Anda di halaman 1dari 11

SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc.

: PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 1 of 8

1. Tujuan

PT. Patama Adijaya Steel melihat Rencana Manajemen Mobilisasi merupakan sesuatu yang
harus diperhatikan terkait dengan faktor keselamatan selama proses perjalanan.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Manajemen Mobilisasi dalam prosedur ini dibatasi pada 2 (dua) hal,
yaitu Mobilisasi Material dan Peralatan menuju lokasi kerja dan Mobilisasi Pekerja menuju
lokasi kerja.

3. Istilah / Definisi

Istilah Pengertian
Mobilisasi Tindakan pengiriman material, peralatan
dan pekerja dari kantor pusat menuju ke
lokasi proyek yang baru
Unit Jenis kendaraan yang dipakai untuk proses
mobilisasi, seperti Truck, Tronton, Trailler,
Colt Diesel atau Kendaraan Umum
Pihak Keamanan Eksternal PIhak keamanan resmi dari luar yang
direkrut perusahaan untuk membantu
proses pengawalan unit selama proses
mobilisasi, seperti Polisi dan TNI
Kondisi Darurat Keadaan yang tidak diinginkan yang terjadi
didalam perjalanan selama proses
mobilisasi, seperti Kecelakaan Lalu Lintas,
Pecah Ban
Fatigue Management Pengaturan shift pengemudi untuk
memastikan pengemudi cukup istirahat
dan menghindari bahaya kelelahan
Emergency Response Tindakan yang dipersiapkan untuk
menghadapi kondisi darurat yang mungkin
terjadi saat proses mobilisasi
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 2 of 8

4. Tanggung Jawab

4.1. Kepala Unit Transportasi

1. Mempersiapkan unit yang akan dipakai untuk proses mobilisasi.


2. Menetapkan keperluan unit selama perjalanan (bahan bakar, uang jalan, alat
komunikasi, dll).
3. Menetapkan target perjalananan dan tujuan lapangan berdasarkan informasi dari
Project Manager.
4. Mempersiapkan segala kebutuhan terkait potensi bahaya yang ada selama
perjalanan berdasarkan informasi dari HSE Coordinator.
5. Mempersiapkan pengawalan dari pihak keamanan eksternal, jika rute yang dilewati
rawan terhadap gangguan keamanan.
6. Mempersiapkan rencana jika terjadi kondisi darurat selama perjalanan dan
mengkomunikasikannya kepada pengemudi.

4.2. Project Manager

1. Memberikan informasi kepada Kepala Unit Transportasi terkait target perjalanan


dan tujuan lapangan.
2. Mengkoordinasikan tim lapangan untuk persiapan penerimaan material, peralatan
atau pekerja di lokasi kerja.

4.3. HSE Coordinator

1. Melakukan proses identifikasi bahaya yang ada selama perjalanan dan


menginformasikan hal tersebut kepada Kepala Unit Transportasi untuk dipersiapkan
tindakan pengendalian selama perjalanan.
2. Mengecek dokumen Surat Ijin Mengemudi (SIM) dari pengemudi dan dokumen
kelengkapan unit sebelum melakukan perjalanan.
3. Mengecek kesiapan unit / check list unit bersama Mekanik, memastikan kondisi unit
baik sebelum melakukan perjalanan.
4. Mengecek kondisi kesehatan pengemudi melalui pemeriksaan tensi darah dan
wawancara singkat sebelum melakukan perjalanan.
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 3 of 8

4.4. Logistik

1. Mempersiapkan surat jalan material dan peralatan yang dibawa sebelum melakukan
perjalanan.
2. Memastikan penyusunan material diatas unit rapih dan tidak ada potensi material
terguling / material sudah diikat diatas unit.
3. Mengecek material dan peralatan yang dimuat dan memastikan sesuai dengan surat
jalan yang dibuat.

4.5. Mekanik

1. Mengecek kesiapan unit / check list unit Bersama HSE Coordinator, memastikan
kondisi unit baik sebelum melakukan perjalanan.
2. Memastikan ban serep, dongkrak dan pompa ban tersedia pada unit dan dalam
kondisi baik.

4.6. Pengemudi

1. Memastikan cukup istirahat sebelum melakukan perjalanan, terutama untuk rute


perjalanan yang jauh.
2. Mematikan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan dokumen kelengkapan unit selalu
dibawa dan berada diunitnya.
3. Mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi kondisi darurat dalam
perjalanan, misalkan terjadi kecelakaan lalu lintas atau pecah ban, dan mengetahui
siapa yang harus dihubungi jika dalam kondisi darurat.
4. Berkoordinasi dengan Kepala Unit Transportasi terkait masalah selama dalam proses
perjalanan mobilisasi.

5. Referensi

a. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 4 of 8

6. Uraian Prosedur

6.1. Langkah-Langkah Proses Mobilisasi

Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan proses mobilisasi, yaitu =
1. Tetapkan dan terangkan rute perjalanan yang akan diambil.
2. Identifikasi bahaya yang ada selama perjalanan termasuk rutenya.
3. Identifikasi kontrol / pengendalian bahaya yang ada di poin 2.
4. Tentukan cara implementasi kontrol yang telah dibuat tersebut.

6.2. Pengecekan Sebelum Proses Mobilisasi

Berdasarkan langkah-langkah proses mobilisasi, ada beberapa item yang harus di cek
sebelum melakukan mobilisasi, yaitu =
1. Menetapkan keperluan perjalanan yang akan dilakukan.
2. Perjalanan ditujukan untuk apa dan target akan dimulai kapan dan tujuan perjalanan
kemana serta akan singgah dimana saja.
3. Perkiraan waktu berangkat dan sampai di tujuan.
4. Siapa saja yang akan ikut dalam perjalanan, memakai kendaraan apa, apakah kendaraan
khusus dan siapa yang jadi pengemudinya.
5. Berapa total jarak tempuh dan perkiraan waktu tempuh.
6. Keperluan pengawalan selama perjalanan.
7. Apakah semua aspek keamanan telah diidentifikasi, seperti :
a. Problem keamanan dan kerawanan di lokasi.
b. Apakah diperlukan polisi atau petugas setempat.
c. Apakah diperlukan security khusus yang mengerti ilmu keselamatan terhadap barang
yang akan dibawa.
d. Apakah diperlukan security yang mengerti bahasa daerah.
8. Pertimbangan aspek cuaca dan rute yang akan ditempuh. Apakah cuaca aman sesuai
rencana untuk target perjalanan yang sudah dibuat, apakah ada kemungkinan berkabut,
hujan badai, angin kencang, dll.
9. Keperluan alat komunikasi selama perjalanan, seperti Radio HT, HP, Satelit, dll.Keperluan
konvoi jika perjalanan lebih dari satu kendaraan.
10. Pertimbangan kelelahan pengemudi (fatigue management).
11. Persyaratan perjalanan jika dilakukan malam hari, menetapkan pengawas saat siang dan
malam (dipisah jika perlu).
12. Keperluan perencanaan keadaan darurat (emergency response).
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 5 of 8

13. Beberapa aspek yang harus diperhatikan terkait keadaan darurat yaitu :
a. Pengemudi atau orang yang ikut didalam perjalanan dibekali pelatihan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
b. Menetapkan Nomor Telepon Kepala Unit Transportasi sebagai pihak yang dihubungi
jika terjadi keadaan darurat.
c. Menetapkan langkah pertama yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat baik
terhadap orang maupun kendaraan, terdapat pada form identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko dan telah disosialisasikan sebelum perjalanan.
d. Menetapkan nomor telepon penting lain yang perlu diketahui dan siapa orangnya,
misal Koramil, Polsek, Jasa Marga, dll.
14. Persetujuan dan pengesahan perjalanan oleh Kepala Unit Transportasi, bukti tanda
tangan dan nama jelas.
15. Informasi detail rute perjalanan, contoh titik kordinat yang mesti dicapai, tempat
pertemuan bila tersesat, tempat beristirahat.
16. Informasi perawatan kendaraan dan pengecekan sebelum keberangkatan.
a. Jenis kendaraan yang dipakai.
b. Surat Izin Mengemudi (SIM) pengemudi masih valid.
c. Dongkrak, Pompa Ban dan Serep Ban tersedia.
d. Asuransi dan dokumen registrasi kendaraan masih valid (STNK, KIR).
e. Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) kendaraan dilakukan rutin.
f. Pastikan jumlah tempat duduk dan bagasi kendaraan sesuai.

7. Lampiran

a. PAS/HSE/F/001 – Form Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) Unit


b. PAS/HSE/F/002 – Form Check List Unit Pre Mobilisasi & Bulanan
c. PAS/HSE/F/003 – Form Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi

8. Catatan Perubahan

Perubahan Menggantikan Memasukan Deskripsi


No Tanggal No Dokumen Rev Hal No Dokumen Rev Hal Perubahan
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 6 of 8

LAMPIRAN

A. Form Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) Unit


Form Prosedur Pemeriksaan Harian (P2H) Unit PAS/HSE/F/001

JENIS UNIT : ……………………………………………………………………………………………………………………


NOMOR POLISI : ……………………………………………………………………………………………………………………
PENGEMUDI : ……………………………………………………………………………………………………………………
BULAN : ……………………………………………………………………………………………………………………

PENGECEKAN
TGL BBM REM BAN OLI LAMPU KEBERSIHAN KM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 7 of 8

B. Form Check List Unit Pre Mobilisasi & Bulanan


Form Check List Unit Pre Mobilisasi & Bulanan PAS/HSE/F/002

JENIS UNIT : ……………………………………………………………………………………………………………………


NOMOR POLISI : ……………………………………………………………………………………………………………………
PENGEMUDI : ……………………………………………………………………………………………………………………
DI CEK OLEH : ……………………………………………….. TTD : ………………………………………………………

NO PERLENGKAPAN BAIK RUSAK KET NO PERLENGKAPAN BAIK RUSAK KET


1 SIM 26 LAMPU ROTARY
2 STNK 27 SAFETY BELT
3 IJIN TRAYEK 28 KOTAK P3K
4 BUKU SERVICE 29 POWER WINDOW
5 DOP RODA BESAR 30 CENTRAL LOCK
6 DOP RODA KECIL 32 LAMPU JAUH
7 COVER BAN 33 LAMPU DEKAT
8 BAN SEREP 34 LAMPU KECIL
9 BAN DEPAN 35 LAMPU MUNDUR
10 BAN BELAKANG 36 LAMPU REM
11 KARPET KABIN 37 LAMPU KABUT
12 KARPET BAGASI 38 LAMPU SEIN
13 KUNCI RODA 39 LAMPU KUNING
14 KUNCI PAS 40 LAMPU PLAFOND
15 KUNCI RING 41 AIR CONDITIONER
16 KUNCI INGGRIS 42 WIPER
17 KUNCI BUSI 43 KLAKSON
18 OBENG 44 ALARM MUNDUR
19 TANG 45 PENUTUP KACA
20 DONGKRAK 46 TRACK BELT
21 PENGAMAN/CONE 47 JUMPER AKI
22 SPION LUAR 48 REM
23 SPION DALAM 49 KOPLING
24 TUTUP BENSIN 50 TEMPAT SAMPAH
25 KARTU SERVICE 55 PENGHARUM
SOP PEKERJAAN MOBILISASI No. Doc. : PAS/HSE/P/001
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 8 of 8

C. Form Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi


Form Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi PAS/HSE/F/003

IDENTITAS PENGEMUDI
Nama : …………………………………………………………………………………………………………………………………
No Telepon : …………………………………………………………………………………………………………………………………
Jenis Kelamin : …………………………………………………………………………………………………………………………………
Usia : …………………………………………………………………………………………………………………………………

PEMERIKSAAN FISIK
Tinggi Badan : …………………………………………………………………………………………………………………………………
Berat Badan : …………………………………………………………………………………………………………………………………
Tensi Darah : …………………………………………………………………………………………………………………………………

RIWAYAT SAKIT

Riwayat penyakit yang pernah diderita

Riwayat operasi

Penyakit yang sedang diderita

Obat yang biasa dikonsumsi

KESIMPULAN
Hasil Pemeriksaan pada Tanggal ………………………………………… Jam ……………………………………………………......
Bahwa Pengemudi dalam Kondisi FIT / TIDAK FIT * untuk melakukan perjalanan.

Diperiksa oleh,

HSE Coordinator

Note : )*  Coret yang Tidak Sesuai


SOP PEKERJAAN DIREKSI KIT No. Doc. : PAS/HSE/P/002
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 1 of 3

1. Tujuan

PT. Patama Adijaya Steel melihat pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dapat
berhasil jika dari segi waktu dan mutu pekerjaan dikelola dengan baik. Sarana utama yang
diperlukan oleh suatu proyek adalah tersedianya suatu area yang berfungsi sebagai kantor
bagi pengawas proyek yang berupa Direksi Kit.

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pekerjaan Direksi Kit dalam prosedur ini dibatasi pada penyediaan kantor
sementara yang berlokasi dilokasi proyek dengan menggunakan container office.

3. Istilah / Definisi

Istilah Pengertian
Container Office Kantor yang dibuat dari container yang
ditumpuk yang berfungsi sebagai Direksi
Kit
Site Plan Rencana penempatan kantor, gudang,
material dilokasi proyek yang dibuat oleh
klien sebagai dasar acuan lokasi
penempatan Direksi Kit

4. Tanggung Jawab

4.1. Site Manager

1. Mempersiapkan lokasi penempatan container office dilokasi proyek sesuai dengan


site plan yang diberikan oleh klien.
2. Berkoordinasi dengan klien terkait site plan penempatan container office dilokasi
proyek.
3. Melakukan survei langsung ke lokasi bersama dengan HSE Officer untuk memastikan
penempatan container office sebelum mobilisasi container office ke lokasi proyek.
4. Berkoordinasi dengan klien terkait penyambungan listrik sesuai kontrak agar
container office dapat segera digunakan.
SOP PEKERJAAN DIREKSI KIT No. Doc. : PAS/HSE/P/002
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 2 of 3

5. Berkoordinasi dengan Logistik terkait Alat Berat untuk penurunan container office,
apakah harus menyiapkan Alat Berat sendiri atau bisa meminjam Alat Berat dari
klien.
6. Berkoordinasi dengan klien, jika menghauskan meminjam Alat Berat dari Klen untuk
penurunan container office.

4.2. HSE Officer

1. Menemani Site Manager survei langsung ke lokasi bersama untuk memastikan


penempatan container office sebelum mobilisasi container office ke lokasi proyek.
2. Memastikan akses unit yang membawa container office ke dalam lokasi proyek aman
untuk proses penurunan container office.

4.3. Logistik

1. Mempersiapkan container office yang akan di mobilisasi ke lokasi, pastikan kondisi


container office tidak bocor, jendela dalam kondisi baik, kunci pintu berfungsi dan
Air Conditioner telah terpasang.
2. Berkoordinasi dengan Site Manager terkait Alat Berat untuk penurunan container
office, apakah harus menyiapkan Alat Berat sendiri atau bisa meminjam Alat Berat
dari klien.

5. Referensi

a. UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. PERMENAKERTRANS Nomor 1 Tahun 1980 tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan

6. Uraian Prosedur

6.1. Fungsi Direksi Kit

Fungsi Direksi Kit sebagai sarana kantor untuk pengawas proyek, yaitu =
1. Membuat laporan proyek dan seluruh kegiatan manajemen proyek.
2. Rapat koordinasi terkait pekerjaan konstruksi yang sedang berjalan.
3. Penempatan alat komunikasi, sehingga proses komunikasi dapat berjalan baik.
SOP PEKERJAAN DIREKSI KIT No. Doc. : PAS/HSE/P/002
Prepared by : Approved by : Dept HSE
Section HSE
Revision 00
Effective Date 2 Januari 2020
PT. PATAMA ADIJAYA HSE CORD. MR Page 3 of 3

6.2. Penyusunan & Penempatan Direksi Kit

PT. Patama menggunakan Container Office sebagai Direksi Kit Portable, biasanya dilengkapi
dengan akses tangga jika penempatan Container Office disusun bertumpuk. Selain Direksi
Kit, PT. Patama juga menyiapkan bangunan untuk Gudang yang berfungsi menyimpan alat
kerja dan material yang rentan terhadap cuaca, seperti : Bor Listrik, Gerinda Listrik, Vibrator,
Semen, Keramik, Cat, Kabel Power dan lainnya. Bangunan Gudang memakai rangka kayu
kaso, dinding dari multiplek 9 mm, atap memakai seng gelombang dan lantai dengan
screeding.

Area penempatan Direksi Kit dan Gudang adalah area bebas didalam lokasi proyek yang tidak
terdampak proses konstruksi. Penempatan Direksi Kit dan Gudang harus berdasarkan Site
Plan yang telah ditentukan oleh klien dan dipersiapkan pada tahap awal sebelum kegiatan
konstruksi dilaksanakan.

7. Lampiran

Tidak Ada

8. Catatan Perubahan

Perubahan Menggantikan Memasukan Deskripsi


No Tanggal No Dokumen Rev Hal No Dokumen Rev Hal Perubahan

Anda mungkin juga menyukai