Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdullah Ghullam Rafliansyah

NIM : 44419002

Kelas : 3A Mekatronika

TUGAS 4 MATKUL : MOTOR LISTRIK


Rangkuman Video :

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat
langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian tersebut
dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan
rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter.

Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan (wound rotor)
dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor
induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor induksi yang
konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang
ada pada rotor motor, kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan
tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.

Didalam motor induksi, terdapat 3 tiga kumparan terpisah yang digunakan untuk menghasilkan medan
elektromagnetik rotasi. Ketika melewati arus bolak balik melalui kumparan, kumparan akan
menghasilkan lagi medan elektromagnetik yang berubah dalam intensitas serta polaritas karena eletron
berubah arah, tetapi Ketika kita menghubungkan setiap kumparan berbeda fasa maka electron pada
setiap kumparan akan berubah arah pada waktu yang berbeda.

Hal ini berarti polaritas dan intensitas medan magnet juga akan terjadi pada waktu yang berbeda. Untuk
mendistribusikan medan magnet ini, kita perlu memutar kumparan 120 derajat dari fasa sebelumnya.
Kita gabungkan ini ke dalam stator medan magnet yang bervariasi kekuatan dan polaritas antara
kumparan yang bergabung untuk menghasilkan efek medan magnet berputar.

Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber tegangan 3 fase
dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu. Besarnya
kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah
kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada rotor,
sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan arus (I)
serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan medan putar
yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan rumus s=
(ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara kerja tersebut,
motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

Kecepatan putaran motor tiga fasa ini


ditentukan dari banyaknya kutup
lilitan pada setiap kumparan.
Contohnya pada kumparan u1-u2
terdapat dua kutub lilitan magnet,
maka putaran yang dihasilkannya
adalah sekitar 3000 rpm.

Pada kasus ke 2 ini pole atau bagian


tengah merupakan rotor dan U,V dan
W adalah kutub lilitan yang
dihubungkan. Tetapi pada kasus 4
pole, terdapat 4 pole yang
duhubungakan. Pole ini adalah ujung
yang berbentuk kotak pada ujung
lilitan.

Seperti pada contoh gambar diatas

2p = 3000 rpm

4p = 1500 rpm

6p = 1000 rpm

8p = 750 rpm
Ada 2 cara penyambungan yaitu star/bintang (Y) dan delta/segitiga (∆)

 Sambungan star/bintang (Y)

Gambar di atas merupakan penyambungan star/bintang. Di mana U1 mendapat fasa R, V1


mendapat fasa S, dan W1 mendapat fasa T akan mendapatkan tegangan 380 Volt. Sedangkan
U2, V2, dan W2 akan dikopelkan menjadi 1. Inti dari penyambungan ini adalah, setiap titik ujung
kumparan akan dibentuk seperti simbol star (Y).

 Sambungan delta/segitiga (∆)

Di atas adalah gambaran sambungan delta (∆). Di mana setiap ujung kumparan akan
dihubungkan menjadi bentuk segitiga. Dan titik-titik yang diberikan kode akan diberikan
tegangan 380 Volt.

Kebanyakan pada motor yang digunakan adalah sambungan delta. Sedangkan sambungan star biasa
hanya digunakan untuk start awal. Pada sambungan delta putaran motor akan maksimal sesuai dengan
kapasitas dari daya motor tersebut, sedangkan pada sambungan star hanya menghasilkan 1/3 dari
sambungan delta. Arus yang mengalir pada kumparan juga kecil hanya sekitar 60%.

Anda mungkin juga menyukai