LAPORAN PERHITUNGAN
RAIL SCAFFOLDING TRUSS MEZZANINE
NO. DOKUMEN :
NO. PEKERJAAN :
I. Pendahuluan
Dalam pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan, diperlukan scaffolding untuk
aksesibilitas. Pada pekerjaan ini scaffolding digunakan hanya untuk pekerjaan ringan yang
dilakukan oleh pekerja. Untuk memudahkan pekerjaan, scaffolding digunakan diatas rel.
Rel disini digunakan juga sebagai balok dengan bentang 5m. Berikut adalah gambaran
konfigurasi dan 3D model perancah scaffolding.
2. Penampang baja yang digunakan dalam analisis struktur scaffolding adalah sebagai
berikut :
4. Pemodelan untuk Truss Mezzanine dan Rail Scaffolding ditampilkan sebagai berikut :
Dilakukan analisis kekuatan menggunakan peraturan yang disadur dari The Use of
European Standard for Temporary Works Design – Part 1. Di dalamnya terdapat peraturan
untuk faktor keamanan yaitu BS 5975. Peraturan BS 5975 menggunakan faktor keamanan
sebesar 1.65 pada kelelehan dan 2.00 pada keruntuhan.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan diatas, dapat disimpulkan :
1. Hasil analisis menggunakan BS 5975 menunjukkan struktur scaffolding dan rail mampu
menahan beban pekerja dengan stress ratio paling besar yaitu 0.939.
2. Beberapa batasan dalam analisis:
a. Rail menggunakan IWF 200x100x5.5x8
b. Jumlah pekerja 7 orang. Maksimum berat masing-masing scaffolding adalah
100kg.
V. Daftar Pustaka
AISC 360-16. (2016). Specification for Structural Steel Buildings. American Institute
of Steel Construction, Inc. Chicago, Illinois, United States.
ACI 318M-11. (2011). Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete
Institute. Country Club Drive, Farmington Hills, Unites States.
Menteri Tenaga Kerja (1985). Pesawat Angkat dan Angkut. Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia No: PER.05/MEN/1985., Indonesia
Temporary Works Forum (2014). The Use of European Standards for Temporary Works Design,
Discussion Document, TW/14/30. Part 1