Oleh:
Nama : Andreas Suryanda Dolok Saribu
NIM : 52019023
1
ABSTRAK
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PELATIHAN DAN
PEMBINAAN KLUB SEPAKBOLA AREMA DI MALANG
Saat ini, sepak bola telah masuk ke era yang disebut Sport for
Entertaintment. Pertandingan sepakbola telah jadi pertunjukan
artificial yang berorientasi ke pasar. Dalam pertandingan sepak bola
tidak hanya diperlukan kemenangan, tetapi perlu menunjukkan
permainan yang baik dengan gol- gol yang indah, dan berbagai hal
yang dapat menyenangkan serta memberi kepuasan kepada pecinta
sepakbola. Sehingga untuk meningkatkan mutu dari persepakbolaan
nasional Indonesia dibutuhkan para pemain-pemain yang bertaraf
Internasional. Sehingga untuk mencapai hal tersebut dibutuhkannya
pembinaan dan pelatihan pemain bahkan sejak dini. Namun dalam
segi fasilitas, Arema masih tertinggal dengan para pesaingnya yang
sudah mempunyai fasilitas yang lebih memadai. Sehingga hal ini
berdampak langsung kepada klub sepak bola Arema. Pusat Pelatihan
dan Pembinaan ini diperlukan sebagai pusat pelatihan yang bisa
dikatakan satu atap bagi atlet dan pengurus klub Sepak bola serta
memberikan wadah untuk para supporter yang membanggakan klub
nya. Dengan kurangnya perhatian dan minimnya fasilitas bagi para
atlet maupun lembaga atau klub sepakbola yang menjadi poin utama.
2
BAB I
Pendahuluan
3
Indonesia. Arema berkompetisi di Liga 1 yang dimana merupakan
kasta paling tinggi sepak bola Indonesia. Arema pula diketahui dengan
istilah" Singo Edan"(" Singa Edan" dalam Bahasa Jawa). artinya
seperti karakter Singa memiliki etos dan effort yang tangguh, berani,
berwibawa dan menjaga martabat dirinya. Selain itu Arema FC juga
menjadi sebuah ICON CITY yakni identitas sebuah kota, juga menjadi
commonpride yakni kebanggaan bersama, serta menjadi original local
culture asli milik warga Malang Raya.
4
harus mengadakan pembinaan yang intensif. Dalam segi fasilitas,
Arema masih tertinggal dengan para pesaingnya yang sudah
mempunyai fasilitas yang lebih memadai, seperti Pelita di Jakarta,
PERSIB di Bandung, Persebaya di Surabaya, bahkan Arseto di Solo.
Arseto misalnya, yang baru berdiri tahun 1977 telah mempunyai
markas sekaligus tempat latihan yang cukup memadai secara
fungsional di markasnya. Namun bila dilihat bahwa Arema FC sendiri
hingga kala ini lokasi untuk latihan masih berpindah pindah. Arema FC
saat ini tidak mempunyai lapangan latihan utama. Tiap hari para club
yang dijuluki sebagi Singo Edan ini berpindah posisi latihan atau biasa
disebut nomaden. Club ini berlatih seperti di Lapangan Arhanud,
ASIFA, Pashkas Abd. Saleh, Stadion Gajayana, Stadion Kanjuruhan,
serta terakhir Lapangan Dirgantara.
5
dan minimnya fasilitas bagi para atlet maupun lembaga atau klub
sepakbola yang menjadi poin utama. Dengan direncanakannya pusat
pelatihan dan pembinaan ini merupakan salah satu dari sekian cara,
agar klub Sepak bola meraih prestasi terbaik.
6
1. Untuk meningkatkan profesionalisme klub arema dalam
meraih prestasi,tentunya para atlet akan berhasil ketika
kenyamanan dan kebutuhannya terpenuhi dan tersedia, baik
berupa infrastruktur maupun ketersediaan lahan. Maka
dibutuhkannya suatu pusat pelatihan dan pembinaan yang
dapat meningkatkan kebutuhan dan kemampuan atlet untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme dengan
menghadirkan fasilitas yang lengkap dan modern.
7
kesan ruang yang tepat untuk dijadikan sebagai pusat
pelatihan bagi klub serta menjadi sebuah Icon city dan
Original Local Culture bagi Kota Malang?
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
• Menciptakan fungsi bangunan yang bukan hanya sekedar sebagai
pusat pelatihan dan pembinaan bagi klub sepakbola Arema namun
menjadi suatu wadah untuk pengembangan akademi Arema yang
lebih baik.
8
BAB II
STUDI PUSTAKA
9
2). Pusat adalah titik dasar (berbagai urusan,hal dan
sebagainya). Tempat-tempat dengan banyak
kegiatan yang dapat menarik minat masyarakat
sekitar (Poerdarminto, W.J.S: 2003).
10
sepakbola, pusat pelatihan ini juga memberikan pelatihan dalam hal
strategi, taktik dan kondisi fisik. Sehingga menciptakan sebuah
lingkungan yang optimal bagi para pemain untuk mengembangkan
keterampilan dan kemampuan mereka dalam sepakbola.
11
b. Makna Logo Arema
Logo dari Arema Fc tidak lah dibuat secara asal. Makna secara
filosofis juga dibuat secara kental, Sama seperti jumlah unsur
yang terlihat pada sosok singa yang ada pada lingkaran api pada
logo. Terdapat 11 unsur yang mengelilingi Singa mengaum
dengan posisi kaki depan singa yang berdiri tegak. Jika dilihat
angkla angka 11 yakni merupakan tanggal berdirinya klubArema.
Kemudian Agustus didentik dengan bulan kedelapan yang
merupakan bulan lahirnya dari Arema. Dan terlihat jelas
tergambar sebuah jumlah goresan yang membentuk simbol singa
tergambarkan jelas pada jumlah goresan yang. Jika cermati
goresan putih pada tubuh Singa yang berwarna biru tersebut
berjumlah 26 coretan atau goresan. Kemudian dua angka pada 26
goresan tersebut jika dijumlahkan menjadi 8, yang merupakan
bulan kelahiran Arema. Kemudian selama ini, angka 8 biasa
diartikan sebagai angka yang menyimbolkan keberuntungan.
12
(Sumber: Media Officer Arema)
d. Nama Arema
e. Logo Arema
1. Arema Indonesia
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id
13
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id
14
Sumber : http://strudelmalang.blogspot.co.id
Sumber : aremafc.com
15
b. Slogan dan Tagline
16
penonto atau suporter dan Arema itu sendiri bukan hanya
sebatas sepak bola semata. Pada musim 2017 ini Arema
mengusung slogannya yaitu “Reborn for a Better Future”.
Dimana pada musim ini dengan mengusung slogan tersebut
Arema juga memperkenalkan pandawa 5 nya yaitu 5 orang
pada jaman era keemasan Arema pada zaman dahulu.
17
2.2.3 TINJAUAN UMUM SEPAK BOLA
e. Pengertian Sepak Bola
18
Indische Voetbal Bond (NIVB). Seperti namanya, organisasi sepak
bola ini didirikan oleh Belanda. Selain itu, sekitar tahun 1920 sampai
1930 bangsa Indonesia mendirikan perkumpulan sepak bola dengan
menggunakan klub-klub berbahasa Belanda, dimulai dengan
Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) yang sekarang lebih dikenal
dengan Persis Solo dan Bandoengsche Indonesische Voetbalbond
(BIVB)dikenal dengan Persib Bandung.
g. Perkembangan PSSI
19
Di periode sekarang, PSSI sudah berkembang dengan banyak
melakukan perluasan jenis kompetisi dan berbagai pertandingan di
bawahnya.Semua langkah ini dilakukan sebagai cara untuk
melahirkan kembali pemain yang berkualitas di semua jenjang umur
tanpa membedakan tinggi rendahnya umur pemain, baik itu timnas
putra maupun timnas putri. Permainan Sepak bola sendiri menjadi
salah satu permainan yang sangat digemari di Tanah Air. Dengan
semangat penontonnya, sepak bola Indonesia bukan hanya sekadar
cabang olahraga atau permainan, namun sepak bola menjadi identitas
dan kebanggaan bagi bangsa dan Negara Indonesia.
20
Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan kedua kompetisi ke
dalam sistem kompetisi baru, yaitu Liga Indonesia. Semua klub dari
kedua liga tingkat atas digabung ke dalam Liga Indonesia Divisi
Utama, sebagai sistem baru liga tingkat atas nasional. Karena
Galatama tidak memiliki tingkat liga yang lebih rendah, liga yang lebih
rendah dari Liga Indonesia Divisi Utama diambil dari semua klub pada
tingkat yang sama di Perserikatan.
Sejalan dengan liga ini, tim U-21 tim dari masing-masing peserta klub
ISL berkompetisi di Liga Super Indonesia U-21.
21
Setelah kongres luar biasa PSSI pada tanggal 17 Maret 2013, Liga
Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia berada di bawah
pengawasan PSSI sebelum digabungkan pada tahun 2014 dengan
nama Indonesia Super League. Sebelum itu dua liga ini masih berjalan
masing-masing.
22
Tahun 2017, kompetisi sepak bola profesional tertinggi di
Indonesia yaitu Liga Super Indonesia (ISL) berganti nama
menjadi Liga 1 di bawah kepemimpinan ketua PSSI yang baru, Edy
Rahmayadi. Berikut adalah struktur Liga Indonesia terbaru:
• Mencetak Gol
23
• Mengasah Kecerdasan Otak
Kemudian tujuan lain yang lebih penting dari permainan sepak bola
adalah menjaga kesehatan tubuh. Bukan hanya permainan sepak
bola saja yang dapat menjaga kesehatan tubuh, akan tetapi tetapi
semua permainan atau cabang olahraga pastinya memiliki tujuannya
masing masing yang masih menyangkut Kesehatan tubuh.
Meraih Prestasi
Ketika telah menjadi pemain bola dan memiliki klub masing masing,
tentunya pemain berusaha sekuat tenaga dan pikiran demi meraih
prestasi sebanyak mungkin.
24
2.2.4 TINJAUAN UMUM LAPANGAN SEPAKBOLA
FIFA (Fédération Internationale de Football Association) sebagai
induk resmi olahraga sepak bola dunia mengklasifikasi sepak bola
menjadi tiga cabang, yaitu:
25
Gambar 2.1 : Pembagian zona lapangan
Sumber: FIFA Football Stadiums
26
Gambar 2.3 : Detail ukuran zona lapangan
Sumber: FIFA Football Stadiums
a) Dimensi Gawang
Gawang merupakan salah satu komponen utama pada
sebuah lapangan sepak bola. Berbeda dengan lapangan
yang tidak ditentukan ukuran pastinya, gawang harus memiliki
ukuran yang presisi, yaitu panjang 7,32 m dengan tinggi 2,44
m.
27
harus memenuhi standar agar tidak membahayakan pemain.
28
rumput sintesis hanya digunakan pada daerah dengan cuaca
ekstrim. Rumput sintesis banyak digunakan di Rusia.
29
j. Fasilitas Penerangan
Penerangan lapangan menjadi komponen penting pada era
sepak bola modern sekarang ini agar pertandingan sepak bola
bisa digelar pada malam hari. Untuk sebuah lapangan standar
yang bisa digunakan sebuah pertandingan internasional, FIFA
menetapkan penerangan minimal 1200 lux pada setiap
permukaan lapangan. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, ketinggian pemasangan lampu (hm) bisa dihitung
dengan mengurangi jarak lampu (d) dengan sudut tan 250. Jadi,
bisa dirumuskan hm = d- tan 250.
30
Gambar 2.10 : Sudut penyinaran
Sumber: FIFA Football Stadiums
31
Gambar 2.12 : Macam-macam tipe bangku pemain
Sumber: FIFA Football Stadiums
32
m. Aksesibilitas Lapangan Bermain dengan Tribun
Jarak ideal antara garis lapangan dengan tribun penonton
adalah 7,5m - 10m. Penentuan jarak ideal ini
mempertimbangkan faktor keamanan maupun kenyamanan
dari pemain maupun penonton.
Untuk melindungi keamanan pemain selama pertandingan,
akses penonton ke lapangan harus dibatasi. Ada beberapa trik
untuk membatasi akses penonton ke lapangan. Antara lain
dengan meninggikan tribun; membuat tunnel antara tribun
dengan lapangan; maupun memberi pagar transparan.
33
n. Sistem Drainase
Sistem drainase untuk lapangan olah raga bertujuan untuk
mengeringkan lapangan olah raga agar tidak terjadi genangan
air apabila terjadi hujan. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan pada instalasi drainase lapangan:
1. Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat
mengeringkan dengan cepat, tetapi tidak mengganggu
pertumbuhan rumput.
34
Gambar 2.17 : Sketsa pembebanan air
Sumber: Kuliah Drainase UNSOED
35
2. Fasilitas Pendukung
a. Ruang Kantor
36
Gambar 2.22 Dimensi ruang pertemuan
Sumber : Academia(2023)
37
Gambar Ruang ganti Pakaian
Sumber: Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 2
d. Ruang Sepatu
38
• Kolam Konvensional (Conventional Pools)
Tipe kolam konvensional memiliki panjang 50m, 25m,
dan 20m meskipun ukuran panjang yang lain
memungkinkan, terutama bagi untuk tempat yang
memiliki luas yang kecil. Lebar yang dianjurkan pada
kolam konvesional memiliki lebar 20m sampai 25m. Pada
kolam konvensional yang normal dapat terbagi 4 sampai 10
jalur untuk kompetisi.
39
Gambar 2.3 Kolam Rekreasi
(Sumber :http://www.1perthshire.co.uk/images/700/Perth‐
Leisure‐Pool.jpg)
• Kolam Kombinasi (Leisured Conventional Pools)
Kolam kombinasi antara kolam konvensional dan kolam
rekreasi ini merupakan hal yang bisa dikompromikan.
Kolam kombinasi ini biasanya menggunakan kolam
konvensional yang sudah ada, hanya penambahan
fasilitas dan aktivitas untuk rekreasi di kolam ini disatukan.
40
c. Kolam latihan. Cocok untuk tempat latihan para klub
renang yang khusus ditempatkan di satu wadah.
2. Jacuzzi
Nyeri otot atau pegal-pegal biasanya dikarenakan oleh dua
hal, yakni aktivitas fisik yang berlebih dan juga stress. Para
ahli menyatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk
meredakan nyeri otot adalah melalui terapi panas dingin
dan diselesaikan dengan berendam di dalam jacuzzi.
Berikut manfaat dari Jacuzzi yakni:
• Menghilangkan Stress
• Mengurangi Nyeri Otot dan Pegal-Pegal Melancarkan
Peredaran Darah
• Memperbaiki Kualitas Tidur
• Meringankan Nyeri Tulang dan Sendi
• Menjaga Kesehatan Jantung dan Mengontrol Tekanan
41
Darah
• Menurunkan Rasa Cemas
f. Cleaning/Ruang Laundry
42
g. Ruang Breakdown
1. Area Menonton dan bermain
43
3. Standar Dimensi Ruang
Akademi sepak bola yang bertaraf nasional harus memiliki fasilitas
pendidikan olahraga sepak bola yang baik agar menghasilkan pemain-
pemain sepak bola yang berkualitas. Berikut ini adalah standar luasan
fasilitas yang dibutuhkan pada akademi sepak bola yang bersumber dari
beberapa literatur:
a. Fasilitas Kantor Pengurus
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Ketua Umum 25 m2/ org NAD
2 R. Kepala Staff 25 m2/ org NAD
3 R. Pengurus 2 m2/ org NAD
Harian
4 R. Sekretaris 12 m2/ org NAD
R. Manajer
5 12 m2/ org NAD
Keuangan
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
6 R.Administrasi 1.5 m2/ org NAD
7 R. Arsip 12 m2 asumsi
8 Press room 1.5 m2/ org NAD
9 R. Rapat 1.5 m2/ org NAD
10 Lobi 1.5 m2/ org asumsi
11 R. Tunggu 1.5 m2/ org Asumsi
12 Toilet 2 m2/ org NAD
13 R. Pantry 1.44 m2/ org NAD
14 Musholla 0,96 m2/ org NAD
44
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Manajer Tim 25 m2/ NAD
org
2 R. Pelatih Kepala 25 m2/ NAD
org
3 R. Pelatih Teknik 12 m2/ NAD
org
4 R. Pelatih Fisik 12 m2/ NAD
org
5 R. Pelatih Kiper 12 m2/ NAD
org
6 R. Pemandu bakat 12 m2/ NAD
org
7 R. Rapat Pelatih 1.5 m2/ org NAD
Standar
No. Ruang Luasan Sumber
10.8 m2/
1 R. Dokter Tim NAD
org
2 R. Perawatan 5.4 m2/ org NAD
3 Lab Uji Fisik 40 m2 Asumsi
4 R. Arsip 12 m2 Asumsi
5 Kamar Obat 15 m2 NAD
6 Toilet 2 m2/ org NAD
c. Fasilitas Keamanan
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Kepala Keamanan 15 m2/ NAD
org
45
2 R. Petugas Keamanan 2 m2/ org NAD
d. Fasilitas Pengelola
Tabel 2.12 : Standar dimensi kantor pengelola
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 R. Kepala Pengelola 20 m2/ org NAD
2 R. Staff Pengelola 1.5 m2/ org NAD
3 R. Karyawan 1 m2/ org NAD
4 R. Ganti Karyawan 1.5 m2/ org NAD
5 Gudang 40 m2/ org Asumsi
6 Toilet 2 m2/ org NAD
7 Pantry 1.44 m2/ org NAD
e. Fasilitas Asrama
Tabel 2.14 : Standar dimensi fasilitas asrama
Standar
No Ruang Sumber
Luasan
Kamar Tidur
1 25 m2/unit NAD
Pemain
2 Kamar Mandi 3 m2/org NAD
3 Toilet 2 m2/org NAD
4 R. Makan 1 m2/org Asumsi
5 Dapur 30 m2/unit NAD
6 R.Laundry 2 m2/org Asumsi
7 Masjid 0.96 m2/org NAD
8 R. Tamu 1.5 m2/org Asumsi
46
9 R. Bersama 75 m2/unit Asumsi
10 R. Pengurus 1.5 m2/org NAD
11 Kamar Pengurus 12 m2/unit NAD
f. Fasilitas Parkir
Standar
No. Ruang Sumber
Luasan
1 Parkir Mobil 15 m2/unit NAD
2 Parkir Motor 2 m2/unit NAD
3 Parkir Bus 30 m2/unit NAD
4 Parkir Ambulans 15 m2/unit NAD
j. Fasilitas Latihan
Standar
No Ruang Sumber
Luasan
1 Lap. Utama 7140 FIFA
2
m /unit
2 Lap.Turf Standar 2800 NAD
m2/unit
3 Lap Rumput Standar 2800 NAD
m2/unit
4 Lap. Rumput Kecil 1500 NAD
2
m /unit
5 Lap. Turf Kecil 1500 NAD
m2/unit
6 Kolam Renang 375 m2/unit NAD
7 Lapangan Basket 420 m2/unit NAD
8 R. Fitness 80 m2/unit NAD
9 Lap. Futsal Indoor 800 m2/unit NAD
10 Lintasan Lari 2928 NAD
2
m /unit
11 Joging Track 5000 NAD
m2/unit
12 Ruang ganti 150 m2/unit FIFA
47
13 Shower 1 m2/unit FIFA
14 Toilet 2 m2/unit NAD
Sumber: Neufert
a. Gym
Gym sendiri merupakan akronim dari gymnasium. Secara harfiah,
gym dapat kita artikan sebagai tempat atau lokasi untuk
melakukan kegiatan latihan dan olahraga, seperti layanan senam,
atletik, dan kardio.
b. Fitness
Fitness tidak hanya fokus pada angkat beban saja. Namun juga
melakukan olahraga lainnya, seperti push up, sit up, dan bermain
sepak bola. Tujuannya adalah untuk mencapai kebugaran tubuh.
48
alat. Dalam melakukan kegiatan olahraga pada ruang Fitness
terdapat fasilitas alat-alat berat yang meliputi
49
128cmx 150cmx 160cm
Latihan
beban
135cmx 70cm
perut
Latihan
beban kaki
192cmx108cmx150cm
50
sumber : www.google.com
Latihan 189cmx134cmx210cm
beban
punggung
150cmx127cmxx130cm
51
Gambar 11. Hammer Row
sumber : www.google.com
92cm x153cmx163cm
52
137cmx160cm x 45 cm
sumber : www.google.com
229cmx64cm x 84 cm
Lari/joggi 220cmx36cmx122cm
ng
Gambar 19.Treadmill
sumber : www.google.com
Bersepeda
120cmx60cmx130cm
120cmx50cmx110cm
53
Gambar 21. Recline BikeR2250 160cmx75cmx150cm
sumber : www.google.com
54
Bersepeda 130x62x130cm
55
1.2.8 TINJAUAN UMUM FASILITAS KESEHATAN PEMAIN
1.2.8.1 Klinik Kesehatan/Medis
a. Pengertian Klinik
Pengertian Klinik Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Klinik adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative. Klinik dapat dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, pelayanan satu hari (one
day care) dan/atau home care. Klinik dapat dimiliki oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat. Klinik yang
dimiliki oleh masyarakat yang menyelenggarakan rawat jalan
dapat didirikan oleh perorangan atau badan usaha (Permenkes
No. 9 Tahun 2014).
56
1. Ruang Pendaftaran dan Administrasi
Ruang pendaftaran dan administrasi adalah bagian terdepan
dari klinik yang berguna mencatat informasi tentang pasien
serta data lain yang diperlukan.
2. Ruang Tunggu
Ruangan klinik yang satu ini amat penting bagi pasien.
Pasalnya, sebagian besar waktu pasien di klinik akan
dihabiskan dengan mendaftar dan duduk di ruang tunggu.
4. Ruang Tindakan
Sama pentingnya dengan ruangan klinik untuk konsultasi
dokter dan pasien, ruang tindakan juga harus diupayakan
keberadaannya.
57
5. Ruang Farmasi
Obat-obatan, alat kesehatan (alkes), dan bahan habis pakai
(BHP) harus disimpan di ruangan khusus. Ruang farmasi ini
juga harus terpisah dengan ruangan klinik lainnya.
6. Toilet
Toilet merupakan fasilitas vital yang harus ada di klinik.
Setidaknya, klinik dapat menyediakan toilet terpisah sesuai
jenis kelamin. Penting untuk selalu menjaga kebersihan toilet
supaya pasien bisa merasa nyaman.
58
c. Klinik Kesehatan
59
Menurut James Benya dan Mark Karlen dalam bukunya (Dasar Dasar
Desain dan Pencahayaan) Pencahayaan untuk area tempat tidur
adalah sebuah kebutuhan yang penting. Beberapa luminair seperti
yang sama sekali tersebunyi di plafon, yang terpasang di dinding,
maupun penggabungan dua luminair baik yang di plafon maupun di
dinding. Karena sistem dari pencahayaan area kerja memberikan
pencahayaan untuk tiga dari kegiatan yaitu ( kegiatan membaca,
kegiatan untuk pemeriksaan Kesehatan, dan memberikan
pencahayaan ambient ruangan untuk berbagai kegiatan lain),
beberapa dari lampu akan memberikan dua atau lebih fungsi yang
berbeda.
60
1.2.9 TINJAUAN UMUM CAFÉ DAN KANTIN SEHAT
a. Café
Gambar 2: 1933 Dapur & Kopi, Sport and Bar Bernuansa Persib Bandung
Dalam hal desain pada interior, desain furnitur pada café juga
61
harus diperhitungkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dimensi furnitur juga dapat mendorong pengunjung untuk duduk
terus menerus, duduk makan, dan berjalan pergi. Café pada
umumnya harus memenuhi ketentuan berikut:
- Menarik perhatian dan tidak mudah membuat pengunjung bosan
- Menjaga alur sirkulasi dan penghawaan yang baik dalam ruang.
- Penerangan dalam ruangan yang cukup, tidak terlalu terang dan
tidak terlalu gelap (Neufert, Data Arsitek Jilid 2 120)
62
Adapun penyelenggaran kantin sehat berdasarkan peraturan
pemerintah. Sedangkan sertifikasi kantin sehat akan diberikan jika
kantin memenuhi kriteriakriteria seperti berikut:
1. Pencahayaan
“Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1045 tahun 2002,
penerangan atau pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada
suatu bidang yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efektif.” Sementara menurut Kuswana (2014;24) tujuan
pencahayaan yaitu memberi kenyamanan dan efisiensi dalam
melaksanakan pekerjaan dan memberi lingkungan kerja yang
aman. Tentunya agar tujuan tersebut bisa terlaksana dengan
baik, pencahayaan harus memenuhi persyaratan.
Persyaratan pencahayaan yang baik menurut Kepmenkes
1096/Menkes/Per/VI/2011 adalah sebagai berikut:
b) Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengolahan makanan secara efektif
dan kegiatan pembersihan ruang.
c) Di setiap ruangan kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci
peralatan dan tempat pencuci tangan, intensitas
pencahayaan sedikitnya 10-foot candle.
d) Pencahayaan/penerangan harus tidak menyilaukan dan
tersebar merata, sehingga sedapat mungkin tidak
menimbulkan bayangan yang nyata.
2. Penghawaan
Untuk menyeimbangkan udara dan menghindari asap serta uap
yang berlebihan maka penyaring udara harus dipasang di langit-
langit. Pertukaran udara sangat diperlukan dalam sistem
ventilasi. Exhaust pada area dapur digunakan untuk menghindari
asap yang berlebih dan uap yang ada pada tempat penyajian
(Lawson 59).Temperatur yang paling nyaman dalam kafe bagi
pengunjung :
• Temperatur 18oC – 20oC
63
• Kelembapan udara 40%-60%
• Jumlah uap panas yang diperlukan oleh tubuh sekitar 90
watt (Lawson 118).
3. Sirkulasi
64
1.2.10 TINJAUAN UMUM MERCHANDISE STORE
a. Pengertian Merchandise Store
c. Pencahayaan
65
1.2.11 TINJAUAN UMUM MUSEUM
a. Pengertian Museum
Sumber:WisataSurabaya, (https://tourism.surabaya.go.id/travel/detail/
museum-olahraga-surabaya#1)
66
dilihat dari berbagi sudut. Dan yang paling sering digunakan
adalah dari segi koleksinya. Selain dari pada itu jenis
museum juga dapat dilihat dari segi yang menyelenggarakan
dan sesuai kedudukannya (Susilo dkk., 1993: 25).
Secara garis besar jenis museum dari segi koleksi dapat
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
• Museum Umum
Museum umum merupakan museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan bukti material manusia dan atau
lingkungannya yang berkaitan dengan berbagai cabang
seni, disiplin ilmu, dan teknologi.
• Museum Khusus
Museum khusus adalah museum yang koleksinya terdiri atas
kumpulan bukti material manusia dan atau lingkungannya
yang berkaitan dengan satu cabang seni, disiplin ilmu, atau
teknologi.
Kemudian, pembagian jenis museum juga dapat dilihat dari
kedudukannya, yaitu:
• Museum Nasional
Museum nasional adalah museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan
berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia yang bernilai
nasional.
• Museum Provinsi
Museum provinsi adalah museum yang koleksinya terdiri
atas kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan
berkaitan dengan bukti material manusia dan atau
lingkungannya dari wilayah provinsi dimana museum
tersebut berada.
• Museum Lokal
Museum lokal adalah museum yang koleksinya terdiri atas
67
kumpulan benda yang berasal dari, mewakili, dan berkaitan
dengan bukti material manusia dan atau lingkungannya dari
wilayah kabupaten atau kotamadya dimana museum
tersebut berada.
• Museum Pemerintah
• Museum Swasta
68
memenuhi persyaratan yang ada. Dalam hal ini, pemilihan
jenis lampu juga akan mempengaruhi.
• Flexibility
Flexibility perlu diperhatikan terutama dalam ruang pameran
yangbersifat tetap. Penggunaan sumber cahaya yang mudah
diletakkan dan dipindahkan menjadi pertimbangan yang
penting.
69
reflektor atau armatur khusus.
70
Gambar 2.3 Ilustrasi highlighting
Sumber: Egan (Winaya, 2010)
`
Gambar 2.4 Ilustrasi highlighting
Sumber: Egan (Winaya, 2010)
• Wall Washing
Wall washing adalah teknik pencahayaan dengan
memberikan pelapisan pencahayaan pada bidang
dinding sehingga dinding terlihat dilapisi secara merata
dengan efek cahaya. Dengan teknik ini, dinding akan
terkesan maju atau mendekati pengamatnya sehingga
cocok untuk diterapkan pada ruang-ruang yang
berdimensi besar. Hal ini biasa dilakukan agar tidak
terdapat kesan monoton dalam penataan objek pamer
di museum.
71
Gambar 2.6 Ilustrasi wallwashing
Sumber: Egan (Winaya, 2010)
• Beam Play
72
Gambar 2.7 Ilustrasi beam play
• Back Lighting
73
• Down Lighting
Teknik ini merupakan teknik pencahayaan dengan cahaya
lampu yangmengarah langsung ke bawah (vertikal). Down
lighting sangat baik diterapkan pada ruangan yang tinggi
dan dapat menggunakan lampu yang sorotan cahayanya
kuat. Biasanya teknik ini digunakan sebagai pencahayaan
merata pada penataan pencahayaan suatu museum.
Seringkali di dalam museum, langit-langit ruangan sangat
tinggi sehingga penggunaan jenis lampu dengan teknik
down lighting cukup sering digunakan.
• Halogen
Halogen merupakan lampu yang sangat baik digunakan
untuk memberikan fokus pada suatu objek. Pancaran
ultraviolet yang dihasilkan pun sangat sedikit. Akan
74
tetapi, penggunaan lampu dalam jangka waktu yang
cukup lama menyebabkan lampu menjadi panas
melebihi lampu-lampu pada umumnya. Radiasi panas
yang dihasilkan oleh lampu ini juga dapat merusak objek
pamer yang ada di dalam museum sehingga
penempatan lampu jenis ini perlu diperhatikan. Selain
itu, umur lampu sendiri lebih rendah dari lampu
fluorescent.
75
Studi Banding
AXA TRAINING CENTRE (Liverpool FC)
AXA Training Centre adalah nama baru untuk pusat pelatihan klub
sekabola Inggris yaitu Liverpool. Axa ini dibangun pada tahun 2018
untuk kepentingan bagi klub sepakbola Inggris ini. Pusat pelatihan
sebelumnya berada di Melwood yang mana menjadi markas
bersejarah yang selama 7 dekade digunakan Liverpool dalam berlatih
dan meraih kejuaraan. Kini fasilitas training center ini dibangun di
Kirkby. Tujuan pindahnya Liverpool dari Melwood yang merupakan
bagian dari perjalanan klub dari masa ke masa adalah dari segi ruang,
Liverpool FC butuh lebih banyak tempat untuk lebih modern. Selain itu
Tujuan lain adalah Liverpool ingin memiliki markas latihan kelas dunia
dan Melwood terlalu kecil untuk itu. Jadi keputusan untuk pindah ke
Kirkby dan membangun AXA adalah pilihan yang tepat. Pada AXA
training Center ini juga disediakan beberapa fasilitas yang cukup
memadai dan modern sesuai kapasitas kebutuhan dari klub Inggris ini,
antara lain, Lapangan yang sesuai standar UEFA (Union of European
Football Associations) Mini soccer dalam ruang, Kantor,Sepakbola
Pantai, Kubugaran,Ruang Gym rehabilitasi dan gym normal, ruang
ganti, ruang pertemuan(pers conference), ruang nutrisi,ruang gallery
dan billyard.
76
Gambar 5 Kondisi
Bangunan Sigma
Sumber: Dolok Saribu
(2023)
3 Fungsi • Tempat pusat pelatihan
Bangunan olahraga sepakbola
khusunya Liverpoll
• Menyediakan fasilitas
Gambar 6. Lapangan
bola Internasional bangunan untuk sekitar
Gambar 8. Gambar
Pendopo Sigma
Sumber: Dolok Saribu
(2023)
77
4. Kondisi • -
Geografis
78
8. Fasilitas - Pada bagian luar -
Luar bangunan terdapat area
Bangunan parkir yang dapat
menampung kendaraan
roda 4
Gambar 12 Area
Gambar Parkir
2.9 Area Sigma
Parkir
Sumber: Dolok Saribu (2023) - area lapangan sepakbola
bertaraf internasioal.
79
Fasilitas berikutnya dalah
ruang gallery yang
difasilitasi sebagai ruang
dalam menyimpan dan
memamerkan
penghargaan baik piala
dari klub sepakbola
Gambar 2.16
16 Food
FoodCourt
court
sumber: Agun82 (2023)
Fasilitas ini merupakan
ruang pers conference
yang digunakan oleh
manajemen klub dan klub
sepakbola sendiri
80
Fasilitas selanjutnya
merupakan area lapangan
dalam ruang, mini soccer,
lapangan sepakbola pantai,
bola voli pantai, dan tenis
dayung.
81
• Sistem Pencahayaan
Pencahayaan pada fasilitas
yang ada di dalam ruang
terlihat mengedepankan
dan memanfaatkan
pencahayaan alami dengan
adanya bukaan bukaan
yang cukup besar pada
setiap sudut, ceiling, dan
treatment lainnya.
Pencahayaan
dan
Penghawaan
82
Studi Banding
STADION SILIWANGI
83
3 Fungsi • Stadion ini pada dulunya
Bangunan dibangun oleh kolonial
Belanda untuk bertanding
sepakbola bersama
pribumi
Gambar 19. Lapangan
bola Internasional
Sumber: Dolok Saribu • Fungsi dari bangunan
• Menyediakan fasilitas
tribun, lapangan
hijau,bangku pemain
cadangan,ruang
ganti,dan beberapa
fasilitas pendukung
lainnya.
4. Kondisi -
Geografis
84
Gambar 24 Pintu
masuk Timur
Gambar 23 Pintu
masuk Utara
Gambar 25 Pintu
masuk Timur
85
tribun VIP .
Gambar 28 Bangku
pemain dan cadangan
Gambar 29 Lapangan
Stadion Siliwangi
86
• Fasilitas ruang lain yaitu Tidak tersedianya
Gambar 31 Ruang
• Fasilitas pendukung yang
Kumpul Klub
disediakan pada stadiion
yaitu papan score yang
sebelumnya manual kini
diperbaharui dengan
sistem secara digital
Gambar 32 Papan Score
87
2.3 Data Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan, Training Ground Arema Fc menjadi
obyek penelitian dari peneliti untuk dijadikan data observasi lapangan
dan bahan dari penelitian. Training Ground Arema FC ini berlokasi di
Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang,
Jawa Timur.
88
BAB III
KONSEP PERENCANAAN
89
Keterangan:
Area Perancangan (Zona Training Center)
Batas-batas Lahan
Utara :Lahan kosong
Timur : Perumahan warga
Selatan : Lahan kosong
Barat :Jalan utama dan Lahan kosong
3.1.2. Kepemilikan
90
3.1.3. Visi dan Misi
• VISI
1. Mencetak pemain sepak bola berkualitas dan mampu
bersaing pada skala internasional
2. Memberikan kontribusi bagi kemajuan dan
peningkatan prestasi tim nasional
• MISI
1. Meraih prestasi tertinggi di kancah kompetisi sepak
bola tingkat nasional
2. Meningkatkan kontribusi Akademi Arema sebagai
produsen pe main sepak
3. bola berkualitas dan profesional khususnya untuk
memasok tim Arema senior.
4. Mendukung PSSI pada program memajukan sepak
bola yang profesional dan mengedepankan fair play.
i. Struktur Organisasi
91
3.2 Data dan Karakteristik User
3.3 Kompleksitas Sirkulasi
3.4 Tabel aktivitas dan Fasilitas
3.5 Tabel Koleksi
3.6 Program Kedekatan Antar Ruang
3.7 Zoning dan Blocking
92