainase
Sistem drainase untuk lapangan olah raga bertujuan untuk
mengeringkan lapangan olah raga agar tidak terjadi genangan
air apabila terjadi hujan. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan pada instalasi drainase lapangan:
1. Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat
mengeringkan dengan cepat, tetapi tidak mengganggu
pertumbuhan rumput.

Gambar 2.15 : Lapisan drainase lintasan lari


Sumber: Kuliah Drainase UNSOED

2. Piping dicegah dengan jalan memberi filter pada


sambungan-sambungan pipa.

Gambar 2.16 : Instalasi pipa kolektor


Sumber: Kuliah Drainase UNSOED

3. Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan


membuat saluran di sekeliling lapangan.

34
Gambar 2.17 : Sketsa pembebanan air
Sumber: Kuliah Drainase UNSOED

4. Infiltrasi pada tanah yang dijumpai di alam berkisar pada


kecepatan (V) 430 s.d. 860 mm/hari.

Gambar 2.18 : Lapisan drainase lapangan


Sumber: Kuliah Drainase UNSOED

5. Persentase pori (P) berkisar 10 s.d. 50 %


6. Daya resap (q) = p . V = 43 s.d. 430 mm/hari.
7. Hasil penelitian di laboratorium biasanya berbeda dengan
keadaan di alam karena tanah tidak homogen, terdapat
retak-retak bekas akar dsb.

35
2. Fasilitas Pendukung
a. Ruang Kantor

Gambar 2.21 Dimensi / sirkulasi ruang kantor


Sumber : Human Dimension

b. Ruang Press Conference


Press Conference atau dalam terjemahan Bahasa Indonesia
diartikan Konferensi Pers, merupakan suatu kegiatan atau acara
khusu yang bertujuan untuk memberitahukan, mengumumkan
suatu kegiatan, baik sesuatu yang telah telah terjadi maupun
yang akan dilakukan. Pada umumnya Press Conference
mengundang para wartawan atau media massa untuk ikut serta
hadir dalam konferensi pers yang diadakan suatu perusahaan
atau instansi. Pada umumnya hal ini berkaitan dengan lirisnya
suatu produk, pemaparan program-program, dan sebagainya.
Tujuan utama dari konferensi pers yaitu untuk menyampaikan
sebuah pernyataan (statement) atau suatu informasi oleh
organisasi atau individu di mana sumber dari berita (narasumber)
mengundang para wartawan dan perwakilan dari media massa
untuk ikut serta hadir dan meliput suatu kegiatan tersebut,
dimana harapannya berita tersebut tersiarkan seluas-luasnya.
Publikasi informasi yang disiarkan ini berharap dapat berdampak
positif serta meningkatkan sebuah kesadaran dan pengetahuan
khalayak luas.

36
Gambar 2.22 Dimensi ruang pertemuan
Sumber : Academia(2023)

c. Ruang Loker dan ruang Ganti


Loker adalah salah satu tempat penyimpanan dengan
kapasitas dan fitur masing – masing. Loker juga sering disebut
sebagai lemari loker dikarenakan ukuran dan bentuk yang
hampir sama dengan lemari. Loker adalah jenis tempat
penyimpanan barang pribadi yang sering digunakan. Sistem
keamanan yang sederhana diterapkan pada loker, yaitu dengan
menggunakan sistem kunci biasa yang hanya dipegang oleh si
pemilik loker tersebut. (Marpaung,R.G.P., Syarif,E.B., &
Atamtajani,A.S.M.(2020)

Gambar dimensi lemari loker atau penyimpanan


Sumber: Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2

37
Gambar Ruang ganti Pakaian
Sumber: Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2

d. Ruang Sepatu

e. Kolam Renang dan Jacuzzi


1. Kolam Renang
Kolam renang adalah fasilitas pendukung untuk kegiatan
olahraga akuatik yang berupa kontruksi kolam berisi air
bersih yang terletak didalam ruangan maupun diluar
ruangan dilengkapi dengan fasilitas penunjang kenyamanan
dan pengamanannya. Adapun tipe kolam tersebut akan
dijelaskan lebih seperti berikut ini.

38
• Kolam Konvensional (Conventional Pools)
Tipe kolam konvensional memiliki panjang 50m, 25m,
dan 20m meskipun ukuran panjang yang lain
memungkinkan, terutama bagi untuk tempat yang
memiliki luas yang kecil. Lebar yang dianjurkan pada
kolam konvesional memiliki lebar 20m sampai 25m. Pada
kolam konvensional yang normal dapat terbagi 4 sampai 10
jalur untuk kompetisi.

Lebar dari tiap jalur 2m sampai 2.5m. Kedalaman kolam


untuk tipe konvensional 0.9m/1m atau 1.8m/2m. Kolam
konvensional biasanya digunakan untuk area pacu
renang.

Gambar Kolam Konvensional


(Sumber : http://www.swimbyb.com/)

• Kolam Santai(Leisure Pools)


Kolam rekreasi ini tidak memiliki ukuran tertentu. Kolam
rekreasi dapat terdiri dari berbagai ukuran, bentuk dan
biasanya kolam sebagian besar termasuk di kedalaman air
dangkal (1,5m atau kurang). Koalm rekreasi lebih disenangi
di tempat terbuka tetapi tidak tertutup kemungkinan
dilakukan di dalam ruang yang dapat dibuat seperti keadaan
diluar ruang.

39
Gambar 2.3 Kolam Rekreasi
(Sumber :http://www.1perthshire.co.uk/images/700/Perth‐
Leisure‐Pool.jpg)
• Kolam Kombinasi (Leisured Conventional Pools)
Kolam kombinasi antara kolam konvensional dan kolam
rekreasi ini merupakan hal yang bisa dikompromikan.
Kolam kombinasi ini biasanya menggunakan kolam
konvensional yang sudah ada, hanya penambahan
fasilitas dan aktivitas untuk rekreasi di kolam ini disatukan.

Gambar 2.4 Kolam Kombinasi


(Sumber : http://www.google.co.id/)

• Kolam Tambahan (Other Pool Configurations)


Di samping kolam renang utama, seringkali bagi
penyedia layanan untuk pertimbangkan dan
menambahkan kolam air yang lebih lanjut untuk
mengakomodasi kelompok‐kelompok pengguna tertentu.
Diantaranya yaitu :

a. Kolam balita. Tipe kolam ini sangat kecil dan dangkal


sehingga bayi dan balita bisa bermain dengan aman.

b. Kolam belajar. Cocok sekali untuk anak‐anak pra


sekolah dan anak sekolah dasar usia dini untuk
belajar berenang di kolam dengan kedalaman hingga
0.75m sampai dengan 0.9m. Bentuk biasanya harus
persegi panjang karena merupakan kolam alat bantu
mengajar

40
c. Kolam latihan. Cocok untuk tempat latihan para klub
renang yang khusus ditempatkan di satu wadah.

d. Kolam menyelam. Cocok untuk latihan menyelam,


loncat indah dan renang indah.

Gambar Ukuran Kolam renang


Sumber: Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2

2. Jacuzzi
Nyeri otot atau pegal-pegal biasanya dikarenakan oleh dua
hal, yakni aktivitas fisik yang berlebih dan juga stress. Para
ahli menyatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk
meredakan nyeri otot adalah melalui terapi panas dingin
dan diselesaikan dengan berendam di dalam jacuzzi.
Berikut manfaat dari Jacuzzi yakni:

• Menghilangkan Stress
• Mengurangi Nyeri Otot dan Pegal-Pegal Melancarkan
Peredaran Darah
• Memperbaiki Kualitas Tidur
• Meringankan Nyeri Tulang dan Sendi
• Menjaga Kesehatan Jantung dan Mengontrol Tekanan

41
Darah
• Menurunkan Rasa Cemas

Gambar Ruang ganti Pakaian


Sumber: interiorpart.com
Diakses pada tanggal 01 Mei 2023

f. Cleaning/Ruang Laundry

Gambar Ukuran Kolam renang


Sumber: Neufert Architects’ Data Jilid 3

42
g. Ruang Breakdown
1. Area Menonton dan bermain

2. Area Billiard dan Pingpong

43
3. Standar Dimensi Ruang
Akademi sepak bola yang bertaraf nasional harus memiliki fasilitas
pendidikan olahraga sepak bola yang baik agar menghasilkan pemain-
pemain sepak bola yang berkualitas. Berikut ini adalah standar luasan
fasilitas yang dibutuhkan pada akademi sepak bola yang bersumber dari
beberapa literatur:
a. Fasilitas Kantor Pengurus

Tabel 2.8: Standar dimensi kantor pengurus

Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Ketua Umum 25 m2/ org NAD
2 R. Kepala Staff 25 m2/ org NAD
3 R. Pengurus 2 m2/ org NAD
Harian
4 R. Sekretaris 12 m2/ org NAD
R. Manajer
5 12 m2/ org NAD
Keuangan

Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
6 R.Administrasi 1.5 m2/ org NAD
7 R. Arsip 12 m2 asumsi
8 Press room 1.5 m2/ org NAD
9 R. Rapat 1.5 m2/ org NAD
10 Lobi 1.5 m2/ org asumsi
11 R. Tunggu 1.5 m2/ org Asumsi
12 Toilet 2 m2/ org NAD
13 R. Pantry 1.44 m2/ org NAD
14 Musholla 0,96 m2/ org NAD

44
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Manajer Tim 25 m2/ NAD
org
2 R. Pelatih Kepala 25 m2/ NAD
org
3 R. Pelatih Teknik 12 m2/ NAD
org
4 R. Pelatih Fisik 12 m2/ NAD
org
5 R. Pelatih Kiper 12 m2/ NAD
org
6 R. Pemandu bakat 12 m2/ NAD
org
7 R. Rapat Pelatih 1.5 m2/ org NAD

8 Locker room 6 m2/ org FIFA

9 R. Shower 1 m2/ org FIFA

Sumber: Neufert Architect Data, asumsi, FIFA Football


Stadiums
b. Fasilitas Tim Medis

Tabel 2.10 : Standar dimensi ruang medis

Standar
No. Ruang Luasan Sumber
10.8 m2/
1 R. Dokter Tim NAD
org
2 R. Perawatan 5.4 m2/ org NAD
3 Lab Uji Fisik 40 m2 Asumsi
4 R. Arsip 12 m2 Asumsi
5 Kamar Obat 15 m2 NAD
6 Toilet 2 m2/ org NAD

c. Fasilitas Keamanan

Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Kepala Keamanan 15 m2/ NAD
org

45
2 R. Petugas Keamanan 2 m2/ org NAD

3 R. Ganti Petugas 1.5 m2/ org Asumsi

4 Toilet 2 m2/ org NAD

5 Pantry 1.44 m2/ org NAD

Sumber: Neufert Architect Data, asumsi, FIFA Football Stadiums

d. Fasilitas Pengelola
Tabel 2.12 : Standar dimensi kantor pengelola

Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Kepala Pengelola 20 m2/ org NAD
2 R. Staff Pengelola 1.5 m2/ org NAD
3 R. Karyawan 1 m2/ org NAD
4 R. Ganti Karyawan 1.5 m2/ org NAD
5 Gudang 40 m2/ org Asumsi
6 Toilet 2 m2/ org NAD
7 Pantry 1.44 m2/ org NAD

e. Fasilitas Asrama
Tabel 2.14 : Standar dimensi fasilitas asrama

Standar
No Ruang Sumber
Luasan
Kamar Tidur
1 25 m2/unit NAD
Pemain
2 Kamar Mandi 3 m2/org NAD
3 Toilet 2 m2/org NAD
4 R. Makan 1 m2/org Asumsi
5 Dapur 30 m2/unit NAD
6 R.Laundry 2 m2/org Asumsi
7 Masjid 0.96 m2/org NAD
8 R. Tamu 1.5 m2/org Asumsi

46
9 R. Bersama 75 m2/unit Asumsi
10 R. Pengurus 1.5 m2/org NAD
11 Kamar Pengurus 12 m2/unit NAD

f. Fasilitas Parkir

Tabel 2.16 : Standar dimensi tempat parkir

Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 Parkir Mobil 15 m2/unit NAD
2 Parkir Motor 2 m2/unit NAD
3 Parkir Bus 30 m2/unit NAD
4 Parkir Ambulans 15 m2/unit NAD

j. Fasilitas Latihan

Standar
No Ruang Sumber
Luasan
1 Lap. Utama 7140 FIFA
2
m /unit
2 Lap.Turf Standar 2800 NAD
m2/unit
3 Lap Rumput Standar 2800 NAD
m2/unit
4 Lap. Rumput Kecil 1500 NAD
2
m /unit
5 Lap. Turf Kecil 1500 NAD
m2/unit
6 Kolam Renang 375 m2/unit NAD
7 Lapangan Basket 420 m2/unit NAD
8 R. Fitness 80 m2/unit NAD
9 Lap. Futsal Indoor 800 m2/unit NAD
10 Lintasan Lari 2928 NAD
2
m /unit
11 Joging Track 5000 NAD
m2/unit
12 Ruang ganti 150 m2/unit FIFA

47
13 Shower 1 m2/unit FIFA
14 Toilet 2 m2/unit NAD
Sumber: Neufert

1.2.7 TINJAUAN UMUM PUSAT KEBUGARAN


Perancangan ruang kebugaran atau ruang fitness harus
mempertimbangkan beberapa aspek. Untuk tinggi lampu minimal 3
meter. Besaran ruang yang ideal adalah 200 m2 dengan kapasitas
40-45 pengguna. Besaran ruang terkecil adalah 40 m2 dengan
kapasitas 12 pengguna (neufert, 2002: 158).

a. Gym
Gym sendiri merupakan akronim dari gymnasium. Secara harfiah,
gym dapat kita artikan sebagai tempat atau lokasi untuk
melakukan kegiatan latihan dan olahraga, seperti layanan senam,
atletik, dan kardio.

b. Fitness

Fitness adalah sebuah gaya hidup atau lifestyle yang seimbang


untuk menjaga pola hidup sehat dan kebugaran tubuh.

Fitness tidak hanya fokus pada angkat beban saja. Namun juga
melakukan olahraga lainnya, seperti push up, sit up, dan bermain
sepak bola. Tujuannya adalah untuk mencapai kebugaran tubuh.

c. Alat-alat pada Ruang Fitness

Dalam melakukan aktifitas olahraga, pengguna di bantu dengan


peralatan olahraga, dimana alat-alat tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda dan diseusaikan dengan kebutuhan. Sebelum
membahas tentang fungsi alat-alat tersebut, hendaknya
mengetahui bagian otot-otot dalam tubuh manusia, sehingga pada
saat pemakaian alat, pengguna dapat mengetahui fungsi dari alat-

48
alat. Dalam melakukan kegiatan olahraga pada ruang Fitness
terdapat fasilitas alat-alat berat yang meliputi

Tabel ukuran Alat Fitness


LATIHAN GAMBAR & NAMA ALAT UKURAN
BEBAN
Latihan 249 cm x 150cm
beban dada

Gambar 1. Bench Press BF 47


sumber : www.google.com

102cmx 173cmx 196cm

Gambar 2. Chest Press


sumber : www.google.com

49
128cmx 150cmx 160cm

Gambar 3Smitch Machine E 155


sumber : www.google.com

131cmx213 cmx 220cm

Gambar 4. Cable Cross


sumber : www.google.com

Latihan
beban
135cmx 70cm
perut

Gambar 5. Abdominal Bench


sumber : www.google.com

Latihan
beban kaki
192cmx108cmx150cm

Gambar 6.Leg Presss G3 PL 70

50
sumber : www.google.com

150 cmx145cmx 169cm

Gambar 7. Inner Thight 6601


sumber : www.google.com

Gambar 8.Leg Curl


sumber : www.google.com
134cm x 106cmx 150cm

Gambar 9.Leg Extention


sumber : www.google.com

Latihan 189cmx134cmx210cm
beban
punggung

Gambar 10.Pull Down


sumber : www.google.com

150cmx127cmxx130cm

51
Gambar 11. Hammer Row
sumber : www.google.com

Latihan 100 cmx 92cmx110 cm


beban
tangan

Gambar 14. Seated Arm Curl


sumber : www.google.com

92cm x153cmx163cm

Gambar 15. Biceps curl HD 3100


sumber : www.google.com
Latihan 200cm x 125cmx155cm
manual

Gambar 16.Multi Station


sumber : www.google.com

52
137cmx160cm x 45 cm

Gambar 17.Barbell rack

sumber : www.google.com

229cmx64cm x 84 cm

Gambar 18.Dumbell rack


sumber : www.google.com

Lari/joggi 220cmx36cmx122cm
ng

Gambar 19.Treadmill
sumber : www.google.com

Bersepeda
120cmx60cmx130cm

Gambar 20. Magnetic


BikeSHARP 2156
sumber : www.google.com

120cmx50cmx110cm

53
Gambar 21. Recline BikeR2250 160cmx75cmx150cm
sumber : www.google.com

Gambar 22. Cardio Wafe700 IE


sumber : www.google.com

204 x 75cm x 160cm

Gambar 23. Synchro Forma


sumber : www.google.com

Gambar 24 Stepper ALT8004


143cmX58cmX83cm
sumber : www.googe.com

54
Bersepeda 130x62x130cm

Gambar 25. RPM


sumber : www.google.com

C. Jenis ruang pada Area Fitness

Terdapat jenis-jenis ruang dan area yang terdapat pada ruang


Fitness, antara lain :

1. Front Desk Area

Front desk area termasuk terletak di bagian depan Lobby.


Front desk area dapat dilalui oleh siapapun baik Pengunjung
ataupun member fitness centre itu sendiri. Area ini bersifat terbuka
namun tetap akan dijaga oleh security.
2. Cardio Area
Di dalam fitness centre ini terdapat 2 cardio area.Didalam area
ini terdapat fasilitas televisi yang bertujuan untuk memanjakan
para member yang sedang berolahraga. Member juga dapat
bertemu dengan instructure fitness di area ini.
3. Locker Room
Ruangan ini digunakan untuk menyimpan pakaian aatau
barang-barang yang dibawa oleh member. Ruangan ini bersifat
tertutup yang termasuk kedalam zona semi privat.Aktivitas yang
dilakukan didalam ruangan ini adalah menyimpan barang-barang
di dalam locker.Material yang digunakan adalah material yang
dapat menyerap suara agar privacy pengunjung dapat terjaga
dengan baik.

55
1.2.8 TINJAUAN UMUM FASILITAS KESEHATAN PEMAIN
1.2.8.1 Klinik Kesehatan/Medis
a. Pengertian Klinik
Pengertian Klinik Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Klinik adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative. Klinik dapat dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one
day care) dan/atau home care. Klinik dapat dimiliki oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat. Klinik yang
dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat jalan
dapat didirikan oleh perorangan atau badan usaha (Permenkes
No. 9 Tahun 2014).

b. Fasilitas Klinik Kesehatan


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Klinik, ada beberapa ruangan yang harus tersedia
di dalam bangunan klinik. Dalam Permenkes tersebut, bangunan
fasilitas kesehatan primer setidaknya harus memiliki ruangan
berikut:

56
1. Ruang Pendaftaran dan Administrasi
Ruang pendaftaran dan administrasi adalah bagian terdepan
dari klinik yang berguna mencatat informasi tentang pasien
serta data lain yang diperlukan.

2. Ruang Tunggu
Ruangan klinik yang satu ini amat penting bagi pasien.
Pasalnya, sebagian besar waktu pasien di klinik akan
dihabiskan dengan mendaftar dan duduk di ruang tunggu.

Pemilik klinik bisa menata ruang tunggu di klinik senyaman


mungkin dengan menyediakan air conditioning (AC), saklar
listrik, dan bangku yang nyaman. Lengkapi dengan fasilitas
penunjang seperti televisi dengan saluran atau acara menarik,
majalah terbaru, dan wifi.

3. Ruang Konsultasi Dokter


Ruangan klinik ini merupakan fasilitas utama untuk melayani
pasien. Klinik dapat menyediakan beberapa ruangan
konsultasi sesuai fungsi pemeriksaan atau kebutuhan masing-
masing.

Tidak perlu ruangan yang besar, ruang konsultasi bersih,


pencahayaan cukup terang, dan peralatan medis tertata rapi
sudah cukup untuk memberikan kesan nyaman bagi pasien
maupun dokter.

4. Ruang Tindakan
Sama pentingnya dengan ruangan klinik untuk konsultasi
dokter dan pasien, ruang tindakan juga harus diupayakan
keberadaannya.

Ruangan pada fasilitas klinik yang satu ini tetap dijaga


kebersihannya dan tidak sembarang orang bisa memasuki
ruangan yang dilengkapi dengan alat kesehatan.

57
5. Ruang Farmasi
Obat-obatan, alat kesehatan (alkes), dan bahan habis pakai
(BHP) harus disimpan di ruangan khusus. Ruang farmasi ini
juga harus terpisah dengan ruangan klinik lainnya.

Di samping fungsinya untuk menyimpan stok obat, alkes, dan


BHP, ruangan ini juga dapat menjadi informasi tentang obat
yang masuk dan keluar.

6. Toilet
Toilet merupakan fasilitas vital yang harus ada di klinik.
Setidaknya, klinik dapat menyediakan toilet terpisah sesuai
jenis kelamin. Penting untuk selalu menjaga kebersihan toilet
supaya pasien bisa merasa nyaman.

58
c. Klinik Kesehatan

d. Pencahayaan Fasilitas Kesehatan

59
Menurut James Benya dan Mark Karlen dalam bukunya (Dasar Dasar
Desain dan Pencahayaan) Pencahayaan untuk area tempat tidur
adalah sebuah kebutuhan yang penting. Beberapa luminair seperti
yang sama sekali tersebunyi di plafon, yang terpasang di dinding,
maupun penggabungan dua luminair baik yang di plafon maupun di
dinding. Karena sistem dari pencahayaan area kerja memberikan
pencahayaan untuk tiga dari kegiatan yaitu ( kegiatan membaca,
kegiatan untuk pemeriksaan Kesehatan, dan memberikan
pencahayaan ambient ruangan untuk berbagai kegiatan lain),
beberapa dari lampu akan memberikan dua atau lebih fungsi yang
berbeda.

Gambar 20 Pencahayaan Ruang Pasien


Sumber: Buku Dasar-Dasar Desain Pencahayaan

1.2.8.2 Ruang Terapi Fisik

60
1.2.9 TINJAUAN UMUM CAFÉ DAN KANTIN SEHAT
a. Café

Gambar 2: 1933 Dapur & Kopi, Sport and Bar Bernuansa Persib Bandung

Sumber: Arlinda (2018), https://www.infobdg.com/v2/1933-dapur-kopi-sport-and-bar-


bernuansa-persib-bandung/
Diakses pada tanggal 16 Februari 2023

Café pada dasarnya secara harafiah berarti restoran kecil yang


menyajikan atau menjual makanan ringan dan minuman, dan kafe
biasanya digunakan untuk bersantai. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia 432) dan Menurut Marsum (2005) Kafe adalah tempat
makan dan minum makanan cepat saji serta memiliki suasana yang
santai . Hal Ini juga sejenis restoran, biasanya menawarkan tempat
duduk di dalam dan luar ruangan. Sebagian besar kafe tidak
menyajikan makanan berat, dengan penekanan pada menu ringan
seperti kue, roti, sup, dan minuman. Kafe pertama kali muncul di
wilayah barat.

Kafe juga memiliki beberapa persyaratan ruang dalam hal


keamanan, kenikmatan, dan kesehatan. Untuk kebutuhan ruang
Cafe, kenikmatan manusia diupayakan berdasarkan kebutuhan
ruang atau ruang individu. Seiring perkembangan zaman, kafe ini
semakin berkembang. Dengan kata lain, kafe bukan hanya tempat
menikmati makanan dan minuman, tetapi juga tempat bersosialisasi
dan mencari teman baru. (Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120).

Dalam hal desain pada interior, desain furnitur pada café juga

61
harus diperhitungkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dimensi furnitur juga dapat mendorong pengunjung untuk duduk
terus menerus, duduk makan, dan berjalan pergi. Café pada
umumnya harus memenuhi ketentuan berikut:
- Menarik perhatian dan tidak mudah membuat pengunjung bosan
- Menjaga alur sirkulasi dan penghawaan yang baik dalam ruang.
- Penerangan dalam ruangan yang cukup, tidak terlalu terang dan
tidak terlalu gelap (Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120)

b. Konsep Kantin Sehat


Menurut (Depkes RI, 2003) Kantin adalah tempat usaha
komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan
dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Kantin merupakan
salah satu bentuk fasilitas umum ditempat usahanya, yang
keberadaannya selain sebagai tempat untuk menjual makanan dan
minuman juga sebagai tempat bertemunya segala macam
masyarakat dalam hal ini mahasiswa maupun karyawan yang
berada di lingkungan kampus, dengan segala penyakit yang
mungkin dideritanya.
Kantin sehat menurut Febrianti A (2016;1) merupakan suatu
ruang atau bangunan di sekolah yang dimanfaatkan untuk
menyediakan makanan dan minuman sehat untuk melayani warga
sekolah dimana tujuan penyediaan layanan kantin sehat untuk
melayani warga sekolah adalah untuk menyediakan makanan aman
dan bergizi, menyediakan fasilitas untuk menerapkan ilmu
kesehatan dan gizi, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI (2018:5), kantin
Sehat Sekolah adalah suatu unit kegiatan di sekolah yang memberi
manfaat bagi kesehatan. Karena itu suatu kantin sehat harus dapat
menyediakan makanan utama atau ringan yang menyehatkan, yaitu
bergizi, higienis dan aman dikonsumsi, bagi peserta didik serta
warga sekolah lainnya.

62
Adapun penyelenggaran kantin sehat berdasarkan peraturan
pemerintah. Sedangkan sertifikasi kantin sehat akan diberikan jika
kantin memenuhi kriteriakriteria seperti berikut:
1. Pencahayaan
“Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1045 tahun 2002,
penerangan atau pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada
suatu bidang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efektif.” Sementara menurut Kuswana (2014;24) tujuan
pencahayaan yaitu memberi kenyamanan dan efisiensi dalam
melaksanakan pekerjaan dan memberi lingkungan kerja yang
aman. Tentunya agar tujuan tersebut bisa terlaksana dengan
baik, pencahayaan harus memenuhi persyaratan.
Persyaratan pencahayaan yang baik menurut Kepmenkes
1096/Menkes/Per/VI/2011 adalah sebagai berikut:
b) Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif
dan kegiatan pembersihan ruang.
c) Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci
peralatan dan tempat pencuci tangan, intensitas
pencahayaan sedikitnya 10-foot candle.
d) Pencahayaan/penerangan harus tidak menyilaukan dan
tersebar merata, sehingga sedapat mungkin tidak
menimbulkan bayangan yang nyata.
2. Penghawaan
Untuk menyeimbangkan udara dan menghindari asap serta uap
yang berlebihan maka penyaring udara harus dipasang di langit-
langit. Pertukaran udara sangat diperlukan dalam sistem
ventilasi. Exhaust pada area dapur digunakan untuk menghindari
asap yang berlebih dan uap yang ada pada tempat penyajian
(Lawson 59).Temperatur yang paling nyaman dalam kafe bagi
pengunjung :
• Temperatur 18oC – 20oC

63
• Kelembapan udara 40%-60%
• Jumlah uap panas yang diperlukan oleh tubuh sekitar 90
watt (Lawson 118).
3. Sirkulasi

64
1.2.10 TINJAUAN UMUM MERCHANDISE STORE
a. Pengertian Merchandise Store

Merchandise adalah beberapa produk yang dijual pelaku bisnis


dalam gerainya (Arum dan Nurkhayati, 2013). Merchandise bisa
diartikan adalah barang yang diperdagangkan. Merchandise
adalah salah satu bidang yang berperan menentukan keunggulan
bersaing dengan para retail lainnya.

Merchandise juga sering digunakan untuk mengingat suatu


logo atau merek suatu perusahaan, sehingga setiap pelanggan
ingin menempatkan merek perusahaan tersebut sebagai pilihan
pertama. Maka dari pada itu, produk tidak hanya dapat
menampilkan logo perusahaan, tetapi juga dapat digunakan
sebagai media periklanan untuk mengingatkan para konsumen
tentang merek perusahaan.

Gambar 3 Bali United Store


Sumber: TribeIndonesia (2017), https://football-
tribe.com/indonesia/2017/06/11/bali-united-store-lebih-dari-toko/
Diakses pada tanggal 16 Februari 2023
b. Fungsi Merchandise Store

c. Pencahayaan

65
1.2.11 TINJAUAN UMUM MUSEUM
a. Pengertian Museum

Gambar 4 Museum Olahraga Surabaya

Sumber:WisataSurabaya, (https://tourism.surabaya.go.id/travel/detail/
museum-olahraga-surabaya#1)

Diakses pada tanggal 16 Februari 2023

Museum memiliki beberapa pengertian yang dapat dipetik


dari berbagai sumber, diantaranya dapat dijelaskan sebagai
berikut:

• Berdasarkan definisi yang diberikan International Council


of Museums, museum adalah lembaga abadi, yang
melayani kebutuhan publik dan terbuka untuk umum
dengan mengumpulkan, melestarikan, mempelajari,
mengomunikasikan, dan memamerkan benda-benda untuk
penelitian, pendidikan, dan kesenangan. (museum, part 2)

• Menurut ICOM (International Council of Museum) museum


adalah lembaga yang bersifat permanen dimana melayani
masyarakat dan perkembangannya. Tempat yang terbuka
untuk umum dan bertugas mengumpulkan, mempelajari,
melestarikan, mengkomunikasikan, dan memamerkan
warisan sejarah manusia dan lainnya

b. Jenis dan Status Museum


Terdapat bermacam macam jenis dari museum, yang dapat

66
dilihat dari berbagi sudut. Dan yang paling sering digunakan
adalah dari segi koleksinya. Selain dari pada itu jenis
museum juga dapat dilihat dari segi yang menyelenggarakan
dan sesuai kedudukannya (Susilo dkk., 1993: 25).
Secara garis besar jenis museum dari segi koleksi dapat
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
• Museum Umum
Museum umum merupakan museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan bukti material manusia dan atau
lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang
seni, disiplin ilmu, dan teknologi.
• Museum Khusus
Museum khusus adalah museum yang koleksinya terdiri atas
kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya
yang berkaitan dengan satu cabang seni, disiplin ilmu, atau
teknologi.
Kemudian, pembagian jenis museum juga dapat dilihat dari
kedudukannya, yaitu:
• Museum Nasional
Museum nasional adalah museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan
berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai
nasional.
• Museum Provinsi
Museum provinsi adalah museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan
berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
lingkungannya dari wilayah provinsi dimana museum
tersebut berada.
• Museum Lokal
Museum lokal adalah museum yang koleksinya terdiri atas

67
kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan berkaitan
dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari
wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum
tersebut berada.

Sedangkan menurut penyelenggaraannya, museum


dibagi menjadi:

• Museum Pemerintah

Museum pemerintah adalah museum yang diselenggarakan


dan dikelola oleh pemerintah. Museum ini dapat dibagi lagi
menjadi dua, yaitu museum yang dikelola oleh pemerintah
pusat dan museum yang dikelola oleh pemerintah daerah.

• Museum Swasta

Museum swasta adalah museum yang diselenggarakan dan


dikelola oleh swasta.

c. Syarat-syarat Umum Pencahayaan pada Museum

Egan (Winaya, 2010) menyatakan terdapat syarat-syarat


umum dalam pencahayaan pada sebuah museum,
diantaranya:
• Emphasis (Accent)
Emphasis (accent) digunakan sebagai penarik perhatian
pengamat terhadap suatu objek yang ditonjolkan. Dengan
adanya emphasis, objek akan tampil lebih dramatis serta
menarik.
• Orientation
Penataan objek pamer pada museum seringkali disesuaikan
dengan bentuk ruang. Penataan pencahayaan pada sirkulasi ruang
digunakan sebagai pembentuk orientasi ruang.
• Color
Pendefinisian objek pamer yang baik dapat terpenuhi apabila
color rendering index, color appearance, color temperature,

68
memenuhi persyaratan yang ada. Dalam hal ini, pemilihan
jenis lampu juga akan mempengaruhi.
• Flexibility
Flexibility perlu diperhatikan terutama dalam ruang pameran
yangbersifat tetap. Penggunaan sumber cahaya yang mudah
diletakkan dan dipindahkan menjadi pertimbangan yang
penting.

1. Sistem Pencahayaan Buatan pada Museum

a. Sistem Pencahayaan Merata (General Lighting)


General lighting memberikan iluminasi yang seragam
padakeseluruhan ruang pamer sehingga mendapat kondisi

Gambar 2.1 Ilustrasi sistem pencahayaan merata


Sumber: www.ccohs.ca diakses 30 april 2023

visual yang merata. Dengan sistem ini, perletakan titik


cahaya ditempatkan secara merata pada bidang plafon.
Penggunaan sistem ini akan membantu dalam penciptaan
suasana ruang pamer yang diinginkan secara umum.

b. Sistem Pencahayaan Terarah (Localised Lighting)


Localised lighting digunakan untuk menonjolkan suatu
objek terutama pada ruang pamer. Pencahayaan dengan
sistem ini dilakukan dengan mengarahkan sumber cahaya.
Sumber cahayanya sendiri menggunakan lampu dengan

69
reflektor atau armatur khusus.

Gambar 2.2 Ilustrasi sistem pencahayaan terarah


Sumber: www.ccohs.ca diakses 30 April 2023

2. Teknik Pencahayaan Buatan pada Museum


Teknik pada desain pencahayaan buatan merupakan hal-
hal yang berhubungan dengan tata letak lampu dan
armaturnya agar menghasilkan efek cahaya yang diinginkan.
Untuk ruang pamer pada museum sendiri menggunakan
teknik-teknik antara lain (Egan dalam Winaya, 2010):
• Highlighting
Highlighting merupakan teknik yang digunakan untuk
menciptakan pencahayaan dengan memberikan sorotan
cahaya pada objek-objek tertentuyang dianggap istimewa
dalam lingungan sekitarnya yang lebih rendah intensitas
cahayanya. Pada penataan objek-objek pamer dalam
suatu museum, setiap objek diberikan pencahayaan lebih
agar dapat langsung terlihat dengan jelas objek yang
dipamerkan. Dengan menggunakan teknik ini, maka objek
dapat terlihat lebih kontras dan mendapatkan kesan yang
lebih menarik.

70
Gambar 2.3 Ilustrasi highlighting
Sumber: Egan (Winaya, 2010)

`
Gambar 2.4 Ilustrasi highlighting
Sumber: Egan (Winaya, 2010)

• Wall Washing
Wall washing adalah teknik pencahayaan dengan
memberikan pelapisan pencahayaan pada bidang
dinding sehingga dinding terlihat dilapisi secara merata
dengan efek cahaya. Dengan teknik ini, dinding akan
terkesan maju atau mendekati pengamatnya sehingga
cocok untuk diterapkan pada ruang-ruang yang
berdimensi besar. Hal ini biasa dilakukan agar tidak
terdapat kesan monoton dalam penataan objek pamer
di museum.

Gambar 2.5 Ilustrasi wallwashing

Sumber: Egan (Winaya, 2010)

71
Gambar 2.6 Ilustrasi wallwashing
Sumber: Egan (Winaya, 2010)

• Beam Play

Beam play adalah teknik pencahayaan dengan

memanfaatkansorotan cahaya dari suatu sumber sebagai

elemen visual. Pada teknik ini dapat digunakan bidang

tangkap tertentu untuk memperlihatkan efek sorotan

cahaya tersebut. pencahayaan ini memberikan kesan

yang lebih dramatis pada museum. Pengolahan suasana

tidak hanya terfokus pada bagaimana objek pamer dapat

tampil sebaik mungkin akan tetapi juga bagaimana ruang

tersebut dapat memberikan suasana yang sesuai

dengan lingkup darimuseum itu sendiri.

72
Gambar 2.7 Ilustrasi beam play

Sumber: Egan (Winaya, 2010)

• Back Lighting

Back lighting merupakan teknik pencahayaan buatan


dengan memposisikan objek diantara bidang tangkpa
cahaya dengan mata sehinggaobjek terlihat sebagai bentuk
bayangan. Dalam penggunaan teknik ini, perlu diperhatikan
derajat intensitas cahaya yang digunakan agar tidak
menimbulkan kesilauan bagi pengamatnya. Hal-hal yang
ditonjolkan dengan teknik ini adalah objek itu sendiri.
Namun, warna, finishing, detail, dan karakteristik dari objek
akan tersamarkan oleh kegelapan. Back lighting juga dapat
digunakan sebagai pencahayaan dari dalam, sehingga
benda pamer terlihat bersinar dan terlihat terang dari
belakang.

Gambar 2.8 Ilustrasi back lighting

Sumber: Egan (Winaya, 2010)

73
• Down Lighting
Teknik ini merupakan teknik pencahayaan dengan cahaya
lampu yangmengarah langsung ke bawah (vertikal). Down
lighting sangat baik diterapkan pada ruangan yang tinggi
dan dapat menggunakan lampu yang sorotan cahayanya
kuat. Biasanya teknik ini digunakan sebagai pencahayaan
merata pada penataan pencahayaan suatu museum.
Seringkali di dalam museum, langit-langit ruangan sangat
tinggi sehingga penggunaan jenis lampu dengan teknik
down lighting cukup sering digunakan.

Gambar 2.9 Ilustrasi down lighting

Sumber: Egan (Winaya, 2010)

d. Jenis Lampu yang Dipakai pada Museum


Beberapa jenis lampu yang dipakai dalam ruang pamer
museum antara lain (Egan dalam Winaya, 2010):
• Fluorescent
Fluorescent merupakan lampu yang paling sering digunakan

di dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan lampu ini dipakai

untuk pencahayaan merata di dalam ruangan. Tampilan warna

yang dihasilkan pun ada bermacam-macam antara lain warm

white, cool white, dan daylight.

• Halogen
Halogen merupakan lampu yang sangat baik digunakan
untuk memberikan fokus pada suatu objek. Pancaran
ultraviolet yang dihasilkan pun sangat sedikit. Akan

74
tetapi, penggunaan lampu dalam jangka waktu yang
cukup lama menyebabkan lampu menjadi panas
melebihi lampu-lampu pada umumnya. Radiasi panas
yang dihasilkan oleh lampu ini juga dapat merusak objek
pamer yang ada di dalam museum sehingga
penempatan lampu jenis ini perlu diperhatikan. Selain
itu, umur lampu sendiri lebih rendah dari lampu
fluorescent.

1.2.12 TINJAUAN UMUM OFFICE/KANTOR


a. Pengertian office/Kantor

Kantor diartikan secara estimologis berasal dari kata Belanda


yaitu “kantoor”, yang berarti sebuah ruangan tempat pekerjaan itu
berada, lokasi agensi, dll. Kemudian dalam bahasa Inggris berasal
dari kata office yang berarti tempat di mana layanan, tempat kerja,
atau posisi disediakan.

Konsep kantor dibagi menjadi dua bagian: dinamis dan statis.


Kantor yang dinamis berarti kantor yang prosesnya terlibat dalam
pengorganisasian atau penyelenggaraan aktivitas seperti
pengumpulan, pengambilan, pemrosesan, penyimpanan, dan
distribusi data. Dalam arti sempit, tempat berlangsungnya
kegiatan administrasi atau tata usaha.

Pengertian kantor secara statis adalah berupa tempat kerja,


ruang belajar, ruang kerja, kantor, kantor pusat, instansi, instansi,
perusahaan, atau tempat dimana berlangsungnya kegiatan yang
mengarah kepada pengumpulan, pencatatan, pengolahan,
penyimpanan dan pendistribusian data

b. Ruang ruang pada office (sepakbola)

75
Studi Banding
AXA TRAINING CENTRE (Liverpool FC)
AXA Training Centre adalah nama baru untuk pusat pelatihan klub
sekabola Inggris yaitu Liverpool. Axa ini dibangun pada tahun 2018
untuk kepentingan bagi klub sepakbola Inggris ini. Pusat pelatihan
sebelumnya berada di Melwood yang mana menjadi markas
bersejarah yang selama 7 dekade digunakan Liverpool dalam berlatih
dan meraih kejuaraan. Kini fasilitas training center ini dibangun di
Kirkby. Tujuan pindahnya Liverpool dari Melwood yang merupakan
bagian dari perjalanan klub dari masa ke masa adalah dari segi ruang,
Liverpool FC butuh lebih banyak tempat untuk lebih modern. Selain itu
Tujuan lain adalah Liverpool ingin memiliki markas latihan kelas dunia
dan Melwood terlalu kecil untuk itu. Jadi keputusan untuk pindah ke
Kirkby dan membangun AXA adalah pilihan yang tepat. Pada AXA
training Center ini juga disediakan beberapa fasilitas yang cukup
memadai dan modern sesuai kapasitas kebutuhan dari klub Inggris ini,
antara lain, Lapangan yang sesuai standar UEFA (Union of European
Football Associations) Mini soccer dalam ruang, Kantor,Sepakbola
Pantai, Kubugaran,Ruang Gym rehabilitasi dan gym normal, ruang
ganti, ruang pertemuan(pers conference), ruang nutrisi,ruang gallery
dan billyard.

Tabel 2. 1 Analisa Axa Training Centre


NO ASPEK DOKUMENTASI POTENSI KENDALA
2. Kondisi Bangunan ini -
Bangunan menggunakan konstruksi
dan material dari desain
kontemporer dengan
menghadirkan bukaan
bukaan yang besar dan
memadukan beberapa
konsep dari gaya industrial

76
Gambar 5 Kondisi
Bangunan Sigma
Sumber: Dolok Saribu
(2023)
3 Fungsi • Tempat pusat pelatihan
Bangunan olahraga sepakbola
khusunya Liverpoll

• Menyediakan fasilitas
Gambar 6. Lapangan
bola Internasional bangunan untuk sekitar

Sumber: Dolok Saribu seperti lapangan mini

(2023) soccer, lapangan


sepakbola pantai,
lapangan tenis
dayung,bola voli pantai
dan Ruang Galery.
Gambar 7. Kolam Renang
Sigma
Sumber: Dolok Saribu
(2023)

Gambar 8. Gambar
Pendopo Sigma
Sumber: Dolok Saribu
(2023)

77
4. Kondisi • -

Geografis

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023)

5 Akses Akses masuk area AXA


Masuk Training Centre dibuat
Area dibuat dengan 2 jalur baik
area masuk maupun jalur
keluar kendaraan.

Gambar 9 Akses Masuk Area kawasan jalur


Kawasan Sigma kendaraan pada AXA
Sumber: Dolok Saribu (2023) Training Centre tertata
dengan baik.

Gambar 10 Kawasan Sigma


Sumber: Dolok Saribu (2023)

7. Vegetasi Kawasan AXA Training -


Centre ini dikelilingi oleh
vegetasi yang cukup baik
dan terdapat Ruang
terbuka hijau sehingga
udara terasa lebih sejuk
ketika menikmati fasilitas
pada kawasan ini

Gambar 11 Vegetasi Kawasan


Sigma
Sumber: Dolok Saribu (2023)

78
8. Fasilitas - Pada bagian luar -
Luar bangunan terdapat area
Bangunan parkir yang dapat
menampung kendaraan
roda 4
Gambar 12 Area
Gambar Parkir
2.9 Area Sigma
Parkir
Sumber: Dolok Saribu (2023) - area lapangan sepakbola
bertaraf internasioal.

Gambar 13 Lapangan Bola


Internasional
Sumber: Dolok Saribu (2023)
9. Fasilitas Gambar disamping Dari dokumentasi
Dalam merupakan fasilitas yang gambar yang ada
Bangunan berada didalam bangunan di samping,banyak
AXA Training Centre. ruang yang
menggunakan
Fasilitas yang berada di bukaan besar
gambar disampingh seperti jendela tapi
merupakan area utama tetapi tidak terlihat
gedung AXA Training peletakan
Centre. penghawaan
Gambar 14 Ballroom Papuri seperti
Sumber: Dolok Saribu (2023)
penghawaan
Fasilitas selanjutnya buatan (AC).
merupakan area ruang
ganti pemain atau klub
sepakbola yang difasilitasi
berupa locker dan area
duduk

Gambar 15 Area Kolam renang


Sumber: Dolok Saribu (2023)

79
Fasilitas berikutnya dalah
ruang gallery yang
difasilitasi sebagai ruang
dalam menyimpan dan
memamerkan
penghargaan baik piala
dari klub sepakbola

Gambar 2.16
16 Food
FoodCourt
court
sumber: Agun82 (2023)
Fasilitas ini merupakan
ruang pers conference
yang digunakan oleh
manajemen klub dan klub
sepakbola sendiri

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023)
Fasilitas ini merupakan
ruang gym atau ruang
kebugaran yang menjadi
salah satu sarana bagi
para klub atau seluruh tim
sepakbola

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023)

80
Fasilitas selanjutnya
merupakan area lapangan
dalam ruang, mini soccer,
lapangan sepakbola pantai,
bola voli pantai, dan tenis
dayung.

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023) Fasilitas ini menjadi sarana
yang disediakan untuk para
klub sepakbola baik berupa
kolam renang maupun area
billyard.

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023) Fasilitas bangunan lain
adalah office atau kantor
yang diberikan untuk setiap
manajemen dalam klub.
Bukan hanya sekedar
tempat Latihan tetapi
menjadi wadah untuk
berkumpul, berlatih, dan
pusat dalam pengelolaan
klub sepakbola Liverpoll.
Gambar 2.16 Food court
sumber: Agun82 (2023)
Fasilitas selanjutnya adanya
ruang makan dan dapur
sehat untuk para klub dalam
mengatur pola makan dan
hidup yang sehat.
Gambar 2.16 Food court
sumber: Agun82 (2023)

81
• Sistem Pencahayaan
Pencahayaan pada fasilitas
yang ada di dalam ruang
terlihat mengedepankan
dan memanfaatkan
pencahayaan alami dengan
adanya bukaan bukaan
yang cukup besar pada
setiap sudut, ceiling, dan
treatment lainnya.
Pencahayaan
dan
Penghawaan

Gambar 2.16 Food court


sumber: Agun82 (2023)

Sumber: Dolok Saribu (2023)

82
Studi Banding
STADION SILIWANGI

Stadion Siliwangi Stadion merupakan wadah sepak bola yang berlokasi


di Jalan Lombok no.10, Kecamatan Merdeka, Kelurahan Sumur Bandung,
Kota Bandung. Stadion ini didirikan pada tahun 1967, Tempat bermain
sepakbola Siliwangi merupakan stadion yang menjadi salah satu yang ingin
dikunjungi para pariwisata sejarah di Kota Bandung saat ini. Menurut dari
pengelola stadion Siliwangi, stadion ini merupakan tempat olahraga baiki
secara umum ataupun digunakan dalam pelaksanaan pertandingan
sepakbola resmi baik Liga Indonesia maupun exsebisi yang terlebih dahulu
bekerjasama dengan Panitia pelaksana pertandingan sepakbola dan
koordinasi dengan Pemerintah Kota Bandung. Untuk kondisi dari Stadion
saat ini difasilitisi dengan kapasitas 25.700 kursi dengan luas dari lapangan
sepakbola 7000 m². Fasilitas lain yang tersedia pada Stadion Siliwangi ini
antara lain, tribun penonton, lapangan sepakbola hijau, lintasan atletik,
ruang ganti para pemain, bangku cadangan pemain (bands), tower
penerangan, dan tempat parkir.
Tabel 2. 2 Analisa Stadion Siliwangi
NO ASPEK DOKUMENTASI POTENSI KENDALA
2. Kondisi Tampak depan banguna ini -
Bangunan terlihat seperti bangunan
sejarah, terlihat dari aksen
beberapa ukiran gambar
yang terletak pada dinding

Gambar 17 Kondisi bangunan.


Bangunan Tampak Depan Stadion Siliwangi telah
Stadion Siliwangi.
berdiri sejak tahun 1933.
Sumber: Dolok Saribu
(2023) Namun berungkali telah
mengalami perubahan atau
renovasi di tahun 2011.

Gambar 18 Kondisi Depan


Stadion
Sumber:Nurdiansyah (2023)

83
3 Fungsi • Stadion ini pada dulunya
Bangunan dibangun oleh kolonial
Belanda untuk bertanding
sepakbola bersama
pribumi
Gambar 19. Lapangan
bola Internasional
Sumber: Dolok Saribu • Fungsi dari bangunan

(2023) Stadion ini kini menjadi


tempat untuk program
pembinaan fisik bagi
prajurit, perekrutan
umum, dan kegiatan
Gambar 20. Kolam untuk umum seperti
Renang Sigma pertandingan olah raga
Sumber: Dolok Saribu yang bersifat regional
(2023) maupun nasional

• Menyediakan fasilitas
tribun, lapangan
hijau,bangku pemain
cadangan,ruang
ganti,dan beberapa
fasilitas pendukung
lainnya.
4. Kondisi -

Geografis

Gambar 2.16 geografis


sumber: Agun82 (2023)

84
Gambar 24 Pintu
masuk Timur

5 Akses • Akses masuk Stadion


Masuk Siliwangi terdapat 2 pintu
Area masuk baik kiri dan
kanan

• Area kawasan Stadion


terbilang masih dilalui
oleh kendaraan umum,
sehingga akses menuju
Stadion bisa dilalui
Gambar 21 Akses Masuk dengan mudah.
Kawasan Sigma
Sumber: maps.google.com
• Untuk akses masuk
lapangan terdapat 3 jalur
pintu menuju stadion dan
tribun. Terdapat pintu
masuk arah Selatan,
Gambar 22 Pintu Utara dan pintu arah
masuk Selatan
Timur.

Gambar 23 Pintu
masuk Utara

Gambar 25 Pintu
masuk Timur

8. Fasilitas Gambar disamping


Dalam merupakan fasilitas yang
Bangunan berada didalam bangunan
Stadion Siliwangi

Gambar 26 Tribun VIP Fasilitas disamping


merupakan Tribun Timur
yang diberikan sebagai

85
tribun VIP .

Gambar 27 Area Tribun


VIP

• Fasilitas kedua ini


merupakan bangku
pemain ataupun pemain
cadangan yang berjumlah
24 seat bangku

Gambar 28 Bangku
pemain dan cadangan

• Pada gambar disamping


terlihat lapangan
sepakbola dengan
diberikannya rumput
sintetis yang aman dan
tidak mengganggu ketika
lapangan dalam keadaan
basah.

Gambar 29 Lapangan
Stadion Siliwangi

• Area utama dari stadion


adanya pintu masuk
untuk menuju area
lapangan atau tribun,
dengan dilengkapi pagar
besi sebagai sistem
keamanan.
Gambar 30 Area Utama
Stadion

86
• Fasilitas ruang lain yaitu Tidak tersedianya

ruangan kumpul pemain locker room khusus


untuk para
maupun berganti dari
atlet/pemain pada
pemain. Ruagan ini
area studion
hanya difasilitasi bangku
Siliwangi
untuk para pemain.

Gambar 31 Ruang
• Fasilitas pendukung yang
Kumpul Klub
disediakan pada stadiion
yaitu papan score yang
sebelumnya manual kini
diperbaharui dengan
sistem secara digital
Gambar 32 Papan Score

• Dan selanjutnya fasilitas


yang dihadirkan berupa
ruang ticketing yang
difungsikan ketika
menukar tiket saat
Gambar 33 Ticketing menonton pertandingan.
Room
Sistem ticketing ini tidak
manual melaikan lewat
online. Dan fasilitas ini
hanya sebagai tempat
konfirmasi saja.

Sumber: Dolok Saribu (2023)

87
2.3 Data Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, Training Ground Arema Fc menjadi
obyek penelitian dari peneliti untuk dijadikan data observasi lapangan
dan bahan dari penelitian. Training Ground Arema FC ini berlokasi di
Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang,
Jawa Timur.

2.3.1 Site Plan

Gambar Site plan Desain Training Ground Arema Fc


Sumber: Erikatriaerianty(2022)

88
BAB III
KONSEP PERENCANAAN

3.1 Deskripsi Proyek Perancangan


3.1.1. Lokasi

Bangunan akan dirancang yang Berlokasi di Kelurahan


Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa
Timur.

89
Keterangan:
Area Perancangan (Zona Training Center)

Area Fasum (Masjid dan Rumah Sakit)

Kawasan Perumahan Bintang Terang Utama (BTU), Kel.


Madyopuro,Kec.Kedungkandang Kota Malang
Luas Lahan : 2,5 hektar
Koefisien Dasar Bangunan : 60-80%
Koefisien Dasar Hijau : Minimal 10%
Koefisien Lantai Bangunan : 1,0 - 3,0

Batas-batas Lahan
Utara :Lahan kosong
Timur : Perumahan warga
Selatan : Lahan kosong
Barat :Jalan utama dan Lahan kosong

3.1.2. Kepemilikan

90
3.1.3. Visi dan Misi
• VISI
1. Mencetak pemain sepak bola berkualitas dan mampu
bersaing pada skala internasional
2. Memberikan kontribusi bagi kemajuan dan
peningkatan prestasi tim nasional
• MISI
1. Meraih prestasi tertinggi di kancah kompetisi sepak
bola tingkat nasional
2. Meningkatkan kontribusi Akademi Arema sebagai
produsen pe main sepak
3. bola berkualitas dan profesional khususnya untuk
memasok tim Arema senior.
4. Mendukung PSSI pada program memajukan sepak
bola yang profesional dan mengedepankan fair play.

i. Struktur Organisasi

91
3.2 Data dan Karakteristik User
3.3 Kompleksitas Sirkulasi
3.4 Tabel aktivitas dan Fasilitas
3.5 Tabel Koleksi
3.6 Program Kedekatan Antar Ruang
3.7 Zoning dan Blocking

92

Anda mungkin juga menyukai