Kelompok 2 - Perencanaan Dan Penganggaran - Materi 3 Neww
Kelompok 2 - Perencanaan Dan Penganggaran - Materi 3 Neww
DAN
PENGANGGARAN
KELOMPOK 3
1. La Ode Muhamad Wahyuddin B1C120270
3. Bahar B1C122012
6. Serli B1C122039
8. Serli B1C122116
Musrenbang
Pembahasan RKA-SKPD oleh Tim
Koordinasi Penyusunan RKA-SKPD
Pembahasan RKA-SKPD oleh Panitia
Anggaran Eksekutif (PAE)
Penetapan Rekomendasi RKA-SKPD
Penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
D. Penuangan RKA-SKPD dalam
dokumen RAPBD.
Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD) merupakan
dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi
RKA-SKPD dituangkan dalam
rencana pendapatan, belanja
dokumen RAPBD dengan
program dan kegiatan SKPD
cara mengelompokkan
serta rencana pembiayaan
program dan kegiatan SKPD
sebagai dasar penyusunan
berdasarkan urusan
APBD.
pemerintahan dan organisasi
perangkat daerah
Struktur RAPBD yang memuat Berikut ini adalah contoh
RKA-SKPD secara umum terdiri penuangan RKA-SKPD dalam
dari beberapa bagian, yaitu: dokumen RAPBD
• Bagian Pendapatan • Bagian Belanja
• Bagian belanja • Belanja Barang dan Jasa
• Bagian pembiayaan • Belanja Barang dan Jasa
Manfaat Pengesahan
Peran Peserta Pengesahan RAPBD RAPBD Menjadi APBD:
Menjadi APBD:
Memastikan legalitas penggunaan
anggaran daerah.
• Ketua DPRD: Menyediakan dasar hukum bagi
• Anggota DPRD pelaksanaan program dan kegiatan
• Kepala Daerah daerah.
Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi pengelolaan keuangan
daerah.
H. Evaluasi Rancangan Peraturaan Daerah
Tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah
Tentang Penjabaran RAPBD.
Manfaat Pengesahan
Peran Peserta Pengesahan RAPBD RAPBD Menjadi APBD:
Menjadi APBD:
Memastikan legalitas penggunaan
anggaran daerah.
• Ketua DPRD: Menyediakan dasar hukum bagi
• Anggota DPRD pelaksanaan program dan kegiatan
• Kepala Daerah daerah.
Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi pengelolaan keuangan
daerah.
I. Penetapan Peraturan Tentang APBD
dan Penjabaran APBD
1. Bahwa semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah harus dikelola dalam APBD;
2. Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima pendapatan daerah
wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
3. Dana yang diterima oleh SKPD tidak boleh langsung digunakan untuk membiayai
pengeluaran, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;
4. Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum daerah
paling lama 1 (satu) hari kerja;
5. Jumlah belanja daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk
setiap pengeluaran belanja;
J. Pelaksanaan dan Perubahan APBD
Pelaksanaan APBD dimulai dengan uraian tentang
asas umum pelaksanaan APBD yang mencakup:
1. Pengeluaran tidak dapat dibebankan pada anggaran belanja daerah jika untuk pengeluaran
tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam APBD;
2. Pengeluaran seperti tersebut pada butir (6) hanya dapat dilakukan dalam keadaan darurat,
yang selanjutnya harus diusulkan terlebih dahulu dalam “rancangan perubahan APBD”
dan/atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
3. Kriteria keadaan darurat ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
4. Setiap SKPD tidak boleh melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan
lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD; dan
5. Pengeluaran belanja daerah harus dilaksanakan berdasarkan prinsip hemat, tidak mewah,
efektif, efisien, dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Perubahan APBD diajukan setelah laporan realisasi anggaran semester pertama dan
hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam
keadaan luar biasa. Keadaan luar biasa adalah keadaan yang menyebabkan estimasi
penerimaan dan/atau pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan
lebih besar dari 50% (lima puluh persen).
1. Pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun anggaran yang
bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan DPRD sebelum tahun anggaran yang bersangkutan berakhir.
2. Persetujuan DPRD terhadap rancangan peraturan daerah, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya
tahun anggaran.
3. Proses evaluasi dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan rancangan peraturan
kepala daerah tentang penjabaran perubahan APBD menjadi peraturan daerah dan peraturan kepala daerah berlaku
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Pasal 48, Pasal 52, dan Pasal 53 PP Nomor 58 Tahun 2005.
K. Produk Perencanaan dan
penganggran daerah