UAS Gasal TA. 2020-2021 Menyimak - Hira Khoirunnisa Azzahra - NIM 34102000002 - PORTOFOLIO KEGIATAN PRAKTIK MENYIMAK SEMESTER 1
UAS Gasal TA. 2020-2021 Menyimak - Hira Khoirunnisa Azzahra - NIM 34102000002 - PORTOFOLIO KEGIATAN PRAKTIK MENYIMAK SEMESTER 1
2020/2021
Mata Kuliah Menyimak
Kasus pelanggaran protokol kesehatan pada saat pelaksanaan kampanye pilkada 2020
mengalami peningkatan. Peningkatan itu terjadi seiring dengan meningkatnya kegiatan kampanye
dengan metode tatap muka atau pertemuan terbatas. Perlu komitmen yang lebih tinggi dari
pasangan calon kepala daerah serta partai politik pengusung dan simpatisannya untuk mematuhi
protokol kesehatan yang telah ditentukan. Sebab, pelaksanaan pilkada serentak pada tahun ini
dilangsungkan di tengah situasi pandemi.
Tercatat, ada 233 peringatan tertulis yang diberikan Bawaslu kepada para pelanggar
protokol kesehatan di dalam rentang masa pengawasan sepuluh hari kedua. Jumlah itu mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan peringatan tertulis yang diberikan pada sepuluh hari
pertama yaitu sebanyak 70 peringatan. Sementara itu, sanksi berupa pembubaran kampanye pada
sepuluh hari kedua mengalami penurunan, dibandingkan sepuluh hari pertama pengawasn, yakni
dari 48 sanksi turun menjadi 35 sanksi.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, partainya terus
mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan
menginstruksikan para kader dan kandidat kepala daerah yang diusung untuk selalu
mensosialisasikan protokol kesehatan saat Pilkada 2020. Protokol yang dimaksud yaitu 3M,
menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu, imbuh Airlangga, dirinya
meminta kepada para kader untuk membagikan 4 juta masker dan menyediakan klinik kuning agar
masyarakat dapat melakukan tes usab atau swab test.
“Kita sukseskan Pilkada 2020 sekalipun di tengah pandemi Covid-19. Dari gerakan 3M,
hanya masker yang bisa dibagikan. Dua lainnya yaitu menjaga jarak dan mencuci tangan tidak bisa
dibagikan,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/10/2020), seperti dilansir dari Antara.
Dipilihnya masker, kata dia, seiring dengan hasil temuan Bawaslu di sejumlah daerah,
dimana banyak calon kepala daerah yang menggunakan masker sebagai bahan kampanye.
Setidaknya, ada 159 kabupaten/kota yang calon kepala daerahnya menggunakan masker sebagai
bahan kampanye.
Menurut saya, videonya sudah sangat bagus penyampaiannya jelas dan bahasanya mudah
dipahami. Materinya juga menarik dan merupakan kasus yang sedang tren saat ini. Harapannya
kedepannya lebih ditingkatkan lagi, agar lebih baik dan juga pengeditan videonya lebih
dimaksimalkan lagi.
Ada, faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor psikologis,
faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam kondisi fisik
yang prima dan bugar. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak saya sangat memusatkan
perhatian dan simpati terhadap video dan pemateri yang saya simak sehingga dapat menghilangkan
rasa kejenuhan dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor sikap saat kegiatan praktek
menyimak saya selalu berfikir positif agar saat kegiatan menyimak saya dapat mencerna materi
serta dapat menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan baik. Selain itu terdapat faktor
lingkungan yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan tentram, sehingga saya dapat
sangat fokus saat kegiatan menyimak.
Saya menyimak dengan tahap menyimak secara aktif, yakni untuk mendapatkan, menemukan,
dan menyimpulkan pikiran, pendapat, serta gagasan sang pembicara atau pemateri dari isi materi
yang disampaikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Webinarnya menurut saya sudah bagus, tetapi terkadang terkendala oleh sambungan jaringan
pembicara yang suaranya putus-putus. Tetapi secara keseluruhan lancar dan berjalan dengan baik.
Materi yang disampaikan juga informatif dan inspiratif sekali. Mampu memberi banyak inspirasi
dan motivasi bagaimana menjadi seorang wirausaha dan pemimpin yang sukses.
Pada hari Rabu, 16 Desember 2020 pukul 08.00 s.d 12.00 WIB saya melakukan kegiatan
praktik menyimak Webinar "Konstruksi Kepemimpinan dan Kewirausahaan pada Masa Pandemi
Covid-19" yang diselenggarakan PBSI FKIP UNISSULA. Setelah selesai mengikuti kegiatan
webinar, saya menyimpulkan inti dari webinar yang sudah saya ikuti, yakni hikmah dari
berwirausaha yaitu tidak terkena PHK, fleksibilitas waktu, dapat menentukan profit sendiri,
bekerja dengan sepenuh hati, bekerja dengan setulus hati (tidak ada tekanan), hobi yang
menghasilkan, melatih mental dan kepemimpinan, memiliki kebebasan dan tidak bergantung pada
orang lain. Kita tidak boleh membangun penjara kita sendiri, setiap orang bertanggungjawab atas
masa depannya masing-masing. Hilangkanlah segala keraguan dan perkataan orang lain yang
menghalangi mimpi kita. Terus semangat untuk melangkah kedepan. Yakinlah bahwa kita pasti
maju dan sukses.
Terkendala sambungan jaringan saya atau terkadang oleh jaringan dari pembicara yang putus-
putus sinyalnya.
Ada, yaitu faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor
psikologis, faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam
kondisi fisik yang prima dan bugar, sehingga saya dapat mendengarkan, melihat visual, dan
mencerna dengan baik materi yang disampaikan. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak
saya sangat memusatkan perhatian dan simpati terhadap video dan pemateri yang saya simak
sehingga dapat menghilangkan rasa kejenuhan dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor
sikap saat kegiatan praktek menyimak saya selalu berfikir positif agar saat kegiatan menyimak
saya dapat mencerna materi serta dapat menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan
baik. Selain itu terdapat faktor lingkungan yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan
tentram, sehingga saya dapat sangat fokus saat kegiatan menyimak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dampak dari covid-19 ini sangat menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Selain
berdampak besar pada kesehatan masyarakat, kasus covid-19 ini juga berdampak besar pada
perekonomian masyarakat. Maka, dapat disimpulkan bahwa Covid-19 berdampak pada
perekonomian di Indonesia, diantaranya :
(2) Banyak karyawan yang sudah bekerja terpaksa harus di rumahkan tanpa digaji sampai batas
yang belum diketahui.
Menurut saya secara keseluruhan videonya sudah bagus. Pembicara menyampaikan materi
dengan sangat jelas dan padat. Video juga menarik untuk disimak, dilengkapi dengan backsound
pendukung, gambar yang disajikan pun juga jelas tidak pecah. Materi yang disampaikan sangat
jelas dan informatif. Semoga kedepannya bisa dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.
6. Waktu menyimak : 25 Menit
Pada hari Rabu, 23 Desember 2020 pukul 08.40 s.d 09.05 WIB saya melakukan kegiatan
praktik menyimak video https://youtu.be/sjLZWNq1f8Y dari kelompok 1 menyimak kelas saya.
Dengan ini, saya dapat menyimpulkan dari isi materi video tersebut yaitu, Dampak dari covid-19
ini sangat menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Selain berdampak besar pada kesehatan
masyarakat, kasus covid-19 ini juga berdampak besar pada perekonomian masyarakat. Maka,
dapat disimpulkan bahwa Covid-19 berdampak pada perekonomian di Indonesia, yaitu sulitnya
mencari pekerjaan, banyak karyawan yang sudah bekerja terpaksa harus di rumahkan tanpa digaji
sampai batas yang belum diketahui, timbulnya kejahatan di beberapa daerah dan Indonesia
mengalami kerugian yang sangat besar.
Ada, adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor
psikologis, faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam
kondisi fisik yang prima dan bugar. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak saya dalam
kondisi mental dan psikis yang baik sehingga dapat sangat memusatkan perhatian dan simpati
terhadap video dan pemateri yang saya simak sehingga dapat menghilangkan rasa kejenuhan
dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor sikap saat kegiatan praktek menyimak saya selalu
berfikir positif agar saat kegiatan menyimak saya dapat mencerna materi serta dapat
menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan baik. Selain itu terdapat faktor lingkungan
yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan tentram, sehingga saya dapat sangat fokus saat
kegiatan menyimak.
Saya menyimak dengan tahap secara kritis, apresiatif, dan kreatif, karena saya sangat fokus dan
memusatkan seluruh perhatian saya ketika menyimak, Selain itu saya juga menyimak dengan tahap
menyimak secara aktif, yakni untuk mendapatkan, menemukan, dan menyimpulkan pikiran,
pendapat, serta gagasan sang pembicara atau pemateri dari isi materi yang disampaikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Kelompok ke : Kelompok 7
3. Judul :
Pemerintah Menutup Kawasan Proyek Pembangunan "Jurassic Park Komodo" di Kawasan
Loh Buaya, Pulau Rinca, Tak Lama Foto Seekor Komodo Sedang Menghadang Truk
Pengangkut Material Bangunan Viral di Media Sosial
4. Isi Materi:
Peneliti menilai pembangunan, yang akan diselesaikan tahun depan dan dapat dibuka untuk
umum pada akhir Juni 2021, tidak sesuai nilai konservasi. Di sisi lain, pelaku ekowisata di Taman
Nasional Komodo mengatakan proses dan konsep pariwisata di habitat komodo yang tengah
dijalankan pemerintah tidak ramah lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mengatakan kawasan Loh Buaya, lokasi pembangunan "Jurassic Park Komodo" ditutup bukan
untuk menutup-nutupi proyek yang sedang berlangsung, tapi karena pengunjung yang tak ramai
selama masa pandemi.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem (Dirjen KSDAE),
Wiratno mengatakan selama pembangunan memang kawasan ini tidak boleh dikunjungi. "Untuk
pertama kalinya komodo-komodo ini mendengar deru mesin-mesin mobil dan menghirup bau
asapnya. Akan seperti apa dampak proyek-proyekini ke depannya? Masih adakah yang peduli
dengan konservasi?" tulis akun itu dengan retweet lebih dari 12.000 kali.
Alasan lain KLHK menutup kawasan ini untuk umum supaya terjadi proses percepatan
penataan dan pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di Resor Loh Buaya. Kawasan di
Seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) wilayah I ini akan ditutup hingga proyek
pembangunan selesai pada akhir Juni 2020. Wiratno mengatakan proyek pembangunan kawasan
wisata yang digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini bertujuan agar
wisatawan tak lagi berinteraksi langsung dengan komodo. "Seluruh (bangunan) berbentuk
lingkaran, dan orang melihat komodo dari atas," katanya. Wiratno mencatat jumlah hewan
karnivora yang berada di Pulau Rinca itu sebanyak 1300 ekor, dan 66 ekor di antaranya berada di
Loh Buaya. Sementara itu, sebanyak 15 ekor hidup di area proyek pembangunan 'Jurassic Park'.
Kawasan wisata ini termasuk pembangunan dermaga, pusat informasi wisata, jerambah,
dan penginapan penjaga hutan (ranger) serta pemandu alam. Selama proses pembangunan
berlangsung sejak masa pandemi, KLHK sudah menempatkan polisi hutan di kawasan tersebut,
kata Wiratno. Mereka bertugas untuk memastikan tak ada komodo yang menjadi korban dari
pembangunan proyek tersebut. Juru bicara Pemprov Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu
mengaku rencana pemerintah pusat sudah sejalan dengan pemda. Nantinya, Pulau Rinca yang
dihuni hampir setengah populasi komodo akan dijadikan pusat wisata. "Sekarang memang sedang
dibangun Jurassic Park, kenapa di Rinca? karena memang konsep kami, pemerintah provinsi,
Rinca itu direncanakan untuk Mass Tourism. Sedang Pulau Komodo itu diarahkan untuk Pulau
Konservasi," katanya kepada BBC News Indonesia, Senin (26/10).
Kunjungan ke Pulau Komodo akan dibatasi. "Dengan biaya US$1000 per tahun, sistemnya
tidak semua orang akan bisa masuk ke Pulau Komodo, kecuali yang sudah terdaftar sebagai
anggota," kata Marius. Nantinya seluruh aktivitas terkait pariwisata, seperti perdagangan
cinderamata di Pulau Komodo akan dilarang. Warga Pulau Komodo yang ingin mencari nafkah di
sektor pariwisata akan dialihkan ke Pulau Rinca. "Itu ibaratnya gula sedang ada di sana (Pulau
Rinca) sedang dibangun, kalau ada gula, maka semut-semut pasti ada di sana, dan masyarakat bisa
ambil bagian di dalamnya," tambah Marius.
Gregorius Afioma, peneliti dari Sunspirit for Justice and Peace yang berbasis di Labuan
Bajo mengatakan izin yang diberikan KLHK untuk pembangunan sarana pariwisata di Pulau Rinca
dan Padar bertolak belakang dengan apa yang sudah diajarkan mereka dalam merawat kawasan
konservasi. Menurut Afi, lokasi pembangunan Jurassic Park adalah tempat biasa komodo berjemur
di pagi hari. "Yang bagian atas itu tempat berjemur komodo, atau di landscape itu biasa komodo
melintas, atau binatang lain seperti rusa, kerbau liar, babi hutan. Di bagian bakau, sering ada
monyet di situ, juga ular," katanya. Afi keberatan dengan proses dan tujuan pembangunan Jurassic
Park di sana. "Kalau tujuannya baik, itu prosesnya juga harus baik, bagimana kita bisa percaya
bahwa ini adalah tujuan yang baik, ketika prosesnya sudah mengkhianati tujuannya." Afi juga
mempertanyakan penutupan kawasan Loh Buaya, lokasi pembangunan Jurassic Park. Menurutnya
publik akan sulit mengetahui nasib habitat satwa selama pembangunan berlangsung.
"Saya kira ini persis menjadi pertanyaan kita, bagaimana kemudian publik bisa tahu,"
katanya. Dalam unggahan di akun Instagramnya, Afi menulis terkejut mendapat kiriman foto
komodo "hadang truk" dan menyebut "ini benar-benar gila, tak pernah dibayangkan sebelumnya
bisa terjadi."
"Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan
telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yang layak
demi konservasi, Sementara itu, Tissa Septiani Indra, pengelola bisnis kapal wisata di Labuan Bajo
menilai proses pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca bisa membuat depresi binatang yang
ada di sana. "Semen itu kan polusi. Yang namanya truk diesel masuk tanah berisiknya kan pasti
ganggu burung-burung di sana. Di Rinca, jenis burungnya banyak banget. Nggak cuma komodo
doang. Pasti mereka terganggu dengan bising," kata Tissa kepada BBC News Indonesia, Senin
(26/10). Selama ini konsep yang digunakan pengelola wisata berbasis komunitas, menjelajah
dengan berjalan kaki. Hal ini untuk mengurangi gangguan kepada hewan liar. "Kita jalan tracking,
masuk ke dalam, suara pelan-pelan. Nggak mau kita bikin kegaduhan, lah mereka pasang alat
berat," kata Tissa. "Mereka pasang pasak bumi, kan getarnya itu ke mana-mana. Getarnya itu
ganggu binatang Ide penutupan Taman Nasional Komodo menuai kritik karena kehadiran turis
dianggap tak menganggu satwa yang hidup liar.
Sementara itu, Peneliti komodo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Evy
Ayu Erida menyarankan agar pemerintah memberi pagar agar komodo tidak memasuki kawasan
pembangunan. "Kalau pembangunan di satu lokasi, ya komodonya dipagarin dulu. Jadi jangan
sampai komodonya datang ke tempat itu," jelasnya kepada BBC News Indonesia, Senin (26/10).
Evy menambahkan, sejauh ini terdapat karakteristik komodo yang berbeda: liar dan bergantung
pada manusia. "Jadi misalnya di resort, di Loh Buaya, ada saja komodo yang selalu lewat di situ,
tidak mengganggu kita, kita juga tidak mengganggu komodo. Jadi seperti hidup berdampingan."
komodo dikatakan bergantung manusia, setelah terdapat atraksi di mana manusia biasa
memberikan makanan kepada reptil raksasa tersebut di era 80an, kata Evy. Saat itu, terdapat atraksi
memberikan kambing kepada komodo, yang kemudian sebagian dari hewan ini bergantung dari
manusia. Taman Nasional Komodo merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas pemerintah
pusat. "Mungkin keterlanjutan, yang dilakukan ada juga hewan-hewan yang tergantung ke
manusia. Membuang sampah sisa makanan. Akhirnya di makan sama komodo. Itu juga terjadi.
Ada juga yang masuk ke rumah penduduk, yang masuk ke dapur juga ada," kata Evy. Terkait
pembagian tempat wisata di kawasan TN komodo, menurut Evy ini sebagai jurus pemerintah untuk
bisa melakukan konservasi sekaligus edukasi. Apakah pembangunan ini akan mengganggu
populasi dan habitat komodo?, Evy menjawab singkat, "Masalah terganggu atau tidak terganggu
saya pikir ini perlu studi lebih lanjut."
Menurut saya, videonya sudah bagus dan menarik. Untuk secara keseluruhan materi yang
disampaikan sangat informatif dan menarik, namun cara penyampaian materi oleh beberapa orang
masih belum leluasa dan terkesan datar. Sebaiknya lain kali pemateri harus lebih percaya diri lagi
dalam menyampaikan materi, suaranya lebih jelas dan berintonasi, serta lebih ekspresif dalam
mempresentasikannya.
Pada hari Rabu, 30 Desember 2020 pukul 08.40 s.d selesai, saya melakukan kegiatan
praktik menyimak video https://youtu.be/JLlIXFCyhpc dari kelompok 7 menyimak kelas saya.
Dengan ini kesimpulan dari hasil menyimak saya adalah, para peneliti menilai pembangunan pulau
komodo di Pulau Rinca yang dilaksanakan tidak sesuai nilai konservasi, konsep pariwisata yang
ada di habitat komodo tidak ramah lingkungan. Alasan KLHK menutup kawasan wisata adalah
untuk mempercepat pembangunan kawasan wisata Loh Buaya. Proyek pembangunan wisata ini
bertujuan untuk para wisatawan tidak berkomunikasi langsung dengan komodo. Pengelola bisnis
kapal wisata menilai bahwa pembangunan Jurassic Park membuat depresi binatang yang ada
disana. Pengelola menerapkan sistem berbasis komunitas dimana dalam menjelajahi kawasan
konservasi hanya dapat dengan jalan kaki. Komodo dikatakan bergantung manusia, setelah
terdapat atraksi di mana manusia biasa memberikan makanan kepada reptil raksasa tersebut di era
80an. Saat itu, terdapat atraksi memberikan kambing kepada Komodo, yang kemudian sebagian
dari hewan ini bergantung dari manusia. Taman Nasional Komodo merupakan salah satu destinasi
pariwisata prioritas pemerintah pusat. Masalah pembangunan ini akan mengganggu populasi dan
habitat Komodo atau tidak, maka akan dilakukan studi lebih lanjut.
Kendala yang saya alami saat menyimak adalah koneksi sinyal yang kurang stabil sehingga
video menjadi terjeda-jeda dan proses menyimak menjadi sedikit terganggu.
9. Apakah ada faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak anda ?, jelaskan !
Ada, adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor
psikologis, faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam
kondisi fisik yang prima dan bugar. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak saya sangat
memusatkan perhatian dan simpati terhadap video dan pemateri yang saya simak sehingga dapat
menghilangkan rasa kejenuhan dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor sikap saat kegiatan
praktek menyimak saya selalu berfikir positif agar saat kegiatan menyimak saya dapat mencerna
materi serta dapat menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan baik. Selain itu terdapat
faktor lingkungan yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan tentram, sehingga saya dapat
sangat fokus saat kegiatan menyimak.
Saya menyimak dengan tahap secara kritis dan apresiatif, karena saya sangat fokus dan
memusatkan seluruh perhatian saya ketika menyimak, serta memberikan apresiasi dan evaluasi
terhadap video yang saya simak. Selain itu saya juga menyimak dengan tahap menyimak secara
aktif, yakni untuk mendapatkan, menemukan, dan menyimpulkan pikiran, pendapat, serta gagasan
sang pembicara atau pemateri dari isi materi yang disampaikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada hari Senin tanggal 18 Januari 2021 pukul 19.40 s.d 20.00 WIB saya melakukan
kegiatan praktik menyimak video https://youtu.be/6rDEpYP3rFI dari kelompok 5 menyimak.
Adapun saya menyimak dengan sangat fokus sehingga saya dapat memberikan kesimpulan dari
materi yang disampaikan pembicara yaitu, demo penolakan RUU Omnimbus Law terjadi karena
DPR RI yang mengesahkan RUU Omnimbus Law terlalu tergesa-gesa dan tidak memperhatikan
kesejahteraan rakyat. Selain itu juga dianggap lebih banyak menguntungkan para pembisnis dan
investor, sedangkan kaum buruh dan pekerja kasar tidak diperhatikan kesejahteraan dan hak-
haknya. Timbulah pro dan kontra mengenai hal ini. Pihak yang pro menganggap bahwa demo
tersebut sebagai bentuk untuk memperjuangkan keadilan, sedangkan untuk pihak yang kontra
menganggap bahwa masyarakat dan publik belum terlalu memahami isi sebenarnya dari RUU
Omnimbus Law dan juga mudah menerima serta menyebarkan informasi yang disebut-sebut
adalah hoaks.
Ada, faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor
psikologis, faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam
kondisi fisik yang prima dan bugar. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak saya sangat
memusatkan perhatian dan simpati terhadap video dan pemateri yang saya simak sehingga dapat
menghilangkan rasa kejenuhan dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor sikap saat kegiatan
praktek menyimak saya selalu berfikir positif agar saat kegiatan menyimak saya dapat mencerna
materi serta dapat menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan baik. Selain itu terdapat
faktor lingkungan yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan tentram, sehingga saya dapat
sangat fokus saat kegiatan menyimak.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada hari Senin tanggal 18 Januari 2021 pukul 20.00-20.25 WIB saya melakukan kegiatan
praktik menyimak video https://youtu.be/3sAGKpqsuFc dari kelompok 2 menyimak. Adapun saya
menyimak dengan sangat fokus sehingga saya dapat memberikan kesimpulan dari materi yang
disampaikan pembicara yaitu terdapat 7 pokok pembahasan dalam materi yang disampaikan oleh
kelompok 2 yakni asal mula corona, upaya pemerintah Indonesia mengatasi corona, tanda dan
gejala terpapar covid-19, dampak covid-19 pada sektor perekonomian, dampak corona di sektor
industry, dampak corona bagi pebisnis, dan dampak corona pada sektor pendidikan.
Adapun kendala yang saya alami ketika kegiatan praktek menyimak ke-6 ini sama dengan
kegiatan praktek menyimak saya yang ke-5, permasalahannya yaitu sinyal dan jaringan yang
kurang bagus kecepatan koneksinya, sehingga video banyak terjeda dan proses menyimak menjadi
terganggu.
9. Apakah ada faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak anda ?, jelaskan !
Ada, faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak saya adalah faktor fisik, faktor
psikologis, faktor sikap, dan faktor lingkungan. Faktor fisik yaitu saat menyimak saya dalam
kondisi fisik yang prima dan bugar. Faktor psikologis yaitu saat kegiatan menyimak saya sangat
memusatkan perhatian dan simpati terhadap video dan pemateri yang saya simak sehingga dapat
menghilangkan rasa kejenuhan dalam kegiatan menyimak saya. Adapun faktor sikap saat kegiatan
praktek menyimak saya selalu berfikir positif agar saat kegiatan menyimak saya dapat mencerna
materi serta dapat menyimpulkan dan mengevaluasi materi video dengan baik. Selain itu terdapat
faktor lingkungan yang mendukung, yakni tidak berisik, nyaman, dan tentram, sehingga saya dapat
sangat fokus saat kegiatan menyimak.
Sama seperti kegiatan praktek menyimak saya yang ke-5, di kegiatan praktek menyimak
saya yang ke-6 ini saya menyimak dengan tahap mendengar, memahami, menginterpretasi,
mengevaluasi, serta menanggapi dari penyampaian materi oleh pembicara. Karena saya
mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan, memahami isi dan menganalisanya,
memberikan makna, serta dapat menilai video, cara penyampaian, dan materi yang disajikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------