Final Epid PM
Final Epid PM
Oleh
Kelompok 4:
Agustriani K2021010
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular
Yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti
Sehingga dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat karna Terjadinya
perdarahan dan gangguan lainnya. Penyakit DBD adalah penyakit Menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan Nyamuk Aedes
aegypti.
Demam Berdarah Dengue (DBD) sekarang ini telah menjadi masalah
Kesehatan yang sangat penting di negara-negara berkembang tropis. Angka
Kejadian demam berdarah dengue (DBD) meningkat secara signifikan pada
Beberapa tahun terakhir. Setiap tahunnya diperkirakan 50-100 juta kasus
demamBerdarah dengue terjadi di dunia. Penyakit DBD ini telah menyerang lebih
dari 20 Negara dengan jumlah kasus lebih dari 17.000 kasus termasuk 225 kasus
Kematian. Selain itu, WHO memperkirakan sekitar 2,5 miliar orang atau dua
Perlima dari populasi dunia sekarang mempunyai resiko terkena penyakit ini.
(WHO, 2012).
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) merupakan
Penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis seperti di Indonesia, Dengan
penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Data Kementerian Kesehatan
(Kemenkemenjadi 65.432 penderita, dan yang meninggal adalah 595 jiwa dari total
jumlah Penduduk Indonesia yaitu 241.182.182 jiwa yang meliputi 495
kabupaten/kota Yang terjangkit kasus ini (Kemenkes RI, 2011 penduduk Indonesia
yaitu 241.182.182 jiwa yang meliputi 495 kabupaten/kota yang terjangkit kasus ini
(Kemenkes RI, 2011).
Demam berdarah banyak ditemui di Indonesia karena lingkungan alam
Tropis, sanitasi buruk berpotensial sebagai sarang nyamuk, dan rendahnya
Kesadaran masyarakat menjadi alasan utama berkembangnya penyakit ini.
Sehingga kejadian demam berdarah di Indonesia pada tahun 2011 menempati
Urutan tertinggi se-Asia tenggara.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap individu masyarakat yang
Harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk
Memproteksi masyarakatnya tertular penyakit yang dianggap berbahaya. Negara
Sebagai organisasi terbesar diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang
Maksimal terhadap penanggulangan penyakit tertentu, karena negara yang
meliputi keseluruhan kehidupan bermasyarakat. Untuk itu sudah selayaknya negara
memberikan jaminan kesehatan kepada Masyarakatnya. Termasuk dalam
penanggulangan penyakit berbahaya yang Dimana negara dianggap perlu turun
tangan untuk mengatasi permasalahan Penyakit tersebut. Salah satu penyakit yang
dianggap momok bagi bangsa Indonesia ialah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan derajat kesehatan
Masyarakat diantaranya adalah pertumbuhan penduduk yang masih tinggi,
Perkembangan teknologi serta tuntutan hidup manusia yang meningkat dan
Semakin bervariasi, sedangkan sumber daya yang dimiliki semakin terbatas dan
Menyebabkan turunnya kualitas lingkungan serta gangguan kesehatan bagi
Manusia, Gangguan kesehatan tersebut dapat berupa berbagai penyakit fisik
maupun Penyakit mental atau kejiwaan. Penyakit fisik berupa penyakit menular
dimana Mekanisme penularannya dengan pembawa yang disebut vektor. Vektor
dapat Berupa serangga seperti nyamuk, lalat, kecoa atau dapat berupa binatang
bertulang Belakang.
Faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit berdasarkan model segitiga
Epidemiologi yaitu dipengaruhi oleh faktor manusia sebagai host termasuk,
nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penular DBD. Lingkungan merupakan hal
mendasar Secara signifikan mempengaruhi kesakitan bagi setiap individu termasuk
sosial Ekonomi dan perilaku masyarakat, meningkatnya mobilitas penduduk,
kepadatan Hunian, semakin baiknya sarana transportasi dan masih terdapat tempat
perindukan Nyamuk penular DBD. Tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti
berupa Genangan air jernih dan tertampung dalam suatu wadah yang tidak
beralaskan tanah Di luar dan di dalam rumah. Nyamuk Aedes aegypti juga lebih
menyukai wadah Yang berwarna gelap dan terlindung dari sinar matahari
Gejala – gejala DBD sendiri antara lain, demam tinggi (38-40 derajat
Celcius) yang berlangsung dua sampai tujuh hari, sakit kepala, rasa sakit yang
Sangat besar pada otot dan persendian, bintik – bintik merah pada kulit akibat
Pecahnya pembuluh darah, pendarahan pada hidung dan gusi, mudah timbul Memar
pada kulit shock yang ditandai oleh rasa sakit pada perut, mual, muntah, Jatuhnya
tekanan darah, pucat, rasa dingin yang tinggi terkadang disertai Pendarahan dalam
tubuh.
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk aedes aegepty atau aedes
Albopictus betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari
Penderita demam berdarah lain. Nyamuk aedes aegepty berasal dari Brasil dan
Ethiopia, dan sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang
Beresiko terkena demam berdadan tinggal di daerah lembab serta daerah kumuh.
Penyakit ini sering terjadi di Daerah tropis, dan muncul pada musim penghuja
daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adakah hubungan antara pengetahuan warga tentang Demam
x Berdarah dengan pemilihan cara pencegahan Demam Berdarah Dengue ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan,
sikap dan Perilaku masyarakat dengan kejadian DBD.
2. Tujuan khusus
• Untuk mengetahui data karakteristik responden yang terdiri dari
usia, jenis Kelamin, pendidikan terakhir.
• Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat tentang DBD.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan
Peneliti tentang hubungan pengetahuan,sikap dan perilaku masyarakat
dengan Kejadian DBD.
2. Tenaga kesehatan
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi tenaga Kesehatan mengenai
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku masyarakat dengan kejadian Demam
Berdarah Dengue, Sehingga dapat di jadikan bahan penyuluhan untuk
mencegah dan Memberantas penyakit DBD.
3. Masyarakat
Memberikan wawasan dan kesadaran akan pentingnya melakukan
Pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dengan cara melakukan 3M
PLUS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
b. Etiologi
Penyebab dari penyakit DBD ini adalah Virus Dengue yang ditularkan oleh
vektor Aedes aegypti. Aedes aegypti adalah spesies nyamuk tropis dan
subtropis. Distribusi Aedes aegypti juga dibatasi oleh ketinggian dan biasanya
tidak ditemukan di atas ketinggian 1000 m, akan tetapi pernah dilaporkan
distribusi nyamuk ini pada ketinggian 2121 m di India, pada 2200 m di
Kolombia dan pada ketinggian 2400 m di Eritrea (WHO, 2012)
Pendarahan terjadi pada semua organ, umumnya timbul pada hari 2-3
setelah demam, sebab pendarahan adalah trombositopenia. Bentuk
pendarahan dapat berupa : ptchiae, purpura, echymosis, pendarahan
conjunctive, pendarahan dari hidung (mimisan), pendarahan gusi, muntah
darah (hematenesis), buang air besar berdarah atau disentri (melena),
kencing berdarah (hematuri), gejala ini tidak semua harus muncul pada
setiap penderita DBD, untuk itu diperlukan toreniquet test dan biasanya
positif pada sebagian besar penderita Demam Berdarah Dengue.
3) Pembesaran hati (hepatomegali)
Pembesaran hati dapat diraba pada penularan demam. Derajat
pembesaran hati tidak sejajar dengan beberapa penyakit. Pembesaran hati
mungkin berkaitan dengan strain serotype virus Dengue.
4) Renjatan (syok)
Renjatan dapat terjadi pada saat demam tinggi yaitu antara hari ke 3-7
mulai sakit. Renjatan terjadi karena pendarahan atau kebocoraan plasma
ke daerah ekstra vaskuler melalui kapilar yang rusak. Adapun tanda-tanda
pendarahan : kulit teraba dingin pada ujung hidung, jari dan kaki; penderita
menjadi gelisah; nadi cepat, lemah, tekanan nadi menurun (menjadi 20
mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun
sampai 80 mmHg atau kurang). Renjatan yang terjadi pada saat demam,
biasanya mempunyai kemungkinan yang lebih buruk.
f. Pencegahan Penyakit DDB
a. Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air
c) Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu
d) Semprot obat nyamuk rumah di pagi dan sore hari (jam 08.00 dan
18.00)
e) Perhatikan kebersihan sekolah. Apabila kelas gelap dan lembab
semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu.
f) Pengasapan (fogging) hanya dapat dilakukan apabila dijumpai
penderita yang dirawat atau meninggal. Untuk pengasapan diperlukan
laporan dari rumah sakit yang merawat.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Agent
Virus Dengue
Vektor
Host
1.Pengetahuan responden
tentang penyakit DBD
2.Pemberantasan
sarangnyamuk 4M Plus Environmet
3.Layanan promosi
Keberadaan jentik
kesehatan
Keterangan : nyamuk Aedes
aegypti
Kejadian DBD
Keterangan :
: Diamati
: Tidak Diamati
Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori segitiga
epidemiologi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD
yaitu faktor penyebab/agent (virus Dengue), host/pejamu (pengetahuan responden
tentang penyakit DBD, pemberantasan sarang nyamuk 4M plus, layanan promosi
kesehatan) dan environment/lingkungan (keberadaan jentik nyamuk Aedesaegypti).
Ketiga komponen tersebut berhubungan dengan kejadian DBD. Upaya yang dapat
dilakukan dalam penanganan DBD yaitu dengan melakukan PSN yang dapat
menekan atau mengurangi keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti. Pada
penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian DBD di Kelurahan Sesetan yang meliputi: pengetahuan responden
tentang penyakit DBD, pemberantasan sarang nyamuk 4M Plus, layanan promosi
kesehatan dan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti.
1. Variabel penelitian
Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur dan diamati yang nilainya
bervariasi antar satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011).
a. Variabel bebas (Independent Variable)
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini digambarkan seperti bagan pada
Gambar 2:
Variabel pengganggu
1. Musim
2. Kelembaban
3. Kepadatan penduduk
Keterangan :
: Diamati
:TidakDiamati
2. Definisi Operasional
Tabel 1
Definisi Operasional
C. Hipotesis Penelitian
Populasi ( Sampel )
keterangan :
n = Besarnya sampel
N = Besaraya populasi
D = Tingkat kepercayaan (0,05)
Hasil perhitungan di peroleh :
n= = 53
Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 orang. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Proposional Stratified Sampling.
Adapun kriteria Sampel terdiri dari :
1. Kriteria inklusi
a. Usia (2 - 64 tahun)
b. Analisis Bivariat
Analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
variabel independen dengan dependen dengan menggunakan uji statistik Chi Square
dengan menggunakan batas kemaknaan α = 0,05.
Adapun rumus uji Chi-square, yaitu:
Keterangan :
X² = nilai chi- square hasil perhitungan
Fo= frekuensi yang diobservasi
Fh = frekuensi yang diharapkan
Pengambilan Keputusan :
1) Apabila X2hitung > X2tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
2) Apabila X2hitung < X2tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
F. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, masalah etika sangat diperhatikan dengan menggunakan
metode: